Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata pelajaran PPKN

Oleh:

1.MUH RAFI RASYA PUTRA

2.CAHYANI PUTRI

3.HERDI

SMA NEGERI 1 PARIGI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini, dan terus dapat menimba ilmu di SMA Negeri 1 Parigi

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari Guru mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada mata Pelajaran
yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi siswa-siswi yang berguna
bagi agama, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat


kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat
berharap perbaikan, kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila
terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.

Terima kasih, wassalamu’ alaikum.

Parigi,Oktober 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
PENGANTAR...................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................... . ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... . 2

1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................. . 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. ... 3

2.1 Pengertian Warga negara............................................................................................. 3

2.2 Kedudukan Warga Negara Dalam UUD’45…………………………………………...... 4

2.3 Persamaan Kedudukan Warga Negara Indonesia……………………………… . 5

2.4 Status Warga Negara Indonesia………………………………………………………... 6

2.4 Syarat Menjadi Warga Negara................................................................................. 7

2.5 Menyebab Hilangnya Status Kewarganegaraan...................................................... 8

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 9

3.2 Saran....................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, Yang pokok adalah bahwa setiap orang
haruslah terjamin haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan, sehingga terhindar
dari kemungkinan menjadi ‘stateless’ atau tidak berkewarganegaraan. Tetapi pada saat
yang bersamaan, setiap negara tidak boleh membiarkan seseorang
memilki dua status kewarganegaraan sekaligus. Itulah sebabnya diperlukan perjanjian
kewarganegaraan antara negara-negara modern untuk menghindari status dwi-
kewarganegaraan tersebut.
Oleh karena itu, di samping pengaturankewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan
melalui proses pewarganegaraan (naturalisasi) tersebut, juga diperlukan mekanisme lain
yang lebih sederhana, yaitu melalui registrasi biasa. Indonesia sebagai negara yang pada
dasarnya menganut prinsip ‘ius sanguinis’,
mengatur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status kewarganegaraan melalui
prinsip kelahiran.
Sebagai contoh banyak warga keturunan Cina yang masih berkewarga
negaraan Cina ataupun yang memiliki dwi-kewarganegaraan antara Indonesia dan Cina,
tetapi bermukim di Indonesia dan memiliki keturunan di Indonesia. Terhadap anak-anak
mereka ini sepanjang yang bersangkutan tidak berusaha untuk mendapatkan status
kewarganegaraan dari negara asal orangtuanya, dapat saja diterima sebagai warganegara
Indonesia karena kelahiran. Kalaupun hal ini dianggap tidak sesuai dengan prinsip dasar
yang dianut, sekurang-kurangnya terhadap mereka itu dapat dikenakan ketentuan mengenai
kewarganegaraan melalui proses registrasi biasa, bukan melalui proses naturalisasi yang
mempersamakan kedudukan mereka sebagai orang asing sama sekali.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pembahasan di atas, maka rumusan masalah yang lahir adalah:
a. Apa dasar hukum yang mengatur tentang kewarganegaraan?
b. Bagaimana asas kewarganegaraan?
c. Bagaimana hak opsi dan hak mediasi?
d. Apa syarat menjadi warga Negara
e. Apa penyebab hilangnya status kewargaanegaraan?

1.3 Tujuan Penulisan


Mengacu pada rumusan masalah tersebut tujuan yang diharapkan adalah:
a. Mengetahui dasar hukum yang mengatur tentang kewarganegaraan
b. Mengetahui asas kewarganegaraan
c. Memahami hak opsi dan hak mediasi
d. Mengetahui syarat menjadi warga Negara
e. Mengetahui penyebab hilangnya status kewargaanegaraan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian warga negara:

Warga Negara secara umum ada Anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal balik
dengan negaranya. Warga negara adalah orang yg tinggal di dalam sebuah negara dan mengakui
semua peraturan yg terkandung di dalam negara tersebut.

Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah : Orang-orang bangsa Indonesia asli
dan bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai warga Negara.

Koerniatmanto S. mendefinisikan warga negara dengan anggota negara. Sebagai anggota negara,
seorang warga negara mempunyai kedudukan yang khusus terhadap negaranya.Ia mempunyai
hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.

Warga negara diartikan dengan orang yang terkait dengan sistem hukum Negara dan mendapat
perlindungan Negara.

Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26) dimaksud untuk
bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara
Indonesia.

2.2 Kedudukan warga negara yang diatur dalam UUD1945

1. UUD 1945

Dalam konteks UUD 1945, Kedudukan warga negara dan penduduk diatur dalam pasal 26
yaitu :

a. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang warga Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan UU sebagai warga negara.

b. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang tinggal di Indonesia.

c. Hal-hal mengenai warga negara penduduk di atur dengan UU.

2. UU No. 3 tahun 1946

Undang-undang No.3 ialah tentang warga negara dan penduduk negara adalah peraturan
derivasi dibawah UU 1945 yang digunakan untuk menegakan kedudukan Negara RI denganwarga
negaranya dan kedudukan penduduk negara RI.

3. UU No. 62 tahun 1958

UU No.62 tahun 1958 merupakan penyempurnaan dari UU tentang kewarga negaraan


yangterdahulu. UU No. 62 tahun 1958 tenang kewarganegaraan RI merupakan produk
hukumderivasi dari pasal 5 dan 144 UUD RI 1950 yang sampai saat ini masih berlaku dan
tetapdigunakan sebagai sumber hakum yang mengatur masalah kewarganegaraan di Indonesai
setelahkurang lebih 48 tahun berlaku, dan saat ini dinilai sudah tidak sesuai lagi.
Pernasalahankewarganegaraan yang semakin kompleks ternyata tidak mampu ditampung oleh
undang-undang ini.

4. UU No.12 tahun 2006

RUU Kewarganegaraan yang baru ini memuat beberapa subtansi dasar yang lebih
revolusioner dan aspiratif.

Dalam sistem kewarganegaraan di Indonesia, Kedudukan warga negara pada dasarnya


adalah sebagai pilar terwujudnya Negara. Sebagai sebuah negara yang berdaulat dan merdeka
Indonesiamempunyai kedudukan yang sama dengan negara lain di dunia. Warga negara memilki hak
dan kewajiban terhadap negara. Sebaliknya, negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warga
negaranya. Dengan istilah sebagai warga negara, ia memiliki hubungan timbal balik yang sederajat
dengan negaranya

2.2 Persamaan Kedudukan Warga Negara Indonesia

Warga negara adalah sama kedudukannya, hak dan kewajibannya. Setiap individu
mendapatperlakuan yang sama dari negara. Ketentuan ini secara tegas termuat dalam
konstitusi tertinggikita, yaitu UUD 1945 Bab X sampai Bab XIV pasal 27 sampai pasal 34.
berikut ini dijelaskansecara lebih rinci terntang persamaan kedudukan warga negara, dalam
berbagai bidang kehidupan.

1.Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintah

Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya
didalamhukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak adakecualinya.” Pasal ini juga memperlihatkan kepada kita adanya kepedulian adanya
hak asasidalam bidang hukum dan politik.

2.Persamaan atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan(ekonomi)

Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
danpenghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Pasal ini memencarkan persamaan akan
keadilansosial dan kerakyatan. Ini berarti hak asasi ekonomi warga negara dijamin dan
diaturpelaksanaanya.

3.Persamaan dalam hal kemerdekaan berserikat dan berkumpul (politik)

Pasal 28 E ayat (3) menetapkan warga negara dan setiap orang untuk berserikat, berkumpul,
danmengeluarkan pendapat. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat
demokratisdan memberi kebebasan yang bertanggung jawab bagi setiap warga negaranya
untukmelaksanakan hak dan kewajibannya dalam bidang politik.

4.Persamaan dalam HAM


Dalam Bab X A tentang hak asai manusia dijelaskan secara tertulis bahwa negara
memberikandan mengakui persamaan setiap warga negara dalam menjalankan HAM.
Mekanismepelaksanaan HAM secara jelas ditetapkan melalui pasal 28 A sampai dengan
pasal 28 J.

5.Persamaan dalam agama

Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-
tiappenduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dankepercayaannya itu.” Berdasar pasal ini tersurat jelas bahwa begara menjamin
persamaan setiappenduduk untuk memeluk agama sesuai dengan keinginannya. Agama dan
kepercayaan terhadapTuhan YME dijalankan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

6.Persamaan dalam upaya pembelaan negara

Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib
ikutserta dalam upaya pembelaan negara.” Lebih lanjut, pasal 30 UUD 1945 memuat
ketentuanpertahanan dan keamanan negara. Kedua pasal tersebut secara jelas dapat kita
ketahui bahwanegara memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warga negara yang
ingin membelaIndonesia.

7.Pesamaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan

Pasal 31 dan 32 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak
dankedudukan yang sama dalam masalah pendidikan dan kebudayaan. Kedua pasal ini
menunjukanbahwa begitu konsen dan peduli terhadap pendidikan dan kebudayaan warga
negara Indonesia.Setiap warga negara mendapat porsi yang sama dalam kedua masalah ini.

8.Persamaan dalam perekonomian dan kesejahteraan sosial

Persamaan kedudukan warga negara dalam perekonomian dan kesejahteraan diatur dalam
BabXIV pasal 33 dan 34. pasal 33 mengatur masalah perekonomian nasional yang
diselenggarakanberdasar atas asas kekeluargaan dengan prinsip demokrasi ekonomi untuk
kemakmuran rakyatsecara keseluruhan. Selanjutnya pasal 34 memuat ketentuan tentang
kesejahteraan sosial danjaminan sosial diman fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh negara (pasal 1) dannegara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayananumum yang layak (pasal 3).

2.3 STATUS WARGA NEGARA INDONESIA

Rakyat sebuah negara dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Penduduk dan bukan penduduk

2. Warga negara dan bukan warga negara

Perbedaan antara penduduk dan warga negara:

Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu negara sedangkan warga
negara adalah orang yang secara hukum merupakan anggota suatu negara.
PASAL 26 UUD 1945 menjelaskan bahwa :

1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan UU sebagai warga negara.

2. Penduduk ialah WNI dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

3.Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan UU.

2.4 Persyaratan menjadi Warga Negara Indonesia

Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan seperti
disebut dalam pasal 9, yakni:

1.Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;

2.Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak
berturut-turut;

3.Sehat jasmani dan rohani;

4.Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

5.Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 1 (satu) tahun atau lebih;

6.Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi


berkewarganegaraan ganda;

7.Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan

8.Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

Prosedur berikutnya antara lain permohonan harus ditulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas
bermeterai. Keputusan akhir atas permohonan adalah pada Presiden. Bila dikabulkan oleh Presiden
maka status WNI dinyatakan berlaku efektif sejak pemohon mengucapkan sumpah atau janji setia
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.5 Hal–Hal yang Menyebabkan Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia

Menurut UU No 62 Tahun 1958, seorang WNI akan kehilangan kewarganegaraan apabila :


a. Kawin dengan laki – laki asing

b. Putusnya seorang wanita asing dengan laki – laki warga Negara Indonesia

c. Anak yang orang tuanya kehilangan kewarganegaraan Indonesia

d. Memperoleh kewarganegaraan lain karena kemauan sendiri

e. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain

f. Diakui seorang, orang asing sebagai anaknya

g. Diangkat secara sah oleh seorang orang asing

h. Dinyatakan hilang kewarganegaraan nya oleh menteri kehakiman dengan persetujuan dewan
menteri

i. Masuk dalam dinas asing tanpa izin lebih dahulu dari menteri kehakiman Republik Indonesia

j. Mengangkat sumpah atau janji setia kepada Negara Asing

k. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu Negara asing

l. Mempunyai paspor dari Negara asing

m. Bertempat diluar negeri selama 5 tahun berturut – turut dengan tidak menyatakan keinginannya
untuk menjadi warga Indonesia kecuali ia sedang ada dinas Negara Republik Indonesia.

3.1 Kesimpulan

a) Warga negara diartikan dengan orang yang terkait dengan sistem hukum Negara dan
mendapat perlindungan Negara. Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai
dengan UUD 1945 pasal 26) dimaksud untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang
disahkan undang-undang sebagai warga negara Indonesia.
b) Kedudukan warga negara yang diatur dalam UUD 1945
a. UUD 1945
b. UU No. 3 tahun 1946
c. UU No. 62 tahun 1958
d. UU No.12 tahun 2006
c) 3. Asas kewarganegaraan yang berlaku secara umum
a. Asas Ius Soli
b. Asas Sanguinis
d) 4. Hal – Hal yang menyebabkan hilangnya kewarganegaraan Indonesia terdapat dalam
UU No 62 Tahun 1958.
e) 5. Persyaratan menjadi Warga Negara Indonesia terdapat dalam pasal 9.
DAFTAR PUSTAKA

Listyarti, Retno, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA dan MA Kelas X, Jakarta, Erlangga.

Majelis Permusyawaaran Rakyat Indonesia, 2011, Undang-Undang Dasar Negara Repuplik Indonesia
Tahun 1945, Jakarta: sekretariat MPR RI.

http://irianirianiii.blogspot.com/2013/04/kedudukan-warga-negara-dan.html

http://dhedetpratama.blogspot.com/2011/03/dasar-hukum-yang-mengatur-warga-negara.html

http://ajimmydj81.wordpress.com/2011/12/01/pengertian-kedudukan-warga-negara/

http://www.slideshare.net http://mariamah-sulaiman.blogspot.com
2.Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak
berturut-turut;

3.Sehat jasmani dan rohani;

4.Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

5.Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 1 (satu) tahun atau lebih;

6.Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi


berkewarganegaraan ganda;

7.Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan

8.Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

Prosedur berikutnya antara lain permohonan harus ditulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas
bermeterai. Keputusan akhir atas permohonan adalah pada Presiden. Bila dikabulkan oleh Presiden
maka status WNI dinyatakan berlaku efektif sejak pemohon mengucapkan sumpah atau janji setia
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.5 Hal–Hal yang Menyebabkan Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia

Menurut UU No 62 Tahun 1958, seorang WNI akan kehilangan kewarganegaraan apabila :

a. Kawin dengan laki – laki asing

b. Putusnya seorang wanita asing dengan laki – laki warga Negara Indonesia

c. Anak yang orang tuanya kehilangan kewarganegaraan Indonesia

d. Memperoleh kewarganegaraan lain karena kemauan sendiri

e. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain

f. Diakui seorang, orang asing sebagai anaknya

g. Diangkat secara sah oleh seorang orang asing

h. Dinyatakan hilang kewarganegaraan nya oleh menteri kehakiman dengan persetujuan dewan
menteri

i. Masuk dalam dinas asing tanpa izin lebih dahulu dari menteri kehakiman Republik Indonesia
j. Mengangkat sumpah atau janji setia kepada Negara Asing

k. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu Negara asing

l. Mempunyai paspor dari Negara asing

m. Bertempat diluar negeri selama 5 tahun berturut – turut dengan tidak menyatakan keinginannya
untuk menjadi warga Indonesia kecuali ia sedang ada dinas Negara Republik Indonesia.

3.1 Kesimpulan

f) Warga negara diartikan dengan orang yang terkait dengan sistem hukum Negara dan
mendapat perlindungan Negara. Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai
dengan UUD 1945 pasal 26) dimaksud untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang
disahkan undang-undang sebagai warga negara Indonesia.
g) Kedudukan warga negara yang diatur dalam UUD 1945
a. UUD 1945
b. UU No. 3 tahun 1946
c. UU No. 62 tahun 1958
d. UU No.12 tahun 2006
h) 3. Asas kewarganegaraan yang berlaku secara umum
a. Asas Ius Soli
b. Asas Sanguinis
i) 4. Hal – Hal yang menyebabkan hilangnya kewarganegaraan Indonesia terdapat dalam
UU No 62 Tahun 1958.
j) 5. Persyaratan menjadi Warga Negara Indonesia terdapat dalam pasal 9.

Manfaat yang diharapkan dalam pembahasan ini ada dua yaitu, manfaat teoretis dan
manfaat praktis.
a. Manfaat teoretis
Dapat menambah khasana keilmuan tentang kedudukan warga negara dan
kewarganegaraan di Indonesia
b. Manfaat praktis
Memberikan pengetahuan pada masyarakat (pembaca) terhadap kedudukan warga negara
dan kewarganegaraan di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai