Anda di halaman 1dari 13

40

Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm 40-52, e-ISSN:2548-9909

ANALISIS PENGARUH VARIASI PRODUK DAN


LABELISASI HALAL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELI ULANG PADA
KOSMETIK WARDAH
(STUDI PADA KONSUMEN KOSMETIK WARDAH DI KOTA
BATAM)
Rahmat Hidayat1), Devrina Resticha2)
1) Prodi Administrasi Bisnis Terapan, Politeknik Negeri Batam, Batam, Indonesia,
Email: rahmat@polibatam.ac.id
2) Prodi Administrasi Bisnis Terapan, Politeknik Negeri Batam, Batam, Indonesia,
Email: devrinaresticha@gmail.com

Abstract
This research aims to examine the influence of product variation and halal labeling on
consumer satisfaction to increase repurchase interest Wardah Cosmetics which is mediated
by consumer satisfaction in Batam City. Data analysis technique used in this research is path
analysis. The population in this research is all consumers who ever bought Wardah
Cosmetics. The technique used for the sampling in this research is nonprobability sampling
with the number of samples in this research was 150 respondents.The results of this research
indicate that product variation and halal labeling partially have positive and significant effect
on consumer satisfaction, halal labeling and consumer satisfaction partially have positive and
significant effect on repurchase interest, product variation has no positive and significant
effect on repurchase interest. Halal labeling and consumer satisfaction simultaneously have
an effect on repurchase interest.
Keywords: Consumer Satisfaction, Halal labeling, Repurchase Interest, Product Variation

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variasi produk dan labelisasi halal terhadap
kepuasan konsumen untuk meningkatkan minat beli ulang pada kosmetik Wardah yang
dimediasi oleh kepuasan konsumen di kota Batam. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen kosmetik Wardah yang pernah membeli produk Wardah. Teknik yang digunakan
dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah nonprobability sampling, sebanyak 150
responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi produk dan labelisasi halal secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, labelisasi halal dan
kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
ulang, sedangkan variasi produk tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
ulang. Labelisasi halal dan kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh terhadap minat
beli ulang.
Kata Kunci: Kepuasan Konsumen, Labelisasi Halal, Minat Beli Ulang, Variasi Produk
41
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 40-52

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang halal. Produk halal adalah produk yang
saat ini sedang mengalami pertumbuhan telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat
pada dunia industrinya, satu diantaranya Islam mencakup penyediaan bahan,
adalah industri kosmetik. Dilansir dari pengolahan, penyimpanan, pengemasan,
website (www.kemenperin.go.id) pada pendistribusian, penjualan, dan penyajian
tahun 2018 industri kosmetik nasional produk.
mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi Munculnya Wardah sebagai kosmetik
hingga lebih dari 20 persen dibandingkan halal, membuat para pesaingnya dari
pada tahun 2017. Hal ini terjadi produk kosmetik lokal lainnya membuat
dikarenakan adanya permintaan dari pasar hal yang tidak jauh berbeda. Ketika kita
yang cukup besar seiring tren dari melihat produk kecantikan, terutama di
masyarakat yaitu kaum wanita menjadikan Indonesia dengan menggunakan kata
perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama. “halal” menjadi patokan tersendiri terhadap
Saat ini, target utama dari industri kosmetik kaum muslim, jika ingin pakai kosmetik
tidak hanya diperuntukan pada kaum yaitu kosmetik yang halal dan belum tentu
wanita dewasa saja tetapi diperuntukan sama dengan kaum non muslim. Hal
juga untuk wanita remaja seiring tersebut tentu menimbulkan pemikiran
meningkatnya jumlah populasi usia muda apakah label halal yang dicantumkan sudah
atau yang sekarang disebut sebagai dapat diterima dengan baik bagi
generasi milineal. Oleh karena itu, banyak konsumennya agar membuat yang
perusahaan kosmetik di Indonesia yang menggunakannya selalu merasa puas dan
memproduksi kosmetik berusaha ingin membelinya kembali.
memberikan inovasi pada setiap produk Kepuasan konsumen menurut
demi memenuhi kebutuhan para Sunyoto (2013) adalah tingkat perasaan
konsumennya salah satunya adalah PT. seseorang setelah membandingkan (kinerja
Paragon Technology and Innovation yaitu atau hasil) yang dirasakan dibandingkan
perusahaan yang memproduksi Wardah harapannya. Kepuasan konsumen yang
kosmetik yang memberikan variasi produk didapatkan dari produk wardah juga dapat
dimana pada setiap produknya memiliki berpengaruh terhadap peningkatan minat
keunikan dan kelebihan sehingga setiap beli ulang konsumen. Menurut Kotler dan
produk akan menempati pilihan konsumen Keller dalam Saidani & Arifin (2012)
terbanyak yang berbeda-beda. Namun minat beli konsumen adalah sebuah
meskipun begitu, hal ini merupakan perilaku konsumen dimana konsumen
tanggungjawab besar bagi Wardah mempunyai keinginan dalam membeli atau
bagaimana caranya agar selalu memilih suatu produk, berdasarkan
menciptakan inovasi produk yang selalu pengalaman dalam memilih, menggunakan
bervariasi agar konsumen merasa puas dan dan mengkonsumsi atau bahkan
terpenuhi kebutuhannya. menginginkan suatu produk.
Selain variasi produk, labelisasi halal Berdasarkan data yang diperoleh dari
juga diperlukan dalam pencantuman pada kantor Wardah Batam menjelaskan bahwa
setiap produk kosmetik yang diproduksi. rata-rata jumlah konsumen kosmetik
Karena dengan intensitas kegiatan yang Wardah di Batam selama 3 bulan terakhir
cukup tinggi di era sekarang ini, membuat sebanyak 25.500 orang. Oleh karena itu,
para wanita mencari produk kosmetik yang penting bagi PT. Paragon Technology and
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Innovation sebagai perusahaan yang
mereka yaitu produk yang aman agar dapat memproduksi produk kosmetik Wardah
terus membuat kulit tetap terjaga, sehat dan untuk dapat terus mengembangkan
cerah. Berdasarkan undang-undang (UU) keragaman pada produk kosmetik Wardah
No.33 tahun 2014 tentang jaminan produk yang diproduksi, serta adanya pencantuman
42
Rahmat Hidayat & Devrina Resticha, Analisis Pengaruh Variasi Produk dan....

