Anda di halaman 1dari 12

Memahami Tentang Sejarah Suku, dan Bahasa Melayu

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Budaya Melayu Riau

Dosen Pengampu: Dr. H. Nasrul, S.Pd. M.Pd

Oleh Kelompok 2:

Aida Refni : 2186206006

Azzahra Nabila Putri : 2186206031

Dora Shinta Harianti : 2186206054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan judul Memahami Tentang Memahami Tentang Sejarah Suku, dan Bahasa
Melayu ini dapat dikerjakan dengan selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester 3 dari Bapak Nasrul pada
bidang studi Budaya Melayu Riau. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang Memahami Tentang Sejarah Suku, dan Bahasa
Melayu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Nasrul selaku dosen yang
mengajar Budaya Melayu Riau. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Bangkinang, 2 Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................1

Daftar Isi....................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penulisan........................................................................................................3

B.Rumusan Masalah...................................................................................................................3

C.Tujuan Penulisan.....................................................................................................................4

BAB II PEMBELAJARAN

A. Pengertian suku Melayu......................................................................................................5

B. Sejarah suku Melayu.............................................................................................................5

C. Melayu Indonesia..................................................................................................................6

D. Sejarah Bahasa Melayu.........................................................................................................6

E. Bahasa Melayu Riau..............................................................................................................7

F. Varian Bahasa Melayu Riau.. ................................................................................................8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan..............................................................................................................................10

Daftar Pustaka.......................................................................................................................11

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

Bahasa Melayu merupakan bahasa yang menjadi akar dari bahasa Indonesia.
Meskipun demikian, dalam perjalanan dan perkembangannya, bahasa Melayu yang sekarang
menjadi bahasa Indonesia itu telah mengalami perubahan dibandingkan dengan bahasa
Melayu yang menjadi akarnya. Prijana dalam pidatonya pada Kongres Bahasa Indonesia yang
diadakan tahun 1954 di Medan berkata: “Bahasa Indonesia tumbuh dari bahasa Melayu,
tetapi bahasa Indonesia tidak sama lagi dengan bahasa Melayu. Bahkan bahasa Indonesia
bukan sama, tetapi bukan pula berlainan juga dengan bahasa Melayu” (Tarigan 2011: 84).

Menutur Hamidy (1994: 12) bahasa Melayu di Riau memiliki enam dialek, yaitu: 1)
dialek Melayu masyarakat terasing, 2) dialek Melayu Petalangan, 3) dialek Melayu Pasir
Pengarayan (Rokan), 4) dialek Melayu Kampar, 5) dialek Melayu Rantau Kuantan, dan 6)
dialek Melayu Kepulauan Riau.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas maka rumusan masalah dapat
diambil sebagai berikut:

a. Apa pengertian suku Melayu?


b. Apa saja sejarah suku Melayu?
c. Apa saja Melayu Indonesia?
d. Bagaimana Sejarah Bahasa Melayu?
e. Apa Bahasa Melayu Riau?
f. Apa saja Varian Bahasa Melayu Riau?

3
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami
tentang :

a. Untuk mengetahui pengertian suku Melayu


b. Untuk mengetahui sejarah suku Melayu
c. Untuk mengetahui Melayu Indonesia
d. Untuk mengetahui sejarah bahasa Melayu
e. Untuk mengetahui bahasa Melayu Riau
f. Untuk mengetahui varian bahasa Melayu Riau

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Suku Melayu

Suku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah golongan bangsa sebagai
agian dari bangsa yang besar atau golongan orang sebagian dari kaum yang seketurunan.
Sementara Melayu dalam KBBI adalah suku bangsa dan bahasa di Sumatera, Semenanjung
Malaysia dan di berbagai daerah di Asia Tenggara. Selain di Nusantara suku Melayu juga
terdapat di Srilanka, Kepulauan Cocos (Keeling) (Cocos Malays) dan Afrika Selatan (Cape
Malays).

Suku melayu merupakan kelompok etnis Austronesia yang menghuni Semenanjung


Malaya, seluruh Sumatera, bagian selatan Thailand, pantai selatan Burma, pulau Singapura,
Borneo pesisis termasuk Brunei, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,
Sarawak dan Sabah pesisir, Filiphina bagian barat dan selatan, dan pulau-pulau kecil yang
terletak antara lokasi ini. Secara koletif dikenal sebagai “Dunia Melayu”, lokasi ini sekarang
merupakan bagian dari negara modern Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei Burma,
Thailand dan Filiphina.

B. Sejarah Suku Melayu

Nama “Malayu” berasal dari kerajaan Malayu yang pernah ada di kawasan Sungai
Batang Hari, Jambi. Dalam perkembangannya, kerajaan Melayu akhirnya takhluk dan
menjadi bawahan Kerajaan Sriwijaya. Pemakaian istilah Melayu pun meluas hingga keluar
Sumatera, mengikuti teritorial imperium Sriwijaya yang berkembang hingga Jawa,
Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia.

