Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

WARGA DAN KEWARGANEGARAAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu :

Hamda Kharisma Putra, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 4 PAI 1F

1. Asmaul Hasanah 126201201034 (04)


2. Elsa Septaning Tiyas 126201201054 (07)
3. Muhammad Thoriqullah Arifin 126201201006 (17)
4. Sabrina Khumairoh 126201202189 (37)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
NOVEMBER 2020
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur senantiasa tercurah kepada Allah SWT, atas berkah
dan limpahan rahmatNyalah maka makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“Warga Negara dan Kewarganegaran” yang menurut penulis dapat memberikan
manfaat yang besar untuk mempelajari apa saja pengertian dan siapa saja tokohnya
dalam mengembangkan suatu wawasan.
Penulis sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Penulis
mempersembahkan resuman makalah ini dengan penuh syukur dan terima kasih.
Semoga makalah ini memberikan manfaat.

Kediri, 27 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
Cover Depan .................................................................................................
Kata Pengantar .......................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................1
C. Tujuan Penulis .................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaraan ............................3
B. Persamaan Kedudukan Warga Negara.............................................6
C. Asas Kewarganegaraan ....................................................................7
D. Masalah Status Kewarganegaraan ...................................................9
E. Syarat dan Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia ..10
F. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia ...............................11
G. Aspek Penting Hak dan Kewajiban Warga Negara........................13
H. Karakteristik Warga Negara Yang Bertanggung Jawab ................15
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................19
B. Saran ..............................................................................................19
Daftar Pustaka ...................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh


bangsa. Bangsa Indonesia memegang komitmen bersama untuk tegaknya negara
kesatuan Indonesia. Salah satu unsur penting dalam membangun masyarakat
demokratis ke dalam peraanan negara ialah motivasi dari rakyat. Salah satu unsur
negara adalah adanya penduduk. Orang yang berada dalam wilayah negara Republik
Indonesia dapat dibagi menjadi dua yaitu, penduduk dan bukan penduduk. Mereka
yang digolongkan sebagai penduduk Indonesia adalah mereka yang berada di wilayah
NKRI dalam jangka waktu tertentu dan telah memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan dalam peraturan Republik Indonesia hingga diperbolehkan berdomisili di
wilayah Republik Indonesia.

Sebagai warga negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai


kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama yaitu bahwa setiap orang haruslah terjamin
haknya dan mendapatkan status kewarganegaraan. Tetapi pada saat yang bersamaan,
setiap negara tidak boleh membiarkan seseorang memiliki dua status
kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan perjanjian kewarganegaraan
antara negara-negara modern untuk menghindari status dwi-kewarganegaraan tersebut
oleh karena itu disamping pengaturan kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan
melalui proses pewarganegaraan (naturalisasi) tersebut, juga diperlukan mekanisme
lain yang lebih sederhana, yaitu melalui regristrasi biasa. Indonesia sebagai negara
yang pada dasarnya menganut prinsip “ius sanguinis” mengatur kemungkinan
warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas maka terdapat beberapa permasalahan yang
timbul yaitu sebagai berikut :
a) Apakah pengertian warga negara dan kewarganegaraan
b) Apakah persamaan kedudukan warga negara
c) Apa saja asas kewarganegaraan
d) Bagaimanakah masalah status kewarganegaraan
e) Apa saja syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia
f) Apa saja hak dan kewajiban warga negara indonesia
g) Apa saja aspek penting hak dan kewajiban warga negara
h) Apa saja karakteristik warga negara yang bertanggung jawab

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 1


C. Tujuan Penulis

Tujuan kami dalam menyusun makalah ini ialah untuk memenuhi tugas dalam
perkuliahan dan juga agar kami khususnya mahasiswa atau mahasiswi pada umumnya
mampu memahamiwarga negara dan kewarganegaraan, selain itu juga memberikan
suatu informasi yang berhubungan dengan pendidikan agama yaitu :
a) Menjelaskan pengertian warga negara dan kewarganegaraan
b) Menjelaskan persamaan kedudukan warga negara
c) Menjelaskan asas kewarganegaraan
d) Menjelaskan masalah status kewarganegaraan
e) Menjelaskan saja syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan
Indonesia
f) Menjelaskan hak dan kewajiban warga negara indonesia
g) Menjelaskan aspek penting hak dan kewajiban warga negara
h) Menjelaskan karakteristik warga negara yang bertanggung jawab

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaraan

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal istilah warga kampung, warga


dea, warga kota, warga masyarakat, dan sebagainya. Warga mengandung arti anggota
dari suatu organisasi perkumpulan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, warga
diartikan sebagai anggota dari suatu kelompok. Dengan demikian, warga negara dapat
diartikan sebagai anggota dari suatu negara.1

Warga negara merupakan terjemahan kata “citizens” (bahasa inggris) yang


memiliki arti warga negara, petunjuk dari sebuah kota , sesama warga negara, sesama
penduduk, orang setanah air, bawahan atau kaula. Warga negara artinya awrga atau
anggota dari organisasi yang bernama negara. Pengertian lain menyatakan, bahwa
warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam
hubunganya dengan negara (Juliardi, 2014:126).

Senada dengan itu, menurut Winarno (2013:32) istilah warga negara secara
etimologis berasal masa Romawi yang pada waktu itu berbahasa Latin, yaitu “civis”
atau “civitas”yang berarti anggota atau warga dari city-state. Selanjutnya kata ini
dalam bahasa Prancis diistilahkan “citoyen” yang bermakna warga dalam “cite” (kota)
yang memiliki hak-hak terbatas. Citoyen atau citiyen dengan demikian bermakna
warga atau penghuni kota.

Dalam Merriam Webster Online Dictionary, dinyatakan definisi citizen, sebagai


berikut :

1. An inhabitant of a city or town; especially; one entitled to the rights and


privileges of a freeman.
2. A member of a state; a native or naturalized person who owes allegiance to
goverment and is entitled to protection from it.
3. A civilian as distinguis hed from a specialized servent of the state

Menurut Dwiyatmi (2012:186), warga negara adalah orang-orang yang


menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota dari suatu negara tertentu.
Mereka memberikan kesetianya kepada negara itu, menerima perlindungan darinya,
serta menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik. Mereka mempunyai
hubungan secara hukum yang tidak terputus dengan negaranya meskipun yang
bersangkutan telah berdomisili di luar negeri, asalkan ia tidak memutuskan
kewarganegaraanya.

1
Junaidi Muhammad. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 3


Menurut Ubaedillah dan bdul Rozak (2013:128) warga negara adalah warga
suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Siapa
warga negara Indonesia (WNI)..? Menurut UUKI 2006 pasal 4, 5, dan 6 mereka yang
dinyatakan sebaga warga negara Indonesia antara lain :

1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan atau


berdasarkan perjanjian pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain
sebelum undang-undang ini berlaku sudah menjadi warga negara
Indonesia (WNI).
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu
warga negara Indonesia.
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara
indonesia dan ibu warga negara asing.
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara
asing da ibu warga negara Indonesia.
5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
Indonesia, tetapi ayahnya tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum
negara asal ayahnya tidak memberikan kewargangaraan kepada anak
tersebut
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu tiga ratus hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara
Indonesia
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga
negara Indonesia
8. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga
negara asing yang diakui oleh seorang ayah awrga negara Indonesia
sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut usia
18 tahun atau belum kawin
9. Anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah ibunya
10. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah Negara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui
11. Anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia apabila yah dan
ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya.
12. Anak yang lahir diluar wilayah Negara Republik Indonesia dari seorang
ayah dan ibu warga negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara
tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada
anak yang bersangkutan
13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau meyatakan janji setia.

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 4


Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab
kemajuan dan kemuduran suau negara. Oleh sebab itu, seseorang yang menjadi
anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh undang-undang yang dibuat
oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi warga
negaranya, terlebih dahulu negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak meilih
kewarganegaraanya, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkanya
serta berhak kembali sebagaimana dinyatakan oleh pasal 28E ayat (1) UUD 1945.
Pernyataan ini mengandung makna bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah
negara dapat diklasifikasikan menjadi Warga Negara Indonesia, adlah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara.

 Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai


berikut:
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya
ikatan hukum antara orang-orang dengan Negara.
2. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan
ikatan hukum, tetapi ikatan emosional, seperti ikatan perasaan,
ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah
air.
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil
1. Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukan pada tempat
kewarganegaraan. Dalam arti sistematika hukum, masalah
kewarganegaraan berada pada hukum publik.
2. Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukkan pada akibat
hukum dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan
kewajiban warga Negara.2

Selain istilah warga negara, dikenal pula istilah penduduk yang mendiami suatu
negara. Dalam pasal 26 ayat 2 UUD 1945 dinyatakan, bahwa penduduk ialah “ warga
negara indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia ”. Berdasarkan
pengertian warga negara dan penduduk ini, dapat disimpulkan, bahwa terdapat perbedaan
antara warga negara dan penduduk. Warga negara merupakan penetapan/ pengesahan dari
peraturan perundang-undangan agar disahkan sebagai warga negara, sementara penduduk
tidak perlu penetapan berdasarkan peraturan perundang-undangan, hanya saja jika sudah
bertempat tinggal di Indonesia, seseorang itu sudah dianggap sebagai penduduk
Indonesia. Artinya warga negara sudah pasti penduduk, dan sebaliknya penduduk belum
tentu warga negara.

2
Sutoyo. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 5


B. Persamaan Kedudukan Warga Negara

Dalam suatu kewarganegaraan ada beberapa peran atau kedudukan warganya


atau rakyatnya sebagai warga negara. Dalam hal ini warga harus ikut serta dan
berperan aktif dalam kedudukanya. Disuatu negara pastinya banyak karakteristik
setiap penduduknya, namun ada beberapa persamaan dari berbagai sudut pandang
kedudukan warga negara Indonesia, diantaranya :
 Persamaan Kedudukan Warga Negara
Landasan yang menjamin persamaan kedudukan warga negara
a. Makna Persamaan
Saling menghargai dan menghormati orang lain tanpa memebeda-
bedakan suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA)
b. Jaminan Persamaan Hidup (Pendekatan Kultural)
Beberapa nilai kultural bangsa Indonesia yang dapat dilestarikan,
diantaranya :
1. Nilai Religius
2. Nilai Gotong Royong
3. Nilai Ramah Tamah
4. Nilai Cinta Tanah Air
c. Jaminan Persamaan Hidup dalam Konstitusi Negara, yakni tertuang
dalam :
1. Pembukaan UUD 1945 alinea pertama
2. Sila-sila Pancasila
3. UUD 1945 dan Peraturan Perundangan lainya
d. Aspek Persamaan Kedudukan Sebagai Warga Negara
1. Bidang Politik
- Melalui pengembangan sistem politik nasional yang
demokratis, termasuk penyelengagaraan pemili yang
berkualitas.
- Dapat meningkatkan partai politik yang mandiri dengan
pendidikan kaderisasi yang instensif dan komprehensif
- Menetapkan prinsip persamaan dan antidiskriminasi dalam
kehidupan masyarakat bangsa dan negara.
2. Bidang Ekonomi
- Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan dalam
lapangan kerja atau perbaikan taraf hidup ekonomi dan
menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-
nilai kemanusian
- Dapat menciptakan sistem ekonomi kerakyatan yang
berkeadilan dan bersaing sehat serta mengembangkan
kehidupan yang layak.

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 6


3. Bidang Hukum
Dalam pasal 27 UUD 1945 secara jelas disebutkan bahwa
negara menjamin warga negaranya tanpa membedakan ras,
agama, gender, golongan, budaya, dan suku.
4. Bidang Sosial-Budaya
- Memperoleh pelayanan kesehatan
- Kebebasan mengembangkan diri
- Memperoleh pendidikan yang bermutu
- Memelihara tatanan sosial

C. Asas Kewarganegaraan

Individu harus memiliki status kewarganegaraan yang jelas sehingga negara


yang bersangkutan melindunginya dari intervensi pihak lain. Atau dalam
ungkapan lain asas kewarganegaraan diperlukan untuk mengatur status
kewarganegaraan seseorang. Sebagai warga negara maka ia berhak mendapatkan
perlindungan hukum dari negara, serta menerima hak dan kewajibannya.

Ketentuan tentang status kewarganegaraan diatur dalam peraturan perundang-


undangan dari negara. Peraturan perundang undang inilah yang dijadikan asas untuk
penentuan status kewarganegaraan seseorang. Dalam asas kewarganegaraan dalam
UU Nomor 12 tahun 2006, yang dikenal sebagai asas kewarganegaraan umum dan
asas kewarganegaraan khusus.

 Asas Kewarganegaraan Umum


a. Asas Kelahiran (Ius Soli)
Ius Soli dari bahasa latin, ius berarti hukum atau pedoman, sedangkan
soli dari kata solum yang berarti negeri, tanah, daerah. Jadi ius soli
adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau
daerah kelahiran seseorang. Jadi, seseorang dapat menjadi warga negara
di mana ia dilahirkan.
b. Asas Keturunan (Ius Sanguinis)
Ius Sanguinis juga bersal dari bahasa latin, ius berarti hukum atau
pedoman, sedangkan sanguinis dari kata sanguis yang berarti darah atau
keturunan. Jadi, ius sanguinis adalah asas kewarganegaraan yang
berdasarkan darah atau keturunan. Asas ini menetapkan seseorang
mendapatkan kewarganegaraan suatu negara, apabila orang tuanya
adalah warga negara suatu negara.

