Anda di halaman 1dari 14

.

MAKALAH
KASUS-KASUS PELANGGARAN HAK WARGA NEGARA

Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

OLEH :
KELOMPOK 2
KELAS XII MIPA 2

NUR ASMI ( 20046 )


JUMARNI ( 20039 )
NUR MAIDA ( 20047 )
NOVI SAVITRI ( 20045 )
HABIBI H ( 20036 )
ARIL ARDIANSYAH ( 20031 )
RESA AFRIANSYAH ( 20052 )

SMA NEGERI 8 PANGKEP


SULAWESI SELATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak


nikmatnya kepada penulis sehingga atas berkat dan rahmat serta karunia-Nyalah
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kasus Pelanggaran
Hak Warga Negara” ini sesuai dengan waktu yang penulis rencanakan.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak/Ibu guru yang telah berjasa
mencurahkan ilmu kepada penulis dan memberikan kesempatan bagi penulis
untuk mengerjakan tugas ini, sehingga penulis menjadi lebih mengerti dan
memahami tentang Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara, tak lupa penulis juga
mengucapkan terimakasih yang sebesar– besarnya kepada seluruh pihak yang baik
secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam upaya
penyelesaian makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat penilaian mata Pelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan SMAN 8
Pangkep.
Ibarat pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, maka begitu pulalah
dengan halnya makalah ini, walaupun penulis telah berusaha semaksimal
mungkin, akan tetapi penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan,
kekurangan dan kehilapan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan
kritik tetap penulis harapkan demi perbaikan makalah ini kedepan. Akhir kata,
penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih.

Pangkep, 10 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Tujuan pembahasan .............................................................................. 1
C. Manfaat pembahasan ........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Hakikat Hak Warga Negara ................................................................. 2


B. Faktor-faktor Penyebab Pelanggaran Hak Warga Negara ................... 4
C. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara................................................ 5
D. Upaya Penegakkan Hak Warga Negara .............................................. 8

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10


A. Kesimpulan........................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak merupakan semua hal yang harus kalian peroleh atau dapatkan. Hak
bisa berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Hak
yang diperoleh merupakan akibat dari dilaksanakannya kewajiban. Hak asasi
manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap pribadi manusia. Karena itu,
hak asasi manusia itu berbeda dari pengertian hak warga negara.
Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri
manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Hak asasi
sifatnya universal, tidak terpengaruh status kewarganegaraan seseorang. Akan
tetapi hak warga negara dibatasi oleh status kewarganegaraan. Dengan kata
lain, tidak semua hak warga negara adalah hak asasi manusia, akan tetapi
dapat dikatakan emua hak asasi juga hak warga negara, misalnya hak setiap
warga negara untuk menduduki jabatan dalam pemerintahan Republik.
Oleh karenanya, enting untuk mengetahui hak-hak sebagai warga
negara,agar dalam menjalankan peran sebagai warga negara tidak akan
mendapati suatu masalah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat hak warga negara ?
2. Apa faktor-faktor penyebab pelanggaran hak warga negara ?
3. Seperti apa kasus pelanggaran hak warga negara?
4. Apa upaya penegakkan hak warga negara?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana hakikat hak warga negara.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab pelanggaran hak warga negara .
3. Untuk mengetahui Seperti apa kasus pelanggaran hak warga negara.
4. Untuk mengetahui seperti apa upaya penegakkan hak dan kewajiban warga
negara

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT HAK WARGA NEGARA


Rakyat dan penduduk merupakan salah satu syarat untuk berdirinya suatu
negara. Rakyat atau penduduk adalah semua orang yang bertempat tinggal atau
mendiami wilayah suatu negara yang tunduk terhadap peraturan dari kekuasaan
negara tersebut.Pada mulanya, seseorang dapat dikatakan sebagai penduduk atau
rakyat suatu negara jika seseorang tersebut masih memiliki hubungan pertalian
darah dari satu keturunan yang berasal dari satu nenek moyang. Namun dalam
perkembangannya, banyak pula terdapat orang-orang yang berasal dari nenek
moyang yang berbeda.
Menurut Prof. Mr. Dr. Soepomo, dalam Nur Maharani, dkk (2014, Hml 5)
penduduk adalah orang yang dengan sah bertempat tinggal dalam suatu negara.
Sah di sini memiliki arti tidak bertentangan dengan segala masuk dan mendirikan
tempat tinggal secara tetap di dalam wilayah negara tersebut. Dilihat dari
pengertian ini, maka seseorang dapat dikatakan penduduk atau bukan penduduk
didasarkan pada hubungannya dengan suatu wilayah tertentu.
1) Disebut sebagai penduduk apabila bertempat tinggal atau mendiami
wilayah dalam jangka yang cukup lama. Penduduk mempunyai status
kewarganegaraan dari wilayah negara yang bersangkutan dinamakan
warga negara, sedangkan yang menetap disebabkan oleh suatu pekerjaan
dinamakan warga negara asing.
2) Disebut sebagai bukan penduduk bila bertempat tinggal atau mendiami
suatu wilayah negara untuk sementara waktu (dalam jangka yang pendek)
misalnya, para wisatawan.
Adapun dilihat dari hubungannya dengan kekuasaan pemerintah negara
tersebut, seseorang dapat dikatakan sebagai warga negara dan bukan negara
karena alasan-alasan berikut. Disebut warga negara bila seseorang berdasarkan:

2
1) Disebut warga negara bila seseorang berdasarkan hukum merupakan
anggota dari wilayah negara yang bersangkutan, dengan memiliki status
kewarganegaraan asli maupun keturunan asing.
2) Disebut bukan warga negara bila seseorang berdasarkan hukum
merupakan anggota dari wilayah negara yang bersangkutan, tetapi
tunduk pada kekuasaan pemerintah negara lain contohnya, duta besar.
Makna Hak Warga Negara

Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh


pemerintahannya dan mengakui pemerintahan itu sendiri. Warga negara
dapat diartikan juga sebagai seseorang yang secara hukum merupakan
anggota dari suatu negara, sedangkan bukan warga negara disebut orang
asing atau warga
negara asing.
Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh
setiap manusia sejak ia diciptakan. Hak merupakan semua hal yang harus
kita peroleh atau dapatkan. Hak dapat berbentuk kewenangan atau kekuasaan
untuk melakukan sesuatu. Hak yang diperoleh merupakan akibat dari
dilaksanakannya kewajiban. Dengan kata lain, hak dapat diperoleh apabila
kewajiban sudah dilakukan, misalnya seorang pegawai berhak mendapatkan upah
atau gaji apabila sudah melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dibebankan
kepadanya.
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap pribadi manusia.
Karena itu, hak asasi manusia itu berbeda pengertian nya dengan hak warga
negara. Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri
manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Hak asasi
sifatnya universal, tidak terpengaruh status kewarganegaraan seseorang. Akan
tetapi hak warga negara dibatasi oleh status kewarganegaraannya. Dengan kata
lain, tidak semua hak warga negara adalah hak asasi manusia. Contoh hak
warga negara adalah sebagai berikut :
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

3
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di
dalam pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan
agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai Setiap warga
negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran Setiap warga
negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
NKRI dari serangan musuh.
5. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan
berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan
sesuai undang- undang yang berlaku.

B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PELANGGARAN HAK WARGA


NEGARA
1. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya,
sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap
seperti ini akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi,
meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain.
2. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku
tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati.
Sikap tidak mau tahu ini berakibat munculnya perilaku atau tindakan
penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.
3. Sikap tidak toleran
Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai
dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini
pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada
orang lain.
4. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan
di sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-

4
bentuk kekuasaan lain yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya
adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak
memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh
karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.
5. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong
timbulnya pelanggaran lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak
tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku
tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang tegas
atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang
bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga
negara dan menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya
pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.
6. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat
juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya
kejahatan. Kalian tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan
yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi
bukti, apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang
sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak
warga negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi
ternyata dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya
pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan
manusia.
C. KASUS PELANGGARAN HAK WARGA NEGARA

Pelanggaran Hak adalah perbuatan yang baik disengaja tau lalai melawan
hukum, mengurangi, menghalangi atau mencabut hak seseorang sebagai warga
negara, dan akan dihukum secara adil berdasarkan hukum yang berlaku.

5
Pelanggaran Hak Warga Negara ini tercipta akibat kurangnya pengawasan serta
tidak berjalannya hukum secara maksimal.
Adapun bentuk pelanggara n yang termasuk pelanggaran hak warga negara
menurut Undang-undang yaitu:
1) Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga
stabilitas tanpa berdasarkan hukum.
2) Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang
dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas
keamanan yang akan membahayaka n kelangsungan pembangunan.
3) Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya
terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih
mengganggu stabilitas keamanan.
4) Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena
takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan
pemerintah (ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah
satu bentuk pelan garan hak asasi warga negara.
5) Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat,
karena dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.
Berikut ini adalah beberapa Kasus pelanggaran ataupun kontroversi HAM dan
Hak Warga Negara khususnya yang terjadi di Negara kita.
1. Hukuman Mati
Kontroversi hukuman mati sudah sejak lama ada di hampir seluruh
masyarakat dan negara di dunia. Indonesia pun tak luput dari kontroversi
ini. Sampai hari ini pihak yang pro hukuman mati dan yang kontra
hukuman mati masih bersilang sengketa. Masing-masing datang dengan
rasional dan tumpukan bukti yang berseberangan, dan dalam banyak hal
seperti mewakili kebenaran itu sendiri. Seharusnya kontroversi itu berakhir
ketika UUD 1945 mengalami serangkaian perubahan. Dalam konteks
hukuman mati kita sesungguhnya bicara tentang hak-hak asasi manusia
yang dalam UUD 1945 setelah perubahan masuk dalam Bab XA. Pasal
28A dengan eksplisit mengatakan: “Setiap orang berhak untuk hidup

6
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”. Jadi, ‘hak untuk
hidup’ atau ‘the right to life’ adalah hak yang paling mendasar dalam
UUD 1945. Hak untuk hidup ini adalah puncak hak asasi manusia yang
merupakan induk dari semua hak asasi lain.
2. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Semestinya ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi wadah yang
menghidupkan demokrasi lokal dengan berfungsinya organ-organ politik
di daerah. Meski demikian, sepanjang sejarah penyelenggaraan pilkada
di Indonesia, ternyata sarat pelanggaran hak warga negara. Salah satu
penyebabnya adalah kebebasan yang terlalu meluas demikian cepat
menyebabkan membanjirnya partisipasi dalam pencalonan kandidat kepala
daerah, sementara ruang kompetisi sangat ketat dan terbatas. Lagi pula,
bayang-bayang potensi kekuasaan dan kekayaan yang amat menjanjikan
dari jabatan kepala daerah menarik minat banyak kandidat, sementara
kebanyakan dari mereka tidak memiliki integritas moral dan kapasitas
keahlian yang memadai. Karena itu,tidak jarang cara-cara licik dan
premanisme politik,entah sengaja atau terpaksa,digunakan dalam politik
perebutan kekuasaan. Di sinilah pelanggaran hak warga negara kerap
terjadi.
3. Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada 12 Mei 1998,
terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari
jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas
Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka. Mereka yang
tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan dan
Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru
tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher dan dada. Tragedi ini
jelas merupakan pelanggaran HAM dan Hak Warga Negara khususnya.
4. Penggusuran Rumah
Penggusuran terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata ruang
kota selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan kebijakan
yang merugikan bagi sebagian warga kota itu. Kebijakan pemerintah

7
melakukan penggusuran ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran Hak Warga
Negara.

D. UPAYA PENEGAKKAN HAK WARGA NEGARA


Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah
sering kalian dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan
hak dan kewajiban warga negara. Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan
kewajiban warga adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor penyebab
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Apabila faktor
penyebabnya tidak muncul, pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
1. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan.
Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam
rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan
memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan
perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan
menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka
menegakkan hukum.
2. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga
Selain lembaga tinggi negara yang berwenang dalam penegakan hak dan
kewajiban warga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya
berbagai bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
oleh pemerintah.

8
4. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga
politik terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
5. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara
kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan
tinggi) maupun non-formal (kegiatankegiatan keagamaan dan kursuskursus).
6. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan
negara.
7. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan
dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati
keyakinan dan pendapat masingmasing
Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai
kasus yang sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-lembaga
negara yang mempunyai fungsi utama untuk menegakkan hukum, seperti berikut.
1) Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan
dengan pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa
aman, seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan,
perampokan, penganiayaan dan sebagainya) dan tindak pidana terorisme.
Selain itu kepolisian juga menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan
pelanggaran peraturan lalu lintas.
2) Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-
kasus yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari
luar dan sebagainya.
3) Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-
kasus korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.
4) Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat
perhatian khusus dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5
yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Pengakuan Hak
sebagai warga negara Indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya
suatu masyarakat yang tertata baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya
hak warga negara justru hanya dijadikan slogan pemerintah untuk menarik
simpati warga negara dan diajak untuk “bermimpi” bisa mendapatkan
pengakuan akan hak – hak tersebut secara utuh.
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila
antara negara dan warga negara mengetahui hak –haknya sebagai warga
negara. Perlu disadari bahwa pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan
kewajiban. Kedua-duanya harus seimbang dan serasi serta selaras. Penuntutan
hak oleh negara dan juga warga negara harus berimbang dengan
kewajibannya. Tidak mungkin orang hanya menutut haknya saja sedang
kewajibannya diabaikan. Bila ada orang yang hanya menuntut haknya saja
maka akan pasti merugikan orang lain, masyarakat bangsa dan negara.

B. Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan
ejaan, metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang
masih kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran
dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah
ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Farahdiba, S. Z., Sai'dah, N. N., Salsabila, D., & Nuraini, S. (2021). Tinjauan
Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Berdasarkan Uud 1945. Jurnal Kewarganegaraan, 5(2), 837-845.

Moendoeng, N. G. K. (2020). Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Pelanggaran


Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara Berdasarkan UUD
1945. Lex Et Societatis, 7(7).

Palguna, I. D. G. (2013). Pengaduan konstitusional (Constitutional complaint):


Upaya hukum terhadap pelanggaran hak-hak konstitusional warga
negara.

Ujang Chandra, S. (2017). Hakikat Hak Kebebasan Menyampaikan Pendapat di


Muka Umum. Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian, 3.

11

Anda mungkin juga menyukai