Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

DIBUAT DAN DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU : Aziwarti, S.H., M.Hum.

Disusun oleh :

Kelompok 9

1. Hania Mukhrima (2010932046)

2. Muhfuzatul Khairiah (2011121007)

3. Muhammad Irfan Harahap (2010933030)

UNIVERSITAS ANDALAS

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Pendidikan Kewarganegaraan tentang “Hak dan Kewajiban Warga
Negara” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnnya. Kami juga
berterima kasih kepada Ibu Aziwarti, S.H., M.Hum selaku dosen Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kami mengenai Hak dan Kewajiban Warga Negara.

Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenaan dan kami sangat memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan
datang.

24 Februari 2021

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Warga Negara .............................................................................................. 3

2.2 Dasar Hukum Warga Negara Indonesia ................................................... 4

2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara .......................................................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 6

3.2 Saran ............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai warga negara, bentuk keterikatan kita terhadap negara adalah
adanya hak dan kewajiban secara timbal balik (resiprokapitalis). Warga negara
memiliki hak dan kewajiban terhadap warga negara, sebaliknya pula negara
memiliki hak dan kewajiban terhadap negara. Hak dan kewajiban warga negara
merupakan isi konstitusi negara perihal hubungan antara warga negara dengan
negara. Di Indonesia, pengaturan hak dan kewajiban warga negara diatur dalam
UUD NRI 1945.

Dalam tradisi budaya Indonesia semenjak dahulu tatkala wilayah Nusantara


ini diperintah oleh para raja, kita lebih mengenal konsep kewajiban dibandingkan
konsep hak. Konsep kewajiban selalu menjadi landasan aksiologis dalam hubungan
rakyat dan penguasa. Keadaan yang sama berlangsung pada masa penjajahan.
Horizon kehidupan politik daerah jajahan mendorong aspek kewajiban sebagai
postulat ide dalam praksis kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Perjuangan melawan imperialisme adalah bukti nyata bahwa sejarah kebudayaan
kita tidak hanya berkutat pada ranah kewajiban an sich. Para pejuang kemerdekaan
melawan kaum penjajah tak lain karena hak – hak pribumi dirampas dan dijarah.
Situasi perjuangan merebut kemerdekaan yang berpanta rei, sambung menyambung
dan tanpa henti, sejak perjuangan yang bersifat kedaerahan, dilanjutkan perjuangan
menggunakan organisasi modern, dan akhirnya perang kemerdekaan
memungkinkan kita sekarang lebih paham akan budaya hak daripada kewajiban.
Akibatnya tumbuhlah mentalitas yang gemar menuntut hak dan jika perlu dilakukan
dengan berbagai cara termasuk dengan kekerasan, akan tetapi ketika dituntut untuk
menunaikan kewajiban malah tidak mau.

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang


semesterinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak
lain mana pun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau

1
diberikan oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain mana pun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban
dengan demikian merupakan sesuatu yang harus dilakukan. (Notonagoro, 1975).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu warga negara?
2. Apa dasar hukum warga negara Indonesia?
3. Bagaimana hak warga negara?
4. Bagaimana kewajiban warga negara?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu warga negara, dasar hukum warga negara
Indonesia, hak dan kewajiban warga negara.
2. Untuk menyelesaikan tugas pendidikan kewarganegaraan.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Warga Negara
Warga negara adalah anggota negara. Demikian secara singkat pengertian
umum tentang warga negara. Dalam UU Nomor 12 tahun 2006 pasal 1 ayat 1
tersirat bahwa Warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang – undangan. Sebagai anggota negara, warga
negara mempunyai hubungan yang khusus, yaitu hubungan hak dan kewajiban yang
sifatnya timbal balik satu sama lainnya dimana pun ia berada baik di dalam Negara
atau di luar negaranya. Seperti TKI yang bekerja di luar wilayah Negara Republik
Indonesia, mereka memiliki kewajiban bayar penghasilan dan begitu sebaliknya
Negara Republik Indonesia memiliki kewjiban melindunginya walaupun mereka
ada di luar negeri.

