Anda di halaman 1dari 16

KEDUDUKAN WARGA NEGARA DAN PENDUDUK INDONESIA

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Pelajaran


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Disusun Oleh :
DIAN ADIYATMA SETIAWAN
Kelas :
XII IPS 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 BANGSAL
Jl. Ds. Peterongan Kec. Bangsal Mojokerto (0321) 5884929 Gmail: smababangsal@yahoo.com

KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2  Rumusan masalah........................................................................................... 1
1.3  Tujuan Penelitian............................................................................................ 2
1.4  Manfaat Penulisan.......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 4
2.1 Pengertian Warga negara................................................................................. 4
2.2 Kedudukan Warga Negara Dalam UUD’45.................................................... 5
2.3 Persamaan Kedudukan Warga Negara Indonesia............................................ 6
2.4 Status Warga Negara Indonesia....................................................................... 8
2.5 Asas – Asas Kewarganegaraan Indonesia....................................................... 8
2.6 Syarat Menjadi Warga Negara........................................................................ 10
2.7 Penyebab Hilangnya Status Kewarganegaraan............................................... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................................  12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Kedudukan Warga Negara
dan Penduduk Indonesia” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran PKn.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan
dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Mojokerto, 5 Maret 2022

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Warga negara merupakan salah satu unsur pokok suatu negara. Status
kewarganegaraan merupakan hubungan timbal balik antara warga negara dan
negaranya. Negara mempunyai kewajiban memberikan perlindungan terhadap warga
negaranya. Sebaliknya, setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap
negaranya. Hak dan kewajiban tersebut harus berjalan seimbang. Dengan adanya
keserasian dan keselarasan dalam menjalankan hak dan kewajiban akan tercipta
suasana yang harmonis.
Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, warga negara merupakan salah satu
unsur hakiki dan pokok terbentuknya negara. Oleh karena itu, kedudukan warga
negara Indonesia dan hal-hal lain yang berkaitan dengan warga negara dijamin oleh
hukum Indonesia.
Begitu juga dengan pewarganegaraan Indonesia. Suatu negara dalam
menentukan kewarganegaraannya mempunyai suatu pedoman dan cara yang sudah
ditetapkan dalam ketentuan hukum negara yang bersangkutan. Begitu juga dengan
negara Indonesia. Asas kewarganegaraan adalah pedoman dasar bagi suatu negara
untuk menentukan warga negara yang menjadi warga negaranya. Setiap negara
mempunyai kebebasan untuk menentukan asas kewarganegaraan yang hendak
dipergunakannya.
Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, Yang pokok adalah bahwa setiap orang
haruslah terjamin haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga
terhindar dari kemungkinan menjadi ‘stateless’ atau tidak berkewarganegaraan. Tetapi
pada saat yang bersamaan, setiap negara tidak boleh membiarkan seseorang memilki
dua status kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan perjanjian
kewarganegaraan antara negara-negara modern untuk menghindari status dwi-
kewarganegaraan tersebut.
Oleh karena itu, di samping pengaturankewarganegaraan berdasarkan kelahiran
dan melalui proses pewarganegaraan (naturalisasi) tersebut, juga diperlukan

1
mekanisme lain yang lebih sederhana, yaitu melalui registrasi biasa. Indonesia sebagai
negara yang pada dasarnya menganut prinsip ‘ius sanguinis’, mengatur kemungkinan
warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran.
Sebagai contoh banyak warga keturunan Cina yang masih berkewarga negaraan Cina
ataupun yang memiliki dwi-kewarganegaraan antara Indonesia dan Cina, tetapi
bermukim di Indonesia dan memiliki keturunan di Indonesia.
Terhadap anak-anak mereka ini sepanjang yang bersangkutan tidak berusaha
untuk mendapatkan status kewarganegaraan dari negara asal orangtuanya, dapat saja
diterima sebagai warganegara Indonesia karena kelahiran. Kalaupun hal ini dianggap
tidak sesuai dengan prinsip dasar yang dianut, sekurang-kurangnya terhadap mereka
itu dapat dikenakan ketentuan mengenai kewarganegaraan melalui proses registrasi
biasa, bukan melalui proses naturalisasi yang mempersamakan kedudukan mereka
sebagai orang asing sama sekali.

1.2    Rumusan Masalah


Berdasarkan pembahasan di atas, maka rumusan masalah yang lahir adalah:
1. Apa dasar hukum yang mengatur tentang kewarganegaraan?
2. Bagaimana asas kewarganegaraan?
3. Bagaimana hak opsi dan hak mediasi?
4. Apa syarat menjadi warga Negara
5. Apa penyebab hilangnya status kewargaanegaraan?