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 7


c. Asas Kewarganegaraan Tunggal
Asas ini adalah asas yang menetukan satu kewarganegaraan bagi setiap
orang. Setiap orang tidak dapat menjadi warga negara ganda atau lebih
dari satu.
d. Asas Kewarganegaraan Ganda
Asas ini asas yang menentukan kewarganegaraan ganda (lebih dari 1
warga negara) bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam UU. Pada saat anak-anak ini telah mencapai 18 tahun, maka
harus menentukan salah satu kewarganegaraanya.

 Asas Kewarganegaraan Khusus


a. Asas Kepentingan Nasional
Adalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan
mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad
mempertahankan kedaulatanya sebagai negara kesatuan yang memiliki
cita-cita dan tujuanya sendiri.
b. Asas Perlindungan Maksimum
Adalah asasyang menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan
perlindungan penuh kepada setiap warga negara Indonesia dalam
keadaan apapun, baik di dalam maupun diluar negeri.
c. Asas Persamaan di dalam Hukum dan Pemerintah
Adalah asas yang menetukan bahwa setiap warga negara Indonesia
mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan pemrintahan.
d. Asas Kebenaran Subtansif
Adalah asas dimana prosedur kewarganegaraan seseorang tidak hanya
bersifat administratis tetapi juga dsertai subtansi dan syarat-syarat
permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
e. Asas Non-diskriminatif
Adalah asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala hal
ikhwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras,
agama, golongan, jenis kelamin, serta harus menjamin, melindungi,
dan memuliakan HAM pada umumnya, dan hak warga negara pada
khususnya.
f. Asas Pengakuan dan Penghormatan Terhadap HAM
Adalah asas yang dalam hal ikhwal yang berhubungan dengan warga
negara harus menjamin, melindungi, dan memuliakan HAM pada
umumnya, dan hak warga negara pada khusunya.

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 8


g. Asas Keterbukaan
Adalah asas yang menentukan bahwa segal hal ikhwal yang
berhubungan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka.
h. Asas Publsitas
Adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau
kehilangan kewarganegaraan RI akan diumumkan dalam berita negara
RI agar masyarakat mengetahuinya.

D. Masalah Status Kewarganegaraan


Masalah status kewarganegaraan seseorang akan muncul apabila asas
kewarganegaraan tersebut diterapkan secara tegas dalam suatu negara, sehingga
menyebabkan terjadinya beberapa kemungkinan berikut ini :

1. Apatride, diartikan: “a” artinya tidak, dan “patride” artinya kewarganegaraan. Jadi
Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. Apatride ini
dapat dialami oleh orang – orang yang dilahirkan dari orangtua yang negaranya
menganut asas ius soli di negara atau dalam wilayahnya negara yang menganut asas
ius sanguinis. Orang tersebut tidak mendapat kewarganegaraan orang tuanya karena
tidak lahir di dalam wilayah negara orang tuanya, dan tidak mendapat dari negara
tempat ia dilahirkan, karena ia lahir dari orangtua yang bukan warga negara tempat ia
dilahirkan itu.
2. Bipatrid, diartikan: “bi” artinya dua, dan “patride” berarti kewarganegaraan.
Bripatride adalah seseorang yang mempunyai dua kewarganegaraan
(kewarganegaraan ganda). Hal ini dimungkinkan apabila orang tersebut berasal dari
orangtua yang megaranya menganut sanguinis sedangkan ia lahir di negara yang
menganut ius soli.
Misalnya, seseorang yang lahir di Amerika Serikat yang menganut asas ius soli,
sedangkan ia keturunan dari orang yang berkewarganegaraan Cina yang menganut
asas ius sanguinis. Orang tersebut berkewarganegaraan Amerika Serikat karena ia
lahir di Amerika Serikat. Orang tersebut juga berkewarganegaraan Cina sebab ia
keturunan orang yang berkewarganegaraan Cina .
3. Multipatride, seseorang yang memiliki lebih dari dua status kewarganegaraan, yaitu
seseorang (penduduk) yang tinggal di perbatasan dua negara.

