Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Negara
Dosen Pengampu : Asip Suyadi S.H., M.H

Disusun Oleh :

1. DIAN PERMATA SARI 221010201072


2. MUHAMMAD ADRIAN 221010201053
3. BREMA S. BRAHMANA 221010200230
4. MAYCHEL YUMA.N 221010201091
5. AMARULLAH TEAPO 221010201091
6. HASYIM ASHARI 221010202023

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hikmah
hidayah, Kesehatan serta umur yang Panjang sehingga makalah ini yang berjudul “Hubungan
erat antara Negara dengan Warga negara” ini dapat terselesaikan. Kami juga berterimakasih
kepa.da bapak Asyip Suyadi S.H., M.H. yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan
penilaian untuk mata kuliah Ilmu Negara.
Kami jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan Langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karna itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kita
terimakasih.

Tangerang Selatan, 16 September 2022

DAFTAR ISI
KATA

ABSTRACT

Cooperation between countries is a relationship between a country and other countries in various
fields with the aim of helping each other ang benefiting each country. There the hopes and
interes of the participating states meet in the scope of international relations. Cooperation grow
from individual commitmen to walfare or as an effort fulfill personal interests. The key to
cooperative behavior lies in the fulfillment of personal interests, where mutualy beneficial results
can be obtained by working together. Rather than by self-employment or competition, the state
must be able to fulfill the rights of its citizens. Meanwhile, citizens must also complete their
duties as good citizens, then they can get the rights of citizens. The state has a storng emotional
relationship with citizens. There is no need for coercion or official rules that oblige citizens to
defend their country. Because of strong emotional connection, citizens will certainly not accept it
if their country experiences bad conditions. So, the purpose of writing this article is to change
people’s mindset. Improve the axistence of social works as professionals

