Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NEGARA DAN WARGA NEGARA SERTA HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA


Mata Kuliah : Kewarganegaraan
Dosen pengampu: Isna Asniza Elhaq, M.Kom.I.

Disusun Oleh:
Nadia Gunawan (0104223094)

Mahmudannisa (0104222204)

Irsyadi Ujung (0104222197)

Muhammad Hanafi (0104222195)

Ahmad Rifai Zein (0104223079)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidakakan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula shalawat berangkaikan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW yang kita
mengharapkan syafaat nya di akhirat nanti.
Penulis mengungkapkan syukur kepada ALLAH SWT atas limpahan rezeki dan nikmat
sehat-Nya baik itu berupa sehat fisik,maupun akal dan fikiran sehingga penulis mampu untuk
pembuatan makalah yang berjudul “ NEGARA DAN WARGA NEGARA SERTA
KEWAJIBAN NEGARA”. Dan tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
IBU ISNA ASNIZA ELHAQ, M.KOM.I. selaku dosen Kewarganegaraan yang
membimbing kami dalam pengajaran tugas makalah ini, dan kami mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang selalu setia dan selalu mendukung dalam hal mengumpulkan data-
data tugas dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Juni 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULIAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

A. Pengertian Negara .................................................................................................. 2


B. Warga negara ......................................................................................................... 3
a. Fungsi warga negera ......................................................................................... 4
C. Hak dan kewajiban negara ...................................................................................... 5
a. Hak-hak negara................................................................................................... 6
b. Kewajiban negara ............................................................................................... 6
c. Kewajiban negara terhadap hak asasi manusia .................................................. 7
d. Kewajiban negara indonesia terhadap pemenuhan
hak kebebasan berpendapat dan bereksperesi .................................................... 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 10

B. Saran ........................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Negara dan warga negara memiliki Hubungan timbal balik dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Dimana, negara memiliki tanggungjawab terhadap warga negaranya begitu
juga sebaliknya. Untuk memfomulasikan Menurut Miriam Budiardjo (Suryo, 2008:49)
“Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya di perintah oleh sejumlah pejabat dan
yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangan
melalui penguasaan monopolistis terhadap kekuasaan yang sah”. Dalam Pembukaan Undang
– Undang Dasar 1945 yang menjadi tujuan negara adalah “Memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaiaan abadi dan keadilan sosial”.

Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa hubungan antara negara dan warga negaranya
memiliki relevansi dalam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun demikian,
negara yang berkewajiban dalam memenuhi hak-hak warga negaranya tidak dapat
berlangsung dengan baik tanpa dukungan warganya. Dukungan yang dimaksud adalah
adanya bentuk pelaksanaan kewajiban sebagai warga negara. Dalam pemenuhan hak warga
negaranya haruslah sejalan dengan pelaksanaan kewajibannya, salah satunya warga negara
harus menunjukkan sikap patuh terhadap peraturan yang diberlakukan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu negara?
2. Apa itu warga negara?
3. Apa saja fungsi warga negara?
4. Apa saja hak dan kewajiban negara?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Dapat memahami pengertian dari negara
2. Dapat memahami pengertian dari warga negara
3. Dapat mengetahui fungsi dari warga negara
4. Dapat mengetahui apa saja hak serta kewajiban negara

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Dalam pengertian yang lain, negara didefinisikan
sebagai alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-
hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam
masyarakat. Kita dapat juga menyebut negara sebagai suatu wilayah yang terdiri dari
penduduk yang diperintah untuk mencapai satu kedaulatan.
Negara sebagai bentuk organisasi yang paling kompleks dalam kehidupan umat manusia
juga biasa dikonstruksikan sebagai satu badan hukum tersendiri yang di dalamnya terdiri
atas dan tersusun dari himpunan para warga yang masing-masing merupakan subjek
hukum yang tersendiri. Negara, dengan demikian, dapat dikatakan merupakan himpunan
subjek hukum, sebagai satu kesatuan hukum antar subjek hukum warga negara.1
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di
wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau
aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara
independent.2
Pada prinsipnya setiap warga mayarakat menjadi anggota dari suatu negara dan harus
tunduk pada kekuasaan negara. Melalui kehidupan bernegara dengan pemerintah yang ada
di dalamnya, masarakat ingin mewujutkan tujuan tujuan tertentu sepertti teerwujudnya
kertentaraman, ketertiban, dan kesejahteraan masyrakat. Agar pemerintah suatu negara
memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan masayakat tidak bertindak seenaknya,
maka ada system aturan tersebut menggambarakan suatu hierakhi atau pertindakan dalam
aturan yang paliing tinggi tingkatanya sampai pada aturan yng paling rendah.3
Negara adalah sebuah entitas politik yang terdiri dari wilayah geografis tertentu dan
populasi yang diorganisir oleh pemerintah untuk mencapai tujuan bersama. Secara umum,
negara memiliki tiga elemen utama, yaitu wilayah, populasi, dan pemerintahan.