Untuk memecahkan masalah kewarganegaraan di atas, setiap negara memiliki


peraturan sedndiri – sendiri yang prinsip – prinsipnya bersifat universal. Untuk mengatasi
hal tersebut, di Indonesia dinyatakan dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (4) bahwa setiap
orang berhak atas status kewarganegaraan. Oleh sebab itu, melalui UU. No. 62 Tahun
1958 tentang kewarganegaraan Indonesia dinyatakan bahwa cara memperoleh
kewarganegaraan Indonesia adalah: 1) karena kelahiran, 2) karena pengangkatan, 3)
karena dikabulkan permohonan, 4) karena kewarganegaraan, 5) karena perkawinan, 6)
karena pernyataan.

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 9


E. Syarat dan Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia
Untuk mengatasi masalah kewarganegaraan, maka Indonesia mengatur tata
cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.62 Tahun 1958 dan
diperbarui dalam UU 12 Tahun 2006 yang meliputi: delapan cara yaitu:

a. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin.


b. Pada waktu mengajukan permohonan kewarganegaraan telah tinggal di negara
RI paling singkat 5 tahun secara berturut – turut atau paling singkat 10 tahun
tidak berturut – turut.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD
negara RI tahun 1945.
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih.
f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

 Adapun tata caranya adalah sebagai berikut :

a. Permohonan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam Bahasa


Indonesia diatas kertas bermaterai cukup kepada Presiden melalui Menteri.
b. Berkas permohonan tersebut disampaikan kepada pejabat.
c. Permohonan disertai dengan pertimbangan kepada Presiden dalam waktu
paling lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima.
d. Permohonan dikenai biaya yang besarnya diatur dengan peraturan pemerintah.
e. Presiden dapat menerima dan menolak permohonan.
f. Pengabulan permohonan ditetapkan dengan Keputusan Presiden paling lambat
3 bulan terhitung sejak permohonan diterima oleh menteri dan pemberitahuan
kepada pemohon paling lambat 14 hari terhitung sejak Keputusan Presiden
ditetapkan.
g. Penolakan permohonan disertai alasan dan diberitahukan oleh Menteri paling
lambat 3 bulan sejak tanggal permohonan diterima oleh Menteri.
h. Keputusan Presiden mengenai pengabulan permohonan berlaku efektif
terhitung sejak tanggal pemohon untuk mengucapkan sumpah dan janji setia.
i. Paling lambat 3 bulan sejak Keputusan Presiden dikirim kepada pemohon,
pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah dan janji setia.
j. Apabila tidak hadir dalam pemanggilan tanpa alasn yang sah, maka Keputusan
Presiden batal demi hukum.
k. Apabila pelaksanaan sumpah/janji tidak dapat dilakukan karena kelalaian
pejabat, maka pemohon dapat menyatakan pengucapan sumpah/janji setia
dihadapan pejabat lain yang ditunjuk menteri.

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 10


l. Pejabat tersebut membuat berita acara pelaksanaan sumpah/janji.
m. Paling lambat 14 hari sejak tanggap pengucapan sumpah/janji, pejabat
menyampaikan berita acara yang tersebut.
n. Setelah pengucapan sumpah/janji, pemohon wajib menyerahkan dokumen
keimigrasian atas Namanya kepada Kantor imigrasi paling lambat 14 hari.
o. Salinan Keputusan Presiden tentang Pewarganegaraan menjadi bukti sah
kewarganegaraan sah seseorang.
p. Menteri mengumumkan nama orang yang telah memperoleh kewarganegaraan
dalam berita negara RI.

F. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Pengertian Hak dan Kewajiban


 Pengertian Hak
Hak adalah sesuatu yang mutlak yang menjadi milik kita kepada kita sendiri..
Menurut Prof. Dr. Notonagoro mendefinisikan nya sebagai berikut, " Hak
adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya di terima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu yang tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsip nya dapat di tuntut secara paksa olehnya".
Contoh : hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan
sebagainya

 Pengertian Kewajiban
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu semestinya dibiarkan
atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun
yang pada prinsip nya dapat dituntu secara paksa oleh yang berkpentingan (
Prof. Dr. Notonagoro ). Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilakukan dengan oenug rasa tanggung jawab. Contoh: melaksanakan tata
tertib disekolah, membayar SPP atau melaksanakan tugas yang diberikan guru
dengan sebaik-baiknya.
Kita sebagai warga Negara Indonesia memiliki hak-hak antara lain
berhak mendapatkan perlindungan hukum, mendapatkan pekerjaan dan
kehidupan yang layak, berhak memili, mayakini, memeluk serta meyakini
kepercayaan yang diyakini nya, berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dan tentunya masih banyak hak-hak kita sebagai warga Negara
Indonesia, tetapi kita jangan menuntut hak-hak saja akan tetapi sebelumnya
kita harus terlebih dahulu menjalankan kewajiban kita menjadi warga Negara
Indonesia.

