Anda di halaman 1dari 12

Preferensi Mahasiswa terhadap Produk Kosmetik dan

Personal Care Berlabel Halal


Ratna Komalasari, Indra
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia
Jl. Ir. H. Djuanda No. 78, Sentul City, Citaringgul, Babakan Madang, Bogor
Ratnakomalasari11@gmail.com, indradata@gmail.com

Abstrak
Artikel ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi mahasiswa STEI
Tazkia terhadap kosmetik dan personal care berlabel halal. Metode penelitian ini adalah
Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan Lisrel program 8.7 untuk menemukan
pengaruh dari budaya, sosial, pribadi, dan psikologi terhadap kosmetik dan personal care
berlabel halal. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh
dengan memberikan kuesioner kepada 200 responden. Kemudian, data sekunder diperoleh
dari Al-Qur’an, Hadits, buku, jurnal penelitian dan sumber-sumber lain yang berhubungan
dengan penelitian. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan faktor budaya, sosial, pribadi dan
psikologi berpengaruh positif terhadap preferensi. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini
faktor-faktor eksklusivitas, kualitas, varian produk, harga, promosi, dan kecocokan produk
juga berpengaruh terhadap preferensi mahasiswa.

Kata Kunci: budaya, sosial, pribadi, psikologi, preferensi, Structural Equation Modelling
Abstract
This paper discusses the factors that affect STEI Tazkia Bogor student preference.
This research focused to STEI Tazkia’s student. This study used the Structural Equation
Modelling (SEM) method with Lisrel program 8.7 to find the effect of culture, social,
personal and psychology towards Halal cosmetics and personal care. Data used in this study
are primary and secondary data. Primary data based on questionnaires that given to related
parties. Then, secondary data based on other literature, such as Al-Qur’an, hadith, books,
papers, and other resources that related to this study. The analysis revealed that culture,
social, personal and psychology have positive effect on preferences among students towards
halal cosmetics and personal care. Furthermore, according to findings on this research.
Beside the factors which analyze on this paper exclusivity, price, quality, products variance,
promotion and compatibility are affecting student preference too.

Keywords : culture, social, personal, psychology, preference, Structural Equation Modelling


