Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

WARGA NEGARA SERTA HAK DAN KEWAJIBAN


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu :
Ida Wahyuliana , S.H., M.H

Disusun Oleh :

Ahmad Alfian (190711100058)


Ali Fikri hidayat (190711100044)
M. Bagus Mahendra (190711100040)
Lala Alvianah Dara (190711100107)
Selfi Noor Khasanah (190711100004)
Laily Ni'matul Ulya (190711100017)
Sepia Rohma Umami (190711100074)
Lina Dwi Kartika (190711100121)
Semester I
Hukum Bisnis Syariah B
Fakultas Keislaman
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas berkat, rahmat serta

hidayahnya yang telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas makalah pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan

ini dengan judul “WARGA NEGARA SERTA HAK DAN KEWAJIBAN‘’.

Makalah ini berisi tentang sejarah pengertian warga negara, syarat dan peran

warga negara, hak dan kewajiban warga negara, sebab dicabutnya hak warga

negara, keterkaitan antara warga negara, hak dan kewajibannya dengan pajak.

Saya mengucapkan banyak – banyak terima kasih kepada dosen yang

telah membimbing kami dalam kegiatan belajar mengajar.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman – teman kami

yang telah mendukung dan bekerja sama dalam menyusun makalah ini sehingga

makalah ini bisa selesai dengan tepat waktu.

Saya menyadari jika dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat kami

koreksi agar dalam pembuatan makalah untuk kedepannya kami lebih baik lagi

dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kekurangan dalam

penyusunan kata, atau kata yang tidak berkenan di hati pembaca kami memohon

maaf yang sebesar – besarnya, karena manusia tidak luput dari kesalahan.

Bangkalan, 27 Oktober 2019

PENULIS

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3 Tujuan ................................................................................................ 4

BAB II PEMBASAN
2.1 Pengertian Warga Negara .................................................................. 5
2.2 Syarat dan Peran Warga Negara ........................................................ 6
2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara.................................................... 11
2.4 Sebab Dicabutnya Hak Warga Negara Pasal - Pasal Perlindungan
Hak Warga Negara. ............................................................................ 16
2.5 Keterkaitan Antara Warga Negara, Hak Dan Kewajibannya Dengan
Pajak................................................................................................... 18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan suatu negara yang demokratis tentunya

mempunyai elemen, seperti masyarakat. Negara memiliki hak dan kewajiban

bagi warga negaranya begitu pula dengan warga negara juga memiliki hak dan

kewajiban terhadap Negaranya. Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang

terikat satu sama lain, sehingga dalam praktiknya harus dijalankan dengan

seimbang. Hak adalah suatu yang melekat pada setiap manusia yang menjadi

milik kita sebagai anugerah dari Tuhan, sedangkan kewajiban adalah segala

sesuatu yang harus dilakukan atau dilaksanakan oleh masing-masing individu

sehingga bisa mendapatkan haknya secara fisik. Jika hak dan kewajiban hanya

dijalankan salah satu saja, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Hak dan kewajiban warga negara telah diatur dalam UUD 1945. Tetapi,

masih banyak terjadi permasalahan dalam hal pelaksanaan maupun penerapan

hak dan kewajiban di lingkup masyarakat Indonesia. Sejatinya, kita sering


menuntut hak namun melupakan kewajiban yang harusnya dijalani. Oleh karena

itu, sebagai warga negara yang bermoral harus menegakkan hak dan kewajiban

secara seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, rasa keadilan

akan lebih terasa di dalam kehidupan ini.

Untuk itulah tim penulis ingin mengetahui dan memahami lebih jauh

mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia, utamanya dalam

hal aturan hukum yang berlaku di Indonesia, serta penerapannya dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Warga Negara?

2. Apa Syarat dan Peran Warga Negara?

3. Bagaimana Hak dan Kewajiban warga negara?

4. Apa Sebab dicabutnya hak warga negara, pasal - pasal perlindungan hak

warga negara?

5. Bagaimana Keterkaitan antara warga negara, hak dan kewajibannya dengan

pajak ?

C. Tujuan

1. Agar pembaca bisa memahami tentang pengertian dari warga negara.

2. Agar pembaca bisa memahami tentang syarat dan peran warga negara.

3. Agar pembaca bisa memahami tentang maksud hak dan kewajiban warga

negara.

