Anda di halaman 1dari 16

CINTA,

AKHLAK,
DAN AMAL
SHALEH

Rachmawan Alif Nugroho


181420015/REF1B

Nurman Assauri
181420013/REF1B
CINTA
Cinta Sebagai Wujud Iman dan Akhlak

Salah satu buah iman kepada allah adalah cinta hamba kepada
tuhannya, menguasai seluruh jiwanya. Cinta yang menuntut ketaatan dan
kepatuhan untuk melaksanankan perintah-perintah-Nya dan mengutamakan
apa yang dicintai allah daripada apa yang disenangi mereka. Cinta hamba
kepada tuhannya akan bertambah bila ia benar-benar menghayati
kesempurnaan mutlak tuhan. Menyadari kebenaran nikmat tuhan dan
merasa selalu membutuhkan karunia-Nya. Manusia diciptakan
bertemperamen mencintai kesempurnaan karena allah semata,
kesempurnaan mutlak.
(surah ibrahim, ayat 34)

“dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan
kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan
mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah).”
Manusia diciptakan bertemperamen mencintai sesuatu yang dibutuhkan dan
tidak mempu melepaskan diri dari ketergantungan kepada-Nya. Di antara ciri
seorang hamba yang benar-benar mencintai Tuhannya, ialah wassalam;
mengerjakan apa yang didatangkannya dan meninggalkan apa yang
dilarangnya. Diantara tanda-tanda cinta kepada Allah ialah taat kepada-Nya,
mengingat-Nya secara rahasia dan terang-terangan, serta merasa nikmat
beribadah kepadanya-Nya.
CINTA
Konsep Cinta dalam Islam

Konsep cinta dalam islam memang tidak semua orang lain dapat
memahaminya dengan baik, tetapi kalau boleh jujur islamlah sebenarnya yang
memiliki konsep cinta sejati. Ungkapan tuhan yang maha kasih sayang
“bismillahirrahmanirrahim” menjadi pembuka setiap surat al-quran (kecuali surat at-
taubah). Nama-nama indah tuhan (asmaul husna) didominasi dengan nama-nama
kasih dan sayang tuhan sehingga nama-nama tuhan yang berkonotasi kejam seperti al-
malik hanyalah merupakan turunan dan bagian dari kasih sayangnya. Penerapan cinta
dan kasih dalam islam memang tidak seperti agama-agama yang lain. Ketika orang tua
(yang penuh kasih) menyentil anaknya yang melakukan kesalahan, tindakan orang tua
tersebut bukanlah didorong oleh sifat kejamnya, melainkan karena cinta kasihnya,
agar anak tersebut menjadi tahu bahwa perbuatannya itu adalah keliru. Jadi untuk
mewujudkan cinta dan kasih kadang-kadang diperlukan tindakan yang keras, tetapi
dibalik itu semua ada cinta dan kasih yang sangat besar.
Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu
mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai'ankatsura
dzikruhu) kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man
ahabba syai'an fa huwa `abduhu) Kata Nabi juga.
ciri dari cintasejati ada tiga :
(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
dan
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang
lain/diri sendiri.
Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka
berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka
bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti
perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.
CINTA
Tanpa Cinta Berarti Tiada Iman

Cinta disebut-sebut nabi sebagai ekspresi keimanan. Jadi, iman


bukanlah sebuah keyakinan “nol”, melaikan suatu keyakinan yang disertai
cinta. Sedangkan tinggi rendahnya cinta dapat diukur dari seberapa besar
tinggi rendahnya pengorbanan. Para nabi justru mengekspresikan keimanan
mereka dalam bentuk cinta. Allah menghendaki didatangkannya nabi itu
untuk memberikan teladan dalam keimanan dan kecintaan.
Hadits-hadits yang mengungkapkan cinta sebagai ekspresi keimanan
cukup banyak diantaranya: “tidak beriman kamu sebelum mencintai
saudaramu seperti kamu mencintai dirimu sendiri. Tidak beriman kamu bila
kamu tidur kenyang sementara tetangga kelaparan disamping kamu”. Hadits
tersebut menunjukkan bahwa iman benar-benar akan bersemi jika dalam hati
seseorang itu ada cinta.
AKHLAK
Pengertian Akhlak

Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, artinya tingkah
laku, perangai, tabiat. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya
kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan langsung tanpa
dipikir dan direnungkan lagi. Pada dasarnya akhlak adalah sikap yang melekat
pada diri sendiri secara langsung diwujudkan dalam tingkah laku dan
perbuatan. Baik buruknya akhlak berdasarkan al qur’an dan sunnah rasul.
rasul bersabda yang diriwayatkan oleh HR. Ahmad “Aku hanya diutus untuk
menyempurnakan akhlak manusia”.
Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama,
akhlak yang baik, atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak al-
karimah; dan kedua, akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.
AKHLAK
A. Akhlak Mahmudah / Kharimah

Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda keimanan
seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat
yang terpuji pula. Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada
Allah, cinta kepada rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah,
tawadhu’, taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah,
bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati
janji, qana’ah, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri,
silaturrahim, menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan santun, suka
bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja,
hidup bersih, menyayangi binatang, tasamuh atau toleransi, amanah,ash-
shidqu,mengendalikan nafsu dan menjaga kelestarian alam.
AKHLAK
B. Akhlak Madzmumah

Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang
merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia. Sifat yang
termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak
mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad, takabbur, riya,
dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah,
qati’urrahim, ujub, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor, mencemari
lingkungan, dan merusak alam. Demikianlah antara lain macam-macam akhlak
mahmudah dan madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri
sendiri dan orang lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan
orang lain. Allah berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6.Artinya: “Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian
Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali
yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada
putusnya.”
AKHLAK
Langkah Meraih Akhlak Mahmudah

 Hendaknya seseorang senantiasa memperhatikan dalil-dalil dari Al Quran dan


As Sunnah yang berkaitan dengan keutamaan akhlaq yang terpuji
 Berteman dengan orang-orang shalih yang berakhlaq mulia, yang dikenal
dengan ilmu dan amanahnya.
 Hendaknya seseorang memperhatikan apa yang diakibatkan oleh akhlak yang
buruk, karena akhlak yang buruk dibenci, dan buruk akhlak itu dijauhi, dan
buruk akhlak itu disifati dengan sifat yang jelek.
 Hendaknya dia senantiasa menghadirkan dalam benaknya gambaran akhlak
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
 Senantiasa berdoa, meminta kepada Allah agar dianugerahi akhlaK yang mulia
AMAL SHALEH
Pengertian Amal Shaleh

Kata amal shaleh di dalam Al – Qur’an disebut kan berulang kali, dan hampir di
pastikan selalu beriringan dengan kata iman. Itu menunjuk kan karna hanya orang – orang
yang beriman lah yang mampu mampu melaksana kan amal yang shaleh. Lebih dari 400
tempat dalam Al – Qur’an di temui kata – kata mengenai amal, dan sebagian besar
beriringan dengan kata As-salihah, yang berarti kebaikan – kebaikan. Banyak nya perkataan
tersebut menunjuk kan tentang penting nya makna yang terkandung dalam perkataan
amal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, amal di artikan sebagai perbuatan (baik
atau buruk) perbuatan baik mendatang kan pahala, suatu yang di tuju kan untuk
mendatang kan kebaikan terhadap masyarakat atausesame manusia. Sedang kan secara
istilah, amal saleh berarti perbuatan sungguh – sungguh dalam menjalan kan ibadah atau
pun menunai kan kewajiban agama yang di lakukan dalam bentuk berbuat
kebaikan terhadap masyarakat atau sesame manusia. Di lihat dari sudut syariah, amal
merupa kan unsur yang pokok. Dalam Al – Qur’an banyak dijumpai perkataan amal dengan
berbagai bentuk nya, seperti : ‘amila, ‘amala, ta’malun,ya’malun, ‘amilun, ‘amalus salihat,
dan ‘amalus sayyi’at.
AMAL SHALEH
Karakteristik dan Nilai Positif Amal
Shaleh
Secara umum pengelompokan amal terbagi dua, yaitu amal saleh (amal yang baik)
dan ‘amalus sayyi’ah (amal yang buruk). Amal saleh ialah segala perbuatan kebajikan yang
mendatang kan manfaat untuk diri sendiri, keluarga, bangsa, dan manusia seluruh nya. Baik
berupa perbuatan, perkataan , maupun sikap. Bahkan tidak melakukan perbuatan yang di
larang Allah itu pun termasuk Amal saleh. Al – Qur’an banyak menerang kan tentang manfaat
atau nilai positif dari amal saleh, baik di dunia maupun di akhirat, antara lain :
a. Senantiasa mendapat keberuntungan
Artinya : Maka ada pun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan amal kebajikan,
maka mudah – mudahan dia termasuk orang yang beruntung. ( QS. Al – Qasas : 67 )
b. Akan mendapat rahmat dancinta
Artinya : Maka adapun orang – orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka tuhan
memasuk kan mereka ke dalam rahmat nya (surga). Demikian itu lah kemenangan yang nyata.
( QS. Al-Jaisiyah :30 )
c. Memperoleh rezeki yang baik
Artinya : Maka orang – orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,
mereke memperoleh ampunan dan rezeki dari yang mulia (QS. Al-Hajj/22 :50)
d. Memperoleh keadilan
Artinya : Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupa kan janji
Allah yang benar dan pasti. Sesungguh nya dial ah yang memulai penciptaan
makhluk kemudian mengulangi nya (menghidupkan nya kembali sesudah
berbangkit), agar dia memberi balasan kepada orang – orang yang beriman
dan mengerjakan kebajikan dengan adil. Sedang kan untuk orang – orang kafir
(di sediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karna
kekafiran mereka.
e. Memperoleh ampunan Allah
Artinya : orang – orang yang kafir mereka akan mendapat azab yang sangat
keras. Dan orang – orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka
memperoleh ampunan dan pahala yang besar. (QS. Fatir/35:7)
AMAL SHALEH
Membiasakan Amal Saleh

Beramal saleh merupakan kewajiban bagi setiap manusia, baik sebagai


pribadi yang mencermin kan diri sendiri, maupun selaku umat, kaum dan
bangsa. Karena sesungguh nya amal perbuatan seseorang sangat
menentukan status nya secara pribadi, kaum, dan bangsa.
Mengerjakan amal saleh hendak nya tidak di sertai pamrih karena ada
sesuatu di balik amalan nya. Mengerjakan amal saleh harus di sertai niatan
yang ikhlas, bukan karena mengharap kan pujian, keuntungan, jabatan, dan
lain – lain.)
Karena sesungguh nya yang di nilai oleh Allah pada amalan seseorang adalah
niat dan tujuan nya sesuai hadits nabi seperti berikut

"Sesungguhnya Allah telah (menugaskan malaikat untuk) mencatat kebaikan


dan kejahatan setiap orang, kemudian Allah memberikan penjelasan dalam
hal itu, "Siapa yang berniat akan melakukan suatu kebaikan namun tidak
dilakukannya, maka Allah mencatat satu kebaikan penuh untuknya. Jika
seseorang berniat akan melaksanakan suatu kebaikan kemudian
dilaksanakannya, maka Allah mencatat sepuluh hingga seratus kebaikan
untuknya atau dengan kelipatan lebih banyak lagi. Siapa yang berniat akan
melakukan suatu kejahatan namun tidak dilaksanakannya, maka Allah
mencatat untuknya satu kebaikan penuh. Jika seseorang berniat akan
melaksanakan suatu kejahatan kemudian benar-benar dilaksanakannya, maka
Allah mencatat untuknya satu kejahatan." (HR. Bukhari no. 6491, Muslim no.
131)
THANK
YOU !!!

Anda mungkin juga menyukai