SINDI ANGGRIANI
2119207
Sindianggriani20@gmail.com
ABSTRAK
sumber islam perlu untuk dipelajari agar mengetahui sumber hukum apa yang harus
dipakai pertama sekali dan setelahnya. Ketika tidak di jelaskan secara rinci hukum yang ada
didalam al-quran barulah melihat hadis, ijma’, dan qiyas sebagai pedoman dalam hidup.
Banyak sekarang yang mengunakan hukum yang tidak sesuai dengan faktanya, dan banyak
melahirkan hukum-hukum yang tidak sesuai dengan ajaran islam. Dan membuat hukum-
hukum baru.
Sumber hukum islam adalah al-quran dan hadis. Ijma’ dan qiyas merupakan sebuah
pelengkap dari sumber utama. Hukum adalah sebuah peraturan tentang perilaku yang diakui
berdasarkan wahyu al-Quran dan sunnah yang telah ditetapkan. Hadis merupakan ucapan
rasullah tentang sesuatu yang berkaitan tentang kehidupan manusia atau tentang suatu hal.
Metode yang digunakan dalam mendapatkan.
ABSTRAK
Islamic sources need to be studied in order to know what sources of law should be
used first and after. When it is not explained in detail the laws contained in the Koran, then
look at hadiths, ijma ', and qiyas as guidelines in life. Many now use laws that are not in
accordance with the facts, and many give birth to laws that are not in accordance with
Islamic teachings. And make new laws.
The source of Islamic law is the Koran and hadith. Ijma 'and qiyas are a complement
to the main source. The law is a rule of behavior that is recognized based on the revelation of
the Koran and the prescribed sunnah. Hadith is what the Prophet said about something
related to human life or about something. The method used in obtaining.
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Wahyu al-quran adalah penyataan allah yang diturunkan kepada para nabi atau
para rasulnya untuk disampaikan kepada umatnya. Wahyu dalam bahasa arab yang
artinya tersembunyi dan cepat. Dengan demikian wahyu mencakup beberapa defenisi
yaitu bisikan atau bujukan allah, ilham, isting binatang, isyarat yang cepat,
menyampaikan perintah.
Al-quran sebagai kalam atau firman allah yang ditulis dalam bentuk mushaf
diturunkan kepada nabi muhammad saw malalui malaikat jibril secara mutawatir dari
ayatnya yang dimulai dari surah al-fatiha dan di akhiri dengan surah annas dan
membacanya merupakan ibadah, yang di susun dalam bentuk bahasa arab yang
merupakan nilai tinggi dalam membacanya. Sehingga al-quran tidak ada tandingannya
dengan apapun itu.
Fungsi al-quran sebagai pembeda antara yang hak dan yang batin, ada juga
yang berpendapat sebagai petunjuk bagi manusia secara umum. Juga berfungsi
sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa,bagi orang yang beriman.
B. Pendahuluan
Al-quran merupakan posisi paling utama,lalu di susul dengan hadis,ijma’dan
qiyas. Jika dilihat secara luas al-quran dalam menuntun manusia,dalam
pengembangan ilmu pengetahuan menjadikannya sebagai sumber utama. Dalam
penelitian Maurice Bucaille,soorang ahli bedah yang terkenal di prancis menyebutkan
bahwa al-quran merupakan kitab suci yang objektif dan memuat petunjuk bagi
pengembangan ilmu pengetahuan modren. Isinya sempurna dan tidak ada yang
bertentangan dengan hasil penemuan sains modren.
Orientasi pendidikan pertama berasal dari dalam al-quran bagi kepentingan
umat manusia ketika melakukan perintah dari allah. Oleh sebab itu,keberlangsungan
pendidikan islam harus senantiasa mengarah dan berpegang pada sumber tersebut
agar manusia menjadi dinamis,kreatif,dan religius. Dengan perlaku ini,proses
pendidikan islam akan selalu terarah dan mampu menciptakan manusia yang
berkualitas dan bertanggung jawab kepada seluruh aktivitas yang dilakukan.1
Al-quran merupakan sebuah landasan ajaran islam yang berhubungan dengan
vertikal manusia dengan tuhan,ibadah,ataupun hubungan sosial
kemasyarakatan,muamalah. Al-quran adalah sebuah kitab suci yang berisi ajaran
1
Sri Miranti,Ilmu Pendidikan Islam : Fakta teoritis-filsafah dan aplikatif-normatif,h. 45
tentang prinsip-prinsip dan seruan moral. Tidak merupakan dokumen hukum yang
berisi kesimpulan legal untuk sebuah kasus spesifik yang berlaku di kalangan
masyarakat muslim.
Di dalam al-quran terdapat pernyataan hukum yang penting,yang turun selama
proses pembinaan umat manusia di madina. Seperti larangan dalam meminum
khamar,berjudi,dan zina,masalah perbudakan,warisan dan lain sebagainya. Penetapan
hukum pada kasus menunjukkan bahwa penekanan al-quran lebih kepada aspek moral
kemanusiaan. Seperti kasus pencurian,seperti di sebutkan didalam al-quran bahwa
orang yang melakukan pencurian dalam tingkatan tertentu dapat di hukum potang
tangan. Dengan penetapan hukum tersebut untuk mencuri bisa diganti dengan bentuk
budaya masyarakat muslim tertentu.
Al-quran menyimpan nilai-nilai islam universal yang diperuntukkan untuk
manusia terdapat pada pesan moral yang terdapat didalamnya dan bukan dalam
ketetapan legal spesifik untuk sebuah kasus tertentu yang berkembang dalam
masyarakat arab. Oles sebab itu tradisi sosial yang sudah melembaga dalam suatu
masyarakat muslim. Islam dikatakan efektif sebagai sarana penciptaan sistem sosial
yang dikehendaki oleh ajaran islam,untuk berusaha menerapkan prinsip-prinsip
kemasusiaan,persamaan dan keadilan.
Agama islam tidak memaksa umat manusia untuk memeluknya,melainkan
secara wajar melalui proses manusiawi,seperti pendidikan,proses kependidikan yang
manusiawi itu bersandar pada kemampuan rohania dan jasmaniyah manusia itu
sendiri secara bertahap dan berkelanjutan.
C. Pembahasan
1. Pengertian wahyu al-quran
Kata wahyu di artikan dalam kata masdar yaitu inisiatif. Dia menetapkan
kepada dua pengertian dasar,yaitu: tersembunyi,dan cepat. Oleh karena itu
dikatakan bahwa “wahyu ialah informasi secara tersembunyi dan cepat yang
khusus untuk ditujukan kepada orang tertentu tanpa diketahui oleh orang lain.”
Namun juga bermakna al-muha dalam pengertian isim maf’ul artinya yang
diwahyukan.2 Trm wahyu di dalam al-quran diulang sebanyak 78 kali, yakni
dalam bentuk kata benda atau isim sebanyak 6 kali, dan dalam bentuk kata kerja
atau fiil terdapat sebanyak 72 kali.3
2
Manna’ al-Qattan,Pengantar Studi Ilmu al-Quran, terj. Aunur Rafiq ( Jakarta: Pustaka al-Kausar,2006), hal 34
Wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi nya secara syar’i diartikan sebagai
kalam Allah yang diturunkan kepada seorang nabi. Pengertian ini menggunakan
kata maf’ul yaitu al muha yang artinya diwahyukan. Perbedaan antara wahyu
dengan ilham ialah bahwa ilham itu intuisi yang dipercayai oleh jiwa sehingga
terdorong untuk mengikuti apa yang diminta,tanpa mengetahui dimana datangnya.
Hal ini sama seperti perasaan lapar,haus,sedih dan senang.
