Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RUMUSAN TUJUAN MANFAAT DAN BATASAN


PENELITIAN

Disusun oleh :

MAIMUNAH (21.03.00.014)

UMMU HANI (21.03.00.014)

STAI AL-HIKMAH JAKARTA

Alamat : Jl. Jeruk purut no.10, RT.1/RW.3, Cilandak Timur, Kec. Ps.
Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12560

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah kami ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih
kepada Ibu Novi Maria Krisnawati M.Pd selaku dosen yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap Makalah ini dapat berguna bagi kami dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Rumusan,Tujuan,Manfaat,dan
Batasan Penelitian” Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi memperbaiki makalah yang telah kami buat ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa yang akan datang.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Idenfikasi Masalah
3. Pembatasan Masalah
4. Perumusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
6. Manfaat Penelitian

BAB II PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
3. Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan menjelaskan tentang Latar belakang masalah,

Identifikasi masalah, Pembatasan masalah, Perumusan masalah, Tujuan

penelitian, dan Manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan penentu generasi emas bangsa. Apabila

suatu negara memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka generasi

penerusnya akan mencapai puncak keemasan. Begitu pula sebaliknya,

rendahnya tingkat pendidikan akan membuat negara semakin jauh tertinggal

dengan negara tetangga.

Sekolah merupakan penyelenggara pendidikan secara formal untuk


mengembangkan potensi siswa. Keberhasilan pendidikan ini didukung

dengan adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di

sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran merupakan salah satu faktor berhasil tidaknya pendidikan

tersebut. Guru menjadi penggerak untuk melaksanakan proses pembelajaran

yang interaktif di sekolah.

Guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab yang besar

dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Guru harus mampu memahami

tentang cara dan model pembelajaran. Pembelajaran yang menarik dengan

memperhatikan komponen materi dan evaluasi akan mendorong keberhasilan

siswa dalam belajar.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SDN 01 Sukoharjo

Kabupaten Pati, sekolah memiliki lingkungan yang sempit, terletak di


perkampungan penduduk yang dekat dengan lingkungan perumahan, proses

pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas kecuali untuk pelajaran

olahraga dilakukan dihalaman sekolah. Selain itu guru hanya menggunakan

model pembelajaran indoor study membuat siswa cenderung jenuh dan ramai

sendiri. Siswa tidak pernah diajak untuk praktek dilingkungan sekitar

sehingga kurang memiliki rasa ingin tahu, banyak yang mengantuk dan bosan

karena kurang tantangan. Siswa sulit mengingat pelajaran yang telah

diajarkan guru, karena tidak ada pengalaman pembelajaran secara langsung

(experiential learning).

Siswa-siswi kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Sukoharjo

Kabupaten Pati, memiliki nilai IPA yang rendah pada kurikulum KTSP. Hal

tersebut disebabkan karena proses pembelajaran yang diterapkan kurang

maksimal yaitu hanya dengan pembelajaran konvensional di kelas. Padahal

seperti yang kita ketahui, mata pelajaran IPA merupakan pelajaran yang

memerlukan praktek atau pengalaman langsung. Siswa bukan hanya

membayangkan, tetapi mengalami sendiri. Siswa-siswi melakukan proses,

bukan hanya mendengar dan melihat. Dari proses tersebut maka siswa-siswi

akan mampu mencapai kompetensi dengan tuntas dan tujuan pembelajaran

tercapai serta siswa akan lebih percaya diri karena mereka dapat berproduksi

(produce) atau melakukan unjuk kerja yang hasilnya nyata. Apabila aktivitas

pembelajaran hanya mencatat, menulis dan menghafal, maka siswa akan

cepat lupa dan pembelajaran tidak bermakna (meaningful). Namun bila dalam

pembelajaran siswa praktek langsung (learning by doing), mereka akan


mudah ingat dan mengerti. Dan yang terpenting dari praktek secara langsung

yaitu terciptanya pembelajaran yang kontekstual dan bermakna.

Ternyata proses pembelajaran yang hanya dilakukan di dalam

ruang kelas memberikan dampak secara tidak langsung yaitu membuat siswa-

siswi di sekolah dasar Kabupaten Pati kurang peduli terhadap lingkungan

sekitar. Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan di sekitar lingkungan sekolah

yang berudara panas, gersang dan halaman kosong yang banyak ditumbuhi

rumput dan kurang terawat.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pemberdayaan Potensi Kebun Polybag

Sebagai Media Pembelajaran Tematik Melalui Model Outdoor Study untuk

kelas IV SDN 01 Sukoharjo Pati”. Penelitian ini penting dilakukan untuk

mendapat media pembelajaran yang inovatif, dapat meningkatkan hasil

belajar, rasa cinta dan kepedulian siswa-siswi terhadap lingkungan sekitar.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai

berikut:

1. Media pembelajaran masih terbatas pada benda mati,

2. Pembelajaran berlangsung indoor study tidak dengan pengalaman

langsung,

3. Hasil belajar rendah.

C. Pembatasan Masalah
Penelitian research and development ini berfokus pada

pemberdayaan potensi kebun polybag sebagi media pembelajaran Tematik

melalui model outdoor study. Penelitian ini untuk mengetahui keefektifan

potensi kebun polybag sebagai media pembelajaran tematik dan mengetahui

hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif. Penelitian ini dilaksanakan di

SDN 01 Sukoharjo Pati pada siswa kelas IV semester gasal 2014/2015.

D. Perumusan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan

permasalahan yaitu sebagai berikut:

a. Bagaimanakan pemberdayaan potensi kebun polybag sebagai media


pembelajaran tematik melalui model outdoor study?
b. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tematik melalui outdoor
study
dengan media kebun polybag?
c. Apakah implementasi pembelajaran tematik melalui outdoor study
dengan media kebun polybag efektif?
2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan adanya rumusan masalah yang timbul maka ada

beberapa pemecahannya yaitu:

a. Menyiapkan perangkat pembelajaran tematik seperti silabus, RPP,

bahan ajar, dan evaluasi dengan model outdoor study.


b. Mengembangkan media pembelajaran tematik dengan

memberdayakan potensi kebun polybag.

c. Mengimplementasikan media kebun polybag dalam

pembelajaran tematik dengan model outdoor study.

d. Mengevaluasi dan menganalisis hasil pembelajaran.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian yang

dilakukan adalah:

1) Membuat kebun polybag sebagai media pembelajaran tematik


melalui model outdoor study di halaman sekolah dasar.
2) Mengimplementasikan pembelajaran tematik dengan media
kebun polybag melalui model outdoor study.
3) Menganalisis tingkat keefektifan dari implementasi pembelajaran
tematik dengan media kebun polybag melalui model outdoor study.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa

Peneliti berusaha memberikan suasana belajar yang inovatif dengan

memanfaatkan lingkungan disekitar sekolah. Mengenalkan siswa untuk

belajar mengenali lingkungan sekitarnya.

2. Bagi guru

Menambah referensi guru dalam mengembangkan media pembalajaran

tematik dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.

3. Bagi sekolah
Menambah alternatif model pembelajaran outdoor study, media pembelajaran

tematik, dan pemanfaatan kebun yang sempit menjadi lahan tang tepat guna.

BAB II
Penutup

A. Kesimpulan

 Peranan guru dalam membina peserta didik menjadi insan yang berkarakter yang baik sangat
dibutuhkan. Guru merupakan sosok panutan atau contoh bagi peserta didik. Keberhasilan
pendidikan karakter sangat tergantung dari peran seorang guru dalam proses pembelajaran. Jadi
sosok seorang guru dapat menjadi cerminan peserta didik yang sangat menentukan karakternya.
 Profesionalisme guru di SDN 01 Sukoharjo Pati sudah terlaksana dengan baik karena para guru
sudah memahami dan mengimplementasikan peranannya sebagai orang yang mengampu profesi
di bidang Pendidikan yang akan mencetak generasi-generasi unggul di bidang Pendidikan. Para
guru sudah menjadi contoh yang baik bagi seluruh komponen Pendidikan dan senantiasa
menjaga hubungan yang harmonis dengan warga sekolah ataupun diluar sekolah seperti
masyarakat dan orang tua siswa.

B. Saran

 Dengan adanya tugas dan peranan guru dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses belajar
mengajar diharapkan guru dapat mengetahui serta menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik dan diharapkan terjalin hubungan antara peserta didik sebagai subjek dan objek
pembelajaran sehingga tujuan pendidikan mudah tercapai.
 Dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru sebaiknya pihak sekolah atau Yayasan juga
membina para guru untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan karya tulis sehingga mampu
menghasilkan dan memodifikasi pengetahuan yang baru bagi peserta didik sesuai dengan
masalah yang dihadapi para guru ataupun sesuai dengan kebutuhan di ruang lingkup keilmuan
yang dimilikinya.
 

C. Daftar Pustaka
Creswell, John. 2015.
 Riset Pendidikan (Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset Kualitatif & Kuantitatif).
 Yogyakarta: Pustaka PelajarSugiyono. 2017.
 Metode Penelitian dan Pengembangan (Research andevelopment/R&D)
. Bandung: AlfabetaSugiyono. 2013.Sugiyono. 2009

Anda mungkin juga menyukai