Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN BEST PRACTICE

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN


MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
BERORIENTASI HOTS DAN TPACK PADA MATA PELAJARAN
INFORMATIKA KELAS X DI SMA NEGERI 1 KALAWAT

CHINGSEY M. TONGKUKUT, S.Pd


SIMPKB ID : 201698394808

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul “PEMBELAJARAN MELALUI


PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING BERORIENTASI HOTS DAN TPACK
PADA MATA PELAJARAN INFORMATIKA KELAS X DI SMA NEGERI 1 KALAWAT ”

Nama : CHINGSEY M. TONGKUKUT, S.Pd


Asal Sekolah : SMA NEGERI 1 KALAWAT

Mengetahui, Menyetujui,
Dosen Pembimbing, Kepala Sekolah,

Dr. Christine T. M. Manoppo, M.A.P Dra. Florensia E.A. Rembet, M.Pd


NIP. 19651118 198803 2 001 NIP. 19661026 199203 2 009

1
BIODATA PENULIS

1. Nama : Chingsey Maharani Tongkuku, S.Pd


2. NUPTK : 2057769670220003
3. Jabatan : Guru Mata Pelajaran
4. Tempat / Tanggal Lahir : Tondano / 16 Agustus 1991
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Agama : Protestan
7. Pendidikan Terakhir : S-1 Pendidikan Teknik Informatika
8. Unit Kerja : SD GMIM Maumbi
9. Alamat Unit Kerja : Desa Maumbi Jaga I, Kecamatan Eris, Kabupaten
Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara

Manado, 17 Januari 2023


Penulis,

Chingsey M. Tongkukut, S.Pd

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya
laporan Best Practice yang berjudul “ PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN
SCIENTIFIC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
BERORIENTASI HOTS DAN TPACK PADA MATA PELAJARAN INFORMATIKA
KELAS X DI SMA NEGERI 1 KALAWAT” ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Laporan ini ditulis untuk memenuhi rangkaian Program Pendidikan Profesi Guru
(PPG). Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari usaha dan bantuan berbagai
pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati diucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Dr. Christine Takarina Meitty Manoppo, M.A.P selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan memotivasi agar kegiatan yang diaktualisasikan senantiasa
berjalan dengan baik.
2. Bapak Julius Jimmy Polii, S.Pd sebagai Guru Pamong yang telah memberikan banyak
arahan dan bimbingan hingga kegiatan ini dapat diselesaikan dengan baik
3. Ibu Janne Lukas, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD GMIM Maumbi, yang sudah memberi
izin untuk bisa mengikuti perkuliahan PPG ini.
4. Ibu Dra. Florensia. E. A Rembet, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kalawat
yang sudah memperbolehkan saya untuk melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Kalawat
dan sekaligus memberikan nasehat dan arahan selama saya melaksanakan PPL di sekolah
beliau.
5. Keluarga, sahabat, rekan-rekan peserta Program Pendidikan Profesi guru (PPG) Jurusan
TKI Kelas 02 Kelompok B dan rekan-rekan kerja SMA Negeri 1 Menganti.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Manado, 17 Januari 2023


Penulis

Chingsey M. Tongkukut, S.Pd

3
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN 1
BIODATA PENULIS 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 5
A. Latar Belakang Masalah 5
B. Rumusan Masalah 6
C. Manfaat Kegiatan 7
D. Tujuan 7
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 8
A. Tujuan dan Sasaran 8
B. Bahan/Materi Kegiatan 8
C. Cara Melaksanakan Kegiatan 8
D. Media dan Instrumen 8
E. Waktu dan Tempat Kegiatan 9
BAB III HASIL KEGIATAN 9
A. PPL Siklus 1 dan PPL Siklus 2 9
BAB IV PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN 14
Lampiran 1: Foto Dokumentasi 14

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini semakin pesat.
Untuk mengikuti perkembangan tersebut dituntut adanya perubahan khususnya dalam bidang
pendidikan dan pemberdayaan guru yang profesional. Tuntutan profesional guru yaitu
mengantarkan peserta didik mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yang ingin
dicapai saat ini harus mengikuti perkembangan dunia dan ilmu pengetahuan yang diajarkan
juga harus menyesuaikan. Menyikapi hal tersebut mendorong perlunya perbaikan Sistem
Pendidikan Nasional termasuk perbaikan pengajaran dengan berbagai proses pembelajaran
agar pengetahuan yang diserap peserta didik lebih meningkat.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan peserta
didik agar dapat memperoleh kesuksesan dalam karier, kehidupan karier dan kehidupan
pribadi, serta mampu berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat, dalam hal ini guru
memegang peranan penting. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Tjipto Subadi (2010:
1) “Kualitas pembelajaran di suatu tingkat pendidikan paling sedikit dipengaruhi oleh faktor,
yaitu; peserta didik dengan segala karakteristiknya (raw input), alat pendukung terjadinya
pembelajaran (instrumental input), dan suasana sekitar tempat terjadinya pembelajaran
(environmental input).”
Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan bagian dari kegiatan pendidikan yang
bertujuan mencerdaskan peserta didik. Keberhasilan suatu pembelajaran dilihat dari
keberhasilan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yaitu dilihat dari tingkat
pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar peserta didik. Semakin tinggi tingkat
pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar peserta didik maka semakin tinggi pula
tingkat keberhasilan pembelajaran peserta didik. Pendidikan pada masa sekarang memerlukan
adanya pembaharuan di bidang strategi pembelajaran untuk meningkatkan relevansi
pendidikan. Sehingga untuk mengantisipasi kelemahan pembelajaran konvensional, maka
diupayakan model pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran yang baik.
Salah satu mata pelajaran kelompok produktif yang diajarkan pada peserta didik kelas
X di SMA Negeri 1 Kalawat adalah mata pelajaran Pembuatan Algoritma Pemrograman.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, peserta didik kurang aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Peserta didik cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran ini
karena selama ini pelajaran tersebut dianggap sebagai momok dan tidak begitu penting
sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar dan tingkat pemahaman peserta didik di
sekolah.
Berdasarkan observasi diketahui bahwa pada saat pembelajaran di kelas, apabila
peserta didik kurang mengerti apa yang disampaikan guru, peserta didik enggan untuk
bertanya dan memilih untuk diam, selain itu peserta didik juga tidak mempersiapkan diri

5
sebelum mengikuti pembelajaran. Peserta didik tidak menjawab persoalan yang diberikan
oleh guru dan cenderung menunggu guru untuk menyelesaikan persoalan. Peserta didik tidak
menyelesaikan tugas dengan baik yang terlihat saat mengerjakan di papan tulis terdapat
kelompok yang sama sekali tidak mengerjakannya, pada saat berkelompok hanya satu dua
orang yang mengerjakan sedangkan yang lain hanya menggantungkan tugas kelompok pada
peserta didik lain, ketika guru memberikan pekerjaan rumah peserta didik tidak
mengerjakannya, saat mengajukan pendapat peserta didik ragu-ragu dan ketika diminta
mempresentasikan jawaban didepan kelas peserta didik terlihat masih menengok kanan kiri
dan bertanya pada temannya selain itu saat ulangan diadakan peserta didik terlihat bertanya
pada temannya dan tidak mengerjakan sendiri. Peserta didik dalam pembelajaran juga
cenderung pasif dan hanya mendengarkan guru menjelaskan selain itu peserta didik tidak
tertarik untuk mengikuti pelajaran, malas bertanya dan banyak mengobrol dengan temannya.
Selain itu bila ditanya oleh guru peserta didik juga hanya diam saja dan tidak menjawab.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, penulis dan guru teman sejawat
pengampu mata pelajaran Pembuatan Busana Industri lainnya berdiskusi untuk mengadakan
perbaikan pada proses pembelajaran agar kemandirian belajar dan prestasi belajar meningkat.
Perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan memilih model pembelajaran kooperatif yang
tepat sesuai materi dan karakteristik peserta didik sehingga dapat meningkatkan minat belajar
mereka. model PBL merupakan model yang menekankan adanya proses pengelompokan
peserta didik untuk saling berdiskusi. Model PBL untuk perbaikan pembelajaran yang sesuai
dengan permasalahan yang telah diuraikan.
PBL merupakan salah satu tipe pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan
peserta didik dalam proses belajar mengajar. Dalam model pembelajaran ini peserta didik
dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing anggotanya mempunyai
tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam menguasai materi dan
menjawab soal.
Dalam model pembelajaran ini peserta didik dilatih untuk bekerja sama. Keberhasilan
pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh model pembelajaran tetapi juga dipengaruhi oleh
aktivitas belajar peserta didik. Peserta didik yang aktif dalam proses belajar mengajar
dimungkinkan memiliki prestasi belajar yang tinggi karena lebih mudah mengikuti
pembelajaran sedangkan peserta didik yang pasif cenderung lebih sulit mengikuti
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan
diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran PBL pada kegiatan pembelajaran di kelas X
SMA Negeri 1 Kalawat?
2. Apakah penerapan model pembelajaran PBL pada kegiatan pembelajaran Algoritma
pemrograman di kelas X SMA Negeri Kalawat dapat meningkatkan kualitas dan prestasi
belajar peserta didik?

6
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peserta didik
a. Dapat meningkatkan prestasi belajar pada pelajaran melalui penerapan model
pembelajaran PBL.
b. Dapat merubah sikap dan mindset mereka terhadap pelajaran yang ternyata
menyenangkan dan tidak sulit untuk dipahami.
2. Bagi guru
Melalui penerapan model pembelajaran Problem best learning pada kegiatan
pembelajaran Informatika diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar peserta
didik.
3. Bagi sekolah
a. Membantu meningkatkan motivasi guru dalam pengembangan pembelajaran yang
lebih berkualitas melalui penerapan berbagai model pembelajaran dalam rangka
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
b. Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan yang strategis dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah pada tahun pelajaran berikutnya.
4. Bagi teman sejawat
Untuk memotivasi guru sejawat di SMA Negeri 1 Kalawat untuk selalu
meningkatkan kemampuan pedagogiknya dalam menciptakan kegiatan pembelajaran
yang lebih berkualitas.
5. Bagi perpustakaan
Untuk menambah referensi bagi guru tentang penerapan berbagai model pembelajaran
kooperatif di perpustakaan sekolah.

D. Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran menjadi lebih baik melalui
penerapan model pembelajaran PBL.
2. Meningkatkan prestasi belajar didik melalui penerapan model pembelajaran PBL.
3. Memanfaatkan metode Pembelajaran yang Inovatif dengan semaksimal mungkin.

7
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan pengetahuan
dan keterampilan dalam menerapkan pembelajaran berorientasi Higher Order Thinking Skills
(HOTS). Untuk sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas X.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas X.

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran dengan model pembelajaran Problem BASED Learning. Berikut ini adalah
langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan Materi
2. Analisis Target Kompetensi
3. Pemilihan Model Pembelajaran
4. Model pembelajaran yang dipilih adalah Pembelajaran Problem BASED Learning.
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan sintak Problem BASED Learning
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan adalah Laptop, LCD Proyektor, LMS Canvas
dan Video Youtube.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktek ini dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2022 untuk PPL 1, dan tanggal
11,12 Januari 2023 untuk PPL 2 bertempat di SMA Negeri 1 Kalawat.

8
BAB III

HASIL KEGIATAN

A. PPL Siklus 1 dan PPL Siklus 2


Menyusun Best Practice menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi,
Refleksi Hasil dan Dampak) terkait pengalaman mengatasi permasalahan siswa dalam
pembelajaran.

Lokasi SMA Negeri 1 Kalawat


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan keaktifan peserta didik melalui model
pembelajaran inovatif discovery Learning,
Guru dapat mengoptimalkan pembelajaran yang inovatif
sesuai karakteristik peserta didik untuk meningkatkan
motivasi dan minat belajar
Penulis Chingsey Maharani Tongkukut, S.Pd
Tanggal 16 Januari 2023
Situasi: Masalah dalam proses pembelajaran selama ini yaitu:
Kondisi yang menjadi latar Peserta didik kurang dilibatkan untuk belajar bersama
belakang masalah, mengapa kelompok (kooperatif learning), media yang kurang
praktik ini penting untuk menarik, kurang melaksanakan kegiatan LKPD, kurang
dibagikan, apa yang menjadi memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran, sehingga
peran dan tanggung jawab anda pembelajaran kurang berpusat kepada peserta didik, peserta
dalam praktik ini. didik lebih banyak mendengar penjelasan dari guru. Selama
ini juga proses pembelajaran masih berfokus pada
penguasaan pengetahuan kognitif masih rendah yaitu: level
C1 (mengingat), level C2 (memahami) dan C3 (Aplikasi).
Guru belum terbiasa melaksanakan pembelajaran (PH, PTS,
PAS) yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi HOTS (Higher Order Thinking Skills).

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah :


sebagai peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang
terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari
solusi dari permasalahan tersebut. Setelah meneliti dan
menemukan solusi dengan memilih model pembelajaran
yang inovatif yang sesuai dengan karakter materi
pembelajaran, Saya juga bertanggung jawab untuk
melaksanakan metode dan model pembelajaran yang

9
inovatif tersebut sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar peserta didik.
Tantangan : 1. Persiapan kelas harus agak ekstra tenaga dan
Apa saja yang menjadi pengelolaan kelas secara khusus kelas X3
tantangan untuk mencapai tujuan 2. Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang akan
tersebut? Siapa saja yang dilaksanakan
terlibat, 3. Masih ada peserta didik dalam kelompok yang kurang
aktif dalam kegiatan diskusi karena kurang kerjasama
dan kurang peduli
4. Peserta didik secara khusus kelas X3 belum percaya diri
untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan
kelas.

