Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA SERTA PERAN


WARGA NEGARA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen Pengampu : AHMAD SYAHRIRD,S.H,M.H

Dibuat oleh kelompok 4

Nama-nama/Nim

SYAHRA NURFAIZAH (D1B122020)

SABINA ALVES XIMENES (D1B122019)

M. DONY KASMAN (D1B122061)

UNIVERSITAS MEGAREZKY

FAKULTAS FARMASI 2022


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan dengan judul
“Hubungan Warga Negara Dan Negara Serta peran Warga Negara”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pendidikan kewarganegaraan di Universitas Megarezky. Dalam penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan
ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.

Makasar, 18 oktober 2022

Di susun oleh

Kelompok 4

I
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL.................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii

BABI PENDAHULUAN
A.Latar belakang………………………………………………………1
B.Rumusan masalah……………………………………………………2
C. Tujuan ……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
1 . 1 Pegertian negara………………………………………………….4
1.2 Hubungan Negara dan Warga Negara…………………….5
1.3 Peran dan Perilaku-perilaku warga negara …………………………….6
1.4 Bentuk Negara…………………………….………………………7
1.5 Sifat Sifat Negara…………………………………………………8
1.6 Pengertian Warga Negara…………………………………………
1.7 Teori Hubungan Negara dengan Warga Negara ………..10
1.8 Asas, Sifat, Wujud Hubungan Warga Negara
d e n g a n  Negara………………………………………………………11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………14
B. Saran……………………………………………………………………
C. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………15

II
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Warga negara memiliki peran yang penting bagi keberlangsungan sebuah


negara. Oleh karena itu, hubungan antara warga negara dan negara sebagai
institusi yang menaunginya memiliki aturan atau hubungan yang diatur dengan
peraturan yang berlaku di negara tersebut. Agar dapat memiliki status yang jelas
sebagai warga negara, pemahaman akan pengertian, sistem kewarganegaraan serta
hal-hal lain yang menyangkut warga negara hendaknya menjadi penting untuk
diketahui. Dengan memiliki status sebagai warga negara, orang memiliki
hubungan dengan negara. Hubungan ini nantinya tercermin dalam peran, hak dan
kewajiban secara timbal balik antara warga negara dengan negaranya.
Terbentuknya negara indonesia di latar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa,
sudah sejak lama indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain,
karena potensinya yang besar dilihat dari wilayah yang luas dengan kekayaan
alam yang banyak, kenyataannya ancaman datang tidak hanya datang dari luar,
tetapi juga dari dalam. Terbukti setelah perjuangan bangsa tercapai dengan
terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang
bersifat kegiatan fisik sampainyang ideologis. Meski demikian, bangsa Indonesia
memegang suatu komitmen bersama untuk tegaknya NKRI. Dorongan kesadaran
negara yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan padal
ingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam
menciptakan suasana damai, salah satu unsur penting dalam membangun
masyarakat demokratis ke dalam peranan negara. Negara demokratis adalah yang
ikut terlibat dalam pertumbuhan masyarakat demokratis, pada saat yang sama
masyarakat demokratis harus bersinergi dengan negara dalam membangun
peradaban demokrasi.

1
A. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah Dari Penulisan Makalah Ini Yaitu

1. Apa Pengertian Negara?

2. B a g a i m a n a H u b u n g a n N e g a r a D a n W a r g a N e g a r a ?

3. Sebutkan Dan Jelaskan Peran Dan Perilaku-Perilaku Warga Negara!

4. Bagaimana Bentuk Negara?

5. Apa Saja Sifat-Sifat Negara?

6. Apa Itu Warga Negara?

7. S e b u t k a n D a n J e l a s k a n T e o r i - T e o r i H u b u n g a n N e g a r a
Dengan Warga Negara!

8. B a g a i m a n a A s a s , S i f a t , W u j u d   H u b u n g a n W a r g a N e g a r a
D e n g a n  Negara?

B. Tujuan

Adapun Tujuan Dari Penulisan Makalah Ini Yaitu:

1. Pembaca Dapat Mengetahui Apa Itu Negara.

2. Pembaca Dapat Memahami Bagaimana H u b u n g a n N e g a r a D a n


Warganegara.

3. Pembaca Dapat Mengetahui Dan Memahami Peran Dan Perilaku-Perilaku


Sebagai Warga Negara.

4. Pembaca Dapat Memahami Bagaimana Bentuk Negara.

5. Pembaca Dapat Mengetahui Apa Saja Sifat-Sifat Negara.

6. Pembaca Dapat Mengetahui Apa Itu Warga Negara.

7. Pembaca Dapat Mengetahui Dan Memahami H u b u n g a n N e g a r a


Dengan Warga Negaradari Berbagai Teor.

2
8. Pembaca Dapat Memahami Bagaimana A s a s , S i f a t ,
W u j u d   H u b u n g a n W a r g a N e g a r a D e n g a n  Negara.

3
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Negara

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok manusia yang mendiami suatu
wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata
tertib dan keselamatan kelompok tersebut. Negara juga diartikan sebagai suatu
perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat
masyarakatnya demi ketertiban sosial. Negara merupakan alat masyarakat yang
mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam
masyarakat. Negara dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua
golongan.Tugas utama Negara yaitu :

a. Mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakatyang


bertentangan satu sama lain.

b. mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan


tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan padatujuan Negara.

1.Unsur Negara

a) Konstitutif : Negara meliputi wilayah udara, darat, perairan, rakyat, dan


pemerintahan yang berdaulat.

b) Wilayah : Batas wilayah suatu negara ditentukan dalam perjanjian dengan


negara lain. Perjanjian itu disebut Perjanjian Internasional, Perjanjian dua
negra disebut Perjanjian Bilateral, sedangkan apabila dilakukan oleh banyak
negara disebut Perjanjian Multilateral.

c) Rakyat : Harus ada orang yang berdiam di negara tersebut danuntuk


menjalankan pemerintahan.

d) Pemerintah : Negara harus mempunyai suatu badan yang berhak mengatur


dan berwenang merumuskan serta melaksanakan peraturan yang mengikat
rakyatnya.

4
1.2 Hubungan Negara dan Warga Negara

Hubungan antara negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan
kewajiban, antara warganegara dengan negaranya ataupun sebaliknya. Negara
memiliki kewajiban untuk memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan
terhadap warga negaranya serta memiliki hak untuk dipatuhidan dihormati.
Sebaliknya warga negara wajib membela negara dan berhak mendapatkan
perlindungan dari negara .Di Indonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan
antara peranan negara dengan kehidupan warga negara. Masalah-masalah politik,
sosial,ekonomi, dan budaya misalnya, seringkali terjadi karena adanya
kesenjangan antara peranan negara serta kehidupan warga negaranya. Dalam
deretan pasal-pasal beserta ayat-ayatnya, UUD 1945 secara jelas mencantumkan
hak serta kewajiban negara atas rakyatnya yang secara jelas juga harus dipenuhi
melalaui tangan-tangan trias politica ala Monteqeiu. Melalui tangan Legislatif
suara rakyat tersampaikan, melalui tangan eksekutif kewajiban negara, hak rakyat
dipenuhi, dan di tangan yudikatif aturan-aturan pelaksanaan hak dan kewajiban di
jelaskan. Idealnya begitu, tapi apa daya sampai sekarang boleh di hitung dengan
sebelah tangan seberapa jauh negara menjalankan kewajibannya. Boleh dihitung
juga berapa banyak negara menuntut haknya. Bukan hal yang aneh ketika
sebagian rakyat menuntut kembali haknya yang selama ini telah di berikan kepada
negara sebagai jaminan negara akan menjaga serta menjalankan kewajibannya.
Negara sebagai sebuah identitas dimana meliputi sebuah kawasan yang diakui
(kedaulatan),mempunyai pemerintahan, serta mempunyai rakyat. Rakyat
kemudian memberikan sebagian hak-nya kepada negara sebagi ganti negara akan
melindunginya dari setiap mara bahaya, serta berkewajiban untuk mengatur
rakyatnya. Hak-hak rakyat tadi adalah kewajiban bagi sebuah negara. Hak untuk
hidup, hak untuk mendapatkan kerja serta hak-hak untuk mendapatkan pelayanan
umum seperti kesehatan, rumah, dan tentunya hak untuk mendapatkan
pendidikan. Semuanya itu harus mampu dipenuhi oleh negara, karena itulah

5
tanggung jawab negara. Kalau hal itu tak bisa dipenuhi oleh sebuah negara maka
tidak bisa disebut sebuah negara.