Berdasarkan prasasti Keping Tembaga Laguna, pedagang Melayu telah berdagang ke


seluruh wilayah Asia Tenggara, juga turut serta membawa adat budaya dan bahasa Melayu
pada kawasan tersebut. Bahasa Melayu akhirya menjadi lingua franca menggantikan bahasa
sansekerta.era kejayaan Sriwijaya merupakan masa emas bagi peradaban Melayu, termasuk
pada masa wangsa Sailendra di Jawa, kemudian dilanjutkan oleh kerajaan Dharmasraya
sampai abad ke 14, dan terus berkembang pada masa kesultanan Malaka sebelum kerajaan ini
ditaklukkan oleh kekuatan tentara Portugis pada tahun 1511.

5
Dalam perkembangan selanjutnya, hampir seluruh Kepulauan Nusantara mendapatkan
pengaruh langsung dari suku Melayu. Bahasa Melayu yang telah berkembang dan dipakai
oleh banyak masyarakat Nusantara, akhirnya dipilih menjadi bahasa nasional di Indonesia,
Malaysia dan Brunei.

C. Melayu Indonesia

Secara ras atau rumpung bangsa, Melayu di Indonesia dibedakan menjadi dua
kelompok diantaranya:

1. Melayu Deutero adalah rumpun Melayu Muda yang datang setelah Melayu Proto
pada zaman logam sekitar lebih kurang 500 SM. Rumpun yang masuk gelombang
kedua ini meliputi suku bangsa Melayu, Aceh, Lampung, Minangkabau, Manado,
yang bermukim di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Madura dan Sulawesi.
2. Melayu Proto adalah rumpun Melayu Tua yang datang pertama kali pada masa kurang
1500 SM meliputi suku bangsa Dayak, Toraja, Sasak, Nias, Batak, Kubu dan lain-lain
yang bermukim di pulau Kalimantan, Sulawesi, Nias, Lombok dan Sumatera.

Adapun golongan lain yang bukan termasuk rumpun Melayu namum tetap termasuk
bangsa di Indonesia yaitu rumpun Melanesia yang bermukim di bagian qilayah timur
Indonesia. Meskipun demikian, istilah Melayu yang digunakan di Indonesia lebih mengacu
pada arti suku bangsa yang lebih spesifik sehingga Melayu yang ada tidak termasuk suku
bangsa Jawa yang merupakan suku bangsa mayoritas.

D. Sejarah Bahasa Melayu

Bahasa Melayu adalah bahasa penduduk Semenanjung Malaka, Kepulauan Riau


Ligga, sebagian besar pesisir timur Sumatera dan juga sebagian pesisir barat Kalimantan. Dan
mencakup sejumlah bahasa yang saling bermiripan diwilayah nusantara dan beberapa tempat
lain, sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi bahasa resmi di Brunei,
Indonesia dan Malaysia, serta diakui pula di Singapore dan menjadi bahasa kerja di Timor
Leste (sekarang bahasa Indonesia).

Bahasa Melayu termasuk kedalam bahasa Melayu Polinesia dibawah rumpun bahasa
Austronesia. Menurut statistik penggunaan bahasa didunia penutur bahasa Melayu
diperkirakan mencapai lebih kurang 250 jiwa yang merupakan bahasa keempat dalam urutan
jumlah penutur terpenting bagi bahasa didunia.

6
Adapun ahli bahasa membagi perkembangan bahasa Melayu kedalam tiga tahap
utama yaitu:

1. Bahasa Melayu kuno (abad ke 7 sampai abad ke 14)

Catatan tertulis pertama dalam bahasa melayu kuno berasal dari abad ke-7 masehi dan
tercantum pada beberapa prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya dibagian selatan sumatera
dan Wangsa syailendra dibeberapa tempat dijawa tengah, tulisan ini menggunakan aksara
pallawa. Bahasa melayu kuno masih digunakan untuk prasasti dan batu nisan sampai abad ke-
14. Batu nisan orang Islam ditemukan pada masa kerajaan Perlak, dengan adanya hal itu
maka memperkuat pendapat bahwa penyebaran Islam didunia pertuturan bahasa melayu.

2. Bahasa Melayu Klasik

Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa melayu klasik.
Bentuk ini dipakai oleh kesultanan Melaka yang perkembangannya kelak disebut sebagai
bahasa melayu tinggi, penggunaannya terbatas dikalangan keluarga kerajaan disekitar
Sumatera, Jawa, dan disemenanjung Malaya. Ciri yang paling menonjol dalam berbagai
ragam sejarah ini adalah melalui masuknya kata-kata dari bahasa Arab dan bahasa Parsi,
sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12.

3. Bahasa melayu Moderen (sejak abad ke-20)

Rintisan kearah bahasa melayu modern dimulai ketika Raja Ali Haji, sastrawan istana
dari kesultanan Riau Lingga secara sistematis menyusun kamus eka bahasa melayu (kitab
pengetahuan bahasa yaitu kamus logat Melayu-Johor-Pahang-Riau Lingga yang pertama)
pada pertengahan abad ke-19 sehingga berhasil menjadi bahasa yang dominan, dan zaman
pembinaan bahasa melayu.