1
Isharyanto, Hukum Kewarganegaraan Republik Indonesia,( Yogyakarta: CV. Absolute Media,2015), hal:4-5.
2
Resvina fitri,sejarah berdirinya negara,hal:2
3
Wisesa Atha Raihan,Pengertian Negara,hal: 3

2
1. Wilayah: Merujuk pada batas-batas geografis yang dikuasai oleh negara. Wilayah ini dapat
mencakup daratan, perairan, dan ruang udara di atasnya.
2. Populasi: Merupakan kumpulan individu yang tinggal dalam wilayah negara tersebut.
Populasi dapat terdiri dari beragam kelompok etnis, budaya, dan agama.
3. Pemerintahan: Merupakan struktur politik dan administratif yang mengatur negara.
Pemerintahan memiliki wewenang untuk membuat kebijakan, menjalankan fungsi-fungsi
administratif, dan mempertahankan keamanan serta kestabilan negara.

Negara juga memiliki beberapa ciri khas, seperti kedaulatan, yaitu kekuasaan tertinggi
yang dimiliki negara dalam wilayahnya; pengakuan internasional, di mana negara diakui
oleh negara-negara lain sebagai entitas politik yang merdeka; dan memiliki hukum dan
sistem hukum yang mengatur hubungan antara individu dan pemerintah. Penting untuk
dicatat bahwa definisi dan karakteristik negara dapat bervariasi di setiap negara,
tergantung pada sistem politik, budaya, dan sejarah masing-masing.

B. Warga Negara
Di dalam teori kedaulatan rakyat, terbentuknya Negara tidak lain disebabkan oleh
adanya perjanjian masyarakat (contract social). Sehubungan dengan hal ini, Bierens de
Haan sebagaimana dikutip oleh A. Hamid S. Attamimi, menyatakan bahwa Negara
adalah lembaga manusia, manusialah yang membentuk Negara. Dan manusia yang
membentuk Negara itu merupakan makhluk perorangan (edelwelzen) dan merupakan
juga makhluk social (gameenschapswezen). Meskipun masyarakat bangsa terbagi dalam
kelompok-kelompok, Negara membentuk satu kesatuan bulat dan mewakili sebuah cita
(een idée vertegenwoordngt).4
Warga negara adalah individu yang diakui oleh suatu negara sebagai anggota resmi
atau penduduk yang memiliki hak dan kewajiban tertentu. Status warga negara
memberikan individu akses ke hak-hak dan keistimewaan tertentu, seperti hak memilih,
hak berpartisipasi dalam pemerintahan, hak perlindungan, serta akses kepada layanan
dan manfaat publik.
Sebagai warga negara, individu memiliki beberapa karakteristik dan tanggung jawab,
antara lain:

