0.6 1
0.5 0.8
0.4
0.6
0.3 0.6 1
0.4
0.2 40.00%
0.2
0.1
0 0.00%
0
senang dan menarik tidak menarik
cerita dari guru video
Hasil observasi
Dari penelitian pernyataan
Observasi dan pengamatan
kuesioner kesepuluh untuk siswa
yang dilakukan peneliti di SD
bagaimana perasaan anda saat
Nursyamsiani. ini mengenai
belajar tema ekosistem
pengamatan penelitian terhadap
menggunakan Problem Based
analisis model Problem Based
Learning ? Ternyata dari penelitian
Learning proses pembelajaran.
tersebut sebagian siswa menjawab
Pengamatan pelaksanaan
senang dan menarik 15 siswa dari 15
pembelajaran diperoleh bahwa guru-
siswa 100%.
guru SD Nursyamsiani sudah
Dapat dilihat dari diagram
melaksanakan pemebalajarn dengan
batang dibawah ini.
rata-rata kategori lebih cukup. Hanya
1.2
saja guru di SD Nursyamsiani belum
1 menggunakan media yang berinovasi
serta melibatkan siswa dalam
0.8
pembelajaran sehingga peserta didik
0.6 harusnya lebih aktif daripada guru,
1 Beberapa faktor yang
0.4
mempengaruhi siswa dalam proses
0.2 belajar menagjar yaitu faktor
lingkungan dan juga teman sekelas
0 0.00% yang hanya ingin bermain dan tidak
menarik tidak menarik mau belajar.
Pembahasan
Dari penelitian pernyataan Dari hasil observasi yang
kuesioner kesebelas untuk siswa dilakuakn peneliti, peneliti
apakah anda ingin lebih sering mengetahui apa penyebab anak-anak
belajar tema ekosistem tidak berminat dalam belajar
menggunakan model Problem Based sehingga anak-anak menjadi malas-
Learning ? Ternyata dari penelitian malasan yaitu model pembelajaran
tersebut sebagian siswa menjawab yang di gunakan itu-itu saja
senang dan menarik 15 siswa dari 15 contohnya metode dan model
siswa yaitu 100%. ceramah, sehingga anak-anak bosan
Dapat dilihat dari diagram dan tidak berminat untuk belajar.
batang dibawah ini. Dan dari observasi tersebut
ternyata anak-anak kurang
memahami materi yang di sampaikan
guru karena anak-anak yang malas-
malasan untuk belajar di sekolah model dan metode pembelajaran
maupun di rumah. yang berbeda anak-anak menjadi
Berdasarkan hasil observasi, tertarik dan berminat untuk belajar di
peneliti menyimpulkan hasil penelitian sekolah.
tentang “Analisis Model Problem Dari hasil angket guru peneliti
Based Learning . yaitu juga mengetahui bahwa dengan
1. Siswa menyukai model Problem metode dan model pembelajaran
Based Learning hanya saja guru yang berbeda contohnya Problem
jarang menggunkan model Based Learning siswa lebih mudah
Problem Based Learning untuk memahami amteri yang di
Siswa menyukai pembelaran sampaikan oleh guru, sehingga siswa
jika menggunakna model Problem tidak akan merasakan bosan dan
Based Learning hanya saja guru pusing saat proses belajar mengajar
jarang menggunakan model ini, di dalam kelas, dan dapat
sehingga ketika digunakan siswa disimpulakan dengan menggunakan
semakin bersemangat untuk belajar model pembelajaran Problem Based
dan lebih aktif dalam proses belajar Learning dapat meningkatkan minat
mengajar. belajar siswa.
2. Siswa senang sekali belajar Dari hasil data kuesioner yang
dengan model Problem Based peneliti berikan kepada anak kelas IV
Learning ternyata hampir semua jawaban dari
Untuk mengikuti pembelajaran, siswa menyukai pembelajaran
anak sering kali kurang motivasi dengan model Problem Based
dalam belajar, kurang memperhatikan Learning dan dapat disimpulakan
apa yang guru jelaskan, sering kali bahwasanya model Problem Based
tidak focus dalam belajar dan bahkan Learning dapat meningkatkan minat
anak malas untuk membuat tugas belajar siswa dibuktikan dengan
yang diberikan guru. Minat siswa siswa bersemangat mengikuti
dalam mengikuti proses pembelajarn pembelajaran saat guru
membaca sangat kurang. Ketika guru menggunakan model Problem Based
menjelaskan kadang tidak Learning
memperhatikan. Kuesioner dengan pernyataan
Karena teman yang mengajak apakah dengan Problem Based
untuk bermain dan berbicara, metode Learning siswa merasa senang
ceramah model pembelajaran yang belajar, ternyata siswa senang sekali
digunakan guru kurang menarik dan belajar dengan model Problem Based
menumbuhkan minat belajar siswa Learning, berarti dari kuesioner yang
yang membuat lebih aktif daripada di buat penelitu untuk menganalisis
guru, dan juga lokasi sekolah yang siswa bahwasanya model Problem
dekat dengan jalan raya sehingga Based Learning dapat meningkatkan
konsentrasi peserta didik kurang minat belajar siswa.