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 11


Warga Negara hakekatnya adalah warga yang menjadi anggota dari
suatu himpunan yang disebut sebagai Negara. Setiap orang tentu mempunyai
hak dan kewajiban didalam kehidupan beemasyarakat. Begitu juga kita
sebagai warga Negara, tenty saja memiliki hak dan kewajiban kepada Negara
yang kita diami, yaitu Indonesia. Seperti yang telah disampaikan diatas, bahwa
warga Negara merupakan Negara yang mempunyai kedudukan khusus
terhadap Negara nya.

2. Hak Sebagai Warga Negara


Hak warga negara indonesia diatur dalam pasal 27 sampai dengan 34 UUD 1945,
yaitu:
a. Hak persamaan kedudukan di dalam hukum pemerintahan.
b. Hak atas pekerjaan dan penghidupan layak.
c. Hak ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
d. Hak berpendapat, berkumpul, dan berserikat.

e. Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup serta kehidupannya.


f. Hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah.
g. Hak atas perlindungan dari kekerasan dan deskriminasi.
h. Hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar, mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidup dan demi kesejahteraan umat
manusia.
i. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum.
j. Hak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja.
k. Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
l. Hak atas kewarganegaraan.
m. Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya.
n. Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia.
o. Hak memperoleh suaka politik dari negara lain.
p. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat.
q. Hak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat.
r. Hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih
secara sewenang-wenang oleh siapapun.
s. Hak kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut agama dan
kepercayaannya.

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 12


t. Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
u. Hak untuk mendapatkan pendidikan.
v. Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional.
w. Hak untuk mendapatkan kesejahteraan.
x. Hak mendapatkan jaminan sosial bagi fakir miskin dan anak terlantar.

3. Kewajiban Warga Negara Indonesia


a. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 berbunyi:
- Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan
- Wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya
b. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945
menyatakan: setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara
c. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
menyatakan: Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
d. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28J ayat 2 menyatakan: Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis
e. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
1 UUD 1945. Menyatakan: tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

G. Aspek Penting Hak dan Kewajiban Warga Negara

Di Indonesia, siapa saja yang menjadi warga Negara telah disebutkan didalam pasal
26 UUD 1945, yaitu :
1. Yang menjadi warga Negara ialah, orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagau warga Negara.
2. Syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan UU.

Pelaksanaan selanjutnya dari pasal 26 UUD 1945, yang diatur dalam :

a) Warga Negara Republik Indonesia, adalah :


1) Yang menjadi warga Negara ialah, orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagau
warga Negara.

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 13


2) Orang yang lada waktu itu lahirnya mempunyai hubungan huku
kekeluargaan dengan ayah nya, seorang warga Negara RI, dengan
pengertian bahwa kewarganegaraan karena RI tersebut dimulai sejak
adanya hubungan hukum kekeluargaan ini diadakan, sebelum orang itu
berumur 18 tahun, sebelum ia kawin pada usia pada usia dibawah umur 18
tahun.
3) Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia, apabila
ayah itu ada waktu meninggal dunia warga Negara RI.
4) Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga Negara RI, apabila ia pada
waktu itu tidak mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayah
nya.
5) Orang yang lada waktu lahirnya ibynya warga Negara RI, jika ayahnya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau selama tidak diketahui
kewarganegaraan ayah nya.
6) Orang yang lahir didalam wilayah RI selama kedua orang tuanya tidak
diketahui.
7) Sesorang yang ditemukan didalam wilayah RI, selama tidak diketahui
kedua orangtuanya.
8) Orang yang yang lahir diwilayah RI, jika kedua orangtuanya tidak
mempunyai kewathamegaraan dan kedua orangtuanya tidak diketahui.
9) Orang yang lahir didalam wilayah RI yang pada waktu lahirnya tidak
mendapat kewarganegaraan ayah atau ibunya itu.
10) Orang yang memperoleh kewarganegaraan RI menurut aturan UU ini.