ABSTRAK

Kerja sama antar negara merupakan hubungan antara suatu Negara dengan Negara lainnya dalam
berbagai bidang dengan tujuan untuk saling membatu dan saling menguntungkan masing-
masing Negara. Di situ harapan dan kepentingan Negara Negara pelaku bertemu dalam suatu
lingkup hubungan internasional. Kerja sama dapat tumbuh dari komitmen individu terhdap
kesejahteraan atau sebagai usaha pemenuhan kepentingan pribadi. Kunci prilaku kerja sama ada
pada sejauh mana setiap pribadi percaya bahwa yag lainnya akan bekerja sama didasarkan pada
pemenuhan kepentingan pribadi, dimana hasil yg menguntungkan kedua belah pihak dapat
diperoleh dengan bekerja sama daripada dengan usaha sendiri atau persaingan. Negara
harusdapat memenuhi hak warga negaranya. Sementara itu, warga Negara juga harus
menyelesaikan tugas sebagai warga Negara yang baik, barulah dapat hak warga Negara. Negara
memiliki hubugan emosional yang kuat dengan warga Negara. Tidak perlu ada pemaksaan atau
aturan resmi yang mewajibkan warga Negara membela negaranya. Karna hubungan emosional
yang kuatlah, warga Negara tentunya tidak akan terima bila negaranya mengalami keadaan
buruk. Maka, tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengubah mindset masyarakat,
meningkatkan eksistensi pekerja sosial sebagai profesi.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Warga negara memiliki peran penting bagi keberlangsungan sebuah negara. Oleh
karena itu, hubungan antara negara dengan warga negaranya sebagai subtansi yang
maneunginya memilki aturan atau hubungan yang diatur dengan peraturan yang berlaku
di negara tersebut. Agar dapat memiliki status yang jelas sebagai warga negara,
pemahaman akan pengertian, sistem kewarganegaraan serta hal-hal lain yang
menyangkut warga negara hendaknya menjadi penting untuk diketahui. Dengan memiliki
status sebagi warga negara, orang yang meiliki hubungan dengan negara. Hubungan ini
intinya tercermin dalam peran, hak dan kewajiban secara timbal balik antara negara
dengan warga negaranya.
Terbentukya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa,
sudah sejak lama indoneisa menjadi incara banyak negara atau bangsa negara lain, karena
potensinya sangat besar dilihat dari wilayah dan kekayaan alam yang banyak,
kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti
setelah perjuangan bangsa tecapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan
dari dalam dan juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang ideologis.
Meski demikian, bangsa Indonesia memgang suatu komitmen Bersama untuk tegaknya
NKRI. Dorongan kesadaran negara yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan
dihadapkan pada lingkungan dunia yang berubah akan memberikan motivasi dalam
menciptakan suasana damai, salah satu unsur penting dalam membangun masyarakat
demokratis kedalam peranan negara, negara demokratis adalah yag ikut terlibat dalam
pertumbuhan masyarakat demokratis harus berbagi dengan negara dalam membangun
peradapan demokrasi.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dari latar belakanh tersebut dapat diuraikan rumusan masalah sebagi
berikut:
1. Apa pengertian Negara dan Warga Negara?
2. Apa saja Hak dan kewajiban Negara dan Warga Negara?
3. Bagiamana Hubungan Negara dan Warga negara?
4. Apa saja contoh kasus yangterjadi tentang warga Negara?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisai dari sekelompok mansuia yang mendiami suatu wilayah
teretntu dan mengetahui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan
kelompok tersebut. Negara juga diartikan sebagai suatu perserikatan yang melaksanakan suatu
pemerintahan melalui hukum yang meningkat masyarakatnya demi ketertiban social.
Negara merupakan alat masyarakat yang mempunyai kekeuasaan untuk mengatur hubungan
antar manusia dalam masyarakat. Negara dapat memaksakan kekuasaan secara sah terhadap
semua golongan.
Tugas utama Negara yaitu:
a. Mengtur dan menertibkan gejala-gejala kekuasan dalam masyarakat yang bertanggung
jawab satu sama lain.
b. Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan
Negara.
1. Unsur negara.
a. Konsumtif : Negara meliputi wilayah udara, darat, perairan, rakyat, dan pemerintahan
yang berdaulat.
b. Wilayah : Batas suatu negara ditentukan dalam perjanjian dengan negara lain.
Perjanjian itu disebut perjanjian Internasional, sedangkan apabila dilakukan oleh
banyak negara yang disebut perjanjian Bilateral, sedangkan apabila dilakukan oleh
banyak negara disebut perjanjian multilateral.
c. Rakyat : Harus ada orang yang berdiam di negara tersebut untuk menjalankan
pemerintahan.
d. Pemerintahan : Negara harus mempunyai suatu badan yang berhak mengatur dan
berwenang merumuskan serta melaksanakan peraturan rakyatnya.
2. Bentuk Negara
a. Negara kesatuan
Negara yang merdeka dan berdaulat, dimana kekuasaanya atau pemerintahannya
berada di pusat.
b. Bentuk Negara Kesatuan.
c. Negara dengan sistem kesentralisasian.
Segala sesuatu dalam negara diatur langsung oleh pemerintahan pusat dampak
posistif:
~ berlakunya peraturan yang sama di setiap wilayah negara
~ penghasilan daerah dapat digunakan untuk keperluan selirih Negara.
3. Bentuk kenegaraan
a. Negara Dominion : Bentuk negara ini hanya terdapat di lingkungan kerajaan ingris,
negara dominion adalah semua negara jajahan inggris, dan tetap mengakui Raja
Inggris sebagai rajanya walaupun Negara tersebut sudah negara. Negar-negara
tersebut tergabung dalam “the british commonweatlth of nations”
b. Neara uni : gabungan dua negara dengan satu kepala negara
~ uni riil : terjai karena adanya perjnjian
~ uni personil : terjadi karena kebetulan
c. Negara protektorat : negara yang berada di bawah perlindungan negara lain.
4. Sifat-sifat Negara
Memaksa, Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekrasan fisik
secara legal agar tercapai ketertiban dan mencegah timbulnya anarki.
Monopoli, Negara mempuyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan tujuan
Bersama.
Sifat mencakup semua, semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk
setiap orang tanpa terkecuali.
B. Pengertian warga negara
Warga negara adalah orang yag terkait dengan sistem hukum negara dan mendapatkan
perlindungan. Waga negara secara umum ada anggota suatu negara mepunyai keterikatan
timbal balik dengan negaranya. Warga negara adalah orang yang tinggal dalam sebuah
negara dan mengakui semua peraturan yang terkandung dalam negara tersebut. Negara
menurut pasl 26 UUD 1945 adalah : orang-orang indoensia asli dan bangsa lain yang
disahkan undang-undang sebagai warga negara. Kewarganegaraan Republik Indonesia
diatur dalam UU no 12 2006 tentang kewarganegaraan republik Indonesia. Menurut UU
ini, orang yang menjadi warga Negara Indonesia (WNI) adalah
1. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah sari ayah dan ibu WNI.
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu Warga
Negara sing (WNA), atau sebaliknya.
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan kepada anak tersebut.
5. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia
dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.
6. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
7. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anaknya berusia18
tahun atau belum kawin.
8. Anak yang lahir diwilayah negara republik Indonesia pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. Anak yang baru lahir yang ditemukan diwilayah negara republik Indonesia selama
ayah dan ibunya tidak diketahui.
10. Anak yang lahir di wilayah negara republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaanya.
11. Anak yang dilahirkan diluar wilayah republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
kerana ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan dan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraan, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum menucapkan
sumpah atau menyatakan janji setia.
Selain itu diakui pula sebai WNI bagi
1. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan berusia lima tahun, belum berusia 18 tahun dan
belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.
2. Anak WNI yang belum beruisa lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak WNA
berdasarkan berdasarkan penetapan pengadilan.
3. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di
wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
4. Anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat secara sah menurut penetapan
pegadilan sebagai anak oleh WNI.
Termasuk dalam situasi sebagai berikut :
1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin. Berada dan bertempat tinggal di
wilayah republik indoesia, yang ayah atau ibunya memeperoleh kewarganegaraan
Indonesia.
2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah
menurut pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia.