4. Agar pembaca bisa memahami tentang sebab dicabutnya hak warga negara,

pasal - pasal perlindungan hak warga negara.

5. Agar pembaca bisa memahami tentang maksud keterkaitan antara warga


negara, hak dan kewajibannya dengan pajak.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Warga Negara

Definisi warga negara menurut UUD 1945 dalam pasal 26 Menurut UUD

1945 pasal 26 yang dikatakan bahwa menjadi warga negara adalah sebagai

berikut : (1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli

dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai

warga negara. (2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang

bertempat tinggal di Indonesia. (3) Hal-hal mengenai warga negara dan

penduduk diatur dengan undang-undang. Jelas dikatakan yang menjadi

warganegara menurut UUD 1945 yang dijelaskan didalam pasal 26 ayat (1)

bahwa yang menjadi warganegara adalah orang orang bangsa indonesia asli dan

orang orang bangsa lain yang disahkan dengan UU.

Disini jelas sekali bahwa semua orang baik yang memang berasal dari

Negara Indonesia asli dan orang bangsa asing yang telah disahkan dengan UU

secara sah dikatakan sebagai warga negara Republik Indonesia.

warga negara merupakan salah satu unsur pokok sebuah negara dan

masing-masing warga negara mempunyai hak serta kewajiban yang tentunya

harus dilindungi dan dijamin pelaksanaannya. Warga negara adalah rakyat yang

menetap pada wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan sebuah

negara. setiap warga negara mempunyai hak dan juga kewajiban terhadap

negaranya, sebaliknya negara memiliki kewajiban dalam memberikan

perlindungan kepada setiap warga negaranya.

seseorang yang diakui sebagai warga negara suatu negara ditentukan

berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati dalam negara tersebut

yang diwujudkan dalam peraturan perundangan. ketentuan ini menjadi dasar

5
atau pedoman untuk menentukan status kewarganegaraan seseorang. dalam

konteks itu dikenal adanya dua asas kewarganegaraan yaitu asas ius Soli (

berdasarkan tempat) kelahiran dan asas ius sanguinis (berdasarkan keturunan).

Kedua istilah ini berasal dari bahasa latin. Ius berarti hukum, dalil atau pedoman,

soli berasal dari kata solum berarti negeri, tanah atau daerah. Sedangkan

sanguinis berasal dari kata sanguinis yang berarti darah. Dengan demikian ius

Soli berarti pedoman kewarganegaraan yang berdasarkan tempat atau daerah

kelahiran sedangkan ius sanguinis adalah pedoman kewarganegaraan

berdasarkan darah atau keturunan.1

Apabila penerapan dua asas tersebut secara konsekuen pada masing-

masing negara akan dapat membawa permasalahan terhadap status

kewarganegaraan. Akibat yang muncul adalah adanya apatride dan bipatride.

Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. hal ini

terjadi apabila seseorang dari keturunan negara yang memakai asas ius Soli

dilahirkan di negara yang menggunakan asas ius sanguinis. sedangkan bipatride

adalah seseorang yang mempunyai kewarganegaraan rangkap atau dua

kewarganegaraan, hal ini terjadi apabila seseorang yang berasal dari keturunan
negara yang berasas ius sanguinis lahir di negara yang mempergunakan asas ius

Soli.2

B. Syarat dan Peran Warga Negara


a) Syarat warga negara
Adapun syarat menjadi warga negara Republik Indonesia yaitu

tercantum pada UUD no. 12 tahun 2006 pasal 8 sampai pasal 22 tentang

syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia,

yaitu:

1
Sukadi, Pendidikan Kewarganegaraan, Makassar: Andi Offset, 2017, h.71
2
Ibid, h.72

6
Pasal 8
Kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga diperoleh melalui
pewarganegaraan.
Pasal 9
Permohonan pewarganegaraan dpat diajukan oleh pemohon jika
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di
wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun
berturut -turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-
turut ;
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Dapat berbahasa Indonesia dan mengakui Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak
menjadi berkewarganegaraan ganda;
g. Mempunyai pekerjaan dan / atau penghasilan tetap;
h. Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara.

Pasal 10
(1) Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon
secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai cukup
kepada Presiden melalui Menteri.
(2) Berkas permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disampaikan kepada Pejabat.
Pasal 11
Menteri meneruskan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
disertai dengan pertimbangan kepada Presiden dalam waktu paling lambat
3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima.
Pasal 12
(1) Permohonan pewarganegaraan dikenai biaya.
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.

