Anda di halaman 1dari 21

Makalah

Warga Negara dan Kewarganegaraan

Dosen Pembimbing : Eka Santi Agustina S.sos, MM

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1

1. Annisa 4. Hemalia Putri


NPM : 2018.63411.031 NPM : 2018.63411.39
2. Fateriah 5. Raisya Amalia
NPM : 2018.63411.35 NPM : 2018.63411.058
3. Hadi Saputra 6. Rina Sumiarni
NPM : 2018.63411.037 NPM : 2018.63411.059

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINITRASI AMUNTAI


PRODI D3 ADMINISTRASI NIAGA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan sedikit dari ilmu-Nya Yang Maha Luas sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas dengan waktu yang telah ditentukan dan dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isi nya
yang sangat sederhana Semoga makalah ini dipergunakan sebagai salah
satu acuan,petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca

Harapan Kami semoga makalah ini membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik

Kami menyadari bahawa penuliasan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan karena kesempurnaan semata hanya milik ALLAH SWT
dan karena pengetahuan yang kami miliki sangat sedikit semoga makalah
ini dapat membarikan wawasan yang lebih luas menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Administrasi (STIA) Amuntai Untuk itu kepada dosen kami
meminta masukkannya demi perbaikan pembuatan makalah kami dimasa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran akhir kata kami
berharap maklah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.

Amuntai,29 Maret 2019

i
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATAPENGANTAR ....................................................................................i

DAFTARISI....................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Perumusan Masalah..................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................1
D. Manfaat.....................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Warga Negara & Kewarganegaraaan.....................2


B. Asas Kewarganegaraan.............................................................4
C. Cara memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan................7
D. Warga Negara dan Kewarganegaraan di Indonesia..................8

BAB III :PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................13
B. Saran........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak. Yang tampak adalah
unsur-unsur Negara yang berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah
satu unsur Negara adalah rakyat. Rakyat yang tinggal di wilayah Negara
menjadi penduduk suatu Negara. Warga negara memiliki hubungan
dengan negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan
hubungan berupa peranan, hak , dan kewajiban yang bersifat timbal balik.
Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari
suatu penduduk yang menjadi unsur negara atau warga dari suatu negara
yakni peserta dari suatu persekutuan yang di dirikan dengan kekuatan
bersama. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban masing-
masing yang harus dilakukannya. Segala sesuatu tentang hak dan
kewajiban tersebut sudah diatur oleh negara. Dan demi terwujudnya
kesejahteraan setiap warga negara kita harus dapat menyeimbangkan
antara hak dan kewajiban.
B.  Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan warga negara dan kewarganegaraan?
2. Apa yang dimaksud dengan asas kewarganegaraan?
3. Bagaimana cara untuk memperoleh kewarganegaaran?
4. Apa penyebab kehilangan kewarganegaraan?
C.  Tujuan
1. Menjelaskan pengertian warga negara dan kewarganegaraan.
2. Memahami asas kewarganegaraan suatu negara.
3. Menjelaskan warga negara dan kewarganegaraan di Indonesia.

D. Manfaat

Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang Warga Negara


dan Kewarganegaraan suatu Negara, termasuk Negara Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaraan


1. Warga Negara

Warga negara berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara.
Warga diartikan sebagai anggota atau peserta. Warga mengandung arti
peserta atau anggota dari suatu kelompok atau organisasi perkumpulan.
Misalnya, warga sekolah berarti anggota sekolah dan warga keluarga
berarti anggota keluarga. Warga Negara juga diartikan sebagai penduduk
sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang
warga dari negara itu. Pengertian Warga Negara dalam bahasa Inggris
dikenal dengan kata citizens. Seseorang dapat menjadi warga negara
setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu negara.

Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau


secara resmi merupakan anggota dari suatu negara tertentu. Mereka
memberikan kesetiaannya pada negara itu, menerima perlindungan
darinya, serta menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik.
Mereka mempunyai hubungan secara hukum yang tidak terputus dengan
negaranya meskipun yang bersangkutan telah didomisili diluar negeri,
asalkan ia tidak memutuskan kewarganegaraannya.
Di indonesia diantara sesama warga negara masih dibedakan lagi
anatara warga negara asli dan wargan negara keturunan asing. Hal ini
dinyatakan dalam pasal 26 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi: “yang
menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara”. Perbedaan tersebut juga menimbulkan hak dan kewajiban,
walaupun hanya terbatas pada bidang tertentu.
Menurut Para Ahli, Warga Negara adalah :

2
1. A.S. Hikam
Menurut A.S. Hikam, pengertian warga negara adalah anggota dari suatu
komunitas atau kelompok yang membentuk suatu negara.

