Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

DIBUAT DAN DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Aslinda, M.Hum

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Alifah Qonitah (2010932034)

2. Farah Diva Nabila (2010932038)

3. Hania Mukhrima (2010932046)

4. Luthfiah Khairunnisa (2011313020)

5. Meutya Wardah (2010932050)

UNIVERSITAS ANDALAS
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan

makalah Bahasa Indonesia tentang “Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa

Indonesia” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnnya.

Kami juga berterima kasih kepada Ibu Dr. Aslinda, M.Hum. selaku dosen

Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa

Indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya

kritik, saran maupun usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa

yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran

yang membangun.

Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenaan dan kami sangat memohon

kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan

datang.

September 2020

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................4

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4

1.3 Tujuan .................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................6

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia ...................................................................... 6

2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia ................................................................ 9

2.3 Fungsi Bahasa Indonesia ..................................................................... 13

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 14

3.2 Saran................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam suku, budaya, dan

bahasa. Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi

dengan manusia lainnya baik secara lisan maupun tertulis. Dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat penting digunakan, karena bahasa

merupakan simbol yang dihasilkan menjadi alat ucap yang biasa digunakan oleh

sesama masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari semua aktifitas menggunakan

bahasa. Penggunaan bahasa tersebut baik secara tulisan maupun bahasa tubuh.

Dalam komunikasi peranan bahasa sangat penting. Informasi apapun yang

disampaikan memerlukan bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi

yang hanya dimiliki manusia. Penggunaan bahasa yang baik dan benar bukanlah

persoalan yang mudah. Dalam kehidupan berbahasa, kerap terjadi kasus dimana

masih ada penggunaan berkomunikasi yang belum sesuai dengan kaidah berbahasa

yang berlaku. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang didalamnya

selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Bahasa Indonesia?

2. Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia?

3. Apa fungsi Bahasa Indonesia?

4
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah, kedudukan, fungsi bahasa Indonesia

2. Untuk menyelesaikan tugas bahasa Indonesia

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah

bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan

sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad

awal penanggalan modern. Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi

ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, menunjukkan bahwa bahasa ini

menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya

oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau

sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang

bertempat di hulu Batang Hari.

Istilah Melayu atau Malayu berasal dari Kerajaan Malayu, sebuah kerajaan

Hindu-Buddha pada abad ke-7 di hulu sungai Batanghari, pulau Sumatera, jadi

secara geografis semula hanya mengacu kepada wilayah kerajaan tersebut yang

merupakan sebagian dari wilayah pulau Sumatera. Dalam perkembangannya,

pemakaian istilah Melayu mencakup wilayah geografis yang lebih luas dari wilayah

Kerajaan Malayu tersebut, mencakup negeri-negeri di pulau Sumatera sehingga

pulau tersebut disebut juga Bumi Melayu seperti disebutkan dalam Kakawin

Nagarakretagama.

Bahasa Melayu kuno yang berkembang di Bumi Melayu tersebut berlogat "o"

seperti Melayu Jambi, Minangkabau, Kerinci, Palembang dan Bengkulu.

Semenanjung Malaka dalam Nagarakretagama disebut Hujung Medini artinya

6
Semenanjung Medini. Dalam perkembangannya, orang Melayu bermigrasi ke

Semenanjung Malaysia (Hujung Medini) dan lebih banyak lagi pada masa

perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang pusat mandalanya adalah Kesultanan

Malaka, istilah Melayu bergeser kepada Semenanjung Malaka (Semenanjung

Malaysia) yang akhirnya disebut Semenanjung Melayu atau Tanah Melayu. Akan

tetapi, nyatalah bahwa istilah Melayu itu berasal dari Indonesia. Bahasa Melayu

yang berkembang di sekitar daerah Semenanjung Malaka berlogat "e".