4
Isharyanto,op.cit.,hal:15

3
1. Kewarganegaraan: Warga negara memiliki kedaulatan politik dan kewajiban untuk
tunduk pada hukum dan tata tertib negara tersebut. Mereka juga diakui oleh negara dan
dapat memanfaatkan hak-hak yang dilindungi oleh hukum.
2. Hak-hak dan Keistimewaan: Warga negara memiliki hak-hak dan keistimewaan tertentu
yang dijamin oleh konstitusi atau hukum negara. Contoh hak-hak tersebut meliputi
kebebasan berbicara, hak memilih, hak bekerja, hak atas perlindungan hukum, hak
beragama, dan hak memperoleh pendidikan.
3. Kewajiban: Sebagai warga negara, individu juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab
tertentu terhadap negara mereka. Kewajiban ini meliputi patuh terhadap hukum,
partisipasi dalam proses demokrasi, membayar pajak, dan mungkin juga kewajiban wajib
militer.
4. Keuntungan dan Perlindungan: Warga negara biasanya mendapatkan manfaat dan
perlindungan yang lebih besar daripada penduduk non-warga negara. Ini termasuk akses
ke layanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan perlindungan diplomatik saat berada di
luar negeri.
Status warga negara dapat diperoleh melalui berbagai cara, seperti kelahiran di dalam
wilayah negara tersebut (ius soli) atau melalui pewarganegaraan oleh orang tua (ius
sanguinis). Prosedur naturalisasi juga memungkinkan individu yang bukan warga negara
asli untuk memperoleh kewarganegaraan melalui pemeriksaan dan persyaratan tertentu
yang ditetapkan oleh negara. Setiap negara memiliki hukum dan prosedur yang berbeda
dalam menentukan status warga negara.

Fungsi Warga Negara

1. Fungsi warga negara yang pertama adalah menjunjung hukum serta pemerintahan
yang sah serta berdaulat.

2. Fungsi warga negara yang kedua adalah ikut serta dalam upaya pembelaan sebuah
negara menyesuaikan dengan kapasitas serta bidang yang dikuasai masing-masing.

3. Fungsi warga negara yang ketiga adalah menghormati HAM atau hak asasi manusia
yang dimiliki oleh orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta
bernegara.

4. Fungsi warga negara yang keempat adalah tunduk kepada peraturan serta batasan
yang ada dan sudah ditetapkan berdasarkan undang-undang maupun peraturan yang
berlaku.

4
5. Fungsi warga negara yang kelima adalah menjaga persatuan serta kesatuan sebuah
negara.

6. Fungsi warga negara yang keenam adalah mentaati dasar sebuah negara, hukum yang
berlaku, serta sistem pemerintahan tanpa adanya terkecuali.

7. Fungsi warga negara yang ketujuh adalah turut serta dalam proses pembangunan
dalam memangun bangsa dan cita-cita yang ingin dicapainya.

C. Hak Dan Kewajiban Negara


Suatu negara dikatakan merdeka adalah ketika telah memenuhi syarat utama berdirinya
negara merdeka. Syarat utama tersebut adalah harus memiliki wilayah tertentu, memiliki
rakyat tetap dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Ketiga syarat ini merupakan
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Walaupun suatu negara memiliki wilayah dan
rakyat yang tetap, jika belum terdapat pemerintahan yang berdaulat, maka negara
tersebut belum dapat dikatakan sebagai negara merdeka.
Cerita tentang hak, hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang
mestinya kita terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang
lain tidak boleh merampasnya entah secara paksa atau tidak. Dalam hal
kewarganegaraan, hak ini berarti warga negara berhak mendapatkan penghidupan yang
layak, jaminan keamanan, perlindungan hukum dan lain sebagainya. Sedangkan kalau
kewajiban ialah suatu hal yang wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atau
wewenang kita. Bisa jadi kewajiban merupakan hal yang harus kita lakukan karena
sudah mendapatkan hak. Tergantung situasinya5.
Warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam
hubungannya dengan negara. Rakyat terdiri dari beberapa orang yang mempunyai
ideologi yang sama dan tinggal di daerah atau pemerintahan yang sama dan mempunyai
hak dan kewajiban yang sama yaitu untuk membela negaranya bila diperlukan. Dalam
hubungan antara warga negara dan negara, warga negara memiliki kewajiban-kewajiban
yang harus dilaksanakan terhadap negara. Selain itu, warga negara juga memiliki hak-
hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara. Hak dan kewajiban warga negara
diatur dalam Undang-undang Dasar 1945.6

5
Nafilah,Hak dan Kewajiban negara,hal:1-2
6
Shabrina Anwar,Pengaruh Globalisasi Terhadap Hak Dan Kewajiban Negara,hal:7-8

5
Sebagai entitas yang memerintah, negara juga memiliki hak dan kewajiban tertentu.
Berikut adalah beberapa contoh hak dan kewajiban negara:
a. Hak-hak Negara:
1. Kedaulatan: Negara memiliki hak untuk menjaga integritas wilayahnya, mengatur
hukum, dan menjalankan pemerintahan di dalam batas-batasnya.
2. Pertahanan: Negara memiliki hak untuk mempertahankan diri dari ancaman eksternal dan
menjaga keamanan nasionalnya melalui kekuatan militer atau lembaga keamanan yang
relevan.
3. Pembuatan Kebijakan: Negara memiliki hak untuk mengambil keputusan dan
mengeluarkan kebijakan yang memengaruhi warganya, baik dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, atau lingkungan.
4. Representasi Internasional: Negara memiliki hak untuk mewakili dirinya sendiri di
tingkat internasional dan menjalankan hubungan dengan negara-negara lain dalam hal
diplomasi, perdagangan, dan kerjasama lintas negara.

b. Kewajiban Negara:
1. Pelayanan Publik: Negara memiliki kewajiban untuk memberikan layanan publik yang
berkualitas kepada warganya, termasuk pendidikan, perawatan kesehatan, infrastruktur,
dan keamanan.
2. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Negara bertanggung jawab untuk melindungi hak asasi
manusia warganya, termasuk melawan diskriminasi, perlakuan yang tidak manusiawi,
atau pelanggaran hak-hak fundamental lainnya.
3. Penegakan Hukum: Negara memiliki kewajiban untuk menegakkan hukum dan menjaga
ketertiban masyarakat. Ini mencakup memberlakukan hukum dan menjatuhkan sanksi
kepada pelanggar hukum.
4. Pengelolaan Sumber Daya: Negara memiliki tanggung jawab untuk mengelola sumber
daya alam dan ekonomi dengan bijaksana untuk kesejahteraan jangka panjang
masyarakat dan perlindungan lingkungan.
5. Pemeliharaan Kekuasaan dan Kedaulatan: Negara memiliki kewajiban untuk menjaga
kekuasaannya dan kedaulatannya dengan melindungi masyarakat dari ancaman internal
atau eksternal yang dapat mengganggu stabilitas negara.

Adapun kewajiban negara terhadap perlindungan hak asasi manusia dan Pemenuhan Hak
Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi diantara lain yaitu :

6
c. Kewajiban Negara terhadap perlindungan Hak Asasi Manusia

Kewajiban Negara Indonesia terhadap HAM diatur dalam Pasal 28I ayat (4) UUD NRI
Tahun 1945 bahwa “...perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan HAM adalah
tanggung jawab negara terutama Pemerintah...”. Selain itu juga diatur dalam Pasal 8 UU
HAM bahwa “...perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan HAM terutama
menjadi tanggung jawab negara...”, dan Pasal 71 UU HAM bahwa “Pemerintah wajib
dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan HAM
yang diatur dalam undang-undang ini, peraturan perundang-undangan lain, dan hukum
internasional tentang HAM yang diterima oleh negara Republik Indonesia”. Misalnya
Indonesia telah meratifikasi International Covenant on Civil and Political Rights
(ICCPR) melalui UU No. 12 Tahun 2005.

Akar filosofis yang paling berpengaruh pada gagasan HAM bersumber dari teori hukum
alam (natural rights theory)7. Teori ini berpandangan bahwa HAM adalah hak yang
dimiliki oleh seluruh manusia pada segala waktu dan tempat berdasarkan takdirnya
sebagai manusia (human rights are rights that belong to all human beings at all times
and in all places by virtue of being born as human beings). HAM ada terutama karena
kodrat seseorang sebagai manusia, tidak tergantung pada afiliasi politik, ikatan kultural,
agama atau relasi sosial apapun, karena manusia adalah martabat yang terberi (given),
sehingga unik dan tak tergantikan. Teori ini memberikan kontribusi yang sangat penting
atas pengakuan HAM karena menegaskan untuk memberikan perlindungan HAM kepada
setiap manusia dan memberikan jaminan untuk kebebasan dan kesetaraan bagi setiap
manusia. Teori ini juga memberikan ruang bagi jaminan dan dukungan dalam sistem
perlindungan HAM, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pencapaian tertinggi
teori ini adalah diakuinya manusia secara individu sebagai subjek yang diberkahi hak-
hak dalam masyarakat dan menempatkannya dalam sistem hukum dan sosial masyarakat.
Oleh karena itu HAM merupakan hak-hak alamiah yang melekat dan tidak dapat
dicabut oleh siapapun.8

