Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TENTANG WARGA NEGARA

TIM PENYUSUN

Akhi Thaariq Rizqi Anto NPM : 22.22.201.0045

Farhan aprilliano NPM : 22.22.201.0009

Rahmat Wahyudin NPM : 22.22.201.0016

Yunita Presilia NPM : 22.22.201.0031

PRODI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI


KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia- Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul, Bela
Negara.
Makalah ini disampaikan untuk memenuhi kelengkapan syarat penilaian mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat menambah
lebih banyak wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Penulis menyadari banyak
kekurangan dalam penulisan Makalah ini . Kritik dan saran yang sifatnya membangun,
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 3

A. Pengertian Warga Negara....................................................................................... 3


B. Fungsi Warga Negara............................................................................................... 4
C. Kasus Warga Negara................................................................................................ 5
D. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Warga Negara................................. 6

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 8

Daftar Pustaka..................................................................................................................... 8

ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Warga negara diartikan sebagai orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk
yang menjadi unsur negara. Warga negara mengandung arti sebagai peserta dari suatu
persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama atas dasar tanggung jawab
bersama dan untuk kepentingan bersama. Untuk itu setiap warga negara mempunyai
persamaan hak di hadapan hukum dan pemerintahan.1 Warga negara diartikan pula
sebagai rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubunganya
dengan negara. Dalam hubungan antar warga negara dan negara, warga negara
mempunyai kewajiban terhadap negara dan sebaliknya negara juga mempunyai hak-hak
yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara.
Salah satu kepemilikan yang melekat dalam diri identitas seorang warga adalah hak
dan kewajibanya secara resiprokalitas.3 Peran atau peranan dari warga negara itu
tercermin secara ekplisit pada sejumlah hak dan kewajibanya sebagai warga negara. Dan
sebaliknya warga negara memiliki sejumlah hak dan kewajiban pada negara.
Hak warga negara diatur dalam UUD 1945 Pasal 28D ayat (3) di jelaskan bahwa salah
satu hak warga negara adalah berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan. UUD 1945 menegaskan pula bahwa kewajiban warga negara bersamaan
kedudukanya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecuali serta wajib ikut serta dalam pembelaan
negara.6 Salah satu dari hak warga negara yang dijamin UUD 1945 adalah hak untuk
turut serta dalam pemerintahan, salah satunya hak untuk berpartisipasi dalam
pelaksanaan pemilihan umum.
Kewajiban pemerintah sebagai pelayan warga negara, salah satunya memberikan
pelayanaan kepada warga negara untuk ikut serta dalam pemilu yaitu dengan
menjalankan tugas dan wewenangnya yakni salah satunya memberikan dan
menetapkan syarat-syarat administrasi yang harus dipenuhi oleh warga negara untuk
dapat melaksanakan hak politiknya berupa hak memilih.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat


dikemukakan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan perlindungan hukum terhadap perempuan menurut
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI?
2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan perlindungan
hukum terhadap perempuan menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan RI?
3. Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Warga Negara


Secara etimologis, kata warga negara berasal dari bangsa Romawi yang
pada saat itu menggunakan bahasa Latin. Kata warga negara berasal dari kata
“civis” atau “civitas” yang memiliki arti anggota warga yang berasal dari city-
state. Selain itu, kata civitas dalam bahasa Perancis dapat diistilahkan sebagai
“citoyen” yang memiliki makna warga dalam “cite” yang memiliki makna kota
yang memiliki hak terbatas.

Istilah warga negara sendiri merupakan hasil terjemahan dari kata


bahasa Inggris yaitu citizen yang memiliki makna yaitu warga negara atau juga
dapat diartikan sebagai sesama penduduk serta individu setanah air
Dalam bahasa Inggris, kata warga negara dapat didefinisikan sebagai kelompok
orang yang menjadi bagian dari sebuah kependudukan yang merupakan salah
satu unsur terbentuknya sebuah negara.

Orang yang dapat disebut sebagai warga negara dapat berupa penduduk
lokal maupun warga negara asing yang datang ke sebuah negara tersebut. Secara
umum, terdapat asa kewarganegaraan yang dapat digunakan dalam menentukan
kewarganegaraan yang dimiliki oleh seseorang.

 Pertama, yaitu asas ius sanguinis yang didasarkan pada keturunan berdasarkan
darah maupun kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tua yang melahirkan
mereka.
 Kedua, yaitu ius soli yang didasarkan pada tempat kelahiran dari seseorang di sebuah
negara tersebut.

3
Selain itu, berdasarkan buku “Pendidikan Kewarganegaraan” oleh Maryanto,
terdapat pengertian warga negara berdasarkan beberapa ahli, sebagai berikut.