label halal pada setiap produk kosmetik 1. Wide atau lebar, yaitu banyaknya variasi
Wardah yang nantinya tertuju terhadap produk yang dijual.
tujuan perusahaan untuk selalu 2. Deep atau dalam, yaitu banyaknya item
menciptakan kepuasan demi meningkatkan pilihan dalam masing-masing kategori
minat beli ulang para konsumennya. produk.
Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Labelisasi Halal
dengan judul “Analisis Pengaruh Variasi Menurut Rangkuti (2011) labelisasi
halal adalah pecantuman tulisan atau
Produk dan Labelisasi Halal Terhadap
pernyataan halal pada kemasan atau produk
Kepuasan Konsumen Untuk
untuk menunjukkan bahwa produk yang
Meningkatkan Minat Beli Ulang Pada
dimaksud berstatus sebagai produk halal.
Kosmetik Wardah (Studi Pada
Menurut UU No.33 Tahun 2014 Pasal 1
Konsumen Kosmetik Wardah di Kota
Batam)”. tentang jaminan produk halal, yang
Rumusan masalah pada penelitian ini dimaksud produk halal adalah produk yang
adalah: telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat
1. Sejauhmana pengaruh variasi produk Islam. Menurut Mahwiyah (2010) indikator
terhadap kepuasan konsumen kosmetik labelisasi halal ada tiga yaitu pengetahuan,
Wardah. kepercayaan, dan penilaian terhadap
2. Sejauhmana pengaruh labelisasi halal labelisasi halal.
terhadap kepuasan konsumen kosmetik Kepuasan Konsumen
Wardah. Menurut Kotler & Keller (2009)
3. Sejauhmana pengaruh variasi produk kepuasan (satisfaction) adalah perasaan
terhadap minat beli ulang kosmetik senang atau kecewa seseorang yang timbul
Wardah. karena membandingkan kinerja yang
4. Sejauhmana pengaruh labelisasi halal dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap
terhadap minat beli ulang kosmetik eskpektasi mereka. Sedangkan menurut
Wardah. Rangkuti (2011) kepuasan konsumen
5. Sejauhmana pengaruh kepuasan adalah respon atau reaksi terhadap
konsumen terhadap minat beli ulang ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan
kosmetik Wardah. sebelumya dan kinerja actual yang
6. Sejauhmana pengaruh variasi produk, dirasakan setelah penggunaan atau
labelisasi halal, dan kepuasan konsumen pemakaian.
terhadap minat beli ulang kosmetik Menurut Kotler dalam Suwardi
Wardah. (2011) Indikator kepuasan konsumen dapat
dilihat dari :
KAJIAN PUSTAKA
1. Re-purchase : membeli kembali,
Variasi Produk
Variasi atau keragaman produk pelanggan tersebut akan kembali kepada
merupakan hal yang harus diperhatikan perusahaan untuk mencari barang atau
oleh perusahaan untuk meningkatkan jasa.
kinerja produk, jika produk tersebut tidak 2. Menciptakan Word-of-Mouth : dalam
beragam maka produk tersebut tentu akan hal ini, pelanggan akan mengatakan hal-
kalah bersaing dengan produk yang lain. hal yang baik tentang perusahaan kepada
Menurut Kotler & Keller (2009) keragaman orang lain.
produk adalah kumpulan semua produk dan 3. Menciptkan citra merek : pelanggan
barang yang ditawarkan untuk dijual oleh akan kurang memperhatikan merek dan
penjual tertentu. Menurut Vinci (2009) iklan dari produk pesaing.
keragaman terdiri dari dua yaitu:
43
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 40-52