7
Elfia Farida,op.cit.hal:47
8
Elfia Farida,op.cit.hal:48

7
d. Kewajiban Negara Indonesia terhadap Pemenuhan Hak Kebebasan Berpendapat
dan Berekspresi

Kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan bagian dari demokrasi yang


maknanya sangatlah luas. Pengaturan hukum yang jelas sebagai tindakan awal untuk
menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai cerminan demokrasi yang
patuh terhadap hukum. Pasal 19 UDHR mengatur bahwa setiap orang berhak atas
kebebasan berpendapat dan menyampaikan pendapat tanpa mendapat gangguan, dan
untuk mencari, menerima dan menyampaikan informasi dan pendapat melalui media apa
pun dan tanpa memandang batas (Everyone has the right to freedom of opinion and
expression; this right includes freedom to hold opinions without interference and to
seek, receive and impart information and ideas through any media and regardless of
frontiers).

Sedangkan di dalam Pasal 19 ICCPR disebutkan bahwa:


“(1) Setiap orang berhak untuk berpendapat tanpa campur tangan (the right to hold
opinions without interference)
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat (berekspresi) (the
right to freedom of expression); hak ini termasuk kebebasan untuk mencari, menerima
dan memberikan informasi dan pemikiran apapun, terlepas dari pembatasan-pembatasan
secara lisan, tertulis, atau dalam bentuk cetakan, karya seni, atau melalui media lain
sesuai dengan pilihannya.
(3) Pelaksanaan hak-hak yang tercantum dalam ayat (2) pasal ini menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab khusus. Oleh karenanya dapat dikenai pembatasan
tertentu, tetapi hal ini hanya dapat dilakukan sesuai dengan hukum dan sepanjang
diperlukan untuk (a) menghormati hak atau nama baik orang lain; (b) melindungi
keamanan nasional atau ketertiban umum atau kesehatan atau moral”.9

Hak dan kewajiban negara dapat bervariasi tergantung pada sistem pemerintahan,
prinsip konstitusional, dan hukum negara tertentu. Hal ini juga dipengaruhi oleh nilai-
nilai dan tujuan masyarakat di dalam negara tersebut.