halal secara global di tahun 2020, nilai
produk halal diprediksi akan mencapai
1. PENDAHULUAN $2,6 triliun (Global Islamic Economy
Report, 2015). Selain itu, tingginya jumlah
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir
penduduk muslim akan berhubungan linier
perkembangan industri halal terus
dengan meningkatnya permintaan akan
meningkat. Berdasarkan Global Islamic
produk halal (Norafni, et al, 2015).
Economy Report, konsumsi produk-produk
Data Global Islamic Economy Report
halal secara internasional bernilai $1,8
memperlihatkan bahwa pasar farmasi dan
triliun. Seiring terus meningkatnya tren
kosmetik muslim menjadi yang terbesar ketersediaan pilihan produk di pasar pun
keempat dibandingkan dengan US, Jepang, relatif terbatas. Padahal kosmetik dan
Cina, Jerman, dan Prancis yaitu sebesar personal care saat ini menjadi salah satu
$75 milyar (State of the Global Islamic produk yang diperlukan.
Economy Report, 2015). Secara ekonomis Menurut syariah, penggunaan kosmetik
dapat diketahui terdapat nilai yang relatif dan personal care dapat dihukumi sunnah.
tinggi dalam perkembangan dan besaran Tidak seperti hukum wajib yang memiliki
industri kosmetik dan personal care implikasi hukum yang harus dikerjakan.
berlabel halal. Tren tersebut didorong oleh Sunnah memiliki implikasi hukum
tingginya tingkat kesadaran untuk sebaiknya dikerjakan. Oleh karena itu
mengonsumsi produk-produk halal secara penggunaan produk kosmetik dan personal
global (Imarat Consultants, 2012). care dapat dikatakan sunnah karena tidak
Produk berlabel halal secara global harus untuk digunakan namun berdampak
mencakup meat and meat-based, baik apabila digunakan. Tambahan lainnya
processed food, pharmaceutical, dan secara maqashid syariah produk kosmetik
cosmetic and personal care. Berdasarkan dan personal care dapat dikategorikan
keempat jenis produk tersebut kesadaran sebagai mashlahah haajiyyat. Penggunaan
tertinggi untuk mengonsumsi produk halal produk tersebut untuk menyempurnakan
ada pada produk makanan seperti meat and kemaslahatan pokok dari mashlahah
meat-based juga processed food. dharuriyat (Rahmawati, 2015).
Sedangkan produk lain seperti kosmetik Menurut Hasyim dan Musa (2014)
dan personal care belum memperoleh dalam industri kosmetik dan personal care
tingkat kesadaran yang sama. Produk wanita berusia muda biasanya menjadi
makanan tersebut memiliki tingkat target pasar utama. Hal tersebut dilandasi
kesadaran halal konsumsi yang tinggi oleh tingginya interaksi sosial apabila
mencapai 94% dan 64%. Sedangkan, dibandingkan dengan usia lainnya. Pada
produk lainnya seperti farmasi memiliki penelitian yang sama diketahui rata-rata
kesadaran konsumsi halal yang relatif konsumen kosmetik dan personal care
rendah yaitu sebesar 24%. Adapun berusia 15-30 tahun. Data tersebut relevan,
kesadaran konsumsi pada produk kosmetik karena mahasiswa STEI Tazkia berada
dan personal care lebih rendah lagi yaitu pada rata-rata umur tersebut.
sebesar 18%. Padahal produk kosmetik Selain itu faktor pendidikan menjadi
dan personal care merupakan produk yang salah satu hal yang berpengaruh terhadap
dikonsumsi setiap hari. keputusan pembelian kosmetik dan
Menurut Teng dan Jusoh (2013) personal care berlabel halal (Rahim, et al
seorang manusia dapat menggunakan 25 2015). STEI Tazkia sendiri merupakan
produk kosmetik dan personal care per kampus Islam yang dirancang dengan
harinya. Artinya produk-produk tersebut kurikulum berbasis materi-materi
perlu ditunjang oleh sertifikasi halal agar pendidikan Islam. Mata kuliah yang
memberikan rasa aman kepada dipelajari di kelas pun menunjang
konsumennya. Realitanya sebagian besar pengetahuan mengenai urgensi halal.
