Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 4 PAI 1F
Segala puji dan syukur senantiasa tercurah kepada Allah SWT, atas berkah
dan limpahan rahmatNyalah maka makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“Warga Negara dan Kewarganegaran” yang menurut penulis dapat memberikan
manfaat yang besar untuk mempelajari apa saja pengertian dan siapa saja tokohnya
dalam mengembangkan suatu wawasan.
Penulis sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Penulis
mempersembahkan resuman makalah ini dengan penuh syukur dan terima kasih.
Semoga makalah ini memberikan manfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Cover Depan .................................................................................................
Kata Pengantar .......................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................1
C. Tujuan Penulis .................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaraan ............................3
B. Persamaan Kedudukan Warga Negara.............................................6
C. Asas Kewarganegaraan ....................................................................7
D. Masalah Status Kewarganegaraan ...................................................9
E. Syarat dan Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia ..10
F. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia ...............................11
G. Aspek Penting Hak dan Kewajiban Warga Negara........................13
H. Karakteristik Warga Negara Yang Bertanggung Jawab ................15
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................19
B. Saran ..............................................................................................19
Daftar Pustaka ...................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka terdapat beberapa permasalahan yang
timbul yaitu sebagai berikut :
a) Apakah pengertian warga negara dan kewarganegaraan
b) Apakah persamaan kedudukan warga negara
c) Apa saja asas kewarganegaraan
d) Bagaimanakah masalah status kewarganegaraan
e) Apa saja syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia
f) Apa saja hak dan kewajiban warga negara indonesia
g) Apa saja aspek penting hak dan kewajiban warga negara
h) Apa saja karakteristik warga negara yang bertanggung jawab
Tujuan kami dalam menyusun makalah ini ialah untuk memenuhi tugas dalam
perkuliahan dan juga agar kami khususnya mahasiswa atau mahasiswi pada umumnya
mampu memahamiwarga negara dan kewarganegaraan, selain itu juga memberikan
suatu informasi yang berhubungan dengan pendidikan agama yaitu :
a) Menjelaskan pengertian warga negara dan kewarganegaraan
b) Menjelaskan persamaan kedudukan warga negara
c) Menjelaskan asas kewarganegaraan
d) Menjelaskan masalah status kewarganegaraan
e) Menjelaskan saja syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan
Indonesia
f) Menjelaskan hak dan kewajiban warga negara indonesia
g) Menjelaskan aspek penting hak dan kewajiban warga negara
h) Menjelaskan karakteristik warga negara yang bertanggung jawab
Senada dengan itu, menurut Winarno (2013:32) istilah warga negara secara
etimologis berasal masa Romawi yang pada waktu itu berbahasa Latin, yaitu “civis”
atau “civitas”yang berarti anggota atau warga dari city-state. Selanjutnya kata ini
dalam bahasa Prancis diistilahkan “citoyen” yang bermakna warga dalam “cite” (kota)
yang memiliki hak-hak terbatas. Citoyen atau citiyen dengan demikian bermakna
warga atau penghuni kota.
1
Junaidi Muhammad. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Selain istilah warga negara, dikenal pula istilah penduduk yang mendiami suatu
negara. Dalam pasal 26 ayat 2 UUD 1945 dinyatakan, bahwa penduduk ialah “ warga
negara indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia ”. Berdasarkan
pengertian warga negara dan penduduk ini, dapat disimpulkan, bahwa terdapat perbedaan
antara warga negara dan penduduk. Warga negara merupakan penetapan/ pengesahan dari
peraturan perundang-undangan agar disahkan sebagai warga negara, sementara penduduk
tidak perlu penetapan berdasarkan peraturan perundang-undangan, hanya saja jika sudah
bertempat tinggal di Indonesia, seseorang itu sudah dianggap sebagai penduduk
Indonesia. Artinya warga negara sudah pasti penduduk, dan sebaliknya penduduk belum
tentu warga negara.
2
Sutoyo. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Graha Ilmu
C. Asas Kewarganegaraan
1. Apatride, diartikan: “a” artinya tidak, dan “patride” artinya kewarganegaraan. Jadi
Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. Apatride ini
dapat dialami oleh orang – orang yang dilahirkan dari orangtua yang negaranya
menganut asas ius soli di negara atau dalam wilayahnya negara yang menganut asas
ius sanguinis. Orang tersebut tidak mendapat kewarganegaraan orang tuanya karena
tidak lahir di dalam wilayah negara orang tuanya, dan tidak mendapat dari negara
tempat ia dilahirkan, karena ia lahir dari orangtua yang bukan warga negara tempat ia
dilahirkan itu.
2. Bipatrid, diartikan: “bi” artinya dua, dan “patride” berarti kewarganegaraan.
Bripatride adalah seseorang yang mempunyai dua kewarganegaraan
(kewarganegaraan ganda). Hal ini dimungkinkan apabila orang tersebut berasal dari
orangtua yang megaranya menganut sanguinis sedangkan ia lahir di negara yang
menganut ius soli.
Misalnya, seseorang yang lahir di Amerika Serikat yang menganut asas ius soli,
sedangkan ia keturunan dari orang yang berkewarganegaraan Cina yang menganut
asas ius sanguinis. Orang tersebut berkewarganegaraan Amerika Serikat karena ia
lahir di Amerika Serikat. Orang tersebut juga berkewarganegaraan Cina sebab ia
keturunan orang yang berkewarganegaraan Cina .
