dengan: tunduk yang setinggi-tingginya, dan dengan do'a. Secara istilah pengertian ibadah itu mempunyai dua pengertian yaitu: Khas (Mahdhah), menurut ahli ushul, ialah: segala hukum yang tidak terang iNatnya, tidak terang kemuslihatannya(yang tidak dipahamkan artinya) dan urusan-urusan yang semata-mata dikerjakan berdasar kepada memperhambakan diri kepada Allah swt. `Aam (Ghairu Mahdhah) Secara umum ibadah berarti mencakup semua perilaku dalam semua aspek kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah swt, yang dilakukan dengan ikhlas untuk mendapat ridlo Allah swt. Perbedaan antara ibadah khusus dan yang berbunyi sebagai berikut: "bahwa ibadah dalam arti khusus semuanya dilarang kecuali yang diperintahkan dan dicontohkan,sedangkan ibadah dalam arti umum semuanya dibolehkan kecuali yang dilarang." Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah: bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, dengan jalan mentaati segala perintah- perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan- Nya dan mengamalkan segala yang diizinkan- Nya sebagai tanda mengabdikan/ memperhambakan diri kepada Allah swt. Adapun dasar-dasar ibadah diantaranya: Cinta; Maksudnya ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba didasarkan pada cintanya kepada Allah dan Rosul-Nya Takut (Khauf); Maksudnya ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba didasarkan pada takutnya seorang hamba kepada Allah. Harapan (Raja'); Maksudnya ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba dijalankan dengan penuh pengharapan tanpa ada rasa pantang menyerah. Ibadah yang dilakukan setiap hamba memiliki tujuan sebagi berikut: Memperoleh ridlo Allah; Ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba, dilakukan dengan penuh keikhlasan tanpa mengharap apapun kecuali hanya untuk memperoleh ridlo Allah. Menumbuhkan kesadaran tanggung jawab; Perwujudan dan pemeliharaan keimanan; Ibadah-ibadah yang berupa perkataan dan ucapan lidah, diantara contonya yaitu dzikir, do'a, munajat dan sebagainya. Ibadah-ibadah yang berupa perbuatan yang tidak disifatkan dengan sesuatu sifat. Contohnya: berjihad di jalan Allah, tol.ong-menolong, dan sebagainya. Ibadah-ibadah yang berupa menahan diri dari mengerjakan sesuatu pekerjaan. Contohnya: puasa. Karena ruang lingkup ibadah begitu luas, maka menurut pendapat jumbur ulama secara garis besar ibadah dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: Ibadah Umum, yaitu segala sesuatu yang dicintai dan diridhoi oleh Allah, baik berupa perkataan atau perbuatan, lahir maupun batin. Surah Al-Fatikhah mengajarkan bahwa Allahlah yang berhak disembah dan diminta pertolongan : ُ ع َين ِ ست َُ إِيَّاكَ ن ْع ُب ْ د وإِيَّاكَ ن "Hanya kepada Engkaulah kami menyebah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. "(Q.S. Al-Fatikhah [1] : 5) Melakukan ibadah tanpa perantara [wasilah]:. Firman Allah dalam surah Al-Baqoroh ayat 186 : ِ عبا ِدي ع ِنِّي فَ ِِإنِِّي ق ... َريب ِ َ وإِذا سألك "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tenfang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat". (Q.S. Al-Baqoroh [2]: 186).
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang
bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang- orang yang peqdusta dan sangat ingkar. (QS. Az- Zumar : 3) Ikhlas sebagai sendi ibadah yang akan diterima disisi Allah :. Diterangkan dalam surah Az-Zumar [39]:10-11: Katakanlah [Muhammad], `Wahai hamba- hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu,' bagi orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu sangat luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. [10]. Katakanlah, sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama. (Q.S: Az-Zumar [39]: 10-11). Ibadah sesuai dengan tuntunan Allah dan Rosul-Nya;. Manusia tidak berhak mengurangi atau menambahnya. Sabda Rosulullah :"Salatlah kalian seperti melihat aku salat" (H.R. Bukhori). Keterangan mengenai salat nabi dijelaskan melalui HadisHaditsnya. Memelihara keseimbangan dalam beribadah; Islam memberikan pedoman kepada manusia dalam mengarungi kehidupan dan menjamin kesejahteraan didunia dan diakhirat, jasmani dan rohani. Ibadah itu mudah dan meringankan; Banyak ayat- ayat Al-Qur'an yang menerangkan bahwa ibadah dalam Islam seyogyanya mudah dan meringankan.
