Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisamenyelesaikan
makalah yang berjudul “Negara dan konstitusi” dan dengan harapan semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehingga lebih mengetahui tentang Negara dan
konstitusi.
Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi para mahasiswa, umum, khususnya pada
kelompok kami dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa dipergunakan dengan
semestinya.
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Penyusun, Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................... 1
1.2.. RUMUSAN MASALAH................................................................................................. 2
1.3 TUJUAN MAKALAH.................................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian Negara
2. Apakah pengertian, tujuan, dan fungsi dari Konstitusi
3. Bagaimana pentingnya konstitusi bagi negara
4. Bagaimana UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia
5. Bagaimana perilaku konstitusional
2
BAB III
PEMBAHASAN
Berikut ini pendapat beberapa pakar kenegaraan berikut ini tentang negara.
2) Menurut Harold J Laski Sementara menurut Laski dalam The State in Theory and
Practice (1947), negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai
wewenang yang bersifat memaksa.
3) Menurut Max Weber Sosiolog Max Weber mengartikan negara adalah suatu masyarakat
yang memonopoli penggunaan kekerasan fisik yang sah dalam suatu wilayah.
3
4) Menurut Robert M MacIver menyebut negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan
ketertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem
hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah.
2) Menurut KC. Wheare Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu pelosok
yang berupa kumpulan gaya yang membentuk an mengelola pemerintahan negara.
3) Menurut Herman heller konstitusi mempunyai arti yang lebih besar dari Undang-undang
dasar. Konstitusi tidak hanya yuridis meskipun juga sosiologis dan politis.
4) Menurut Sri Soemantri Konstitusi merupakan naskah yang memuat suatu bangunan
negeri dan sendi-sendi sistem pemerintahan negara.
4
5) Menurut Lasalle Konstitusi merupakan hubungan antara kekuatan yang terkandung
dalam sekelompok jamaah yang memiliki posisi yang nyata dalam masyarakat, umpama
kepala angkatan bersenjata pelosok itu, partai politik, dll.
6) Menurut Richard S. Kay Konstitusi ialah pelaksanaan dari aturan-aturan hukum atau rule
of law dalam hubungan masa masyarakat dengan pemerintahan. Konstitualisme
menciptakan situasi yang dapat memupuk rasa aman sebab adanya batasan pada
wewenang pemerintah yang sudah diharuskan lebih awal.
7) Menurut Cf. Strong Konstitusi yaitu sekumpulan asas yang mengse, menetapkan
pemerintah dan kekuasaannya, hak-hak yang diperintah, kemudian juga hubungan antara
pemerintah dengan yang diperintah.
Tujuan Konstitusi
Konstitusi mempunyai tujuan yang berperan dalam suatu negara, yaitu:
1) Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya
tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan
bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak.
2) Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain
dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.
3) Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara
kita tidak akan berdiri dengan kokoh.
Fungsi Konstitusi
Konstitusi mempunyai fungsi yang berperan dalam suatu negara, fungsi konstitusi antara
lain:
1) Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadinya
kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pemerintah agar hak-hak bagi warga negara
terlindung dan tersalurkan “konstitusionalisme”.
2) Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu negara “a birth certificate of new
state”.
5
3) Konstitusi berfungsi sebagai sumber hukum tertinggi.
4) Konstitusi berfungsi sebagai alat yang membatasi kekuasaan.
5) Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambang.
6) Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga suau
negara.
6
yang menetapkan bagaimana kekuasaan dibagai di antara beberapa lembaga kenegaraan,
seperti antara lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Selain sebagai pembatas kekuasaan, konstitusi juga digunakan sebagai alat untuk
menjamin hak-hak warga negara. Hak-hak tersebut mencakup hak-hak asasi, seperti hak
untuk hidup, kesejahteraan hidup, dan hak kebebasan. Mengingat pentingnya konstitusi
dalam suatu negara ini, Struycken dalam bukunya “ Het Staatsrecht van Het Koninkrijk der
Nederlander ” menyatakan bahwa Undang-undang Dasar sebagai konstitusi tertulis
merupakan dokumen formal yang berisikan: Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang
lampau,Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa dan Pandangan
tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik untuk waktu sekarang maupun untuk
waktu yang akan datang.
Suatu keinginan, di mana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak
dipimpin. Keempat materi yang terdapat dalam konstitusi atau undang-undang tersebut,
menunjukkan arti pentingnya suatu konstitusi yang menjadi barometer kehidupan bernegara
dan berbangsa, serta memberikan arahan dan pedoman bagi generasi penerus bangsa dalam
menjalankan suatu negara. Dan pada prinsipnya, semua agenda penting kenegaraan serta
prinsip-prinsip dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, telah tercover
dalamkonstitusi (Thaib, 2001: 65). Dari beberapa pakar yang menjelaskan mengenai urgensi
konstitusi dalam sebuah negara, maka secara umum dapat dikatakan bahwa eksistensi
konstitusi dalam suatu negara merupakan suatu keniscayaan, karena dengn adanya konstitusi
akan tercipta pembatasan kekuasaan melalui pembagian wewenang dan kekuasaan dalam
menjalankan negara. Selain itu, adanya konstitusi juga menjadi suatu hal yang sangat
penting untuk menjamin hak-hak asasi warga negara, sehingga tidak terjadi penindasan dan
perlakuan sewenang-wenang dari pemerintah.
7
2.4 UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam
tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara, UUD 1945 menempati tempatan
tertinggi. Menurut jenjang norma hukum, UUD 1945 adalah kelompok aturan dasar / pokok
Negara yang berada dibawah Pancasila sebagai Norma Dasar.
1. Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia
Dalam sejarahnya, sejak proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang di Indonesia telah
berlaku tiga macam undang-undang dasar dalam empat priode, yaitu sebagai berikut:
a. Periode 18 Agustus 1945-27 Desember 1949 berlaku UUD 1945. UUD 1945 terdiri
dari bagian pembukaan, batang tubuh (16 bab), 37 pasal, 4 pasal aturan paralihan, 2
ayat aturan tambahan, dan bagian penjelasan.
b. Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 berlakunya UUD RIS. UUD RIS terdiri
atas 6 bab, 197 pasal, dan beberapa bagian.
c. periode 17 Agustus 1959-5 Juli 1959 berlaku UUDS 1950 terdiri atas 6 bab, 146 pasal,
dan beberapa bagian.
d. Periode 5 Juni 1959- sekarang kembali berlaku UUD 1945.
Khusus untuk periode keempat bberlaku UUD 1945 dengan pembagian berikut:
1) UUD 1945 yang belum diamandemenkan;
2) UUD 1945 yang sudah diamandemenkan (tahun 1999, tahun 2000, tahun 2001, dan
tahun 2002)
Amandemen tersebut adalah:
a. Amandemen ke-1 pada sidang umum MPR, disahkan 19 Oktober
b. 1999;
c. Amandemen ke-2 pada sidang tahunan MPR, disahkan 18 Agustus
d. 2000;
e. Amandemen ke-3 pada siding tahuna MPR, disahkan 10 November
f. 2001;
g. Amandemen ke-4 pada tahunan MPR, disahkan 10 Agustus 2002;
8
Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia pertama kali ditetapkan oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. UUD yang ditetapkan oleh PPKI tersebut
sebenarnya merupakan hasil karya BPUPK melalui siding-sidangnya dari tanggal 29
Mei 1945 sampai 1 Juni 1945 dan tanggal 10 Juli sampai 16 juli 1945. Hasil karya
BPUPKI berupa rancangan pembukaaan hukum dasar dari BPUPKI itulah yang
selanjutnya ditetapkan menjadi UUD Negara Indonesia setelah
mengalami perubahan seperlunya oleh PPKI. Sidang PPKI pertama berlangsung
tanggal 18 Agustus 1945 yang menghasilkan 3 keputusan penting, yaitu sebagai berikut.
1) Mengesahkan Rancangan Pembukaan Hukum Dasar Negara dan Hukum Dasar
Sebagai UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2) Memilih Ir. Seokarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Presiden dan wakil
presiden.
3) Membentuk sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membentuk
presiden.
Penetapan UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia oleh PPKI
dilakukan dalam dua tahap, yaitu sebagai berikut.
9
1. Pengesahan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Yang Terdiri Dari 4
Alinea.
2. Pengesahan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia terdiri
atas 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan dua ayat aturan tambahan.
Jadi pada waktu yang disahkan PPKI adalah UUD Negara Indonesia yang terdiri
atas dua bagaian yaitu bagian pembukaan dan bagian batang tubuh atau pasal-pasalnya.
Adapun bagian penjelasan dilampirkan kemudian dalam satu naskah yang dibuat dalam
Berita Republik Indonesia tahun II No. 7 tanggal 15 Februari 1946. Berdasarkan hal itu
maka Naskah Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun II No. 7 Tanggal 15
Februari 1946, terdiri atas:
a) Pembukaan
b) Batang tubuh, dan
c) Penjelasan.
10
Beberapa ketentuan pokok dala UUD RIS 1949 antara lain:
1. Bentuk Negara adalah serikat, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik
2. Sistem pemerintahan adalah parlamenter. Dalam sistem pemerintahan ini, kepala
pemerintahan dijabat oleh seorang perdana mentri. Perdana mentri apis saat itu
adalah Moh. Hatta.
11
artinya perubahan UUD. Istilah perubahan konstitusi itu sendiri mencangkup dua
pengerrtian yaitu:
a. Amandemen konstitusi
b. Pembaruhan konstitusi
12
Perubahan atau amandemen UUD 1945 dilakukan perama kali oleh MPR pada
sidang umum MPR tahun 1999 dan mulai berlaku sejak tanggal 19 oktober 1999.
Amandemen atas UUD 1945 dilakukan oleh MPR sebanyak 4 kali. Dengan demikian
UUD 1945 telah mengalami 4 kali perubahan yaitu sebagai berikut:
1) Amandemen pertama terjadi pada sidang umum MPR tahun 1999, disahkan 19
oktober 1999.
2) Amandemen kedua terjadi pada sidang tahunan, disahkan 18 agustus 2000.
3) Amandemen ketiga terjadi pada sidang tahunan MPR, disahkan 10 november 2001.
4) Amandemen keempat terjadi pada sidang tahunan PPR, disahkan 10 agustus 2002.
Jadi, pada perubahan keempat ini yang diamandemen sebanyak 13 pasal serta 3
pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan. Dengan cara amandemen ini, UUD
1945 yang asli masih tetap berlaku, hanya beberapa ketentuan yang sudah diganti
dianggap tidak berlaku lagi. Yang beraku adalah ketentuan-ketentuan yang baru.
Naskah perubahan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari UUD negara republik
indonesia tahun 1945. Dengan demikian, naskah UUD 1945 kita terdiri atas:
1. Naskah asli UUD 1945
2. Naskah perubahan pertama UUD 1945
3. Naskah perubahan kedua UUD 1945
4. Naskah perubahan ketiga UUD 1945
5. Naskah perubahan keempat UUD 1945
Naskah UUD 1945 perubahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat tersebut
tertuang dalam putusan MPR tentang UUD 1945 dan perubahannya. Putusan MPR
tersebut tidak menggunakan nomor putusan majelis. Hal ini berbeda dengan jenis
putusan majelis lainnya, yaitu ketetapan majelis dan keputusan majelis yag
menggunakan nomor keputusan majelis. Dengan amandemen tersebut maka konstitusi
negara indonesia UUD 1945 menjadi lebih lengkap dan bertambah jumlah pasal-
pasalnya. Jumlah keseluruhan pasal yang diubah dari perubahan perama sampai
keempat ada 73 pasal. Namun jumlah nomor pasal tetap yaitu 37 tidak termasuk aturan
peralihan dan aturan tambahan. Perubahan diakukan dengan cara menambahkan huruf
13
A, B, C, dan seterusnya setelah nomor pasal (angkanya). Misalnya pasal 28, kemudian
pasal 28A, pasal 28B dan seterusnya.
14
terbentuk dalam susunan negara republik indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada
ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh ikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia”.
Perilaku konstitusional wajib dimiliki dan diterapkan oleh semua warga negara,karena
perilaku konstitusional dapat menciptakan keadaan yang tertib, disiplin,dan sesuai dengan
hukum. Berikut adalah contoh sikap konstitusional :
15
A. Perilaku Konstitusional Bagi Penyelenggaraan Negara
Berdasarkan konstitusi yang berlaku di Indonesia saat ini penyelenggaraanNagara
dilaksanakan oleh lembaga-lembaga Negara meliputi : MPR, Presiden,Kementrian
Negara, DPR, DPD, KPU, Badan Pemeriksa Keuangan, MA, MK, TNI,dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia.Lembaga-lembaga penyelenggara Negara tersebut
melaksanakan tugas ataukewajibannya berdasarkan wewenang yang dimiliki
berdasarkan ketetapankonstitusi lain :
1. MPR
Mengubah dan menetapkan UUD
Melantik Presiden dan Wakil Presiden
Memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
menurut UUD
Mengubah dan menetapkan UUD
Melantik Presiden dan Wakil Presiden
Memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
menurut UUD
16
B. Perilaku Konstitusional Warga Negara
1. Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain.
2. Mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku, baik peraturan lalu lintas,sekolah,
dan lain sebagainya.
3. Tidak main hakim sendiri.
4. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
5. Adanya keterbukaan dan etika dalam menghadapi suatu permasalahan.
6. Mengembangkan sikap sadar dan rasional.
7. Menjalin persatuan dan kesatuan melalui berbagai kegiatan.
8. Pelaksanaan pemilihan umum secara transparan, jujur, adil, dan bebas, sertasesuai
dengan peraturan yang berlaku.
9. Pengambilan keputusan dengan musyawarah atau pemungutan suara, tidak dengan
money politic, suap, kolusi, dan intimidasi.
10. Pelaksanaan demonstrasi atau aksi-aksi secara damai bukan dengan
kekerasan,infiltrasi, atau revolusi.
11. Membayar pajak tepat waktu.
12. Ikut melaksanakan pembelaan negara sesuai dengan kemampuan, hak dan
kewajiban.
13. Memberikan kritik atau saran kepada pemerintah melalui wakil rakyat.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Negara adalah oraganisasi tertinggi di antara suatu kelompok masyarakat
yangmempunyai cita-cita untuk bersatu hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini mengandung nilai konstitutif dari sebuah
negara yang menyaratkan adanya unsur dalam sebuah negara yaitu rakyat, wilayah,
kedaulatan dan pengakuan dari negara lain. Istilah konstitusi pada umumnya
menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara. Sistem itu berupa
kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan-
peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang ber!enang dan ada yang
tidak tertulis yang berupa kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara.
Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam
tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara, UUD 1945 menempati tempatan
tertinggi. Amandemen (bahasa inggris: amendtmendt) artinya perubahan. Perubahan yang
dilakukan merupakan ada atau sisipan dari konstitusi yang asli. Konstitusi yang asli tetap
berlaku. Adapun bagian yang diamandemen merupakan atau menjadi bagian dari
konstitusinya
3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang makalah
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih dipertanggung jawabkan.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/27/150000469/pengertian-negara-menurut-para-
ahli?page=all
https://www.dosenpendidikan.co.id/konstitusi-adalah/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/100000669/pengertian-
konstitusi?page=all#:~:text=Menurut%20Kamus%20Besar%20Bahasa%20Indonesia,undang
%2Dundang%20dasar%20suatu%20negara.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
konstitusi/#:~:text=Konstitusi%20berfungsi%20sebagai%20sumber%20hukum,dan%20kebeb
asan%20warga%20suau%20negara.
https://docplayer.info/71606445-3-pentingnya-konstitusi-dalam-suatu-negara.html
https://www.academia.edu/8590089/PERILAKU_KONSTITUSI
19