7
Pasal 13
(1) Presiden mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan.
(2) Pengabulan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
(3) Keputusan Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak permohonan diterima oleh
Menteri dan diberitahukan kepada pemohon paling lambat 14 (empat
belas) hari terhitung sejak Keputusan Presiden ditetapkan.
(4) Penolakan permohonan pewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus disertai alasan dan diberitahukan oIeh Menteri kepada
yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal
permohonan diterima oleh Menteri.
Pasal 14
(1) Keputusan Presiden mengenai pengabulan terhadap permohonan
pewarganegaraan berlaku efektif terhitung sejak tanggal pemohon
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
(2) Paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak Keputusan Presiden dikirim
kepada pemohon, Pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan
sumpah atau menyatakan janji setia.
(3) Dalam hal setelah dipanggil secara tertulis oleh Pejabat untuk
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia pada waktu yang
telah ditentukan ternyata pemohon tidak hadir tanpa alasan yang sah,
Keputusan Presiden tersebut batal demi hukum.
(4) Dalam hal pemohon tidak dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan
janji setia pada waktu yang telah ditentukan sebagai akibat kelalaian
Pejabat, pemohon dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji
setia di hadapan Pejabat lain yang ditunjuk Menteri.

Pasal 15
(1) Pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 ayat (1) dilakukan di hadapan Pejabat.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membuat berita acara
pelaksanaan pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia.
(3) Paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pengucapan
sumpah atau pernyataan janji setia, Pejabat sebagaimana dimaksud

8
pada ayat (1) menyampaikan berita acara pengucapan sumpah atau
pernyataan janji setia kepada Menteri.
Pasal 16
Sumpah atau pernyataan janji setia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
ayat (1) adalah:
a) Yang mengucapkan sumpah, lafal sumpahnya sebagai berikut:
Demi Allah/demi Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpah melepaskan
seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan asing, mengakui, tunduk, dan
setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
akan membelanya dengan sungguh-sungguh serta akan menjalankan
kewajiban yang dibebankan negara kepada saya sebagai Warga Negara
Indonesia dengan tulus dan ikhlas.
b) Yang menyatakan janji setia, lafal janji setianya sebagai berikut:
Saya berjanji melepaskan seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan
asing, mengakui, tunduk, dan setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan akan membelanya dengan sungguh-sungguh
serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara kepada saya
sebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas.
Pasal 17
Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon wajib
menyerahkan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada
kantor imigrasi dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia.
Pasal 18
(1) Salinan Keputusan Presiden tentang pewarganegaraan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dan berita acara pengucapan sumpah
atau pernyataan janji setia dari Pejabat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (2) menjadi bukti sah Kewarganegaraan Republik
Indonesia seseorang yang memperoleh kewarganegaraan.
(2) Menteri mengumumkan nama orang yang telah memperoleh
kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Pasal 19

9
(1) Warga negara asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara
Indonesia dapat memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia
dengan menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan
Pejabat.
(2) Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila yang
bersangkutan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling
singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut, kecuali dengan
perolehan kewarganegaraan tersebut mengakibatkan
berkewarganegaraan ganda.
(3) Dalam hal yang bersangkutan tidak memperoleh Kewarganegaraan
Republik Indonesia yang diakibatkan oleh kewarganegaraan ganda
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), yang bersangkutan dapat diberi
izin tinggal tetap sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara menyampaikan pernyataan
untuk menjadi Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 20
Orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia atau
dengan alasan kepentingan negara dapat diberi Kewarganegaraan Republik
Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, kecuali dengan pemberian
kewarganegaraan tersebut mengakibatkan yang bersangkutan
berkewarganegaraan ganda.
Pasal 21
(1) Anak yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin,
berada dan bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia,
dari ayah atau ibu yang memperoleh Kewarganegaraan Republik
Indonesia dengan sendirinya berkewarganegaraan Republik Indonesia.
(2) Anak warga negara asing yang belum berusia 5 (lima) tahun yang
diangkat secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh
Warga Negara Indonesia memperoleh Kewarganegaraan Republik
Indonesia.
(3) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
memperoleh kewarganegaraan ganda, anak tersebut harus menyatakan
memilih salah satu kewarganegaraannya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6.