b) Kewarganegaraan diperoleh dari,


1) Karena kelahiran
2) Karena pengangkatan
3) Karena dikabulkan permohonan
4) Karena kewarganegaraan
5) Karena sebab dari perkawinan
6) Karena turut ayah/ibu
7) Karena pernyataan

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 14


H. Karakteristik Warga Negara Yang Bertanggung Jawab
Untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang demokratis dan
berkeadaban, maka maka diperlukan masyarakat yang bertanggung jawab. Maka
dalam bahasan kali ini saya akan menguraikan karakteristik masyarakat yang
bertanggung jawab Yakni antara lain :

1. Rasa hormat dan tanggungjawab


Sebagai warga negara yang demokratis, hendaknya memiliki rasa hormat
terhadap sesama warga negara terutama dalam konteks adanya pluralitas
masyarakat Indoneesia yang terdiri dari berbagai etnis, suku, ras, keyakinan,
agama, dan ideologi politik. Selain itu, sebagai warga negara yang demokrat,
seorang warganegara juga dituntut untuk turut bertanggung jawab menjaga
keharmonisan hubungan antar etnis serta keteraturan dan ketertiban negara yang
berdiri diatas pluralitas tersebut.

2. Bersikap kritis
Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap
kenyataan empiris (realitas soaial, budaya, dan politik) maupun terhadap
kenyataan supra empiris (agama, mitologi, kepercayaan). Sikap kritis juga harus
ditunjukkan pada diri sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap
kritis terhadap pendapat yang berbeda. Tentu saja sikap kritis ini harus didukung
oleh sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang harus dikritisi.

3. Membuka diskusi dan dialog


Perbedaan pendapat dan pandangan serta perilaku merupakan realitas empirik
yang pasti terjadi di ditengah komunitas warga negara, apalagi ditengah
komunitas masyarakat yang plural dan multi etnik. Untuk meminimalisasikan
konflik yang ditimbulkan dari perbedaan tersebut, maka membuka ruang untuk
berdikusi dan berdialog merupakan salah satu solusi yang bisa digunakan. Oleh
karenanya, sikap membuka diri untuk berdialog dan diskusi merupakan salah satu
ciri sikap warga negara yang demokrat.

4. Bersifat terbuka
Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama
manusia, termasuk rasa menghargai terhadap hal-hal yang tidak biasa atau baru
serta pada hal-hal yang mungkin asing. Sikap terbuka yang didasarkan atas
kesadaran akan pluralisme dan keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan
untuk menahan diri dan tidak secepatnya menjatuhkan penilaian dan pilihan.

5. Rasional
Bagi warga negara yang demokrat, memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan secara bebas dan rasional adalah sesuatu hal yang harus dilakukan.
Keputusan-keputusan yang diambil secara rasional akan mengantarkan sikap
yang logis yang ditampilkan oleh warga negara. Sementara, sikap dan keputusan
yang diambil secara tidak rasional akan membawa implikasi emosional dan

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 15


cenderung egois. Masalah-masalah yang terjadi di lingkungan warga negara, baik
persoalan plitik, budaya, sosial, dan sebagainya, sebaiknya dilakukan dengan
keputusan-keputusan yang rasional.

6. Adil
Sebagai warga negara yang demokrat, tidak ada tujuan baik, yang patut
diwujudkan dengan cara-cara yang tidak adil. Penggunaan cara-cara yang tidak
adil merupakan bentuk pelanggaran hak asasi dari orang yang diperlakukan tidak
adil., dengan semangat keadilan, maka tujuan-tujuan bersama bukanlah suatu
yang didektekan akan tetapi ditawarkan. Mayoritas suara bukanlah diatur tetapi
diperoleh.

7. Jujur
Memiliki sifat dan sikap yang jujur bagi warga negara merupakan sesuatu yang
mutlak. Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan
keharmonisan hubungan antar warga negara. Sikap jujur bisa diterapkan disegala
sektor, baik politik, sosial, dan sebagainya. Kejujuran politik adalah bahwa,
kesejahteraan warga negara merupakan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
kesejahteraan dari masyarakat yang memilih para politisi. Ketidak jujuran politik
adalah seorang politisi mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau mencari
keuntungan demi partainya, karena partai itu penting bagi kedududukanya.

8. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang di
anutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.

9. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.

10. Kerja Keras


Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai
hambatan belajar dan tugas,serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
11. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.

12. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.

13. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
14. Rasa ingin tahu

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 16


Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yangdipelajarinya, dilihat, dan didengar.

15. Semangat kebangsaan


Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di ataskepentingan diri dan kelompoknya.