1.3    Tujuan Penulisan


Mengacu pada rumusan masalah tersebut tujuan yang diharapkan adalah:
1. Mengetahui dasar hukum yang mengatur tentang kewarganegaraan
2. Mengetahui asas kewarganegaraan
3. Memahami hak opsi dan hak mediasi
4. Mengetahui syarat menjadi warga Negara
5. Mengetahui penyebab hilangnya status kewargaanegaraan

2
1.4    Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dalam pembahasan ini ada dua yaitu, manfaat teoretis
dan manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis
Dapat menambah khasana keilmuan tentang kedudukan warga negara dan
kewarganegaraan di Indonesia
2. Manfaat praktis
Memberikan pengetahuan pada masyarakat (pembaca) terhadap kedudukan
warga negara dan kewarganegaraan di Indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Warga Negara


1. Pengertian Warga Negara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian warga negara adalah
penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang
warga negara dari negara itu. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal 1 angka (1) pengertian warga
negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Secara umum, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara yang
mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga negara dalam
bahasa Inggris dikenal dengan kata citizens. Seseorang dapat menjadi warga
negara setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentu an oleh suatu negara.

2. Pengertian Penduduk Indonesia


Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang
terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain
secara terus menerus. Penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili
di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka
yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Berdasarkan
pasal 6 Ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, pengertian penduduk adalah warga
negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia
a. Warga Negara secara umum ada Anggota suatu negara yang mempunyai
keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga negara adalah orang yg
tinggal di dalam sebuah negara dan mengakui semua peraturan yg terkandung
di dalam negara tersebut.
b. Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah : Orang-orang
bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai
warga Negara.

4
c. Koerniatmanto S. mendefinisikan warga negara dengan anggota negara.
Sebagai anggota negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan yang
khusus terhadap negaranya.Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang
bersifat timbal balik terhadap negaranya.
d. Warga negara diartikan dengan orang yang terkait dengan sistem hukum
Negara dan mendapat perlindungan Negara.
e. Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945
pasal 26) dimaksud untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
undang-undang sebagai warga negara Indonesia.

2.2 Kedudukan warga negara yang diatur dalam UUD 1945


1. UUD 1945
Dalam konteks UUD 1945, Kedudukan warga negara dan penduduk diatur
dalam pasal 26 yaitu :
a. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang warga Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga
negara.
b. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang tinggal di
Indonesia.
c. Hal-hal mengenai warga negara penduduk di atur dengan UU.
2. UU No. 3 tahun 1946
Undang-undang No.3 ialah tentang warga negara dan penduduk negara
adalah peraturan derivasi dibawah UU 1945 yang digunakan untuk
menegakan kedudukan Negara RI denganwarga negaranya dan kedudukan
penduduk negara RI.
3. UU No. 62 tahun 1958
UU No.62 tahun 1958 merupakan penyempurnaan dari UU tentang kewarga
negaraan yangterdahulu. UU No. 62 tahun 1958 tenang kewarganegaraan RI
merupakan produk hukumderivasi dari pasal 5 dan 144 UUD RI 1950 yang
sampai saat ini masih berlaku dan tetapdigunakan sebagai sumber hakum
yang mengatur masalah kewarganegaraan di Indonesai setelahkurang lebih
48 tahun berlaku, dan saat ini dinilai sudah tidak sesuai lagi.

5
Pernasalahankewarganegaraan yang semakin kompleks ternyata tidak mampu
ditampung oleh undang-undang ini.
4. UU No.12 tahun 2006
RUU Kewarganegaraan yang baru ini memuat beberapa subtansi dasar yang
lebih revolusioner dan aspiratif.
Dalam sistem kewarganegaraan di Indonesia, Kedudukan warga negara pada
dasarnya adalah sebagai pilar terwujudnya Negara. Sebagai sebuah negara
yang berdaulat dan merdeka Indonesiamempunyai kedudukan yang sama
dengan negara lain di dunia. Warga negara memilki hak dan kewajiban
terhadap negara. Sebaliknya, negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
warga negaranya. Dengan istilah sebagai warga negara, ia memiliki
hubungan timbal balik yang sederajat dengan negaranya

2.3 Persamaan Kedudukan Warga Negara Indonesia


Warga negara adalah sama kedudukannya, hak dan kewajibannya. Setiap individu
mendapatperlakuan yang sama dari negara. Ketentuan ini secara tegas termuat
dalam konstitusi tertinggikita, yaitu UUD 1945 Bab X sampai Bab XIV pasal 27
sampai pasal 34. berikut ini dijelaskansecara lebih rinci terntang persamaan
kedudukan warga negara, dalam berbagai bidang kehidupan.
1. Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintah
Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan
kedudukannya didalamhukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak adakecualinya.” Pasal ini juga
memperlihatkan kepada kita adanya kepedulian adanya hak asasidalam bidang
hukum dan politik.
2. Persamaan atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
(ekonomi)
Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan danpenghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Pasal ini
memencarkan persamaan akan keadilansosial dan kerakyatan. Ini berarti hak
asasi ekonomi warga negara dijamin dan diaturpelaksanaanya.
3. Persamaan dalam hal kemerdekaan berserikat dan berkumpul (politik)

