Anda di halaman 1dari 16

CLEAN & DESIGN OVERALL

COEFFICIENT
(Uc & Ud)
Group V

Peralatan Proses 2

Farah M.N. | Grace S. | M. Farhan R.L. | Retno W. | Sherly D.


APAKAH KAMU TAHU
TENTANG . . . .
Overall Coefficient of
Heat-transfer (U) ???
Overall Coefficient of Heat-transfer (U) dapat
ditentukan dari Persamaan Fourier. Ketika permukaan A
diketahui dan Q serta ∆t dihitung dari kondisi proses,
maka U dapat diperoleh dari persamaan Fourier untuk dua
koefisien film.
Dengan mengabaikan hambatan antara pipa-dinding, jika luas permukaannya tidak diketahui, U dapat dicari:

(eq. 6.6)

hi : Koefisien transfer panas pada air di dalam tube (Btu/ft2.hr.℉)

hio : Koefisien koreksi perpindahan panas pada tube (Btu/ft 2.hr.℉)

ho : Koefisien transfer panas pada air di luar tube (Btu/ft2.hr.℉)

Ro : Outside dirt factor (ft2.hr.℉/Btu)


Fouling Factors (Rd)
Ketika Heat Exchanger telah
beroperasi untuk beberapa waktu yang
lama, kotoran, dan timbunan endapan
akan muncul di dalam dan di luar pipa.
Letak Fouling Factor (Rd) dan Heat-transfer Coefficient (hi dan ho)

Rdi : dirt factor pada inside diameter

Rdo : dirt factor pada outside diameter


(Uc & Ud)

• Uc : Koefisien perpindahan
Berikut merupakan hubungan antara
panas jika tidak terjadi fouling
Uc dan Ud :
(Btu/ft2.hr.℉)

• Ud : Koefisien perpindahan
panas jika terjadi fouling
(Btu/ft2.hr.℉)
Clean Overall Coefficient :
 
h𝑖𝑜 .h 𝑜
𝑈 𝑐=
h 𝑖𝑜 +h 𝑜

• Uc : Koefisien perpindahan panas jika tidak terjadi fouling (Btu/ft2.hr.℉)

• hi : Koefisien transfer panas pada air di dalam tube (Btu/ft 2.hr.℉)

• hio : Koefisien koreksi perpindahan panas pada tube (Btu/ft 2.hr.℉)

• ho : Koefisien transfer panas pada air di luar tube (Btu/ft 2.hr.℉)


Design Overall Coefficient : Total Luas Permukaan :

𝑄
𝐴=𝑁 𝑇 .𝑎 .  �
   

𝑈𝑑=
𝐴.∆𝑇
• Ud : Koefisien perpindahan panas jika terjadi fouling (Btu/ft2.hr.℉)

• Q : Kalor yang diterima (Btu/hr)

• ∆T : LMTD dikali Faktor Koreksi/Ft (℉)

• A : Heat-transfer surface (ft2)

• a ” : External surface (ft2/linear.ft)

• NT : Jumlah tube

• L : Panjang tube (inch)


CONTOH
SOAL . . . .
JAWABANNYA . . .

Microsoft Excel
APAKAH ADA
PERTANYAAN ? ? ?
1. (Hafif) : Mengapa nilai Q di shell dan tube berbeda? Mengapa Q yang dipakai pada persamaan Ud merupakan nilai
Q pada tube?

Jawab : Sebenarnya nilai Q sama, kami hanya menunjukkan nilai Q tube dan shell dengan Cp yang kami dapatkan.
Nilai cp lah yang menyebabkan nilai Q di shell dan tube yang kami dapatkan berbeda, tetapi tentu saja,
perbedaan ini karena pembacaan cp yang kurang akurat.

Nilai Q di shell yang kami dapatkan tidak akurat, tetapi nilai Q di tube yang kami dapatkan akurat, karena
hasilnya sama dengan nilai Q dalam buku Kern. Itu yang kami maksudkan ketika kami berkata “mengambil
Q di tube”.

2. (Giri) : Ud merupakan koefisien perpindahan panas ketika terjadi fouling, mengapa pada persamaannya tidak
dikalikan langsung dengan fouling factor (Rd)?

Jawab : Ud merupakan perhitungan koefisien perpindahan panas ketika terjadi fouling yang actual. Ketika di
lapangan, HE bisa saja terjadi fouling, tetapi perhitungan Ud di sini tidak termasuk ke dalam perhitungan
fouling factor (pada HE, Ud diasumsikan bahwa tidak terjadi fouling). Atau Ud nilai U actual.
3. (Ara Hidayat) : Pada pernyataan “Neglecting the pipe-wall resistance” (D. Q Kern
page 106), yang dimaksud dengan mengabaikan hambatan tersebut dalam bentuk
apa?

Jawab : Resistansi pada pernyataan tersebut merupakan fouling factor. Di mana


dalam kasus ini, fouling factor dapat diabaikan.
THANK YOU
^.^

Anda mungkin juga menyukai