Jadi warga negara adalah orang yang tinggal di suatu negara dengan keterkaitan hukum dan
peraturan yang ada dalam negara tersebut serta diakui oleh negara, baik warga asli negara
tersebut ataupun warga asing dan negara tersebut memiliki ketentuan kepada siapa yang akan
menjadi warga negaranya.
C. pengertian hak dan kewajiban.
1.Pengertian hak
Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik dan penggunya tergantung kepada kita sendiri.
Contonya: mendapatkan pelajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan sebagaimya. Adapun
prof. Dr. notonagoro mendefinisikannya sebagai berikut: “hak adalah kuasa untuk menerima atau
melaksanakan suatu yang semstinya diterima atau dilakukan melalui oleh pihak tertentu dapat
oleh pihak lain maupun juga yang ada pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa.

2.pengertian kewajiban
Wajib aadalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya diberikan melalui oleh pihak
tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapunyang ada pada prinsipnya dapat dituntut oleh yang
berkepentingan ( prof. dr. notonagoro).sedangkan kewajiban adalah adlah sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Contohnya: melaksanakan tata tertib disekolah
membayar SPP atau melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru dengan sebaik-baiknya dan
sebagainya.

Hak dan kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu:
a) pasal 26 ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa asli dan orang-
orang bangsan lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan
pada ayah (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.
b) Pasal 27, ayat (1) segala warga negara bersamaan dengan kedududukannya dalam hukum
dan pemerintahannya itu. Pada ayat (2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanudsiaan
c) Pasal 28, kemerdekaan bereserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,
dan sebaginya ditetapkan dengan udnang-undang.
d) Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara ikut serta dalam pembelaan negara.
Dan ayat (2) menyatakan peraturan lebih lanjut diatur Dalam undang-undang.
D. Hubungan megara dan warga negara.
Hubungan antara negara dan warganegara identik dengan adanya hak kewajiban,
anatara warganegaranya ataupun sebaliknya. Negara memiliki kewajiban untuk
memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan terhadap warga negaranya serta
memiliki hak untuk dipatuhi dan dihormati. Sebaliknya negara wajib membela negara
dan berhak mendapatkan perlindungan dari negara.
Diindonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan antara peranan negara dengan
kehidupan warga negara. Masalah-masalah politik, sosial, ekonomi dan budaya misalnya,
seringkali terjadi karena adanya kesenjangan antara peranan negara serta kehidupan
warganegaraan.
Dalam deretan pasal-pasal beserta ayat-ayatnya, UUD 1945 secara jelas
mencamtukan hak serta kewajiban negara atas rakyatnya secara jelas juga harus dipenuhi
melaui tangan trias politika ala montesqeiu.