16. Cinta tanah air


Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yangtinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.

17. Menghargai prestasi


Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat,dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.

18. Bersahabat atau komunikatif


Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama
dengan orang lain.

19. Cinta damai


Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan
amanatas kehadiran dirinya.

20. Gemar membaca


Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.

21. Peduli lingkungan


Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.

22. Peduli lingkungan


Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat.

Beberapa karakteristik warga yang demokrat diatas, merupakan sikap dan sifat yang
seharusnya melekat pada seorang warga negara. Hal ini akan menampilkan sosok
warga negara yang otonom, yakni mampu mempengarui dan berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan ditingkat lokal secara mandiri. Sebagai warga negara yang
otonom, ia mempunyai karakteristik lanjutan sebagai berikut :

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 17


 Memiliki kemandirian. Mandiri berarti tidak mudah dipengaruhi atau
dimobilisasi, teguh pendirian, dan bersikap kritis pada segenap keputusan
publik.
 Memiliki tanggung jawab pribadi, politik, dan ekonomi sebagai warga
negara, khususnya dilingkungan masyarakat yang terkecil seperti RT, RW,
Desa, dan seterusnya. Atau juga dilingkungan sekolah dan perguruan tinggi.
 Menghargai martabat manusia dan dan kehormatan pribadi. Menghargai
berarti menghormati hak-hak asasi dan privasi pribadi setiap orang tanpa
membedakan ras, warna kulit, golongan, ataupun warga negara yang lain.
 Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap yang
santun. Warga negara yang otonom secara efektif mampu mempengarui dan
berpartisipasi dalam proses-proses pengambilan kebijakan pada level sosial
yang paling kecil dan lokal, misalnya dalam rapat kepanitiaan,
pertemuanrukun warta, termasuk juga mengawasi kinerja dan kebijakan
parlemen dan pemerintahan.
 Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat. Tidak ada
demokrasi tanpa aturan hukum dan konstitusi. Tanpa konstitusi, demokrasi
akan menjadi anarkhi. Karena itu, warga negara yang otonom harus
melakukan empat hal untuk mewujudkan demokrasi konstitusional, yaitu :

1) menciptakan kultur tat hukum yang sehat dan aktif. (culture of law).
2) Ikut mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif. (process of low
making).
3) Mendukung pembuatan-pembuatan materi-materi hukum yang responsif.
(content of law).
4) Ikut menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan bertanggung
jawab(structure of low)

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 18


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut sprinsip ius sanguinis,
mengatur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan
melalui prinsip kelahiran. Sebagai contoh banyak warga keturunan Cina yang masih
berkewarganegaraan Cina ataupun yang meiliki dwi-kewarganegaraan antara
Indonesia dan Cina, tetapi bermukim di Indonesia dan memiliki keturunan di
Indonesia. Terhadap anak-anak mereka ini sepanjang yang bersangkutan tidak
berusaha untuk mendapatkan status kewarganegaraan dari negara asal orangtuanya,
dapat saja diterima warga negara indonesia karena kelahirannya.

Kewarganegaraaan Republik Indonesia diatur dalam UU No.12 tahun 2006


tentang kewarganegaraan Republik Indonesia. Setiap warga negara berhak
memperoleh kesempatan dalam lapangan kerja, atau perbaikan taraf hidup ekeonomi
dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusian dan
darma baktinya yang diberikan kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam pasal
27 UUD 1945 secara jelas disebutkan bahwa negara menjamin warga negaranya tanpa
membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku.

B. Saran
 Setiap Kebiajakan pemerintah hendaknya bertumpu pada persamaan dan
menghargai pluralisme
 Pemerintah harus terbuka dan membuka ruang kepada masyarakat, berpean
serta dalam pembangunan nasional tanpa membeda-bedakan SARA
 Partisipasi masyarakat dalam politik harus memperhatikan kesetaraan SARA
dan Gender

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 19


Daftar Pustaka

1. Junaidi Muhammad. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu


( Pendidikan Kewarganegaraan oleh Muhammad Junaidi, SH.I, MH)
2. Sutoyo. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu
(Pendidikan Kewarganegaran untuk perguruan tinggi oleh Sutoyo)
3. Nugroho Arissetyanto. 2015. Etika Berwarganegara. Yogyakarta: Graha Ilmu
(Etika Berwarganegara oleh Dr.Ir. Arissetyanto Nugroho, MM.

Makalah Pkn Warga Negara dan Kewarganegaraan 20

Anda mungkin juga menyukai