Ustadz Muhammad Abduh berpendapat dalam risalah at-tauhid,menyebutkan
wahyu bagaikan pemahaman yang didapatkan seseorang dengan kepercayaan
bahwa benda itu berasal dari allah,baik melalui perantara maupun tanpa
perantara.4 Dan juga pendapat TM.Hasbi Ash-shiddieqy mengartikan wahyu
sebagai sesuatu yang dimasukkan kedalam dada nabi. Jadi dapat kita simpulkan
wahyu adalah pemahaman ghaib yang langsung datang dari allah ke dalam jiwa
seseorang diberikan secara cepat dan rahasia,baik secara langsung maupun
melalui perantara.
Menurut harfiah Alquran bersumber dari bahasa arab “qara‟a”, berarti
“bacaan” atau sesuatu yang dibaca, Alquran ialah kalam Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat Jibril. Dalam Islam terdapat
nama yang diberikan untuk Alquran: seperti “Al-Furqan”. Sebagai pembeda
antara yang baik dan yang buruk (QS.25:31) Artinya : “Dan ibarat itulah, sudah
Kami adakan bagi setiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan padahal
Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong”. Al-quran dibukukan oleh
Khalifah Usman, sehingga dikenal dengan “Mushaf Usman”. Sebagai sumber
ajaran agama islam al-quran menempati posisi pertama. Oleh karena itu al-quran
menjadi landasan semua ajaran islam yang menyangkut hubungan vertikal
manusia dengan Tuhan, ibadah maupun hubungan sosial kemasyarakatan,
mu’amalah.
Sebagai petanda dan pembuat, al-quran memberikan rambu-rambu bagi
perjalanan manusia dalam memaknai hakikat hidup. Al-quran menjelaskan
bagaimana garis-garis kehidupan yang selayaknya dilalui manusia dan yang
manakah yang tidak boleh dilanggar oleh manusia5
3
Muhammad Fuad ‘Abd al-Baqi,al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Quran al-Karim (Bairut: Dar al Fikr,1981), hal
468-469.
4
Kristinawati, “Al-quran dan Hadis pengertian Wahyu dan Al-quran”, 15/3 (2017)
5
Abdul Rozak, Al-quran, hadits dan ijtihad sebagai sumber pendidikan islam, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah).
Hal 88-91
Dari pengertian di atas dapat kita ambil elemen dasar yang membentuk
pengertian al-quran yaitunya: Pertama,al-quran adalah wahyu atau kalam
allah,oleh sebab itu sabda rosullah tidak termasuk al-quran,begitu juga hadist
qudsi. Kedua,al-Quran diturunkan kepada nabi muhammad Saw,berarti wahyu ini
diturunkan kepada nabi dan rasul selain Muhammad tidak bisa dikatakan al-
Quran,karna itu kitab taurat zabur dan injil tidak bisa dikatan sebagai al-quran
karena tidak diturunkan kepada nabi muhammad meskipun sama-sama wahyu dari
allah. Ketiga,al-Quran diturunkan dalam bentuk bahasa arab,bahwa yang disebut
al-quran pendapat ulama adalah yang tertera dan yang terucap dalam bahasa
arab,karenanya terjemahan al-quran atau tafsirannya meski dalam bahasa arab
tidak bisa dikatakan al-Quran.
2. Fungsi al-Quran
Fungsi al-quran dilihat dari nama-namanya yang menunjukkan kedudukannya
yang tinggi dan kemuliaan. Abu al-ma’ali syaidzalah mengatakan al-quran
memiliki 55 nama,abu al-hasan al-harali menyebutkan bahwa al-quran memiliki
lebih dari 90 nama. Sedangkan ibn jazzi al-kilabi menyebutkan bahwa al-quran
sesungguhnya hanya memiliki empat nama,yaitu al-quran,al-kitab,al-furqan,dan
al-dzikr. Sedangkan nama-nama yang lain merupakan lebih merupakan sifat atau
julukan untuknya.