Kesultanan Malaka dimusnahkan oleh Portugis tahun 1512 sehingga

penduduknya diaspora sampai ke kawasan timur kepulauan Nusantara. Bahasa

Melayu Purba sendiri diduga berasal dari pulau Kalimantan, jadi diduga pemakai

bahasa Melayu ini bukan penduduk asli Sumatra, tetapi dari pulau Kalimantan.

Suku Dayak yang diduga memiliki hubungan dengan suku Melayu kuno di Sumatra

misalnya Dayak Salako, Dayak Kanayatn (Kendayan), dan Dayak Iban yang

semuanya berlogat "a" seperti bahasa Melayu Baku. Penduduk asli Sumatra

sebelumnya kedatangan pemakai bahasa Melayu tersebut adalah nenek moyang

suku Nias dan suku Mentawai.

Dalam perkembangannya, istilah Melayu kemudian mengalami perluasan

makna, sehingga muncul istilah Kepulauan Melayu untuk menamakan kepulauan

Nusantara. Secara sudut pandang historis, juga dipakai sebagai nama bangsa yang

menjadi nenek moyang penduduk kepulauan Nusantara, yang dikenal sebagai

rumpun Indo-Melayu terdiri Proto Melayu (Melayu Tua/Melayu Polinesia)

dan Deutero Melayu (Melayu Muda). Setelah mengalami kurun masa yang panjang

sampai dengan kedatangan dan perkembangannya agama Islam, suku Melayu

sebagai etnik mengalami penyempitan makna menjadi sebuah etnoreligius

7
(Muslim) yang sebenarnya di dalamnya juga telah mengalami amalgamasi dari

beberapa unsur etnik.

Pada abad ke-15, berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu

Klasik (classical Malay atau medieval Malay). Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan

Melaka, yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi.

Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatra, Jawa,

dan Semenanjung Malaya. Laporan Portugis, misalnya oleh Tome Pires,

menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh semua pedagang di wilayah

Sumatra dan Jawa.

Kedatangan pedagang Portugis, diikuti oleh Belanda, Spanyol, dan Inggris

meningkatkan informasi dan mengubah kebiasaan masyarakat pengguna bahasa

Melayu. Bahasa Portugis banyak memperkaya kata-kata untuk kebiasaan Eropa

dalam kehidupan sehari-hari, seperti gereja, sepatu, sabun, meja, bola, bolu, dan

jendela. Bahasa Belanda terutama banyak memberi pengayaan di bidang

administrasi, kegiatan resmi (misalnya dalam upacara dan kemiliteran), dan

teknologi hingga awal abad ke-20. Kata-kata seperti asbak, polisi, kulkas, knalpot,

dan stempel adalah pinjaman dari bahasa ini.

Bahasa yang dipakai pendatang dari Cina juga lambat laun dipakai oleh

penutur bahasa Melayu, akibat kontak di antara mereka yang mulai intensif di

bawah penjajahan Belanda. Sudah dapat diduga, kata-kata Tionghoa yang masuk

biasanya berkaitan dengan perniagaan dan keperluan sehari-hari, seperti pisau,

tauge, tahu, loteng, teko, tauke, dan cukong.

Terobosan penting terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji

dari istana Riau-Johor (pecahan Kesultanan Melaka) menulis kamus ekabahasa

8
untuk bahasa Melayu. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah

bahasa yang full-fledged, sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional pada

masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata yang terdefinisi dengan

jelas.

Hingga akhir abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua

kelompok bahasa Melayu yang dikenal masyarakat Nusantara: bahasa Melayu

Pasar yang colloquial dan tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas

pemakaiannya, tetapi memiliki standar. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai lingua

franca, tetapi kebanyakan berstatus sebagai bahasa kedua atau ketiga.