6
Pasal 28 E ayat (3) menetapkan warga negara dan setiap orang untuk
berserikat, berkumpul, danmengeluarkan pendapat. Pasal ini mencerminkan
bahwa negara Indonesia bersifat demokratisdan memberi kebebasan yang
bertanggung jawab bagi setiap warga negaranya untukmelaksanakan hak dan
kewajibannya dalam bidang politik.
4. Persamaan dalam HAM
Dalam Bab X A tentang hak asai manusia dijelaskan secara tertulis bahwa
negara memberikandan mengakui persamaan setiap warga negara dalam
menjalankan HAM. Mekanismepelaksanaan HAM secara jelas ditetapkan
melalui pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J.
5. Persamaan dalam agama
Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa “negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiappenduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dankepercayaannya itu.” Berdasar pasal ini
tersurat jelas bahwa begara menjamin persamaan setiappenduduk untuk
memeluk agama sesuai dengan keinginannya. Agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan YME dijalankan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
6. Persamaan dalam upaya pembelaan negara
Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak
dan wajib ikutserta dalam upaya pembelaan negara.” Lebih lanjut, pasal 30
UUD 1945 memuat ketentuanpertahanan dan keamanan negara. Kedua pasal
tersebut secara jelas dapat kita ketahui bahwanegara memberikan kesempatan
yang sama kepada setiap warga negara yang ingin membelaIndonesia.
7. Pesamaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan
Pasal 31 dan 32 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara
mempunyai hak dankedudukan yang sama dalam masalah pendidikan dan
kebudayaan. Kedua pasal ini menunjukanbahwa begitu konsen dan peduli
terhadap pendidikan dan kebudayaan warga negara Indonesia.Setiap warga
negara mendapat porsi yang sama dalam kedua masalah ini.
8. Persamaan dalam perekonomian dan kesejahteraan sosial
Persamaan kedudukan warga negara dalam perekonomian dan kesejahteraan
diatur dalam BabXIV pasal 33 dan 34. pasal 33 mengatur masalah

7
perekonomian nasional yang diselenggarakanberdasar atas asas kekeluargaan
dengan prinsip demokrasi ekonomi untuk kemakmuran rakyatsecara
keseluruhan. Selanjutnya pasal 34 memuat ketentuan tentang kesejahteraan
sosial danjaminan sosial diman fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh negara (pasal 1) dannegara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayananumum yang layak (pasal 3).

2.4 Status Warga Negara Indonesia


Rakyat sebuah negara dibedakan menjadi 2 yaitu :  
1. Penduduk dan bukan penduduk
2. Warga negara dan bukan warga negara

Perbedaan antara penduduk dan warga negara:


Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu negara
sedangkan warga negara adalah orang yang secara hukum merupakan anggota suatu
negara.

PASAL 26 UUD 1945 menjelaskan bahwa :


1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan UU sebagai warga negara.
2. Penduduk ialah WNI dan orang asing yang bertempat  tinggal di Indonesia.
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan UU.

2.5 Asas-Asas Kewarganegaraan Indonesia


Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya
seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara tertentu. Pada umumnya
asas dalam menentukan kewarganegaraan dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1. Asas ius sanguinis (asas keturunan), yaitu kewarganegaraan seseorang ditentukan
berdasarkan pada keturunan orang yang bersangkutan. Misalnya, seseorang
dilahirkan di negara A, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara B,
maka ia adalah warga negara B. Jadi berdasarkan asas ini, kewarganegaraan anak

8
selalu mengikuti kewarganegaraan orang tuanya tanpa memperhatikan di mana
anak itu lahir.
2. Asas ius soli (asas kedaerahan/tempat kelahiran), yaitu kewarganegaraan
seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahirannya. Misalnya, seseorang
dilahirkan di negara B, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara A,
maka ia adalah warganegara B. Jadi menurut asas ini kewarganegaraan seseorang
tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tuanya, karena yang menjadi
patokan adalah tempat kelahirannya.
Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di beberapa negara,
baik yang menerapkan asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan dua
kemungkinan status kewarganegaraan seorang penduduk.
1. Apatride, yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Misalnya, seorang keturunan bangsa A yang menganut asas ius
soli lahir di negara B yang menganut asas ius sanguinis. Orang tersebut tidaklah
menjadi warga negara A dan juga tidak dapat menjadi warga negara B. Orang
tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan.
2. Bipatride, yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam
kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Misalnya, seseorang
keturunan bangsa B yang menganut asas ius sanguinis lahir di negara A yang
menganut asas ius soli. Karena ia keturunan bangsa B, maka ia dianggap sebagai
warga negara B. Akan tetapi, negara A juga menganggap dia warga negaranya
berdasarkan tempat kelahirannya.
Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah suatu negara
lazim menggunakan dua stelsel sebagai berikut.
1. Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara
aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa).
2. Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara
tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu (naturalisasi Istimewa).
Berkaitan dengan kedua stelsel tadi, seorang warga negara dalam suatu negara
pada dasarnya mempunyai hal-hal sebagai berikut.
1. Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif).
2. Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel pasif).

9
Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan
kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai berikut.
1. Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat dilahirkan.
2. Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi
anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur undang-undang.
3. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam undang-undang.

2.6 Persyaratan menjadi Warga Negara Indonesia


Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi
persyaratan seperti disebut dalam pasal 9, yakni:
1. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;
2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara
Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling
singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Dapat berbahasa Indonesia serta   mengakui  dasar negara Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia  Tahun 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda;
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

10
Prosedur berikutnya antara lain permohonan harus ditulis dalam bahasa Indonesia di
atas kertas bermeterai. Keputusan akhir atas permohonan adalah pada Presiden. Bila
dikabulkan oleh Presiden maka status WNI dinyatakan berlaku efektif sejak pemohon
mengucapkan sumpah atau janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.7 Penyebab Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia


Menurut UU No 62 Tahun 1958, seorang WNI akan kehilangan kewarganegaraan
apabila  :
1. Kawin dengan laki – laki asing                          
2. Putusnya seorang wanita asing dengan laki – laki warga Negara Indonesia
3. Anak yang orang tuanya kehilangan kewarganegaraan Indonesia
4. Memperoleh kewarganegaraan lain karena kemauan sendiri
5. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain
6. Diakui seorang, orang asing sebagai anaknya
7. Diangkat secara sah oleh seorang orang asing
8. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh menteri kehakiman dengan
persetujuan dewan menteri
9. Masuk dalam dinas asing tanpa izin lebih dahulu dari menteri kehakiman
Republik Indonesia
10. Mengangkat sumpah atau janji setia kepada Negara Asing
11. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu
Negara asing
12. Mempunyai paspor dari Negara asing
13. Bertempat diluar negeri selama 5 tahun berturut – turut dengan tidak menyatakan
keinginannya untuk menjadi warga Indonesia kecuali ia sedang ada dinas Negara
Republik Indonesia.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal
balik dengan negaranya. Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian kewarganegaraan adalah segala hal
ihwal yang berhubungan dengan warga negara. Asas kewarganegaraan Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 terdiri atas asas ius sanguinis
asas ius soli.
Kewarganegaraan Indonesia dapat diperoleh dengan cara keturunan, kelahiran,
pengangkatan anak, pewarganegaraan, melalui perkawinan, dan pernyataan memilih.
Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun
dan berhak mendapatkan perlindungan yang tidak bersifat diskriminatif.
a) Warga negara diartikan dengan orang yang terkait dengan sistem hukum
Negara dan mendapat perlindungan Negara. Dalam konteks Indonesia, istilah
warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26) dimaksud untuk bangsa
Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga
negara Indonesia.
b) Kedudukan warga negara yang diatur dalam UUD 1945
a. UUD 1945
b. UU No. 3 tahun 1946
c. UU No. 62 tahun 1958
d. UU No.12 tahun 2006
c) Asas kewarganegaraan yang berlaku secara umum     
a. Asas Ius Soli
b. Asas Sanguinis
d) Hal – Hal yang  menyebabkan hilangnya  kewarganegaraan  Indonesia terdapat
dalam UU No 62 Tahun 1958.
e) Persyaratan menjadi Warga Negara Indonesia terdapat dalam pasal 9.

12
DAFTAR PUSTAKA

Listyarti, Retno, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA dan MA Kelas X,


Jakarta, Erlangga.
Majelis Permusyawaaran Rakyat Indonesia, 2011, Undang-Undang Dasar Negara
Repuplik Indonesia Tahun 1945, Jakarta: sekretariat MPR RI.
http://irianirianiii.blogspot.com/2013/04/kedudukan-warga-negara-dan.html
http://dhedetpratama.blogspot.com/2011/03/dasar-hukum-yang-mengatur-warga-
negara.html
http://ajimmydj81.wordpress.com/2011/12/01/pengertian-kedudukan-warga-negara/
http://www.slideshare.net http://mariamah-sulaiman.blogspot.com
http://www.warnetgadis.com/2016/02/makalah-kedudukan-warna-negara-dan.html
By Haq4s

13

Anda mungkin juga menyukai