Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN”


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuiah civil education)

Dosen pengampu: Ustadz Muthorhiq Alil Abasir, Lc, M.H

Oleh:

1.Farras Muhammad Ridhwan (2136022181)

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MA’HAD ALY BAHASA ARAB DAN PENDIDIKAN ISLAM


SURAKARTA-INSTITUT ISLAM MANBA’UL ULUM
SURAKARTA

MABAIS-IIM

2022
KATA PENGANTAR
‫الحمد هلل رب العالمين والصالة والسالم على أشرف األنبياء والمرسلين وعلى آله وصحبه أجمعين أما بعد‬

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Muthorhiq Alil Abasir,
Lc, M.H. selaku dosen pengampu mata kuliah Negara dan Kewarganegaraan. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Civil
Education yang berisikan materi Negara dan Kewarganegaraan. Semoga dengan
dibuatnya makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis maupun pembacanya.

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
mengharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami lebih
baik lagi dalam penyusunan makalah berikutnya.

Surakarta, 10 Oktober 2022

Farras Muhammad Ridhwan

i
Daftar isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

BAB 1 ..................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN .................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 4

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................ 5

2.1 Pengertian Negara Dan Kewarganegaraan .............................................. 5

2.2 Unsur Negara dan Tujuan Kewarganegaraan ......................................... 8

2.3 Teori terbentuknya suatu Negara dan Undang-Undang serta ............. 10

Peraturan Kewarganegaraan......................................................................... 10

2.4 Fungsi dan Asas-Asas Kewarganegaraan ............................................... 13

2.5 Tujuan Negara dan peran warga Negara ............................................... 14

2.6 Hubungan Negara, Warga Negara dan Kewarganegaraan .................. 16

BAB 3 ................................................................................................................... 18

PENUTUP ............................................................................................................ 18

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 18

3.2 Saran .......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

2
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak. Yang tampak adalah unsur-unsur
Negara yang berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah satu unsur Negara
adalah rakyat. Rakyat yang tinggal di wilayah Negara menjadi penduduk suatu
Negara. Warga negara memiliki hubungan dengan negaranya. Kedudukannya
sebagai warga negara menciptakan hubungan berupa peranan, hak, dan
kewajiban yang bersifat timbal balik1.

Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu


penduduk yang menjadi unsur negara atau warga dari suatu negara yakni
peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama. Segala
sesuatu tentang hak dan kewajiban tersebut sudah diatur oleh negara. Dan demi
terwujudnya kesejahteraan setiap warga negara kita harus dapat
menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

Namun sekarng ini banyak warga negara yang tidak bisa menyeimbangkan
antara hak dan kewajibannya. Misalnya: Para pejabat tinggi negara ini lebih
banyak mendapatkan haknya dibanding dengan kewajiban yang seharusnya
mereka penuhi terhadap negara ini. Sebaliknya, rakyat kecil yang awam dengan
hal-hal mengenai hak dan kewajiban mereka dituntut untuk terus melakukan
kewajibannya namun diabaikan hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan.
Hal inilah yang menyebabkan terjadinya konflik dimana-mana. Aparatur
negara pun juga tidak melaksanakan kewajibannya dengan benar. Selain kasus
seperti itu, problematika kewarganegaraan juga marak terjadi saat ini.

Dengan fenomena tersebut, pemahaman yang baik mengenai hubungan antar


warga negara dengan Negara sangat penting untuk mengembangkan hubungan
yang harmonis, konstruktif, produktif, dan demokratis. Pada akhirnya pola

1
MUHAMMAD ALHADA FUADILLAH HABIB, diposting oleh alhada-fisip11 pada 04
November 2012(Negara dan Kewarganegaraan)

3
hubungan yang baik antara warga negara dapat mendukung kelangsungan
hidup bernegara.

Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian Negara dan Kewarganegaraan

1.2.2 Apa saja Unsur-Unsur terbentuknya suatu Negara dan tujuan

Kewarganegaraan?

1.2.3 Bagaimana teori terbentuknya suatu Negara dan Undang-Undang serta

Peraturan Kewarganegaraan?

1.2.4 Bagaimana fungsi Negara dan asas-asas Kewarganegaraan?

1.2.5 Bagaimana tujuan Negara dan Apa saja peran warga Negara?

1.2.6 Apa Hubungan Negara, Warga Negara dan Kewarganegaraan?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui definisi pengertian Negara dan Kewarganegaraan secara

Umum dan menurut para ahli.