2. Koerniatmanto S
Menurut Koerniatmanto S, pengertian warga negara adalah anggota suatu
negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, memiliki
hubungan hak dan kewajiban yang sifatnya timbal-balik terhadap
negaranya.

3. Ko Swaw Sik
Menurut Ko Swaw Sik (1957), warga negara adalah semua orang yang
memiliki ikatan hukum dengan suatu negara.

4. Wolhoff
Menurut Wolhoff, pengertian warga negara adalah bentuk keanggotaan
dari suatu bangsa tertentu yaitu sejumlah manusia yang memiliki ikatan
satu sama lainnya karena adanya kesatuan bahasa, kehidupan sosial,
budaya, serta kesadaran nasionalnya.

5. Undang-Undang No. 12 Tahun 2006


Menurut Undang-Undang No. 12 Pasal 1 angka 1 Tahun 2006 Tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian warga negara adalah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan Undang-Undang sebagai warga negara Indonesia.

6. Graham Murdock
Menurut Graham Murdock, pengertian kewarganegaraan adalah suatu hak
untuk dapat berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur sosial,
politik dan kehidupan kultural serta untuk dapat membantu menciptakan
bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan begitu maka memperbesarkan
ide-ide.

7. Daryono
Menurut Daryono, pengertian kewarganegaraan adalah keanggotaan
seseorang di dalam satuan politik tertentu (Negara) yang dengannya akan
membawa hak untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan politik.
Seseorang dengan keanggotaan yang disebut dengan warga negara.

3
2. Kewarganegaraan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia  kewarganegaraan


adalah hal yang berhubungan dengan warga negara dan keanggotaan
sebagai warga negara. Menurut pasal 1 angka (2) Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
kewarganegaraan adalah segala hal ikhwal yang berhubungan dengan
warga negara. Dalam bahasa Inggris, kewarganegaraan dikenal dengan
kata citizenship, artinya keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau
ikatan antara negara dengan warga negara.

1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan Sosiologis

a) Kewarganegaraan dalam arti Yuridis ditandai dengan adanya ikatan


hukum antara warga negara dengan negara yang menimbulkan
akibat-akibat hukum tertentu. Tanda-tandanya misalnya : akta
kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, dll.

b) Kewarganegaraan dalam arti Sosiologis tidak ditandai dengan ikatan


hukum, tetapi ikatan emosional, seperti : ikatan perasaan, ikatan
keturunan, ikatan sejarah, ikatan tanah air, dll.

2. Kewarganegaraan dalam arti Formil dan  Materiil

1) Kewarganegaraan dalam arti Formil menunjuk pada tempat


kewarganegaraan.

2) Kewarganegaraan dalam arti Material menunjuk pada akibat hukum


dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga
negara.

B. Asas Kewarganegaraan

Pengertian asas kewarganegaraan adalah dasar hukum

bagi kewarganegaraan untuk penduduk (warga) sebuah

negara. Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak

jatuh pada kekuasaan atau wewenang negara lain. Negara lain

4
tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum kepada

orang yang bukan warga negaranya.

Secara umum ada 2 asas Kewarganegaraan yang diterapkan disuatu


negara yaitu:
1. Asas Ius Sanguinis (keturunan)
Asas ius sanguinis (asas keturunan) yang menetapkan
kewarganegaraan seseorang menurut keturunan atau pertalian darah.
Artinya, kewarganegaraan anak bergantung pada orang tuanya meskipun
anak tersebut lahir di negara lain (bukan kewarganegaraan orang tuanya).
Contoh Negara dengan Sistem Asas Kewarganegaraan Ius
Sanguinis :
 Belanda, Belgia, Bulgaria
 Korea Selatan, Kroasia
 Inggris, Irlandia, Islandia, India, Italia
 Jepang, Jerman
 Polandia, Portugal
 Republik Ceko, Rusia
 Spanyol, Serbia
 dll.
2. Asas Ius Soli (tempat kelahiran)
Istilah ini diambil dari bahasa Latin, yakni ius berarti hukum,
pedomaan atau dalil, Soli berasal dari kata solum berarti negeri, tanah
atau dareah. Asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang
ditentukan dari tempat dimana orang tersebut lahir.