1. Teori hubungan negara dengan warga negara


1. Teori marxis
Menurut teori marxis, negara hanyalah sebuah panitia yang meneglola
kepentingan kaum borjuis, sehingga sebenarnya tidak memiliki kekuasaan yang
nyata. Justru kekuasaan nyata pada kelompok atau kelas yang dominan dalam
masyarakat ( kaum borjuis dalam sistem kapitalis dan kaum bangsawan dalam
feudal).
2. Terori prularis
Dalam pandangan teori pluralis masyarakat sebagai ketentuan eksternal yang
mengatur negara. Dalam masyarakat terdapat banyak kelompok yag berbeda
kepentingannya, sehingga tidak ada kelompok yang terlalu dominan. Untuk
menjadi mayoritas, kepentingan yang beragam ini dapat melakukan kompromi.

3. Teori organis
Menurut teori organis, negara bukan merupakan alat dari masyarakatnya, tetapi
merupakan alat dari dirinya sendiri. Negara mempunyai misinya sendiri, yaitu
misi sejarah untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu,
negara harus dipatuhi oleh warganya sebagai Lembaga diatas masyarakat.
Negaralah yang tahu apa yang baik bagi masyarakatnya secara keseluruhan.
Pandangan ini seringkali bersifat otoriter bahkan totaliter.

4. Teori elite kekuasaan


Teori ini muncul dalam bentuk kritik terhadap teori pluralis. Menurut teori ini,
meskipun masyarakat terdiri dari bercam-macam kelompok pluralitas, tetapi
dalam kenyataannya kelompok elite penguasa datang hanya dari kelompok
tertentu, meskipun secara hukum bisa menempati jabatan-jabaatan dalam
negara/pemerintah

2. Asas, sifat, wujud hubungan antara negara dengan warga negara


1) Asas hubungan antara negara dengan warga negara yaitu, asas demorasi dan
kekeluargaan. Asas demokrasi meliputi:
a. Pancasila
b. Pembukaan UUD 1945 alinea III dan IV
c. UUD 1945
d. Pasal 33 UUD 1945
Asas kekeluargaan mencakup isi batag tubuh UUD 1945 dan jiwa
kekeluargaan dalam hubungan hukum adat dan kewarganegaraan.
2) Sifat hubungan anara dengara dengan warga negaranya
a) Hubungan yang bersifat hukum
Hubungan hukum yang sederajat dan timbal balik, adalah sesuai dengan
elemen atau ciri-ciri negara hukum Pancasila yaitu:
a. Keserasian hubungan antara pemerintah dengan rakyat berdasarkan asas
kerukunan.
b. Hubungan fungsional yang proposional antara kekuasaan Lembaga
negara.
c. Prinsip fungsional yang proposional antara kekuasaan Lembaga negara.
d. Prinsip penyelesaian snegketa secara musyawarah dan peradilan
musyawarah merupakan sarana terakhir.
e. Keseimbangan antara hak dan kewajiba.
b) Hubungan yang bersifat politik.
Kegiatan politik (peran politik) warga negara idama bentuk partisipasi
(mempengaruhi pembuatan kebijaksanaan) misalnya: menerima peraturan
yang telah ditetapkan.
Sifat hubungan antara warga negara dengan pemerintahan di Indonesia yang
berdasarkan kekeluargaan, akan dapat menjunjung terwujudnya pengambilan
keputusan politik secara musyawarah dan mufakat, sehingga kehidupan
politik yang dinamis dalam kestabilan juga masih terwujud.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Warga negara adalah sebuah rakyat yang mendiami sebuah wilayah dalam sebuah
komunitas atau bisa disebut dengan negara, Negara adalah suatu wilayah yang memiliki
sistem atau aturan yang berlaku bagi semua kelompok atau individu di wilayah tersebut,
warga negara dan negara saling berkaitan terlihat dari sejarah terbentuknya suatu negara,
Hukum Negara harus dipatuhi karena hukum negara bersifat mutlak.
B. Saran
Kita harus berhati-hati dalam bertindak karena setiap Tindakan kita pasti akan memiliki
tanggung jawab, contohnya seperti kasus diberita diatas, seseorang gubernur
menghabiskan uang rakyat, dan akhirnya gubernur tersebut berhasil dicekal dengan
pasal-pasal yang berlaku di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai