A. TAQWA
Taqwa adalah memlihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintahnya dan
menjauhi segala laranganya.
Muttaqin adalah orang orang yang memlihara diri mereka dari adzab dan kemarahan
Allah di dunia dan akhirat dengan cara berhenti di garis batas yang telah di tentukan.
Perumpamaan hidup bertaqwa adalah seperti berjalan di tengah hutan rimba belantara,
yang harus hati hati dengan segala marabahaya.
Hakikat Taqwa adalah integralisasi dari iman, islam, dan ihsan.
kriteria muttaqin dalam surat Al baqarah ayat 3-4;
beriman kepada yang ghaib
mendirikan shalat
menafkahkan sebagian dari rezekinya
beriman dengan kitab kitab suci
beriman dengan hari akhir
Taqwa dicirikan dengan iman (a,d,e) islam (b) ihsan (c)
Kualitas ketaqwaan seseorang menentukan tingkat kemuliaannya di sisi Allah SWT.
Buah dari Taqwa kepada Allah;
1. Mendapatkan sikap furqan, yaitu sikap tegas membedakan yang hak dan bathil.
2. Mendapatkan limpahan berkah dari langit dan bumi.
3. Mendapatkan jalan keluar dari kesuliatan.
4. Mendapatkan rezeki tanpa di duga.
5. Mendapatkan kemudahan dalam urusanya.
6. Menerima pengampunan dosa serat mendapatkan pahala yang besar.
B. CINTA DAN RIDHA
Cinta adalah kesadaran diri, dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang terpaut
hatinya dengan apa yang di cintanya dengan penuh semangat dan rasa kasih sayang.
Pembagian cinta;
1. Cinta utama : cinta kepada Allah dan rasulNya
2. Cinta menengah : cinta kepada bapak, ibu, saudara, harta, benda,
kedududkan dll.
3. Cinta paling rendah : apabila cinta menengah diangkat melebihi cinta
utama.
Ridha adalah menerima dengan sepenuh hati tanpa penolakan segala sesuatu yang
datang dari Allah SWT.
Manusia akan mendapat ridha karena mencintai Allah dan yakin atas segala yang di
kehendakiNya pasti yang terbaik dan tidak merugikan manusia.
Dengan cinta kita mengharapkan ridhaNya, dan dengan ridha kita mengharapkan
cintaNya.
C. IKHLAS
Ikhlas secara bahasa adalah bersih, jernih, murni
Ikhlas secara terminology adalah beramal/berbuat tanpa pamrih semata mata
mengharapkan ridha Allah SWT.
Tiga unsur keikhlasan;
1. Niat yang ikhlas.
2. Beramal dengan sebaik baiknya.
3. Pemanfaatan hasil usaha dengan tepat.
Keutamaan ikhlas; tidak akan pernah sombong kalau berhasil, tidak putus asa kalau
gagal, tidak lupa diri menerima pujian, dan tidak mundur dengan cacian.
Riya adalah lawan dari ikhlas, melakukan sesuatu bukan karena Allah, tapi karena dipuji
atau pamrih.
Sifat riya adalah sifa orang munafik.
Riya atau syirik kecil dapat menghapus pahala amalan seseorang.
E. TAWAKAL
Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah dan
menyerahkan keputusan segala sesuatunya kepada Allah.
Tawakal adalah salah satu buah keimanan.
Tawakal harus diawali dengan kerja keras dan usaha maksimal. Tidaklah dikatakan
tawakal kalau hanya pasrah menunggu nasib.
Rasulullah telah member banyak contoh dari tawakal di berbagai aspek kehidupan,
perdagangan pertanian, perindustrian, dan lain sebagainya.
Jangan bertawakal kepada ikhtiar. walaupun kita sudah ikhtiar akan tetapi hasil tetap
Allah yang menentukan.
Hikmah tawakal
1. Mendapatkan ketenangan batin.
2. Kalau mengalami kegagalan maka tidak akan putus asa.
3. Menerima ujian dengan sabar.
4. Tidak sombong dan membanggakan diri.
F. SYUKUR
Syukur ialah memuji si pemberi nikmat atas atas kebaikan yang telah dilakukannya.
Syukur berkaitan dengan hati, lisan dan badan. 3 dimensi syukur;
1. Mengakui nikmat dalam batin -> ma’rifah dan mahabbah
2. Membicarakanya secara lahir -> memuja
3. Menjadikanya sebagai sarana untuk menjalankan ketaatan kepada Allah
dan menahan diri dari maksiat -> amalan
Keutamaan syukur;
o Akan ditambah nikmatnya.
o Bersyukur kepada Allah berarti bersyukur untuk dirinya sendiri.
G. MURAQABAH
Berasal dari kata raqaba yang berarti menjaga, mengawal, dan mengamati.
Muraqabah adalah kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu berada dalam
pengawasan Allah SWT.
Kesadaran itu lahir dari keimanannya bahwa Allah dengan sifat ‘ilmu, sama’, dan
bashar.
Muhasabah (perhitungan, evaluasi) dilakukan sebelum dan sesudah amal untuk
menghitung dan mempertimbangkan terlebih dahulu baik buruknya suatu pekerjaan.
Muhasabah sesudah amal ada 3;
1. Muhasabah hak Allah SWT. Yaitu tentang keikhlasan beramal kepada
Allah
2. Muhasabah amalan yang lebih baik tidak dilakukan dari pada
melakukanya.
3. Muhasabah amalan mubah atau kebiasaan, apakah yang dia lakukan
karena ridha Allah dan akhirat? Jika mencari ridha Allah maka dia akan
beruntung, jika tidak dia akan merugi.
Manfaat muhasabah;
Untuk mengetahui kelemahan diri supaya dapat memperbaikinya.
Untuk mengetahui hak Allah.
Untuk mengurangi beban hisab hari esok.
H. TAUBAT
Taubat berasal dari kata taba yang artinya kembali
Taubat adalah kembali dari sesuatu yang tercela menuju sesuatu yang terpuji, kembali
dari maksiat menuju taat, kembali dari segala yang di benci Allah menuju yang di ridhai
Allah.
Tidak ada iatilah terlambat untuk bertaubat, kecuali kalau nyawa sudah berada di
tenggorokan.
5 dimensi taubat;
1. Menyadari kesalahan.
2. Menyesali kesalahan.
3. Memohon ampun kepada Allah SWT.
4. Berjanji tidak mengulanginya lagi.
5. Menutup kesalahan masa lalu dengan amal shaleh.
BAB 3