Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Aliyah Aisyah Azzahra (06111282328056)
2. Fera Livia Melinda (06111282328021)
3. Isma Sari (06111282328047)
4. Lira (06111182328005)
5. M. Arif Ibya Aurasti B. (06111182328038)
6. Wailaina (06111182328031)
7. Zahra Ayanna Firmansyah (06111182328018)

Dosen Pengampu :
Dr. LR. Retno Susanti, M.Hum.
Khusnul Khotimah, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan "Hak dan
Kewajiban Warga Negara". Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Kewarganegaraan. Adapun tujuan lain
makalah ini dibuat adalah sebagai referensi belajar mengenai hak dan kewajiban warga
negara.
.Meskipun banyak hambatan yang penyusun alami dalam proses
pengerjaannya, namun akhirnya kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang esensi dan
urgensi hak dan kewajiban warga negara, hak dan kewajiban warga negara yang
bersumber dari Pancasila dan UUD 1945 dan harmoni antara hak dan kewajiban warga
negara.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca.

Indralaya, Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3
2.1. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara .................................................. 3
2.2. Esensi dan Urgensi Hak dan Kewajiban Warga Negara .................................... 4
2.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Bersumber dari Pancasila dan UUD 1945 . 6
2.4. Harmoni Antara Hak dan Kewajiban Warga Negara ......................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................ 12
3.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 12
3.2. Saran ................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia telah dianugerahkan memiliki hak-
hak yang sama dalam segala bidang kehidupan. Hak-hak tersebut melekat pada diri
manusia yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Semua hak-hak itu dilindungi
dan dijamin oleh negara. Itulah sebabnya hak-hak tersebut juga disebut dengan hak-
hak warga negara. Hanya saja hak warga negara tersebut dibatasi oleh status
kewarganegaraan orang itu sendiri.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua istilah yang saling berkaitan
satu sama lain. Untuk mendapatkan hak, maka seseorang harus menjalankan
kewajibannya terlebih dahulu. Begitu juga untuk menjalankan kewajiban, seseorang
harus mendapatkan haknya terlebih dahulu. Hal ini tercermin dalam UUD 1945 pasal
28 sampai dengan pasal 34 yang mengatur bahwa setiap warga negara harus
menyimbangkan setiap hak dan kewajibannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hak dan kewajiban warga negara adalah hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
setiap orang yang menjadi bagian dari suatu negara. Hak dan kewajiban warga negara
di Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Contoh hak warga negara adalah
hak untuk memeluk agama dan kepercayaan, hak untuk mendapat pekerjaan dan
penghidupan yang layak, hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya.
Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Dalam kehidupan
bernegara kewajiban, dibagi menjadi dua yaitu kewajiban negara kepada warga negara
dan kewajiban warga negara kepada negara. Hak, adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak
dapat oleh pihak lain mana pun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
olehnya. Dalam kehidupan bernegara, hak dibagi menjadi dua yaitu hak negara dari
warga negara dan hak warga negara dari negara.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun topik yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban warga negara?
2. Bagaimana esensi dan urgensi hak dan kewajiban warga negara
3. Bagaimana hak dan kewajiban warga negara yang bersumber dari Pancasila
dan UUD?
4. Bagaimana konsep harmoni antara hak dan kewajiban warga negara?

1
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga negara.
2. Mengetahui esensi dan urgensi hak dan kewajiban warga negara.
3. Mengetahui hak dan kewajiban warga negara yang bersumber dari Pancasila
dan UUD.
4. Memahami konsep harmoni antara hak dan kewajiban warga negara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara


Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang harus kita
terima dan orang lain tidak boleh merampasnya, entah secara paksa atau tidak. Selain
itu, hak dapat didefinisikan sebagai kebenaran, kepemilikan, kewenangan, kekuasaan,
derajat, dan wewenang menurut undang-undang. Sedangkan kewajiban adalah tugas
atau tanggung jawab yang harus dilakukan. Kewajiban ini dapat berupa beban atau
tanggung jawab yang harus dipikul oleh seseorang, seperti memberikan sesuatu yang
harus diberikan atau dilakukan oleh pihak tertentu sesuai dengan peraturan atau
undang-undang yang berlaku.
Orang-orang yang menjadi bagian dari suatu komunitas dan menjadi bagian
dari negara disebut warga negara. A.S. Hikam mengatakan bahwa warga negara adalah
anggota komunitas yang membentuk negara, dan Koerniatmo S. juga mengatakan
bahwa warga negara adalah anggota negara. Warga negara memiliki status khusus
terhadap negara mereka sebagai anggota. Dalam konteks Indonesia, istilah "warga
negara" (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26) mengacu pada individu yang diakui secara
hukum sebagai warga negara, termasuk penduduk asli Indonesia. Selain itu, pasal 1
UU No. 22/1958 menyatakan bahwa warga negara Republik Indonesia adalah orang-
orang yang telah menjadi warga negara Republik Indonesia berdasarkan perundang-
undangan, perjanjian, atau peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945.
Dua konsep penting dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam konteks
warga negara, adalah hak dan kewajiban warga negara. Hak warga negara adalah hak
yang dimiliki seseorang untuk berbuat apa saja, seperti hak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak, hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan, hak untuk
membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah, dll.
Sementara itu, kewajiban warga negara adalah tindakan atau perilaku yang diharuskan
seseorang individu, seperti menaati hukum dan pemerintahan, membayar pajak,
menghormati undang-undang, dan berpartisipasi dalam upaya pembelaan negara.
Untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, hak
dan kewajiban warga negara harus seimbang dan dipenuhi dengan baik.
Menurut Sastry, hak secara terminologi berasal dari Inggris kuno yakni reht
atau right (Sastry, 2011). Begitu juga hak dan kewajiban dalam konteks warga negara.
Hak adalah kewenangan warga negara untuk melakukan sesuatu sedangkan kewajiban
adalah suatu keharusan atau kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan oleh warga negara
(Yasin, 2009). Hak dan kewajiban ini akan melahirkan konsekuensi-konsekuensi pada

3
orang lain. Jika ada hak warga negara, maka negara memiliki kewajiban demikian juga
sebaliknya. Oleh karena itu, hak tidak dapat berdiri sendiri. Hak melibatkan pihak lain
yang pada saat yang sama disebut memiliki kewajiban. Hal senada ditegaskan oleh
Burgess & Jackson, (1987) bahwa setiap hak berkorelasi dengan kewajiban begitu pun
sebaliknya. Oleh karena itu, hak merupakan kombinasi antara tunutan dan kewajiban
(Sastry, 2011).
Menurut Notonegoro (1975) Kewajiban merupakan sesuatu yang harus
dilakukan. Dalam kehidupan bernegara kewajiban, dibagi menjadi dua yaitu kewajiban
negara kepada warga negara dan kewajiban warga negara kepada negara. Jika merujuk
pengertian kewajiban sebagai suatu keharusan untuk dilkasanakan, maka bila negara
mempunyai kewajiban kepada warga negara, artinya negara harus konsekwen
melaksanakannya terutama untuk kepentingan penyelenggaraan negara kepada warga
negara. Sebaliknya warga negara mempunyai kewajiban kepada negara yang secara
konsekwen harus dilakukan bagi kepentingan negara.
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain mana pun
juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya Dalam kehidupan
bernegara, hak dibagi menjadi dua yaitu hak negara dari warga negara dan hak warga
negara dari negara. Jika merujuk pengertian hak sebagai kuasa untuk menerima, maka
bila negara mempunyai hak dari warga negara, maka warga negara mempunyai
kewajiban kepada negara. Sebaliknya bila warga negara mempunyai keharusan
menerima sesuatu (hak) dari negara maka secara konsekwen negara harus (wajib)
membrikannya.

2.2. Esensi dan Urgensi Hak dan Kewajiban Warga Negara


Konsep hak dan kewajiban sebenarnya sudah ada sejak lama di Indonesia.
Hanya saja saat itu kewajiban menjadi paling mendasar karena hak belum mampu
dirasakan sama sekali oleh masyarakat. Kewajiban yang harus terpenuhi di masa itu
ialah kewajiban membayar pajak oleh raja sebagai bentuk pengakuan terhadap
pemerintahannya. Secara umum hak ialah segala sesuatu yang harus diterima
seseorang. Sesuatu yang diterima tersebut harus melaksanakan sesuatu yang disebut
kewajiban. Sedangkan kewajiban ialah segala sesuatu yang yang harus dilakukan yang
bersifat beban dan bersifat memaksa. (Ristekdikti, 2016 dan Notonagoro, 1975). Teori
"korelasi" menyatakan bahwa hak dan kewajiban adalah satu dan tidak dapat
terpisahkan. Ada hukum timbal balik yang mengatur keduanya. Seseorang akan
memperoleh haknya jika telah tuntas kewajibannya. Tidak ada hak tanpa kewajiban,
jika seseorang memiliki hak untuk menuntut sesuatu, maka akan ada kewajiban atas
dirinya.

4
Hal yang menyenangkan biasanya identik dengan hak dalam realitas kehidupan
sehari-hari. Sedangkan kewajiban lebih sering dikaitkan dengan beban. Anggapan ini
jelas keliru jika kita lihat dari sifat hakikat manusia bahwa hak dan kewajiban
merupakan sesuatu yang bersifat pasangan. Jika hak membuat menyenangkan maka
kewajiban pun harus membuat senang. Selama seseorang menyebut dirinya sebagai
manusia dan ingin dipandang sebagai manusia, kewajiban bukanlah beban tetapi
keniscayaan baginya. Jika ia mengelak menunjukkan ketidakmanusiaannya sebagai
manusia sosial. Nilai dan martabat kemanusiaan seseorang semakin dihargai oleh
masyarakat saat seseorang lebih dekat dengan kewajibannya.
Ada banyak kasus di mana tuntutan hak tidak sejalan dengan pemenuhan
kewajiban. Hak untuk bebas berpendapat adalah salah satu contohnya. Pada konsepnya
semua orang dilindungi untuk hak tersebut. akan tetapi kebebasan tersebut harus
dikontrol dengan kewajiban yaitu memenuhi persyaratan dan menghormati kebebasan
pendapat orang lain. Akibatnya, upaya untuk memenuhi hak dan kewajiban sangat erat
kaitannya dengan "keadilan" karena keadilan hanya terjadi ketika hak dan kewajiban
seimbang. Hal ini dikarenakan terwujudnya keadilan jika hak dan kewajiban
berimbang dengan baik. Kesadaran melaksanakan hak dan kewajiban tidak lahir secara
sendiri tapi tumbuh dan berkembang melalu proses usaha. Salah satu upaya yang dapat
menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajiban ialah jalur pendidikan. Jalur
pendidikanlah yang akan membentuk kebiasaan untuk disiplin melaksanakan hak dan
kewajiban.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Meskipun setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan kehidupan yang layak,
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupan
mereka. Semua hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pemerintah dan para pejabat tinggi
lebih memprioritaskan hak daripada kewajiban mereka. Padahal menjadi seorang
pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk
memikirkan rakyat. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara
hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial
yang berkepanjangan.
Demi tercapainya keseimbangan antara hak dan kewajiban, kita
harus memahami posisi kita. Sebagai warga negara, kita harus memahami hak dan
kewajiban yang kita miliki. Selain itu, seorang pejabat atau pemerintah juga harus
mengetahui hak dan kewajibannya. Seperti yang tercantum dalam peraturan-
peraturan dan hukum yang berlaku. Ketika hak dan kewajiban warga negara seimbang
dan dipenuhi, kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di
Indonesia ini tidak akan pernah seimbang apabila masyarakat tidak melakukan apa-apa
untuk mengubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun
rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana

5
mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat
yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang
berdemokrasi, kita harus bangun dari mimpi buruk ini dan mengubahnya untuk
memperoleh hak-hak kita serta memenuhi kewajiban kita sebagai warga negara
Indonesia. Penjabat atau pemerintah juga harus menjalankan hak-hak dan kewajiban
dengan seimbang. Yaitu dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini
kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.
Sikap yang dibutuhkan untuk menjaga hak dan kewajiban warga negara Indonesia
antara lain:
1. Mengetahui hak dan kewajiban yang dimiliki sebagai warga negara.
2. Menjalankan hak dan kewajiban dengan seimbang dan proporsional.
3. Meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara melalui
pendidikan dan sosialisasi.
4. Bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban, bagi pemerintah
bertanggung jawab dalam pemenuhan hak-hak rakyatnya.

2.3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Bersumber dari Pancasila dan UUD 1945
Secara tertulis dan pengakuan kita bangsa Indonesia telah sepakat untuk
menjadikan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dan diperkuat oleh UUD 1945 sebagai hierarki tertinggi pada tatanan
peraturan perundang-undangan di Indonesia. Pada Undang-Undang Dasar 1945,
dijelaskan secara rinci hak dan kewajiban warga negara di dalam pasal-pasal. Berikut
beberapa hak dan kewajiban yang tercantum pada sila-sila Pancasila berdasarkan dari
artikel BPIP Republik Indonesia dan hak dan kewajiban warga negara telah diatur
secara tertulis dalam pasal UUD 1945.

 Hak dan Kewajiban Warga Negara Bersumber dari Pancasila


1. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Kesatu Pancasila
Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa." Dalam sila ini,
kita memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
a) Kita berhak memeluk agama dan kepercayaan sesuai dengan pilihan dan
keyakinan masing-masing.
b) Kita berhak beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dipilih.
c) Kita wajib memberikan orang lain kebebasan dalam memilih agama dan
kepercayaannya.
d) Kita wajib memberikan kebebasan orang lain untuk beribadah.
e) Kita wajib menghormati kepercayaan agama lain.

6
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Kedua Pancasila
Sila kedua Pancasila berbunyi, "Kemanusiaan yang adil dan beradab." Dalam
sila ini, kita memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
a) Kita berhak mendapatkan keadilan di mata hukum.
b) Kita berhak mendapatkan kehidupan yang layak dan diperlakukan secara
adil di masyarakat.
c) Kita wajib bersikap adil dan membela kebenaran.
d) Kita wajib menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan tenggang rasa.

3. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Ketiga


Sila ketiga Pancasila berbunyi, “persatuan Indonesia”. Dalam sila ini, kita
memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
a) Berhak ikut serta dalam bela negara.
b) Wajib memupuk persatuan berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.
c) Wajib menghargai dan menghormati segala perbedaan yang ada di
Indonesia.

4. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Keempat


Sila keempat berbunyi, “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan”. Dalam sila ini, kita memiliki hak dan
kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
a) Berhak mengeluarkan pendapat.
b) Berhak mengikuti pemilihan umum jika sudah memenuhi syarat.
c) Wajib menghargai pendapat dan masukan dari orang lain.
d) Wajib menghormati hasil keputusan yang sudah diambil dalam musyawarah.

5. Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Sila Kelima


Sila kelima berbunyi, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Dalam
sila ini, kita memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara, sebagai berikut:
a) Kita berhak mendapat pengayoman dari orang lain dan pemerintah.
b) Kita berhak mendapatkan kesejahteraan di berbagai hal.
c) Kita wajib mengikuti kegiatan gotong royong di masyarakat.
d) Kita wajib mengikuti kegiatan negara dalam rangka mewujudkan keadilan
sosial.

 Hak dan Kewajiban Warga Negara Bersumber dari UUD 1945

Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga


negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role). Hak dan Kewajiban Warga
Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam pasal 27
sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

7
Hak Warga Negara Indonesia:
 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak: “Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat
2).
 Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
 Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
 Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya
dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia. (pasal 28C ayat 1)
 Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
sertaperlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
 Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
 Hak untuk mendapatkan pendidikan yang berbunyi: ”Setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan”. (Pasal 31 ayat 1)
 Hak warga negara dalam kebebasan memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai budayanya yang berbuyi: "Negara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat
dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya" (Pasal 32 ayat
1)
 Hak bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar untuk dipelahara oleh negara
yang berbunyi: “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.”
(Pasal 34 ayat 1)
Kewajiban Warga Negara Indonesia:
 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi: “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya.”
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.”
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan:
“Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.”

8
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28J ayat 2 menyatakan: “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
 Wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya yang
berbunyi: “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya”. (Pasal 31 ayat 2)
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30,
yaitu:
 Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
 Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
 Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
 Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur
dengan undang-undang.

2.4. Harmoni Antara Hak dan Kewajiban Warga Negara


Harmoni, dari bahasa Yunani: harmonia, berarti terikat secara serasi/sesuai.
Secara filosofis, harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian
rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Hamoni bersinonim dengan makna adanya keseimbangan, keselarasan, kesesuaian,
kepaduan dan ketertiban. Jadi, harmoni antara kewajiban dan hak negara dan warga
negara adalah keselarasan, keseimbangan, dan keserasian dalam melaksanakan
kewajiban dan pemenuhan hak warga negara. Negara harus secara konsisten memenuhi
hak-hak warga negara jika suatu kewajiban sudah tunai diprsembahkan atau dilakukan
oleh warga negara. Sebagai contoh, jika seorang warga negara, anggaplah PNS atau
aparat sipil negara, telah melakukan pekerjaannya secara tunai dalam satu bulan,
negara harus membayarkan gaji kepada yang bersangkutan. Contoh lain adalah jika

