Disusun Oleh :
DIAN ADIYATMA SETIAWAN
Kelas :
XII IPS 4
KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 4
2.1 Pengertian Warga negara................................................................................. 4
2.2 Kedudukan Warga Negara Dalam UUD’45.................................................... 5
2.3 Persamaan Kedudukan Warga Negara Indonesia............................................ 6
2.4 Status Warga Negara Indonesia....................................................................... 8
2.5 Asas – Asas Kewarganegaraan Indonesia....................................................... 8
2.6 Syarat Menjadi Warga Negara........................................................................ 10
2.7 Penyebab Hilangnya Status Kewarganegaraan............................................... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Kedudukan Warga Negara
dan Penduduk Indonesia” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran PKn.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan
dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mekanisme lain yang lebih sederhana, yaitu melalui registrasi biasa. Indonesia sebagai
negara yang pada dasarnya menganut prinsip ‘ius sanguinis’, mengatur kemungkinan
warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran.
Sebagai contoh banyak warga keturunan Cina yang masih berkewarga negaraan Cina
ataupun yang memiliki dwi-kewarganegaraan antara Indonesia dan Cina, tetapi
bermukim di Indonesia dan memiliki keturunan di Indonesia.
Terhadap anak-anak mereka ini sepanjang yang bersangkutan tidak berusaha
untuk mendapatkan status kewarganegaraan dari negara asal orangtuanya, dapat saja
diterima sebagai warganegara Indonesia karena kelahiran. Kalaupun hal ini dianggap
tidak sesuai dengan prinsip dasar yang dianut, sekurang-kurangnya terhadap mereka
itu dapat dikenakan ketentuan mengenai kewarganegaraan melalui proses registrasi
biasa, bukan melalui proses naturalisasi yang mempersamakan kedudukan mereka
sebagai orang asing sama sekali.
2
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dalam pembahasan ini ada dua yaitu, manfaat teoretis
dan manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis
Dapat menambah khasana keilmuan tentang kedudukan warga negara dan
kewarganegaraan di Indonesia
2. Manfaat praktis
Memberikan pengetahuan pada masyarakat (pembaca) terhadap kedudukan
warga negara dan kewarganegaraan di Indonesia
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
c. Koerniatmanto S. mendefinisikan warga negara dengan anggota negara.
Sebagai anggota negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan yang
khusus terhadap negaranya.Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang
bersifat timbal balik terhadap negaranya.
d. Warga negara diartikan dengan orang yang terkait dengan sistem hukum
Negara dan mendapat perlindungan Negara.
e. Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945
pasal 26) dimaksud untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
undang-undang sebagai warga negara Indonesia.
5
Pernasalahankewarganegaraan yang semakin kompleks ternyata tidak mampu
ditampung oleh undang-undang ini.
4. UU No.12 tahun 2006
RUU Kewarganegaraan yang baru ini memuat beberapa subtansi dasar yang
lebih revolusioner dan aspiratif.
Dalam sistem kewarganegaraan di Indonesia, Kedudukan warga negara pada
dasarnya adalah sebagai pilar terwujudnya Negara. Sebagai sebuah negara
yang berdaulat dan merdeka Indonesiamempunyai kedudukan yang sama
dengan negara lain di dunia. Warga negara memilki hak dan kewajiban
terhadap negara. Sebaliknya, negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
warga negaranya. Dengan istilah sebagai warga negara, ia memiliki
hubungan timbal balik yang sederajat dengan negaranya
6
Pasal 28 E ayat (3) menetapkan warga negara dan setiap orang untuk
berserikat, berkumpul, danmengeluarkan pendapat. Pasal ini mencerminkan
bahwa negara Indonesia bersifat demokratisdan memberi kebebasan yang
bertanggung jawab bagi setiap warga negaranya untukmelaksanakan hak dan
kewajibannya dalam bidang politik.
4. Persamaan dalam HAM
Dalam Bab X A tentang hak asai manusia dijelaskan secara tertulis bahwa
negara memberikandan mengakui persamaan setiap warga negara dalam
menjalankan HAM. Mekanismepelaksanaan HAM secara jelas ditetapkan
melalui pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J.
5. Persamaan dalam agama
Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa “negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiappenduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dankepercayaannya itu.” Berdasar pasal ini
tersurat jelas bahwa begara menjamin persamaan setiappenduduk untuk
memeluk agama sesuai dengan keinginannya. Agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan YME dijalankan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
6. Persamaan dalam upaya pembelaan negara
Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak
dan wajib ikutserta dalam upaya pembelaan negara.” Lebih lanjut, pasal 30
UUD 1945 memuat ketentuanpertahanan dan keamanan negara. Kedua pasal
tersebut secara jelas dapat kita ketahui bahwanegara memberikan kesempatan
yang sama kepada setiap warga negara yang ingin membelaIndonesia.
7. Pesamaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan
Pasal 31 dan 32 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara
mempunyai hak dankedudukan yang sama dalam masalah pendidikan dan
kebudayaan. Kedua pasal ini menunjukanbahwa begitu konsen dan peduli
terhadap pendidikan dan kebudayaan warga negara Indonesia.Setiap warga
negara mendapat porsi yang sama dalam kedua masalah ini.
8. Persamaan dalam perekonomian dan kesejahteraan sosial
Persamaan kedudukan warga negara dalam perekonomian dan kesejahteraan
diatur dalam BabXIV pasal 33 dan 34. pasal 33 mengatur masalah
7
perekonomian nasional yang diselenggarakanberdasar atas asas kekeluargaan
dengan prinsip demokrasi ekonomi untuk kemakmuran rakyatsecara
keseluruhan. Selanjutnya pasal 34 memuat ketentuan tentang kesejahteraan
sosial danjaminan sosial diman fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh negara (pasal 1) dannegara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayananumum yang layak (pasal 3).
8
selalu mengikuti kewarganegaraan orang tuanya tanpa memperhatikan di mana
anak itu lahir.
2. Asas ius soli (asas kedaerahan/tempat kelahiran), yaitu kewarganegaraan
seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahirannya. Misalnya, seseorang
dilahirkan di negara B, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara A,
maka ia adalah warganegara B. Jadi menurut asas ini kewarganegaraan seseorang
tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tuanya, karena yang menjadi
patokan adalah tempat kelahirannya.
Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di beberapa negara,
baik yang menerapkan asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan dua
kemungkinan status kewarganegaraan seorang penduduk.
1. Apatride, yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Misalnya, seorang keturunan bangsa A yang menganut asas ius
soli lahir di negara B yang menganut asas ius sanguinis. Orang tersebut tidaklah
menjadi warga negara A dan juga tidak dapat menjadi warga negara B. Orang
tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan.
2. Bipatride, yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam
kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Misalnya, seseorang
keturunan bangsa B yang menganut asas ius sanguinis lahir di negara A yang
menganut asas ius soli. Karena ia keturunan bangsa B, maka ia dianggap sebagai
warga negara B. Akan tetapi, negara A juga menganggap dia warga negaranya
berdasarkan tempat kelahirannya.
Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah suatu negara
lazim menggunakan dua stelsel sebagai berikut.
1. Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara
aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa).
2. Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara
tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu (naturalisasi Istimewa).
Berkaitan dengan kedua stelsel tadi, seorang warga negara dalam suatu negara
pada dasarnya mempunyai hal-hal sebagai berikut.
1. Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif).
2. Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel pasif).
9
Menurut penjelasan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan
kewarganegaraan menganut asas-asas sebagai berikut.
1. Asas ius sanguinis, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat dilahirkan.
2. Asas ius soli secara terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi
anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur undang-undang.
3. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam undang-undang.
10
Prosedur berikutnya antara lain permohonan harus ditulis dalam bahasa Indonesia di
atas kertas bermeterai. Keputusan akhir atas permohonan adalah pada Presiden. Bila
dikabulkan oleh Presiden maka status WNI dinyatakan berlaku efektif sejak pemohon
mengucapkan sumpah atau janji setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal
balik dengan negaranya. Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian kewarganegaraan adalah segala hal
ihwal yang berhubungan dengan warga negara. Asas kewarganegaraan Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 terdiri atas asas ius sanguinis
asas ius soli.
Kewarganegaraan Indonesia dapat diperoleh dengan cara keturunan, kelahiran,
pengangkatan anak, pewarganegaraan, melalui perkawinan, dan pernyataan memilih.
Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun
dan berhak mendapatkan perlindungan yang tidak bersifat diskriminatif.
a) Warga negara diartikan dengan orang yang terkait dengan sistem hukum
Negara dan mendapat perlindungan Negara. Dalam konteks Indonesia, istilah
warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26) dimaksud untuk bangsa
Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga
negara Indonesia.
b) Kedudukan warga negara yang diatur dalam UUD 1945
a. UUD 1945
b. UU No. 3 tahun 1946
c. UU No. 62 tahun 1958
d. UU No.12 tahun 2006
c) Asas kewarganegaraan yang berlaku secara umum
a. Asas Ius Soli
b. Asas Sanguinis
d) Hal – Hal yang menyebabkan hilangnya kewarganegaraan Indonesia terdapat
dalam UU No 62 Tahun 1958.
e) Persyaratan menjadi Warga Negara Indonesia terdapat dalam pasal 9.
12
DAFTAR PUSTAKA
13