Anda di halaman 1dari 13

BELA NEGARA

“BENTUK NEGARA DOMINION DAN


PROTEKTORAT”

Disusun Oleh
Mega Permata Sari
Keperawatan
21142010005

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MERDEKA SURABAYA
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Bentuk Negara
Dominion dan Protektorat” dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Bela Negara. Penulisan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu.
Demikian semoga Allah SWT selalu berkenan melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekeliruan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran.

Surabaya, 26 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI
COVER JUDUL…………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................................2
BAB II BAHASAN TEORI.....................................................................................3
2.1 Bentuk Negara................................................................................................3
2.2 Bentuk Negara Dominion..............................................................................3
2.3 Bentuk Negara Protektorat.............................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................9
3.2 Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara sebagai organisasi tertinggi di antara satu kelompok masyarakat


yang memiliki cita-cita untuk bersatu, hidup di daerah tertentu dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat, didefinisikan pula oleh Roger H. Soltau dengan alat
(agency) atau wewenang (authority), yang mengatur persoalan-persoalan bersama,
atas nama rakyat. Maka, bernegara dengan baik menjadi sangat urgen bagi setiap
warga negara.

Negara adalah insititusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang


hidup dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat terhadap
perundang undangan serta memiliki pemerintahan sendiri”. Negara dibentuk atas
dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan
anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka. Untuk
mengatur bagaimana anggota masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya
sebagai warga negara, negara memberikan batasan-batasan dalam wujud aturan
dan hukum. Dan setiap negara memiliki bentuk-bentuk tersendiri.

Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis


dan peninjauan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis jika
negara dilihat secara keseluruhan (ganzhit) tanpa melihat isinya, sedangkan secara
yuridis jika negara peninjauan hanya dilihat dari isinya atau strukturnya.
Sedangkan secara yuridis jika negara peninjauan hanya dilihat dari isinya atau
strukturnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada


makalah ini yaitu bagaimana bentuk negara yang ada di dunia khususnya
Dominion dan Protektorat.
1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah pada makalah ini maka tujuan penulisan


makalah ini adalah:
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah ini untuk mengetahui bentuk negara
Dominion dan Protektorat.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari makalah ini adalah :
a. Mengetahui tentang apa itu bentuk negara
b. Mengetahui tentang apa itu bentuk negara dominion
c. Mengetahui tentang apa itu bentuk negara protektorat.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoretis

Makalah ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan


referensi terkait dengan bentuk negara Dominion dan Protektorat.

1.4.2 Manfaat Praktis

a) Hasil makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan


bagi penulis.
b) Bagi penulis selanjutnya hasil penulisan ini diharapkan dapat berguna
sebagai referensi yang bermanfaat dan dapat menjadi bahan kajian
yang lebih mendalam.
BAB II

BAHASAN TEORI

2.1 Bentuk Negara

Negara merupakan insititusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang


yang hidup dalam wilayah tertentu dengan pengaturan yang sama, peraturan dan
peraturan perundang- undangan serta memiliki pemerintahan sendiri. Negara yang
dibentuk atas kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan
angg otanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka. Setiap
negara memiliki bentuk negara yang berbeda berdasarkan kesepahaman dalam
mencapai tujuan bernegara.

Kata “negara” memiliki dua arti. Pertama, negara adalah masyarakat atau
wilayah yang merupakan satu kesatuan politis. Dalam arti ini, India, Korea
Selatan, atau Brazilia merupakan negara. Kedua, negara adalah lembaga pusat
yang menjamin kesatuan politis itu, yang menata dan dengan demikian menguasai
wilayah itu.

Sementara itu dalam ilmu politik, istilah 'negara' adalah agency (alat) dari
masyarakat yang mempuyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan
manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala- gejala kekuasaan dalam
masyarakat.

Bentuk negara merupakan batas wilayah secara sosiologis dan ditentukan


secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis yaitu apabila negara
dilihat secara keseluruhan tanpa melihat isinya dan sebagainya. Disebut dengan
nama yuridis yaitu apabila negara dilihat hanya dari isi atau strukturnya.

2.2 Bentuk Negara Dominion

Dominion merupakan bentuk negara yang khusus dalam lingkungan


kerajaan inggris. Negara dominion adalah suatu negara yang tadinya
merupakan jajahan inggris yang telah merdeka dan berdaulat, serta mengakui
Raja Inggris sebagai rajanya (lambang persatuan). Negara-negara dominion
tergabung dalam The British Commonwealth of Nations (Negara-negara
persemakmuran).

Dalam pengertian lainnya Dominion adalah bentuk negara yang


khusus terjadi dalam sejarah ketatanegaraan Inggris. Dominion merupakan
gabungan dari negara-negara merdeka bekas jajahan Inggris, tetapi tetap
mengikat diri dalam lingkungan Kerajaan Inggris. Namun sejatinya ketika
negara bergabung dalam negara dominion artinya dengan tetap tinggal di
dalam lingkungan Inggris. sekalipun demikian, negara yang tergabung
tersebut tetap memiliki kedudukan sebagai negara merdeka yang dapat sesuka
hati meninggalkan ikatan negara dominion tersebut. oleh karena itu, bentuk
negara dominion ini dapat dikatakan hanya merupakan simbolisme. Sebagai
pemersatu, terdapat raja atau ratu yang digunakan sebagai simbol.

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya, sedikit


banyak kita dapat menyimpulkan seperti apa ciri-ciri negara dominion di
dunia. Penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri negara dominion
mengingat fakta bahwa ada banyak pengetahuan yang harus kita miliki. Di
sisi lain, Ciri-ciri tersebut membedakan negara dominion dengan bentuk
negara yang lainnya. Nah, berikut ini penjelasan ciri-ciri negara dominion di
dunia:

1. Awalnya Merupakan Negara Jajahan

Setiap negara yang tergabung dalam negara dominion awalnya


merupakan negara jajahan dari negara Inggris. mereka bersatu di bawah
persatuan negara-negara persemakmuran Inggris. artinya, setiap negara
memiliki kerja sama dengan negara Inggris untuk memakmurkan negaranya.
Ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab negara Inggris yang telah
menjajah negara mereka.

Sekalipun demikian, negara yang ada di bawah ikatan negara


dominion merupakan negara merdeka yang bebas menentukan ke arah mana
negaranya akan menuju. Negara Inggris tidak berhak melakukan intervensi
keras ke dalam urusan dalam negeri dari masing-masing komponen negara
dominion. Jika negara Inggris melakukan hal tersebut, maka negara Inggris
terhitung telah mencederai peraturan yang berlaku di dunia.

2. Setiap Negara Memiliki Kedudukan yang Sama

Ciri-ciri negara uni yang selanjutnya yaitu setiap negara yang ada
dalam ikatan negara dominion memiliki kedudukan yang sama. Tidak ada
negara yang kedudukannya lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan
negara yang lainnya mengingat bahwa hubungan di antara negara-negara
tersebut adalah persekutuan yang berdiri sendiri di bawah lingkungan
kerajaan Inggris. ini merupakan salah satu dari sifat konstitusi negara Inggris.
Selain itu, setiap negara tidak dapat saling mencampuri urusan dalam negeri
negara yang lainnya jika negara yang dimaksud tidak memberikan izinnya
atas masalah tersebut.

3. Dipersatukan Oleh Satu Mahkota

Ciri selanjutnya dari negara uni yaitu mereka dipersatukan di bawah


satu mahkota atau dalam hal ini mahkota kerajaan Inggris. dengan adanya
pemersatuan ini, setiap negara dapat saling bekerja sama untuk memajukan
negaranya masing-masing. Salah satu contoh kerja sama di antara negara
yang tergabung dalam negara dominion ini ialah olimpiade negara-negara
persemakmuran Inggris dan beberapa kerja sama lainnya di bidang politik,
ekonomi, pertahanan, sosial, budaya, dan berbagai bidang kerja sama yang
lainnya.

4. Negara Anggota Dapat Menyimpang dari Peraturan Negara Pusat

Ciri-ciri terakhir dari negara dominion dalam kehidupan berbangsa


dan bernegara yang terakhir dibahas di dalam kesempatan ini ialah negara
yang bersatu dalam negara dominion dapat undang-undang dan peraturan
perundang-undangan lain yang dibuat oleh pemerintah kerajaan Inggris.
prinsip mengenai hal ini dapat ditemukan dalam statute of West Minister
1931 (Statuta Menteri Barat 1931) yang merupakan dasar peraturan lebih
lanjut dari bentuk negara dominion ini.

Adanya dasar hukum mengenai prinsip berlepas atas aturan negara


Inggris juga merupakan salah satu perbedaan konstitusi negara Indonesia
dengan negara Inggris yang sangat mencolok. Ketika salah satu atau beberapa
negara anggota hendak melakukan sesuatu yang melanggar atau berada di
luar peraturan negara Inggris, maka hal tersebut diperbolehkan dan negara
tersebut tidak akan mendapat sanksi apa pun atas perbuatan yang
dilakukannya.

Negara yang termasuk dalam bentuk Dominion meliputi Kanada,


Australia, Selandia Baru, Newfoundland, Afrika Selatan, dan Negara Bebas
Irlandia, dan kemudian dari akhir 1940an juga meliputi India, Pakistan, dan
Ceylon (sekarang Sri Lanka).

2.3 Bentuk Negara Protektorat

Negara protektorat adalah suatu negara yang ada di bawah perlindungan


negara lain yang lebih kuat. Negara protektorat tidak dianggap sebagai negara
merdeka karena tidak memiliki hak penuh untuk menggunakan hukum
nasionalnya. Contoh: Monaco sebagai protektorat Prancis. Negara protektorat
dibedakan menjadi dua (2) macam, yaitu:

1. Protektorat Kolonial, jika urusan hubungan luar negeri, pertahanan dan


sebagian besar urusan dalam negeri yang penting diserahkan kepada negara
pelindung. Negara protektorat semacam ini tidak menjadi subyek hukum
internasional. Contoh: Brunei Darussalam sebelum merdeka adalah negara
protektorat Inggris.

2. Protektorat Internasional, jika negara itu merupakan subyek hukum


internasional. Contoh: Mesir sebagai negara protektorat Turki (1917),
Zanzibar sebagai negara protektorat Inggris (1890) dan Albania sebagai
negara protektorat Italia (1936).
Negara-negara yang berbentuk protektorat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Satu negara berada di bawah perlindungan negara lain namun bukan berarti
negara tersebut bebas memiliki negara perlindungannya. Tetapi hanya
mengontrol berbagai urusan negara tersebut

b) Tidak memiliki asas politik bebas aktif sebab hubungan internasional,


organisasi internasional, dan urusan pertahanan negara dikendalikan oleh
negara pelindungnya.Hukum nasional negaranya belum dapat digunakan
secara penuh

c) Tidak memiliki kedaulatan karena dianggap belum merdeka

d) Hal-hal yang menyangkut kebijaksanaan dan keputusan dilakukan oleh


negara pelindungnya

e) Kegiatan internal dan eksternal berada di bawah kendali negara pelindungnya

f) Satu kebijakan berlaku untuk seluruh wilayah

g) Segala bentuk kebijakan hukum dan lembaga peradilan dibentuk oleh satu
lembaga yang berwenang

h) Masing-masing daerah memperoleh kebutuhannya dari pemasukan yang


didapat oleh daerah itu sendiri

i) Pola wilayah yang beragam karena menyesuaikan dengan syarat traktat dan
kondisi di wilayah tersebut

j) Meski belum merdeka namun negara protektorat masih mendapat hak otonom
daerah dan mengurus sebagian masalah dalam negeri

k) Kepala daerah yang berasal dari negara protektorat memiliki kesempatan


untuk menjadi kepala negara meski hanya sebata nominal.

Menjadi negara protektorat tidak selamanya buruk namun juga tidak selalu
baik. Artinya menjadi negara perlindungan memiliki keuntungan dan kerugian.
Keuntungan menjadi negara protektorat adalah mendapat perlindungan dari
negara-negara yang umumnya adalah negara kuat. Hal tersebut sangat
menguntungkan bagi negara yang baru saja berkembang atau negara kecil dan
belum mampu untuk bersaing dengan negara yang lebih besar. Namun ada juga
kerugiannya yakni karena belum sepenuhnya merdeka sehingga negara
protektorat tidak memiliki kedaulatan penuh. Artinya negara tersebut tidak bisa
mengatur urusan dalam negeri sendiri.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis


dan peninjauan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis jika
negara dilihat secara keseluruhan (ganzhit) tanpa melihat isinya, sedangkan secara
yuridis jika negara peninjauan hanya dilihat dari isinya atau strukturnya.
Sedangkan secara yuridis jika negara peninjauan hanya dilihat dari isinya atau
strukturnya.

Dominion merupakan bentuk negara yang khusus dalam lingkungan


kerajaan inggris. Negara dominion adalah suatu negara yang tadinya merupakan
jajahan inggris yang telah merdeka dan berdaulat, serta mengakui Raja Inggris
sebagai rajanya (lambang persatuan).Negara Dominion meliputi Kanada,
Australia, Selandia Baru, Newfoundland, Afrika Selatan, dan Negara Bebas
Irlandia, dan kemudian dari akhir 1940an juga meliputi India, Pakistan, dan
Ceylon (sekarang Sri Lanka).

Negara protektorat adalah suatu negara yang ada di bawah perlindungan


negara lain yang lebih kuat. Negara protektorat tidak dianggap sebagai negara
merdeka karena tidak memiliki hak penuh untuk menggunakan hukum
nasionalnya. Contoh: Monaco sebagai protektorat Prancis.

3.2 Saran

Dengan adanya keterbatasan makalah ini maka terdapat beberapa saran


untuk penulisan selanjutnya, adapun saran yang diberikan yaitu penulisan
selanjutnya diharapkan dapat memperluas materi yang dibahas sehingga dapat
memberikan informasi dan pengetahuan yang lebih banyak lagi kepada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, Jakarta: PT Bina


Aksara, 1984
S. T, Kansil, Ilmu Negara (umum dan indonesia), Jakarta: Pradya
Paramita, 2004.
https://guruppkn.com/ciri-ciri-negara-protektorat diakses pada 26 Maret
2022 pukul: 09.20
https://id.wikipedia.org/wiki/Protektorat diakses pada 26 Maret 2022
pukul : 08.00
https://haloedukasi.com/negara-protektorat diakses pada 26 Maret 2022
pukul : 09.35

Anda mungkin juga menyukai