Contoh Negara dengan Sistem Asas Kewarganegaraan Ius Soli :


 Argentina, Amerika Serikat
 Brazil, Bangladesh
 Kanada, Kamboja, Kolombia, Kosta Rika
 Panama, Peru, Pakistan, Paraguay
 Grenada, Guatemala, Guyana
 dll
Keberadaan kedua asas kewarganegaraan tersebut kerap kali
menimbulkan masalah. Hal ini karena ada negara yang menganut asas ius
sanguinis dan ada pula negara yang menganut asas ius soli. Sehingga
kerap muncul masalah bipatride, multipatride bahkan apatride.

5
 Pengertian Bipatride. 
Bipatride adalah orang yang memiliki kewarganegaraan ganda.
Dua kewarganegaraan tersebut bisa terjadi karena anak lahir di negara A
yang menganut asas ius soli (berdasarkan tempat kelahiran) namun orang
tua anak tersebut merupakan warga negara B yang menganut asas ius
sanguinis (berdasarkan keturunan biologis). Dengan demikian si anak
akan mendapat kewarganegaraan dari negara A karena lahir di negara A
dan juga mendapat kewarganegaraan dari negara B karena faktor
keturunan dari orang tua yang merupakan warga negara B.
 Pengertian Multipatride
Multipatride adalah orang yang memiliki dua atau lebih
kewarganegaraan. Hal ini bisa terjadi jika seseorang yang telah memiliki
kewarganegaraan ganda, saat dewasa menerima atau meminta status
kewarganegaraan dari negara lain dengan tidak melepas status
kewarganegaraan yang lama. Namun, sedikit negara yang memberikan
status banyak kewarganegaraan (multipatride) untuk warganya.

 Pengertian Apatride
Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan.
Hal ini bisa terjadi kepada orang tersebut yang lahir di negara yang
memiliki asas berbeda. Anak yang lahir di negara B dengan menganut
asas ius sanguinis (berdasarkan keturunan biologis) namun kedua
orangtuanya bukan warga negara B maka negara B tidak dapat
memberikan kewarganegaraan.
Meskipun orang tua anak berasal dari negara A yang menganut
asas ius soli (berdasarkan tempat kelahiran), karena tidak lahir di negara
A, maka negara A juga tidak akan memberikan kewarganegaraan. Oleh
karena kedua negara tidak mengakui kewarganegaraan anak tersebut
maka Anak pun menjadi apatride.
Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah suatu
negara menggunakan dua stelsel, yaitu:

6
1. Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum
tertentu secara aktif untuk menjadi warga negara(naturalisasi biasa)
2. Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi
warga negara tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu
(naturalisasi istimewa)
Berkaitan dengan kedua stelsel tadi, seorang warga negara dalam suatu
negara pada dasarnya mempunyai:
 Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam
stelsel
aktif)
 Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan
(stelsel pasif)

C. Cara Memperoleh dan Kehilangan Kewarganegaraan


Ada beberapa cara orang memperoleh status kewarganegaraan dan
kehilangan kewarganegaraan. Cara memperoleh kewarganegaraan adalah:
1. Citizenship by birth, memperoleh kewarganegaraan karena kelahiran.
Jadi setiap orang yang lahir diwilayah negara dianggap sah sebagai
warga negara karena suatu negara menganut asas ius sanguinis.
2. Citizenshipby descent, memperoleh kewarganegaraan karena
keturunan. Jadi orang yang lahir diluar wilayah negara dianggap sebagai
warga negara apabila orangtuanya adalah warga negara dari negara
tersebut karena negaranya menganut asas ius sanguinis.
3. Citizenship by naturalization, pewarganegaraan orang asing atas
kehendak sendiri atas permohonan menjadi warga negara suatu negara
dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
4. Citizenship by registration, pewarganegaraan bagi mereka yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu yang dianggap cukup dilakukan
melalui prosedur asministrasi yang lebih sederhana dibandingkan
naturalisasi.
5. Citizenship by incorporation of territory, proses kewarganegaraan
karena terjadi perluasan w ilayah negara.
Selanjutnya orang dapat kehilangan kewarganegaraan karena tiga
kemungkinan/cara, yaitu:
1. Renunciation, tindakan sukarela seseorang untuk meninggalkan
status kewarganegaraan yang diperoleh di dua negara atau lebih.