10
Pasal 22
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara mengajukan dan memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah.
A. PERAN
Warga negara memiliki hubungan timbal balik yang sederajat dengan
negaranya. Ada empat peran warga negara, yaitu:
1. Peran pasif, yakni kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang
– undangan yang berlaku.
2. Peran aktif, yakni aktivitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi)
serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam
memengaruhi keputusan publik.
3. Peran positif, yakni aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari
negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Peran negatif, yakni aktivitas warga negara untuk menolak campur
tangan negara dalam persoalan pribadi.
C. Hak dan Kewajiban Warga Negara

Setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban. Hak dan Kewajiban

merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan

karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Setiap warga negara memiliki hak

dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada

kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam

menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat

tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi

seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka

berkewajiban untuk memikirkan orang lain. Jika keadaannya seperti ini, maka

tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak

ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan (Anonim, 2012).3

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang

menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan

3
Nurul, “Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia”,
https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/ diakses
pada pada tanggal 31 Oktober 2019

11
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya,

syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa

warga Negara Indonesia bersifat demokratis. Adapun hak dan kewajiban warga

Negara Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945 adalah sebagai berikut:

Hak Warga Negara Indonesia :

a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”

(pasal 27 ayat 2).

b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak

untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan

kehidupannya.”(pasal 28A).

c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

d. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan

hidup, tumbuh, dan berkembang”.

e. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan

dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan


teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi

kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1).

f. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara

kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal

28C ayat 2).

g. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang

adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

h. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk

tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama,

12
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di

hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang

berlaku.

i. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945

berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam

hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan

pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

j. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD

1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut

serta dalam upaya pembelaan negara”.

k. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1

mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang

lain.

l. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-

undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan

kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang

ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin


pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk

memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-

nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat

demokratis.”

m. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal

30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.

n. dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

13
Kewajiban Warga Negara Indonesia :

a. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945

berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam

hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan

pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

b. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD

1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut

serta dalam upaya pembelaan negara”.

c. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1

mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang

lain.

d. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-

undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan

kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang

ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin

pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk

memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-


nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat

demokratis.”

e. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal

30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara

mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak

dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan

kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan

14
yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan

masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan

pernah seimbang apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena

para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita

karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi

daripada memikirkan rakyat.

Sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya.Oleh

karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari

mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak

lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Sejumlah sifat dan

karakter warga negara yang bertanggung jawab dan mandiri adalah sebagai

berikut :

1. Memiliki rasa hormat dan bertanggung jawab, sifat ini adalah sikap dan

perilaku sopan santun, ramah tamah dan melaksanakan semua tugas dan

fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Bersikap kritis, sikap ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data

dan fakta yang valid (sah) serta argumentasi yang akurat


3. Melakukan diskusi dan dialog, sifat ini adalah sikap dan perilaku dalam

menyelesaikan masalah (problem solving) hendaknya dilakukan dengan

pola diskusi dan dialog untuk mencari kesamaan pemikiran terhadap

penyelesaian masalah yang dihadapi

4. Bersifat terbuka, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transpran serta

terbuka, sejauh masalah tersebut tidak bersifat rahasia.

5. Rasional, sifat ini adalah pola dan perilaku yang berdasarkan rasio atau

akal pikiran yang sehat.

15
6. Adil, sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan derajat

dan martabat kemanusiaan.

7. Jujur, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta

yang sah dan akurat.

8. Karakteristik warga negara yang mandiri meliputi :

a) Memiliki kemandirian

b) Memiliki tanggung jawab pribadi, politik dan ekonomi sebagai

warga Negara

c) Menghormati martabat manusia dan kehormatan pribadi

d) Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan

sikap yang santun

e) Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat

D. Sebab Dicabutnya Hak Warga Negara Pasal - Pasal Perlindungan Hak

Warga Negara

Pasal 23 UU RI No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan mengatur sebab-

sebab kehilangan kewarganegaraan Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri

2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan

orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.

3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya

sendiri, apabila yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah

kawin., bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang

kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.

4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu oleh presiden

16
5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas

semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan

hanya dapat dijabat oleh WNI

6. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada

negara asing atau bagian dari negara asing tersebut

7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat

ketatanegaraan untuk suatu negara asing

8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau

surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih

berlaku dari negara lain atas namanya

9. Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam

rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak

menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI kepada perwakilan RI

yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan.