Warga dalam istilah Belanda staatburger. Sedangkan dalam bahasa


Inggris, diterjemahkan citizen dan bahasa Perancis citoyen. Istilah warga negara
dari kedua bahasa Inggris dan Perancis cukup menarik mengingat kedua istilah
tersebut berarti warga kota. Konsep negara modern atau negara kebangsaan (nation
– state) dewasa ini yang dipelopori oleh Amerika Serikat dan Perancis pada abad
XVIII, mengacu pada konsep polis Yunani Purba. Polis mempunyai warga negara
yang disebut warga polis atau warga kota atau citizen atau citoyen.

Konsep warga negara berawal dari hamba atau kawula negara. Mereka
dulunya hamba raja. Tetapi dengan menyebut istilah warga negara mereka menjadi
orang merdeka, ia bukan lagi hamba raja melainkan peserta dari suatu negara. Oleh
karena itu, ia kemudian memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya.

Konsep kewarganegaraan masuk ke Indonesia dikarenakan :

1. Penjajahan (imperialisme)

2. Kerjasama dengan negara lain

3. Diterima secara sukarela

3
Prinsip hukum internasional tentang kewarganegaraan, setiap negara
berdaulat dipersilahkan untuk menentukan siapa yang masuk warganegaranya,
namun demikian tetap menghormati prinsip – prinsip hukum internasional, seperti

1. Menarik didalam negaranya orang – orang yang sama sekali tidak ada
hubungan

2. Penetapan kewarganegaraan atas dasar agama, bahasa, dan warna kulit

3. Menentukan siapa warganegara lain

2.2 Dasar Hukum Warga Negara Indonesia


Dasar hukum dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia adalah Pasal 20, Pasal 21, Pasal 26, Pasal 27,
Pasal 28B ayat (2), Pasal 28D ayat (1) dan ayat (4), Pasal 28E ayat (1), Pasal 28I
ayat (2), dan Pasal 28J Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara


Dalam UUD 1945 Pasal 26, 27, 28, dan 30 sebagai berikut :

1. Pasal 26 ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang – orang
bangsa Indonesia asli dan orang – orang bangsa lain yang disahkan
dengan Undang – Undang sebagai warga negara. Pada pasal (2), bahwa
syarat – syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang –
undang.
2. Pasal 27 ayat (1), segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pada pasal (2), tiap – tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang –
undang.

4
4. Pasal 29 ayat (2), negara menjamin kemerdekaan tiap – tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing – masing dan untuk beribadat
menurut agama dan kepercayaannya itu.
5. Pasal 30 ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta
dalam pembelaan negara.
6. Pasal 31 ayat (1), tiap – tiap warga negara berhak mendapatkan
pengajaran.

5
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang
semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu.
2. Hak dan kewajiban warga negara merupakan wujud dari hubungan
warga negara dengan negara. Hak dan kewajiban bersifat timbal
balik, bahwa warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
negara, sebaliknya pula negara memiliki hak dan kewajiban
terhadap warga negara.
3. Hak dan kewajiban warga negara dimulai dari UUD 1945 Pasal 27
sampai 34, termasuk didalamnya ada hak asasi manusia dan
kewajiban dasar manusia.

3.2 Saran
Sudah seharusnya bagi warga negara yang baik, harus tunduk terhadap hak
dan kewajiban yang sudah tertuang dalam UUD 1945. Kita tidak bisa memeras hak
dan kewajiban orang lain dengan semena – mena.

6
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Kewarganegaraan

Jamaludin, Ujang, dkk. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan


Tinggi. Palembang: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah
Indonesia Bagian Barat.

Listyarti, Retno dan Setiadi. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Sulaiman, Asep. 2015. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung:


CV. Arfino Jaya.

Anda mungkin juga menyukai