terfokus karena kendaraan yang hiruk Dari hasil wawancara dengan
pikuk. guru ternyata memang gurunya
Dari hasil angket guru peneliti jarang sekali menggunakan model
mengetahui bahwa guru SD Problem Based Learning dan hanya
Nursyamsiani ternyata guru jarang menggunakan model pembelajaran
sekali menggunakan model dan metode ceramah sehingga siswa
metode pembelajaran yang berbeda merasa bosan dan enggan untuk
contohnya Problem Based Learning, belajar dengan serius dan akhirnya
sehingga ketika guru menggunakan
siswa bermain-main dikelas atau Bray, dkk. 2000. Pengembangan
menggangu temannya. Video Tematik Sebagai
Dengan menggunakan model Pengantar Pembelajaran
Problem Based Learning minat Kurikulum 2013 Di Sekolah
belajar siswa meningkat dapat di Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar
buktikan dengan mereka dan Pembelajaran. Vol.8, No.1,
bersemangat untuk belajar dan 68-77
dengan pengisian kuesioner ternayta Depdiknas 2003. Prosedur Penelitian
banyak siswa yang menyukai Suatu Pendekatan Praktik.
pembelajaran dengan model Problem Jakarta: Rineka Cipta.
Based Learning. Jumantara Hamdayana. 2011. Esensi
Praktis Belajar & Pembelajaran
D. KESIMPULAN (Disiapkan untuk Pendidikan
Berdasarkan pada hasil Profesi dan Sertifikasi Guru-
penelitian dan pembahasan yang Dosen). Bandung: Humaniora
telah dilakukan tentang Analisis Kosasih. 2011. Pengembangan
Model Problem Bsed Learning Pada Media Pembelajaran Berupa
Siswa Kelas IV SD Nursyamsiani, Komik Fisika Berbantuan Sosial
peneliti dapat menarik kesimpulan. Media Instagram Sebagai
a. Dengen model Problem Based Alternatif Pembelajaran. Jurnal
Learning siswa menjadi lebih Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
Bersemangat untuk belajar dan Biruni. Vol.5, No.3
anak-anak lebih Aktif dalam Kustandi, C. dan Sutjipto. B. 2013
proses belajar mengajar dan Media Pembelajaran Manual
lsingkungan kelas lebih kondusif Dan Digital. Bogor: Ghalia
serta siswa lebih memahami Indonesia
materi pembelajaran yang M. Faturrohman. 2012.
diberikan oleh guru dan siswa Pengembangan Bahan Ajar
menjadi lebih tertarik untuk belajar Berbantuan Camtasia Pada
setiap harinya dengan model Pokok Bahasan Lingkaran
Problem Based Learning. Melalui Edmodo Untuk Siswa
b. Dengan Model Problem Based MTs. Jurnal Matematika Kreatif-
Learning guru lebih menjadi Inovatif. Vol.4, No.1
- Lebih gampang dalam Notoatmodjo. 2010. Perencanaan
menyalurkan materi terhadap Pengajaran. Jakarta: Rineka
siswa Cipta
- Guru tidak kewalahan dalam Permendikbud tahun 2014 Tentang
mengkondusifkan lingkungan Sistem Pendidikan Nasional.
kelas Yogyakarta: Pustaka Pelajar
- Guru lebih bersemangat dalam Sudaryono. (2013). Pembelajaran
mengajar IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:
- Guru menyukai model Indeks
Problem Based Learning Sugiyono, 2017, Statistika
- Proses belajar mengajar lebih untuk Penelitian, Alfabeta,
mudah Bandung).
Sumanto. 2004. Teknik Analisis Data.
E. DAFTAR PUSTAKA Surakarta: Universitas
Barreto. 2011. Media Pembelajaran. Sebelas Maret.
Yogyakarta: Gava Media. Suryanata. 2013. Pembuatan Video
Materi Ajar Dengan Camtasia
Pada Pelatihan Pengembangan Rosyidah. 1988. Model Pembelajaran
Materi Ajar. Palembang: Terpadu: Konsep Strategi, dan
Pusbangdik Universitas Implementasinya dalam
Sriwijaya. Kurikulum Tingkat Satuan
Susanto, A. 2011. Teori Belajar dan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bumi Aksara
Jakarta: Kencana Prenada Rusman. 2012. Pendidikan Jarak
Media Group Jauh. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya