Anda di halaman 1dari 16

KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM UUD 1945

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pendidikan Kewarganegaraan
Yang dibina oleh Bapak H. Asyharul Muttaqin, S. Pd, M. Ag

Oleh
Afrial (2176231012)
Bany Istama (2176231002)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI S1 ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
Februari 2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah menurunkan Al-Qur’an kepada hambanya

sebagai peringatan bagi alam semesta, atas rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga kami

mampu menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Konsep Hak dan Kewajiban Warga

Negara Dalam UUD 1945” Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas dari Bapak H. Asyharul Muttaqin, S. Pd, M. Ag pada mata kuliah

“Pendidikan Kewarganegaraan” selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan bagi penulis dan para pembaca.

Proses pembuatan makalah ini tentunya kami mendapatkan masukan, arahan dan

bimbingan, untuk itu kami ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Zainuddin. M. Pd. Selaku Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Blitar.

2. Bapak M. Abd Rouf, M.A Selaku ketua Kaprodi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir.

3. Bapak H. Asyharul Muttaqin, S. Pd, M. Ag selaku pengampu mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan.

4. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini,terutama kepada

teman-teman yang sudah memberikan semangat dan dukungannya.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna,

oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan selalu kami nantikan demi untuk

membuat makalah ini menjadi lebih baik.

Blitar, 20 Februari 2022

penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara.....................................3

2.2 Konsep Hak dan Kewajiban Warga Negara Dalam UUD 1945............5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................11

3.2 Saran......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam tradisi budaya Indonesia semenjak dahulu, tatkala wilayah

Nusantara ini diperintah raja-raja, kita lebih mengenal konsep kewajiban

dibandingkan konsep hak. Konsep kewajiban selalu menjadi landasan

aksiologis dalam hubungan rakyat dan penguasa. Rakyat wajib patuh

kepada titah raja tanpa reserve sebagai bentuk penghambaan total.

Keadaan yang sama berlangsung tatkala masa penjajahan di Nusantara,

baik pada masa penjajahan Belanda yang demikian lama maupun masa

pendudukan Jepang yang relatif singkat. Bahkan dalam tradisi Jawa,

alasan kewajiban mengalahkan hak telah terpatri sedemikian kuat. Mereka

masih asing terhadap diskursus hak. Istilah kewajiban jauh lebih akrab

dalam dinamika kebudayaan mereka. Dalam makalah ini kita akan

membahas lebih mendalam terkait hak dan kewajiban warga negara di

dalam UUD 1945.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian hak dan kewajiban warga negara?

2. Bagaimana konsep hak dan kewajiban warga negara dalam UUD

1945?

1
1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian hak dan kewajiban warga negara.

2. Mengetahui konsep hak dan kewajiban warga negara dalam UUD

1945.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara

Warga negara secara umum adalah anggota negara yang

mempunyai ke dudukan khusus terhadap negaranya. Ia mempunyai

hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap

negaranya. Berdasarkan pada pengertian tersebut, maka adanya hak dan

kewajiban warga negara terhadap negaranya merupakan sesuatu yang

niscaya ada.1

1. Hak, adalah semua hal yang harus kalian peroleh atau dapatkan. Hak

dapat berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan

sesuatu. Hak yang diperoleh merupakan akibat dari dilaksanakannya

kewajiban. Dengan kata lain, hak dapat diperoleh apabila kewajiban

sudah dilakukan, misalnya seorang kuli berhak mendapatkan upah

apabila sudah melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan

kepadanya. Dalam kehidupan bernegara, hak dibagi menjadi dua yaitu

hak negara dari warga negara dan hak warga negara dari negara. Jika

merujuk pengertian hak sebagai kuasa untuk menerima, maka bila

negara mempunyai hak dari warga negara, maka warga negara

mempunyai kewajiban kepada negara. Begitu juga sebaliknya. Hak

warga negara Indonesia meliputi hak konstitusional dan hak hukum.

Hak konstitusional adalah hak-hak yang dijamin di dalam dan oleh

1
Sulaiman A. (2015). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. CV. Arfino Raya. Bandung.
Hal. 56

3
UUD NRI 1945, sedangkan hak-hak hukum timbul berdasarkan

jaminan undang-undang dan peraturan perundang-undangan di

bawahnya.