Dilakukan secara sah; Dalam agama Islam semua
peribadatan ditentukan batasan sah dan tidak sah. Allah berfirman dalam surat a1-Kahfi ayat 110 yang artinya: "Barang siapa mengharap menjumpai Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal saleh (yang sesuai dengan kehendak syara') dan janganlah ia menSyari'atkan seseorang dengan Tuhannya dalam ibadahnya itu.“
Amalan yang dilakukan hendaklah diakui Islam dan
bersesuaian dengan hukum syara'. Artinya amalan yang dilakukan merupakan bagian dari amalan yang diperintahkan oleh agama Islam. Amalan hendaklah dikerjakan dengan niat dan tujuan yang baik, memelihara kehormatan diri, menyenangkan keluarga, bermanfaat bagi ummat dan memakmurkan bumi Allah. berprinsip pada sebuah hadits "bahwa Allah suka apabila seseorang dari kamu membuat sesuatu kerja dengan memperelokkan kerjanya" Ketika melakukan kerja hendaklah senantiasa mengikut hukum-hukum Syari'at dan batasnya Dalam mengerjakan sesuatu ibadah tidak lalai dari ibadah wajib. Ibadah yang dilakukan setiap hamba memiliki manfaat sebagai berikut : 1) Memperoleh Rida Allah; 2) Menumbuhkan Kesadaran Tanggung Jawab; 3) Perwujudan dan Pemeliharaan Keimanan; 4) Meningkatkan Harkat dan Martabat; Hal ini berarti bahwa ubudiyah harus di tujukan hanya kepada Allah semata, tidak boleh kepada yang selain Allah. 5) Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah; Tujuan penting lainnya dari ibadah adalah takwa.pada level ini berarti seseorang sudah mencapai prestasi rohaniah dalam kehidupannya. Orang yang bertakwa akan memiliki sifat kehati-hatian, berpikir jangka panjang, penuh muatan nilai dan memiliki kepedulian terhadap orang lain 6) Fitrah kemanusiaanya terpelihara. Dengan fitrah ini menjadikan hamba Allah menemukan ketenangan dalam menjalani hidupnya. Begitu juga halnya dengan ibadah yang diperintahkan Allah bagi hambaNya mengandung beberapa manfaat diantaranya: 1) Dapat menghapus atau menyebabkan terampuninya dosa, 2) Allah swt, meninggikan derajatnya 3) Membuat perjanjian disisi Allah dengan jaminan surga, 4) Dapat mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar, 5) Mendidik hamba dalam menjauhi perbuatan tercela Setiap ibadah yang dikerjakan oleh hamba Allah akan memberikan corak ataupun karakter. Dimana karater itu tidak bisa disamakan dengan orang biasa. Diatara karakteristik orang yang ahli ibadah adalah: 1) Salimul Aqidah (aqidah yang lurus dan benar), 2) Memiliki Muraqabatullah (dekat dengan Allah), 3) Dzikrullah (selalu ingat kepada Allah dimana saja berada), 4) Meninggalkan perbuatan Syirik, 5) Rajin Membaca, Memahami, dan Mengamalkan Al-Qur'an, 6) Shahihul Ibadah (ibadah dilakukan dengan benar dan istiqomah), 7) Akhlakul Karimah. Sesungguhnya ibadah dalam Islam memiliki pengaruh yang sangat efektif dalam diri dan kehidupan seseorang
Menurut pendapat Imam Al-Ghozali, hakekat
ibadah meliputi: Pertama; Mengikuti (mutaba'ah) Nabi Muhammad saw. pada semua perintah dan larangannya. Suatu yang bentuknya seperti ibadah, tetapi diperbuat tanpa perintah tidak dapat disebut sebagai ibadah. Shalat atau puasa sekalipun, hanya menjadi ibadah bila dilaksanakan sesuai dengan petunjuk syara'. Ibadah yang hakiki itu adalah menjunjung perintah, bukan semata-mata melaksanakan shalat dan puasa, sebab shalat dan puasa itu hanya akan menjadi ibadah bila sesuai dengan yang diperintahkan. Kedua; Ibadah menuntut sikap taat sepenuhnya kepada Allah dalam segala hal : akidah, perbuatan dan perkataan serta menyambut segala perintah dan larangan-Nya dengan "sami'na wa'atho'na". berhadapan dengan hukum Allah, orang beriman tidak akan mengatakan kecuali pernyataan patuhnya. Allah swt. menciptakan manusia supaya mereka beribadah kepada-Nya. Ketiga; Dengan melakukan ibadah, manusia akan tahu dan selalu sadar bahwa betapa hina dan lemah dirinya bila berhadapan dengan Kekuasaan Allah. Sehingga ia menyadari benar akan kedudukannya sebagai hamba Allah Dalam menjaga konsistensi ibadah diperlukan cara intensif diantaranya: 1) ibadah dilakukan secara sungguh-sungguh, 2) Ibadah diorientasikan untuk mendapatkan ridlo Allah, 3) menjauhkan sifat riyak dan takabur, 4) menggali makna dan hikmah dalam setiap ibadah yang dikerjakan, 5) senantiasa memenuhi syarat dan rukun ibadah yang telah ditetapkan, 6) berusaha