1.3.2 Untuk mengetahui Unsur-Unsur terbentuknya Suatu Negara dan tujuan

Kewarganegaraan.

1.3.3 Untuk Mengetahui Teori terbentuknya suatu Negara dan mengetahui

Peraturan Kewarganegaraan serta bagaiman Kewaraganegaraan di


Indonesia.

1.3.4 Mengetahui asas-asas Kewarganegaraan dan peran warga Negara serta

Hubungan antar Negara, Warga negara dan Kewarganegaraan.

4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Negara Dan Kewarganegaraan
Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana
terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan
keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-
unsur negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan
dari negara lain. 2

Menurut Kranenburg, objek penyelidikan Ilmu Negara adalah negara, dimana


dalam ilmu negara diselidiki asal mula, sifat, hakekat dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan negara. Ilmu Negara menitikberatkan penyelidikannya kepada
pengertian negara secara umum.

Objek penyelidikan ilmu negara adalah negara secara umum, sehingga ia


sering disebut sebagai ilmu negara umum.

Negara berasal dari bahasa latin, status atau statum yang berarti keadaan
yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.

Hasil Konvensi Montevideo Tahun 1993 menyatakan, bahwa: Negara


sebagai pribadi hukum internasional seharusnya memiliki kualifikasi sebagai
berikut:

a. Penduduk yang menetap.

b. Wilayah tertentu

c. Suatu pemerintahan

d. Kemampuan untuk berhubungan dengan negara-negara lain.

2
http://www.terpopuler.net/pengertian-dan-fungsi-negara

5
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya, baik
militer, politik, ekonomi maupun sosial budayanya diatur oleh pemerintahan yang
berada di wilayah tersebut.

Fenwick mengatakan bahwa negara adalah suatu masyarakat politik yang


diorganisir secara tetap, yang menduduki suatu daerah tertentu dan menikmati
dalam batas-batas daerah tertentu suatu kemerdekaan dari pengawasan negara lain,
sehingga ia dapat bertindak sebagai badan yang merdeka di muka dunia.

Jika ditinjau dari sudut pandang sosiologi, negara adalah kelompok politis
persekutuan hidup orang yang banyak jumlahnya dan terikat oleh perasaaan senasib
dan seperjuangan. Membicarakan negara berarti membicarakan masyarakat dan
manusia.

1.Pengertian Negara Menurut Para Ahli

a. George Jellinek: Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia


yang telah berkediaman di wilayah tertentu.

b Logemann: Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang dengan


kekuasaannya bertujuan untuk mengatur dan menyelenggarakan suatu masyarakat.

c.George Wilhelm Friedrich Hegel: Negara merupakan organisasi kesusilaan yang


muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal

d.Krannenburg: Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari
suatu golongan atau bangsanya sendiri.

e.Roger F. Soltau: Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.

f.Prof. R. Djokosoetono: Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan


manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

g.Prof. Mr. Soenarko: Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah
tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.

B. Pengertian Kewarganegaraan

6
Istilah kewaraganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukan
hubungan atau ikatan antara Negara dan kewarganegaraan. Kewarganegaraan
diartikan segala jenis hubungan dengan suatu Negara yang mengakibatkan adanya
kewajiban Negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan. Adapun menurut
undang-undang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Kewarganegaraan adalah
segala ikhwal yang berhubungan dengan Negara3. Pengertian kewarganegaraan
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis

1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara
orang-orang dengan Negara.

2. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum,


tetapi ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib,
ikatan sejarah, dan ikatan tanah air.

b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil

1. Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukan pada tempat kewarganegaraan.


Dalam arti sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum
publik.

2. Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukan pada akibat hukum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga Negara.

Ada beberapa pengertian kewarganegaraan, seperti berikut diantaranya


beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang kewarganegaraan.

- Menurut Ko Swaw Sik, kewarganegaraan ialah ikatan hukum diantara


negara beserta seseorang yang disebut warga negara. Ikatan atau hubungan
tersebut menjadi suatu “kontrak politik”, yang mana sebuah negara tersebut
memiliki hukum tata negara dan kedaulatan yang diakui masyarakat dunia.

3
Dede Taufiq, kamis 13 November 2019 di kumpulan Makalah (Kewarganegaraan)

7
kewarganegaraan disini merupakan bagian dalam konsep kewargaan
(citizenship
- Menurut Graham Murdock (1994), kewarganegaraan merupakan suatu hak
agar dapat ikutserta maupun berpartisipasi secara utuh didalam berbagai
pola stuktur sosial, politik dan juga kehidupan kultural agar dapat
menciptakan seseuatu hal yang baru selanjutnya karena dengan begitu akan
membentuk ide-ide yang besar
- Menurut Soemantri, kewarganegaraan ialah sesuatu yang memiliki
keterkaitan atau hhubungan antara manusia sebagai individu didalam suatu
perkumpulan yang tertata dan terorganisir dalam hubungannya dengan
negara.

2.2 Unsur Negara dan Tujuan Kewarganegaraan


1.Unsur – Unsur Negara:

Sebuah negara apabila ingin diakui sebagai negara yang berdaulat secara
internasional minimal harus memenuhi tiga persyaratan faktor / unsur negara
berikut di bawah ini:

Memiliki Wilayah.

Untuk mendirikan suatu negara dengan kedaulatan penuh diperlukan wilayah yang
terdiri atas darat, laut dan udara sebagai satu kesatuan. Untuk wilayah yang jauh
dari laut tidak memerlukan wilayah lautan.

Di wilayah negara itulah rakyat akan menjalani kehidupannya sebagai warga negara
dan pemerintah akan melaksanakan fungsinya. Wilayah dalam sebuah negara
dibagi menjadi tiga wilayah yaitu

a. Wilayah daratan, sebuah negara biasanya batas – batasnya ditentukan oleh


perjanjian antar negara bilateral (dua negara) maupun multilateral(lebih dari dua
negara), sebagai batas daratannya biasanya ditentukan oleh gunung, sungai maupun
tembok buatan.

8
b. Wilayah lautan, biasanya wilayah laut yang masuk ke dalam wilayah negara
tertentu di sebut laut teritorial.

c. Wilayah udara, di indonesia ketentuan tentang wilayah udara di atur dalan UU


No.20 Tahun 1982.

Memiliki Rakyat.

Diperlukan adanya kumpulan orang-orang yang tinggal di negara tersebut dan


dipersatukan oleh suatu perasaan. Tanpa adanya orang sebagai rakyat pada suatu
ngara maka pemerintahan tidak akan berjalan. Rakyat juga berfungsi sebagai
sumber daya manusia untuk menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

Pemerintahan Yang Berdaulat.

Pemerintahan yang baik terdiri atas susunan penyelengara negara seperti lembaga
yudikatif, lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan lain sebagainya untuk
menyelengarakan kegiatan pemerintahan yang berkedaulatan.

Pengakuan Dari Negara Lain.

Untuk dapat disebut sebagai negara yang sah membutuhkan pengakuan negara lain
baik secara de facto (nyata) maupun secara de yure. Sekelompok orang bisa saja
mengakui suatu wilayah yang terdiri atas orang-orang dengan sistem pemerintahan,
namun tidak akan disetujui dunia internasional jika didirikan di atas negara yang
sudah ada.

2. Tujuan Kewarganegaraan

Tujuan kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan warga Negara sadar bela Negara berlandaskan pemahaman politik


kebangsaan,

b. Kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan


bangsa.

9
c. Memiki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta tanah
air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

d. Memiliki keterampilan intelektual dan keterampilan berpatisipasi secara


demokratis dan bertanggung jawab

2.3 Teori terbentuknya suatu Negara dan Undang-Undang serta


Peraturan Kewarganegaraan.
1. Teori Terjadinya Negara

Suatu negara tidak terjadi begitu saja tetapi melalui suatu proses dengan
dipenuhinya satu unsur kepada unsur lainnya sehingga pada akhirnya seluruh unsur
terpenuhi. Dengan dipenuhinya seluruh unsur tersebut maka kapasitas negara
sebagai entitas politik tidak diragukan lagi sebagai subjek hukum (legal entity).
Dalam hukum internasional disebut sebagai subjek hukum internasional yang
berkapasitas penuh dalam kedaulatannya.

Proses terjadinya negara dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu :

1. Terjadinya Negara Secara Primer (Primair Staatswording)

Teori terjadinya negara secara primer adalah teori yang membahas tentang
terjadinya negara yang tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada
sebelumnya.

Menurut teori ini, perkembangan negara secara primer melalui 4 phase, yaitu :

a. Phase Genootshap (Genossenschaft)

Fase ini merupakan pengelompokkan dari orang-orang yang menggabungkan


dirinya untuk kepentingan bersama dan disadarkan pada persamaan. Mereka
menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama. Kepemimpinan
dipilih secara Primus Inter Pares (yang terkemuka diantara yang sama).

Pada fase ini yang terpenting adalah unsur bangsa.

10
b. Phase Reich (Rijk)

Pada fase ini, kelompok orang yang telah menggabungkan diri tersebut telah sadar
akan hak milik atas tanah sehingga kemudian muncul tuan-tuan tanah yang
berkuasa atas tanah dan orang-orang yang menyewa tanah. Hal ini menimbulkan
sistem feodalisme.

Pada fase ini yang terpenting adalah unsur wilayah.

c. Phase Staat

Pada fase ini masyarakat telah sadar dari tidak memiliki negara menjadi memiliki
negara.

Pada fase ini yang terpenting adalah bahwa ketiga unsur dari negara (bangsa,
wilayah dan pemerintahan yang berdaulat) telah terpenuhi.

d. Phase nation state

Pada fase ini rakyat memegang kekuasaan yang tertinggi.

Fase ini dapat dibagi dua lagi, yaitu:

1) Phase democratsiche Natie

Democratische Natie terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi nasional, kesadaran


akan adanya kedaulatan di tangan rakyat.

2) Phase Dictatuur (dictum)

Ada 2 pendapat mengenai fase dictatuur, yaitu:

a) Menurut pendapat para sarjana Jerman, bentuk diktator merupakan


perkembangan lebih lanjut dari democtatische natie.

b) Menurut pendapat sarjana lainnya, dictatuur merupakan penyelewengan dari


democratische natie.

2. Terjadinya Negara Secara Sekunder (Scundaire Staats Wording)

11
Teori terjadinya negara secara sekunder membahas terjadinya negara
dihubungkan dengan negara-negara yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan teori
ini, yang terpenting adalah adanya pengakuan (erkening).

a. Pengakuan De Facto

Pengakuan de facto adalah pengakuan yang bersifat sementara terhadap


terbentuknya suatu negara baru. Hal ini disebabkan karena pada kenyataannya
memang telah terbentuk suatu negara baru namun apakah terbentuknya negara baru
tersebut telah melalui prosedur hukum atau tidak masih memerlukan penelitian
lebih lanjut. Oleh karena itu pengakuan yang diberikan masih bersifat sementara.
Pengakuan de facto dapat meningkat kepada pengakuan de jure jika ternyata
terbentuknya negara baru tersebut memang telah melalui prosedur hukum yang
sebenarnya.

b. Pengakuan De Jure (Pengakuan Yuridis)

Pengakuan de jure adalah pengakuan yang seluas-luasnya dan bersifat tetap


terhadap timbulnya suatu negara baru karena terbentuknya negara baru tersebut
berdasarkan hukum.

2.Undang-undang dan Peraturan Kewarganegaraan

Pada tanggal 1 Agustus 2006, undang-undang No 12 tahun 2006 tentang


Kewarganegaraan Republik Indonesia telah diundangkan dan diberlakukan sebagai
pengganti Undang-undang No 62 Tahun 1958.

Hal-hal yang menonjol dari undang-undang diatas adalah:

1.Sifat non-discriminatif yaitu status kewarganegaraan seseorang tidak lagi


ditentukan berdasarkan ras, keturunan, suku bangsa, agama dsb, tetapi ditentukan
berdasarkan aturan hukum.

2.Memberi kewarganegaraan terbatas kepada:

a. Anak WNI yang lahir dan suatu perkawinan campuran.

12
b. Anak WNI yang berusia 5 (lima) tahun diangkat secara sah oleh WNA
berdasarkan penetapan pengadilan.

c. Anak dari pasangan WNI yang lahir di Negara yang menganut asas ius soli.

d. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah diakui oleh ayahnya yang
WNA.

3. Member kesempatan memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia kepada


anak-anak yang lahir dari suatu perkawinan campuran yang lahir sebelum
berlakunya undang-undang No 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan RI yang
belum berusia 18 tahun dan belum kawin.

4. Persamaan di depan hokum bagi perempuan dan laki-laki untuk mengajukan


pewarganegaraan.

5. Kehilangan kewarganegaraan bagi suami atau istri yang terikat perkawinan yang
sah tidak menyebabkan hilangnya status kewarganegaraan dari istri atau suami.

6. Kehilangan kewarganegaraan Indonesia bagi seorang ayah atau ibu tidak


dengan sendirinya berlaku terhadap anaknya

2.4 Fungsi dan Asas-Asas Kewarganegaraan


1. Fungsi-Fungsi Negara:

1. Mensejahterakan serta memakmurkan rakyat

Negara yang sukses dan maju adalah negara yang bisa membuat masyarakat
bahagia secara umum dari sisi ekonomi dan sosial kemasyarakatan.

2. Melaksanakan ketertiban

Untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif dan damani diperlukan
pemeliharaan ketertiban umum yang didukung penuh oleh masyarakat.

3. Pertahanan dan keamanan

Negara harus bisa memberi rasa aman serta menjaga dari segala macam gangguan
dan ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar.

13
4. Menegakkan keadilan

Negara membentuk lembaga-lembaga peradilan sebagai tempat warganya


meminta keadilan di segala bidang kehidupan.

2.Asas-asas Kewarganegaraan

Adapun asas-asas kewarganegaraan meliputi ius sanguinis, ius soli, dan campuran.
Pengertian asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan Negara tempat kelahiran.

2. Ius soli (law of the soil) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berasarkan Negara tempat kelahiran.

3. Kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan


bagi setiap orang.

4. Kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan


kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur di
dalam undang-undang.

2.5 Tujuan Negara dan peran warga Negara


1.Tujuan negara

Setiap Negara mempunyai tujuan yaitu tujuan bangsa itu sendiri dalam hidup
bernegara. Tujuan Negara berbeda-beda sesuai dengan pandangan masyarakat pada
bangsa tersebut serta pandangan hidup yang melandasinya. Pada umumnya, tujuan
Negara ditetapkan dalam konstitusi atau hukum dasar Negara yang bersangkutan.

Ada beberapa tujuan Negara yakni:

1. Tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta


mengembangkan daya cipta sebebas mungkin.

2. Tujuan Negara adalah menciptak. an keadaan yang baik agar rakyatya dapat
mencapai keinginan secara maksimal.

14
3. Tujuan Negara adalah menciptakan persamaan dan kebebasan bagi warganya.

2. Peran Warga Negara

A. Pengertian Warga Negara

Secara etimologis, kata warga negara berasal dari bangsa Romawi yang pada saat
itu menggunakan bahasa Latin. Kata warga negara berasal dari kata “civis” atau
“civitas” yang memiliki arti anggota warga yang berasal dari city-state. Selain itu,
kata civitas dalam bahasa Perancis dapat diistilahkan sebagai “citoyen” yang
memiliki makna warga dalam “cite” yang memiliki makna kota yang memiliki hak
terbatas.4

Istilah warga negara sendiri merupakan hasil terjemahan dari kata bahasa Inggris
yaitu citizen yang memiliki makna yaitu warga negara atau juga dapat diartikan
sebagai sesama penduduk serta individu setanah air.

Sementara itu, menurut Encyclopedia of the Social Science (1968), warga negara
didefinisikan sebagai orang yang tercatat keanggotaannya dari sebuah negara, baik
yang tinggal di wilayah negara tersebut maupun berada di luar negara tersebut pada
jangka waktu tertentu.

Dalam bahasa Inggris, kata warga negara dapat didefinisikan sebagai kelompok
orang yang menjadi bagian dari sebuah kependudukan yang merupakan salah satu
unsur terbentuknya sebuah negara.

B. Peran Warga Negara

Adapun warga Negara di dalam kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

1. Peran pasif adalah kepatuhan warga Negara terhadap peraturan perundang-


undangan yang berlaku.

4
Andrew,2021 Gramedia blog (Warga negara dan Kewarganegaraan)

15
2. Peran aktif merupakan aktifitas warganegara untuk terlibat (berpatisipasi)
serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi
kepusan publik.

3. Peran positif merupakan aktivitas warganegara untuk meminta pelayanan dari


Negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.

4. Peran negatif merupakan aktivitas warga Negara untuk menolak campur


tangan Negara dalam persoalan pribadi.