produk kosmetik dan personal care yang Sehingga, penelitian ini penulis nilai
beredar belum seluruhnya bersertifikat relevan dilakukan di STEI Tazkia.
halal. Walaupun telah dididik dengan
Berdasarkan data yang diolah dari MUI pengetahuan Islam yang komprehensif
diketahui dari seluruh produk yang beredar namun penulis melihat masih ada
hanya terdapat 15% produk yang mahasiswa yang belum menggunakan
bersertifikat halal. Sedangkan 85% produk produk kosmetik dan personal care
sejenis lainnya belum bersertifikat halal berlabel halal. Hal tersebut menjadi poin
walaupun berizin edar BPOM. Artinya
penting dan urgensi penelitian ini Data diperoleh dengan memberikan
dilakukan di STEI Tazkia. kuesioner kepada responden. Kuesioner
Kelebihan dari mahasiswa STEI Tazkia terbagi menjadi dua bagian. Pertama
adalah keheterogenan budaya karena adalah profil dan karakteristik responden.
daerah asal yang berbeda-beda. Mahasiswa Kedua adalah faktor-faktor yang
STEI Tazkia diketahui berasal dari memengaruhi perilaku konsumsi yaitu
berbagai daerah mulai dari Aceh hingga sosial, budaya, pribadi, dan psikologi.
Lombok. Sehingga, STEI Tazkia memiliki
karakter mahasiswa yang mencerminkan 3. SPESIFIKASI MODEL
daerah asalnya masing-masing. Mahasiswa
STEI Tazkia diharapkan dapat Persamaan model pengukuran terdiri
memberikan keunggulan dilihat dari dari persamaan model struktural, model
beragamnya budaya dari mahasiswa itu pengukuran variabel eksogen dan model
sendiri. Kemudian, dapat dipastikan pengukuran variabel endogen.
mahasiswa STEI Tazkia 100% beragama
Persamaan Model Struktural
Islam. Selanjutnya STEI Tazkia
Pribadi 1 = 1 Budaya ξ1 + 1
merancang pendidikan yang menunjang
pengetahuan mengenai hukum halal haram Preferensi 2 = 2 Sosial ξ2 + 2
Islam. Terakhir berdasarkan temuan Persamaan Model Pengukuran Variabel
mahasiswa STEI Tazkia masih ada yang Eksogen
belum mengenal produk kosmetik dan Kebiasaan X1 = 1 Budaya 1 + 1
personal care berlabel halal. Agama X2 = 2 Budaya 1 + 2
Kelas Sosial X3 = 3 Budaya 1 + 3
2. METODOLOGI
Kelompok acuan X4 = 4 Sosial 2 + 4
Objek penelitian ini adalah STEI Tazkia Keluarga X5 = 5 Sosial 2 + 5
yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No 78, Peran status X6 = 6 Sosial 2 + 6
Sentul City. Pengamatan penelitian fokus
pada sosial, budaya, psikologi, pribadi, dan Persamaan Model Pengukuran Variabel
perilaku konsumsi. Adapun populasi yang Endogen
menjadi unit pengamatan penelitian adalah Usia y1 = 7 Pribadi 1 + 1
seluruh mahasiswa STEI Tazkia, Bogor. Keadaan ekonomi y2 = 8 Pribadi 1 + 2
Penelitian menggunakan pendekatan Pekerjaan y3 = 9 Pribadi 1 + 3
ilmu ekonomi yang secara spesifik Motivasi y4 = 10 Psikologi 2 + 4
membahas perilaku konsumsi. Metode Persepsi y5 = 11 Psikologi 2 + 5
dalam penelitian ini adalah Structural Keyakinan dan sikap pembelajaran y6 = 12
Equation Modelling (SEM). Pemilihan Psikologi 2 + 6
metode Structural Equation Modelling Kebutuhan fisiologis y7 = 13 Preferensi 3
(SEM) karena mengetahui hubungan antar + 7
variabel tidak dapat diukur secara Rasa aman y8 = 14 Preferensi 3 + 8
langsung. Metode SEM adalah metode Kebutuhan sosial y9 = 15 Preferensi 3 +
yang menggabungkan dua metode statistik.
9
Yaitu analisis faktor dalam
Kebutuhan aktualisasi diri y10 = 16
psikologi/psikometri atau sosiologi,
dengan model persamaan simultan dalam Preferensi 3 + 10
ekonometri (Yamin dan Kurniawan, 2009).
SEM dapat menggambarkan pola
hubungan antara konstrak laten
(unobserved) dengan variabel manifestnya
(variabel indikator).
4. PEMBAHASAN dan Sharifuddin (2015) yang
menyimpulkan budaya sebagai salah satu
Karakteristik Memilih Tidak faktor yang mempengaruhi preferensi
Perempuan 84% 16% konsumen khususnya mahasiswa.
kelamin
Jenis

