MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelas :
X - AKL 1
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah PPKn yang berjudul “Makalah Kedudukan Warga Negara
dan Penduduk Indonesia” ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I PENDAHULUAN
Warga negara merupakan salah satu unsur pokok suatu negara. Status
kewarganegaraan merupakan hubungan timbal balik antara warga negara dan
negaranya. Negara mempunyai kewajiban memberikan perlindungan terhadap
warga negaranya. Sebaliknya, setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban
terhadap negaranya. Hak dan kewajiban tersebut harus berjalan seimbang. Dengan
adanya keserasian dan keselarasan dalam menjalankan hak dan kewajiban akan
tercipta suasana yang harmonis.
Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, warga negara merupakan salah satu unsur
hakiki dan pokok terbentuknya negara. Oleh karena itu, kedudukan warga negara
Indonesia dan hal-hal lain yang berkaitan dengan warga negara dijamin oleh
hukum Indonesia. Begitu juga dengan pewarganegaraan Indonesia. Suatu negara
dalam menentukan kewarganegaraannya mempunyai suatu pedoman dan cara
yang sudah ditetapkan dalam ketentuan hukum negara yang bersangkutan. Begitu
juga dengan negara Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa dasar hukum yang mengatur tentang kewarganegaraan?
2. Apa saja asas-asas kewarganegaraan Indonesia?
3. Apa saja syarat-syarat untuk menjadi warga negara Indonesia?
4. Apa saja penyebab hilangnya kewarganegaraan Indonesia?
4
BAB II PEMBAHASAN
Masyarakat Indonesia
merupakan masyarakat
yang beragama.
Kehidupan beragama
merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari
kehidupan seluruh
masyarakat Indonesia,
termasuk kalian sebagai
pelajar.
Setiap awal pelajaran
kalian tentunya selalu
dipersilakan untuk
berdoa
5
berdasarkan agama dan
kepercayaannya masing-
masing. Begitupun
ketika
berada di lingkungan
keluarga atau
masyarakat, kalian dapat
melakukan
berbagai kegiatan
keagamaan dengan
nyaman, aman dan tertib.
Hal itu semua,
dikarenakan di negara kita
sudah ada jaminan akan
kemerdekaan beragama
6
dan kepercayaan yang
dimiliki oleh seluruh
rakyat Indonesia.
Rakyat sebagai penghuni negara mempunyai peranan yang sangat penting dalam
merencanakan, mengelola dan mewujudkan tujuan negara. Keberadaan rakyat
yang menjadi penduduk maupun warga negara, secara konstitusional telah
tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 26 yaitu :
1. Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara.
2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
7
Pembedaan rakyat berdasarkan dengan hubungannya dengan daerah tertentu
(tempat tinggal) dalam suatu negara disebut penduduk. Sedangkan pembedaan
rakyat berdasarkan hubungannya dengan pemerintah negaranya disebut warga
negara.
Perbedaan status sangat berpengaruh terhadap hak dan kewajiban yang dimiliki
baik yang menyangkut politik, ekonomi, sosial-budaya, maupun hankam.
Kewajiban-kewajiban penduduk :
8
berdasarkan asas ini, kewarganegaraan anak selalu mengikuti
kewarganegaraan orang tuanya tanpa memperhatikan di mana anak itu lahir.
2. Asas ius soli (asas kedaerahan/tempat kelahiran), yaitu kewarganegaraan
seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahirannya. Misalnya, seseorang
dilahirkan di negara B, sedangkan orang tuanya berkewarganegaraan negara
A, maka ia adalah warganegara B. Jadi menurut asas ini kewarganegaraan
seseorang tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tuanya, karena yang
menjadi patokan adalah tempat kelahirannya.
1. Stelsel aktif, yaitu seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara
aktif untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa).
2. Stelsel pasif, yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga
negara tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu (naturalisasi
istimewa).
Hak-hak tersebut umumnya diberikan kepada warga negara keturunan asing untuk
menghindari terjadinya kewarganegaraan rangkap (bipatride dan multipatride).
Khusus hak menolak kewarganegaraan dapat berlaku juga bagi orang keturunan
warga negara asli dari negara yang bersangkutan, tapi konsekuensinya bisa jadi
orang yang bersangkutan akan tidak mempunyai kewarganegaraan.
9
Anak warga negara asing yang belum berusia 5 tahun yang diangkat secara
sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak warga negara Indonesia.
3. Naturalisasi (Pewarganegaraan)
orang asing yang ingin menjadi warga negara Indonesia harus mengajukan
permohonan secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermaterai
kepada presiden melalui menteri, dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu :
a. Berusia 18 tahun atau sudah kawin.
b. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah
negara Republik Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut atau
paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang dengan
ancaman pidana penjara satu tahun lebih.
f. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak
menjadi berkewarganegaraan ganda.
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.
h. Membayar uang kewarganegaraan ke kas negara.
4. Perkawinan
Warga negara asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia
dapat memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dengan
menyampaikan pernyataan menjadi warga negara Indonesia dihadapan
pejabat. Pernyataan tersebut dilakukan apabila yang bersangkutan sudah
bertempat tinggal di wilayah Negara republik Indonesia paling sedikit 5 tahun
berturut-turut atau paling sedikit 10 tahun tidak berturut-turut.
5. Turut ayah atau ibu
Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat
tinggal di wilayah Negara Republik Indonesia, dari ayah atau ibu yang
memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
6. Orang asing yang berjasa
10
Orang asing yang telah berjasa kepada negara republik Indonesia atau dengan
alasan kepentingan negara dapat diberi kewarganegaraan Republik Indonesia
oleh presiden setelah memperoleh pertimbangan DPR
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal
balik dengan negaranya. Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, pengertian kewarganegaraan adalah segala
hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara. Asas kewarganegaraan
Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 terdiri atas asas
ius sanguinis asas ius soli.
Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau
wewenang negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah
hukum kepada orang yang bukan warga negaranya.
3.2 Saran
12