2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia

A. Kedudukan Bahasa Indonesia Dari Segi Bahasa Nasional

1. Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Kebanggaan Nasional

Bahasa Indonesia selaku lambang kebanggaan nasional memiliki nilai-

nilai budaya luhur dan sosial. Nilai-nilai ini pula yang dijadikan cermin

bangsa, sehingga semestinya warga Indonesia bersedia menjunjung

tinggi dan mempertahankannya. Dalam hal ini, pemakaian bahasa

Indonesia di berbagai lingkungan dan keinginan mempelajarinya

menjadi langkah-langkah yang dapat dilakukan.

2. Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Identitas Nasional

Bahasa Indonesia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan dapat

dijadikan sebagai identitas. Terutama saat Anda sedang berada di

negara lain. Selain itu, pemakaian bahasa Indonesia yang tepat secara

9
tak langsung akan memperlihatkan watak, karakter, dan kepribadian

warga Indonesia di mata bangsa asing.

Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa

Nasional dibuktikan dengan digunakan nya bahasa indonesia dalam

bulir-bilir Sumpah Pemuda.

Yang bunyinya sebagai berikut :

Kami poetera dan poeteri Indonesia

Mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah air Indonesia

Kami poetera dan poeteri Indonesia

Mengakoe berbangsa satoe, Bangsa Indonesia

Kami poetera dan poeteri Indonesia

Mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia

3. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan

Sejarah bahasa Indonesia memang cukup panjang dan dalam salah satu

fase, bahasa ini digunakan sebagai pemersatu bangsa. Bahkan fungsi ini

masih dijalankan sampai sekarang mengingat Indonesia dikenal sebagai

salah satu negara multikultural. Mempelajari atau mengajarkan bahasa

Indonesia akan menghapus jarak maupun kesenjangan antar suku

maupun strata sosial di Indonesia.

10
4. Sebagai Alat Penghubung Antarbudaya

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, bahasa Indonesia mampu

meleburkan perbedaan di berbagai daerah. Bahasa Indonesia

memudahkan banyak pihak untuk berkomunikasi, entah itu dari sektor

warga di pedesaan hingga yang tertinggi di pemerintahan. Selain itu,

pertumbuhan komunikasi akan menunjang peningkatan wawasan dan

pengetahuan, sehingga bangsa Indonesia pun akan lebih maju.

B. Kedudukan Bahasa Indonesia Dari Segi Bahasa Negara

1. Sebagai Bahasa Resmi Kenegaraan

Fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sudah tertuang dalam

naskah proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik

Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah pembacaan proklamasi,

secara otomatis bahasa Indonesia wajib digunakan dalam sejumlah

aspek seperti upacara hingga peristiwa penting. Tak hanya itu,

kegiatan negara seperti pidato dan penulisan surat penting juga

dilakukan dengan bahasa ini.

2. Sebagai Alat Pengantar di Dunia Pendidikan

Tak banyak yang menyadari kalau pemakaian bahasa Indonesia di

sekolah termasuk dalam fungsi dan kedudukan berdasarkan bahasa

kenegaraan. Penggunaannya diterapkan dari jenjang taman kanak-

kanak hingga SMA. Hal ini juga mencakup bahasa pengantar yang

dipakai para guru dan buku-buku cetak yang memuat materi belajar-

mengajar. Masalah pemakaian bahasa Indonesia sebagai satu-

11
satunya bahasa pengantar di segala jenis dan tingkat pendidikan di

seluruh Indonesia, menurut Suhendar dan Supinah (1997), masih

merupakan masalah yang meminta perhatian.

3. Sebagai Alat Penghubung di Tingkat Nasional

Pemahaman bahasa Indonesia di tingkat tertinggi sangat krusial,

sebab bahasa ini digunakan sebagai alat penghubung. Sebut saja

untuk tata cara perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan

nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penyeragaman pada

sistem informasi dan media komunikasi pun harus dilakukan secara

menyeluruh supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman.