9
seorang warga negara telah membayar pajak kepada negara secara teratur. Maka
kewajiban bagi negara untuk memberikan pelayanan yang baik, kenyamanan dan rasa
aman dalam kehidupan berbangsa, dan meningkatkan kemakmuran yang adil dan
merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perlu diingat bahwa setiap ada hak, pasti diawali oleh suatu kewajiban. Hak
akan terpenuhi bila kewajiban sudah tunai dilaksanakan. Jangan sebaliknya meminta,
bahkan “memaksa” memperoleh hak sebelum menunaikan kewajiban. Sebab itu tidak
etis dan melanggar norma, kaidah dan peraturan hukum. Sebagai warga negara yang
baik dan cerdas, maka selayaknya tindakannya harus mengutamakan kewajiban, bukan
sebaliknya mengutamakan hak tetapi tidak bertanggun jawab. Terkait dengan
kewajiban warga negara, maka sudah seharusnya setiap warga negara melaksanakan
kewajiban sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Kewajiban tidak boleh
diabaikan, baik kewajiban terhadap manusia dan negara (horizontal), maupun
kewajiban terhadap Tuhan (vertikal). Kewajiban mengandung makna harus dilakukan.
Apa bila tidak dilakukan, maka tidak akan mendapatakan hak-hak bahkan mendapat
sanksi yang sesuai dengan tingkat kelalaianya.
Kewajiban seharusnya ditempatkan pada bagian depan, artinya lakukan dan
tunaikan dulu kewajiban maka pasti akan ada hak yang menyusul didapatkan. John F.
Kennedy, dalam pidato inagurasi sebagai Presiden AS ke-35, tanggal 20 Januari 1961
berkata: “Jangan tanya apa yang dapat negara perbuat untuk anda, tetapi tanyakanlah
apa yang dapat anda perbuat untuk negara”. Pernyataan itu bermakna bahwa
sesungguhnya merupakan suatu keharusan bagi setiap warga negara untuk menunaikan
kewajiban sebagai warga negara dan kemudian negara pasti akan memenuhi semua
hak-hak yang telah dijaminkan. Dengan kata lain kewajiban adalah syarat mutlak atau
hal-hal yang harus dilakukan oleh manusia sebelum mendapatkan hak-nya. Jika
kewajiban ditinggalkan, pasti akan berdampak pada terhalangnya hak orang lain
Sebagai warga negara kita memiliki kewajiban terhadap negara, seperti
membayar pajak. Setiap warga negara berkewajiban membayar pajak, jika tidak
membayarkannya maka akan berdampak kepada hak-hak rakyat dan negara. Pasti akan
merugikan dan merusak tatanan masyarakat, sebab kewajiban berhubungan dengan
hak-hak orang lain. Bisa saja, jika banyak warga negara tidak bayar pajak, maka
pembangunan akan terhambat oleh pendanaan, yang seharusnya diambil dari retrebusi
pajak warga negara. Bila pembangunan terhambat, pasti akan mengganggu hak-hak
orang lain. Katakanlah ada rencana pemerintah membangun infrastruktur jalan yang
menghubungkan pasar dengan sentra produksi, atau jalan raya yang tingkat mobiltas
tinggi dilewati penduduk berjalan kaki dan/atau berkendaraan, namun karena jalan
rusak berat dan hamper putus, maka jelas sangat mengganggu hakhak orang lain.
Padahal akar masalahnya adalah ada banyak warga negara tidak menunaikan
kewajiban bayar pajak.

