Dosen Pengampu :
Ida Wahyuliana , S.H., M.H
Disusun Oleh :
Dengan puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas berkat, rahmat serta
Makalah ini berisi tentang sejarah pengertian warga negara, syarat dan peran
warga negara, hak dan kewajiban warga negara, sebab dicabutnya hak warga
negara, keterkaitan antara warga negara, hak dan kewajibannya dengan pajak.
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman – teman kami
yang telah mendukung dan bekerja sama dalam menyusun makalah ini sehingga
Saya menyadari jika dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat kami
koreksi agar dalam pembuatan makalah untuk kedepannya kami lebih baik lagi
penyusunan kata, atau kata yang tidak berkenan di hati pembaca kami memohon
maaf yang sebesar – besarnya, karena manusia tidak luput dari kesalahan.
PENULIS
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3 Tujuan ................................................................................................ 4
BAB II PEMBASAN
2.1 Pengertian Warga Negara .................................................................. 5
2.2 Syarat dan Peran Warga Negara ........................................................ 6
2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara.................................................... 11
2.4 Sebab Dicabutnya Hak Warga Negara Pasal - Pasal Perlindungan
Hak Warga Negara. ............................................................................ 16
2.5 Keterkaitan Antara Warga Negara, Hak Dan Kewajibannya Dengan
Pajak................................................................................................... 18
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagi warga negaranya begitu pula dengan warga negara juga memiliki hak dan
kewajiban terhadap Negaranya. Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang
terikat satu sama lain, sehingga dalam praktiknya harus dijalankan dengan
seimbang. Hak adalah suatu yang melekat pada setiap manusia yang menjadi
milik kita sebagai anugerah dari Tuhan, sedangkan kewajiban adalah segala
sehingga bisa mendapatkan haknya secara fisik. Jika hak dan kewajiban hanya
Hak dan kewajiban warga negara telah diatur dalam UUD 1945. Tetapi,
itu, sebagai warga negara yang bermoral harus menegakkan hak dan kewajiban
Untuk itulah tim penulis ingin mengetahui dan memahami lebih jauh
mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia, utamanya dalam
3
B. Rumusan Masalah
4. Apa Sebab dicabutnya hak warga negara, pasal - pasal perlindungan hak
warga negara?
pajak ?
C. Tujuan
2. Agar pembaca bisa memahami tentang syarat dan peran warga negara.
3. Agar pembaca bisa memahami tentang maksud hak dan kewajiban warga
negara.
4. Agar pembaca bisa memahami tentang sebab dicabutnya hak warga negara,
4
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi warga negara menurut UUD 1945 dalam pasal 26 Menurut UUD
1945 pasal 26 yang dikatakan bahwa menjadi warga negara adalah sebagai
berikut : (1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli
warga negara. (2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
warganegara menurut UUD 1945 yang dijelaskan didalam pasal 26 ayat (1)
bahwa yang menjadi warganegara adalah orang orang bangsa indonesia asli dan
Disini jelas sekali bahwa semua orang baik yang memang berasal dari
Negara Indonesia asli dan orang bangsa asing yang telah disahkan dengan UU
warga negara merupakan salah satu unsur pokok sebuah negara dan
harus dilindungi dan dijamin pelaksanaannya. Warga negara adalah rakyat yang
menetap pada wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan sebuah
negara. setiap warga negara mempunyai hak dan juga kewajiban terhadap
5
atau pedoman untuk menentukan status kewarganegaraan seseorang. dalam
konteks itu dikenal adanya dua asas kewarganegaraan yaitu asas ius Soli (
Kedua istilah ini berasal dari bahasa latin. Ius berarti hukum, dalil atau pedoman,
soli berasal dari kata solum berarti negeri, tanah atau daerah. Sedangkan
sanguinis berasal dari kata sanguinis yang berarti darah. Dengan demikian ius
Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. hal ini
terjadi apabila seseorang dari keturunan negara yang memakai asas ius Soli
kewarganegaraan, hal ini terjadi apabila seseorang yang berasal dari keturunan
negara yang berasas ius sanguinis lahir di negara yang mempergunakan asas ius
Soli.2
tercantum pada UUD no. 12 tahun 2006 pasal 8 sampai pasal 22 tentang
yaitu:
1
Sukadi, Pendidikan Kewarganegaraan, Makassar: Andi Offset, 2017, h.71
2
Ibid, h.72
6
Pasal 8
Kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga diperoleh melalui
pewarganegaraan.
Pasal 9
Permohonan pewarganegaraan dpat diajukan oleh pemohon jika
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di
wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun
berturut -turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-
turut ;
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Dapat berbahasa Indonesia dan mengakui Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak
menjadi berkewarganegaraan ganda;
g. Mempunyai pekerjaan dan / atau penghasilan tetap;
h. Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara.
Pasal 10
(1) Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon
secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai cukup
kepada Presiden melalui Menteri.
(2) Berkas permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disampaikan kepada Pejabat.
Pasal 11
Menteri meneruskan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
disertai dengan pertimbangan kepada Presiden dalam waktu paling lambat
3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima.
Pasal 12
(1) Permohonan pewarganegaraan dikenai biaya.
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
7
Pasal 13
(1) Presiden mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan.
(2) Pengabulan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
(3) Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak permohonan diterima oleh
Menteri dan diberitahukan kepada pemohon paling lambat 14 (empat
belas) hari terhitung sejak Keputusan Presiden ditetapkan.
(4) Penolakan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus disertai alasan dan diberitahukan oIeh Menteri kepada
yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal
permohonan diterima oleh Menteri.
Pasal 14
(1) Keputusan Presiden mengenai pengabulan terhadap permohonan
pewarganegaraan berlaku efektif terhitung sejak tanggal pemohon
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
(2) Paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak Keputusan Presiden dikirim
kepada pemohon, Pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan
sumpah atau menyatakan janji setia.
(3) Dalam hal setelah dipanggil secara tertulis oleh Pejabat untuk
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia pada waktu yang
telah ditentukan ternyata pemohon tidak hadir tanpa alasan yang sah,
Keputusan Presiden tersebut batal demi hukum.
(4) Dalam hal pemohon tidak dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan
janji setia pada waktu yang telah ditentukan sebagai akibat kelalaian
Pejabat, pemohon dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji
setia di hadapan Pejabat lain yang ditunjuk Menteri.
Pasal 15
(1) Pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 ayat (1) dilakukan di hadapan Pejabat.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membuat berita acara
pelaksanaan pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia.
(3) Paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pengucapan
sumpah atau pernyataan janji setia, Pejabat sebagaimana dimaksud
8
pada ayat (1) menyampaikan berita acara pengucapan sumpah atau
pernyataan janji setia kepada Menteri.
Pasal 16
Sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
ayat (1) adalah:
a) Yang mengucapkan sumpah, lafal sumpahnya sebagai berikut:
Demi Allah/demi Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpah melepaskan
seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan asing, mengakui, tunduk, dan
setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
akan membelanya dengan sungguh-sungguh serta akan menjalankan
kewajiban yang dibebankan negara kepada saya sebagai Warga Negara
Indonesia dengan tulus dan ikhlas.
b) Yang menyatakan janji setia, lafal janji setianya sebagai berikut:
Saya berjanji melepaskan seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan
asing, mengakui, tunduk, dan setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan akan membelanya dengan sungguh-sungguh
serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara kepada saya
sebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas.
Pasal 17
Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon wajib
menyerahkan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada
kantor imigrasi dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia.
Pasal 18
(1) Salinan Keputusan Presiden tentang pewarganegaraan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dan berita acara pengucapan sumpah
atau pernyataan janji setia dari Pejabat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (2) menjadi bukti sah Kewarganegaraan Republik
Indonesia seseorang yang memperoleh kewarganegaraan.
