Anda di halaman 1dari 7

Indonesian Journal of Mechanical Engineering Vocational

Vol 1 No 1 2021
https://politap.ac.id/journal/index.php/injection
Hal 22 - 28 ISSN : 2775 - 4995 (online)

PERAWATAN MESIN SUCKER MULLER DI PT. DLH


Darsini1, Bayu Prabowo2
1,2
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
Email: dearsiny@yahoo.com

ABSTRACT
PT. DLH Sukoharjo is a textile industry which is engaged in weaving. Observations were made on the Sucker
Muller machine which often experienced jams on the cilynder drier, fan, beam stand and bearings and when the
beam rotated it could not maximize production results. especially in the Weaving I section in the Sizing section.
The problem that often occurs is the inefficient way of maintaining the sizing machine by the factory, which causes
delays in the amount of production. In solving the problem, it is done by treating the muller sucker machine. The
preventive maintenance method used for maintenance and repair as well as damage prevention. Based on the
analysis, it was found that the Mean Time To Failure (M'I'I'F) of the Sucker Muller engine components was 6.63
hours and the Mean Time To Repair (MTTR) value was 573,531 hours. This can aid production and increase
production of frequently damaged or faulty parts.
Keywords: Maintenance, Scheduling, Muller Sucker Machine, Weaving I
ABSTRAK
PT. DLH Sukoharjo merupakan industri tekstil yang bergerak dalam bidang pertenunan. Observasi dilakukan
pada mesin Sucker Muller yang sering mengalami kemacetan pada bagian cilynder drier, kipas angin, beam stand
dan bearing dan pada saat beam berputar tidak dapat memaksimalkan hasil produksi. khususnya pada bagian
Weaving I dibagian Sizing. Permasalahan yangsering terjadi adalah cara perawatan mesin penganjian yang
dilakukan oleh pabrik kurang efisien sehingga menimbulkan keterlambatan jumlah produksi. Dalam penyelesaian
masalah dilakukan dengan cara perawatan mesin sucker muller tersebut. Metode preventive maintenance yang
digunakan untuk perawatan dan perbaikan serta pencegahan kerusakan. Berdasarkan analisis diperoleh bahwa
hasil Mean Time To Failure (M'I'I'F) komponen mesin Sucker Muller sebesar 6.63 jam dan nilai Mean Time To
Repair (MTTR) 573.531 sebesar jam. Hal ini dapat membantu produksi dan meningkatkan produksi pada bagian
yang sering rusak atau eror.
Kata kunci : Perawatan, Penjadwalan, Mesin Sucker Muller, Weaving I

Diterima Redaksi: 09-01-2021 | Selesai Revisi: 20-02-2021 | Diterbitkan Online: 28-02-2021

1. Pendahuluan perbaikan secara terus menerus (Continues


Semua perusahaan ingin memperoleh Improvement). Untuk mengatasi SDM atau
keuntungan yang dapat menunjang operasi sumber daya yang terbatas yang dimiliki oleh
perusahaan, baik dalam jangka panjang perusahaan yang bertujuan untuk
maupun jangka pendek. Untuk itu perusahaan mendapatkan hasil yang optimum. Maka
harus dapat melaksanakan kegiatan diperlukan suatu usaha efisiensi dari proses dan
operasionalnya yang meliputi produksi, kualitas produk pada bagian proses produksi.
personalia, pemasaran dan akuntansi. Sebagai contoh, masalah kinerja mesin
Keberhasilan suatu perusahaan dalam akan mempengaruhi kinerja karyawannya.
meningkatkan produktivitas ditentukan oleh Produktivitas karyawan yang menurun akan
kualitas tenaga kerja, kualitas mesin yang mempengaruhi proses produksi yang pada
digunakan oleh perusahaan tersebut dan akhirnya berpengaruh pada kualitas produk
disamping itu faktor keamanan dalam bekerja yang dihasilkan, sehingga selain dipengaruhi
juga sangat penting. oleh bahan baku atau input yang digunakan.
Salah satu cara yang dilakukan Sehingga guna mengatasi dan pencegahan
perusahaan adalah melaksanakan proses kerusakan pada mesin, harus di lakukan
produksi dengan jumlah produksi maintenace atau perbaikan terus menerus.
semaksimalnya, se-efisien dan perbaikan-