4. Menciptakan keputusan pembelian pada


perusahaan yang sama : membeli produk
lain dari perusahaan yang sama.
Minat Beli Ulang
Menurut Abdullah & Tantri (2012)
minat beli ulang merupakan minat
Gambar 1 Model Penelitian H1, H2, H3, H4, H5, dan H6
pembelian yang didasarkan atas
pengalaman pembelian yang telah
Berdasarkan kerangka pemikiran
dilakukan di masa lalu. yang telah dibuat, maka hipotesis yang
Menurut Ferdinand dalam Saidani diajukan pada penelitian ini adalah:
dan Arifin (2012) terdapat empat dimensi H1: Variasi produk berpengaruh positif dan
minat beli ulang, yaitu: signifikan terhadap kepuasan
1. Minat transaksional: kecenderungan konsumen kosmetik Wardah.
konsumen untuk selalu membeli ulang H2: Labelisasi halal berpengaruh positif
produk yang telah dikonsumsinya. dan signifikan terhadap kepuasan
2. Minat referensial: kesediaan konsumen konsumen kosmetik Wardah.
untuk merekomendasikan produk yang H3:Variasi produk berpengaruh positif dan
telah dikonsumsinya kepada orang lain. signifikan terhadap minat beli ulang
3. Minat preferensial: perilaku konsumen kosmetik Wardah.
yang menjadikan produk yang telah di H4: Labelisasi Halal berpengaruh positif
konsumsinya sebagai pilihan utama. dan signifikan terhadap minat beli
4. Minat eksploratif: keinginan konsumen ulang kosmetik Wardah.
untuk selalu mencari informasi H5:Kepuasan konsumen berpengaruh
mengenai produk yang diminatinya positif dan signifikan terhadap minat
beli ulang kosmetik Wardah.
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
H6:Secara simultan variasi produk,
Minat beli ulang konsumen dapat
labelisasi halal dan kepuasan
diukur melalui kepuasan yang dirasakan konsumen berpengaruh positif dan
konsumen dalam menggunakan sebuah signifikan terhadap minat beli ulang
produk. Minat ulang beli konsumen dapat kosmetik Wardah
ditimbulkan dari variasi produk dan
labelisasi halal dari produk tersebut. METODE
Kepuasan terhadap variasi produk dan Desain/Jenis Penelitian
labelisasi halal juga mempengaruhi minat Pada penelitian ini menggunakan
beli konsumen pada produk tersebut. pendekatan deskriptif kuantitatif dimana
Berdasarkan teori yang telah diuraikan, data yang diperoleh dari sampel populasi
dapat dibentuk kerangka pemikiran sebagai penelitian dianalisis sesuai dengan metode
dasar hipotesis bahwa kepuasan terhadap statistik yang digunakan.Dalam penelitian
variasi produk dan labelisasi halal dapat ini menggunakan model analisis jalur (path
mempengaruhi minat beli ulang konsumen analysis) karena di antara variabel bebas
pada kosmetik Wardah. dan terikat terdapat variabel mediasi yang
mempengaruhi.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen wanita kosmetik Wardah di Kota
Batam. Berdasarkan data yang diperoleh
dari kantor Wardah Batam menjelaskan
44
Rahmat Hidayat & Devrina Resticha, Analisis Pengaruh Variasi Produk dan....

bahwa terdapat 25.500 konsumen produk membandingkan nilai r hitung dengan r


kosmetik Wardah selama 3 bulan terakhir, table untuk degree of freedom (df) = n-2,
yaitu pada bulan Juni sampai Agustus dalam hal ini n adalah jumlah sampel.
2018. Tingkat keyakinan pada penelitian
ini ditentukan sebesar 90% dan batas Tabel 1 Hasil Uji Validitas
Validitas
ketelitian 10%, maka dari perhitungan Variabel
Item r hitung r tabel Kesimpulan
rumus tersebut dapat diperoleh sampel
X1.11 0,738 0,1348 Valid
yang dibutuhkan yaitu: Variasi
X1.12 0,848 0,1348 Valid
Produk
25.500 (X1) X1.21 0,772 0,1348 Valid
𝑛= = 99,60
25.500(0,1)2 + 1 X2.22 0,818 0,1348 Valid
X2.11 0,791 0,1348 Valid
Untuk memudahkan penelitian maka X2.12 0,778 0,1348 Valid
jumlah sampel ditetapkan sebanyak 150 Labelisasi X2.21 0,862 0,1348 Valid
Halal (X2) X2.22 0,868 0,1348 Valid
orang.
X2.31 0,846 0,1348 Valid
Jenis dan Sumber Data X2.32 0,857 0,1348 Valid
Y1.11 0,801 0,1348 Valid
Jenis dan sumber data yang
Y1.12 0,802 0,1348 Valid
digunakan dalam penelitian ini adalah data Kepuasan
Y1.21 0,846 0,1348 Valid
primer dan sekunder. Instrumen dalam Konsumen
(Y) Y1.22 0,766 0,1348 Valid
penelitian ini tidak terlepas dari metode Y1.31 0,884 0,1348 Valid
pengumpulan data. Pengumpulan data Y1.32 0,878 0,1348 Valid
Z1.11 0,769 0,1348 Valid
adalah cara yang digunakan oleh peneliti
Z1.12 0,825 0,1348 Valid
untuk mengumpulkan data melalui Minat Beli Z1.21 0,895 0,1348 Valid
kuesioner dan dokumentasi. Sumber data Ulang (Z) Z1.22 0,895 0,1348 Valid
dalam pengambilan ini mencakup dua, Z1.31 0,869 0,1348 Valid
yaitu: Z1.32 0,855 0,1348 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
a. Data primer merupakan data yang
Pada penelitian ini jumlah sampel
diperoleh langsung dari responden
adalah 150 dan besarnya df adalah 150-
berupa kuesioner untuk mengetahui
2=148, dengan df =148 dan α = 0,1 didapat
pengaruh variasi produk dan labelisasi
r table = 0,1348 dengan uji dua sisi. Hasil
halal terhadap kepuasan konsumen
pengujian validitas yang dilakukan dengan
untuk meningkatkan minat beli ulang
menggunakan program SPSS menunjukkan
konsumen kosmetik Wardah yang
bahwa signifikansi hasil koefisien seluruh
berupa hasil atas jawaban yang
item yang lebih dari r hitung yaitu > 0,1348
diberikan oleh responden terhadap
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
item yang diuji dalam penelitian ini adalah
pada kuesioner.
valid.
b. Data sekunder merupakan data yang
tidak secara langsung diperoleh peneliti
2. Uji Reliabilitas
dari responden. Data sekunder yang
Suatu kuesioner dikatakan reliabel
digunakan dalam penelitian ini yaitu
atau handal jika jawaban seseorang
berupa buku dan website yang berkaitan
terhadap pernyataan adalah konsisten dari
dengan penelitian ini.
waktu ke waktu. Koefisien reliabilitas
Validitas dan Reliabilitas diperoleh dengan menggunakan uji statistik
1. Uji Validitas Cronbach’s Alpha. Apabila koefisien
Pernyataan kuesioner dikatakan valid Cronbach’s Alpha < 0,60 maka dinyatakan
jika memperoleh nilai r hitung > r tabel dan tidak reliabel dan sebaliknya dikatakan
sebaliknya. Pengujian ini dilakukan dengan
45
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 40-52