7
2. Termination, penghentian status kewarganegaraan sebagai
tindakan hukum karena yang bersangkutan mendapat kewarganegaraan
negara lain.
3. Deprivation, pencabutan secara paksa status kewarganegaraan
karena yang bersangkutan  dianggap  telah melakukan kesalahan,
pelanggaran atau terbukti tidak setia kepada negara berdasar undang-
undang.

D. Warga Negara Dan Kewarganegaraan Di Indonesia


a.  Warga Negara Indonesia
Negara Indonesia telah menetukan siapa saja yang menjadi warga
negara di dalam konstitusinya. Ketentuan tersebut tercantum dalam pasal
26 UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:
1. Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara”.
2. Penduduk ialah warga indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di indonesia”.
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan
undang-undang”.  
Ketentuan pasal 26 ayat 1 tersebut memberikan penegasan bahwa
untuk orang-orang bangsa indonesia asli secara otomatis merupakan
warga negara, sedangkan bagi orang-orang bangsa lain untuk menjadi
warga negara indonesia harus disahkan terlebih dahulu dengan undang-
undang. Orang-orang bangsa lain yang dimaksud adalah orang-orang
peranakan seperti peranakan Belanda, Tionghoa, dan Arab yang
bertempat tinggal di indonesia, yang mengakui indonesia sebagai tumpah
darahnya dan bersikap setia kepada Republik Indonesia.
b. Asas Kewarganegaraan Indonesia
Asas-asas umum yang dianut dalam UU No.12 tahun 2006 adalah sebagai
berikut:

8
1. Asas ius sanguinis (Law Of The Blood) adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan
bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
2. Asas ius soli (Law Of The Soil) secara terbatas adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara
tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU ini.
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam UU ini.
c.  Cara Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia
Berdasarkan UU No. 12 tahun 2006 kewarganegaraan Republik
Indonesia dapat di peroleh melalui:
1. Kelahiran
Setiap anak yang lahir dari orang tua (ayah atau ibunya) berkewargaan
negara indonesia akan memperoleh kewarganegaraan Republik
Indonesia.

2. Pengangkatan
Anak warga negara asing yang berumur 5 tahun yang diangkat secara
sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara
negara indonesia memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia.
3. Perkawinan/Pernyataan
Orang asing yang menikah dengan warga negara indonesia dapat
memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia apabila memenuhi
persyaratan sebagaimana diatur dalam pasal 19.
4. Turut Ayah atau Ibu

9
Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal diwilayah negara Republik Indonesia, dari ayah atau
ibu yang memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dengan
sendirinya berkewarganegaraan Republik Indonesia.
5.   Pemberian
Orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia atau
dengan alasan kepentingan negara dapat diberi kewarganegaraan
Republik Indonesia oleh presiden setelah memperoleh petimbangan
DPR Republik Indonesia, kecuali dengan pemberian kewarganegaraan
tersebut mengakibatkan yang bersangkutan berkewarganegaraan
ganda (pasal 20).
6.   Pewarganegaraan
Syarat dan tatacara memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia
melalui pewarganegaraan diatur dalam pasal 9 s/d 18 Undang-Undang
ini.
d.   Kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia
Perihal kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam
pasal 123 UU No.12 tahun 2006 yang menyatakan bahwa warga
negara indonesia kehilangan kewarganegaraannya jika yang
bersangkutan:
1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.
2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain,
sedangkan orang yang bersangkutan mendapatkan kesempatan
untuk itu.
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas
permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18
tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal diluar negeri, dan
dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan Republik Indonesia
tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa ijin terlebih dahulu dari
presiden.

10
5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan
semacam itu di indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan hanya boleh dijabat oleh warga negara indonesia.
6. Secara sukarela menyatakan sumpah atau janji setia kepada negara
asing.
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang
bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing.
8. Mempunyai paspor dari negara asing atau surat yang dapat
diartikan sebagai kewarganegaraan yang masih berlaku dari
negara lain atas namanya.
9. Bertempat tinggal diluar wilayah negara republik indonesia selama
5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa
alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan
keinginannya untuk tetap menjadi warga negara indonesia
sebelum jangka waktu 5 tahun itu berakhir, dan setiap 5 tahun
berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin
tetap menjadi warga negara indonesia kepada perwakilan negara
republik indonesia.
e.  Cara Memperoleh Kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia
Dalam pasal 31 UU No.12 tahun 2006 dinyatakan bahwa
seseorang yang kehilngan kewarganegaraan Republik Indonesia dapat
memperoleh kembali kewarganegaraannya melalui procedur
pewarganegaraan dengan mengajukan permohonan tertulis pada Menteri.
Bila pemohon bertempat tinggal diluar wilayah negara indonesia,
permohonan disampaikan melalui perwakilan negara Republik Indonesia
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon.
Permohonan untuk memperoleh kembali kewarganegaraan
Republik Indonesia dapat juga diajukan oleh perempuan atau laki-laki
yang kehilangan kewarganegaraannya akibat perkawinan dengan orang
asing sejak putusnya perkawinan. Kepala Perwakilan Republik Indonesia

11
akan merumuskan permohonan tersebut kepada Menteri dalam waktu
paling lama 14 hari setelah menerima permohanan.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau
secara resmi merupakan anggota dari suatu negara tertentu. Mereka
memberikan kesetiaannya pada negara itu, menerima perlindungan
darinya, serta menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik.
Mereka mempunyai hubungan secara hukum yang tidak terputus dengan

12
negaranya meskipun yang bersangkutan telah didomisili diluar negeri,
asalkan ia tidak memutuskan kewarganegaraannya.
Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut
memiliki pertalian hukum serta tunduk pada hukum negara yang
bersangkutan. Kewarganegaraan menghasilkan akibat hukum yaitu
adanya hak dan kewajiban warga negara maupun negara. Disamping itu
akibat hukum yang lain adalah bahwa orang yang sudah memiliki
kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau kewenangan negara
lain.negara lain juga tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum
pada orang yang bukan warga negaranya.
Asas ius adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang menurut daerah atau negara tempat dimana orang tersebut
dilahirkan.Asas ius soli disebut juga asas daerah kelahiran. Sedang asas
ius sanguinis ialah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
menurut pertalian daerah atau keturunan dari orang yang bersangkutan.
Asas ius solidan asas ius sanguinis dianggap sebagai asas yang
utama dalam menentukan status hukum kewarganegaraan. Pada sekarang
ini umumnya negara menganut kedua asas tersebut secara simultan.
Penentuan asas kewarganegaraan yang berbeda-beda oleh setiap warga
negara dapat menimbulkan masalah kewarganegaraan bagi seorang
warga. Masalah kewarganegaraan tersebut adalah timbulnya apatride dan
bipatride.

B. Saran
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Warga Negara dan
Kewarganegaraan ini, semoga kita semua bisa benar-benar memahami
tentang apa yang seharusnya kita dapatkan sebagai warga
negara.Sehingga,jika ada hak yg belum kita dapatkan, kita bisa
memperjuangkannya & begitu juga sebaliknya. jika hak sebagai warga
negara telah kita terima, maka sepatutnya kita menjalankan kewajiban

13
kita sebagai warga negara & dengan demikian negara ini akan maju dan
penuh dengan keadilan, kemakmura, aman dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA
class, T. (2017). Makalah kewarganegaraan. Retrieved maret 29, 2019, from
https://www.academia.edu/24986271/MAKALAH_KEWARGANEGARAA
N

HABIB, M. A. (2012, november 4). Warga Negara dan Kenegeraan. Retrieved


maret 29, 2019, from
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-63562-Makalah-
Warga%20Negara%20dan%20Kewarganegaraan.html

14
Markijar. (2017, juni 18). Retrieved maret 29, 2019, from Pengertian dan
contoh warga negara: http://www.markijar.com/2017/06/pengertian-
dan-contoh-warga-negara.html

padamu, a. (2017, november 28). Pengertian Kewarganegaraan Dan Asas


Kewarganegaraan. Retrieved maret 29, 2019, from
https://www.padamu.net/pengertian-kewarganegaraan-dan-asas-
kewarganegaraan

Pengetahuan, K. (2017, november 29). Pengertian Bipatride, Multipatride dan


Apatride. Retrieved maret 29, 2019, from
https://www.kanal.web.id/pengertian-bipatride-multipatride-dan-
apatride

Pkn, M. i. (2017, november 24). Macam-macam Asas Kewarganegaraan


Lengkap !! Retrieved maret 29, 2019, from
https://mengakujenius.com/macam-macam-asas-kewarganegaraan/

15

Anda mungkin juga menyukai