Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah suatu mata pelajaran
yang wajib diberikan kepada peserta didik terutama di jenjang pendidikan
dasar, karena mata pelajaran ini dapat dijadikan sebagai media bagi peserta
didik untuk mengenali hasil cipta budaya manusia di dunia.
Selain itu dalam dunia pendidikan, IPA merupakan bekal bagi anak dalam
menghadapi era globalisasi, karena IPA merupakan ilmu dasar dalam kegiatan
sosial, ekonomi maupun di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain hal di atas perlu diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran di
sekolah dasar hendaknya dapat tercermin dari sikap dan kemampuan siswa
dalam menguasai bahan ajar yang telah disampaikan oleh guru. Telah diketahui
bahwa salah satu faktor dalam keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah
faktor kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
Pembelajaran yang berhasil dan kondusif biasanya diukur dengan tingkat
penguasaan pembelajaran melalui tes dan partisipasi siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
Menurut pengalaman penulis, salah satu kendala proses dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan alam ( IPA ) adalah kurang konsistennya para
guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, artinya
masih banyak rekan guru kurang menyadari pentingnya perencanaan sebelum
memulai proses pembelajaran. Mendesain rencana dan melaksanakan
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan meyenangkan adalah suatu
keharusan dalam proses pembelajaran untuk menggali potensi para peseta
didik.
Salah satu indikasi yang sangat sering terlihat pada diri siswa pada saat
proses pembelajaran IPA adalah kebanyakan siswa menganggap bahwa IPA
adalah pelajaran yang sangat sulit, sehingga sedikit sekali siswa yang
menyukainya, rendahnya minat siswa terhadap pelajaran IPA ini menyebabkan
rasa takut karena ketidak mampuan mereka dalam menguasai dan memahami

1
konsep dasar IPA. Demikian pula pelajaran IPA, karena struktur dan
karakteristik materi pembelajaran ini banyak memuat fakta,dan konsep, maka
para peserta didik harus banyak menghafal, kondisi seperti ini menyebabkan
banyak siswa yang merasa bosan dan kurang tertarik dalam mengikuti proses
pembelajaran IPA.
Akibat dari kenyataan tersebut di atas, setiap diadakan ujian untuk mata
pelajaran matamatika dan IPA , hasilnya sering tidak sesuai dengan yang
diharapkan bahkan sangat mengecewakan. Ketuntasan hanya mencapai 50%
untuk mata pelajaran matematika, dan 60% untuk mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial.
Berdasarkan pengalaman penulis sebagai seorang guru, sering terlihat di
lapangan bahwa dalam menyelesaikan latihan baik latihan di kelas maupun
pekerjaan rumah banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikannya dengan
baik dan benar, demikian juga untuk pekerjaan rumah sebagian besar siswa
kurang mau berusaha menyelesaikan dengan kemampuan sendiri. Anak
cenderung selalu meminta bantuan orang lain untuk mengerjakannya, dan
sebagian anak hanya menyalin dari anak yang lebih pandai bahkan ada
sebagian anak yang tidak mengerjakan sama sekali. Mereka cenderung malas
berfikir dan kurang bergairah dalam belajar IPA.
Berdasarkan dari kenyataan–kenyataan di atas penulis sebagai guru
terdorong untuk mengatasi dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam proses pembelajaran, dengan demikian prestasi dan partisipasi siswa
dalam pembelajaran dapat ditingkatkan, khususnya pada proses pembelajaran
mata pelajaran matematika dan IPA.
Uraian di atas memberikan inspirasi bagi penulis untuk melakukan suatu
tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran melalui pendekatan penelitian
tindalan kelas (PTK) dengan judul “Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas 4 Materi
Struktur Dan Fungsi Daun Sdn 006 Melayu Besar”

2
1. Identifikasi Masalah
Hasil identifikasi masalah yang di dapat adalah:
a. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.
b. Guru tidak meggunakan media pemelajaran
c. Pembelajaran hanya berpusat pada guru

2. Analisis Masalah
Setelah di diskusikan dengan supervisor diketahui bahwa faktor penyebab
siswa kurang menguasai materi pembelajaran yang diajarkan adalah:
a. Media dan Metode yang digunakan terlalu monoton, sehingga perlu untuk
mengganti metode dengan lebih variatif.
b. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disajikan
c. Guru kurang memberikan kesempatan siswa dalam bertanya.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisis masalah diatas, langakah selanjutnya guru
merencanakan alternatif pemecahan masalah, untuk memperbaiki proses
pembelajaran maka peneliti mengambil beberapa alternatif pemecahan
masalah diantaranya :
a. Penggunaan alat Tanya Jawab untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Memberikan motivasi kepada siswa
c. Pengelolaan kelas yang berfokus pada cara belajar siswa aktif.
Dilihat dari mata pelajaran dan karakteristik materi pelajaran yang
akan diajarkan maka penulis mengambil prioritas pemecahan masalah yaitu :
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas 4
Materi Struktur Dan Fungsi Daun Sdn 006 Melayu Besar

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah diutarakan di atas maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut,
Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IV
pelajarn IPA tentang materi struktur dan fungsi daun?

3
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini
adalah:
1. Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan
pemahaman siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode demonstrasi dapat
meningkatkan pemahaman siswa kelas IV tentang tentang materi
struktur dan fungsi daun?

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain,
1. Bagi Siswa
a. Hasil belajar Siswa lebih baik dan lebih meningkat.
b. Siswa akan menjadikan Guru Kelasnya menjadi idola yang mampu
berperan sebagai tempat bertanya.
c. Siswa akan semakin serius pada saat proses pembelajaran, karena tidak
terbebani saat belajar.
d. Siswa akan lebih senang dalam menerima pelajaran dan IPA.
2. Bagi Guru
a. Salah satu syarat untuk menyelesaikan Study S1 PGSD Universitas
Terbuka.
b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh penulis untuk memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya.
c. Dengan melakukan penelitian penulis dapat berkembang secara
profesional, karena profesional, menunjukan bahwa dirinya mampu
menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
d. Dalam penelitian membuat penulis percaya diri karena mampu
melakukan analisis terhadap kinerjanya sendiri di dalam kelas,
sehingga menemukan kekuatan dan kelemahan serta mengatasi
berbagai masalah.

4
e. Dengan penelitian dan perbaikan proses pembelajaran menjadikan
penulis semakin profesional seperti yang di amanatkan oleh undang –
undang.
3. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan sebagai acuan guna menentukan kebijakan –
kebijakan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah,
dan dapat juga di jadikan sebagai alternatif untuk menentukan strategi
pembelajaran lebih baik dalam upaya meningkatkan hasil pembajaran
siswa di sekolah khususnya SD Ngeri 006 Melayu Besar.

Anda mungkin juga menyukai