9
Elfia Farida, Kewajiban Negara Indonesia terhadap pemenuhan hak kebebasan berpendapat dan
berekspektasi,hal:52-53.

8
Hak dan kewajiban negara telah menjadi topik diskusi dan perdebatan di antara para
ahli dalam ilmu politik, hukum, dan filsafat politik. Pendekatan dan pandangan ahli-ahli
ini dapat bervariasi tergantung pada perspektif mereka. Berikut ini adalah beberapa
pandangan dari beberapa ahli terkenal mengenai hak dan kewajiban negara:
1. John Locke: John Locke, seorang filsuf politik abad ke-17, berpendapat bahwa negara
memiliki kewajiban untuk melindungi hak-hak asasi individu, seperti hak atas
kebebasan, kehidupan, dan properti. Menurut Locke, legitimasi negara bergantung pada
persetujuan rakyat yang diperintah.
2. Thomas Hobbes: Thomas Hobbes, seorang filsuf politik abad ke-17, menyatakan bahwa
negara memiliki kewajiban untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Hobbes
berpendapat bahwa negara dibentuk melalui kontrak sosial di mana individu melepaskan
sebagian kebebasan mereka untuk mendapatkan keamanan dari negara.
3. Jean-Jacques Rousseau: Rousseau, seorang filsuf politik abad ke-18, berpendapat bahwa
negara memiliki kewajiban untuk mencapai kebaikan umum atau kehendak umum
(volonté générale). Negara harus mewakili kepentingan bersama dan tidak boleh
memihak kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
4. Immanuel Kant: Kant, seorang filsuf abad ke-18 dan awal abad ke-19, berpendapat
bahwa negara memiliki kewajiban untuk menjaga perdamaian dan menghormati hak-hak
individu. Kant juga menekankan pentingnya negara berdasarkan prinsip-prinsip hukum
yang adil dan universal.
5. John Rawls: Rawls, seorang filsuf politik abad ke-20, mengembangkan teori keadilan
sebagai kewajiban negara. Menurutnya, negara memiliki kewajiban untuk menciptakan
masyarakat yang adil dan merata, dengan memberikan kesempatan yang sama bagi
semua warganya.
Pendapat dan pandangan ahli tersebut hanya beberapa contoh dari berbagai teori yang
ada. Terdapat banyak pandangan dan pendekatan lainnya yang juga harus
dipertimbangkan dalam memahami hak dan kewajiban negara menurut para ahli.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Warga Negara adalah sebuah rakyat yang mendiami sebuah wilayah dalam sebuah
komunitas atau bisa disebut dengan Negara,
2. Negara adalah suatu wilayah yang memiliki sistem atau aturan yang berlaku bagi
semua Kelompok atau individu di wilayah tersebut, Warga Negara dan Negara
saling bekaitan terlihat dari sejarah terbentuknya suatu Negara,Hukum Negara
harus di patuhi karena hukum Negara bersifat mutlak.
3. Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan
yang benar atas sesuatu, milik atau kepunyaan, dan kewenangan dalam hukum.
Sedangkan Kewajiban dapat diartikan sebagai suatu keharusan. Pemahaman hak
dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga negara. Hak merupakan hal yang
harus diterima oleh setiap orang. Kehidupan negara akan berjalan dengan baik,
harmonis dan stabil bila warga negara menjalankan hak dan kewajibannya secara
tepat dan proposional. Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara
tidak memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-
undang Pengingkaran kewajiban warga negara biasanya disebabkan oleh tingginya
sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara.

B. Saran
Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga negara. Juga
melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang agar tidak pelanggaran hak warga
negara atau pengingkaran kewajiban warga negara. Sebaiknya negara dan warga negara
meningkatkan komitmen dalam menjalankan tugas, serta negara juga harus konsisten
dalam melaksanakan hak dan kewajiban buat warga negara agar saling dapat
menjalankan hak dan kewajiban secara konsekuen, kita sebagai mahasiswa sebaiknya
menerapkan toleransi antara hak orang lain, serta tidak lupa untuk melaksanakan
kewajiban sebagai pelajar dan warga negara Indonesia.

10
Dengan adanya Makalah ini, semoga pembaca dapat memahami penjelasan ataupun
nilai-nilai yang terdapat di makalah dan dengan adanya makalah ini bisa di jadikan bahan
rujukan pembelajaran ilmu tauhid dengan judul “Negara dan warga negara serta hak dan
kewajiban negara”

Dalam pembuatan makalah ini pastinya kami sebagai penulis makalah masih terdapat banyak
kesalahan. Untuk itu kami memohon krtikan dan saran agar kami dapat memperbaiki di
makalah kami berikutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Isharyanto, S. H. (2021). Hukum Kewarganegaraan Republik Indonesia: Dinamika


Pengaturan Status Hukum Kewarnegaraan Dalam Perspektif Perundang-Undangan.
Absolute Media.

Fitri Resvina, sejarah berdirinya negara.

Raihan, W. A. (2021). Pengertian Negara.

Anwar, S. Pengaruh Globalisasi Terhadap Hak Dan Kewajiban Negara Indonesia. Terdapat
pada: academia. edu.

Farida, Elfia. "Kewajiban Negara Indonesia Terhadap Pemenuhan Hak Kebebasan


Berpendapat Dan Berekspresi." QISTIE 14.2 (2022): 39-52.

Drs. Abdul Latief, S.Pd, M.Pd. Drs. Ahmad Al Yakin, S.Ag, M.Pd. Drs. Herlina Ahmad,
S.Pd, M.Pd., Pendidikan

Filah, Nafilah. "Hak dan kewajiban warga negara." (2020).

12

Anda mungkin juga menyukai