 Menurut A.S. Hikam yang mengemukakan definisi dari warga negara sebagai
terjemahan yang berasal dari kata bahasa Inggris yaitu citizenship. Kata tersebut
memiliki makna sebagai anggota yang menjadi bagian dari sebuah komunitas yang
membentuk sebuah negara itu sendiri. Hikam mendefinisikan warga negara sebagai
anggota suatu negara itu sendiri.
 Menurut Koerniatmanto S., mengartikan warga negara sebagai anggota dari sebuah
negara, yang merupakan seseorang yang memiliki kedudukan khusus di dalam
negara tersebut. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa seorang warga negara
memiliki hubungan antara hak serta kewajiban yang sifatnya timbal balik terhadap
negara tersebut.
 Menurut Austin Ranney, definisi dari warga negara adalah sekelompok orang yang
memiliki kedudukan secara resmi menjadi anggota penuh dari suatu negara.
Sedangkan, berdasarkan UU No. 62 Tahun 1958 menyatakan, bahwa warga
negara RI atau warga negara Republik Indonesia merupakan sekelompok orang
yang memiliki dasar undang-undang serta maupun perjanjian-perjanjian serta
maupun peraturan-peraturan yang berlaku sejak proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945 dan sudah menjadi warga negara Republik Indonesia

B.Fungsi Warga Negara


 Fungsi warga negara yang pertama adalah menjunjung hukum serta pemerintahan yang sah
serta berdaulat.
 Fungsi warga negara yang kedua adalah ikut serta dalam upaya pembelaan sebuah negara
menyesuaikan dengan kapasitas serta bidang yang dikuasai masing-masing.
 Fungsi warga negara yang ketiga adalah menghormati HAM atau hak asasi manusia yang
dimiliki oleh orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara.
 Fungsi warga negara yang keempat adalah tunduk kepada peraturan serta batasan yang ada
dan sudah ditetapkan berdasarkan undang-undang maupun peraturan yang berlaku.
 Fungsi warga negara yang kelima adalah menjaga persatuan serta kesatuan sebuah negara.

4
C. Kasus Warga Negara

Kita tentunya pernah melihat para anak jalanan sedang mengamen di


perempatan jalan raya. Mungkin juga kita pernah didatangi pengemis yang
meminta sumbangan. Nah, anak jalanan dan pengemis merupakan salah satu
golongan warga negara yang kurang beruntung, karena tidak bisa mendapatkan
haknya secara utuh. Kondisi yang mereka alami salah satunya disebabkan oleh
terjadinya pelanggaran terhadap hak mereka sebagai warga negara, misalnya
pelanggaran terhadap hak mereka untuk mendapatkan pendidikan sehingga
mereka menjadi putus sekolah dan akibatnya mereka menjadi anak
jalanan.
Pelanggaran terhadap hak warga negara bisa kita lihat dari kondisi yang saat ini
terjadi misalnya sebagai berikut.
1. Proses penegakan hukum masih belum optimal dilakukan, misalnya masih terjadi
kasus salah tangkap, perbedaan perlakuan oknum aparat penegak hukum terhadap
para pelanggar hukum dengan dasar kekayaan atau jabatan masih terjadi, dan
sebagainya. Hal itu merupakan bukti bahwa amanat Pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun
1945 yang menyatakan “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya” belum sepenuhnya dilaksanakan.
2. Saat ini, tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup
tinggi, padahal Pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 mengamanatkan bahwa “Tiap-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”.
3. Makin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan,
pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya. Padahal, Pasal 28A–
28J UUD NRI Tahun 1945 menjamin keberadaan Hak Asasi Manusia.
4. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan
tempat peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menegaskan
bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu”.

5
5. Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksana secara
sepenuhnya amanat Pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
“setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.

5
6. Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat dalam
membuat sebuah karya dan sebagainya.
Contoh-contoh yang diuraikan di atas membuktikan bahwa tidak
terpenuhinya hak warga negara dikarenakan adanya kelalaian atau
pengingkaran dalam pemenuhan kewajiban sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam UUD NRI Tahun 1945 dan ketentuan perundang-undangan lainnya. Hal-
hal tersebut apabila tidak segera diatasi, dapat mengganggu kelancaran proses
pembangunan yang sedang dilaksanakan.

D. Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Warga Negara


Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pernyataan itu tentunya
sudah sering didengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan
hak dan kewajiban warga negara. Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan
kewajiban warga adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor
penyebab dari pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan.
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
1. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan
pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum
harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada
masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan
hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka
menegakkan hukum.
2. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang
berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI), dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas
Perempuan).

6
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.
4. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap
setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
5. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun
non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
6. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
7. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing.
Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani
berbagai kasus yang sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh
lembaga-lembaga negara yang mempunyai fungsi utama untuk
menegakkan hukum, seperti berikut.
1. Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan
dengan pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan
rasa aman, seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum
(pembunuhan, perampokan, penganiayaan dan sebagainya) dan tindak
pidana terorisme. Selain itu kepolisian juga menangani kasus-
kasus yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan lalu lintas.
2. Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar
dan sebagainya.
3. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.Lembaga peradilan
melakukan peranny.
4. untuk menjatuhkan vonis atas kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara.

7
7
BAB III

DAFTAR PUSTAKA

Latar Belakang https://www.gramedia.com/literasi/warga-negara/

Pengertian Warga Negara dan Fungsi Warga Negara


https://www.gramedia.com/literasi/warga-negara/

Rumusan Masalah,Kasus Warga Negara,Upaya Pemerintah dalam penanganan kasus Warga


Negara https://doc.lalacomputer.com/makalah-kasus-kasus-pelanggaran-hak-dan-
pengingkaran-kewajiban-warga-negara/

Anda mungkin juga menyukai