Analisis Pengaruh Sosial terhadap


Laki-laki 82% 18%
Preferensi Mahasiswa untuk Memilih
Mengetahui Produk Kosmetik dan Personal Care
Pengetahu

halal MUI

86% 14% Berlabel Halal


an logo

logo
Tidak Pengaruh total faktor sosial terhadap
mengetahui 46% 54% preferensi sebesar 0,27 dengan nilai t-
logo value 2,55. Berdasarkan nilai pengaruh
total dan t-value faktor budaya maka uji
SMA 88% 12%
pendidikan

statistik menerima H1 dan menolak H0.


belakang

SMK 83% 17%


Latar

Artinya, faktor sosial memiliki pengaruh


MA 78% 22%
yang signifikan terhadap preferensi
Pesantren 86% 14% mahasiswa untuk memilih produk
kosmetik dan personal care berlabel halal.
Warung 100% 0% Penelitian ini memiliki hasil yang
Toserba/ sesuai dengan teori Veblen (2015) yang
pembelian

81% 19%
Tempat

Minimarket menyatakan perilaku konsumen tidak


Supermarket/ hanya dipengaruhi oleh rasional dari
85% 15%
Mall konsumen. Namun, faktor lain seperti
Tempat lingkungan sosial berpengaruh terhadap
76% 24%
lainnya perilaku konsumsi. Ditambah, penelitian
Tabel 1. Karakteristik responden ini memiliki hasil yang mendukung
penelitian Mohezar, Zaelani dan Zainuddin
Analisis Pengaruh Budaya terhadap (2016).
Preferensi Mahasiswa untuk Memilih
Produk Kosmetik dan Personal Care Analisis Pengaruh Pribadi terhadap
Berlabel Halal Preferensi Mahasiswa untuk Memilih
Pengaruh total faktor budaya terhadap Produk Kosmetik dan Personal Care
preferensi sebesar 0,54 dengan nilai t- Berlabel Halal
value 5,67. Berdasarkan nilai pengaruh Pengaruh total faktor pribadi terhadap
total dan t-value faktor budaya maka uji preferensi sebesar 0,61, namun pengaruh
statistik menerima H1 dan menolak H0. faktor pribadi berpengaruh tidak langsung
Artinya, faktor budaya memiliki pengaruh terhadap preferensi dan melalui jalur
yang signifikan terhadap preferensi pengaruh psikologi dengan t-value 5,9.
mahasiswa untuk memilih produk Berdasarkan nilai pengaruh total dan t-
kosmetik dan personal care berlabel halal. value faktor budaya maka uji statistik
Hasil uji statistik yang menerima menerima H1 dan menolak H0. Artinya,
pengaruh budaya terhadap preferensi untuk faktor pribadi memiliki pengaruh yang
memilih produk kosmetik dan personal signifikan terhadap preferensi mahasiswa
care berlabel halal, maka penelitian ini untuk memilih produk kosmetik dan
mendukung teori dari Swatho dan personal care berlabel halal.
Handoko dalam (Sunyoto, 2012) yang Berdasarkan uji statistik yang
menyatakan bahwa faktor budaya berpengaruh positif maka penelitian ini
berpengaruh dalam pembentukan sesuai dengan teori Swastha dan Handoko
preferensi konsumen terhadap suatu (dalam Sunyoto, 2012). Selain itu
produk. Selain itu, penelitian ini penelitian ini mendukung penelitian
mendukung penelitian dari Laela (2016) rujukan Aisyah (2014) yang
menyimpulkan signifikansi faktor pribadi Ekslusifita
dalam memilih produk kosmetik dan s
4%
personal care. Kemudian penelitian
mendukung penelitian Norafni, Zahim dan Kualitas
Syahidawati (2015) 13% Kecocokan
Produk
Analisis Pengaruh Psikologi terhadap 28%
Varian
Preferensi Mahasiswa untuk Memilih Produk
Produk Kosmetik dan Personal Care 15%
Berlabel Halal
Pengaruh total faktor psikologi terhadap
preferensi sebesar 0,73 dengan nilai t- Harga
Promosi
22%
value 6,04. Berdasarkan nilai pengaruh 18%
total dan t-value faktor budaya maka uji
statistik menerima H1 dan menolak H0.
Artinya, faktor psikologi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
preferensi mahasiswa untuk memilih Gambar 1. Faktor yang Mempengaruhi
produk kosmetik dan personal care Preferensi Produk Halal
berlabel halal. Sumber: Olahan data penulis
Penelitian ini memiliki hasil yang Berdasarkan grafik diketahui terdapat
sesuai dengan teori Gestalt dan Field delapan faktor di luar penelitian yang
(1978) yang menyatakan psikologi menjadi alasan mahasiswa belum memilih
konsumen menjadi salah satu faktor yang produk kosmetik dan personal care
berpengaruh pada preferensi. Ditambah, berlabel halal. Faktor-faktor tersebut
penelitian ini memiliki hasil yang antara lain kecocokan produk. Kemudian
mendukung penelitian Nasythi (2017). promosi dari produsen yang dirasa kurang.
Selanjutnya harga yang dinilai masih
Analisis Faktor yang Berpengaruh terlalu tinggi. Varian dari produk pun
terhadap Preferensi masih sedikit khususnya bagi konsumen
Dalam kuesioner disisipkan pertanyaan laki-laki. Bagi mahasiswa yang sudah
terbuka, sehingga diketahui faktor lain terbiasa menggunakan produk impor,
yang mempengaruhi mahasiswa untuk produk kosmetik dan personal care halal
memakai produk kosmetik dan personal lokal memiliki kualitas yang kurang.
care berlabel halal. Berdasarkan gambar diketahui 4% dari
responden yang belum memilih produk
kosmetik dan personal care berlabel halal
karena kesan eksklusif dari produk.
Kemudian 28% dari responden yang
belum memilih dikarenakan belum
menemukan produk halal yang cocok.
Selanjutnya 22% responden merasa belum
mengetahui adanya produk kosmetik dan
personal care berlabel halal. Sehingga
menyatakan bahwa promosi produk masih
dirasa kurang. Selanjutnya 18% responden
menganggap harga yang ditawarkan oleh
produsen relatif tinggi. Kemudian 15%
responden khususnya responden laki-laki
merasa produk-produk seperti kosmetik
dan personal care hanya diperuntukkan Penelitian ini memiliki kesesuaian
bagi wanita. Sehingga merasa varian yang dengan teori yang menjadi rujukan.
khusus untuk laki-laki terbatas. Terakhir 4. Faktor psikologi memberikan
13% responden yang belum memilih pengaruh yang positif. Dapat
produk kosmetik dan personal care disimpulkan peningkatan pada
dikarenakan belum puas dengan kualitas indikator pada faktor psikologi diduga
yang ditawarkan. dapat meningkatkan preferensi
mahasiswa terhadap kosmetik dan
5. KESIMPULAN personal care berlabel halal. Sehingga
dapat disimpulkan hasil penelitian ini
Berdasarkan hasil analisis data, maka sesuai dengan hipotesis yang
diperoleh kesimpulan: dirancang pada model penelitian.
1. Faktor budaya ditemukan Penelitian ini memiliki kesesuaian
memberikan pengaruh yang positif dengan teori yang menjadi rujukan.
terhadap preferensi mahasiswa untuk 5. Faktor psikologi dan pribadi
memilih produk kosmetik dan merupakan faktor yang pengaruhnya
personal care berlabel halal. Artinya paling besar di antara dua faktor
semakin meningkatnya indikator dari lainnya. Sehingga diketahui faktor
faktor budaya diduga akan yang paling mempengaruhi preferensi
meningkatkan preferensi mahasiswa mahasiswa adalah faktor individu.
terhadap kosmetik dan personal care Sedangkan, faktor sosial tidak
berlabel halal. Sehingga dapat berpengaruh signifikan.
disimpulkan hasil penelitian ini sesuai
dengan hipotesis yang dirancang pada 6. SARAN
model penelitian. Penelitian ini
memiliki kesesuaian dengan teori Mengacu pada temuan dan hasil pada
yang menjadi rujukan. penelitian ini berikut penulis sampaikan
2. Faktor sosial terhadap preferensi saran kepada pihak-pihak terkait.
memiliki pengaruh yang positif. 1. Temuan pada penelitian ini
Dengan kata lain, meningkatnya menunjukkan masukan untuk produsen
indikator pada faktor sosial akan produk kosmetik dan personal care di
meningkatkan preferensi mahasiswa Indonesia. Pertama, harga yang
terhadap kosmetik dan personal care ditawarkan oleh produsen dirasa masih
berlabel halal. Sehingga dapat kurang kompetitif. Hendaknya
disimpulkan hasil penelitian ini sesuai produsen dapat memproduksi produk
dengan hipotesis yang dirancang pada dengan kemasan ekonomis. Sehingga,
model penelitian. Penelitian ini dapat memberikan harga yang lebih
memiliki kesesuaian dengan teori ekonomis. Produsen diharapkan
yang menjadi rujukan. mengeluarkan produk dengan kemasan
3. Faktor pribadi ditemui memiliki kecil sehingga dapat memberikan harga
pengaruh positif terhadap preferensi yang lebih ekonomis. Kedua,
mahasiswa. Sehingga, peningkatan diharapkan produsen dapat memberikan
pada indikator faktor sosial diduga varian produk yang lebih beragam
akan meningkatkan preferensi karena variasi produk masih sedikit
mahasiswa terhadap kosmetik dan khususnya untuk konsumen laki-laki.
personal care berlabel halal. Sehingga Terakhir promosi pada produk-produk
dapat disimpulkan hasil penelitian ini yang telah berlabel halal dinilai masih
sesuai dengan hipotesis yang kurang. Selain itu memberikan nilai
dirancang pada model penelitian. yang eksklusif kepada konsumen.
Hendaknya produsen dapat melakukan
promosi yang menekankan kehalalan
produknya.
2. Konsumen hendaknya meningkatkan
nilai-nilai budaya, sosial, pribadi dan
psikologi untuk meningkatkan
kepedulian dalam memilih produk-
produk halal. Khususnya kosmetik dan
personal care. Berdasarkan simpulan
diketahui bahwa faktor individu
merupakan faktor yang besar
pengaruhnya. Sehingga untuk
meningkatkan kepedulian dalam
menggunakan produk halal diharapkan
konsumen lebih banyak mencari
informasi terkait urgensi penggunaan
kosmetik dan personal care berlabel
halal.
3. Pada dasarnya promosi merupakan
salah satu tugas dari produsen dalam
memasarkan produknya. Namun
pemerintah khususnya Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dapat membantu
dengan menciptakan kondisi yang
kondusif melalui sosialisasi mengenai
urgensi pemilihan produk halal. Dalam
eksekusinya kegiatan seperti pameran
produk halal juga seminar-seminar
urgensi halal. Kegiatan tersebut
diharapkan dapat membantu
meningkatkan kepedulian konsumen
dan produsen akan kebutuhan produk
halal yang semakin beragam. Sehingga
tidak terbatas hanya pada makanan saja.
7. DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Muniaty. 2014. The Influence of Religious Behaviour on Consumers’ Intention to


Purchase Halal-Labeled Products s. Business and Entrepreneurial Review. Vol. 14. No

Ajjaj Al-Khatib, Muhammad. 1997. Al-Sunnah Qabla Al-Tadwin. Beirut: Dar Al-Fikr.

Al-Qur’an
Al-Sheikh, Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq. 2004. Luubabut
Tafsiir Min Ibni Katsiir. Diterjemahkan oleh M. Abdul Ghoffar E.M., Abdurrahim
Mu’thi, Abu Ihsan Al-Atsari. Bogor: Pustaka Imam asy-Syafi’i.
Antara, Purnomo M. Musa, Rosidah. Hassan, Faridah. 2016. Bridging Islamic Financial
Literacy and Halal Literacy: The Way Forward in Halal Ecosystem. Procedia
Economics and Finance. Vol. 37.
Swastha, Basu, Handoko, Hani. 2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku Konsumen.
Yogyakart: BPFE

BPOM. 2017. Statistik Produk yang Mendapat Izin Edar. Per 2017.
<http://cekbpom.pom.go.id/>.

Cooper, D.R. dan C.W. Emory. 1995. Metode Penelitian Bisnis, Jilid 1, Edisi ke-5. Jakarta :
Penerbit Erlangga.

Deliarnov, M.Sc. 2006. Ekonomi Politik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Endah, Nur Hadiati. 2014. Consumers Purchasing Behavior toward Halal Labeled
Cosmetic in Indonesia. Vol. 22. No 1.
Fox, Dennis dan Prilleltensky, Isaac. 1978. Psikologi Kritis Meta Analisis Psikologi
Modern. Teraju.Gujarat, Damodar.Ekonometrika Dasar. Jakarta : PT Gelora Aksara
Pratama.

Ghazali, Imam. 2016. Intisari Ihya’ Ulumuddin. Jakarta: PT Serambi Semesta Distribusi.

Hashim, A.J., Musa, Rasidah. 2014. Factors Influencing Attitude Towards Halal Cosmetics
Among Young Adult Urban Muslim Woman: A Focus Group Analysis. Procedia-Social
and Behaviour Science. (130): 129-124.

Hashim, Azreen Jihan Che Mohd. 2013. Modeling the Effects on The Attitude of Young
Adult Urban Muslim Women towards Halal Cosmetic Products s: New Insights for
Championing the Halal Economy. International Journal of Education and Research.
Vol. 1. No 7.

Hermawan, Dr. Asep, M.Sc. 2005. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: PT
Grasindo.
Indra. 2012. Modul Pelatihan Structural Equation Modeling: Teori dan Aplikasi. Bogor.
Imarat Consultants. 2012. An Overview of Global Halal Market. United Kingkom: Imarat
Consultants

Ismail, Nurizal. 2014. Maqashid syariah dalam ekonomi Islam. Yogyakarta: Smart WR.

Joreskob, K. G, Sorbom, D. 1987. New Development in LISREL., Paper presented at the


National Syposium on Methodological Issues in Casual Modeling. Tuscalosa:
University of Alabama

Khan, Fahim. 2013. An Alternative Approach to Analysis of Consumer Behaviour: Need for
Distinctive “Islamic” Theory. Vol. 3. No 2.

Karim, Ir. Adiwarman, S.E, M.B.A., M.A.E.P. 2015. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.

Kordnaeij, Asadollah, Askaripoor, Hossein dan Bakhshizadeh, Allreza. Studying Affecting


Factors on Costumers’ Attitude towards Products s with Halal Brand. 2013.
International Research Journal of Applied and Basic Sciences. Vol 4. No 10.

