Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar. Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada saudara/i yang bersangkutan. Kami berharap dengan adanya karya tulis ini dapat memberikan sedikit gambaran mengenai Negara serta kemerdekaan Indonesia. Kami selaku penyusun sadar bahwa manusia tidak pernah luput dari kesalahan. Oleh karena itu kami berharap kritik serta saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan karya tulis selanjutya. Penyusun berharap dengan adanya karya tulis ini dapat menjadi sarana bagi kita semua untuk lebih mengerti tentang Negara serta kemerdekaan Indonesia, dan semoga karya tulis ini menjadi media pembelajaran yang bermanfaat serta membantu dalam penanganan permasalahan yang kami angkat dalam karya tulis ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas perhatian pembaca.

Surabaya,

Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................................... 1 Daftar isi................................................................................................................................. 2 BAB 1 : Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 3 1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 4 BAB 2 : Kajian Materi 2.1. Pengertian Negara ..................................................................................................... 5 2.2. Unsur-unsur Terbentuknya Negara ........................................................................... 5 2.3. Kronologi Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia .............................. 10

BAB 3 : Penutup 3.1. Simpulan ................................................................................................................... 18 3.2. Saran ......................................................................................................................... 18 REFERENSI .......................................................................................................................... 19

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain. Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar. Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau keinginan masyarakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-Undang. Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang-Undang haruslah dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara demokratis pula.

1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Apa pengertian dari Negara serta bagaimana konsep sebuah Negara ? 1.2.2. Bagaimana sejarah Negara Indonesia benar-benar terbentuk ? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulis menuliskan makalah ini adalah sebagai berikut: 1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari Negara serta bagaimana konsep sebuah Negara. 1.3.2. Untuk mengetahui sejarah Negara Indonesia benar-benar terbentuk.

BAB II KAJIAN MATERI

2.1. Pengertian Negara Pengertian Negara menurut para ahli : 1. George Gelinek : Negara adalah organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berkediaman dalam wilayah tertentu. 2. Roger F. Soultau : Negara adalah alat (agency) atau wewenang atau authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat. 3. Carl Schmitt : Negara adalah sebagai suatu ikatan dari manusia yang mengorganisasi dirinya dalam wilayah tertentu. Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan mengakui adanaya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya.Organisasi negara dalam suatu wilayah bukanlah satu-satunya organisasi, ada organisasi-organisasi lain (keagamaan, kepartaian, kemasyarakatan dan organisasi lainnya yang masing-masing memiliki kepribadian yang lepas dari masalah kenegaraan). Secara umum negara dapat diartikan sebagai suatu organisasi utama yang ada di dalam suatu wilayah karena memiliki pemerintahan yang berwenang dan mampu untuk turut campur dalam banyak hal dalam bidang organisasi-organisasi lainnya. 2.2. Unsur-Unsur Terbentuknya Negara Ada beberapa syarat minimal yang harus dipenuhi agar sesuatu dapat disebut sebagai negara. Syarat tersebut berlaku secara umum dan merupakan unsur yang penting . syaratsyarat tersebut digolongkan menjadi dua, yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur konstitutif terbentuknya negara adalah unsur yang mutlak harus ada pada saat negara didirikan. Unsur konstitutif ini meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat. Adapun unsur deklaratif adalah unsur yang tidak mutlak ada pada saat negara berdiri, tetapi

unsur ini boleh dipenuhi atau menyusul dipenui setelah negara berdiri. Unsur deklaratif adalah pengakuan dari negara lain. Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933, yang merupakan Konvensi Hukum

Internasional, Negara harus mempunyai empat unsur konsititutif, yaitu : a. Harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga Negara) atau bangsa (staatvolk). b. Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan. c. Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yang berdaulat) atau pemerintahan yang berdaulat. d. Kesanggupan berhubungan dengan Negara-negara lain. 1. Rakyat Rakyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suatu negara. Tanpa rakyat, mustahil negara akan terbentuk. Leacock mengatakan bahwa, Negara tidak akan berdiri tanpa adanya sekelompok orang yang mendiami bumi ini.. Hal ini menimbulkan pertanyaan, berapakah jumlah penduduk untuk membentuk sebuah negara? Plato mengatakan bahwa untuk membentuk sebuah negara, wilayah tersebut membutuhkan minimal 5040 penduduk. Rakyat terdiri dari penduduk dan bukan penduduk. 1. Penduduk adalah semua orang yang bertujuan menetap dalam wilayah suatu negara tertentu untuk jangka waktu yang lama. 2. Bukan Penduduk adalah orang yang mereka yang berada di dalam suatu wilayah Negara hanya untuk sementara waktu (tidak menetap) Penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi warga negara dan bukan warga negara. Warga negara adalah mereka yang menurut hukum menjadi warga dari suatu negara, Bukan warga negara adalah orang asing atau disebut juga warna negara asing (WNA).

2. Wilayah Merupakan landasan material atau landasan fisik Negara. Secara umum dapat dibedakan menjadi : 1. Wilayah Daratan Batas wilayah suatu negaradengan Negara lain di darat , dapat berupa : Batas Alamiah Batas Buatan Batas Secara geografis 2. Wilayah Lautan Negara yang tidak memiliki lautan disebut land locked. Sedangkan Negara yang memiliki wilayah lautan dengan pulau-pulau disebut archipelagic state. Dewasa ini, yang dijadikan dasar hukum masalah wilayah kelautan suatu Negara adalah Hasil Konferensi Hukum laut nternasional III tahun 1982 di Montigo Bay (Jamaika) yang diselenggarakan oleh PBB, yaitu UNCLOS (United Nations Conference on The Law of the Sea). Batas Lautan : 1. Batas Laut Teritorial 12 mil dari bibir pantai ketika air surut 2. Batas Zona Bersebelahan 12 mil dari laut teritorial/24 mil dari bibir pantai 3. Batas Zona Ekonomi Ekslusif 200 mil dari pantai 4. Batas Landas Kontinen (LK) Pemerintah RI pada tanggal 17 Februari 1969, telah mengeluarkan Deklarasi tentang Landas Kontinen dengan kebiasaan praktik

Negara dan dibenarkan pula oleh Hukum Internasional bahwa suatu Negara pantai mempunyai penguasaan dan yurisdiksi yang ekslusif atau kekayaan mineral dan kekayaan lainnya dalam dasar laut dan tanah di dalamnya di landas kontinen. Contoh hasil perjanjian landasa kontinen :

- Perjanjian RI Malaysia tetang Penetapan garis Batas Landas Kontinen Kedua Negara (di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan) ditandatangani 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku 7 November 1969. - Perjanjian RI Thailand tentang Landas Kontinen Selat Malaka Bagian Utara dan Laut Andaman,ditandatangani17 Desember 1971 dan mulai berlaku 7 April 1972. - Persetujuan RI Australia tentang Penetapan Atas Batas-Batas Dasar Laut Tertentu di daerah Laut Timor dan laut Arafuru sebagai tambahan pada persetujuan tanggal 18 Mei 1971, dan berlaku mulai 9 Oktober 1972. e. Landas Benua Landas benua lebih dari 200 Mil boleh menggandakan Eksplorasi-Eksploitasi asal bagi keuntungan dengan masyarakat International 3. Wilayah Udara Pasal 1 Konvensi Paris 1919 : Negara-negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasidii wilayah udaranya, misalnya untuk kepentingan radio, satelit, dan penerbangan. Konvensi Chicago 1944 (Pasal 1) : Setiap Negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan ekslusif di ruang udara di atas wilayahnya UU RI No. 20 tahun 1982, batas wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit geo- stationer adalah setinggi35.671km. 4. Daerah Ekstrateritorial Wilayah suatu Negara yang berada di luar wilayah Negara itu. Menurut Hukum Internasional, yang mengacu pada hasil Reglemen dalam Kongres Wina(1815) dan Kongres Aachen (1818), perwakilan diplomatik suatu Negara di Negara lain merupakan daerah ekstrateritorial .Daerah Ekstrateritorial , mencakup : (1) Daerah perwakilan diplomatik suatu Negara (2) Kapal yang berlayar di bawah bendera suatu Negara

3. Pemerintah Yang Berdaulat Unsur konstitutif yang ketiga dari negara ialah pemerintah yang berdaulat. Pemerintah adalah pemegang dan penentu kebijakan yang berkaitan dengan pembelaan negara. Pemerintah yang berdaulat mempunyai kekuasaan ke dalam dan ke luar. Kekuasaan ke dalam berarti bahwa kekuasaan pemerintah itu dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat dalam negara itu. Kekuasaan ke luar berarti bahwa kekuasaan pemerintahan itu dihormati dan diakui oleh negara-negara lain. Masalah kedaulatan merupakan masalah yang sangat penting dalam suatu negara, karena kedaulatan merupakan sesuatu yang membedakan antara negara yang satu dengan yang lain. Kedaulatan artinya kekuasaan tertinggi. Di negara diktaktor, kedaulatan didasarkan atas kekuatan. Di negara-negara demokrasi kedaulatan didasarkan atas persetujuan 4. Pengakuan Dari Negara lain Pengakuan dari negara lain bukanlah merupakan unsur pembentuk negara, tetapi sifatnya hanya menerangkan saja tentang adanya negara. Dengan kata lain pengakuan dari negara lain hanya bersifat deklaratif saja. pengakuan dibagi menjadi dua, yaitu de facto dan de jure: a. Pengakuan secara de facto Diberikan jika suatu Negara baru sudah memenuhi unsur konstitutif dan juga telah menunjukkan diri sebagai pemerintahan yang stabil. Pengakuan de facto adalah pengakuan tentang kenyataan (fakta) adanya suatu Negara.

Pengakuan de facto bersifat sementara

Pengakuan yang diberikan oleh suatu Negara melihat bertahan tidaknya Negara tersebut di masa depan. Jika Negara baru tersebut kemudian jatuh atau hancur, Negara itu akan menarik kembali pengakuannya.

Pengakuan de facto bersifat tetap

Pengakuan dari Negara lain terhadap suatu Negara hanya bisa menimbulkan hubungan di bidang ekonomi dan perdagangan (konsul). Sedangkan dalam hubungan untuk tingkat Duta belum dapat dilaksanakan.

b. Pengakuan secara de jure Pengakuan secara de jure adalah pengakuan secara resmi berdasarkan hukum oleh negara lain dengan segala konsekuensinya.

Pengakuan de jure bersifat tetap

Pengakuan dari Negara lain berlaku untuk selama-lamanya setelah melihat adanya jaminan bahwa pemerintahan Negara baru tersebut akan stabil dalam jangka waktu yang cukup lama.

Pengakuan de jure secara penuh

Terjadinya hubungan antara Negara yang mengakui dan diakui meliputi hubungan dagang, ekonomi, dan diplomatik. Negara yang mengakui berhak menempatkan Konsuler atau Kedutaan.

2.3. Kronologi Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus 1945 tidak menyebutkan dalam teks-nya akan pernyataan berdirinya sebuah Negara, jadi betulkah 17 Agustus sebagai HUT RI? Mari kita simak bunyi teks Proklamasi tersebut, "Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll, dilaksanakan dengan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Djakarta, 17 Agustus 1945 Atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta Sejatinya pernyataan Proklamasi atau Deklarasi sebuah Negara adalah, "Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia dan berdirinya Negara Kesatuan

10

Republik Indonesia. Hukum yang berlaku adalah Pancasila dan UUD 45 dst......!. Atas Nama Rakyat RI, Presiden dan Wapres Soekarno-Hatta Dalam proklamasi 17 Agustus 1945 hanya dinyatakan bangsa Indonesia, jadi belum berbentuk Negara dengan ideologi atau hukum negara, dan penanda tangannya pun bukan pimpinan/presiden Negara???. Semestinya 17 Agustus 1945 adalah HUT Proklamasi kemerdekaan BANGSA INDONESIA, bukan HUT RI. Inilah kuncinya (1). Pada tanggal 27 december 1949 di Amsterdam Belanda, Kedaulatan Negara Federasi Republik Indonesia (RIS) yang terdiri dari 7 Negara Bahagian dan 9 Daerah Otonomi diserahkan oleh Pemerintah Kerajaan Belanda dan disaksikan oleh anggota PBB kepada Drs. Mohamad Hatta selaku Perdana Mentrinya, berdasarkan Hasil hasil KMB dan Rancangan Konstitusi RIS 1949, adalah sah dan berdaulat mutlak (lihat sghematische opzet van Nederlans-Indonesiasische unie). (2). Pada tanggal 15 februari 1950 di Jakarta (50 hari setelah penyerahan kedaulatan) , Sukarno selaku President Negara Federasi Republik Indonesia (RIS) yang dilantik pada tanggal 17 december 1949 di Jogjakarta itu, MELIKWIDASI negara dimaksud dan lenyaplah bersama keberadaannya dan tiada lagi sampai dengan hari ini. Indonesia benar benar sudah lenyap dan musnah. Indonesia berupa apapun, sudah tidak ada lagi. Hanya ada satu yaitu, kehampaan dan kekalutan dibekas peninggalan Hindia Belanda itu. Selebihnya, chaotis dan pembantaian sampai dengan hari ini. (3) .Pada tanggal 25 April 1950 di Ambon (69 hari setelah likwidasi itu), Dewan Maluku Selatan bersama Rakyatnya Memproklamirkan Kemrdekaan Bangsanya sesuai dengan Pernyataan Dewan Maluku Selatan tertanggal 11 Maret 1947, sehubungan dengan pembentukan Negara Indonesia Timur di Denpasar Bali, baca Tex Proklamasinya. Dan sesuai pula dengan "Rancangan Persetujuan Perpindahan" pasal 1 dan 2 (plebisit) dari Hasil hasil KMB dan Rancangan Konstitusi RIS 1949. Dan pada tanggal 5 September 1950, Pemerintah RMS secara RESMI memberlakukan Undang Undang Dasar Sementara Republik Maluku Selatan (UUDS RMS 1950) untuk seluruh territorial integritasnya. Hal mana sesuai pula dengan pengakuan Perhimpunan Hakim hakim seluruh dunia di Amsterdam Belanda 1950 bahwa, Proklamasi Republik Maluku Selatan tertanggal 25 april 1950 di Ambon itu, benar benar sah dan legal berdasarkan semua ketentuan hukum International, dan terlebih lagi Hasil
11

hasil KMB dan Rancangan Konstitusi RIS 1949. Terbukti juga pada tanggal 22 november 2011 di Den Haag Belanda, dimana President RMS inbalingschap Mr. J. Wattilete berhasil memenangkan tuduhan Pemerintah Kerajaan Belanda atas keputusan hakimnya. Demikian juga pada pernyataan Dr. E. De Brabandere Universiteit Hoofddocent International Publiek Recnt Leiden Belanda dan Dr. N. Higgins dari Universiteit Dublin Irland 27 September 2011 bahwa, Republik Maluku Selatan benar benar adalah Negara yang sah dan legal serta tetap EXIS sekalipun masih saja dikuasai oleh NKRI. Tex Proklamasi: P R O K L A M S I.KEMERDEKAAN MALUKU SELATAN.

Memenuhi kemauan yang sungguh, tuntutan dan desakan rakyat Maluku Selatan, maka dengan ini kami proklamirkan KEMRDEKAAN MALUKU SELATAN, defacto dejure, yang berbentuk Republik, lepas dari pada segala perhubungan ketatanegaraan Negara Indonesia Timur dan R.I.S., beralasan N.I.T. sudah tidak sanggup mempertahankan kedudukannya sebagai Negara Bahagian selaras dengan peraturan2 Mutamar Denpasar yang masih sah berlaku, juga sesuai dengan keputusan Dewan Maluku Selatan tertanggal 11 Maret 1947, sedang R.I.S. sudah bertindak bertentangan dengan keputusan2 K.M.B. dan Undang undang Dasarnya sendiri.

Ambon, 25 April 1950

Pemerintah Maluku Selatan. ttd. (J.H. MANUHUTU)

(A. WAIRISAL)

(4). Pada tanggal 17 augustus 1950 di Jakarta (6 bulan setelah likwidasinya itu), Sukarno memproklamirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negaranya yang baru, tapi tanpa tex proklamasi. Tidak ada apapun sampai dengan hari ini, yang membuktian bahwa, NKRI itu negara merdeka dan berdaulat sah dan legal sesuai dengan semua ketentuan hukum international dan peraturan PBB, sebagaimana terdapat pada RIS 1949. Tidak ada
12

apapun yang menyangkut pengakuan dan persetujuan International, kecuali kong x kong atau COMPLOT-THEORIE. Apakah, pembentukan negara ini, ada MANDAT dari Bangsa Bangsa yang telah merdeka dan berdaulat dalam Negara RIS 1949 untuk menggantikannya dengan NKRI yang tidak pernah merdeka dan berdaulat sesuai dengan kemauan Sukarno? Atau apakah ada REFERENDUM sebagai jaminan Demokrasi menjaga kwalitas bernegara sesuai dengan Hasil hasil KMB dan Rancangan Konstitusi RIS 1949? Kalau tidak ada pembuktiannya, maka NKRI ini, dinyatakan secara resmi sebagai negara palsu dan ilegal di Asia Tenggara. (5). Lalu bagaimana lagi dengan 6 Negara Bahagian lain dan 9 Daerah Otonominya, diseret saja kedalam NKRI tanpa adanya suatu Persetujuan Dalam Satu Perundingan Multi Natinonal (PDSPMN) yang menjamin dan mengatur kelayakan bernegaranya? Negara RIS telah merdeka dan berdaulat mutlak, dimusnahkan oleh Sukarno pada tanggal 15 februari 1950 di Jakarta. Kemudian dia membentuk negara barunya dan menguasai wilayah wilayah RIS seenak maunya tanpa adanya suatu permusyawaratan atau prosedeur yang menjamin, dapatkah tindakan dan perbuatan Sukarno itu, dibenarkan? Atas dasar apakah tindakan dan perbuatannya itu dapat dibenarkan? Ini benar benar adalah suatu tindakan dan perbuatan kriminal international yang tidak boleh ditoleransi dengan cara yang bagaimanapun. Tindakan dan perbuatan Sukarno ini, hanya menghasilkan pertikaian dan persengketaan yang tak kunjung selesai selama ini. Ini benar benar kriminal international dan hasilnya ialah: Bananas Republik dengan methode hukum Abrakadabra, lain tidak. Mengakui dan menyetujui tindakan dan perbuatan tak bermoral ini, artinya ikut terlibat dalam "Persekongkolan Kejahatan Berat International" atau COMPLOT-THEORIE. (6). 9 tahun kemudian, yakni pada tanggal 5 juli 1959 di Jakarta, Sukarno mengumumkan untuk kembali kepada UUD 1945 dan KUHPRI 1958 sebagai landasan bernegara, yang tidak jelas posisinya dan wilayah kekuasaannya yang mana dan dimana. Karena tidak berdasarkan prosedeur dan diluar semua ketentuan hukum International dan peraturan perundang undangan PBB. UUD 1945 dan KUHPRI 1958 benar benar adalah methode hukum dan undang undang abrakadabra yang merusak semua komponen hukum International dan peraturan perundang undangan PBB menyangkut kemerdekaan dan kedaulatan satu negara. UUD 1945 dan KUHPRI 1958 adalah bukti perpalsuan negar dan merusak. Karena kalau Sukarno berkeinginan untuk mengambil segala hak milik RIS menjadi NKRI, maka mau atau tidak mau, dia harus menggunakan Hasil hasil KMB dan Rancangan KONSITUSI RIS 1949 serta mengakui keberadaan Negara Fedrasi Republik Indonesia 1949
13

itu, kalau tidak, berarti bukan hanya kepalsuan dan ilegal, melainkan menjadi Bananas Republik. Karena tidak pernah ada bangsa Indonesia atau negara Indonesia sebelumnya dan dalam masa penjajahan Belanda. *** INDONESIA dapat diakui sebagai bangsa dan negara, bila mempertahankan Keputusan dan Persetujuan Renville 17 januari 1948 di Jakarta dan Persetujuan dan Keputusan KMB 1949 di Belanda. *** Selain itu, palsu dan ilegal. (7). Permesta di Sulawesi Utara memproklamirkan territorial integritasnya tapi lupa tanggal dan tahunnya. Tolong yang tau betulkan terimakasih. Dan pada tanggal 2 Maret 1957 dibawa KOMANDANT PERTAHANAN VENTJE SUMUAL menyatakan Negara Dalam Keadaan Darurat Perang (S.O.B.) dengan Indonesia dan beliau menerbangkan B29 dan membom semua instalasi TNI di Morotai Maluku Utara dan 12 buah kapal perang Indonesia di teluk Ambon. (8). Pada tahun 1958 PRRI di Sumatera memprolamirkan kemerdekaan negaranya. Karena mereka semua tidak setuju dengan tindakan dan perbuatan Sukarno membentuk NKRI itu. Dalam hal ini, siapa yang duluan bersalah? (9). Pelanggaran Kedaulatan Republik Maluku Selatan. Pada tahun 1963, dibawa pasukan TNI SILIWANGI, Pemimpin Tertinggi Republik Maluku Selatan Mr.Dr. Chr.R.S. SOUMOKIL ditangkap dan dibawa secara tertawan ke Jakarta dan dituduh sebagai pembrontak dan mencoba melawan pemerintah yang sah atau MAKAR dan SEPARATIS dan ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan KUHP pasal 96 s/d pasal 108 adalah sungguh, suatu tindakan dan perbuatan kejahatan serta tuduhan kepalsuan yang tidak dapat dibenarkan. UUD 1945 dan KUHPRI 1958 itu, benar benar adalah hukum dan undang undang kriminal international atau abrakadabra. Dan itu artinya bahwa, pemerintah Indonesia telah melanggar Kedaulatan Republik Maluku Selatan dengan cara cara kriminal dan ilegal. (10). *** Kepada semua ahli hukum di Indonesia, termasuk Prof. Dr. Sahetapy dan Ny. Melani Leimena Suhardy wakil Ketua MPRRI di Senayan Jakarta, Kepada semua Professor dan Dr. di bidang Hukum di seluruh Indonesia, Kepada semua Guru Besar diberbagai Universitas diseluruh Indonesia, Prof. Dr. Jusril Izha Mahendera di Jakarta, Ketua Mahkama KONSTITUSI RI di Jakarta, Mentri Kehakiman NKRI di Jakarta, Mahkama Agung di Jakarta, Dr. Tamrin Tomagolan di Jakarta, Dr. J. Aditjondro di Jakarta, Dr. Taufiq Kiemas Ketua MPRRI di Senayan Jakarta, Kepada semua anggota dan ketua LIPI di Jakarta, Kepada semua dan Ketua Perhimpunan Advocad seluruh Indonesia di Jakarta, Dr. Buyun
14

Nasution di Jakarta, Gub. Maluku K.A. Ralahalu dan ketua DPRD dan semua anggota DPRD Maluku di Karang Panjang Ambon, dan para cendikiawan diseluruh Indonesia, mana yang benar, RMS atau NKRI? KUHPRI 1958 dan UUD 1945 sesuai dengan dekrtitnya Sukarno tertanggal 5 juli 1959 di Jakarta atau UUDSRMS 1950 di Ambon? *** Telitilah Tex Proklamasi RMS 25 April 1950 di Ambon dan ingatlah bahwa, diluar dari 2 hal penting yang menjadikan Indonesia itu bangsa dan negara, maka tidak ada lagi jaminan dan pilihan lain berupa apapun untuk membela Indonesia itu, selain dari negara itu palsu dan ilegal. 2 hal penting itu adalah, Persetujuan Renville 17 januari 1948 di Jakarta dan KMB 1949 di Belanda. (11). Dapatkah Mr.Dr. SOUMOKIL dituduh dan dihukum mati dengan KUHPRI 1958 pasal 96 s/d 108 itu? Apa hubungannya antara Republik Maluku Selatan 25 april 1950 di Ambon dengan NKRI 17 augustus 1950 di Jakarta itu? Apakah benar, territorial integritas Republik Maluku Selatan itu adalah wilayah atau bahagian dari NKRI 17 augustus 1950 dengan KUHPRI 1958 atau UUD 1945? Disinilah terbukti bahwa, pemerintah Indonesia benar benar adalah pemerintah penjahat perang dan terlibat dalam "Persekongkolan Kejahatan Berat International" atau COMPLOT-THEORIE. Ini benar benar Pelanggaran Hak Kedaulatan Republik Maluku Selatan. Pemerintah Indonesia alias NKRI benar benar adalah pemerintahan kriminal international dan ilegal yang harus keluar dari territorial integritas Negara Republik Maluku Selatan sekarang ini juga. (12). Pada tanggal 16 Juni 1946 setelah berakhirnya perang dunia ke II, Pemerintah Australia mengembalikan wilayah kekuasaannya yaitu "Wilayah Timur Besar" yang meliputi, Bali, Sumbawa, Lombok, NTT, Sulawesi dan Maluku kepada pemiliknya yakni, Pemerintah Hindia Belanda. Dr. Van Mook selaku Gub. General pada waktu itu di Hindia Belanda menerima kembali "Wilayah Timur Besar" dari tangan pemerintah Australia dan berkata bahwa, secara de facto dan de jure, maka "Wilayah Timur Besar" telah kembali lagi kepangkuan Pemerintahan Hindia Belanda. Lalu bagaimana dengan Proklamasi Indonesia tanggal 17 augustus 1945, ada hubungannya dengan "Wilayah Timur Besar? Sekali kali tidak. Lalu bagaimana sampai NKRI bisa menguasai semua itu dengan menggunakan UUD 1945 dan KUHPRI 1958? Dimanakah kebenaranya dan dimanakah keadilannya? Dapatkah dibenarkan cara cara pemerintah Indonesia dengan konsep penipuan dan kepalsuan bernegara ini?

15

(13). Pemerintah Indonesia alias NKRI harus digugat kepengadilan International sebagai pemalsu negara dan penjahat perang serta terlibat dalam berbagai Persekongkolan Kejahatan Berat International atau COMPLOT-THEORIE. NKRI benar benar adalah Bananas Republik atau Negara ABRAKADABRA dan ilegal. (14). Jadi dapatkah Indonesia alias NKRI ini, dinyatakan sah dan legal, bila menggunakan dekrit Sukarno tertanggal 5 juli 1959 di Jakarta itu? Menguasai Territorial Integritas Republik Maluku Selatan dan negara negara lainnya yang tidak termasuk dalam NKRI buatan Sukarno itu, dapatkah juga dibenarkan? Apakah NKRI itu negara sah dan legal, bila dilihat dari kronologi pembentukannya? Lihat program MPR di Senayan Jakarta menyangkut 4 pilar bernegaranya. Dan ini membuktikan bahwa, NKRI benar benar palsu dan ilegal. Berdasarkan fakta fakta inilah, maka Indonesia alias NKRI bersama semua system pemerintahannya diseluruh dunia termasuk KBRInya dan terlebih lagi di PBB, haruslah diusir keluar karena telah terbukti memalsukan status bernegaranya dengan cara cara kriminal international. (15). Atas dasar inilah, NKRI haruslah dibubarkan, karena ini bukanlah negara dan bangsa yang pernah dijajah dan berikrar bersama menjadi satu bangsa dan negara merdeka dan berdaulat dengan sebutan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melainkan ini, benar benar adalah bukti dari "Persekongkolan Kejahatan Berat International" atau COMPLOTTHEORIE. Ini adalah ideologi kejahatan yang telah menelan korban jiwa dan harta benada, yang jauh melebihi segala bentuk kejahatan manapaun diatas muka bumi ini. Penipuan, kepalsuan, pembunuhan, perampokan dan perampasan hak milik orang lain dengan mengatakan bahwa, laut, darat dan udara adalah milik Indonesia, pemerkosaan, intimidasi, militerisasi, terorisasi, KKN, kepaksaan disegala bidang dan penganiayaan, Islamisasi, terbaca pada pasal 96 s/d 108 dari KUHPRI 1958 dan UUD 1945. Adalah membuktikan bahwa, tidak ada pilihan lain, selain dari Indonesia ini, harulah dikeluarkan dari keanggotaan ASEAN dan PBB, dan harus dibubarkan dan tidak boleh ada dalam territorial integritas Republik Maluku Selatan dan Papua Barat serta ATJEH, karena telah terbukti sebagai negara palsu dan ilegal di Asia Tenggara. (16). NKRI dibentuk pada tanggal 17 augustus 1950 di Jakarta, tapi dipurar balikan lagi menjadi 17 augustus 1945 di Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta. (Lihat 4 pilar bernegara oleh MPR di Senayan Jakarta). Ini benar benar adalah konsep Bananas Republik dan hukum ABRAKADABRA serta ideologi COMPLOT-THEORIE. PBB dan UNCI adalah bukti dan
16

saksi nyata terhadap RIS dan NKRI. Indonesia diluar Hasil hasil KMB dan Rancangan Konstitusi RIS 1949, maka itu artinya, Indonesia palsu dan ilegal atau Bananas Republik. Tidak ada pilihan lain untuk dapat membenarkannya, kecuali terlibat dalam "Persekongkolan Kejahatan Berat International" atau COMPLOT-THEORIE. Berdasarkan fakta fakat inilah, NKRI haruslah dibubarkan dan dikeluarkan dari keanggotaan ASEAN dan PBB, karena tidak sesuai dengan peraturan perundang undangan PBB. Hal mana dapat terbaca pada "Charter of the United Nations and Statute of the International Court of Justice." Indonesia sesungguhnya bukanlah bangsa atau negara, melainkan itu hanyalah satu ISTILAH yang tidak bermakna atau Abrakadabra. (17). Menguasai bahagian bahagian RIS berarti harus juga mengakui RIS dan tunduk kepada semua hukum dan peraturan RIS yang dikenal dengan sebutan Hasil hasil KMB dan Rancangan Konstitusi RIS 1949. Selain itu, palsu, kriminal international dan ilegal. Dan harus dibubarkan dan dikeluarkan dari semua perhubungan international seperti ASEAN dan PBBB. RIS yang berhak dan berkuasa penuh di Asia Tenggara sebagai Negara Merdeka dan Berdaulat mutlak dan bukan NKRI. NKRI benar benar adalah negara palsu dan ilegal di Asia Tenggara. Dari BPPKRMS dan terimalah salam kebangsaan kami "Mena Muria"

17

BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan Simpulan dari makalah ini adalah: Sebenarnya NKRI tidak terbentuk pada tanggal 17 Agustus 1945, melainkan terbentuk pada tanggal 17 Agustus 1950 di Jakarta.

3.2. Saran Kepada semua saudara yang sempat membaca keterangan ini, kopikan dan kirimkan kepada semua instansi pemerintahan Indonesia dimana saja saudara tau. Terlebih lagi kejaksaan dan kementrian dan DPRD maupun DPR di Jakarta dan MPRnya dan kepada siapa saja. Karena ini kebenaran yang harus semua orang tau tentangnya.

18

REFERENSI

http://elfatih.abatasa.co.id/post/detail/5619/kapan-nkri-berdiri http://yogapradika197.blogspot.com/2013/04/ronologi-terbentuknya-nkri-17-8-1950di.html

19

Anda mungkin juga menyukai