Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara adalah organisasi jabatan-jabatan dimana jabatan merupakan pengertian


yuridis dari fungsi, sedangkan fungsi merupakan pengertian yang bersifat sosiologis.
Dikarenakan negara merupakan organisasi yang terdiri atas fungsi dalam hubungan satu
dengan yang lain maupun dalam keseluruhannya, maka dalam pengertian yuridis, negara
merupakan organisasi jabatan. Menurut Soehino negara muncul dikarenakan adanya
perpindahan dari keadaan manusia yang hidup secara bebas dan belum teratur ke keadaan
bernegara, atau ke situasi kehidupan manusia yang serba teratur atau dapat disebut juga
sebagai teori asal mula negara. Seperti apa yang dikemukakan oleh George Jellinek dan Jean
Bodin bahwa negara ituberdaulat. Dimana hukum ada karena adanya negara dan tiada hukum
yang berlaku jika tidak dikehendaki oleh negara. Dari apa yang dikemukakan tersebut kita
melihat sebuah konsep bahwa negara itu adalah sistem yang berkuasa terhadap kehidupan
seluruh yang ada didalamnya demi mensejahterahkan rakyatnya. Suatu negara dikatakan
sebagai negara berdaulat jika telah memenuhi unsur-unsur terbentuknya negara. Unsur-unsur
yang harus dimiliki agar dapat dianggap sebagai negara menurut Oppenheim Lauterpacht
yaitu harus adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Ketika salah satu unsur
tidak terpenuhi maka negara tidak dapat terbentuk. Setiap unsur-unsur tersebut harus dijaga.
Apabila unsur-unsur dari terbentuknya suatu negara tidak dijaga maka negara yang telah ada
dalam lingkup kenegaraan dapat lenyap atau terjadi keruntuhan pada negara tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan negara?


2. Apa yang dimaksud dengan negara secara yuridis?
3. Apa yang dimaksud dengan unsur negara secara yuridis?
4. Apa yang dimaksud dengan hakikat negara secara yuridis?
5. Apa yang dimaksud dengan wilayah negara secara yuridis?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti dari negara
2. Untuk mengetahui negara secara yuridis
3. Untuk mengetahui unsur negara secara yuridis
4. Untuk mengetahui hakikat negara secara yuridis
5. Untuk mengetahui wilayah negara secara yuridis
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Negara

Negara adalah suatu organisasi atau lembaga tertinggi dari kelompok masyarakat
yang terdiri dari sekumpulan orang di wilayah tertentu, memiliki cita-cita untuk hidup
bersama, serta memiliki sistem pemerintahan yang berdaulat.

Ada juga yang menyebutkan definisi negara adalah asosiasi tertinggi manusia yang
ada di suatu wilayah tertentu, memiliki pemerintahan sah dan berdaulat, memiliki sistem dan
aturan yang berlaku bagi seluruh masyarakatnya, serta berdiri secara independen.

Dalam bahasa Inggris, kata negara disebut dengan “State” yang artinya suatu keadaan
dengan sifat tegak dan tetap. Sedangkan di Indonesia, kata “Negara” berasal dari bahasa
Sansekerta, yaitu “Nagari” atau “Nagara” yang berarti wilayah atau penguasa.

Dalam penyelenggaraan negara terdapat tiga sifat, yaitu;

1. Bersifat memaksa, yaitu memaksa masyarakatnya untuk melakukan peraturan yang


telah ditetapkan.
2. Bersifat monopoli, yaitu menguasai semua sumber daya alam yang penting di dalam
wilayah negara tersebut.
3. Bersifat totalitas, negara memiliki wewenang atas semua hal tanpa pengecualian.

2.2. Negara Secara Yuridis

Yuridis adalah kata yang banyak kita dengar, kata ini banyak digunakan dalam
tatanan negara. Pengertian yuridis adalah HUKUM dan kata ini banyak digunakan untuk
menegasakan aspek yuridis. Di negara kita dikenal yang namanya aspek yuridis, artinya
adalah aspek hukum dari Pancasila. Yuridis bisa juga diartikan sebagai peraturan yang
terdapat pada masing-masing negara. Seringnya kata ini digunakan sehingga banyak
pengertiannya.

Yuridis juga sering digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Yuridis mengandung hal
yang harus ditaati. Pengertian yuridis adalah segala hal yang memiliki arti hukum dan sudah
disahkan oleh pemerintah. Jika aturan baku ini dilanggar maka yang melanggarnya akan
mendapatkan sanksi. Yuridis bersifat memaksa dimana seseorang harus mematuhinya.
Yuridis tidak hanya dalam bentuk tertulis, namun kadang aturan ini bisa dalam bentuk lisan.

Pengertian yuridis adalah hukum baik secara tertulis maupun secara lisan. Yuridis
yang tertulis diantaranya adalah undang-undang sedangkan yuridis yang berupa lisan adalah
hukum adat. Sekalipun dalam bentuk lisan namun adanya adat tersebut harus dipatuhi oleh
masyarakat. Jika seseorang atau beberapa orang melanggar hukum lisan maka dia akan tetap
mendapatkan sanksi. Yuridis adalah peraturan yang wajib dipatuhi oleh masyarakat dan jika
mereka melanggarnya maka akan mendapatkan sanksi. Jika hukum tertulis maka sanksinya
adalah dari pemerintah atau pihak yang berwenang. Namun jika hukum lisan maka sanksi
pelanggaran bisa datang dari masyarakat sendiri.

2.2.1 Unsur Negara Secara Yuridis

Berdasarkan pandangan J. H. A. Logemann, seorang politikus Belanda, unsur


negara secara yuridis adalah sebagai berikut:

1. Wilayah hukum (gebiedsleer)


Yakni meliputi darat, laut, udara, serta orang dan batas wewenangnya.
2. Subjek hukum (persoonsleer)
Yakni pemerintah yang berdaulat.
3. Hubungan hukum (de leer van de rechtsbetrekking)
Yakni hubungan hukum antara penguasa dengan rakyat, termasuk hubungan
hukum ke luar dengan dunia internasional.

2.2.2 Hakikat Negara Secara Yuridis


1. Pemilik atau penguasa atas tanah (teori patrimonial-feodal).
2. Pihak yang menguasai atau memerintah (hasil perjanjian timbal balik antara
dua pihak – dualistis).
3. Sebagai pelindung dari hak-hak asasi manusia, negara sebagai pelaksana dari
kehendak umum (volente generale).
4. Penjelmaan tata hukum nasional (personificatie van het rechtorde) karena
eksistensi negara tampak dari adanya bangunan sistem hukum yang berlaku
dalam mengatur kehidupan komunitas bangsa tersebut.
2.2.3 Wilayah Negara Secara Yuridis
a. Daratan Daratan merupakan bagian wilayah dari suatu negara berdasarkan
batas-batas yang sudah ditentukan.
b. Lautan Lautan atau perairan territorial merupakan bagian wilayah dari suatu
negara.
c. Udara Wilayah udara meliputi daerah yang berada di atas wilayah negara atau
di atas wilayah darat dan wilayah laut teritorial suatu negara.
d. Ekstrateritorial adalah daerah yang menurut kebiasaan internasional diakui
sebagai daerah kekuasaan suatu negara, meskipun daerah itu berada di wilayah
kekuasaan negara lain.
e. Batas wilayah Negara Batas wilayah negara meliputi wilayah darat, laut, dan
udara.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Negara adalah suatu organisasi atau lembaga tertinggi dari kelompok masyarakat
yang terdiri dari sekumpulan orang di wilayah tertentu, memiliki cita-cita untuk hidup
bersama, serta memiliki sistem pemerintahan yang berdaulat.

Adapun negara secara yuridis yang didalamnya terdapat unsur-unsur, hakikat, dan
wilayah secara yuridis. Yuridis itu sendiri diartikan sebagai peraturan yang terdapat pada
masing-masing negara.

3.2. Saran

Penulis sadar bahwa isi dari makalah ini belum sempurna seperti apa yang diharapkan,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing atas
ketidaksempurnaan penulisan makalah ini agar kedepannya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://brainly.co.id/tugas/1197360

http://go--sunshine.blogspot.com/2015/05/unsur-unsur-negara.html

https://www.rijal09.com/2018/04/hakikat-dan-unsur-unsur-negara.html

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-negara.html

Anda mungkin juga menyukai