3. Multipatride, seseorang yang memiliki lebih dari dua status kewarganegaraan, yaitu
seseorang (penduduk) yang tinggal di perbatasan dua negara.
Pengertian Kewajiban
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu semestinya dibiarkan
atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun
yang pada prinsip nya dapat dituntu secara paksa oleh yang berkpentingan (
Prof. Dr. Notonagoro ). Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilakukan dengan oenug rasa tanggung jawab. Contoh: melaksanakan tata
tertib disekolah, membayar SPP atau melaksanakan tugas yang diberikan guru
dengan sebaik-baiknya.
Kita sebagai warga Negara Indonesia memiliki hak-hak antara lain
berhak mendapatkan perlindungan hukum, mendapatkan pekerjaan dan
kehidupan yang layak, berhak memili, mayakini, memeluk serta meyakini
kepercayaan yang diyakini nya, berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dan tentunya masih banyak hak-hak kita sebagai warga Negara
Indonesia, tetapi kita jangan menuntut hak-hak saja akan tetapi sebelumnya
kita harus terlebih dahulu menjalankan kewajiban kita menjadi warga Negara
Indonesia.
Di Indonesia, siapa saja yang menjadi warga Negara telah disebutkan didalam pasal
26 UUD 1945, yaitu :
1. Yang menjadi warga Negara ialah, orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagau warga Negara.
2. Syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan UU.
2. Bersikap kritis
Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap
kenyataan empiris (realitas soaial, budaya, dan politik) maupun terhadap
kenyataan supra empiris (agama, mitologi, kepercayaan). Sikap kritis juga harus
ditunjukkan pada diri sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap
kritis terhadap pendapat yang berbeda. Tentu saja sikap kritis ini harus didukung
oleh sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang harus dikritisi.
4. Bersifat terbuka
Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama
manusia, termasuk rasa menghargai terhadap hal-hal yang tidak biasa atau baru
serta pada hal-hal yang mungkin asing. Sikap terbuka yang didasarkan atas
kesadaran akan pluralisme dan keterbatasan diri akan melahirkan kemampuan
untuk menahan diri dan tidak secepatnya menjatuhkan penilaian dan pilihan.
5. Rasional
Bagi warga negara yang demokrat, memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan secara bebas dan rasional adalah sesuatu hal yang harus dilakukan.
Keputusan-keputusan yang diambil secara rasional akan mengantarkan sikap
yang logis yang ditampilkan oleh warga negara. Sementara, sikap dan keputusan
yang diambil secara tidak rasional akan membawa implikasi emosional dan
6. Adil
Sebagai warga negara yang demokrat, tidak ada tujuan baik, yang patut
diwujudkan dengan cara-cara yang tidak adil. Penggunaan cara-cara yang tidak
adil merupakan bentuk pelanggaran hak asasi dari orang yang diperlakukan tidak
adil., dengan semangat keadilan, maka tujuan-tujuan bersama bukanlah suatu
yang didektekan akan tetapi ditawarkan. Mayoritas suara bukanlah diatur tetapi
diperoleh.
7. Jujur
Memiliki sifat dan sikap yang jujur bagi warga negara merupakan sesuatu yang
mutlak. Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan
keharmonisan hubungan antar warga negara. Sikap jujur bisa diterapkan disegala
sektor, baik politik, sosial, dan sebagainya. Kejujuran politik adalah bahwa,
kesejahteraan warga negara merupakan tujuan yang ingin dicapai, yaitu
kesejahteraan dari masyarakat yang memilih para politisi. Ketidak jujuran politik
adalah seorang politisi mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau mencari
keuntungan demi partainya, karena partai itu penting bagi kedududukanya.
8. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang di
anutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
9. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.
12. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
13. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
14. Rasa ingin tahu
Beberapa karakteristik warga yang demokrat diatas, merupakan sikap dan sifat yang
seharusnya melekat pada seorang warga negara. Hal ini akan menampilkan sosok
warga negara yang otonom, yakni mampu mempengarui dan berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan ditingkat lokal secara mandiri. Sebagai warga negara yang
otonom, ia mempunyai karakteristik lanjutan sebagai berikut :
1) menciptakan kultur tat hukum yang sehat dan aktif. (culture of law).
2) Ikut mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif. (process of low
making).
3) Mendukung pembuatan-pembuatan materi-materi hukum yang responsif.
(content of law).
4) Ikut menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan bertanggung
jawab(structure of low)
A. Kesimpulan
Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut sprinsip ius sanguinis,
mengatur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan
melalui prinsip kelahiran. Sebagai contoh banyak warga keturunan Cina yang masih
berkewarganegaraan Cina ataupun yang meiliki dwi-kewarganegaraan antara
Indonesia dan Cina, tetapi bermukim di Indonesia dan memiliki keturunan di
Indonesia. Terhadap anak-anak mereka ini sepanjang yang bersangkutan tidak
berusaha untuk mendapatkan status kewarganegaraan dari negara asal orangtuanya,
dapat saja diterima warga negara indonesia karena kelahirannya.
B. Saran
Setiap Kebiajakan pemerintah hendaknya bertumpu pada persamaan dan
menghargai pluralisme
Pemerintah harus terbuka dan membuka ruang kepada masyarakat, berpean
serta dalam pembangunan nasional tanpa membeda-bedakan SARA
Partisipasi masyarakat dalam politik harus memperhatikan kesetaraan SARA
dan Gender