2.6 Hubungan Negara, Warga Negara dan Kewarganegaraan


Negara adalah sebuah badan atau organisasi yang memiliki wewenang guna
mengatur hal yang berhubungan dengan masyarakat luas, dan memiliki tanggung
jawab untuk mensejahterakan, melindungi, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, tujuan berdirinya Negara Indonesia adalah:

a. Melindungi segenap bangsa, dan tumpah darah Indonesia

b. Memajukan kesejahteraan hukum

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

d.Ikut melaksanakan ketertiban dunia

Sebuah Negara harus memiliki tiga unsur pokok, yakni rakyat, wilayah dan
pemerintah. Dari ketiga unsur tersebut, dapat diartikan bahwasannya semua unsur
yang ada harus berdaulat satu sama lain.

Warga Negara adalah penduduk sebuah Negara yang sudah ditetapkan oleh
undang-undang Negara tersebut. Dimana, penduduk atau warga Negara ini
termasuk unsur sebuah Negara dan menjadi bagian didalamnya dan memiliki hak-
hak penuh juga kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.

kewarganegaraan adalah suatu korelasi antar warga Negara dan Negara yang
menimbulkan adanya kewajiban warga terhadap Negara maupun hak yang diterima
warga Negara.

16
Hubungan antara negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan
kewajiban, antara warga negara dengan negaranya ataupun sebaliknya. Negara
memiliki kewajiban untuk memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan
terhadap warga negaranya serta memiliki hak untuk dipatuhi dan dihormati.

Negara, Warga Negara, dan kewarganegaraan adalah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. Karena ketiganya adalah unsur terpenting dari sebuah Negara.

Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara warga Negara dan kewarganegaraan


adalah seorang penduduk dan legalitas resmi kependudukannya. Tidak bisa
dipungkiri bahwa hukum atau aturan yang ada pada masing masing negara tentang
berbagai hal yang terkait dengan warga Negara dan kewargaannya baik itu berupa
hak maupun kewajiban adalah suatu hal yang harus dimengerti dan dipahami oleh
semua penduduk Negara tersebut, guna terselenggarakannya masyarakat yang
madani.

Indonesia adalah Negara yang menganut asas ius sanguinis, dimana asas tersebut
menetapkan kewarganegaraan dari keturunan ayah dan ibunya.

Negara adalah badan yang harus mensejahterahkan dan melindungi warganya maka
dari itu dibuatlah kewarganegaraan, dan kewarganegaaran punya hubungan kuat
dengan warga yaitu tentang penduduk dan legalitas kependudukannya, oleh karena
itu Negara saling mempunyai hubungan dengan Kewarganegaraan dan Negara itu
sendiri karena ketiganya termaasuk Unsur-Unsur yang penting dalam sebuah
Negara.5

5
4 Oktober 2021 22:52 Diperbarui: 14 Oktober 2021 23:02+-
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Hubungan Negara dan
Kewarganegaraan, serta Pentingnya Hak Warga Negara", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/faradila3289/6168523606310e3daa49ea52/hubungan-negara-
dan-kewarganegaraan-serta-pentingnya-hak-warga-negara?page=all
Kreator: Faradila Bayuaulia

17
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat dan berasil menuntut kewarganegaraannya taat pada peraturan perundang-
undangan nya melalui pengusaan menopolitis dari kekuasaan yang sah.

Tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban mencapai


kesejahteraan umum. Jadi hubungan negara dan warga negara ibarat ikan dengan
airnya, keduanya memiliki timbal hubungan balik yang sangat erat, negara
indonesia sesuai konstitusi, misalnya berkewajiban untuk melindungi seluruh
warganya tanpa kecuali secara jelas dalam UUD Pasal 33.

Istilah kewaraganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukan


hubungan atau ikatan antara Negara dan kewarganegaraan. Kewarganegaraan
diartikan segala jenis hubungan dengan suatu Negara yang mengakibatkan adanya
kewajiban Negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan.

Pengetian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis.

b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil.

3.2 Saran
Kami menyadari sepenuhnya masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat
kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan, oleh karena itu kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA
wae, a. (2022). NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN. Retrieved 11
March 2022, from http://www.makalah23.net/2014/02/negara-dan-
kewarganegaraan.html

Negara (Makalah). (n.d.). Scribd.


https://id.scribd.com/doc/307605899/NEGARA-MAKALAH

Teori Warna Menurut para Ahli & color wheel. (n.d.). Gramedia
Literasi. https://www.gramedia.com/literasi/author/andrew/

Makalah Kewarganegaraan. (2019, November 13). Kumpulan


Makalah. https://www.makalah.my.id/2016/02/makalah-
kewarganegaraan.html

19

Anda mungkin juga menyukai