10
Esensi suatu kewajiban, bila dilaksanakan akan memberikan efek keadilan bagi
diri sendiri maupun terhadap orang lain. Oleh sebab itu, tidak akan tercapai suatu
keadilan apabila, masih ada warga negara yang dengan sengaja atau tidak sengaja tidak
melaksanakan kewajiban. Prinsip keadilan adalah keseimbangan atau keharmonian
antara hak dan kewajiban. Hak dalam ketatanegaaraan adalah sesuatu yang harus
diiperoleh atau di dapat oleh warga negara. Tetapi hak itu tidak mutlak langung di
terima, kecuali hak-hak asasi yang bersifat kodrarti diperoleh dan melekat sejak lahir.
Namun hak-hak yang diupayakan untuk mendapatkannya, seperti hak untuk
mendapatkan gaji, mendapatkan imbalan, mendapatkan balas jasa dan yang lainnya
tentu harus ditunaikan terlebih dahulu kewajiban.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
a) Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang harus kita
terima dan orang lain tidak boleh merampasnya, entah secara paksa atau tidak.
Didefinisikan juga sebagai kebenaran, kepemilikan, kewenangan, kekuasaan,
derajat, dan wewenang menurut undang-undang. Sedangkan kewajiban adalah
tugas atau tanggung jawab yang harus dilakukan yang dapat berupa beban atau
tanggung jawab yang harus dipikul oleh seseorang seperti memberikan sesuatu
yang harus diberikan atau dilakukan oleh pihak tertentu sesuai dengan
peraturan atau undang-undang yang berlaku.
b) Hak dan kewajiban warga negara adalah hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
setiap orang yang menjadi bagian dari suatu negara. Hak dan kewajiban warga
negara di Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Contoh hak warga
negara adalah hak untuk memeluk agama dan kepercayaan, hak untuk
mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak untuk hidup dan
mempertahankan kehidupannya.
c) Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang.
Esensi dan urgensi atas hak dan kewajiban ini harus ditegakkan dengan cara
menanamkan kesadaran melaksanakan hak dan kewajiban yang tidak lahir
secara sendiri tapi tumbuh dan berkembang melalu proses usaha.
d) Secara tertulis dan pengakuan kita bangsa Indonesia telah sepakat untuk
menjadikan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber kehidupan berbangsa
dan bernegara. Dan diperkuat oleh UUD 1945 sebagai hierarki tertinggi pada
tatanan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu hak dan
kewajiban warga negara bersumber dari sila-sila Pancasila dan diatur secara
tertulis di dalam pasal 27-34 UUD 1945.
e) Harmoni antara kewajiban dan hak negara dan warga negara adalah
keselarasan, keseimbangan, dan keserasian dalam melaksanakan kewajiban dan
pemenuhan hak warga negara. Menunaikan kewajiban adalah suatu keharusan
yang kemudian akan menghasilkan hak-hak yang diperoleh setelah kewajiban
tunai dilaksanakan. Sehingga antara hak dan kewajiban warga negara memiliki
kaitan yang sangat erat.

12
3.2. Saran
Pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara ini sangatlah penting
karena dalam kehidupan sehari-hari kita pasti melaksanakan hak dan kewajiban warga
negara. Pelaksanaan hak dan kewajiban ini harus seimbang satu sama lain demi tercipta
kehidupan bernegara yang aman sejahtera. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman
untuk mendorong kita melaksanakan kewajiban agar hak-hak kita dapat terpenuhi
dengan baik. Pemahaman ini juga dilakukan agar kita terhindar dari penyelewengan
tanggung jawab terhadap kewajiban yang seharusnya kita lakukan.
Bagi pembaca diharapkan agar mengetahui pengertian hak dan kewajiban
warga negara, berbagai macam hak dan kewajiban warga negara yang bersumber dari
Pancasila dan UUD 1945, serta alasan mengapa hak dan kewajiban harus berjalan
beriringan (harmoni). Dengan mengetahui pentingnya pemenuhan hak dan kewajiban
warga negara dengan baik, diharapkan kita bisa menjadi warga negara yang baik dan
bijaksana serta mampu melaksanakan kewajiban sebagaimana kita ingin hak-hak kita
untuk terpenuhi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


Prasetyo, Danang., Sastrawan Manik, Toba., dan Riyanti, Dwi. (2021). Konseptualisasi
Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam Upaya Bela Negara. Jurnal
Pancasila dan Bela Negara, 1(1):1-6.
Sastry, T. S. N. (2011). Introduction to human rights and duties: Vol. First edit (Issue
Human Rights). University of Pune Press.
Rahmandani, Fahdian., dan Samsuri. (2019). Hak Dan Kewajiban Sebagai Dasar Nilai
Intrinsik Warga Negaradalam Membentuk Masyarakat Sipil. Fikri: Jurnal
Kajian Agama,Sosial dan Budaya. 4(1): 114-127.
Farahdiba, S. Z., Sai’dah, N. N., Salsabila, D., & Nuraini, S. (2021). Tinjauan
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara Berdasarkan
UUD 1945. Jurnal Kewarganegaraan, 5(2), 837-845.
Sunarso, dkk. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan: PKN Untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: UNY Press.
Pusdatin. (2021). Ini Contoh Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan
Pancasila. Diakses pada tanggal 29 September 2023 dari
https://bpip.go.id/berita/ini-contoh-hak-dan-kewajiban-warga-negara-
berdasarkan-pancasila?page=2

14

Anda mungkin juga menyukai