reliabel. Hasil pengujian reliabilitas dapat sebesar 0,601 dan model 2 sebesar 0,708
dilihat pada tabel berikut ini: yang lebih besar dari α sebesar 0,1. Maka
Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas
dapat disimpulkan bahwa residual data
Reliabilitas pada masing-masing model berdistribusi
normal dan layak untuk digunakan dalam
Variabel
Koefisien Cut Off penelitian ini.
Croncbach’s Alpha Kesimpulan
Alpha ( a) Cronbach
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah untuk
Variasi Produk (X1) 0,805 0,6 Reliabel menguji apakah model regresi ditemukan
Labelisasi Halal (X2) 0,911 0,6 Reliabel adanya korelasi antar variabel bebas
Kepuasan Konsumen
(Y)
0,905 0,6 Reliabel (independent). Salah satu metode dalam uji
Minat Beli Ulang (Z) 0,923 0,6 Reliabel multikolinearitas dilakukan dengan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018 mendeteksi nilai tolerance dan Variance
Hasil analisis data untuk 150 Inflation Factor (VIF). Pada uji
responden menghasilkan koefisien multikolinearitas jika nilai tolerance > 0,1
Cronbach’s Alpha untuk variabel Variasi atau VIF < 10 mengindikasikan tidak
Produk, Labelisasi Halal, Kepuasan terjadi multikolinearitas diantara variabel-
Kosnumen dan Minat Beli Ulang lebih variabel independen, dan sebaliknya jika
besar dari 0,60. Dengan demikian dapat nilai tolerance < 0,1 atau VIF > 10
disimpulkan bahwa kuesioner yang mengindikasikan terjadi multikolinearitas
digunakan oleh masing-masing variabel diantara variabel-variabel independen.
penelitian terbukti handal atau reliable a. Hasil Uji Multikolinearitas Variasi
yang menggambarkan konsistensi jawaban Produk dan Labelisasi Halal
responden. Hasil uji multikolinearitas variasi
HASIL DAN PEMBAHASAN produk dan labelisasi halal dapat dilihat
Uji Asumsi Klasik pada tabel 4.
1. Uji Normalitas Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Variasi Produk dan
Uji normalitas adalah untuk menguji Labelisasi Halal
apakah dalam model regresi, variabel Collinearity Statistics
Model
terikat dan variabel bebas, keduanya Tolerance VIF
mempunyai distribusi normal ataukah Variasi Produk 0,823 1,215
tidak. Pengujian ini dilakukan terhadap Labelisasi Halal 0,823 1,215
residu data penelitian dengan menggunakan Sumber: Data primer yang diolah, 2018
uji Kolmogorov Smirnov. Pengujian Berdasarkan hasil uji pada tabel 4,
normalitas data dilakukan dengan kriteria menunjukkan bahwa nilai tolerance
jika nilai signifikan > 0,1 maka dapat masing-masing variabel independent
disimpulkan bahwa distribusi residual data berada di atas 0,1 yaitu 0,823 dan nilai VIF
penelitian adalah normal, sedangkan di bawah 10 yaitu 1,215, sehingga diantara
apabila nilai signifikan < 0,1 maka dapat variabel independent variasi produk dan
disimpulkan bahwa distribusi residual data labelisasi halal tidak terjadi
penelitian tidak normal. multikolinearitas.
b. Hasil Uji Multikolinearitas Variasi
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov Produk, Labelisasi Halal, dan
Variabel Signifikansi Keterangan Kepuasan Konsumen
Residual Model 1 0,601 Normal Hasil uji multikolinearitas variasi
Residual Model 2 0,708 Normal
produk, labelisasi halal, dan kepuasan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
konsumen dapat dilihat pada tabel 5.
Berdasarkan nilai signifikansi pada
pengujian Kolmogrov-Smirnov pada tabel
3, didapatkan nilai signifikansi model 1
46
Rahmat Hidayat & Devrina Resticha, Analisis Pengaruh Variasi Produk dan....

Tabel 5 Hasil uji Park pada tabel 6,


Hasil Uji Multikolinearitas Variasi Produk, Labelisasi
Halal, dan Kepuasan Konsumen menunjukkan bahwa nilai signifikansi
Collinearity Statistics variabel Variasi Produk (X1) sebesar 0,444
Model
Tolerance VIF > 0,1 artinya tidak terjadi
Variasi Produk 0,56 1,785 heterokedastisitas, dan nilai signifikansi
Labelisasi Halal 0.770 1,299 variabel Labelisasi Halal (X2) sebesar
Kepuasan Konsumen 0,544 1,837 0,678 > 0,1 artinya tidak terjadi
Sumber: Data primer yang diolah, 2018 heterokedastisitas. Sehingga berdasarakan
Berdasarkan hasil uji pada tabel 5, perhitungan tersebut dapat disimpulkan
menunjukkan bahwa nilai tolerance bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada
masing-masing variabel independent model regresi variasi produk dan labelisasi
berada di atas 0,1 yaitu 0,560 pada variabel halal terhadap kepuasan konsumen.
variasi produk, 0,770 pada variabel b. Hasil Uji Park Heterokedastisitas
labelisasi halal, dan 0,544 pada variabel Variasi Produk, Labelisasi Halal
kepuasan konsumen dan nilai VIF di bawah dan Kepuasan Konsumen terhadap
10 yaitu 1,785 pada variabel variasi Minat Beli Ulang
produk, 1,299 pada variabel labelisasi halal Hasil uji heterokedastisitas untuk
dan 1,837 pada kepuasan konsumen, pengaruh antara variasi produk, labelisasi
sehingga diantara variabel independent halal dan kepuasan konsumen terhadap
variasi produk, labelisasi halal dan minat beli ulang dapat dilihat pada tabel 7.
kepuasan konsumen tidak terjadi Tabel 7
multikolinearitas. Hasil Uji Heterokedastisitas Variasi Produk, Labelisasi
Halal dan Kepuasan Konsumen terhadap Minat Beli
3. Uji Heterokedastisitas Ulang
Dalam penelitian ini metode yang Coefficients a
Unstandardized Standardized
digunakan untuk mendeteksi terjadinya Model Coefficients
B
Coefficients
Std. Error Beta
t Sig.

heterokedastisitas adalah dengan uji Park. (Constant)


Variasi
.290 1.284 .226 .821

.002 .111 .002 .015 .988


Jika signifikansi di atas tingkat kesalahan Produk
1 Labelisasi .028 .062 .042 .447 .655
10%, maka tidak mengandung adanya Halal
Kepuasan
-.013 .063 -.023 -.202 .841
heterokedastisitas. Pengujian dilakukan Konsumen

a. Dependent Variable: LNRes2


dengan meregresikan nilai log residual Sumber: Data primer yang diolah, 2018
kuadrat sebagai variabel dependen dengan Hasil uji Park pada tabel 7,
variabel independennya. menunjukkan bahwa nilai signifikansi
a. Hasil Uji Park Heterokedastisitas variabel Variasi Produk (X1) sebesar 0,988
Variasi Produk dan Labelisasi > 0,1 artinya tidak terjadi
Halal terhadap Kepuasan heterokedastisitas, nilai signifikansi
Konsumen variabel Labelisasi Halal (X2) sebesar
Hasil uji heterokedastisitas untuk 0,655 > 0,1 artinya tidak terjadi
pengaruh antara variasi produk dan heterokedastisitas, dan nilai signifikansi
labelisasi halal terhadap kepuasan variabel Kepuasan Konsumen (Y) sebesar
konsumen dapat dilihat pada tabel 6. 0,841 > 0,1 artinya tidak terjadi
Tabel 6 heterokedastisitas. Sehingga dapat
Hasil Uji Heterokedastisitas Variasi Produk dan
Labelisasi Halal terhadap Kepuasan Konsumen
disimpulkan bahwa tidak terjadi
Coefficients a heterokedastisitas pada model regresi
Unstandardized Standardized variasi produk, labelisasi halal dan
Model Coefficients Coefficients t Sig.
kepuasan konsumen terhadap minat beli
B Std. Error Beta
(Constant) -1.231 1.520 -.810 .419 ulang.
Variasi
.083 .109 .069 .767 .444
1 Produk
Labelisasi
.029 .071 .038 .416 .678
Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
Halal
a. Dependent Variable: LNRes1 Analisis jalur (path analysis)
Sumber: Data primer yang diolah, 2018 digunakan untuk menaksir hubungan
47
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 40-52

kausalitas antar variabel yang telah menjelaskan bahwa Adjusted R Square


ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. sebesar 0,448 atau 44,8%.
Terdapat 2 model jalur yaitu model satu 2. Pada jalur variabel Variasi Produk (X1)
persamaan jalur dan model dua persamaan secara parsial terhadap variabel
jalur. Kepuasan Konsumen terdapat pengaruh
yang signifikan dengan nilai koefisien
1. Koefisien Jalur Pertama Variasi jalur atau standardized cofficients beta
Produk, Labelisasi Halal dan bertanda positif sebesar 0,557. Hal ini
Kepuasan Konsumen Kosmetik dibuktikan juga dengan nilai t hitung
Wardah sebesar 8,303 yang lebih besar dari t
Pendugaan koefisien jalur pertama tabel sebesar 1,65536 atau nilai sig t
digunakan untuk mengukur hubungan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α =
variabel eksogen Variasi Produk (X1) dan 0,1, sehingga variabel variasi produk
Labelisasi Halal (X2) terhadap variabel terhadap kepuasan konsumen adalah
endogen Kepuasan Konsumen. Adapun positif dan signifikan.
jalur pertama yang digunakan untuk 3. Pada jalur variabel Labelisasi Halal (X2)
menguji hipotesis 1 dan 2. Persamaan secara parsial terhadap variabel
struktur yang terbentuk adalah sebagai Kepuasan Konsumen terdapat pengaruh
berikut: yang signifikan dengan nilai koefisien
𝐘 = 𝐏𝟏 𝐗 𝟏 + 𝐏𝟐 𝐗 𝟐 + 𝛆𝟏 … . (𝟏)
Tabel 8 Hasil Uji Koefisien Jalur Pertama jalur atau standardized cofficients beta
bertanda positif sebesar 0,213. Hal ini
dibuktikan juga dengan nilai t hitung
sebesar 3,179 yang lebih besar dari t
tabel sebesar 1,65536 atau nilai sig t
sebesar 0,002 yang lebih kecil dari α =
0,1, sehingga variabel labelisasi halal
terhadap kepuasan konsumen adalah
Berdasarkan pengujian yang positif dan signifikan.
dilakukan, maka dapat diperoleh persamaan Berdasarkan hasil analisis pada tabel
path struktur analis jalur tahap pertama 9, maka dapat digambarkan bagan analisis
adalah sebagai berikut: jalur pada persamaan pertama:
𝐘 = 𝟎, 𝟓𝟓𝟕𝐗 𝟏 + 𝟎, 𝟐𝟏𝟑𝐗 𝟐 + 𝛆𝟏 … . (𝟏)
Dari persamaan path struktur analisis
jalur tahap pertama menunjukkan bahwa:
1. Didapatkan hasil pengujian secara
simultan dan parsial pengaruh variabel
eksogen variasi produk dan labelisasi
halal terhadap kepuasan konsumen.
Pada bagian uji F tingkat signifikansi Gambar 2 Bagan Hasil Analisis Jalur Pertama
sebesar 0,000, diperoleh F hitung
sebesar 61,517 lebih besar dari F tabel
2. Koefisien Jalur Kedua Variasi
yaitu sebesar 2,12. Adapun variasi yang
Produk, Labelisasi Halal dan
dapat dijelaskan oleh jalur persamaan
Kepuasan Konsumen terhadap
pertama sebagai perwujudan dari
Minat Beli Ulang Kosmetik
kontribusi variabel eksogen dalam
Wardah
menjelaskan variabel endogen adalah
Pendugaan koefisien jalur kedua
sebesar 0,456 atau 45,6% seperti tampak
digunakan untuk mengukur hubungan
pada R Square, sedangkan sisanya 0,544
variabel eksogen Variasi Produk (X1)
atau 54,4% adalah variasi yang tidak
Labelisasi Halal (X2) dan Kepuasan
dapat dijelaskan oleh model yaitu terdiri
Konsumen (Y) terhadap variabel endogen
dari error (ε1). Hasil uji juga
48
Rahmat Hidayat & Devrina Resticha, Analisis Pengaruh Variasi Produk dan....

Minat Beli Ulang (Z). Adapun jalur kedua terhadap minat beli ulang adalah tidak
yang digunakan untuk menguji hipotesis 3, positif dan signifikan.
4, 5 dan 6. Persamaan struktur yang 3. Pada jalur variabel Labelisasi Halal (X2)
terbentuk adalah sebagai berikut: secara parsial terhadap variabel Minat
𝐙 = 𝐏𝟏 𝐗 𝟏 + 𝐏𝟐 𝐗 𝟐 + 𝐘 + 𝛆𝟐 … . (𝟐) Beli Ulang terdapat pengaruh yang
Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Jalur Kedua
signifikan dengan nilai koefisien jalur
atau standardized cofficients beta
bertanda positif sebesar 0,124. Hal ini
dibuktikan juga dengan nilai t hitung
sebesar 1,879 yang lebih besar dari t
tabel sebesar 1,65536 atau nilai sig t
sebesar 0,062 yang lebih kecil dari α =
0,1, sehingga variabel labelisasi halal
Berdasarkan pengujian yang terhadap minat beli ulang adalah positif
dilakukan, maka dapat diperoleh persamaan dan signifikan.
path struktur analis jalur tahap kedua 4. Pada jalur variabel Kepuasan Konsumen
adalah sebagai berikut: (Y) secara parsial terhadap variabel
𝐙 = 𝟎, 𝟎𝟔𝟏𝐗 𝟏 + 𝟎, 𝟏𝟐𝟒𝐗 𝟐 + 𝟎, 𝟔𝟏𝟎𝐘 + 𝛆𝟐 … . (𝟐) Minat Beli Ulang terdapat pengaruh
Dari persamaan path struktur analisis yang signifikan dengan nilai koefisien
jalur tahap kedua menunjukkan bahwa: jalur atau standardized cofficients beta
1. Didapatkan hasil pengujian secara bertanda positif sebesar 0,610. Hal ini
simultan dan parsial pengaruh variabel dibuktikan juga dengan nilai t hitung
eksogen variasi produk, labelisasi halal sebesar 7,793 yang lebih besar dari t
dan kepuasan konsumen terhadap minat tabel sebesar 1,65536 atau nilai sig t
beli ulang. Pada bagian uji F tingkat sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α =
signifikansi sebesar 0,000, diperoleh F 0,1, sehingga variabel kepuasan
hitung sebesar 51,286 lebih besar dari F konsumen terhadap minat beli ulang
tabel yaitu sebesar 2,12. Adapun variasi adalah positif dan signifikan.
yang dapat dijelaskan oleh jalur Berdasarkan hasil analisis pada tabel
persamaan kedua sebagai perwujudan 10, maka dapat digambarkan bagan analisis
dari kontribusi variabel eksogen dalam jalur pada persamaan kedua:
menjelaskan variabel endogen adalah
sebesar 0,513 atau 51,3% seperti tampak
pada R Square, sedangkan sisanya 0,487
atau 48,7% adalah variasi yang tidak
dapat dijelaskan oleh model yaitu terdiri
dari error (ε2). Hasil uji juga
menjelaskan bahwa Adjusted R Square
sebesar 0,503 atau 50,3%.
2. Pada jalur variabel Variasi Produk (X1) Gambar 3 Bagan Hasil Analisis Jalur Pertama
secara parsial terhadap variabel Minat
Beli Ulang tidak terdapat pengaruh yang Model Trimming
signifikan dengan nilai koefisien jalur Pada tabel 10, terdapat hasil yang
atau standardized cofficients beta menunjukkan bahwa nilai t hitung pada
bertanda positif sebesar 0,061. Hal ini variabel X1 kurang dari t tabel artinya
dibuktikan juga dengan nilai t hitung koefisien jalur variabel X1 tidak signifikan.
sebesar 0,791 yang lebih kecil dari t Maka koefisien jalur kedua perlu diperbaiki
tabel sebesar 1,65536 atau nilai sig t melalui metode Trimming. Adapun
sebesar 0,430 yang lebih besar dari α = hasilnya ditunjukkan pada tabel 11, sebagai
0,1, sehingga variabel variasi produk berikut:
49
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 40-52

Tabel 10 yang signifikan dengan nilai koefisien


Hasil Uji Koefisien Jalur Kedua Setelah Trimming
jalur atau standardized cofficients beta
bertanda positif sebesar 0,645. Hal ini
dibuktikan juga dengan nilai t hitung
sebesar 9,999 yang lebih besar dari t
tabel sebesar 1,65536 atau nilai sig t
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α =
0,1, sehingga variabel kepuasan
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat
konsumen terhadap minat beli ulang
diperoleh persamaan path struktur analisis
adalah positif dan signifikan.
jalur tahap kedua setelah trimming adalah
Berdasarkan hasil analisis pada tabel
sebagai berikut:
𝐙 = 𝟎, 𝟏𝟑𝟒𝐗 𝟐 + 𝟎, 𝟔𝟒𝟓𝐘 + 𝛆𝟐 … . (𝟐)
11, maka dapat digambarkan bagan analisis
Dari persamaan path struktur analisis jalur pada persamaan kedua setelah
jalur tahap kedua setelah trimming trimming:
menunjukkan bahwa:
1. Didapatkan hasil pengujian secara
simultan dan parsial pengaruh variabel
labelisasi halal dan kepuasan konsumen
terhadap minat beli ulang. Pada bagian
uji F tingkat signifikansi sebesar 0,000,
Gambar 4 Bagan Hasil Analisis Jalur Kedua Setelah
diperoleh F hitung sebesar 76,812 lebih Trimming
besar dari F tabel yaitu sebesar 2,12.
Adapun variasi yang dapat dijelaskan Berdasarkan kedua persamaan, hasil
oleh jalur persamaan kedua setelah analisis jalur sebagai berikut:
trimming sebagai perwujudan dari
kontribusi variabel eksogen dalam
menjelaskan variabel endogen adalah
sebesar 0,511 atau 51,1% seperti tampak
pada R Square, sedangkan sisanya 0,489
atau 48,9% adalah variasi yang tidak
dapat dijelaskan oleh model yaitu terdiri Gambar 5 Bagan Hasil Analisis Seluruh Jalur
dari error (ε2). Hasil uji juga
menjelaskan bahwa Adjusted R Square Pada gambar 5, menjelaskan
sebesar 0,504 atau 50,4%. bagaimana Variasi Produk (X1) dan
2. Pada jalur variabel Labelisasi Halal (X2) Labelisasi Halal (X2) memiliki pengaruh
secara parsial terhadap variabel Minat langsung terhadap Kepuasan Konsumen
Beli Ulang terdapat pengaruh yang (Y) dan Minat Beli Ulang (Z). Selain
signifikan dengan nilai koefisien jalur mencari pengaruh langsung, dapat pula
atau standardized cofficients beta dicari pengaruh tidak langsung antara
bertanda positif sebesar 0,134. Hal ini masing-masing variabel yaitu Variasi
dibuktikan juga dengan nilai t hitung Produk (X1) terhadap Minat Beli Ulang (Z)
sebesar 2,073 yang lebih besar dari t melalui Kepuasan Konsumen (Y) dan juga
tabel sebesar 1,65536 atau nilai sig t pengaruh tidak langsung Labelisasi Halal
sebesar 0,040 yang lebih kecil dari α = terhadap Minat Beli Ulang (Z) melalui
0,1, sehingga variabel labelisasi halal Kepuasan Konsumen (Y). Berikut
terhadap minat beli ulang adalah positif merupakan perhitungan pengaruh tidak
dan signifikan. langsung:
3. Pada jalur variabel Kepuasan Konsumen PTL1 = 𝑷𝑿𝟏 𝒀 × 𝑷𝒀𝒁
(Y) secara parsial terhadap variabel = 0,557 × 0,645
Minat Beli Ulang terdapat pengaruh = 0,359
50
Rahmat Hidayat & Devrina Resticha, Analisis Pengaruh Variasi Produk dan....

PTL2 = 𝑷𝑿𝟐 𝒀 × 𝑷𝒀𝒁 terhadap minat beli ulang pada


kosmetik Wardah. Dengan demikian,
= 0,213 × 0,645 maka dapat disimpulkan bahwa
= 0,137 dengan adanya labelisasi halal dan
peningkatan kepuasan konsumen
Pada perhitungan pertama untuk maka dapat meningkatkan minat beli
variabel Variasi Produk (X1) terhadap ulang pada kosmetik Wardah,
Minat Beli Ulang (Z) tidak terdapat sedangkan dengan adanya variasi
pengaruh langsung dan pengaruh tidak produk maka tidak dapat
langsung melalui Kepuasan Konsumen (Y) meningkatkan minat beli ulang pada
sebesar 0,359, maka dapat disimpulkan kosmetik Wardah.
bahwa adanya pengaruh tidak langsung 3. Uji F membuktikan bahwa labelisasi
antara Variasi Produk dan Minat Beli halal dan kepuasan konsumen secara
Ulang melalui Kepuasan Konsumen. simultan berpengaruh positif dan
Pada perhitungan kedua untuk signifikan terhadap minat beli ulang.
variabel Labelisasi Halavl (X2) terhadap Dengan demikian, maka dapat
Minat Beli Ulang (Z) terdapat pengaruh disimpulkan bahwa dengan adanya
langsung sebesar 0,134 dan pengaruh tidak labelisasi halal dan kepuasan
langsung melalui Kepuasan Konsumen (Y) konsumen maka dapat meningkatkan
sebesar 0,137, maka dapat disimpulkan minat beli ulang pada kosmetik
bahwa pengaruh tidak langsung lebih tinggi Wardah.
dibandingkan pengaruh langsungnya. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan
SIMPULAN DAN SARAN keterbatasan dalam penelitian ini, maka
Kesimpulan saran yang dapat dijadikan pertimbangan
Berdasarkan hasil penelitian untuk penelitian yang akan datang adalah:
mengenai pengaruh variasi produk dan 4. Pada penelitian ini terdapat variabel
labelisasi halal terhadap kepuasan yang tidak berpengaruh signifikan
konsumen untuk meningkatkan minat beli terhadap minat beli ulang yaitu
ulang pada kosmetik Wardah (studi pada variasi produk. Diharapkan PT.
konsumen kosmetik Wardah di Kota Paragon Technology and Innovation
Batam) dapat diambil beberapa kesimpulan lebih memberikan variasi ukuran
sebagai berikut: pada setiap item produknya.
1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa 5. Pada variabel variasi produk yang
secara parsial variabel variasi produk tidak berpengaruh positif dan
dan labelisasi halal berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang,
positif dan signifikan terhadap diharapkan perusahaan dapat mencari
kepuasan konsumen pada kosmetik tahu faktor-faktor lain selain variasi
Wardah. Dengan demikian, maka produk yang menyebabkan minat beli
dapat disimpulkan bahwa dengan ulang pada kosmetik Wardah seperti
adanya variasi produk dan labelisasi dari segi kualitas ataupun harga
halal dapat menimbulkan kepuasan produk.
konsumen pada kosmetik Wardah. 6. Perusahaan dapat meningkatkan
2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen dengan cara
secara parsial variabel labelisasi halal tetap memberikan inovasi terhadap
dan kepuasan konsumen berpengaruh produk yang diproduksi sehingga
positif dan signifikan terhadap minat selalu memenuhi kebutuhan dan
beli ulang pada kosmetik Wardah, keinginan konsumen.
sedangkan variasi produk tidak
berpengaruh positif dan signifikan
51
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 40-52

DAFTAR PUSTAKA Modernisasi Global. Bandung:


Abdullah, T., & Tantri, F. (2012). Alfabeta.
Manajemen Pemasaran. Depok: Mustapa, A., Pharamita, P. D., & Haisolan,
Raja Grafindo Persada. L. B. (2016). Pengaruh Kualitas
Amanah, D. (2010). Pengaruh Harga Dan ProduK, Harga Produk, dan
Kualitas Produk Terhadap Keragaman Produk Sparepart
Kepuasan Konsumen Pada Toyota Terhadap Minat Beli Ulang
Majestyk Bakery & Cake Shop Konsumen Dengan Kepuasan
Cabang H.M. Yamin Medan. Jurnal Pelanggan Sebagai Variabel
Keuangan & BIsnis Volume 2 No.1, Intervening (Studi Pelanggan PT.
71-87. New Ratna Motor Semarang).
Gaol, A. L., Hidayat, K., & Sunarti. (2016). Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 1-14.
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian:
Tingkat Kepuasan Konsumen dan Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya
Loyalitas Konsumen (Survei pada Ilmiah. Jakarta: Kencana.
Mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Rachman, A., Paramita, P. D., Wulan, H.
Administrasi Tahun Akademik S., & Darsin. (2015). Strategi
2012/2013 Universitas Brawijaya Kepuasan Konsumen Yang
yang Menggunakan Smartphone Berdampak Minat Beli Ulang
Samsung. Jurnal Administrasi Melalui Bauran Pemasaran,
Bisnis (JAB) Vol.38 N0.1, 125-132. Kualitas Produk Dan Ekuitas Merek
Isti, F., Budi.H, L., & Minarsih, M. M. Pada PT. Intertobacco Utama
(2016). Analisis Pengaruh Variasi Industri Kudus. Jurnal Ekonomi
Produk, Fasilitas, Dan Kualitas dan Bisnis, 1-9.
Pelayanan Terhadap Minat Beli Rakhman, A. (2014). Total Marketing:
Ulang Kosumen Pada Indonesian Segala Hal Tentang Marketing dan
Coffeeshop Semarang (ICOS Bagaiman Menjadi Sales Handal.
CAFE). Journal of Management, Yogyakarta: KOBIS.
Volume 2, 1-13. Rangkuti, F. (2011). Riset Pemasaran.
Kemenperin. (2018, Agustus 16). Berita Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Industri : Industri Kosmetik Saidani, B., & Arifin, S. (2012). Pengaruh
Nasional Tumbuh 20%. Retrieved Kualitas Produk Dan Kualitas
from Website Kemenperin: Layanan Terhadap Kepuasan
www.kemenperin.go.id Konsumen dan Minat Beli Pada
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Ranch Market. Jurnal Riset
Manajemen Pemasaran Edisi 13 Manajemen Sains Indonesia
Jilid 1. Jakarta: Erlangga. (JRMSI) Vol.3 No.1, 1-22.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Sarjono, H., & Juanita, W. (2011). SPSS VS
Manajemen Pemasaran Edisi 13 LISRAEL: Sebuah pengantar,
Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Aplikasi untuk riset. Jakarta:
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Salemba Empat.
Manajemen Pemasaran. Jakarta: Soleha, I., Arifin, R., & S, A. R. (2017).
Erlangga. Pengaruh Citra Merek Dan Persepsi
Malau, H. (2017). Manajemen Pemasaran Label Halal Terhadap Pembelian
Teori dan Aplikasi Pemasaran Era Ulang Produk Kosmetik Zoya
Tradisional Sampai Era Malang. e-jurnal Riset Manajemen
Vol. 06, 166-176.
52
Rahmat Hidayat & Devrina Resticha, Analisis Pengaruh Variasi Produk dan....

Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, D. (2013). Dasar-Dasar
Manajemen Pemasaran.
Yogyakarta: CAPS.
Suwardi. (2011). Menuju Kepuasan
Pelanggan Melalui Penciptaan
Kualitas Pelayanan. Ragam Jurnal
Pengembangan Humaniora Vol.1
No.1.
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2016).
Service, Quality, dan Satisfaction.
Yogyakarta: Andi.
Vinci, M. (2009). Manajemen Bisnis
Eceran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Anda mungkin juga menyukai