2. Kewajiban, adalah sesuatu yg harus dilaksanakan, keharusan

melakukan sesuatu. Menurut Notonegoro (1975) Kewajiban

merupakan sesuatu yg harus dilakukan. Dalam kehidupan bernegara,

kewajiban dibagi menjadi dua yaitu kewajiban negara kepada warga

negara dan kewajiban warga negara kepada negara. Jika merujuk

pengertian kewajiban sebagai suatu keharusan untuk dilaksanakan,

maka bila negara mempunyai kewajiban kepada warga negara, artinya

negara harus konsekuen melaksanakannya terutama untuk kepentingan

penyelenggaraan negara kepada warga negara. Sebaliknya warga

negara mempunyai kewajiban kepada negara yg secara konsekuen

harus dilakukan bagi kepentingan negara.2

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat

dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab

akibat. Seseorang mendapatkan haknya dikarenakan dipenuhinya

kewajiban yang dimilikinya. Misalnya, seorang pekerja mendapatkan

upah, setelah dia melaksanakan pekerjaan yang menjadi kewajibannya.

Selain itu, hak yang didapatkan seseorang sebagai akibat dari kewajiban

yang dipenuhi oleh orang lain. Misalnya, seorang pelajar mendapatkan

ilmu pengetahuan pada mata pelajaran tertentu, sebagai salah satu akibat

2
Ridhuan S, Wahid A.(2018). Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. University
Press. Jakarta. Hal. 210

4
dari dipenuhinya kewajiban oleh guru yaitu melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas.3

2.2 Konsep Hak dan Kewajiban Warga Negara Dalam UUD 1945

Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD

NRI 1945) hasil amandemen, bahwa setiap warga negara Indonesia (tanpa

terkecuali) mempunyai hak dan kewajiban yg sama di muka hukum dan

tidak ada diskriminasi dalam implementasi untuk kelangsungan kehidupan

berbangsa dan bernegara. Hak dan kewajiban warga negara dan negara

Indonesia diatur dalam UUD NRI 1945 mulai pasal 26 sampai pasal 34.

Berikut penjabarannya beberapa jenis hak dan kewajiban yg diatur dalam

UUD NRI 1945.

1. Hak atas kewarganegaraan, Pasal 26 Ayat (1) menyatakan bahwa

“yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli

dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang

sebagai warga negara. Adapun, yang menjadi penduduk Indonesia

ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal

di Indonesia.” Pasal 26 ini merupakan jaminan atas hak warga negara

untuk mendapatkan status kewarganegaraannya yang tidak dapat

dicabut secara semena-mena.

2. Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, Pasal 27

Ayat (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan

kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib

3
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Balitbang. Jakarta. Hal. 117

5
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada

kecualinya.” Hal ini menunjukan adanya keseimbangan antara hak dan

kewajiban dan tidak adanya diskriminasi di antara warga negara

mengenai kedua hal ini. Pasal 27 Ayat (1) ini merupakan jaminan hak

warga negara atas kedudukan yang sama dalam hukum dan juga

merupakan kewajiban warga negara untuk menjunjung hukum dan

pemerintahan.

3. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yg layak bagi kemanusiaan, Pasal

27 Ayat (2) menyatakan bahwa ”tiap-tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Pasal ini

memancarkan asas keadilan sosial dan kerakyatan, yang merupakan

hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

4. Hak dan kewajiban bela negara, Pasal 27 ayat (3) menyatakan bahwa

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara”. Ketentuan tersebut menegaskan hak dan

kewajiban warga negara menjadi sebuah kesatuan. Dengan kata lain,

upaya pembelaan negara merupakan hak sekaligus menjadi kewajiban

dari setiap warga negara Indonesia.

5. Hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul, Pasal 28 menetapkan hak

warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,

mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan, dan sebagainya.

Syarat-syaratnya akan diatur dalam undang-undang. Dalam ketentuan

6
ini terdapat tiga hak warga negara, yaitu hak kebebasan berserikat, hak

kebebasan berkumpul, serta hak kebebasan untuk berpendapat.

6. Hak kemerdekaan memeluk agama, Pasal 29 Ayat (1) menyatakan

bahwa “Negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa.” Ketentuan

ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan

Yang Maha Esa. Kemudian Pasal 29 Ayat (2) menyatakan “Negara

menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya

masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaan

itu.” Hal ini merupakan hak warga negara atas kebebasan beragama.

7. Hak pertahanan dan keamanan negara, dalam Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan dalam bentuk hak

dan kewajiban yang dirumuskan dalam Pasal 30 Ayat (1) dan (2).

