Anda di halaman 1dari 39

Analisis Pengaruh Labelisasi Halal dan Promosi Terhadap Keputusan

Konsumen dalam Pembelian Produk Kosmetik Wardah di IAI Al-


Hikmah Tuban
Nur ayni dan Siti Nur Fadilah
IAI Al-Hikmah Tuban
Ayni33572@gmail.com dan Nurfa581@gmail.com

Abstrak
A. LATAR BELAKANG

Manusia memiliki banyak kebutuhan untuk menjaga keberlangsungan

hidupnya. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, Terlebih

untuk kebutuhan wanita, dimana kebutuhan terpenting wanita adalah tampil

cantik dan menarik dihadapan orang lain. Sehingga kebutuhan wanita agar

terlihat cantik seperti yang diinginkan akan menciptakan potensi yang sangat

besar di industri kosmetik.1

Kosmetik adalah produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan konsumen agar terlihat lebih cantik dan menarik. Kosmetik

berguna untuk memperbaiki kesehatan, kebersihan dan penampilan fisik wanita

dan dapat melindungai bagian tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh

lingkungan.2 Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan

modern, kosmetik menjadi kebutuhan primer bagi setiap wanita.

Wardah adalah salah satu kosmetik yang mengusung kosmetik “halal”.

Wardah percaya bahwa citra positif, bisa meningkatkan kepercayaan diri

perempuan Indonesia untuk berkarya. Dengan perawatan dan kosmetik yang

tepat, mereka bisa mendapatkan penampilan, karir, dan kehidupan yang lebih

baik. Seluruh rangkaian wardah kosmetik dibuat dari bahan berkualitas dan

terbukti aman serta halal. Wardah diformulasikan oleh para ahli farmasi dan

kecantikan yang menghadirkan produk dengan inovasi terkini. Seluruhnya

didedikasikan untuk wanita modern agar semakin percaya diri melalui produk

1
Wahyu Budi Utami, “Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Membeli”. Skripsi:
(Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogjakarta.2013).
2
Helsy Zella Rafita. “Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik”.
Skripsi: (UIN RadenIntan Lampung, 2017).
yang berkualitas. Wardah terbuat dari bahan-bahan berkualitas yang aman dan

telah mendapat SJH (Sertifikat Jaminan Halal) dari LPPOM MUI serta seluruh

produknya telah mendapat izin dan memenuhi peraturan BP POM RI.

Banyaknya produk kosmetik yang dipasarkan akan mempengaruhi minat

konsumen terhadap keputusan pembelian. Keputusan pembelian yang

merupakan proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan

untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu

diantaranya. Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen dipengaruhi oleh

banyak hal seperti lingkungan, kelas sosial, keluarga dan budaya yang akan

membentuk sikap dan nilai-nilai pada diri konsumen untuk melakukan suatu

keputusan membeli pada suatu produk. Dari berbagai hal yang mempengaruhi

keputusan konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk, konsumen

selalu mempertimbangkan kualitas, harga, dan produk yang sudah dikenal

masyarakat.

Labelisasi halal merupakan strategi marketing yang berpotensi menarik

minat konsumen dan mempunyai kekuatan dalam penjualan suatu produk yang

menjamin kualitas kehalalannya. Tuntutan konsumen terhadap produk berlabel

halal sekarang ini semakin meningkat, konsumen tidak sekedar menuntut

produk yang bersih dan terjamin kandungan kosmetik yang digunakan.

Labelelisasi halal akan mempengaruhi konsumen muslim dalam memutuskan

membeli atau tidak terhadap suatu porduk.

Promosi adalah kegiatan pemasaran atau suatu cara yang bertujuan untuk

menarik konsumen agar mereka mau membeli produk yang ditawarkan.


Kegiatan Promosi sangat berperan penting dalam menginformasikan suatu

produk kepada masyarakat umum agar masyarakat mengetahui lebih dalam

lagi tentang info atau bahan baku yang terdapat pada suatu produk yang ingin

di konsumsinya. Jika promosi yang dilakukan seorang produsen tidak

dilakukan secara maksimal, maka akan mengakibatkan kurangnya suatu

informasi yang bisa didapatkan oleh konsumen mengenai produk yang ingin

dikonsumsinya dan hal tersebut akan mengakibatkan menurunya tingkat

penjualan suatu produk. Di zaman sekarang ini promosi yang dilakukan

melalui berbagai media sosial seperti Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter,

dan berbagai media sosial lainya lebih mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap penjualan suatu produk dibandingkan dengan promosi yang dilakukan

secara tradisional seperti promosi di koran, majalah dan lain sebagainya.3

Kehalalan dan promosi produk sangat berpengaruh terhadap keputusan

pembeli. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi di IAI Al-Hikmah Tuban

yang mayoritas penduduknya santriwati PP. Al-Hikmah Tuban yang telah

mengkonsumsi produk kosmetik wardah. Produk kosmetik wardah yang

berasal dari Indonesia ini sangat terkenal dikalangan perempuan. Produk yang

memiliki berbagai macam jenis seperti lipstik, bedak, krim BB, krim DD,

pelembap, cuci muka dan lain sebagainya. Wardah sebagai pionir kosmetik

yang mempunyai tema “kosmetik halal” jadi, jangan diragukan lagi bila semua

3
Nugroho J Setiadi, “Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi Pemasaran”.
(Jakarta; 2003).
produk wardah sudah tersertifikasi dan berlabel halal serta memiliki harga yang

sesuai dengan kualitas produk.4

Seorang konsumen akan memiliki pandangan tertentu apakah mereka

akan membeli produk tersebut atau tidak melalui berbagai proses penilaian.

Penilaian yang dimaksud bagaimana keberadaan produk tersebut memiliki

harga yang sesuai dengan kualitas produknya dan tercantum label halal yang

memberikan jaminan terbebas dari bahan-bahan haram atau terlarang dalam

agama.5

Salah satu penilaian konsumen dalam upaya pembelian produk ialah

label halal yang berada pada produk tersebut. Dimana mayoritas penduduk

muslim diwajibkan untuk mengkonsumsi barang yang berlabel halal. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), halal berarti sesuatu yang tidak

terlarang atau yang diizinkan untuk diperbuat atau dilakukan dengan sah dalam

agama islam.6 Seorang muslim akan mencari produk yang berlabelisasi halal

yang sudah mendapat sertifikat halal dari lembaga pengkajian pangan, obat-

obatan, dan kosmetika majelis ulama indonesia (LP POM MUI).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul

penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Labelisasi Halal dan Promosi

4
Wahyu Budi Utami. “Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Membeli’. Skripsi:
(Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogjakarta. 2013).

5
Siti Suriati Rahmi. “Pengaruh Label Halal dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Kosmetik Wardah”. Skripsi: (Universitas Sumatra Utara, 2018).
6
KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia. ”Arti Kata Halal”. http://kbbi.web.id/halal.html. Diakses
pada tahun 2019.
Terhadap Keputusan Konsumen dalam Pembelian Produk Kosmetik

Wardah di IAI Al-Hikmah Tuban”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pembahasan diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu, sebagai berrikut:

1. Apakah labelisasi halal berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

pembelian produk kosmetik wardah di IAI Al-Hikmah Tuban?

2. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam

pembelian produk kosmetik wardah di IAI Al-Hikmah Tuban?

3. Apakah labelisasi halal dan promosi berpengaruh signifikan terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian produk kosmetik wardah di IAI Al-

Hikmah Tuban?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan masalah dalam

penelitian ini yaitu, sebagai berrikut:

1. Untuk Menganalisis bagaimana pengaruh labelisasi halal terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian produk kosmetik wardah di IAI Al-

Hikmah Tuban.

2. Untuk Menganalisis bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan

konsumen dalam pembelian produk kosmetik wardah di IAI Al-Hikmah

Tuban.
3. Untuk Menganalisis bagaimana pengaruh labelisasi halal dan promosi

terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk kosmetik wardah

di IAI Al-Hikmah Tuban.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan kegunaan

bagi:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada akademis

berupa suatu pengetahuan dan wawasan yang dapat dijadikan sebagai

sumber ilmu dan referensi untuk kepentingan penelitian yang berkaitan

tentang pengaruh labelisasi halal dan promosi terhadap keputusan konsumen

dalam pembelian produk kosmetik wardah di IAI Al-Hikmah Tuban.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Penulis

Penelitian ini daharapkan dapat memberikan manfaat berupa

pengetahuan dan pengalaman bagi penulis terutama yang terkait dengan

topik penelitian tentang pengaruh labelisasi halal dan promosi terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian produk kosmetik wardah di IAI

Al-Hikmah Tuban. Semoga pada penelitian tersebut dapat memberikan

dampak terhadap konsumen Muslim dalam menentukan suatu minat

pembelian produk kosmetik wardah yang dapat terjamin kehalalannya.

b. Manfaat Bagi Pembaca


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa

pengetahuan dan wawasan kepada para pembaca yang terkait dengan

pengaruh labelisasi halal dan promosi terhadap keputusan konsumen

dalam pembelian produk kosmetik wardah di IAI Al-Hikmah Tuban.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu disini dimaksud untuk mendapatkan bahan

perbandingan dan acuan. Selain itu untuk menghindari anggapan kesamaan

dengan penelitian ini, maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan

hasil-hasil penelitian terdahulu, diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Hidayat dan Devina Resticha yang

berjudul Analisis Pengaruh Variasi Produk dan Labelisasi Halal Terhadap

Kepuasan Konsumen Untuk Meningkatkan Minat Beli Ulang Pada

Kosmetik Wardah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variasi

35 produk dan labelisasi halal terhadap kepuasan konsumen untuk

meningkatkan minat beli ulang pada kosmetik Wardah yang dimediasi oleh

kepuasan konsumen di Kota Batam.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis jalur (path analysis). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen

kosmetik Wardah yang pernah membeli produk Wardah. Teknik yang

digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non

probability sampling, sebanyak 150 responden. Hasil penelitian ini

meunjukan bahwa variasi produk dan labelisasi halal berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, labelisasi halal dan

kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli ulang, sedangkan variasi produk tidak berpengaruh


positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Labelisasi halal dan

kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh terhadap minat beli ulang.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Desi Rimika Amanda Sari (2019) yang

berjudul Pengaruh Label Halal, Harga dan Citra Merek terhadap Keputusan

Pembelian Produk Kosmetik Wardah Pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menguji kelengkapan produk, pelayanan, harga, citra merek dan kepuasan

konsumen terhadap minat beli ulang. Dalam penelitian ini juga terbukti

bahwa kepuasan konsumen dapat berperan sebagai mediator terhadap minat

beli ulang. Mengetahui kontribusi faktor-faktor yang paling dominan dalam

mempengaruhi minat beli ulang konsumen. Penelitian ini melibatkan 100

responden yang diambil dengan purposive sampling dengan instrument

kuisioner.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Ainul Hidayah yang berjudul Analisis

Pengaruh Brand Image, Harga, Kualitas Produk, dan Daya Tarik Promosi

Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Wardah. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh brand image, harga, kualitas produk dan daya

tarik promosi berpengaruh pada minat beli ulang konsumen wardah.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik purposive sampling yaitu teknik ini dipilih karena peneliti

menggunakan pertimbangan sendiri dalam memilih anggota populasi yang

dianggap dapat memberikan informasi sedangkan jumlah sampel sebanyak

97 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.


Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa brand image berpengaruh

positif dan signifikan terhadap minat beli ulang konsumen wardah, harga

tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang

konsumen wardah, kualitas produk positif berpengaruh dan signifikan

terhadap minat beli ulang konsumen wardah, dan daya tarik promosi tidak

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap minat beli ulang konsumen pada

wardah.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Robby Absofy Aditia yang berjudul

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Promosi Penjualan terhadap Minat Beli

Ulang pada Konsumen Wardah di Bandung. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif

dan kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Wardah di

Bandung dengan jumlah sampel 100 responden.

Teknik sampling yang digunakan metode non probability sampling

dengan accidentall sampling dan tekik analisis data menggunakan analisis

deskriptif dan analisis regresi linear berganda dengan pengolahan data

menggunakan software SPSS versi 23.

Berdasarkan hasil uji hipotesis secara keseluruhan menunjukan bahwa

kualitas pelayanan dan promosi penjualan secara simultan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap minat beli ulang Wardah Bandung. Hasil

pengujian hipotesis secara parsial menunjukan bahwa variabel kualitas

pelayanan dan promosi penjualan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap minat beli ulang. Besarnya pengaruh kualitas pelayanan dan


promosi penjualan terhadap minat beli ulang secara simultan 61,6% sisanya

dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara

parsial variabel yang memiliki pengaruh paling besar yaitu kualitas

pelayanan berikutnya adalah promosi penjualan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak

pada pemilihan variabel yang diteliti, pada penelitian sebelumnya banyak

yang membahas tentang variabel harga dan promosi, tetapi dalam penelitian

ini membahas tentang labelisasi halal dan promosi pada produk wardah.

Selain itu perbedaan tersebut juga bisa dilihat berdasarkan rumusan

masalah yang diambil dan tujuan penelitian dalam penelitian ini yang bisa

dilihat di BAB 1 Pendahuluan. Selain itu juga perbedaannya terdapat di

objek dan lokasi yang ingin diteliti, penelitian lain biasanya banyak meneliti

wardah secara umum baik itu yang lokal maupun impor, sedangkan dalam

penelitian ini penulis lebih mengkerucutkan lagi dalam pemilihan objek nya

yaitu hanya wardah di IAI Al-Hikmah Tuban. Selain itu juga perbedaan

dengan penelitian sebelumnya bisa dilihat dari manfaat akademis dan

praktis yang dihasilkan dalam penelitian ini yang pastinya hasil dari manfaat

akademis dan praktis tersebut berbeda dengan hasil manfaat pada penelitian

sebelumnya.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen

untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar

sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Menurut Kotler dan Amstrong, produk adalah segala sesuatu yang

dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan,

atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara

konseptual produk merupakan pemahaman subyektif dari produsen atas

sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan

organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai

dengan kompetisi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Sedangkan menurut W.J.Stanton yang dikutip oleh Paulus Lilik

Kristianto menyatakan produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik dapat

diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise

perusahaan dan pengecer. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa produk merupakan segala sesuatu yang diciptakan perusahaan agar

dapat ditawarkan untuk mendapatkan perhatian dalam memuaskan

keinginan dan kebutuhan konsumen.

2. Label Halal

a. Pengertian Labelisasi Halal

Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan Commented [H1]: Belom ada kisi2 indikator
Contoh label :
informasi tentang apa yang ada dalam penjualan produk itu sendiri.

Pemberian label (labeling) adalah bagian dari produk yang sangat


penting dengan tujuan untuk menarik minat konsumen.7 Label

mempunyai hubungan erat dengan pemasaran, label merupakan bagian

dari suatu produk yang menyampaikan informasi tentang apa yang ada

dalam penjual dan produk itu sendiri. Pemberian label (labeling)

merupakan elemen produk yang sangat penting yang patut memperoleh

perhatian seksama dengan tujuan untuk menarik para konsumen.8 Sebuah

label bisa merupakan bagian dari kemasan atau bisa sebagai tanda

pengenal yang melekat dalam suatu kemasan pada produk.9 Terdapat dua

macam label yang perlu diketahui:

1) Brand Label, yaitu merek yang diberikan informasi yang objektif

seperti cara penggunaan, cara pembuatan, cara perawatan, dan kinerja

produk, serta karakteristik lain yang berhubungan dengan produk

yang dimaksud.

2) Grade Label, yaitu label yang diidentifikasikan dengan penilaian

terhadap kualitas produk (producy’s judge quality) yang dilihat dari

huruf, angka, atau kata.10 Label bukan hanya sebagai alat untuk

penyampaian suatu informasi, akan tetapi label juga mempunyi fungsi

sebagai iklan pada sebuah produk. Terdapat empat fungsi label,

yaitu11:

7
Henry Simamora, “Basis Pengambilan Keputusan Bisnis”. (Jakarta: Salemba Empat, 2000).
8
Danang Sunyoto, “Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran”. (Yogjakarta: 2012).
9
Faradillah Lubis,. “Pengaruh Labelisasi Halal dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Mie
Samyang Pada Masyarakat Kota Palembang”, (Skripsi: UIN Raden Fatah Palembang2017).
10
Fandy Tjiptono, “Kualitas Jasa: Pengukuran, Keterbatasan dan Implikasi Manajerial”.
(Jakarta: Majalah Manajemen Usahawan Indonesia, 2001).
11
Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran”. (Jakarta: Indeks kelompok Gramedia, 2003).
a) Identifies (identifikasi), memperkenalkan produk.

b) Grade (nilai), menunjukkan nilai atau kelas suatu produk.

c) Diskribe (memberikan keterangan), menunjukkan keterangan

mengenai siapa produsennya dimana produk dibuat, kapan produk

dibuat, apa saja komposisi produk tersebut, dan bagaimana cara

penggunaan produk secara aman.

d) Promote (mempromosikan), mempromosikan lewat gambar dan

produk menarik kebanyakan label terbuat dari kertas, laminasi

kertas atau film plastik dengan atau tanpa tambahan perekat yang

sensitif terhadap tekanan label dapat mencakup keseluruhan

kemasan dapat dipotong dalam berbagai bentuk berbeda untuk

melengkapi kontur suatu bentuk kemasan.

Sedangkan Halal berasal dari Bahasa arab yang berarti melepaskan

atau tidak terikat. Secara etimologi Halal berarti hal-hal yang boleh

dilakukan secara bebas atau tidak terikat oleh hal-hal yang melarangnya.

Menurut Qardhawi halal adalah sesuatu yang mudah (diperkenankan),

yang terlepas dari ikatan larangan, dan diizinkan oleh pembuat Syari’at

Islam untuk dilakukan. Sertifikat halal adalah suatu fatwa tertulis dari

Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan kehalalan suatu

produk menurut syariat Islam. Sertifikat ini merupakan syarat apabila

ingin mendapatkan pencatuman label halal dari instansi pemerintah yang

berwenang.
Adapun yang dimaksud dengan produk halal adalah produk yang

memenuhi kehalalan serta sesuai dengan syariat Islam. Adapun

sistem/prosedur labelisasidi MUI dan BPOM sebagai berikut:

1) Setiap produsen yang mengajukan sertifikasi halal bagi produknya,

harus mengisi formulir yang telah disediakan dengan melampirkan :

a) Spesifikasi dan sertifikat Halal bahan baku, bahan tambahan dan

penolong serta bagan alir proses.

b) Sertifikat Halal dari Lembaga syariat Islam yang telah diakui MUI

(Produk impor) untuk bahan dari hewan dan turunannya.

2) Tim Auditor LP-POM MUI melakukan pemeriksaan/audit ke lokasi

produsen setelah formulir beserta lampiran_lampirannya

dikembalikan ke LP-POM MUI dan diperiksa kelengkapannya. Commented [H2]: Promosi juga belom

3) Hasil pemeriksaan/audit dan hasil laboratorium dievaluasi dalam rapat

tenaga Ahli LP-POM MUI. Jika telah memenuhi persyaratan, maka

dibuat laporan hasil audit untuk diajukan kepada sidang komisi fatwa

MUI untuk diputuskan kehalalannya.

4) Keputusan sidang komisi fatwa MUI dapat menolak laporan hasil

audit apabila belum memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

5) Sertifikat halal dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia setelah

ditetapkan status kehalalannya oleh komisi fatwa MUI.

6) Harus mengangkat auditor halal internal sebagai bagian dari sistem

jaminan halal pada perusahaan yang produknya telah mendapat

sertifikat halal. Jika kemudian ada perubahan dalam penggunan bahan


baku, bahan tambahan atau bahan penolong pada proses produksinya,

editor halal internal diwajibkan segera melaporkan untuk

mendapatkan “ketidak beratan penggunaanya”. Bila ada perusahaan

yang terkait dengan produk halal harus dikonsultasikan dengan LP-

POM MUI oleh auditor Halal Internal.

Jadi, labelisasi halal merupakan pencantuman tulisan halal pada

suatu kemasan produk untuk membuktikan atau menunjukan bahwa

produk tersebut berstatuskan sebagai produk halal. Labelisasi halal

mempunyai tujuan untuk memenuhi tuntutan pasar (konsumen) secara

universal. Maka apabila tuntutan itu bisa terpenuhi, secara ekonomi para

pembisnis Indonesia akan mampu menjadi tuan rumah dari segi produk

yang di pasarkan, tujuan lain yang sangat mendasar adalah melindungi

akidah para konsumen terutama yang beragama Islam. Artinya dengan

adanya labelisasi, para konsumen muslim tidak akan lagi ragu dalam

mengonsumsi sesuatu yang di butuhkan.

b. Indikator Labelisasi Halal

Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur sebuah label halal

dalam penelitian yang dilakukan oleh Rambe dan afifudin, digunakan

beberapa indikator yaitu:

1) Proses pembuatan

Sebuah proses di mana individu (konsumen muslim) memilih, dan

menafsirkan informasi tentang produk halal memiliki aspek

keselamatan dan proses pembuatan.


2) Bahan baku

Sebuah proses dimana seorang individu (konsumen muslim) memilih,

mengatur, dan menafsirkan informasi tentang produk halal memiliki

aspek keselamatan, dari sisi sumber atau bahan baku.

3) Nilai keagamaan / religious value

proses di mana individu (konsumen muslim) memilih, mengatur, dan

menafsirkan informasi tentang produk halal memiliki aspek nilai-nilai

agama.

4) Kesehatan / health.

Sebuah proses di mana individu (konsumen muslim) memilih,

mengatur, dan menafsirkan informasi tentang produk halal memiliki

aspek kesehatan.

5) Kekhususan / exclusivity.

Proses di mana individu (konsumen muslim) memilih, mengatur, dan

menafsirkan informasi tentang produk halal memiliki aspek ke-

eksklusifan, dimana produk halal harus dipisah dari produk haram.

Upaya pemisahan ini dilakukan untuk menghindari kontak langsung

dengan produk haram, menghindari resiko kontaminasi, dan

memastikan bahwa pengelolaan produk sesuai dengan persepsi

konsumen muslim.

3. Pengertian Promosi

Ekonomi Islam juga menerapkan promosi yang dilakukan untuk

menawarkan, menginformasikan, menjual produk atau jasa di pasar.Promosi


yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW, adalah personal selling, iklan,

promosi penjualan dan humas. Namun metode yang ditetapkan oleh Nabi

Muhammad SAW berbeda dengan promosi yang dilakukan pada saat ini.

Kebanyakan promosi yang dilakukan saat ini banyak yang tidak sesuai

dengan apa yang dikatakan dalam iklan, bahkan terkadang promosi

sekarang menjatuhkan atau menjelekkan produk-produk pesaingnya, cara

ini jelas melanggar syariat Islam. Cara yang dilakukkan Nabi Muhammad

SAW tidak terlepas dari nilai-nilai moralitas, yaitu dengan bersikap jujur,

menjaga kepercayaan pelanggan, berpenampilan menawan, mengutamakan

pelanggan, tidak mengambil untung yang berlebihan, dan sebagainya.

Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk

mendorong permintaan. Dalam mempromosikan dagangan dapat

menggunakan berbagai sarana baik lisan ataupun tertulis dan bisa

menggunakan media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.

Perusahaan atau pedagang harus bisa memberikan promosi yang menarik

agar konsumen tertarik dengan suatu produk tersebut, pada saat melakukan

promosi akan lebih baik apabila perusahaan atau pedagang mencantumkan

harga karena merupakan unsur penting dalam penjualan yang akan membuat

kesan baik atau buruk kepada konsumen dilihat dari manfaat dan

kualitasnya. Pengaruh Gaya Hidup, Label Halal Dan Harga Terhadap

Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah Pada Mahasiswa Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Area Medan menunjukkan


bahwa harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Promosi adalah segala sesuatu yang dilakukan penjual baik dengan

perbuatan untuk memperkenalkan barang dagangan atau layanan untuk

mendorong dan menarik minat orang lain untuk membelinya. Promosi

menjadi penting karena promosi dapat membuat orang menjadi paham dan

mengerti tentang suatu produk baik dari kegunaan dan manfaatnya. Dalam

promosi biasanya perusahaan membagikan brosur, mengikuti event-event

tertentu, membagikan produk atau biasa disebut tester dan memasang

spanduk di jalan raya. Pada jaman sekarang cara melakukan promosi sangat

mudah dengan adanya media sosial. perusahaan dapat memanfaatkan media

sosial untuk melakukan promosi dengan mudah dan murah. Berikut ini

merupakan indikator promosi menurut Tjiptono, yaitu:

a. Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah salah satu jenis promosi yang biasanya menggunakan

media cetak maupun media elektronik, dengan tujuan untuk

menyampaikan komunikasi terkait dengan produk yang akan dijual

kepada konsumen, biasanya bisa dalam bentuk banner, poster, iklan

televise dan lain sebagainya.

b. Penjualan personal (personal selling)

Penjualan personal merupakan suatu bentuk komunikasi yang dilakukan

dengan cara berinteraksi secara langsung, atau komunikasi tatap muka


antara penjual dengan pembeli untuk memperkenalkan produk yang ingin

dijual kepada konsumen.

c. Promosi penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan merupakan sebuah bentuk promosi yang dilakukan

dengan tujuan untuk menambah dan mengkoordinasikan kegiatan

pengambilan keputusan pembelian, dengan tujuan akhir nya untuk

menarik minat pelanggan atau konsumen.

d. Hubungan masyarakat (publisitas)

Hubungan masyarakat merupakan sebuah upaya komunikasi secara

menyeluruh untuk mempengaruhi opini, keyakinan, dan sikap konsumen

terhadap suatu produk yang ingin ditawarkan atau dijual kepada

konsumen.

4. Keputusan Membeli

Schiffman dan Kanuk mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan

suatu tindakan dari dua pilihan alternatif atau lebih. Seorang konsumen yang

hendak memilih harus memiliki pilihan alternatif. Jadi dapat disumpalkan

bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen merupakan

pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi

dua perilaku negatif atau lebih, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil

dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara

kognitif sebagai keinginan berperilaku.

C. Kerangka Teoritik
Definisi atau pengertian kerangka Teoritik adalah model konseptual

tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai hal yang penting. Dimana dalam kerangka teori ini

peneliti membuat suatu gambaran melalui sketsa tentang analisis komparatif

pengaruh labelisasi halal dan promosi terhadap keputusan minat beli pada

produk wardah oleh konsumen mahasiswi yang berguna untuk melihat

karakteristik masing-masing variabel yang ingin diteliti. Berikut ini merupakan

gambar paradigma pada penelitian ini:

Labelisasi
halal (X1)
Minat beli
(Y)
Promosi
(X2)

Keterangan:

X1: Variabel independen (labelisasi halal)

X2: Variabel independen (promosi)

Y: Variabel dependen (minat beli)

D. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari dugaan sementara pada

penelitian yang akan diteliti, sehingga adanya pembuktian dari data yang telah

dikumpulkan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:


1. H1: Labelisasi halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

produk Wardah di IAI Al-Hikmah Tuban.

H2: labelisasi halal tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk Wardah di IAI Al-Hikmah Tuban.

2. H3: Promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk

Wardah di IAI Al-Hikmah Tuban.

H4: Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

produk Wardah di IAI Al-Hikmah Tuban.

3. H5: Labelisasi Halal dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian produk Wardah di IAI Al-Hikmah Tuban.

H6: Labelisasi Halal dan promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian pada produk Wardah di IAI Al-Hikmah Tuban.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan pendekatan penelitian

Jenis penelitian ini tergolong sebagai penelitian kepustakaan (library

research) adalah jenis penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji,

membaca beberapa sumber yang terdiri dari buku, majalah, artikel, jurnal, dan

laporan lainnya yang sesuai dengan pembahasan dalam penelitian yang sedang

dilakukan.12 Pada penelitian ini jenis pendekatan yang digunakan yaitu

deskriptif kuantitatif. Sugiyono menjelaskan bahwa deskriptif kuantitatif

adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Adapun tempat penelitian ini mengambil lokasi di kampus IAI Al-

Hikmah Tuban. Objek penelitian ini fokus pada Keputusan Pembelian

Produk Kosmetik Wardah sebagai kosmetik halal. penulis ingin mengetahui

pengaruh labelisasi halal dan promosi terhadap minat beli pada produk

kosmetik wardah.

Sedangkan subjek penelitian penulis ditujukan kepada Mahasiswi IAI

Al-Hikmah Tuban yang memakai produk kosmetik wardah.

2. Waktu penelitian

12
Rochmat Aldy Purnomo, Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis dengan SPSS, (Ponorogo: CV.
Wade Group, 2016), 37, diakses pada 30 Desember 2021, Http//umpo.ac.id
Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2022

sampai Desember 2022 di IAI Al-Hikmah Tuban.

C. Sumber Data

Sumber data penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan dua

sumber data, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

atau objek yang ada hubungannya dengan objek yang diteliti. Data

tersebut bisa diperoleh langsung dari personil yang diteliti dan dapat pula

berasal dari lapangan. Dalam hal ini data diperoleh dari penyebaran

kuesioner kepada responden (Mahasiswi IAI Al-Hikmah Tuban).

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data-data yang

mendukung atas permasalahan yang dibahas seperti data-data yang

dilakukan oleh peneliti sebelumnya mengenai Labelisasi Halal dan

Promosi terhadap minat beli produk Wardah. Data diperoleh dari jurnal-

jurnal ilmiah dan literature yang berhubungan dengan penelitian yang

telah tersedia sebelumnya. Sehingga dapat menjadi acuan untuk

melengkapi kepustakaan dalam penelitian ini.

D. Variabel penelitian dan Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan dua Variabel yaitu: Variabel independen

(variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen

adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.


1. Variabel Penelitian

a. Variabel Independent (X1)

Variabel Independent (X1) Labelisasi Halal adalah pencantuman

tulisan atau pernyataan halal pada kemasan produk untuk menunjukkan

bahwa produk yang dimaksud berstatus sebagai produk halal. Label halal

diperoleh setelah mendapatkan sertifikat halal.

b. Variabel Independent (X2)

promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu

perusahaan karena berguna untuk menyebarluaskan informasi tentang

suatu produk barang maupun jasa dengan sebuah biaya tertentu melalui

media elektronik atau media non elektronik.

c. Variabel dependent (Y)

Keputusan minat pembelian adalah perihal yang berkaitan dengan

segala putusan yang telah ditetapkan (sesudah dipertimbangkan,

dipikirkan, dan sebagainya) terhadap pembelian suatu produk. Keputusan

pembelian menurut Helga Drumood adalah mengidentifikasi semua

pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan ini dan memilih

pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya

yang menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing.13

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah salah satu unsur dalam penelitian yang

memberitahu bagaimana cara yang dilakukan dalam mengukur suatu

13
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran Edisi 2.
(Cet; 1, Jakarta: Ghalia Indonesia,2011), h.1
variabel.14 Pada penelitian ini variabel independen yang digunakan berupa

labelisasi halal dan promosi, sedangkan variabel dependen berupa minat

pembelian produk wardah di IAI Al-Hikmah Tuban. Berikut ini beberapa

definisi variabel yang digunakan peneliti.

Tabel
Definisi Operasional

Variabel Indikator Peryataan No Skala likert


item
Labelisasi 1. logo logo menjadi brand a. sangat baik

halal (X1) dan tanda bahwa b. baik

produk itu halal. c. cukup

d. tidak baik

e. sangat tidak

baik

2. bahan Lembaga Pengkajian a. sangat baik

baku Pangan Obat-Obatan b. baik

dan Kosmetika c. cukup

Majelis Ulama d. tidak baik

Indonesia (LPPOM e. sangat tidak

MUI) untuk baik

memastikan bahwa

produk tersebut lulus

pengujian kehalaln

14
Sugiyono, Metode Penelitian...…………………………..………….………………40.
sesuai syariat Islam.

3. Nilai Nilai keagamaan a. sangat baik

keagamaa bertujuan agar b. baik

n konsumen c. cukup

mendapatkan d. tidak baik

perlindungan e. sangat tidak

kehalalan dan baik

kenyamanan atas

pemakaian produk

tersebut.

Promosi 1. Iklan Banyak iklan produk a. sangat baik

(X2) wardah di segala b. baik

media sehingga c. cukup

masyarakat berminat d. tidak baik

membeli produk e. sangat tidak

wardah karena baik

promosinya.
2. Menarik Banyak minat a. sangat baik

pembeli pada b. baik

produk wardah c. cukup

karena kemasan d. tidak baik

prodaknya e. sangat tidak

menarik dan baik

bagus.

3. endorsme Produk wardah a. sangat baik

nt menjadi brand yang b. baik

sering digunakan c. cukup

artis untuk diendors d. tidak baik

di media elektronik. e. sangat tidak

baik

Minat beli 1. Kesadaran Konsumen a. sangat baik

(Y) akan membutuhkan b. baik

kebutuhan produk wardah c. cukup

kecantika untuk merawat d. tidak baik

n wajahnya agar selalu e. sangat tidak

terlihat cantik. baik


2. Ingin Pembeli ingin a. sangat baik

mencoba mencoba produk b. baik

produk karena tertarik c. cukup

dengan produk yang d. tidak baik

ditawarkan. e. sangat tidak

baik

3. Kebiasaan Kebiasaan membeli a. sangat baik

dalam adalah prilaku b. baik

membeli pelanggan dimana c. cukup

produk pelanggan selalu d. tidak baik

merespons positif e. sangat tidak

terhadap kualitas baik

pelayanannya

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi berupa wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek

yang mempunyai kualitas serta karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti dalam penelitiannya sehingga dapat dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.15 Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah seluruh Mahasiswi IAI Al-Hikmah Tuban yang

mengunakan produk Wardah.

15
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis :Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h.116
2. Sampel

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karna keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu.

Metode yang digunakan adalah non probability sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling insidental, yaitu

teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara

kebutulan/insedental bertemu dengan peneliti, bila dipandang orang tersebut

mampu dan cocok sebagai sumber data. Ukuran besarnya sampel yang

digunakan <100 orang maka diambil semuanya, tetapi jika >100 maka

diambil 10-15% atau 20-25% untuk menentukan besarnya sampel pada

populasi ini, dihitung berdasarkan rumus slovin.

𝑁
n=
1+𝑁(𝑒)2

keterangan:

n: sampel

N: populasi

e2: perkiraan tingkat kepercayaan (0,02)


250 250
2 = 63,5
= 40 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
1+250.(0,05)

3. Teknik sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk

menentukan sampel yang akan digunakan sebagai objek penelitian. Dalam

penelitian ini metode yang digunakan peneliti adalah probability sampling,

teknik pengambilan sampel dilakukan dengan memberi peluang atau

kesempatan terhadap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Sedangkan random sampling sebagai penentu dalam mengambil

sampel secara acak dengan pertimbangan tertentu yang dilakukan peneliti

untuk mendapatkan sampel dari populasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupaka langkah yang dilakukan peneliti

untuk mendapatkan data yang diinginkan. Dalam penelitian ini, maka peneliti

menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati objek penelitian secara langsung. Dalam penelitian ini Peneliti

mengamati secara langsung tentang minat pembelian produk wardah pada

Mahasiswi IAI Al-Hikmah Tuban.

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematika dan berlandaskan pada


tujuan penelitian. Wawancara dilakukan kepada sebagian Mahasiswi dan

sebagian Mahasiswa IAI Al-Hikmah Tuban.

3. Kuisioner

Teknik kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan sebuah pertanyaan maupun pernyataan kepada

sejumlah responden (subjek) untuk mendapatkan jawaban masalah yang

diteliti. Jenis angket dan kuisioner ini akan dibagikan secara online kepada

responden melalui pesan WhatsApp dan lain-lain.

Pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang

permasalahan yang diteliti. Dengan menggunakan skala likert, maka

variabel yang akan diukur dapat dijabarkan menjadi beberapa indikator

variabel. Selanjutnya indikator tersebut akan dijabarkan berupa item-item

instrument yang akan dijadikan pertanyaan. Beberapa pertanyaan yang akan

diberikan oleh peneliti mempunyai bobot 1 sampai 5, yaitu:

Nilai Skor
Skala Likert

Alternatif jawaban Skor

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup setuju (CS) 3


Tidak setuju(TS) 2

Sangat tidak setuju(STS) 1


G. Teknik analisis data

1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner, suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan/pernyataan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut. Tinggi rendahnya validitas ditentukan oleh satu

angka yang disebut dengan koefisien validitas. Uji signifikasi dilakukan

dengan cara membandingkan nilai rhitung (correlationnitem total correlation)

dengan nilai rtabel dengan ketentuan untuk degree of freedom (df) = n-2,

dimana n adalah jumlah sampel.

a. Jika, fhitung > rtabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Jika fhitung < rtabel, berarti pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

Untuk menentukan nilai fhitung, dapat dibantu dengan program SPSS

yang dinyatakan dengan nilai corrected nilai item total correlation.

2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengukur

suatu kuisioner yang merupaka indikator dari suatu variabel atau konstruk.

Suatu kuisioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang dalam

kuisioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kuisioner dikatakan

realibel atau handal jika nilai Cronbach Alpha di atas 0,6.16 Pengujian alpha

akan dilakukan pada tiap bagian variabel independent dan variabel

dependen.

16
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.
3. Uji Normalitas

Pengujian normalitas merupakan pengujian tentang kenormalan

distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan

untuk analisis statistik paramerik. Uji normalitas dilakukan untuk menguji

apakah dalam model regresi variabel indeenden dan variabel dependen

ataupun keduannya memiliki distribusi secara normal ataupun tidak.

Apabila variabel tidak terdistribusi secara normal maka hasil uji statistik

akan mengalami penurunan. Uji normalitas data bisa dilakukan dengan

memakai metode One Sample Kolmogrov Smirnov, ialah dengan dengan

syarat/ketentuan apabila nilai signifikan diatas 0,05 maka data terdistribusi

secara normal. Sebaiknya bila hasil One Sample Kolmogrov Smirnov

menunjukan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data tidak terdistribusi

secara normal.

4. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap dependen. Dimana jika fhitung < rtabel, maka

H0 diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen (tidak signifikan), perubahan yang

terjadi pada variabel terikat tidak dapat dijelaskan oleh perubahan variabel

independen, dimana tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5%.

Sedangkan jika fhitung > rtabel, maka H1 diterima atau variabel independen
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Langkah-

langkah pengujiannya dalah sebagai berikut:

1. Perumusan hepotesis

Ho: Labelisasi Halal dan Promosi tidak berpengaruh secara simultan

terhadap keputusan pembelian produk Wardah.

H1: Labelisasi Halal dan Promosi berpengaruh secara simultan terhadap

keputusan pembelian produk wardah.

2. Menentukan nilai signifikan (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk menguji apakah

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.

3. Menentuka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis: Jika P-Value >

0,05 = menerima Ho dan menolak H1 Jika P-Value < 0,05 = menolak Ho dan

menerima H1.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

Wardah merupakan merek kosmetik yang pertama kali mendapatkan

sertifikat halal dari LP POM MUI. Dengan adannya sertifikat ini produk

wardah mampu memberikan jaminan yang terbaik bagi konsumen. Pada tahun

2006 wardah memperlihatkan eksistensinya dengan mendapatkan beberapa

penghargaan seperti: GMP (Good Manufacturing Practice) atau CPKB (Cara

Pembuatan Kosmetik yang Baik). Pada tahun 2011 wardah menerima Halal

Award untuk kategori Brand Kosmetik Halal sertamen dapatkan penghargaan

ke-2 Indonesia Original Brand (IOB) 2011 versi majalah SWA.

Kemudian tahun 2012 wardah juga mendapatkan Penghargaan ke-1

Indonesia Original Brand dari majalah SWA, di tahun yang sama pula CEO

wardah mendapatkan penghargaan sebagai CEO Inovatif untuk negeri 2012.

Pada tahun 2013 wardah menjadi local brand pertama dengan penjualan

tertinggi di Matahari Dept. Store dan menduduki rangking 3 dari seluruh brand

(lokal dan global). Dan pada tahun 2016 wardah meraih Halal Award kategori

kosmetik Majelis Ulama Indonesia. Pada tahun 2017 hingga sekarang dari

beberapa hasil survey oleh Top Brand Award, dapat dilihat bahwa wardah

menempati urutan pertama dan kedua dalam kinerja penjualan dibeberapa jenis

produk kosmetik.
B. PEMBAHASAN

1. Pengaruh Labelisasi Halal dan Promosi Terhadap Keputusan

Pembelian

Proses pengambilan keputusan pembeli sebelum membeli suatu produk

atau jasa, umumnya konsumen terlebih daluhu melakukan evaluasi untuk

melakukan pemilihan produk atau jasa tersebut. Evaluasi dan pemilihan yang

dilakukan akan menghasilkan sebuah keputusan bagi para pembeli.

Berdasarkan hasil uji F (Simultan) bahwa terdapat pengaruh diantara

variable X1 (Labelisasi halal) dan variable X2 (promosi) terhadap keputusan

pembelian (Y). Hal ini ditunjukkan dari perbandingan Fhitung dan Ftabel. Nilai

Fhitung yang didapatkan yaitu sebesar……. sedangkan Ftabel yaitu

sebesar…….(Fhitung > Ftabel). Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

tingkat labelisasi halal dan promosi maka akan semakin tinggi keputusan

pembelian produk kosmetik wardah oleh masyarakat terutama di kampus IAI

Al-Hikmah Tuban.

Tabel1.0

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

jumalh 26.3000 3.34511 40

total 4.18 .712 40

hasil 36.9000 5.15802 40

Correlations
y.2 y.3 y.4 y.5 y.6 y.7 jumalh

y.2 Pearson Correlation 1 .428** .177 .280 .383* .295 .701**

Sig. (2-tailed) .006 .275 .080 .015 .064 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

y.3 Pearson Correlation .428** 1 .216 .268 .363* .410** .684**

Sig. (2-tailed) .006 .180 .095 .021 .009 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

y.4 Pearson Correlation .177 .216 1 .552 **


.269 .193 .531**

Sig. (2-tailed) .275 .180 .000 .093 .232 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

** **
y.5 Pearson Correlation .280 .268 .552 1 .589 .095 .649**

Sig. (2-tailed) .080 .095 .000 .000 .559 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

* * ** **
y.6 Pearson Correlation .383 .363 .269 .589 1 .414 .716**

Sig. (2-tailed) .015 .021 .093 .000 .008 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

y.7 Pearson Correlation .295 .410 **


.193 .095 .414 **
1 .581**

Sig. (2-tailed) .064 .009 .232 .559 .008 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

jumalh Pearson Correlation ** ** ** ** ** **


.701 .684 .531 .649 .716 .581 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 40 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Anda mungkin juga menyukai