Wb
Para hadirin yang saya hormati,
Kita mengaku telah beriman. Salah satu ciri orang beriman adalah menyintai Allah.
Bagaimana bentuk cinta kepada Allah ini? Secara garis besar ialah melaksanakan apa
yang diperintah dan menjauhi segala apa yang tidak disenangiNya. Cinta manusia
kepada Allah memberikan bekas kebaikan kepada manusia itu sendiri, baik dalam
kehidupan di dunia maupun dalam kehidupan di akhirat kelak. Di dunia ini, manusia
yang cinta kepada Allah senantiasa mendapatkan hidayah., yaitu bimbingan dan taufiq
dari Ilahi, hidupnya tenang dan mendapatkan kesenangan yang hakiki. Sedangkan di
akhirat, ia akan mendapatkan balasan berupa surga.
Ketika kita melihat sesuatu yang indah di Jagat Raya ini, hendaknya timbul kesadaran
bahwa semua itu adalah nikmat dan karunia Allah yang diberikan kepada hambaNya.
Ketika mendengar bunyi air mengalir atau gemuruh air terjun, desiran daun bergeser
satu sama lainnya, hembusan angin yang sejuk, atau mendengar kicauan burung yang
merdu, maka hendaknya kita bangkitkan ingatan, bahwa semua itu merupakan kebesaran
Allah. Ingatan itu harus disertai dengan sikap jiwa penuh syukur, memuji Allah,
laksanakan sikap sukur Nabi Dawud yang dapat mempengaruhi gunung-gunung dan
burung-burung. Lantaran Nabi Dawud bersyukur, maka gunung dan burung-burung pun
ikut bersyukur.
Dalam Al-Qur'an diterangkan:
ِ ِإنَّا َس َّخرْ نَا ْال ِجبَا َل َم َعهُ يُ َسبِّحْ َن بِ ْال َع ِش ِّي َواِإْل ْش َر
اق
ٌَوالطَّ ْي َر َمحْ ُشو َرةً ُكلٌّ لَهُ َأ َّواب
Artinya:
Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud)
di waktu petang dan pagi, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan
terkumpul. Masing-masingnya amat taat kepada Allah. (QS: Shaad Ayat: 18-19)
Sikap jiwa yang senantiasa membiasakan mengingat atau berdzikir kepada Allah dan
memikirkan segala sesuatu keindahan dan keajaiban ciptaanNya, maka lambat laun akan
membentuk pribadi yang lebih dekat dan cinta kepada Illahi. Apabila cinta manusia
kepada Tuhan sudah semakin lekat maka kepatuhan dan ketaatan kepadaNya pun
semakin lekat, bertambah kuat, sehingga manusia itu dengan sendirinya ikhlas
mengurbankan apa saja yang dimilikinya demi memenuhi cintanya kepada Allah.
Pada ayat tersebut digambarkan bahwa jiwa orang yang beriman itu adalah sedemikian
rupa, sehingga jika nama Allah disebut, maka hatinya menjadi bergetar. Jika mendengar
ayat –ayat Al-Qur’an dibacakan,maka bertambah kuat imannya.
Mukmin sejati ialah orang yang telah mencapai ketinggian dan kebesaran ilahi,
merasakan penyantunaNya dan kebaikanNya. Dia tahu dengan penuh kesadaran bahwa
tuhan menganugerahkan nikmat yang tidak ternilai banyaknya kepadanya. Pengetahuan
atas hal itu memberikan bekas ke dalam jiwanya, yang artinya membukakan
kecintaannya kepada Allah. Hatinya seenantiasa rindu kepada tuhan, segenap
perbuatannya dihadapkannya suatu kenikmatan hidup.
Kecintaan kepada Allah berpengaruh pula pada ahlak seseorang sebab dengan
kecintaannya kepada Allah, maka seseorang akan berusaha menghindarkan diri dari
perbuatan maksiat dan mengutamakan perbuatan mulia.
Pengaruh lainnya ialah bahwa seseorang akan ikhlas berjuang dalam menegakan
kebenaran atau sabililah. Oleh karena Allah memerintahkan agar manusia berjuang fi
sabililah , maka orang yang cinta kepada Allah akan mematuhinya.
Cinta kepada Allah juga menumbuhkan sikap dalam hal cinta dan kebaikan terhadap
sesama. Seorang akan menjadi baik dan akhlaknya mulia terhadap sesamanya.
Orang yang mencintai Allah akan berbuat sabar. Karena Allah memerintahkan kepada
HambaNya untuk bertaubat dari dosa, Dan orang yang mengaku cinta kepada Allah
tentu akan mematuhi dan ingin mendapat ampunanNya.
Cinta kepada Allah akan mendorong seseorang bertaubat, karena Allah memerintahkan
kepada HambaNya untuk bertaubat dari dosa, Dan Orang yang mengaku cinta kepada
Allah tentu akan mematuhi dan ingin mendapat AmpunanNya. Sesungguhnya banyak
sekali pengaruh baik dari sikap cinta kepada Allah. Di antaranya ialah seseorang
cenderung untuk selalu menepati janji. Sebab janji merupakan akhlak orang-orang
beriman.
Mendengar firman tersebut, maka tanpa ragu-ragu Ibrahim berkata kepada malaikat
maut “sekarang, silahkan engkau mencabut nyawaku!”
Kedua, orang yang cinta kepada Allah senantiasa berusaha mengendalikan hawa
nafsunya, dan memusatkan setiap perbuatannya yang lahir maupun batin untuk
mematuhi perintah Allah.
Keempat, dia rajin berkhalwal dan menyendiri di tempat sepi untuk menenangkan
pikiran guna melihat Allah, memohon dan berdoa, mengerjakan sholat dengan
khusyuk,dan bershalat malam ketika orang sedang tertidur lelap,
Keenam,merasa berbahagia sekali jika dapat mengerjakan ibadah secara tertib, tidak
secara berat melakukannya.
Ketujuh bersikap ramah terhadap sesame muslim dan bersikap tegas terhadap orang
yang ingkar (kafir). Benci terhadap perbuatan-berbuatan maksiat dan marah terhadap
orang-orang yang melakukan kemaksiatan.
BACA JUGA:
Contoh Naskah Pidato Tentang Manfaat Air Zam-zam Dan Kurma Bagi
Kesehatan
Contoh Naskah Pidato Berjudul Dosa dan Taubat
Contoh Pidato Singkat Tentang Persaudaraan Seiman Terbaru
Kedelapan, mengerjakan amal ibadah bukan karena takut, melainkan dirasakan sebagai
suatu kewajiban.
Kesembilan, menyembunyikan amal ibadahnya agar tidak disaksikan orang dan tidak
menonjol-nonjolkan perbuatan baiknya agar dipuji orang lain.
Kesepuluh, senantiasa hatinya melekat kepada Allah dan iklash menerima cobaan yang
ditimpakan Allah kepadanya.
Demikianlah sedikit apa yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Jika ada
kesalahan, maka hal itu karena hilaf dan kebodohan ilmu saya. Namun jika dalam matri
itu dapat dipetikkebenarannya,maka hal itu semata-matakarena ilmu Allah. Mohon maaf
atas segala kekurangannya. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Puisi