TIM PENYUSUN
FAKULTAS TEKNIK
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 3
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 8
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Warga negara diartikan sebagai orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk
yang menjadi unsur negara. Warga negara mengandung arti sebagai peserta dari suatu
persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama atas dasar tanggung jawab
bersama dan untuk kepentingan bersama. Untuk itu setiap warga negara mempunyai
persamaan hak di hadapan hukum dan pemerintahan.1 Warga negara diartikan pula
sebagai rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubunganya
dengan negara. Dalam hubungan antar warga negara dan negara, warga negara
mempunyai kewajiban terhadap negara dan sebaliknya negara juga mempunyai hak-hak
yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara.
Salah satu kepemilikan yang melekat dalam diri identitas seorang warga adalah hak
dan kewajibanya secara resiprokalitas.3 Peran atau peranan dari warga negara itu
tercermin secara ekplisit pada sejumlah hak dan kewajibanya sebagai warga negara. Dan
sebaliknya warga negara memiliki sejumlah hak dan kewajiban pada negara.
Hak warga negara diatur dalam UUD 1945 Pasal 28D ayat (3) di jelaskan bahwa salah
satu hak warga negara adalah berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan. UUD 1945 menegaskan pula bahwa kewajiban warga negara bersamaan
kedudukanya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecuali serta wajib ikut serta dalam pembelaan
negara.6 Salah satu dari hak warga negara yang dijamin UUD 1945 adalah hak untuk
turut serta dalam pemerintahan, salah satunya hak untuk berpartisipasi dalam
pelaksanaan pemilihan umum.
Kewajiban pemerintah sebagai pelayan warga negara, salah satunya memberikan
pelayanaan kepada warga negara untuk ikut serta dalam pemilu yaitu dengan
menjalankan tugas dan wewenangnya yakni salah satunya memberikan dan
menetapkan syarat-syarat administrasi yang harus dipenuhi oleh warga negara untuk
dapat melaksanakan hak politiknya berupa hak memilih.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Orang yang dapat disebut sebagai warga negara dapat berupa penduduk
lokal maupun warga negara asing yang datang ke sebuah negara tersebut. Secara
umum, terdapat asa kewarganegaraan yang dapat digunakan dalam menentukan
kewarganegaraan yang dimiliki oleh seseorang.
Pertama, yaitu asas ius sanguinis yang didasarkan pada keturunan berdasarkan
darah maupun kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang tua yang melahirkan
mereka.
Kedua, yaitu ius soli yang didasarkan pada tempat kelahiran dari seseorang di sebuah
negara tersebut.
3
Selain itu, berdasarkan buku “Pendidikan Kewarganegaraan” oleh Maryanto,
terdapat pengertian warga negara berdasarkan beberapa ahli, sebagai berikut.
Menurut A.S. Hikam yang mengemukakan definisi dari warga negara sebagai
terjemahan yang berasal dari kata bahasa Inggris yaitu citizenship. Kata tersebut
memiliki makna sebagai anggota yang menjadi bagian dari sebuah komunitas yang
membentuk sebuah negara itu sendiri. Hikam mendefinisikan warga negara sebagai
anggota suatu negara itu sendiri.
Menurut Koerniatmanto S., mengartikan warga negara sebagai anggota dari sebuah
negara, yang merupakan seseorang yang memiliki kedudukan khusus di dalam
negara tersebut. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa seorang warga negara
memiliki hubungan antara hak serta kewajiban yang sifatnya timbal balik terhadap
negara tersebut.
Menurut Austin Ranney, definisi dari warga negara adalah sekelompok orang yang
memiliki kedudukan secara resmi menjadi anggota penuh dari suatu negara.
Sedangkan, berdasarkan UU No. 62 Tahun 1958 menyatakan, bahwa warga
negara RI atau warga negara Republik Indonesia merupakan sekelompok orang
yang memiliki dasar undang-undang serta maupun perjanjian-perjanjian serta
maupun peraturan-peraturan yang berlaku sejak proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945 dan sudah menjadi warga negara Republik Indonesia
4
C. Kasus Warga Negara
5
5. Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksana secara
sepenuhnya amanat Pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa
“setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.
5
6. Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat dalam
membuat sebuah karya dan sebagainya.
Contoh-contoh yang diuraikan di atas membuktikan bahwa tidak
terpenuhinya hak warga negara dikarenakan adanya kelalaian atau
pengingkaran dalam pemenuhan kewajiban sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam UUD NRI Tahun 1945 dan ketentuan perundang-undangan lainnya. Hal-
hal tersebut apabila tidak segera diatasi, dapat mengganggu kelancaran proses
pembangunan yang sedang dilaksanakan.
6
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.
4. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap
setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
5. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun
non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
6. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
7. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing.
Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani
berbagai kasus yang sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh
lembaga-lembaga negara yang mempunyai fungsi utama untuk
menegakkan hukum, seperti berikut.
1. Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan
dengan pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan
rasa aman, seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum
(pembunuhan, perampokan, penganiayaan dan sebagainya) dan tindak
pidana terorisme. Selain itu kepolisian juga menangani kasus-
kasus yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan lalu lintas.
2. Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar
dan sebagainya.
3. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.Lembaga peradilan
melakukan peranny.
4. untuk menjatuhkan vonis atas kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara.
7
7
BAB III
DAFTAR PUSTAKA