(2) Menteri mengumumkan nama orang yang telah memperoleh
kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Pasal 19
9
(1) Warga negara asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara
Indonesia dapat memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia
dengan menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan
Pejabat.
(2) Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila yang
bersangkutan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling
singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut, kecuali dengan
perolehan kewarganegaraan tersebut mengakibatkan
berkewarganegaraan ganda.
(3) Dalam hal yang bersangkutan tidak memperoleh Kewarganegaraan
Republik Indonesia yang diakibatkan oleh kewarganegaraan ganda
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), yang bersangkutan dapat diberi
izin tinggal tetap sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara menyampaikan pernyataan
untuk menjadi Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 20
Orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia atau
dengan alasan kepentingan negara dapat diberi Kewarganegaraan Republik
Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, kecuali dengan pemberian
kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan
berkewarganegaraan ganda.
Pasal 21
(1) Anak yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin,
berada dan bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia,
dari ayah atau ibu yang memperoleh Kewarganegaraan Republik
Indonesia dengan sendirinya berkewarganegaraan Republik Indonesia.
(2) Anak warga negara asing yang belum berusia 5 (lima) tahun yang
diangkat secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh
Warga Negara Indonesia memperoleh Kewarganegaraan Republik
Indonesia.
(3) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
memperoleh kewarganegaraan ganda, anak tersebut harus menyatakan
memilih salah satu kewarganegaraannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6.
10
Pasal 22
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara mengajukan dan memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah.
A. PERAN
Warga negara memiliki hubungan timbal balik yang sederajat dengan
negaranya. Ada empat peran warga negara, yaitu:
1. Peran pasif, yakni kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang
– undangan yang berlaku.
2. Peran aktif, yakni aktivitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi)
serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam
memengaruhi keputusan publik.
3. Peran positif, yakni aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari
negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Peran negatif, yakni aktivitas warga negara untuk menolak campur
tangan negara dalam persoalan pribadi.
C. Hak dan Kewajiban Warga Negara
Setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban. Hak dan Kewajiban
merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan
karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Setiap warga negara memiliki hak
menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat
seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka
berkewajiban untuk memikirkan orang lain. Jika keadaannya seperti ini, maka
tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang
menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan
3
Nurul, “Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia”,
https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/ diakses
pada pada tanggal 31 Oktober 2019
11
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya,
warga Negara Indonesia bersifat demokratis. Adapun hak dan kewajiban warga
Negara Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945 adalah sebagai berikut:
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara
kehidupannya.”(pasal 28A).
adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
h. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk
12
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku.
i. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
j. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
k. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
lain.
demokratis.”
m. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal
30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan
13
Kewajiban Warga Negara Indonesia :
a. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
b. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
c. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
lain.
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
demokratis.”
e. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal
30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak
dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
14
yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan
para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita
Sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya.Oleh
karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari
mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak
lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Sejumlah sifat dan
karakter warga negara yang bertanggung jawab dan mandiri adalah sebagai
berikut :
1. Memiliki rasa hormat dan bertanggung jawab, sifat ini adalah sikap dan
perilaku sopan santun, ramah tamah dan melaksanakan semua tugas dan
2. Bersikap kritis, sikap ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data
4. Bersifat terbuka, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transpran serta
5. Rasional, sifat ini adalah pola dan perilaku yang berdasarkan rasio atau
15
6. Adil, sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan derajat
7. Jujur, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta
a) Memiliki kemandirian
warga Negara
Warga Negara
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu oleh presiden
16
5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas
6. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau
9. Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam
rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak
sebagai berikut;
11. Perempuan WNI yang kawin dengan laki-laki WNA kehilangan
perkawinan tersebut
17
E. Keterkaitan Antara Warga Negara, Hak Dan Kewajibannya Dengan Pajak
Tidak akan ada negara tanpa warga negara. Warga negara merupakan unsur
terpenting dalam hal terbentuknya negara. Warga negara dan negara merupakan
satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling berkaitan dan
memiliki hak dan kewajiban masing-masing yang berupa hubungan timbal balik.
Warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik negara dan
memiliki hak untuk mendapatkan pembelaan dan penjagaan nama baik dari
warga negaranya.
dan sebaliknya kewajiban negara merupakan hak warga negara. Selain itu,
tentunya kita sebagai warga negara Indonesia yang baik, memiliki banyak
wujudnya ada 2, yaitu Hukum tertulis (UUD, UU, Perpu, PP) dan Hukum tidak
tertulis (Inpres, Kepres). Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang
Indonesia tanpa harus diperintah dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela
negara.
Hubungan negara dengan warga negara sangat erat kaitannya karena dalam
hal ini dianggap negara terbentuk karena adanya masyarakat bentukan manusia.
18
Walaupun negara merupakan bentukan dari masyarakat, namun kedudukan
Permasalahan yang terjadi di dalam negara bagi masyarakat mengenai hak dan
kewajiban. Mengapa hal ini penting? Hal ini sangatlah penting karena dalam
kaitannya hak dan kewajiban yang dipegang dan diberikan seutuhnya kepada
masyarakat biasanya terjadi hal yang sangat tumpang tindih, yaitu tidak teratur
adanya.
Hubungan negara dengan warga negara sangat erat kaitannya karena dalam
hal ini dianggap negara terbentuk karena adanya masyarakat bentukan manusia.
Permasalahan yang terjadi di dalam negara bagi masyarakat mengenai hak dan
kewajiban. Mengapa hal ini penting? Hal ini sangatlah penting karena dalam
kaitannya hak dan kewajiban yang dipegang dan diberikan seutuhnya kepada
masyarakat biasanya terjadi hal yang sangat tumpang tindih, yaitu tidak teratur
adanya.4
sebagai warga negara, dan akan dihukum secara adil berdasarkan hukum
yang berlaku. Pelanggaran Hak Warga Negara ini tercipta akibat kurangnya
4
Rahman, “Hubungan Hak dan Kewajiban Warga Negara” diakses pada pada tanggal 31
Oktober 2019 melalui http://innarahmaani.blogspot.co.id/2014/03/hubungan-hak-dan-
kewajiban-warga-negara.html, diakses pada pada tanggal 31 Oktober 2019
19
pengawasan serta tidak berjalannya hukum secara maksimal. Berikut
➢ Hukuman Mati
➢ Tragedi Trisakti
➢ Penggusuran Rumah
sebagai warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Warga negara
a. Kewajiban mutlak, yaitu kewajiban hak yang tertuju kepada diri sendiri
b. Kewajiban publik,, yaitu kewajiban mematuhi hak publik dan
perdata
sesuatu
20
Kewajiban primer adalah kewajiban yang tidak timbul dari perbuatan
Negara:
➢ Melakukan kekerasan
Warga Negara
negara
21
BAB III
KESIMPULAN
Warganegara adalah orang orang bangsa indonesia asli dan orang orang
bangsa lain yang disahkan dengan UU. (UUD 1945 pasal 26 ayat 1), Adapun
syarat menjadi warga negara Republik Indonesia yaitu tercantum pada UUD no.
12 tahun 2006 pasal 8 sampai pasal 22 tentang syarat dan tata cara memperoleh
diantaranya :
➢ Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
➢ Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. dll
22
DAFTAR PUSTAKA
Sukadi, Pendidikan Kewarganegaraan, Andi Offset, Makassar.
Nurul, (Sabtu, 02 Mei 2017). “Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia”,
diakses pada pada tanggal 31 Oktober 2019 melalui
https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-
indonesia/
Rahman, (Rabu, 05 Maret 2014). “Hubungan Hak dan Kewajiban Warga Negara”
diakses pada pada tanggal 31 Oktober 2019 melalui
http://innarahmaani.blogspot.co.id/2014/03/hubungan-hak-dan-
kewajiban-warga-negara.html
23