disiplin dan konsisten dalam menjalankan ibadah, 7) Menumbuhkan gairah san himmah dalam beribadah. Amal berarti perbuatan baik atau buruk. Istilah amal hanya dihubungkan dengan manusia karena hanya manusia yang dapat mengerjakan amal. Hal itu disebabkan amal merupakan suatu perbuatan yang dilakukan berdasarkan ilmu pengetahuan, pilihan atau kesadaran sendiri, dan kesengajaan atau niat. Adapun amal shaleh memiliki beberapa pengertian: Menurut Muhammad Abduh, shaleh adalah segala perbuatan yang berguna bagi pribadi, keluarga, kelompok, dan manusia secara keseluruhan. Menurut Az-Zamakhsyari, amal shaleh adalah segala perbuatan yang sesuai dengan akal rasional, Al-Quran dan sunah Nabi Muhammad. SAW Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa amal shaleh akan memberi manfaat, baik bagi orang yang mengerjakan maupun bagi orang lain. Kebalikan dari amal shaleh yaitu amal sayyi’ah atau amal yang mendatangkan mudarat baik bagi pelakunya maupun bagi orang lain. Amal shaleh terdiri dari dua macam, yaitu amal shaleh terhadap sesama ma nusia dan makhluk lain serta amal shaleh terhadap Allah SWT. a. Amal shaleh terhadap Allah SWT adalah beribadah b. Amal shaleh terhadap manusia dan makhluk lain adalah menjalankan hak dan kewajiban dalam kehidupan antarsesama manusia dan makhluk Orang yang melaksanakan amal shaleh adalah orang yang menjadi kekasih Allah SWT, karena Allah sangat menyayangi orang-orang yang beramal shaleh. Adapun syarat sah amal shaleh adalah sebagai berikut : a. Amal shaleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya. b. Amal shaleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah. c. Amal shaleh itu hendaknya dilakukan secara sah sesuai dengan petunjuk syarak (Al-Quran dan Hadist). Diantara contoh perilaku amal shaleh yaitu : a. Melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. b. Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan, baik berupa moral maupun material. c. Menengok teman atau saudara yang sakit. d. Menyumbang dana bagi pembangunan masjid, madrasah, pondok pesantren, ataupun fasilitas umum lainnya. e. Turut bekerja bakti membersihkan lingkungan sekolah. f. Mendonorkan darah untuk keperluan kemanusiaan dab sebagainya. Semua perbuatan tersebut, tentunya harus didasari keimanan dan keikhlasan sehingga dihadapan Allah swt. Dapat digolongkan amal shaleh. Nabi Muhammad saw. bersabda yang artinya “Dari Miqdam r.a. diterangkan bahwa Nabi saw. bersabda, “Tiadalah seseorang yang makan makanan sekali-kali lebih baik daripada makanan dari hasil tangannya sendiri. Sesungguhnya Nabi Allah Daud a.s. memakan makanan dari hasil kerja tangannya sendiri.” (HR Bukhari) Tiga hal berikut ini perlu dilakukan dalam menjalankan amal shaleh demi kesejahteraan umat manusia, yaitu sebagai berikut : A. Selalu Menggunakan Akal Manusia yang produktif adalah manusia yang selalu menggunakan akalnya. B. Tumbuhkan Sikap yang akan Membawa Kemajuan dan Sukses Sikap yang membawa kemajuan dan sukses antara lain semangat untuk terus mencoba, mengetahui sesuatu lebih dalam, dan tidak suka membuang-buang waktu, senang membantu pekerjaan orang lain yang membutuhkan bantuan tanpa mengaharapkan pujian atau imbalan yang berlebihan, kasih sayang, pantang putus asa, dan menjadikan setiap kesalahan sebagai pelajaran untuk tidak diulang kembali dan menggantinya dengan keberhasilan. C. Manfaatkan Indra yang Dikarunai Allah SWT. untuk Berkarya Rezeki yang berupa indra adalah karunia besar dan rahmat yang sangat berharga bagi manusia untuk dapat berkaryaManusia harus senantiasa mengingat Allah SWT dan bersyukur terhadap betapa berharganya karunia Allah SWT tersebut. (QS Al-Baqarah/2:152-153) Artinya : Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar (QS Al-Baqarah/2:152- 153). Dalam beramal shaleh kita dituntut untuk selalu mempertimbangkan keseimbangan antara kehidupan duniawi maupun ukhrawi. Dunia adalah ladang dari akhirat. Mengelola waktu merupakan salah satu aspek paling penting untuk bekerja secara efektif dan efisien. Tidak sedikit manusia yang mengalami kerugian dalam hal waktu. Allah SWT berfirman : Artinya : Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian kecuali orang- orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran (QS. Al- Ashr : 1-3)