Warga sekolah yang terlibat dalam aksi ini yaitu :


1. Peserta didik : sebagai subjek dalam kegiatan
pembelajaran
2. Kepalah sekolah : Dra. Florensia E. A Rembet, M.Pd
Sebagai Observer
3. Rekan Guru TIK (Kristian Najoan, S.Pd) : sebagai
Observer dan (membantu mempersiapkan kelas
sebelum PPL)
Aksi : 1. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari
Langkah-langkah apa yang RPP, LKPD, Media, Asesmen dan Bahan Ajar dalam 2
dilakukan untuk menghadapi pertemuan akan digunakan Model pembelajaran
tantangan tersebut/ strategi apa berbasis PBL.
yang digunakan/ bagaimana 2. Menentukan pendekatan saintifik dan model PBL
prosesnya, siapa saja yang dengan metode pengamatan,diskusi, studi literatur dan
terlibat / Apa saja sumber daya presentasi pada kelas X-3 semester 2.
atau materi yang diperlukan 3. Penentuan jadwal aksi PPL 1 dan PPL 2 dan konfirmasi
untuk melaksanakan strategi ini kepada rekan-rekan guru untuk jadwal pelaksanaanya.
4. Melibatkan rekan sejawat Guru (Bapak Kristian Najoan,
S.Pd : sebagai observer, dan membantu segala persiapan
sebelum aksi)
5. Pembagian kelompok peserta didik.
6. Mempersiapkan fasilitas dan media yang digunakan
yaitu: ruangan kelas X-3, laptop (gambar rangsangan,
Powerpoint slide materi, LMS Canvas, Google Form,
dan video tentang materi), RPP, Bahan ajar, LKPD 2 set
per kelompok, lembar penilaian keterampilan dan sikap,
spidol, kamera serta perangkat lainnya android, internet,
sumber arus listrik, dan perangkat lainnya yang
mendukung keterlaksanaan aksi.

10
Refleksi Hasil dan dampak Setelah diterapkan model pembelajaran PBL pada aksi PPL
Bagaimana dampak dari aksi 1 dan Aksi PPL 2 maka peserta didik mengalami perubahan
dari Langkah-langkah yang cara belajar, mereka lebih bersemangat dan semakin aktif
dilakukan? Apakah hasilnya dalam pembelajaran. Peserta didik juga semakin terampil
efektif? Atau tidak efektif? dalam diskusi dan presentasi dalam kelompok. Peserta
Mengapa? Bagaimana respon didik juga menyampaikan respon positif pada LKPD yang
orang lain terkait dengan strategi diberikan.
yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau Respon rekan guru sebagai observer, rekan guru lain (juru
ketidakberhasilan dari strategi kamera) menyampaikan praktik baik sudah muncul dalam
yang dilakukan? Apa pelaksanaan aksi dengan beberapa keberhasilan yaitu :
pembelajaran dari keseluruhan ● Penerapan model pembelajaran sesuai dengan RPP
proses tersebut ● Video (produk) lebih menarik karena disisipkan
musik.
● Peserta didik sudah aktif dalam diskusi sehingga
menemukan solusi dari permasalahan yang
Disajikan.
● Peserta didik sudah mulai terampil berbicara
membuka, tanya jawab dan menutup presentasi
● Guru menggunakan TPACK dalam pembelajaran
● Suasana selama kegiatan belajar mengajar menjadi
lebih dinamis, semarak dan lebih menyenangkan
oleh keaktifan siswa.

Maka berdasarkan keseluruhan saya mendapatkan


pembelajaran agar terus berupaya melakukan perubahan
demi kemajuan pendidikan dengan menerapkan model
pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada murid
sehingga terwujud pelajar profil pancasila dan merdeka
belajar.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan Aksi PPL 1 dan Aksi PPL 2, dengan penerapan model
Pembelajaran Problem Based Learning di kelas X pada Mata Pelajaran Informatika diperoleh
hasil:
1. Ada peningkatan kualitas pembelajaran yang ditandai dengan meningkatnya semangat
peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Sebagian besar peserta didik sudah berubah mindset-nya pada mata pelajaran
Informatika dan merasa perlu untuk menguasainya.
3. Adanya peningkatan nilai dari peserta didik, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kualitas
dan hasil belajar pada kelas X mata pelajaran Informatika.

B. Saran
Perkembangan teknologi di bidang Pendidikan perlu diikuti oleh guru dan disesuaikan
dengan materi yang diajarkan di sekolah agar peserta didik tidak gagap teknologi ketika
terjun ke dunia luar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Subadi, Tjipto. 2010:1. Lesson Study Berbasis PTK . PENELITIAN TINDAKAN KELAS I.
Surakarta: BP FKIP UMS.

13
LAMPIRAN

Lampiran 1: Foto Dokumentasi

14

Anda mungkin juga menyukai