Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN PRODUKSI

Strategi Proses Dan Perencanaan Kapasitas

1. Nadia Eka Ade Susanti ( 190410051 )


2. Aprida Hanum ( 190410035 )
3. Niswatun Munawwarah ( 190410042 )
4. Nurul Isnaini ( 190410047 )
5. Ratna Zahara ( 190410056 )

Mata Kuliah :
Manajemen Produksi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS


MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE-ACEH
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam selalu tercurah
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau sekalian.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada ibu NURLELA ,S.E,M.SI
yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya kepada kami dan rekan-rekan sekalian yang
telah ikut berpatisipasi dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul “STRATEGI PROSES
DAN PERENCANAAN KAPASITAS”.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, “Bahwa tidak
ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak” ,oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kami berserah diri. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan memberi manfaat bagi semua. Amin, Ya Rabal ‘Alamiin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.1 Pengertian Strategi Proses.................................................................................................2
2.2 Variasi Strategi Proses......................................................................................................2
2.3 Perencanaan Kapasitas......................................................................................................3
2.4 Macam-macam Perencanaan Kapasitas............................................................................5
BAB III PENUTUP........................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam tiap proses produksi diperlukan beberapa pertimbangan yang matang menyangkut
batas maksimal kerja dari suatu alat dan mesin yang digunakan selama proses tersebut
berlangsung. Hal ini menjadi sesuatu penting untuk melihat sejauhmana alat - alat produksi
mampu beroperasi. Jika dalam menjalankan fungsinya, alat tersebut dipaksakan, maka tidak
menutup kemungkinan terjadinya overload, sehingga hal tersebut menyebabkan alat menjadi
cepat aus. Dengan demikian akan semakin membengkakkan biaya produksi.

Dari gambaran tersebut terlihat bahwa perencanaan kapasitas menjadi begitu penting.
Perencanaan kapasitas adalah suatu proses sitematis untuk menentukan tingkat kapasitasnya
optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan. Dalam perencanaan kapasitas ada pilihan
- pilihan yang tetap harus diperhatikan agar sasaran perusahaan dapat dicapai.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah diatas, maka masalah yang akan diteliti adalah :
1. Apa itu Strategi Proses?
2. Apa saja variasi dari Strategi Proses?
3. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Kapasitas?
4. Apa saja macam-macam dari Perencanaan Kapasitas?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa itu startegi proses dan perencanaan kapasitas.


2. Untuk memahami variasi dari Strategi Proses.
3. Untuk mengetahui macam-macam perencanaan kapasitas

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Proses

Strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk mentransformasi sumber daya yang
dimiliki menjadi barang dan jasa. Tujuan dari strategi proses adalah untuk menemukan jalan
dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan spesifikasi
produk dalam keterbatasan biaya dan keterbatasan manajerial yang lain. Proses yang dipilih akan
memiliki pengaruh jangka panjang pada produksi dan efisiensi, juga pada fleksibilitas biaya, dan
kualitas yang dihasilkan.

Strategi proses merupakan pendekatan organisasi secara keseluruhan untuk menghasilkan barang
dan jasa. Pendekatan ini bermacam-macam tergantung situasi yang dighadapi oleh perusahaan.
Paling tidak ada empat tipe pendekatan yang dilakukan okeh perusahaan dalam strategi proses
yaitu:

1. Pendekatan proyek: Satu jenis produksi suatu barang untuk memenuhi pesanan pelanggan.

2. Pendekatan Batch Production: Sistem produk yang memproses beberapa item dalam
kelompok (batch) kecil.

3. Pendekatan Mass Production: Memproduksi barang yang volumenya besar dengan produk
yang terstandarisasi.

4. Pendekatan Continous Process: digunakan untuk komoditas produk yang volumenya sangat
besar

2.2 Variasi Strategi Proses

Ada Empat Strategi Proses

Hampir setiap barang dan jasa dibuat dengan menggunakan beberapa variasi dari satu diantara
empat strategi proses, yaitu :
2
1) Fokus Proses, Suatu fasilitas yang diorganisasi disekeliling proses untuk menfasilitasi
produksi yang volumenya rendah, varietas yang tinggi.

2) Fokus yang repetitif, Merupakan suatu proses produksi yang berorientasi pada produk yang
menggunakan modul. Modul adalah bagian atau komponen dari produk yang sebelumnya telah
disiapkan, seringkali dalam proses yang terus menerus. Proses repetitif adalah lini perakitan yang
klasik.

3) Fokus pada produk, Suatu fasilitas yang diatur disekitar produk yang berorientasi pada
produk, volume yang tinggi , proses dengan varietas yang rendah. Fasilitas yang berfokus pada
produk juga dikenal dengan proses berkesinambungan karena menggunakan proses yang sangat
lama, produksi yang berjalan secara terus menerus.

4) Kustomisasi massal, Produksi yang cepat, biaya rendah yang melayani secara konstan
perubahan dari keinginan konsumen yang unik. Membuat kustomisasi massal berhasil
memerlukan sebuah sistem dengan volume tinggi dimana produk dibuat berdasarkan pesanan
(build to order – BTO) , bukan berdasarkan ramalan. Tantangan utamanya meliputi ; desain
produk, desain proses, manajemen persediaan, penjadwalan yang ketat, dan rekan kerja yang
responsif.

2.3 Perencanaan Kapasitas

Berbicara mengenai strategi proses, tidak akan terlepas dari perencanaan kapasitas.
Perencanaan kapasitas adalah keputusan strategi jangka panjang untuk membangun sumber daya
perusahaan secara keseluruhan.

Kapasitas merupakan suatu terobosan atau sejumlah unit yang mana tempat fasilitas
dapat menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam suatu periode tertentu. Keputusan
kapasitas sering menetapkan kebutuhan akan permodalan dan oleh karenanya terdapat biaya
tetap yang besar jumlahnya. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan telah terpenuhi atau
tidak, atau apakah tempat fasilitas akan menganggur atau tidak.

3
Jika sebuah fasilitas berukuran terlalu besar, maka banyak tempat yang tidak digunakan dan akan
menambah biaya pada produksi yang ada. Apabila sebuah fasilitas terlalu kecil maka pelanggan
atau mungkin seluruh pasar akan hilang. Menentukan ukuran tempat fasilitas bertujuan untuk
mencapai level pemanfaatan yang tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi.

Kapasitas desain (design capasity) merupakan output yang maksimum secara teori pada
sistem dalam suatu periode waktu tertentu berdasarkan pada kondisi idealnya. Kapasitas efektif
(effective capasity) adalah kapasitas yang mana suatu perusahaan mengharapkan untuk mencapai
hambatan operasional yang tersedia saat ini. Kapasitas efektif seringkali lebih rendah daripada
design kapasitas karena tempat fasilitas yang mungkin telah dirancang untuk versi produk
terdahulu atau campuran produk berbeda daripada yang saat ini sedang diproduksi.

Dua ukuran kinerja sistem khususnya berguna untuk pemanfaatan dan efisiensi.

Pemanfaatan (utilization) adalah presentase desain kapasitas yang benar - benar tercapai

Efisiensi (efficiency) adalah persentasi dari kapasitas efektif yang benar – benar dicapai

Rumus : Pemanfaatan = Aktual output / Kapasitas desain

Efisiensi = Aktual output / Kapasitas efektif

Output = (Kapasitas efektif )(Efisiensi)

Di dalam perencanaan kapasitas terdapat 3 strategi yaitu:

1. Capacity lead strategy, yaitu kapasitas berada di depan permintaan. Strategi ini cocok untuk
pasar yang ada berkembang saat ini

2. Capacity lag strategy, yaitu kapasitas berada dibawah permintaan. Strategi ini berpeluang
untuk mengalami kerugian.

3. Average lead strategy, yaitu kapasitas berada sejajar dengan permintaan dimana kapasitas
yang ada jumlahnya yang tersedia hanya sebanyak permintaan yang ada.

2.4 Macam-macam Perencanaan Kapasitas

4
Berdasarkan jangka waktunya perencanaan kapasitas terbagi menjadi tiga yaitu:
perencanaan kapasitas jangka pendek, perencanaan kapasitas jangka sedang, dan perencanaan
kapasitas jangka panjang.

 Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang

Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) lebih dari tiga tahun. Di mana sumber
daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan, seperti bangunan,
peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan
persetujuan manajemen puncak.

Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala
kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misalnya, rencana
untuk menurunkan biaya produksi per unit, dalam jangka pendek sangat sulit utuk dicapai karena
unit produk yang dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka panjang rencana tersebut
dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan yag timbul adalah berapa
jumlah produk yang dihasilkan agar biaya produksi seminimum mungkin.

Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum perlu diperhatikan
berbagai faktor seperti:

 Pola permintaan jangka panjang


 Siklus kehidupan produk yan dihasilkan

Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua strategi yang dapat ditempuh
perusahaan:

a. Strategi melihat dan menuggu (wait and see strategy)

Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi akan
dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh dengan
pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan harus menanggung risiko
karena investasi yang dilakukan hanya ditanggung dalam unit yang sedikit, akibatnya biaya
produksi menjadi tinggi.

b. Strategi ekspansionis

5
Strategi ekspansionis yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan. Dengan strategi
perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang dapat menyebabkan
adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk memberikan pelayanan
terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di pasaran.

 Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek

Perencanaan kapasitas jangka pendek kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada proses
penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian–penyesuian untuk
menghapus ‘’variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata . keputusan
perencanaan mencakup alternatif– alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia,
penggantian routing produksi.

Perncanaan kapasitas jangka pendek diguakan untuk menangani secara ekonomis hal-hal
yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi permintaan yang
bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Kebanyakan perusahaan tidak
beroperai penuh selama 24 jam per hari dan tidak pernah beroperasi penuh tujuh hari per
minggu. Jika perusahaan beroperasi penuh delapan jam per hari (satu shif) dan lima hari per
minggu, maka kapasitas normal jam kerja perusahaan adalah 40 jam per minggu. Namun
demikian 40 jam per minggu bukanlah kapasitas maksimum yang dimiliki. Dalam banyak kasus
perusahaan dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas norma, sehingga kapasitas output
maksimumnya lebih dari 40 jam kerja.

Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah atau menurunkan kapasitas mungkin
perusahaan melakukan penambahan dan pengurangan jam kerja, melakukan sub-Kontrak dengan
perusahaan lain apabila terjadi 1989.di perubahan permintaan. Untuk meningkatkan kapasitas
jangka pendek terdapat lima cara yang dapat digunakan perusahaan (krajewzki & Ritzman),

a. Meningkatkan jumlah sumber daya:

 Penggunaan kerja lembur


 Penambahan regu kerja
 Memerikan kesempatan kerja secara part-time

6
 Sub-Kontrak
 Kontrak kerja

b. Memperbaiki penggunaan sumber daya:

 Mengatur regu kerja


 Menetapkan skedul

c. Memodifikasi produk:

 Menentukan standar produk


 Melakukan perubahan jasa operasi
 Melakukan pengawasan kualitas

d. Memperbaiki permintaan:

 Melakukan perubahan harga


 Melakukan perubahan promosi

e. Tidak memenuhi permintaan:

 Tidak mensuplai semua permintaan

 Perencanaan Kapasitas Jangka Menengah

Perencanaan kapasitas jangka menengah (intermediet range) rencana-rencana bulanan atau


kuartalan untuk 3 sampai 36 bulan yang atau yang akan datang. Dalam hal ini, kapasitas juga
bervariasi karena alternative–alternative seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja,
peralatan–peralatan bukan utama.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk mentransformasi sumber daya yang
dimiliki menjadi barang dan jasa. Tujuan dari strategi proses adalah untuk menemukan jalan
dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan spesifikasi
produk dalam keterbatasan biaya dan keterbatasan manajerial yang lain

Kapasitas merupakan suatu terobosan atau sejumlah unit yang mana tempat fasilitas dapat
menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam suatu periode tertentu. Keputusan kapasitas
sering menetapkan kebutuhan akan permodalan dan oleh karenanya terdapat biaya tetap yang
besar jumlahnya. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan telah terpenuhi atau tidak, atau
apakah tempat fasilitas akan menganggur atau tidak

Berdasarkan jangka waktunya perencanaan kapasitas terbagi menjadi tiga yaitu: perencanaan
kapasitas jangka pendek, perencanaan kapasitas jangka sedang, dan perencanaan kapasitas
jangka panjang.

3.2 Saran
Pemakalah menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak terdapat kesalahan, oleh sebab itu saran dari dosen
selaku pembimbing dalam matakuliah ini sangat kami harapkan, untuk bisa dijadikan
sebagai pembelajaran dalam pembuatan makalah dikemudian hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Jay Heizer, Barry Rander, 2015 . Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan dan Rantai
Pasokan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Amrine, HarorldT ;John A. Ritchey dan OliverS.Hulley. 1986. Manajemen dan Organisasi
Produksi. Jakarta: PenerbitErlangga

Buffa, Elwood S. 1996. Manajemen Operasi dan produksi Modern. Jakarta: BinarupaAksara

Handoko. I. Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi I. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta

Gaspersz,Vincent. 2002. Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan


Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama

Nasution, Arman H.1999. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Penerbit Guan
Widya

Anda mungkin juga menyukai