a) Al-Quran
ت اَ َّن لَهُ ْم اَجْ رًا َكبِ ْير ًۙا ّ ٰ اِ َّن ٰه َذا ْالقُرْ ٰانَ يَ ْه ِديْ لِلَّتِ ْي ِه َي اَ ْق َو ُم َويُبَ ِّش ُر ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ الَّ ِذ ْينَ يَ ْع َملُوْ نَ ال
ِ صلِ ٰح
“Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling
lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang
mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang
besar.”(Qs.Al-Isra’ : 9)
Karena al-quran merupakan kitab suci terakhir yang allah turunkan
yang berfungsi sebagai bacaan sesuai dengan arti kata quran.
b) Al-Kitab
َْب ۛ فِ ْي ِه ۛ هُدًى لِّ ْل ُمتَّقِ ْين َ ِٰذل
َ ك ْال ِك ٰتبُ اَل َري
”Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa”(QS.Al-Baqarah: 2)
Menurut bahasa al-kitab adalah al-jam’u (mengumpulkan) as-sayuthi
menyebutkan sebab dinamai al-kitab karena al-qur’an menyatukan
berbagai macam ilmu,kisah dan berita.6 Muhammad Abdullah Draz
menguntip di Manna’ al-Qathan, Al-Qathan, al-quran yang dipelihara
melalui lisan juga di pelihara dengan tulisan. Al-Qur’an haruslah
dipelihara oleh dua cara tidak hanya satu cara saja yaitu melalui
hafalan (hifzhuhu fi as-shudur) dan juga melalui tulisan (hifzhuhu fi as-
suthur)
c) Al-Furqan
ك الَّ ِذيْ نَ َّز َل ْالفُرْ قَانَ ع َٰلى َع ْب ِد ٖه لِيَ ُكوْ نَ لِ ْل ٰعلَ ِم ْينَ نَ ِذ ْيرًا
َ ۙ تَ ٰب َر
”Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada
hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan
kepada seluruh alam (jin dan manusia).” (QS. Al-Furqan : 1)
Al-Furqan merupakan masdar dari kata furaqa,dalam wazan
fu’lan,memahami bentuk shifat musyabahah dengan arti yang sangat
memisahkan. Pengertian demikian karena al-qur’an memisahkan
dengan kuat antara haq dan yang batil,antara benar dan yang
salah,antara baik dan yang buruk.
d) Adz-Dzikr
َنَّا نَحْ نُ نَ َّز ْلنَا ٱل ِّذ ْك َر َوإِنَّا لَهۥُ لَ ٰ َحفِظُون
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”(QS.Al-Hijir : 9).
Kata Adz-Dzikir memiliki arti ingat,atau mengingatkan,karena di
dalam kitab suci ini terdapat pelajaran dan nasuhat serta kisah umat
masa lalu. Adz-Dzikr juga diartikan asy-syaraf yang artinya
kemuliaan,allah berfirman:
َك َۚو َسوْ فَ تُسْٔـََٔ‹لُوْ ن َ ََّواِنَّهٗ لَ ِذ ْك ٌر ل
َ ك َولِقَوْ ِم
“Dan sungguh, Al-Qur'an itu benar-benar suatu peringatan bagimu dan
bagi kaummu, dan kelak kamu akan diminta
pertanggungjawaban.”(QS.Az-Zukhruf: 44)
Fungsi al-Quran dilihat dari kedudukannya yitu al-quran sebagai kitab suci yang
terakhir yang di turunkan oleh allah kepada nabi muhammad saw,yang merupakan nabi
terakhir dan tidak ada kitab suci lain setelahnya. Al-Quran membawa misi yang lebih besar
dibandingkan dengan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya. Cakupan misinya juga
6
As-Sayuthi, Al-Itqan fi’ulum Al-Qur’an,jid 1 hlm. 146
lebih luas,dibandingkan dengan kitab suci sebelumnya yang hanya ditujukan untuk kaum
tertentu dan masa yang terbatas,sedangkan al-qur’an diturunkan bagi seluruh manusia hingga
akhir zaman,karna di bawa oleh nabi muhammad saw yang merupakan rasul untuk segenap
umat manusia hingga akhir masa.
Peran al-Qur’an sebagai sarana ibadah untuk mendekatkan diri kepada allah swt
melalui dengan membaca dan memahami pesan-pesan yang ada didalamnya,oleh sebab itu
fungsi al-qur’an bagi manusia ialah sebagai berikut:
7
Fatimah Purba (2016), Pendekatan dalam Studi Al-Quran : Studi Tentang Metode dan Pendekatan Al-Quran.
Jurnal As-Salam,vol.1,No. 2. Hal, 33
perkembangan ilmu pengetahuan. Hanya selama pemahaman tersebut sejalan
dengan prinsip-prinsip ilmu tafsir yang telah disepakati.
4. Studi hemeneutik
Sebuah cara untuk pendekatan baru, studi hemeneutik tidak selamanya bisa
diterima oleh semua umat islam. Karena barangkali kata tersebut masih aneh
dan sulit ditemukan dalam katalog khazanah islam klasik. Namun perlu untuk
mengakui bahwa secara pendekatan hemeneutik, kajian tersebut lebih bersifat
interdisipliner mengenai al-quran. Karna al-quran selain berbicara tentang
nilai-nilai keagamaan, juga banyak menjelaskan isyarat-isyarat ilmu
pengetahuan bahkan rekaman sejarah nabi muhammad saw, masa-masa
sebelum al-quran diturunkan kepada nabi muhammad saw sebagai rasul
terakhir di atas dunia.
D. PENUTUP
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang disampaikan dalam bahasa Arab,
diturunkan secara berangsur-angsur melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai mukjizat, disampaikan kepada kita penganutnya secara mutawatir yang
telah ditulis di Mushaf Usmani. Fungsi al-Qur’an dapat diketahui berdasarkan nama-
namanya yaitu sebagai Maw’izah (nasihat), Syifa’ (obat), Hudan (petunjuk), Rahmat
(kasih sayang) dan Furqan (pembeda). Hubungan al-Qur’an dengan as-Sunnah, Ijma’
dan Qiyas adalah sebagai sumber dalil-dalil syar’i yang ketiganya (as-Sunnah, Ijma’
dan Qiyas) digunakan setelah melihat dalam al-Qur’an tidak terdapat penyelesaian
dan penjelasan. Pendekatan Pokok dalam Studi Al-Qur’an yaitu, Pendekatan
kebahasaan, pendekataan korelasi antar ayat dengan ayat lain, Sifat penemuan ilmiah,
dan Studi Hemeneutik.
Al-quran mendapatkan kedudukan pertama dari sumber-sumber hukum
lainnya,dan merupakan aturan dasar tertinggi. Sunnah merupakan sumber hukum
yang kedua untuk memperkuat al-quran. Dasar hukum ijma’ berupa al-quran dan
sunnah. Tugas qiyas adalah mencari apakah tidak terdapat nash yang dijadikan dasar
untuk menetapkan hukum barulah dilakukan qiyas.
Daftar Pustaka
Miranti, Sri. Ilmu Pendidikan Islam : Fakta teoritis-filsafah dan aplikatif-normatif,h. 45
Al-Qattan, Manna’. 2006. Pengantar Studi Ilmu al-Quran, terj. Aunur Rafiq. Jakarta:
Pustaka al-Kausar,, hal 34.
Fuad, Muhammad ‘Abd al-Baqi. 1981. al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Quran al-
Karim Bairut: Dar al Fikr,, hal 468-469.
Kristinawati, 2017. “Al-quran dan Hadis pengertian Wahyu dan Al-quran”, 15/3.
Rozak,abdul. Al-quran, hadits dan ijtihad sebagai sumber pendidikan islam, Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah. Hal 88-91
As-Sayuthi, Al-Itqan fi’ulum Al-Qur’an,jid 1 hlm. 146
Purba, Fatimah. 2016, Pendekatan dalam Studi Al-Quran : Studi Tentang Metode dan
Pendekatan Al-Quran. Jurnal As-Salam,vol.1,No. 2. Hal, 33