10. Sedangkan pasal 26 UU RI No.12 tahun 2006, juga menyebutkan

kehilangan kewarganegaraan bagi suami atau istri WNI dengan ketentuan

sebagai berikut;
11. Perempuan WNI yang kawin dengan laki-laki WNA kehilangan

kewarganegaraannya, jika menurut hukum negara asal suaminya

kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat

perkawinan tersebut

12. Laki-laki WNI yang kawin dengan perempuan WNA kehilangan

kewarganegaran RI, jika menurut hukum asal istrinya kewarganegaraan

suami mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat dari perkawinan tsb.

17
E. Keterkaitan Antara Warga Negara, Hak Dan Kewajibannya Dengan Pajak

Tidak akan ada negara tanpa warga negara. Warga negara merupakan unsur

terpenting dalam hal terbentuknya negara. Warga negara dan negara merupakan

satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling berkaitan dan

memiliki hak dan kewajiban masing-masing yang berupa hubungan timbal balik.

Warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik negara dan

membelanya. Sedangkan negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan

mensejahterakan kehidupan warga negaranya.

Sementara untuk hak, warga negara memiliki hak untuk mendapatkan

kesejahteraan dan penghidupan yang layak dari negara, sedangkan negara

memiliki hak untuk mendapatkan pembelaan dan penjagaan nama baik dari

warga negaranya.

Dapat disimpulkan bahwa hak negara merupakan kewajiban warga negara

dan sebaliknya kewajiban negara merupakan hak warga negara. Selain itu,

tentunya kita sebagai warga negara Indonesia yang baik, memiliki banyak

kewajiban yang harus kita laksanakan untuk negara. Diantaranya yang

terpenting adalah mematuhi hukum-hukum yang berlaku. Negara membuat


suatu peraturan dan hukum, pasti bertujuan yang baik untuk kelangsungan hidup

dan tertatanya suatu negara. Hukum di Indonesia jika diklasifikasikan menurut

wujudnya ada 2, yaitu Hukum tertulis (UUD, UU, Perpu, PP) dan Hukum tidak

tertulis (Inpres, Kepres). Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang

Indonesia tanpa harus diperintah dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela

negara.

Hubungan negara dengan warga negara sangat erat kaitannya karena dalam

hal ini dianggap negara terbentuk karena adanya masyarakat bentukan manusia.

Fungsi negara adalah menertibkan kekacauan yang terjadi di masyarakat.

18
Walaupun negara merupakan bentukan dari masyarakat, namun kedudukan

negara merupakan penyelenggara ketertiban dalam masyarakat agar tidak terjadi

konflik, pencurian, dan lain-lain (Modul Kewarganegaraan 2012, 48).

Permasalahan yang terjadi di dalam negara bagi masyarakat mengenai hak dan

kewajiban. Mengapa hal ini penting? Hal ini sangatlah penting karena dalam

kaitannya hak dan kewajiban yang dipegang dan diberikan seutuhnya kepada

masyarakat biasanya terjadi hal yang sangat tumpang tindih, yaitu tidak teratur

adanya.

Hubungan negara dengan warga negara sangat erat kaitannya karena dalam

hal ini dianggap negara terbentuk karena adanya masyarakat bentukan manusia.

Fungsi negara adalah menertibkan kekacauan yang terjadi di masyarakat.

Walaupun negara merupakan bentukan dari masyarakat, namun kedudukan

negara merupakan penyelenggara ketertiban dalam masyarakat agar tidak terjadi

konflik, pencurian, dan lain-lain (Modul Kewarganegaraan 2012, 48).

Permasalahan yang terjadi di dalam negara bagi masyarakat mengenai hak dan

kewajiban. Mengapa hal ini penting? Hal ini sangatlah penting karena dalam

kaitannya hak dan kewajiban yang dipegang dan diberikan seutuhnya kepada
masyarakat biasanya terjadi hal yang sangat tumpang tindih, yaitu tidak teratur

adanya.4

1. Pelanggaran Hak Warga Negara

Pelanggaran Hak adalah perbuatan yang baik disengaja tau lalai

melawan hukum, mengurangi, menghalangi atau mencabut hak seseorang

sebagai warga negara, dan akan dihukum secara adil berdasarkan hukum

yang berlaku. Pelanggaran Hak Warga Negara ini tercipta akibat kurangnya

4
Rahman, “Hubungan Hak dan Kewajiban Warga Negara” diakses pada pada tanggal 31
Oktober 2019 melalui http://innarahmaani.blogspot.co.id/2014/03/hubungan-hak-dan-
kewajiban-warga-negara.html, diakses pada pada tanggal 31 Oktober 2019

19
pengawasan serta tidak berjalannya hukum secara maksimal. Berikut

macam - macam pelanggaran Hak :

a. Penangkapan dan penahanan seseorang tanpa berdasarkan hukum

b. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP

c. Kasus pelanggaran HAM

d. Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat

e. Berikut contoh kasus pelanggaran Hak Warga Negara :

➢ Hukuman Mati

➢ Tragedi Trisakti

➢ Penggusuran Rumah

➢ Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Pengingkaran Kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak

melaksanakan kewajiban sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri

sebagai warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Warga negara

kita masih banyak yang belum menyadari betapa pentingnya kewajiban

yang harus dijalani sebagai warga negara demi kemajuan negara.

a. Kewajiban mutlak, yaitu kewajiban hak yang tertuju kepada diri sendiri
b. Kewajiban publik,, yaitu kewajiban mematuhi hak publik dan

kewajiban perdata timbul yang dari perjanjian berkorelasi dengan hak

perdata

c. Kewajiban positif dan Negatif, yaitu kewajiban yang menghendaki

dilakukan sesuatu sedangkan kewajiban negatif, tidak melakukan

sesuatu

d. Kewajiban universal atau umum, yaitu kewajiban yangditujukan

kepada semua warga negara atau secara umum

20
Kewajiban primer adalah kewajiban yang tidak timbul dari perbuatan

melawan hokum, Berikut contoh kasus pengingkaran Kewajiban Warga

Negara:

➢ Tidak membayar pajak

➢ Melanggar peraturan perundangan

➢ Melakukan perbuatan anarkis

➢ Melanggar lalu lintas

➢ Melakukan kekerasan

➢ Tidak menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

Upaya Mencegah Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban

Warga Negara

a. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan

negara

b. Menegakkan secara adil dan tidak diskriminatif

c. Meningkatkan kerja sama secara harmonis

d. Memperkuat rasa persatuan

e. Meningkatkan rasa cinta tanah air


f. Sadar diri akan pentingnya hak dan kewajiban sebagai warga negara.

21
BAB III
KESIMPULAN

Warganegara adalah orang orang bangsa indonesia asli dan orang orang

bangsa lain yang disahkan dengan UU. (UUD 1945 pasal 26 ayat 1), Adapun

syarat menjadi warga negara Republik Indonesia yaitu tercantum pada UUD no.

12 tahun 2006 pasal 8 sampai pasal 22 tentang syarat dan tata cara memperoleh

kewarganegaraan Republik Indonesia, Hak Warga Negara Indonesia,

diantaranya :

➢ Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

➢ Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan

➢ Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah

➢ Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara

kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya

➢ Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil

serta perlakuan yang sama di depan hukum.dll

Kewajiban sng warga negara diantaranya sbb

➢ Wajib menaati hukum dan pemerintahan.

➢ Wajib menaati hukum dan pemerintahan.

➢ Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.

➢ Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. dll

22
DAFTAR PUSTAKA
Sukadi, Pendidikan Kewarganegaraan, Andi Offset, Makassar.

Nurul, (Sabtu, 02 Mei 2017). “Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia”,
diakses pada pada tanggal 31 Oktober 2019 melalui
https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-
indonesia/

Sulaiman, (Jumat, 12 Februari 2010). “Hal Yang Menyebabkan Kehilangan


Kewarganegaraan” diakses pada pada tanggal 31 Oktober 2019 melalui
http://mariamah-sulaiman.blogspot.com/2010/02/hal-yang-
menyebabkan-kehilangan.html?m=1

Rahman, (Rabu, 05 Maret 2014). “Hubungan Hak dan Kewajiban Warga Negara”
diakses pada pada tanggal 31 Oktober 2019 melalui
http://innarahmaani.blogspot.co.id/2014/03/hubungan-hak-dan-
kewajiban-warga-negara.html

23

Anda mungkin juga menyukai