1.3 Peran Serta Perilaku Warga Negara

Peran aktif warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan


melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar militer secara wajib
pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan pengabdian
sesuai profesi.

Peran Warga Negara

1. peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-


undangan yang berlaku.

2. peran aktif merupakan aktifitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi)


serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam
mempengaruhi keputusan publik.

3. peran positif merupakan aktifitas warga negara untuk meminta pelayanan


dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.

4. peran negatif merupakan aktifitas warga negara untuk menolak campur


tangan negara dalam persoalan pribadi .

Contoh perilaku yang baik sbagai warga negara:

1. Menjunjung tinggi nilai kerukunan antar warga.

2. Gotong royong.

3. Berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh warga.

4. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

5. Sopan santun dalam berbicara.

6. Saling menghargai.

6
7. Tidak melakukan diskriminasi.

8. Patuh terhadap aturan yang dibuat oleh pemerintah.

9. Membayar pajak dalam rangka berpartisipasi dalam pembangunan daerah.

10. Menyampaikan aspirasinya kepada masyarakat.

1.4 Bentuk Negara

a)  Negara Kesatuan (Unitarisme)

Negara yang merdeka dan berdaulat, dimana kekuasaannya atau pemerinta
hannya berada di Pusat. Segala sesuatu dalam negara diatur langsung oleh
pemerintah pusat.

b) Negara dengan sistem sentralisasi

Penghasilan daerah dapat digunakan untuk keperluan seluruh Negara.

c) Negara Dominion : 
Bentuk ini hanya terdapat di lingkungan kerajaan Inggris. Negara
Dominion adalah semua Negara jajahan Inggris, dan tetap mengakui Raja
Inggris sebagai rajanya walaupun Negara tersebut sudah merdeka. Negara-
nvgjthtfythnegara tersebut tergabung dalam “The British Commonwealth of
Nations”. 

d) Negara Uni

Gabungan dua negara dengan satu kepala Negara.

e) Uni Riil

Terjadi karena adanya perjanjianUni Personil : Terjadi karena kebetulan

f) Negara Protektorat 

  Negara yang berada dibawah perlindungan Negara lain.

7
1.5 Sifat-sifat Negara

Memaksa, Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan


kekerasan fisik secra legal agar tercapai ketertiban dan mencegah timbulnya
anarki. Monopoli, Negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan
tujuan bersama dari masyarakat Sifat mencakup semua, Semua peraturan
perundang-undangan berlaku untuk setiap orang tanpa kecuali.

1.6 Pengertian Warga Negara

Warga Negara adalah orang yang terkait dengan sistem hukum Negara dan
mendapat perlindungan Negara. Warga Negara secara umum ada Anggota suatu
negara yang mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga
negara adalah orang yang tinggal di dalam sebuah negara dan mengakui semua
peraturan yg terkandung di dalam negara tersebut.Warga Negara Indonesia
menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah :Orang-orang bangsa Indonesia asli dan
bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai warga Negara.
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi
Warga Negara Indonesia(WNI) adalah

1. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.

2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.

3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI danibu
warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.

4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI danayah
yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.

8
5. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnyameninggal
dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorangWNI.

6. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.

7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakuioleh
seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukansebelum
anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.

8. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktulahir
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya

9. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah megara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui.

10. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah
danibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak
diketahuikeberadaannya.

11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah danibu
WNI, yang karena ketentuan dari Negara tempat anak tersebutdilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.

12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan
permohonankewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal
duniasebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi:

1) Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18tahun
dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan
asing.

2) Anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sahsebagai
anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan.

9
3) Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat
tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperolehkewarganegaraan
Indonesia.

4) Anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secarasah
menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.

Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang


yangtermasuk dalam situasi sebagai berikut:

a. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat
tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atauibunya memperoleh
kewarganegaraan Indonesia

b. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkatanak
secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warganegara
Indonesia

Jadi, warga negara adalah orang yang tinggal di suatu negara dengan
keterkaitan hukum dan peraturan yang ada dalam negara tersebut serta diakui oleh
negara, baik warga asli negara tersebut atau pun warga asing dan negara tersebut
memiliki ketentuan kepada siapa yang akan menjadi warganegaranya.

1.7 Teori Hubungan Negara dengan Warga Negara

1) Teori Marxis

Menurut teori Marxis, negara hanyalah sebuah panitia yang mengelola


kepentingan kaum borjuis, sehingga sebenarnya tidak memiliki kekuasaan yang
nyata. Justru kekuasaan nyataterdapat pada kelompok atau kelas yang dominan
dalammasyarakat (kaum borjuis dalam sistem kapitalis dan kaum bangsawan
dalam sistem feodal).

2) Teori Pluralis

Dalam pandangan teori pluralis, negara merupakan alatdari masyarakat sebagai


kekuatan eksternal yang mengatur negara. Dalam masyarakat terdapat banyak

10
kelompok yang berbeda kepentingannya, sehingga tidak ada kelompok
yangterlalu dominan. Untuk menjadi mayoritas, kepentingan yang beragam ini
dapat melakukan kompromi.

3) Teori Organis

Menurut teori Organis, negara bukan merupakan alat darimasyarakatnya, tetapi


merupakan alat dari dirinya sendiri. Negaramempunyai misinya sendiri, yaitu misi
sejarah untuk menciptakanmasyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, negara
harusdipatuhi oleh warganya sebagai lembaga diatas masyarakat. Negaralah yang
tahu apa yang baik bagi masyarakat secarakeseluruhan. Pandangan ini merupakan
dasar bagi terbentuknyanegara-negara kuat yang seringkali bersifat otoriter
bahkantotaliter.

4) Teori Elite Kekuasaan

Teori ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori pluralis. Menurut teori ini,
meskipun masyarakatnya terdiri dari bermacam-macam kelompok yang pluralitas,
tetapi dalamkenyataannya kelompok elite penguasa datang hanya darikelompok
masyarakat tertentu, meskipun secara hukum semuaorang memang bisa
menempati jabatan-jabatan dalamnegara/pemerintah.

1.8 Asas, Sifat, Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara

1. Asas Hubungan Warga Negara

dengan NegaraAsas hubungan warga negara dengan negara ada 2 yaitu, asas
demokrasi dan asas kekeluargaan. Asas demokrasi meliputi:

a. Pancasila.

b. Pembukaan UUD 1945 alinea III dan IV.

11
c. UUD 1945.

d. Pasal 33 UUD 1945Asas Kekeluargaan mencakup isi Batang Tubuh UUD


1945 dan Jiwa kekeluargaan dalam hukum adat dan pembangunan.

2. Sifat Hubungan Warga Negara dengan Negara

a) Hubungan yang bersifat hukum.

Hubungan hukum yang sederajat dan timbal balik,adalah sesuai dengan


elemen atau ciri-ciri negara hukumPancasila, yang meliputi :

a. Keserasian hubungan antara pemerintah denganrakyat berdasarkan asas


kerukunan.

b. Hubungan fungsional yang proporsional antarakekuasaan lembaga negara.

c. Prinsip fungsional yang proporsional antarakekuasaan lembaga negara.

d. Prinisp penyelesaian snegketa secara musyawarah dan peradilan merupakan


sarana terakhir.

e. Keseimbangan antara hak dan kewajiban (Hadjoen,1987: 90)

Di dalam pelaksanaan hubungan hukum tersebut harus di sesuaikan juga


dengan tujuan hukum di negaraPancasila yaitu “... Memelihara dan
mengembangkan budi pekerti kemanusiaan serta cita-cita moral rakyat yangluhur
berdasarkan ketuhanan yang maha esa” (KliliRasjididan Arief Sidharta, 1988:
172).

b) Hubungan yang bersifat politik Kegiatan poliik (Peran politik)

Warga negara dalam bentuk partisipasi (mempengaruhi pembuatan


kebijaksanaan) dan dalam bentuk subyek (terlibat dalam pelaksanaan
kebijaksanaan) misalnya : Menerima peraturan yang telah di tetapkan. Sifat
hubungan politik antara warganegara dengan pemerintah di Indonesia yang
berdasarkan kekeluargaan, akan dapat menunjang terwujudnya pengambilan

12
keputusan politik secara musyawarah mufakat, sehingga kehidupan politik yang
dinamis dalam kestabilan juga masih terwujud.

3. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara

a) peran pasif, yakni merupakan kepatuhan terhadap peraturan perudnang-


undangan yang berlaku sebagai cermin dari seorang warga negara yang taat
dan patuh kepada negara. Contoh : membayar pajak, menaati peraturan lalu
lintas.

b) Peran aktif : yakni merupakan aktivitas warga negara untuk ikut serta
mengambil bagian dalam kehidupan bangsa dan negara Contoh : memberikan
Hak suara pada saat pemilu.

c) Peran positif : yakni merupakan aktivitas warga negara untuk meminta


pelayanan dari negara /pemerintah sebagai konskeuensi dari fungsi
pemerintah sebagai pelayanan umum (public service) Contoh : mendirikan
lembaga sosial masyarakat LSM).

d) Peran Negatif: yakni merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campr
tangan pemerintah dalam persoalan yang bersifat pribadi. Contoh :
Kebebasan warga negara untuk memeluk ajaran agama yang diyakininya.

13
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Warga Negara adalah sebuah rakyat yang mendiami sebuah wilayah dalam
sebuah komunitas atau bisa disebut dengan Negara. Negara adalah suatu wilayah
yang memiliki sistem atau aturan yang berlaku bagi semua Kelompok atau
individu di wilayah tersebut Warga Negara dan Negara saling bekaitan terlihat
dari sejarah terbentuknya suatu Negara, Hukum Negara harus di patuhi karena
hukum Negara bersifat mutlak.

1.2 Saran

Kita harus berhati-hati dalam bertindak karena setiap tindakan kita pasti
akan memiliki tanggung jawab, contohnya seperti kasus di berita diatas, seorang
gubernur menghabiskan uang rakyat,dan akhirnya gubernur tersebut berhasil di
cekal dengan pasal-pasal yang berlaku di Indonesia, sekiranya itu saja saran dari
semoga bermanfaat. Kurang lebihnya mohon maaf.

14
Daftar Pustaka

Dwiyatmi, Sri Harini, dkk. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Cet:Yogyakarta

Herdiawanto, Heri dan Jumanta Hamdayama. 2010 Cerdas,Kritis, dan Aktif


Berwarganegara.ErlanggaLiputan6.com: Jakarta
2013.http://news.liputan6.com/read/2113308/saksi-kasus-alkes- banten-dan-
wisma-atlet- diperiksa-kpk . Diunduh pada hari Selasa, 17Oktober 2022
.Pandanwulan. 2011.https://pandanwulan.wordpress.com/2011/11/06/tugas-ilmu-
sosial-dasar-warga-negara-dan-negara/. Diunduh pada hari Selasa, 17Oktober
2022.

Salim, Arkal dan A. Ubaidillah. 2000. Demokrasi, HAM dan MasyarakatMadani.

IAIN Jakarta Press: Jakarta

Hidayat, Komaruddin dan Azra,Azyumardi. Pendidikan Kewarganegaraan.


(Jakarta : Kencana).

2010.Wiralabut. 2014.https://wiralabut.wordpress.com/2014/04/15/hubungan-
negara-dan-warga-negaranya/. Diunduh pada hari Selasa, 17 Oktober 2022

15

Anda mungkin juga menyukai