Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUBUNGAN WARGA NEGARA DENGAN PEMERINTAH


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kewarganegaraan

Disusun oleh :

Hana Sajidah 23060200007

Renika Rizky Diaswara 23060200034

Nur Khafidoh 23060200040

Putri Islamawati 23060200045

Ahamad Syauqi Ridoka 23060200050

Annisa Cahya Rahmawati 23060200056

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Hubungan
Negara dan Warga Negara".

Makalah ini berisikan informasi mengenai Hubungan negara dan warga negara, agar
memahami secara mendalam tentang hal - hal yang berkaitan dengan Hubungan negara dan warga
negara.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua yang membacanya.

Demak, Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN...........................................................................................................................2

2.1 Konsep warga negara dan kewarganegaraan, asas – asas, persoalan – persoalan
memperoleh dan kehilngan kewarganegaraan Indonesia......................................................2

2.2 Hubungan Antara Negara dan Warga Negara...................................................................5

2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara....................................................................................5

BAB III. PENUTUP.................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Para negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan kewajiban, antara warga
negara dengan negaranya ataupun sebaliknya. Negara memiliki kewajiban untuk memberikan
keamanan, kesejahteraan, perlindungan terhadap warga negaranya serta memiliki hak untuk
dipatuhi dan dihormati. Sebaliknya warga negara wajib membela negara dan berhak mendapatkan
perlindungan dari negara.

Di Indonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan antara peranan negara dengan kehidupan
warga negara. Masalah-masalah politik, sosial, ekonomi, dan budaya misalnya, seringkali terjadi
karena adanya kesenjangan antara peranan negara serta kehidupan warga negaranya. Dalam
deretan pasal-pasal beserta ayat-ayatnya, UUD 1945 secara jelas mencantumkan hak serta
kewajiban negara atas rakyatnya yang secara jelas juga harus dipenuhi melalaui tangan-tangan trias
politica ala Monteqeiu. Melalui tangan Legislatif suara rakyat tersampaikan, melalui tangan eksekutif
kewajiban negara, hak rakyat dipenuhi, dan di tangan yudikatif aturan-aturan pelaksanaan hak dan
kewajiban di jelaskan. Idealnya begitu, tapi apa daya sampai sekarang boleh di hitung dengan
sebelah tangan seberapa jauh negara menjalankan kewajibannya. Boleh dihitung juga berapa banyak
negara menuntut haknya.

Bukan hal yang aneh ketika sebagian rakyat menuntut kembali haknya yang selama ini telah
di berikan kepada negara sebagai jaminan negara akan menjaga serta menjalankan kewajibannya.
Negara sebagai sebuah entitas dimana meliputi sebuah kawasan yang diakui (kedaulatan),
mempunyai pemerintahan, serta mempunyai rakyat. Rakyat kemudian memberikan sebagian hak-
nya kepada negara sebagi ganti negara akan melindunginya dari setiap mara bahaya, serta
berkewajiban untuk mengatur rakyatnya. Hak-hak rakyat tadi adalah kewajiban bagi sebuah negara.
Hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan kerja serta hak-hak untuk mendapatkan pelayanan umum
seperti kesehatan, rumah, dan tentunya hak untuk mendapatkan pendidikan. Semuanya itu harus
mampu dipenuhi oleh negara, karena itulah tanggung jawab negara. Kalau hal itu tak bisa dipenuhi
oleh sebuah negara maka tidak bisa disebut sebuah negara.

 Rumusan Masalah
a) Apa saja konsep warga negara dan kewarganegaraan, asas –asas, persoalan –
persoalan memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan Indonesia?
b) Apa sajakah hubungan negara dengan warga negara?
c) Nilai – nilai apa saja yang ada dalam pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara
menurut UUD 1945.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1) Konsep warga negara dan kewarganegaraan, asas – asas, persoalan – persoalan


memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan Indonesia.
a) Pengertian kewarganegaraan secara umum adalah sesuatu hal yang berhubungan
dengan warga negara dengan negara.
b) Sedangkan pengertian warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa
yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai
kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga negara dari negara itu.
c) Asas – asas kewarganegaraan
Secara umum ada 2 asas kewarganegaraan yang diterapkan oleh suatu negara,
yaitu:
1. Ius Sanguinis
Asas ius sanguinis atau asas keturunan yang menetapkan kewarganegaraan
seseorang menurut keturunan atau pertalian darah. Artinya, kewarganegaraan anak
bergantung pada orang tuanya meskipun anak tersebut lahir di negara lain (bukan
kewarganegaraan orang tuanya).
Misalkan, seorang anak dilahirkan di negara B yang menganut asas ius sanguinis,
sedangkan orang tuanya warga negara A, maka anak tersebut tetap menjadi warga
negara A.
Contoh Negara dengan Sistem Asas Kewarganegaraan Ius Sanguinis :
 Belanda, Belgia, Bulgaria
 Korea Selatan, Kroasia
 Inggris, Irlandia, Islandia, India, Italia
 Jepang, Jerman
 Polandia, Portugal
 Republik Ceko, Rusia
 Spanyol, Serbia
 dll.
2. Ius Soli
Asas ius soli atau asas tempat kelahiran yang menetapkan kewarganegaraan
seseorang menurut tempat kelahirannya. Artinya kewarganegaraan anak akan
diberikan jika anak tersebut lahir di negara yang menganut asas ius soli.

Misalnya, seorang anak harus menjadi warga negara B karena lahir di negara B,
meskipun orang tuanya warga negara A.
Contoh Negara dengan Sistem Asas Kewarganegaraan Ius Soli :
 Argentina, Amerika Serikat
 Brazil, Bangladesh
 Kanada, Kamboja, Kolombia, Kosta Rika

2
 Panama, Peru, Pakistan, Paraguay
 Grenada, Guatemala, Guyana
 dll

d) Setiap penduduk suatu negara yang merupakan keturunan dari orangtua yang
berasal dari negara tersebut, pasti mendapat status kewarganegaraan di wilayah
tersebut. Apabila orang tersebut mempunyai keturunan dari orangtua yang berasal
dari luar negeri, status kewarganegaraan ganda dimiliki hingga orang tersebut bisa
memilih kewarganegaraan untuk dirinya sendiri.
 Syarat Menjadi WNI
Dalam Undang-Undang, persoalan Kewarganegaraan Indonesia diatur dalam
UU nomor 12 tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 2 tahun 2007.
Menurut UU, ada 13 golongan Warga Negara Indonesia (WNI) ditinjau dari cara
mendapatkannya, yakni:
1. setiap orang yang berdasarkan peraturan perundangundangan
dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia
dengan negara lain sebelum UndangUndang ini berlaku sudah menjadi
Warga Negara Indonesia.
2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu
Warga Negara Indonesia;
3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga
Negara Indonesia dan ibu warga negara asing;
4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga
negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia;
5. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga
Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan
atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan
kepada anak tersebut;
6. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah
ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga
Negara Indonesia;
7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga
Negara Indonesia;
8. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga
negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia
sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut
berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin;
9. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu
lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
10. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui;
11. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan
ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya;
12. anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari
seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan
dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;
13. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia

Orang-orang yang tidak termasuk dalam ke-13 kriteria tersebut juga bisa mendapat
status sebagai WNI, namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yakni:

1) telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin;


2) pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah
negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau
paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut;
3) sehat jasmani dan rohani;
4) dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
5) tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
6) jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda;
7) mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
8) membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

Jika syarat-syarat sudah terpenuhi, maka yang harus dilakukan selanjutnya untuk
menjadi WNI adalah dengan mengajukan permohonan ke Presiden Indonesia. Permohonan
diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas
bermeterai cukup dan sekurang-kurangnya memuat; nama lengkap, tempat dan tanggal
lahir, jenis kelamin, status perkawinan, alamat tempat tinggal, pekerjaan, dan
kewarganegaraan asal.

 Syarat Melepas Status WNI

1. Hampir sama seperti proses pemberian status WNI, orang yang ingin
melepas status tersebut juga harus melalui pejabat dan Menteri Hukum dan
HAM sebelum diputuskan oleh presiden. Ada beberapa faktor yang
membuat WNI secara otomatis kehilangan status kewarganegaraannya,
yakni:
2. memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;
3. tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan

3
4. orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;
5. masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;
6. secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas
semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia;
7. secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada
negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;
8. tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing;
9. mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau
surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih
berlaku dari negara lain atas namanya; atau
10. bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selarna 5 (lima)
tahun terusmenerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang
sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap
menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu
berakhir, dan setiap S (lima) tahun berikutnya yang bersangkutan tidak
mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi Warga Negara Indonesia
kepada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan Republik Indonesia
tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan,
sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
11. Untuk melepas status WNI, pemohon harus memiliki kewarganegaraan lain
dahulu sebelum mengurus permohonan kehilangan kewarganegaraan
Indonesia. Permohonan kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia
diajukan secara tertulis oleh yang bersangkutan kepada Presiden melalui
Menteri. Permohonan dibuat dalam bahasa Indonesia di atas kertas
bermaterai cukup dan sekurang-kurangnya memuat: nama lengkap, tempat
dan tanggal lahir, alamat tempat tinggal, pekerjaan, jenis kelamin, status
perkawinan pemohon, dan alasan permohonan. Permohonan harus
dilampiri dengan:
12. fotokopi kutipan akte kelahiran atau surat yang membuktikan kelahiran
pemohon yang disahkan oleh Kepala Perwakilan Republik Indonesia;
13. fotokopi akte perkawinan/buku nikah, kutipan akte perceraian/surat
talak/perceraian, atau kutipan akte kematian isteri/suami pemohon bagi
yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan sudah kawin yang
disahkan oleh Kepala Perwakilan Republik Indonesia;
14. fotokopi Surat Perjalanan Republik Indonesia atau Kartu Tanda Penduduk
yang disahkan oleh Kepala Perwakilan Republik Indonesia;
15. surat keterangan dari perwakilan negara asing bahwa dengan kehilangan
16. Kewarganegaraan Republik Indonesia pemohon akan menjadi warga

4
17. negara asing; dan
18. pasfoto pemohon terbaru berwarna ukuran 4X6 (empat kali enam)
sentimeter sebanyak 6 (enam) lembar.

2) Hubungan antara negara dengan warga negara.


Berdasarkan sifatnya hubungan negara dengan warga negara yaitu :
 Hubungan emosional
yaitu merasa bangga, rindu tanah air, ada rasa tersinggung ketika ‘negara
terpijak’, cinta tanah air, dan rela berkorban.
 Hubungan fungsional
yaitu bertanggung jawab dalam hidup bernegara, tugas demi negara,
mengendalikan penyimpangan pencapaian nasional.
 Hubungan formal
yaitu status sadar (tahu diri, tahu malu, tahu untung), sadar hak &
kewajiban, dan bertindak atas hukum negara.
3) Hak dan kewajiban warga negara:
1. Wujud hubungan warga negara dengan negara pada umumnya berupa peranan
(role)
2. Hak dan kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai
dengan pasal 34 UUD 1945.

Hak warga negara Indonesia :

Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan. “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”(pasal 28A).
Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhakmendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal
28C ayat 1).
Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak.
Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut

5
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun. (pasal 28I ayat 1)

Kewajiban warga negara Indonesia :

Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi
"Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya".
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang
berbunyi, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”.
Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Di mana tertuang dalam Pasal 28J
ayat 1 yang berbunyi," Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang
lain".
Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Tertuang dalam Pasal 28J ayat 2 yang berbunyi menyatakan, “Dalam menjalankan
hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis".
Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Tertuan dalam
Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan, “tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hubungan antara warga negara dengan negara telah di atur dalam UUD 1945.
Hubungan antara warga negara dengan negara indonesia tersebut digambarkan dengan
baik dalam pengaturan mengenai hak dan kewajiban. Baik itu hak dan kewajiban warga
negara terhadap negara maupun hak dan kewajiban negara terhadap warganya. Ketentuan
selanjutnya mengenai hak dan kewajiban warga negara diberbagai bidang terdapat dalam
peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang dasar.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/eganurfadilah5648/5c07cd146ddcae3c30477e49/makalah-
hubungan-negara-dengan-warga-negara?page=all

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/03/170000469/hak-dan-kewajiban-warga-
negara-indonesia

https://www.padamu.net/pengertian-kewarganegaraan-dan-asas-
kewarganegaraan#:~:text=Pengertian%20asas%20kewarganegaraan%20adalah
%20dasar,penduduk%20(warga)%20sebuah%20negara.&text=Penduduk%20suatu
%20negara%20juga%20dibedakan,hukum%20merupakan%20anggota%20suatu%20negara

https://indonesia.go.id/layanan/keimigrasian/ekonomi/tata-cara-mendapat-dan-melepas-
kewarganegaraan-indonesia

Anda mungkin juga menyukai