Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NEGARA DAN BANGSA


DISUSUN

O
L
E
H

Nama : M. Reza Amanda(4022022059)


: M. Riski Ridwan (4022022062)
Semester : 2 (dua)
Kelompok : 6 (enam)
Prodi : Ekonomi Syariah
Dosen Pembimbing : Dr. Noviandy, S, Fil, l., M.Hum.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN LANGSA
TAHUN 2022
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul: "
Negara dan Bangsa" .
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak. Akhirnya,
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Langsa, 12 April 2023

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan telah terjadi pada UUD 1945 yang sebelumnya dianggap sakral dan tidak
dapat diubah. Permintaan perubahan terhadap konstitusi ini pada dasarnya adalah
permintaan untuk mengorganisir kembali kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini dapat
diartikan sebagai awal dari "kontrak sosial" baru antara warga negara dan negara, menuju
apa yang diinginkan bersama yang dituangkan dalam sebuah konstitusi. Perubahan
konstitusi ini juga membutuhkan perubahan dalam sistem dan kondisi negara yang
otoriter menuju sistem yang demokratis dengan lembaga negara yang seimbang. Oleh
karena itu, perubahan konstitusi tidak bisa diabaikan dan sangat penting dalam proses
demokratisasi suatu negara. Komitmen bersama dari setiap elemen masyarakat untuk
mengamandemen UUD 1945 telah terlihat, namun bagaimana cara mewujudkan
komitmen itu, siapa yang bertanggung jawab, dan dalam situasi apa perubahan itu terjadi,
semuanya menjadi bagian penting dari proses perubahan konstitusi. Konstitusi menjadi
monumen kesuksesan perubahan yang membentuk dasar penting bagi suatu negara.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa makalah ini dibuat? Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas kuliah.
2. Apa pentingnya tema makalah ini? Makalah ini penting bagi generasi bangsa agar kita
memahami makna yang paling dalam mengenai negara dan bangsa ini.
3. Apa saja yang dibahas pada makalah ini? Makalah ini membahas tentang pengertin
negara dan bangsa, unsur-unur terbentuknya negara, fungsi serta tujuan negara.

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mendeskripsikan pengertian negara dan bangsa.
2. Untuk mendeskripsikan fungsi negara dan bangsa.
3. Untuk mendeskripsikan unsur-unsur negara dan bangsa.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian

1. Pengertian Negara Bangsa

Negara merupakan entitas yang terorganisir di dalam suatu wilayah, yang memiliki
wewenang paling tinggi yang sah, dan diakui serta dipatuhi oleh seluruh warganya.

Negara merupakan suatu bentuk organisasi yang terdapat dalam kehidupan sosial
masyarakat. Setiap individu yang menjadi warga negara harus patuh pada pemerintah dan
berada dalam kekuasaan negara. Dengan hidup di dalam sistem pemerintahan, masyarakat
berharap untuk mencapai tujuan tertentu, seperti keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan.
Agar pemerintah dapat mengatur kehidupan masyarakat secara teratur, dibutuhkan sistem
aturan yang terstruktur dalam hierarki, dengan aturan tertinggi sebagai acuan utama yang
harus diikuti sampai pada aturan terendah.

Bangsa adalah kelompok manusia yang memiliki kesamaan bahasa, agama, budaya,
dan sejarah, yang membentuk identitas bersama. Dalam konteks lain, bangsa merupakan
kumpulan individu yang bersatu karena mempunyai kesamaan sejarah dan cita-cita yang
terikat pada satu wilayah atau tanah air. Secara sosiologis atau antropologis, bangsa adalah
kelompok orang yang saling membutuhkan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama
di dalam suatu wilayah. Sementara itu, secara politis, bangsa adalah masyarakat di suatu
daerah yang tunduk pada kedaulatan negara sebagai kekuasaan tertinggi baik ke dalam
maupun ke luar.
Menurut Ensiklopedia Indonesia, Dasar Negara merupakan pedoman yang mengatur
kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Dasar
Negara yang digunakan di Indonesia adalah Pancasila, yang mengandung nilai-nilai luhur.
Pancasila telah mendarah dalam jiwa bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka.
Secara historis pengertian Negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi
masyarakat pada saat ini. Pengertian tentang Negara telah banyak di definisikan oleh para
ahli filsuf Yunani Kuno, para ahli abad pertengahan, sampai abad modern. Beberapa
pendapat tersebut antara lain:

a. Pendapat Aristoteles (Schmandt, 2002), negara adalah komunitas keluarga dan kumpulan
keluarga yang sejahtera demi kehidupan yang sempurna dan berkecukupan.
b. Jean Bodin (Schmandt, 2002), negara sebagai pemerintahan yang tertata dengan baik dari
beberapa keluarga serta kepentingan bersama mereka oleh kekuasaan berdaulat.
c. Riger Soltau, (Budiardjo, 2007; Agustino, 2007; Kaelan dan Achmad Zubaidi, 2007),
negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama
atas nama masyarakat.
d. Robert M. Mac Iver (Soehino,1998;Agustino,2007), negara adalah asosiasa yang
menyelenggarakan penertiban dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum
diselenggarakan oleh pemerintah diberi kekuasaan memeksa.
e. Miriam Budiardjo (2007), negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah
oleh sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari warganya untuk ketaatan melalui kekuasaan
yang sah.1

2. Negara Indonesia
Menurut berbagai teori tentang terjadinya negara, kedaulatan negara, serta bentuk dan
tujuannya, Negara Indonesia yang diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945 dapat
dijelaskan secara teoritis sebagai berikut: Indonesia merdeka dengan Proklamasi
Kemerdekaan yang melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara ini bukanlah
tujuan akhir dari perjuangan bangsa Indonesia, melainkan merupakan alat untuk mewujudkan
cita-cita membentuk masyarakat adil makmur, aman dan sentosa berdasarkan Pancasila.
Meskipun hampir semua negara memiliki kesamaan dalam unsur-unsur yang membentuk
negara, setiap negara di dunia memiliki spesifikasi dan ciri khas masing-masing dalam
tumbuh dan berkembangnya negara serta susunannya. Demikian juga dengan bangsa dan
Negara Indonesia yang tumbuh dan berkembang karena diilhami oleh kekuasaan dan
penindasan bangsa asing seperti penjajahan Belanda dan Jepang. Hal ini menyebabkan
bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dengan dijiwai oleh adanya kesatuan nasib dalam
penderitaan di bawah penjajahan bangsa asing serta perjuangan merebut kemerdekaan. Selain
itu, yang sangat khas bagi bangsa Indonesia adalah unsur-unsur etnis yang membentuk
bangsa tersebut sangat beraneka ragam, seperti latar belakang budaya seperti bahasa, adat
1
Wisesa Atha Raihan, Pengertian Negara, Makalah Negara, hlm 3.
kebiasaan, dan nilai-nilai yang dimiliki. Oleh karena itu, terbentuknya bangsa dan Negara
Indonesia melalui suatu proses yang cukup panjang, dari masa kejayaan kerajaan Kutai,
Sriwijaya, Majapahit, dan kerajaan-kerajaan lainnya hingga saat bangsa asing datang ke
Indonesia dan bangsa Indonesia bertekad untuk membentuk suatu persekutuan hidup yang
disebut bangsa, sebagai unsur pokok negara melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Isi
sumpah tersebut berisi tekad untuk mewujudkan unsur-unsur negara, yaitu satu nusa
(wilayah) negara, satu bangsa (rakyat), dan satu bahasa sebagai bahasa pengikat.

3. Unsur-unsur Negara

Proses pembentukan negara harus memenuhi beberapa unsur agar dapat dikategorikan
sebagai sebuah negara yang layak. Salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh sebuah
negara sebagai subyek hukum internasional adalah unsur-unsur pembentukan negara.
Menurut pasal 1 Konvensi Montevideo 1993 unsur suatu negara adalah (1) penduduk yang
tetap; (2) wilayah yang pasti; (3) pemerintahan; (4) kemampuan untuk mengadakan
hubungan dengan negara lain.

Menurut Parthiana, unsur-unsur pembentukan negara dapat dibagi menjadi dua


kategori utama, yaitu unsur faktual atau riil dan unsur yang tidak riil. Unsur faktual atau riil
adalah unsur-unsur yang dapat diamati secara fisik seperti penduduk, wilayah, dan
pemerintahan. Sedangkan unsur yang tidak riil adalah unsur-unsur yang relatif dan subjektif
sehingga sulit diamati secara fisik.

Dalam konteks hukum internasional, pengakuan suatu negara oleh negara lain
didasarkan pada pemenuhan syarat-syarat berdirinya negara, terutama dalam hal wilayah
darat, laut, dan udaranya. Konvensi Montevideo tahun 1933 tentang Hak dan Kewajiban
Negara memuat unsur-unsur yang harus terpenuhi agar suatu negara diakui secara
internasional. Oleh karena itu, unsur-unsur pembentukan negara menjadi penting dalam
konteks hukum internasional.

a. Penduduk yang Tetap

Rakyat adalah kumpulan manusia dari dua jenis kelamin yang hidup bersama dalam
suatu masyarakat, meskipun mereka berasal dari keturunan yang berlainan, menganut
kepercayaan yang berlainan, atau memiliki warna kulit yang berlainan. Terlebih khusus lagi
rakyat diartikan semua orang yang berdiam di dalam suatu negara atau menjadi penghuni
negara. Rakyat dibedakan menjadi penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah mereka
yang bertempat tinggal di dalam wilayah negara, sedangkan yang bukan penduduk adalah
mereka yang berada di dalam wilayah negara yang sedang melakukan kunjungan wisata. Ada
lagi sebutan warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ialah mereka yang
berdasarkan hukum merupakan anggota dari suatu negara. Ada tiga unsur dasar yang
menentukan warga Negara, yaitu asas keturunan atau pertalian darah kewarganegaraan
seseorang didasarkan oleh kewarganegaraan orang tuanya; asas kedaerahan atau territorial
yang menentukan kewarganegaraan seseorang didasarkan pada tempat ia dilahirkan
meskipun orang tuanya berasal dari negara lain; dan asas kewarganegaraan, yaitu asas
penentuan ini dapat dilakukan ketika seseorang yang berkewarganegaraan asing mengajukan
permohonan menjadi warga negara dari suatu negara tertentu.

b. Wilayah yamg Pasti

Wilayah merupakan area yang dihuni oleh penduduk serta digunakan sebagai lokasi
pemerintahan suatu negara. Wilayah ini memainkan peran penting dalam pembentukan
negara karena tidak mungkin terdapat sebuah negara tanpa adanya batasan wilayah yang
jelas. Oleh karena itu, wilayah menjadi unsur yang sangat penting dalam terbentuknya
negara.

Wilayah terbagi menjadi dua :

1. Wilayah Fungsional: Suatu kawasan yang difungsikan, menurut jenis dan


kekhususan, suatu wilayah yang saling berhubungan satu sama lain, misalnya
kota, kecamatan, dan kelurahan yang selalu berhubungan.
2. Wilayah Formal: Kawasan yang homogen dan dicirikan oleh sesuatu yang
dimiliki atau melekat pada manusia dan alam secara umum.2

c. Pemerintah yang berdaulat.

Pemerintah sebagai unsur negara adalah pemerintah dalam pengertian luas,


yaitu gabungan seluruh alat perlengkapan negara atau lembaga-lembaga negara. Kedaulatan
adalah kekuasaan yang tertinggi dalam sebuah negara.

Pemerintah ada 3 pengertian yaitu :

2
Citra Dewy, Konsep Wilayah dan Perwilayahan, e-Modul 2019 Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, hlm 7.
1. Pemerintahan dalam arti luas, sebagai gabungan dari semua badan kenegaraan atau alat-
alat perlengkapan negara dalam arti yang luas, seperti legislatif, seksekutif dan yudikatif.

2. Pemerintah sebagai kepala negara atau badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa
memerintah di wilayah negara.

3. Pemerintah dalam arti sempit yaitu badan eksekutif saja seperti presiden dan perdana
mentri beserta para mentri (kabinet).

d.Pengakuan dari negara lain.

Pengakuan sebuah negara terbagi menjadi dua, yaitu pengakuan secara de facto yaitu
pengakuan berdasarkan kenyataan atau fakta bahwa di atas wilayah tersebut diakui telah
berdiri sebuah negara. Kemudian pengakuan de jure yaitu pengakuan berdasarkan hukum.3

4. Sifat-sifat Negara

Sementara itu menurut Max Weber, Negara adalah suatu masyarakat yang
mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasaan fisik secarah sah dalam sesuatu
wilayah. Pandangan Max Weber dalam mengartikan Negara, cenderung memberikan sifat
Negara yakni memaksa untuk menggunakan kekerasan dalam mengatur tatanan
masyarakatnya, pemikiran ini dilihat dari sudut pandang sosiologi. Menggunakan kekerasan
bagi Negara sebagai sifatnya dilegalkan dalam pandangan Max Weber, bahkan diharuskan
apabila Negara dalam keadaan darurat, atau adanya pemberontakan fisik dari rakyat maupun
adanya serangan dari luar. Sedang menurut Robert M. Maclver, menyatakan bahwa Negara
adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu
wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang
untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa. Kajian Negara dalam pandangan Maclver
ini lebih mengedapkan aspek hukumnya, bahwa kekuasaan Negara memiliki hak untuk
membuat sebuah aturan hukum, dimana aturan hukum itu diselenggaran untuk penertiban
akan keberlangsungan hidup masyarakatnya.4

5. Fungsi dan Tujuan Negara

3
Esa Unggul, Unsur-unsur dan Aspek-aspek Negara, Modul hlm 7-8.
4
Agus Dimyati, Hakikat dan Fungsi Negara: Telaah atas Persoalan
Kebangsaan di Indonesia , Journal of Multidisciplinary Studies, p-ISSN 2085-997X. e-ISSN 2715-4505
Vol. 11 Nomor 01 Juni 2020, hlm 3.
Bagir Manan menyatakan bahwa dalam negara kesejahteraan, pemerintah menjadi
penanggung jawab untuk mewujudkan keadilan sosial, kesejahteraan umum dan
sebesarbesarnya kemakmuran rakyat, sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD NRI
1945 yang menyatakan bahwa, negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum/ bersama, mencerdaskan
kehidupan bangsa, ikut berperan aktif dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, dalam hal ini kesehatan
merupakan salah satu hak yang harus diperhatikan. Sejalan dengan pemikiran tersebut,
Muchsan menyatakan bahwa fungsi/tugas negara Indonesia adalah :

1. Fungsi keamanan, pertahanan, dan ketertiban. Termasuk dalam fungsi ini adalah fungsi
perlindungan terhadap kehidupan, hak milik, dan hakhak lainnya sesuai dengan yang diatur
dalam peraturan perundangundangan.

2. Fungsi kesejahteraan (welfare function), termasuk didalamnya sosial service dan sosial
welfare, yang jelas seluruh kegiatan yang di tujukan untuk terwujudnya kesejahteraan
masyarakat serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Fungsi Pendidikan (education Function), termasuk kedalamnya tugas penerangan umum,


nation and character building, peningkatan kebudayaan, dan sebagainya.

4. Fungsi mewujudkan ketertiban serta kesejahteraan dunia.

 Menurut Laporan Pembangunan Dunia (1997) negara mempunyai tiga fungsi :

1. Fungsi negara menyediakan kebutuhan publik, pertahanan, hukum dan ketertiban hak milik

pribadi.

2. Fungsi negara managemen makro ekonomi, kesehatan masyarakat.

3. Fungsi negara meningkatkan keadilan

4. Melindungi kaum miskin. Berkaitan dengan fungsi negara tersebut maka pemerintah
sebagai penyelenggara negara harus mampu menciptakan peraturan perundang-undangan
yang berpihak kepada rakyat, undang-undang akan membuka jalan untuk terciptanya
kesejahteraan masyarakat.34 Hukum mengatur penyelenggaraan berbagai upaya
kesejahteraan seperti kesehatan, pendidikan dan kebutuhan publik lainnya. Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat kebangsaan
(nasionlisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh
tampah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosil. Fungsi negara menurut UUD 1945 melindungi seluruh tumpah darah
Indonesia yang tercantum dalam Premabule alinea empat yaitu Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawatan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Berdasarkan pembukaan negara UUD 1945 fungsi negara tidak terlepas dari hukum
penertiban dan penegakkan keadilan:

1. Melaksanakan penertiban (Law and order) dan mencegah bentrokan–bentrokan dalam


masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban. Dalam fungsi ini negara dapat
dikatakan sebagai stabilisator.

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

3. Pertahanan untuk menjamin tegaknya kedaulatan negara dan mengantisipasi kemungkinan


adanya serangan yang dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa (negara). Untuk itu
negara dilengkapi dengan alat pertahanan.

4. Menegakkan keadilan dilaksanakan melalui lembaga peradilan.

Fungsi negara dapat juga diartikan sebagai tugas organisasi negara. Secara umum
tugas negara meliputi tugas essensialnadalah mempertahankan negara sebagai organisasi
politik yangnberdaulat, ialah (a) Tugas internal negara yaitu memeliharanketertiban,
ketentraman, keamanan, perdamaian dalam negaranserta melindungi hak setiap orang; dan
(b). Tugas eksternal yaitu mempertahankan kemerdekaan/kedaulatan negara. Tugas Fakultatif
adalah menyelenggarakan dan memperbesar kesejahteraan umum.5

DAFTAR PUSTAKA

Dewy, C. (2019). E-Modul geografi kelas XII: konsep wilayah dan pewilayahann, 7.

5
Ade Fartini, Hukum dan Fungsi Negaara menurut uud 1945, Jurnal Hukum, Sosial dan Keagamaan , Vol 1 No.
1, 2018, hlm 12-15.
Fartini, A. (2018). Hukum dan Fungsi Negara Menurut Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Al Ahkam, 14(1), 12-15.

Junaedi, J., & Dimiyati, A. (2020). Hakikat Dan Fungsi Negara: Telaah Atas Persoalan
Kebangsaan Di Indonesia. Logika: Jurnal Penelitian Universitas Kuningan, 11(01), 3.

Raihan, W. A. (2021). Pengertian Negara, 3.

Unggul, Esa., Unsur-unsur dan Aspek-aspek Negara, Modul, 7-8.

Anda mungkin juga menyukai