Perkembangan berikutnya terjadi ketika sarjana-sarjana Eropa (khususnya Belanda


dan Inggris) mulai mempelajari bahasa ini secara sistematis. Bahasa melayu modern didirikan
dengan penggunaan alfabel latin dan masuknya banyak kata-kata Eropa. Pengajaran bahasa
melayu disekolah-sekolah sejak awal abad ke-20 semakin membuat populer bahasa ini.[5]

E. Bahasa Melayu Riau

Bahasa Melayu merupakan bahasa resmi dikerajaan Riau, dan bahwa bahasa itu telah
dibina oleh Raja Ali Haji dan kawan-kawannya sedemikian rupa, sehingga menjadi bahasa

7
itu menjadi bahasa yang baik dan indah. Jika zaman Malaka dan Johor dapat dipandang
sebagai tahap penyebaran dan perluasan daerah bahasa melayu, sehingga berhasil menjadi
bahasa yang dominan, maka zaman Raja Ali Haji dalam kerajaan Riau adalah zaman
pembinaan bahasa melayu.

Untuk pembinaan dan member pembakuan kepada bahasa melayu Riau. Ali Haji
menulis buku Bustanul Katibin tahun 1857, yng isinya mencakup ilmu bahasa dan ejaan.
Karena jasa Ali Haji pantas mendapat penghargaan yang semestinya, bukan hanya sekedar
pembinaan dibidang tata bahasa saja, usaha Ali Haji diapun membuat semacam kamus yaitu
buku pengetahuan bahasa yang oleh Zuber Usman dapat disebut sebagai Ensiklopedi Melayu.

Rupanya dalam zaman kerajaan Riau itu bukan hanya pembinaan bahasa melayu saja, bahkan
pembinaan ilmu pengetahuan lainnya pun tidak diabaikan.

F. Varian-Varian Bahasa Melayu

Bahasa melayu sangat bervariasi, penyebab utama adalah tidak adanya instruksi yang
memiliki kekuatan untuk mengatur pembakuannya. Sebagaimana beberapa bahasa
dinusantara tidak ada batas tegas antara satu varian dengan varian lain yang penuturnya
bersebelahan secara geografis, perubahan dialek seringkali bersifat bertahap untuk kemudian
biasanya dilakukan pengelompokan varian tersebut:

1. Bahasa Melayu Tempatan (lokal)

Bahasa melayu tempatan/lokal merupakan bahasa yang berasal dari daerah orang
melayu sendiri seperti disemenanjung malaka, kepulauan Riau Lingga, sebagian pesisir timur
Sumatra dan pesisir barat Kalimantan.

2. Bahasa Melayu Kerabat (paramelayu, Paramalay=melayu tidak penuh)

Bahasa Melayu Kerabat adalah bahasa lain yang serupa dengan bahasa melayu,
namun terdapat perbedaan diantaranya:

a. Bahasa minangkabau
b. Bahasa Banjar
c. Bahasa Jambi
d. Bahasa Kerinci.

8
3. Bahasa Melayu Kreol (bukan suku/penduduk Melayu)

Bahasa melayu sudah lama dikenal sebagai bahasa antar suku bangsa khususnya
diindonesia. Dalam perkembangannya terutama kawasan berpenduduk bukan Melayu dan
mempunyai bahasa masing-masing, bahasa melayu mengalami proses kreoliasi. Dipulau
Jawa, terutama diJakarta, bahasa melayu mengalami proses kreolisasi yang unsur dasar
bahasa Melayu pasar dicampur dengan berbagai bahasa disekelilingnya.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Suku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah golongan bangsa sebagai
agian dari bangsa yang besar atau golongan orang sebagian dari kaum yang seketurunan.
Sementara Melayu dalam KBBI adalah suku bangsa dan bahasa di Sumatera, Semenanjung
Malaysia dan di berbagai daerah di Asia Tenggara.

Bahasa melayu sangat bervariasi, penyebab utama adalah tidak adanya instruksi yang
memiliki kekuatan untuk mengatur pembakuannya. Sebagaimana beberapa bahasa
dinusantara tidak ada batas tegas antara satu varian dengan varian lain yang penuturnya
bersebelahan secara geografis, perubahan dialek seringkali bersifat bertahap untuk kemudian
biasanya dilakukan pengelompokan varian tersebut:

1. Bahasa Melayu Tempatan (lokal)


2. Bahasa Melayu Kerabat (paramelayu, Paramalay=melayu tidak penuh)
3. Bahasa Melayu Kreol (bukan suku/penduduk Melayu)

10
DAFTAR PUSTAKA

Andre. 2018. Budaya Melayu Riau. Dapat diakses: https://budaya-melayu-riau.com[Online].


Diakses pada tanggal 04 Oktober 2022.

Effendy, Tenas. 2004. Tunjuk Ajar Melayu: Butir-Butir Budaya Melayu Riau Yogyakarta.

Hidayah Nur. 2014. Kesantunan Berbahasa Masyarakat Melayu. Dapat diakses:


https://hydayahnur.blogspot.co.id/2014/09/kesantunan-berbahasa-masyarakat-melayu.html,
[online]. Diakses pada 04 Oktober 2022

11

Anda mungkin juga menyukai