Ketentuan tersebut menyatakan hak dan kewajiban warga negara untuk

ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

8. Hak mendapat pendidikan, Sesuai dengan salah satu tujuan Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang terdapat dalam alenia keempat

pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dan pasal 31 Ayat (1) yg

menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak mendapat

pendidikan.” Ketentuan ini merupakan penegasan hak warga negara

untuk mendapatkan pendidikan. Selanjutnya dalam Pasal 31 Ayat (2)

ditegaskan bahwa “setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan

dasar dan pemerintah wajib membiayainya.” Pasal ini merupakan

7
penegasan atas kewajiban warga negara untuk mengikuti pendidikan

dasar. Untuk maksud tersebut, Pasal 31 Ayat (3) mewajibkan

“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan

serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

yang diatur dengan undang-undang.”

9. Hak memajukan kebudayaan nasional Indonesia, Pasal 32 Ayat (1)

menetapkan bahwa “Negara memajukan kebudayaan nasional

Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan

masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai

budayanya.” Hal ini merupakan penegasan atas jaminan hak warga

negara untuk mengembangkan nilai-nilai budayanya. Kemudian dalam

Pasal 32 ayat (2) disebutkan “Negara menghormati dan memelihara

bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.” Ketentuan ini

merupakan jaminan atas hak warga negara untuk mengembangkan dan

menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pergaulan.

10. Hak atas perekonomian nasional, Pasal 33 Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur tentang

perekonomian nasional. Ketentuan pasal 33 ini merupakan jaminan

hak warga negara atas usaha perekonomian dan hak warga negara

untuk mendapatkan kemakmuran. Pasal 33 yang terdiri atas lima ayat

menyatakan beberapa hal sebagai berikut:

8
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan.

(2) ) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang

menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar

kemakmuran rakyat.

(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi

ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,

berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta

dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi

nasional.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur

dalam undang-undang.

11. Hak atas kesejahteraan sosial, masalah kesejahteraan sosial dalam

UUD NRI 1945 diatur dalam Pasal 34. Pasal 34 terdiri atas empat ayat.

(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

(2) Negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruah

rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak

mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.

(3) Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan

kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

9
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur

dalam undang-undang.

Pasal 34 ini memancarkan semangat untuk mewujudkan keadilan

sosial. Ketentuan dalam pasal ini memberikan jaminan atas hak warga

negara untuk mendapatkan kesejahteraan sosial yang terdiri atas hak

mendapatkan jaminan sosial, hak mendapatkan jaminan kesehatan, dan

hak mendapatkan fasilitas umum yang layak.4

Terkait hal-hal yg berkaitan dengan hak dan kewajiban warga

negara, perlu diingat bahwa setiap ada hak, pasti diawali oleh suatu

kewajiban. Hak akan terpenuhi bila kewajiban sudah tunai dilaksanakan.

Hak dan kewajiban haruslah seimbang, karena jika tidak seimbang maka

akan terjadi kesenjangan sosial yg berkepanjangan.

4
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Balitbang. Jakarta. Hal. 119-124

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling

berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab

akibat. Seseorang mendapatkan haknya dikarenakan dipenuhinya

kewajiban yang dimilikinya. Hak merupakan sesuatu yang harus diterima

oleh setiap orang. Sedangkan Kewajiban secara sederhana dapat diartikan

sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung

jawab.

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak

dapat menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang

ditetapkan oleh undang-undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan

akibat dari adanya pelalaian atau pengingkaran terhadap kewajiban, baik

yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga negara sendiri.

Pengingkaran kewajiban warga negara biasanya disebabkan oleh

tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara, yang ada

di pikirannya hanya sebatas bagaimana cara mendapat haknya, sementara

yang menjadi kewajibannya dilupakan. Selain itu, rendahnya kesadaran

hukum warga negara juga mendorong terjadinya pengingkaran kewajiban

oleh warga negara.

11
3.2 Saran

Kami sebagai pembuat makalah bukanlah makhluk yang sempurna.

Kami sangat berharap kritik dan saran yg membangun dari para pembaca

agar kami kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan. Jakarta: Balitbang.

Ridhuan S, Wahid A.(2018). Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.


Jakarta; University Press.

Sulaiman A. (2015). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung; CV.


Arfino Raya.

13

Anda mungkin juga menyukai