22
Indonesian Journal of Mechanical Engineering Vocational
Vol 1 No 1 2021
https://politap.ac.id/journal/index.php/injection
Hal 22 - 28 ISSN : 2775 - 4995 (online)

Khususnya pada bagian mesin sucker muller 9. Perawatan yang dilakukan pada saat
beserta seluruh komponennya. peralatan tidak sedang dipakai
Permasalahan yang terjadi di PT. DLH
Sukoharjo adalah terkait dengan masalah Tujuan Perawatan
kesehatan dan keselamatan kerja, perawatan Menurut Assauri (2008), tujuan
(Maintenance) mesin dan peralatan dan perawatan atau pemeliharaan adalah sebagai
bagaimana penyusunan rencana produksi dan berikut:
operasi serta perencanaan dan pengendalian 1. Kemampuan produksi dapat memenuhi
persediaan serta pengadaan bahan jugA tidak kebutuhan sesuai dengan rencana produksi.
kalah pentingnya adalah masalah pengendalian 2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat
mutu dan manajemen tenaga kerja (SDM). untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
Adapun tujuan dari perswatan adalah untuk produk itu sendiri dan kegiatan produksi
mengurangi atau bahkan menghindari tidak terganggu.
kerusakan dari peralatan dengan memastikan 3. Untuk membantu mengurangi pemakaian
tingkat keandalan dan kesiapan serta dan penyimpangan yang di luar batas dan
meminimalkan biaya perawatan, guna menjaga modal yang diinvestasikan dalam
meningkatkan produktifitas. perusahaan selama waktu yang ditentukan
sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan
2. Dasar Teori mengenai investasi tersebut.
Pengertian Perawatan 4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan
Perawatan adalah suatu usaha yang serendah mungkin, dengan melaksanakan
dilakukan secara sengaja dan sistematis kegiatan maintenance secara efektif dan
terhadap peralatan hingga mencapai efisien keseluruhannya.
hasil/kondisi yang dapat diterima dan 5. Menghindari kegiatan yang dapat
diinginkan. Dari pengertian di atas jelas bahwa membahayakan keselamatan para pekerja.
kegiatan perawatan itu adalah kegiatan yang 6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat
terprogram mengikuti cara tertentu untuk dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari
mendapatkan hasil/kondisi yang disepakati. suatu perusahaan dalam rangka untuk
Perawatan hendaknya merupakan mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu
usaha/kegiatan yang dilakukan secara tingkat keuntungan atau return.
rutin/terus menerus agar peralatan atau sistem
selalu dalam keadaan siap pakai. Jenis Perawatan Peralatan
1. Beberapa istilah tentang perawatan, antara Menurut Prawirosentono (2009), perawatan
lain : terdiri dari dua jenis, yaitu:
2. Perawatan pencegahan (preventive) a. Planned maintenance (perawatan yang
3. Perawatan yang dilakukan terhadap terencana)
peralatan untuk mencegah terjadinya Planned maintenance adalah kegiatan
kerusakan. perawatan yang dilaksanakan berdasar-kan
4. Perawatan dengan cara perbaikan perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan
(corrective) perencanaan ini mengacu pada rangkaian
5. Perawatan yang dilakukan dengan cara proses produksi. Planned maintenance
memperbaiki dari peralatan (mengganti, terdiri dari:
menyetel) untuk memenuhi kondisi 1) Preventive maintenance (perawatan
standard peralatan tersebut. pencegahan).
6. Perawatan jalan (running) Preventive maintenance adalah
7. Perawatan yang dilakukan selama peralatan pemeliharaan yang dilaksanakan dalam
dipakai periode waktu yang tetap atau dengan
8. Perawatan dalam keadaan berhenti (shut- kriteria tertentu pada berbagai tahap
down) proses produksi. Tujuannya agar produk
yang dihasilkan sesuai dengan rencana,

23
Indonesian Journal of Mechanical Engineering Vocational
Vol 1 No 1 2021
https://politap.ac.id/journal/index.php/injection
Hal 22 - 28 ISSN : 2775 - 4995 (online)

baik mutu, biaya, maupun ketepatan kegagalan dan menuntut perbaikan


waktunya. darurat atau berdasarkan prioritas.
2) Scheduled maintenance (perawatan 2) Corrective maintenance (perawatan
terjadwal). penangkal).
Scheduled Maintenance adalah Corrective maintenance adalah
perawatan yang bertujuan mencegah pemeliharaan yang dilaksanakan karena
terjadinya kerusakan dan perawatannya adanya hasil produk (setengah jadi
dilakukan secara periodik dalam rentang maupun barang jadi) tidak sesuai dengan
waktu tertentu. Rentang waktu rencana, baik mutu, biaya, maupun
perawatan ditentukan berdasarkan ketepatan waktunya. Misalnya: terjadi
pengalaman, data masa lalu atau kekeliruan dalam mutu/bentuk barang,
rekomendasi dari pabrik pembuat mesin maka perlu diamati tahap kegiatan
yang bersangkutan. proses produksi yang perlu diperbaiki
3) Predictive maintenance (perawatan (koreksi).
prediktif). Bagian-bagian dan Alur Proses Mesin Sizing
Predictive maintenance adalah strategi Bagian-bagian dan alur proses Sizing :
perawatan yang pelaksanaan-nya a. Size box (bak penganji)
didasarkan kondisi mesin itu sendiri. Pada bagian penganjian, benang dilewatkan
Perawatan prediktif disebut juga melalui feed roolke size box.Benang
perawatan berdasarkan kondisi direndam ke dalam larutan kanji
(condition based maintenance) atau juga (temperature 920C) oleh rol perendan
disebut monitoring kondisi mesin (immersion roll), kemudian diperas oleh rol
(machinery condition monitoring), yang pemeras (sequezzing roll), hal ini bertujuan
artinya sebagai penentuan kondisi mesin untuk menghilangkan kandungan udara
dengan cara memeriksa mesin secara pada benang dan memasukan larutan kanji
rutin, sehingga dapat diketahui ke dalam pori-pori benang. Selanjutnya
keandalan mesin serta keselamatan kerja benang direndam kembali dan diperas oleh
terjamin. rool pemeras kedua untuk memeberikan
b. Unplanned maintenance (perawatan tidak lapian kanji pada permukaan benang.
terencana) b. Wet splitting (pemisah benang basah)
Unplanned maintenance adalah Pada bagian ini terdiri dari wet splitting size
pemeliharaan yang dilakukan karena adanya box1 dan size box2. Benang yang telah
indikasi atau petunjuk bahwa adanya tahap dikanji keluar dari size boxdalam kondisi
kegiatan proses produksi yang tiba-tiba basah diberikan pemisah agar benang tidak
memberikan hasil yang tidak layak. Dalam terlalu lengket pada saat dikeringkan melalui
hal ini perlu dilakukan kegiatan silinder pengering. Pemisah benang basah
pemeliharaan atas mesin secara tidak berfungsi untuk mempermudah proses
berencana. Unplanned maintenance terdiri pemisahan benang kering pada bagian
dari: splitting rod.
1) Emergency maintenance(perawatan c. Dryer Cylinder (silinder pengering)
darurat). Pada bagian pengeringan, benang
Emergency maintenance adalah kegiatan dilewatkan pada silinder pengering yang
perawatan mesin yang memerlukan terdiri dari 10 unit silinder teflon temperature
penanggulangan yang bersifat darurat antara 1100-1400 C) dan 2 unit silinder
agar tidak menimbulkan akibat yang lebih stainless (temp. antara 900-1300 C). silinder
parah. Breakdown maintenance dengan lapisan teflon berfungsi untuk
(perawatan kerusakan). menghindari terjadinya benang lengket
Breakdown maintenance adalah ataupun mengerak pada silinder, sedang
pemeliharaan yang bersifat perbaikan silinder stainless berfungsi untuk
yang terjadi ketika peralatan mengalami menyempurnakan pengeringan. Temperatur

24
Indonesian Journal of Mechanical Engineering Vocational
Vol 1 No 1 2021
https://politap.ac.id/journal/index.php/injection
Hal 22 - 28 ISSN : 2775 - 4995 (online)

yang digunakan harus dapat mengeringkan


benang secara sempurna namun tidak boleh Mulai
melebihi 1500 C karena dapat
mengakibatkan kanji mudah retak dan
Observasi
benang rapuh.
d. Splitting rod (tongkat pemisah)
Pada bagian ini benang-benang yang telah Penetapan Tujuan
kering dilewatkan pada peralatan after wax
yang berfungsi untuk memberikan lapisan
Pengumpulan Data
lilin pada permukaan benang. Kemudian
Mesin rusak
benang dipisahkan tiap beam warping agar
tiap helai benang terpisah (tidak lengket).
Jumlah splitting rodyang terpasang sama Proses Perbaikan Mesin
dengan jumlah beam warping dikurangi satu.
(n-1). Analisis & Implementasi
e. Head stock (penggulungan)
Pada bagian penggulungan, benang-benang
lusi dilewatkan pada sisir ekspansi yang Kesimpulan
berfungsi untuk meratakan/menyebarkan
benang lusi selebar beam tenun. Selanjutnya
Selesai
benang-benang ditarik oleh rol penggulung
(winding) dengan tegangan tertentu
(winding tension), kemudian benang 4. Hasil dan Pembahasan
digulung pada beam tenun dengan tekanan a. Perbaikan dan Perawatan Mesin Sizing
rol (press roll) agar permukaan gulungan rata Sucker Muller
dan dengan kekerasan (hardness) yang Cara perawatan dan pemeliharaan dengan
sesuai. Pada proses sizing hasil metode preventive maintenance antara lain
penganjiannya dites kembali di dengan mengadakan overhaul dan pemeriksaan
laboratorium, dengan sampel diambil dari secara rutin baik itu merupakan inti dari mesin
awal proses, tengah proses dan akhir proses, Sizing Sucker Muller maupun alat-alat
masing-masing diambil bagian kiri, tengah pengaman. Baik itu merupakan dengan cara
dan kanan. perbaikan di luar masa produksi sehingga
f. Kipas angin kegiatan perawatan dapat berjalan dengan
Kipas angin terletak diatas benang sebelum baik.
di gulung ke beam looper, yang berfungsi 1) Body mesin
untuk mendinginkan benang supaya bila Perawatan pada body mesin dengan cara
benang bergesekan dengan sisir pada saat membersihkannya dan mengecek apakah
pemisahan benang tidak mudah putus ketika ada bagian-bagian yang tidak bekerja
keadaan panas dan juga untuk sebagaimana mestinya. Seringkali kondisi
membersihkan benang dari kapas-kapas permukaan pada tiap bagian perlu
yang menempel pada benang tersebut. diperhatikan, misalnya terjadi kebocoran
kanji pada pada size box, harus segera
3. Metode Penelitian ditangani dengan memperbaikinya.
Berikut ini alur penelitian yang 2) Nozzle
dilaksanakan terkait dengan perawatan mesin Perawatan ini dengan cara buka tutup, dan
sizing Sucker Muller memastikan air keluar dengan sama pada
setiap nozzle. Apabila nozzle sudah tidak
berfungsi dengan baik, maka harus diadakan
penggantian.

25
Indonesian Journal of Mechanical Engineering Vocational
Vol 1 No 1 2021
https://politap.ac.id/journal/index.php/injection
Hal 22 - 28 ISSN : 2775 - 4995 (online)

3) Konveyor Frekuensi kerusakan yang sering terjadi


Perawatan konveyor pengantar dengan cara terutama pada mesin Sucker Muller, dengan
menngunakan kain yang bersih dari debu jumlah kerusakan 10 kali selama 1 tahun.
dan kotoran lain agar konveyor pengantar Kerusakan yang sering terjadi pada mesin
tetap bersih untuk menjaga kualitas Sucker Muller adalah bagian bearing,
konveyornya saat proses produksi. perputaranya dan kecepatan berputar.
Terkadang konveyor ini tidak mendapat Kerusakan yang terjadi pada mesin tersebut
perhatian khusus dari operator sehingga karena kurangnya perawatan dan pemeliharaan
konveyor susah berputar rodannya. mesin yang teratur. Kerusakan pada bearing
4) Selang disebabkan karena kelalaian pekerja dalam
Perawatan dengan cara selalu mengecek kebersihan mesin yang mengakibatkan larutan
kondisi selang. Terkadang selang bocor dan kanji masuk ke bearing dan berubah menjadi
perlu diperhatikan selalu agar tidak terjadi kerak sehingga mengakibatkan perputaran
kebocoran saat proses berjalan. Hal ini bearing tidak stabil dan tidak lancar. Sehingga
operator atau maintenance tidak pada proses pemerasan atau pengepresan
memperhatikannya dan hanya ketika saat benang tidak maksimal.
kebocoran baru diperbaiki dengan
membutuhkan waktu 30 menit sampai 1 jam b. Usulan Perawatan Mesin Sizing Sucker
baru mesin bisa berjalan lagi. Muller
Pemeliharaan mesin harus dilakukan
Dengan waktu yang cukup lama ini dengan rutin sesuai dengan bagiannya sehingga
mengakibatkan proses produksi mengalami mesin yang digunakan untuk produksi setiap
hambatan sehingga tidak bisa menyelesaikan harinya tidak mengalami kerusakan dan target
tepat waktu. Hal-hal yang menyebabkan mesin produksi perusahaan juga ikut meningkat. Cara
perawatan dan pembersihan dengan
Sizing Sucker Muller trobel :
menggunakan metode preventive maintenance
1) Benang Putus antara lain dengan mengadakan overhaul dan
Timbul karena pada saat proses produksi pemeriksaan secara rutin mesin sizing. Baik itu
berjalan dimana benang yang baru di kanji dengan cara perbaikan di luar masa produksi
mengalami putus. sehingga kegiatan perawatan dapat berjalan
2) Benang Ambrol dengan baik.
Terjadi pada proses pemisahan benang, 1. Preventive maintenance yang harus
karena larutan kanji yang masih lengket pada dilakukan oleh PT. DLH yaitu routine
lapisan benang. Dan bisa jg ambrol pada saat maintenance dan periodic maintenance.
memasuki sisir. a) Routine Maintenance
3) Beam Stand Kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang
Kerusakan pada beam stand terjadi akibat dilakukan secara rutin. Sifat dari perawatan
brake beam stand tidak bekerja rutin/ harian adalah untuk pencegahan agar
sebagaimana mestinya, air cylinder bocor. tidak terjadi kerusakan sampai saat
4) Size Box perbaikan yang telah di jadwalkan.
Terjadi karena bearing bottom roll Perawatan harian yang termasuk di
kemasukkan larutan kanji. dalamnya pemeriksaan dan pembersihan
5) Cylinder Drier fasilitas atau peralatan diawal dan diakhir
Biasanya pada bagian bearing cylinder drier jam kerja, pelumasan (lubrication) atau
mengalami kerusakan yaitu pada bagian pengecekan olinya, mengencangkan baut-
lapisan teplon rusak. baut yang longgar, dan pemanasan
6) Beaming Drier (warmingup) mesin sizing diawal jam kerja.
Ada 2 kerusakan yaitu : pada bagian bearing b) Periodic Maintenance
dan gear box. Biasanya mengalami Kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang
kerusakan dengan frekuensi 30 tahun sekali. dilakukan secara periodik atau dalam jangka

26
Indonesian Journal of Mechanical Engineering Vocational
Vol 1 No 1 2021
https://politap.ac.id/journal/index.php/injection
Hal 22 - 28 ISSN : 2775 - 4995 (online)

waktu tertentu. Periodic Maintenance di PT. a) Siapkan alat dan bahan yang di gunakan
DLH dapat dilakukan setiap akhir bulan pada untuk proses perawatan.
hari sabtu minggu terakhir dan seterusnya. b) Lakukan perawatan sesuai dengan prosedur.
Dengan adanya perawatan setiap c) Jika proses perawatan selesai, bersihkan alat
akhir bulan pada hari sabtu minggu terakhir yang digunakan untuk proses perawatan.
mesin sizing tersebut mempunyai jadwal d) Gantilah komponen yang telah rusak dengan
kegiatan, perbaikan ringan, perbaikan yang baru.
menengah (medium) dan perbaikan besar- e) Perawatan harus dilakukan secara rutin agar
besaran. mesin sizing dapat bekerja dengan baik.
2. Pembersihan dan penggantian suku cadang 7. Penjadwalan Perawatan Komponen Mesin
mesin sizing dengan rutin. Sizing
Pelaksanaan pembersihan mesin sizing Sebelum menentukan berapa lama waktu
dilaksanakan karena adanya kerak yang yang optimal untuk melakukan perawatan
terdapat pada sisi luar dan sisi dalam. komponen pada mesin sizing, dibutuhkan data
Pembentukan kerak pada sisi luar diakibatkan perawatan masa lalu untuk dianalisis dengan
karena adanya penempelan larutan kanji yang mencari nilai rata-rata perbaikan (MTTR) dan
sudah terlanjur mengeras. Sedang nilai rata-rata kerusakan (MTTF). Dimana TTR
pembentukan kerak pada sisi dalam diakibatkan adalah lamanya perbaikan hingga mesin dapat
oleh adanya pemberian oli yang tidak benar berfungsi kembali, sedangkan TTF adalah selang
dalam mesin sizing, terutama zat-zat penyebab waktu kerusakan awal yang telah diperbaiki
kesalahan. hingga terjadi kerusakan berikutnya. Dimana
3. Hal yang menyebabkan penggantian suku dalam hal ini menggunakan data perawatan
cadang pada mesin Sizing : pada komponen bearing, karena komponen ini
Pemberian pelumas yang tidak sesuai dengan memliki tingkat kerusakan yang cukup tinggi
prosedur akan mengakibatkan keausan. Maka dibandingkan dengan komponen lainnya.
dari itu pemberian pelumas sangatlah penting 1. Data Time To Repair dan Time To Failure
Komponen Bearing
bagi mesin.
4. Cara pembersihan Mesin Sizing Tabel Data Time To Repair dan Time To
a) Pembersihan pada sisi luar bearing Failure Komponen Sucker Muller
Yaitu dengan pembersihan secara mekanik,
No Waktu Waktu TTR TTF
pelaksanaannya dengan cara penyikatan
Obse Mulai Selesai (Jam) (Jam)
pada sisi luar bearing dengan
rvasi Rusak Diperbaiki
mempergunakan sikat. Penyikatan tersebut
1 09.18 10.02 0.733 0
bertujuan agar kerak yang terdapat pada sisi
2 13.09 13.43 0.566 75.116
luar bearing menjadi hilang dan bersih.
3 10.42 11.05 0.383 20.983
b) Pembersihan pada bodi mesin sizing
4 12.26 13.07 0.700 73.35
Pelaksanaan pembersihan dengan cara
5 14.04 14.50 0.766 96.95
menggunakan lap basah untuk mengelap
6 09.35 10.23 0.800 67.25
bagian mesin sizing yang terkena larutan
7 11.16 12.03 0.783 72.883
kanji dan debu kapas, apabila tidak
8 12.47 13.26 0.650 72.733
dibersihkan akan menimbulkan kerak-kerak
9 13.34 14.02 0.466 24.133
pada mesin dan kapas akan jatuh menempel
10 12.10 12.57 0.783 70.133
pada benang yang sedang diproses.
Total 6.63 573.53
5. Peralatandan bahan yang digunakan untuk
1
pembersihan mesin Sizing :
a) Sikat
b) Lap Dari tabel di atas diketahui hasil pengamatan
c) Ember yang berisi air diperoleh Mean Time To Failure (M'I'I'F)
d) Kuas komponen mesin Sucker Muller sebesar 6.63
6. Cara perawatan mesin Sizing jam dan nilai Mean Time To Repair (MTTR)

27
Indonesian Journal of Mechanical Engineering Vocational
Vol 1 No 1 2021
https://politap.ac.id/journal/index.php/injection
Hal 22 - 28 ISSN : 2775 - 4995 (online)

573.531 sebesar jam. Dengan ini dapat c. Lubicating secara berkala pada bagian
membantu agar produksi tetap lancar dan rantai cylinder drier, as bearing roll dan gear
dapat meningkatkan produksi serta dilakukan box.
pengawasan pada bagian yang sering rusak atau d. Melakukan breafing sebelum memulai kerja
eror dan sesudah kerja agar karyawan
mendapatkan pengarahan setiap hari untuk
5. Kesimpulan meningkatkan produktivitas kerja.
Dari hasil kerja praktek diketahui hasil e. Menjaga kebersihan agar tempat bekerja
pengamatan diperoleh Mean Time To Failure selalu keadaan bersih
(M'I'I'F) komponen mesin Sucker Muller sebesar
6.63 jam dan nilai Mean Time To Repair (MTTR) Ucapan terimakasih
573.531 sebesar jam.Dengan ini dapat Terimakasih kepada perusahaan yaitu
membantu agar produksi tetap lancar dan PT.DLH yang telah memberikan kesempatan,
dapat meningkatkan produksi serta dilakukan tempat dan waktunya untuk tempat penelitian,
pengawasan pada bagian yang sering rusak atau juga kepada Bayu Prabowo yang telah
eror. Mesin yang terutama dirawat pada bagian membantu atas pelaksanaan dan tersusunya
beam stand, size box, cylinder drier, beaming laporan juga artikel ini.
roll. Sehingga dapat memaksimalkan hasil
produksi. Daftar Pustaka
Kerusakan yang terjadi pada mesin [1] Anggilang Wahyu DP, 2019. Perawatan
tersebut karena kurangnya perawatan dan Mesin Packaging PT. GUJATI. Laporan Kerja
pemeliharaan mesin yang teratur. Kerusakan Praktek. Fakultas TEKNIK Universitas
pada bearing disebabkan karena kelalaian Veteran Bangun Nusantara: Sukoharjo.
pekerja dalam kebersihan mesin yang [2] Ahyari. 2002, Manajemen Produksi
mengakibatkan larutan kanji masuk ke bearing Perencanaan Sistem Produksi, Edisi Empat,
dan berubah menjadi kerak sehingga Yogyakarta, BPFE.
mengakibatkan perputaran bearing tidak stabil [3] Assauri. 2004. Manajemen Produksi dan
dan tidak lancar. Sehingga pada proses Operasi, Lembaga Penerbit Fakultas
pemerasan atau pengepresan benang tidak Ekonomi Universitas Indonesia.
maksimal. [4] Heizer, render. 2001 Operations
Managemen, Jakarta : Salemba Empat.
Saran [5] Indra Wahyu Budiyanto, 2019. Perawatan
Dalam perawatan yang dilakukan oleh dan Pemeliharaan Mesin Confleyer PT DAN
pihak perusahaan sebaiknya perlu adanya LIRIS. Laporan Kerja Praktek. Fakultas TEKNIK
otomatisasi, agar kita bisa menjamin kelancaran Universitas Veteran Bangun Nusantara:
segala kegiatan pemelihara-an,maka dilakukan Sukoharjo.
dengan cara : [6] Sehwarat, Narang. 2001, Production
a. Melakukan perawatan scorsing tiap 6 bulan Managemen Edition Dhonpat Rai & CO. (P)
sekali pada beam warping. Ltd, Delhi
b. Menukar tambah mesin yang lama ke mesin [7] Setiawan, F.D. (2008). Perawatan Mekanikal
yang baru. Mesin Produksi. Yogyakarta: Maximus.
[8] Soemarno, Ardhi, 2008, Pemeliharaan,
(Htmfile).

28

Anda mungkin juga menyukai