Anda di halaman 1dari 13

NEGARA

Oleh :

Rizqi Amalia

Sukaria

Kelompok 4

Semester III PGMI – B

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu :

Nina Badriah Gajah, MA

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RAUDHATUL AKMAL (STAIRA)

BATANG KUIS DELI SERDANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

segala limpahan rahmat dan taufiq serta hidayahnya sehingga kita mampu

melaksanakan segala aktivitas dan rutinitas dengan penuh semangat, kesabaran,

dan juga keikhlasan. Kami (kelompok 4) menyelesaikan makalah ini untuk

memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang membahas

tentang ”Negara” dan kami (kelompok 4) mengucapkan banyak terima kasih

kepada dosen pembimbing yang membina mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena

itu saya mempersilahkan bagi siapa saja untuk memerikan saran dan kritik kepada

saya agar kedepannya dapat lebih baik. Saya juga berharap agar makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi pendegar dan menjadi amal shaleh bagi penulis.

Aamiin.

Tanjung Morawa, 19 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... ii

Daftar Isi............................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 2

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara................................................................................ 3

B. Tujuan Negara...................................................................................... 4

C. Fungsi Negara ..................................................................................... 6

D. Unsur-unsur Terbentuknya Negara ..................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasannya baik
itu politik, ekonomi, militer, sosial, dan budaya nya di atur oleh pemerintahan
yang berada diwilayah tersebut, dan berdiri secara independen. Negara juga
merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku
bagi semua individu di wilayah tersebut. Syarat utama sebuah negara adalah
memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemenrintahan yang berdaulat.
Yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa Negara diakui oleh
warganya sebagai pemegang kekuasaan tertingi atas diri mereka pada wilayah
tempat negara itu berada. Sedangkan syarat lainnya adalah mendapat pengakuan
dari negara lain dan adanya suatu wilayah tertentu di tempat Negara itu berada.
Yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa Negara diakui oleh warganya
sebagai pemegang kekuasaan tertingi atas diri mereka pada wilayah tempat negara
itu berada.
Keberadaan negara seperti organisasi secara umum, adalah untuk
memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan atau cita-cita bersama.
Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai
Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat
sebagai anggota negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Negara ?
2. Apa tujuan Negara ?
3. Apa saja Fungsi Negara ?
4. Apa saja Unsur-unsur Terbentuknya Negara?
C. Tujuan Penulisan
1. Pengertian Negara
2. Tujuan Negara
3. Fungsi Negara
4. Unsur-unsur Terbentuknya Negara
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara
Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan
masyarakat. Pada prinsipnya setiap warga masyarakat menjadi anggota dari suatu
negara dan harus tunduk pada kekuasaan negara. Melalui kehidupan bernegara
dengan pemerintah yang ada di dalamnya, masyarakat ingin mewujudkan tujuan-
tujuan tertentu seperti teerwujudnya ketentaraman, ketertiban, dan kesejahteraan
masyarakat.
Istilah negara di terjemahkan dari kata-kata asing Staat (bahasa Belanda
dan Jerman), State (bahasa Inggris), Etat (bahasa Prancis). Istilah Staat
mempunyai sejarah sendiri. Istilah itu mula-mula dipergunakan dalam abad ke- 15
di Eropa Barat. Anggapan umum yang diterima bahwa kata Staat (state, etat) itu
dialihkan dari bahasa Latin yaitu kata status atau statum yang artinya keadaan
tetap dan tegak. Secara etimologis kata status itu dalam bahasa Latin Klasik
adalah suatu istilah abstrak yang menunjukan keadaan yang tegak dan tetap.1
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai dengan
kondisi masyarakat ada saat ini. Pengertian tentang Negara telah banyak di
definisikan oleh para ahli filsuf Yunani Kuno, para ahli abad pertengahan, sampai
abad modern. Beberapa pendapat tersebut antara lain:
 Menurut Aristoteles, Didalam bukunya Politica, ia merumuskan
pandangannya tentang negara. Menurutnya negara adalah persekutuan
dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya.
Negara yang dimaksud adalah negara hukum yang didalamnya
terdapat sejumlah warga negara yang ikut serta dalam
permusyawaratan negara (ecclesia). Yang dimaksud negara hukum
ialah negara yang berdiri diatas hukum yang menjamin keadilan pada
warga negaranya.2

1
Ni‟matul Huda, Ilmu Negara, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 1.
2
Ibid., hal. 8.
 Miriam Budiardjo (2007), negara adalah suatu daerah teritorial yang
rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari
warganya untuk ketaatan melalui kekuasaan yang sah.
 Menurut Roger H. Soultou, negara adalah alat atau wewenang
(kekuasaan) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan
bersama atas nama masyarakat.3

Jadi, negara merupakan suatu organisasi yang berada di wilayah tertentu


yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu
diwilayah tersebut. Melaksakan kekuasaannya secara sah dan menetapkan tujuan-
tujuan dan kehidupan bersama. Sedangkan bangsa, adalah orang-orang yang sama
asal, keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya. Dalam KBBI, bangsa adalah
kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa serta wilayah
tertentu dimuka bumi.

Negara Indonesia memiliki suatu identitas untuk melambangkan


keagungan suatu negara. Seperti negara Indonesia yang memiliki identitas yang
dapat menjadi ciri atau jati diri bangsa Indonesia. Identitas Indonesia menjadikan
bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan simbol kehormatan negara. Selain itu
identitas Nasional menjadikan negara Indonesia yang bermatabat di antara negara-
negara lain yang memiliki beragam kebudayaan, agama, dan memiliki jiwa
toleransi maupun solidaritas yang tinggi.4

B. Tujuan Negara
Negara dapat dipandang sebagai persekutuan manusia yang hidup dan
bekerjasama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Pada umumnya tujuan
akhir setiap negara adalah menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi
rakyatnya. tujuan negara yang satu dengan yang lain adalah berbeda-beda. Hal ini
disebabkan oleh penguasa negara yang sedang memerintah.

3
Kaelan, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, (Yogyakarta:
Paradigma, 2016 ), hal. 99.
4
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI, ( Medan: Akasha Sakti, 2018),
hal. 33.
Oleh karena itu bagi suatu negara, tujuan merupakan hal yang sangat
penting sebab tujuan akan sangat menentukan bagaimana suatu negara akan
mengatur menyusun, dan menyelenggarakan pemerintahannya guna mencapai
tujuan yang sudah ditentukan.
Adapun tujuan negara menurut beberapa ahli yaitu :
 Roger H. Soltau, tujuan negara adalah mengembangkan agar rakyat
berkembang serta mengembangkan daya ciptanya sebebas
mungkin.
 J. Baren, mengklasifikasi tujuan negara dalam dua hal :
1. Tujuan sebenarnya adalah memelihara keamanan, ketertiban dan
penyelenggaraan kepentingan umum.
2. Tujuan tidak sebenarnya yaitu pertahanan diri yang berkuasa
untuk tetap berada dalam kedudukannya.
 Aristoteles, negara bertujuan menyelenggarakan hidup yang baik
dari warga negaranya.
 Charles E. Miriam, tujuan negara adalah mencapai keamanan,
ketertiban, dan kesejahteraan umum.
 Plato, tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.

Sedangkan tujuan negara secara umum bermacam-macam antara lain :

 Untuk memperluas kekuasaan


Ajaran negara kekuasaan menyatakan bahwa kekuasaan
berarti kebenaran yang ditandai dengan bertambahnya kemajuan
negara. Negara memiliki kekuasaan untuk menghendaki agar
negaranya menjadi besar dan jaya.
 Untuk menyelenggarakan ketertiban hukum
Negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum
segala kekuasaan dari alat-alat pemerintahan berdasarkan hukum,
semua orang harus tunduk kepada hukum, sebab hukumlah yang
berkuasa dalam negara tersebut.
 Untuk mencapai kesejahteraan umum
Negara bertujuan ungin mewujudkan kesejahteraan umum.
Negara dipandang sebagai alat yang dibentuk manusia untuk
mencapai tujuan bersama, yakni suatu tatanan masyarakat yang
didalamnya ada kebahagiaan, kemakmuran dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat negara itu.

Adapun tujuan Negara Republik Indonesia terdapat didalam pembukaan


UUD 1945 alinea IV, yaitu :

1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah


Indonesia
2) Memajukan kesejahteraan umum
3) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
C. Fungsi Negara
Fungsi negara perlu di tetapkan sebagai pengatur kehidupan dalam negara
demi tercapainya tujuan negara.
1. Fungsi Negara menurut Ahli
 John Locke
Jhon Locke membedakan fungsi negara menjadi 3 yaitu :
a. Fungsi Legislatif yaitu membuat Undang-
undang
b. Fungsi Eksekutif yaitu melaksanakan Undang-
undang, termasuk mengadili pelanggaran
Undang-undang.
c. Fungsi Federatif yaitu mengurusi urusan luar
negeri dan peang serta damai.
 Montesquieu
Montesquieu membedakan fungsi negara menjadi 3 yaitu :
a. Fungsi Legislatif yaitu membuat Undang-
undang
b. Fungsi Eksekutif yaitu melaksanakan Undang-
undang termasuk mengadakan hubungan luar
negeri, membuat perjanjian dengan negara lain.
c. Fungsi Yudikatif yaitu mengawasi agar semua
peraturan ditaati.

2. Fungsi Negara Indonesia


Secara umum setiap negara memiliki 4 fungsi utama bangsanya
yaitu :
a. Fungsi pertahanan dan keamanan
Negara melindungi rakyat, wilayah, dan pemerintahan dari
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik dari dalam
maupun dari luar yang dapat mengganggu pertahanan dan
keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Contoh fungsi
ini adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas penjagaan daerah
perbatasan oleh TNI.
b. Fungsi Pengaturan dan Ketertiban
Negara menciptakan Undang-undang dan Peraturan
Pemerintah serta menjalankannya demi terwujud tatanan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Contoh
fungsi ini adalah UU Sistem Pendidikan Nasional, UU tentang
Pemilu
c. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
Negara melakukan eksplorasi sumber daya alam dan
sumber daya manusia untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat, sehingga terwujud kesejahteraan dan kemakmuran
bagi seluruh rakyat. Contohnya antara lain, penguasaan SDA
yang menguasai hajat hidup orang banyak, seperti listrik, air, dan
bahan pangan.
d. Fungsi Keadilan menurut Hak dan Kewajiban
Negara menciptakan dan menegakkan hukum secara tegas
dan tanpa pilih kasih menurut hak dan kewajiban yang telah
dikontribusikan kepada bangsa dan negara. Contohnya adalah
negara menegakkan sistem hukum melalui lembaga pendidikan.

D. Unsur-unsur Terbentuknya Negara


Adapun unsur-unsur terbentuknya suatu negara antara lain :
1. Ada sekelompok manusia yang mempunyai kemauan untuk bersatu
2. Berada dalam suatu wilayah tertentu
3. Ada kehendak untuk membentuk atau berada di bawah pemerintahan
yang dibuatnya sendiri
4. Secara psikologis merasa senasib, sepenanggungan, setujuan, dan
secita-cita
5. Ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa, dan lain-lain
sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lainnya.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah negara di terjemahkan dari kata-kata asing Staat (bahasa Belanda
dan Jerman), State (bahasa Inggris), Etat (bahasa Prancis). Istilah Staat
mempunyai sejarah sendiri. Istilah itu mula-mula dipergunakan dalam abad ke-
15 di Eropa Barat. Anggapan umum yang diterima bahwa kata Staat (state,
etat) itu dialihkan dari bahasa Latin yaitu kata status atau statum yang artinya
keadaan tetap dan tegak.
Pada umumnya tujuan setiap negara adalah menciptakan kebahagiaan dan
kesejahteraan bagi rakyatnya. Tujuan negara yang satu dengan yang lainnya
berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh penguasa negara yang sedang
memerintah di negara tersebut.
Fungsi negara perlu di tetapkan sebagai pengatur kehidupan dalam negara
demi tercapainya tujuan negara. Fungsi Negara menurut ahli yang bernama
John Locke membedakan fungsi negara menjadi 3 yaitu, Fungsi Legislatif
membuat Undang-undang, Fungsi Eksekutif melaksanakan Undang-undang,
termasuk mengadili pelanggaran Undang-undang. Dan Fungsi Federatif yaitu
mengurusi urusan luar negeri dan peang serta damai.
Adapun unsur-unsur terbentuknya suatu negara antara lain adalah adanya
sekelompok manusia yang mempunyai kemauan untuk bersatu, berada dalam
suatu wilayah tertentu, ada kehendak untuk membentuk atau berada di bawah
pemerintahan yang dibuatnya sendiri, secara psikologis merasa senasib,
sepenanggungan, setujuan, dan secita-cita, dan ada kesamaan karakter,
identitas, budaya, bahasa, dan lain-lain sehingga dapat dibedakan dengan
bangsa lainnya.
DAFTAR PUSAKA

Huda, Ni’matul. Ilmu Negara, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.


Kaelan, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta:
Paradigma, 2016.
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn di SD/MI, ( Medan: Akasha Sakti,
2018.
Https://www.academia.edu/8924160/makalah_pkn

Anda mungkin juga menyukai