Kuncoro, Mudrajad. 2004. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: unit penerbit dan percetakan
AMP YKPN.

Jamal, Ahmad dan Sharifuddin, Juwaidah. 2014. Perceived Value and Perceived Usefulness
of Halal Labeling: The Role of Religion and Culture. Journal of Business Research.
Johan, Novia Mariska. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan STEI
Tazkia Bogor: Pendekatan Structural Equation Modelling. Skripsi.
Majid, Muhammad Bilal. Sabir, Dr. Irfan. Ashdar, Tooba. 2015. Consumer Purchase
Intention towards Halal Cosmtics & Personal Care Products s in Pakistan. Global
Journal of Research in Business & Management. Vol. 1. No. 1.
Nasythi, Laela Nurrilliyyin. 2017. Faktor-Fktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
dalam Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Berlbel Halal. Skripsi UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.

Nazir, Mohammad. 2014. Metode Penelitian, Cetakan ke-10. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Norafni, Zahim, farlina binti dan Shahwan, Syahidawati. 2015. Awareness and Perception
of Muslim Consumers on Halal Cosmetic and Personal Care Products s. International
Journal of Business, Economics and Management. Vol 2. No 1.
Nugraha. 2012. Efektivitas Pembelajaran dan Kepuasan Mahasiswa Perguruan Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia. Repository.upi.edu
MUI. 2017. Jumlah Sertifikasi Halal MUI. Per 2017.
<http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/59/1368/page/1>.

Priyono, Kuntowijoyo, A. E. 2008. Paradigma Islam. Jakarta: PT Mizan Publika.


Purba, Jonny. 2005. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Rahim, Norafni Farlina Binti. Shafii, Zurina. Shahwan, Syahidawati. 2015. Awareness and
Perception of Muslim Consumers on Halal Cosmetic and Personal Care Products. Vol.
2. No. 1.
Rahmawati. 2015. Istinbath Hukum: Teuku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Yogyakarta:
Deepublish Publisher
Ramli, Asharaf Mohd dan Mirza, Azrul Azlan Iskandar. 2007. The Theory of Consumer
Behaviour: Conventional Vs. Islamic. Proceedings of the 2nd Islamic Conference.
S, Mohezar. Zailani, Suhaiza. Zainuddin Zainorfarah. 2016. Halal Cosmeics Adoption
Among Young Muslim Consumers in Malaysia: Religiosity Concern. GJAT. Vol. 6.
Issue. 1.
Salim, A. 2002. Perubahan Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana
Sarjono, Haryadi dan Julianita, Winda. 2015. Structural Equation Modeling (SEM). Jakarta:
Salemba Empat.
Sholihin, Ahmad Ifham. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

State of The Global Islamic Economy Report. Dinar Standard. 2015.

Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar. 2005. Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta:


Penerbit Kanisius.

Sunyoto, Drs. Danang, SH., SE., MM. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.

Tandjung, Ihsan. 2009. Risalah Menuju Jannah. Jakarta: PT. Lingkar Pena Kreativa.
Teng, Phuah Kit. Jusoh, Assoc. Prof. Dr. Wan. Jamaliah Wan. 2013. Investigating Students
Awareness and Usage Intention towards Halal Labelled Cosmetic and Personal Care
Products sin Malaysia. International Conference on Business and Economic Research.
2013.
Tilaar, Martha. 1999. Kecantikan Perempuan Timur. Magelang: Indonesia Tera.
Tim Penyusun. 2007. Model Praktikum Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen.
Bandung: Universitas Widyatama.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa

Veblen, Thorstein. 2015. The Theory of the Leisure Class: An Economic Study of American
Institutions and a Social Critique of Conspicuous Consumption. Ebook: e-artnow.
Wahyuddin, Achmad, M. Ilyas, et.al. 2009. Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Grasindo.
Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
World Halal Forum. 2010. The Executive Review 2010. Kuala Lumpur, Malaysia.
Yamin, Sofyan dan Kurniawan, Heri. 2009. Struktural Equation Modeling Belajar Lebih
Mudah Teknik Analisis Data Kuesioner dengan Lisrel-PLS. Jakarta: Salemba Infotek.

Yatim, Dr. Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Zulfikar, S.P., M.Si. dan Budiantara, Prof. Dr. I. Nyoman, M.Si. 2014. Manajemen Riset
dengan Pendekatan Komputasi Statistika. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Anda mungkin juga menyukai