4. Sebagai Pengembangan Kebudayaan, Ilmu dan Teknologi

Ilmu dan Teknologi atau IPTEK adalah hal penting yang harus terus

dikembangkan dan disampaikan. Dalam hal ini, bahasa jelas jadi alat

krusial yang akan membantu penyaluran ilmu pengetahuan, maka

media-media cetak seperti buku, majalah, koran hingga audio-visual

seperti video harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar untuk mengurangi kekeliruan pada masyarakat luas.

12
2.3 Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi umum Bahasa Indonesia adalah sebagai komunikasi nasional. Bahasa

pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia

sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa

masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan, dan keinginan disampaikan

lewat bahasa.

Bahasa Indonesia memiliki fungsi-fungsi yang dimiliki oleh bahasa baku, yaitu :

a. Fungsi Pemersatu

Bahasa Indonesia memersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan

bahasa yang berbeda-beda

b. Fungsi Penambah Kewibawaan

Bagi orang yang mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar

c. Fungsi Pemberi Kekhasan

Bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa lain

d. Fungsi Sebagai Kerangka Acuan

Bahasa baku merupakan norma dan kaidah yang menjadi tolak ukur

yang disepakati bersama untuk menilai ketepatan penggunaan bahasa

atau ragam bahasa

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi di negara Indonesia. Bahasa

Indonesia berasal dari rumpun melayu. Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang

digunakan di Indonesia setelah terjadinya peristiwa sumpah pemuda.

Kedudukan Bahasa Indonesia :

a. Kedudukan Bahasa Indonesia dari segi bahasa nasional :

1. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional

2. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional

3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan

4. Sebagai alat penghubung antarbudaya

b. Kedudukan Bahasa Indonesia dari segi bahasa negara :

1. Sebagai bahasa resmi kenegaraan

2. Sebagai alat pengantar di dunia pendidikan

3. Sebagai alat penghubung di tingkat nasional

4. Sebagai pengembangan kebudayaan, ilmu dan teknologi

Sedangkan fungsi Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Fungsi pemersatu

2. Fungsi penambah kewibawaan

3. Fungsi pemberi kekhasan

4. Fungsi sebagai kerangka acuan

14
3.2 Saran

Sebagai generasi muda kita harus menjaga Bahasa Indonesia agar menjadi

bahasa yang dapat mempersatukan berbagai kelompok masyarakat. Hal ini dapat

dilakukan dengan mempelajari Bahasa Indonesia secara detail dan mendalam serta

menanamkan rasa kecintaan dan kesenangan untuk mempelajari Bahasa Indonesia.

Serta dapat dilakukan dengan mengadakan pembinaan dan pengembangan Bahasa

Indonesia agar tercapai pemakaian yang cermat, tepat, dan efisien.

15
DAFTAR PUSTAKA

Khamid, Abdul. 2012. “Sejarah, Fungsi, dan Kedudukan Bahasa Indonesia”.


Tersedia pada https://abdulkhamid12.wordpress.com/bahasa-
indonesia/materi/sejarah-fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia/

Salaman. 2018. “13+ Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa
Nasional & Negara”. Tersedia pada https://salamadian.com/fungsi-dan-
kedudukan-bahasa-indonesia/

Istiadzah, Bertha. 2018. “Makalah Pengertian dan Fungsi Bahasa Indonesia”.


Tersedia pada
https://www.academia.edu/37508097/MAKALAH_PENGERTIAN_DA
N_FUNGSI_BAHASA_INDONESIA

Wikipedia. Sejarah Bahasa Indonesia, Masa Lalu Sebagai Bahasa Melayu. Tersedia
pada https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia. 19 September 2020
(12:38)

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/45920a41171118b37f21f0
8aed7d9a2b.pdf

https://ebdaaprilia.wordpress.com/2013/03/30/makalah-bahasa-indonesia-bahasa-
sebagai-alat-komunikasi/

http://halimahtunsadiah.blogspot.com/2017/05/makalah-bahasa-indo-sejarah-
kedudukan.html

16

Anda mungkin juga menyukai