Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm 40-52, e-ISSN:2548-9909
Abstract
This research aims to examine the influence of product variation and halal labeling on
consumer satisfaction to increase repurchase interest Wardah Cosmetics which is mediated
by consumer satisfaction in Batam City. Data analysis technique used in this research is path
analysis. The population in this research is all consumers who ever bought Wardah
Cosmetics. The technique used for the sampling in this research is nonprobability sampling
with the number of samples in this research was 150 respondents.The results of this research
indicate that product variation and halal labeling partially have positive and significant effect
on consumer satisfaction, halal labeling and consumer satisfaction partially have positive and
significant effect on repurchase interest, product variation has no positive and significant
effect on repurchase interest. Halal labeling and consumer satisfaction simultaneously have
an effect on repurchase interest.
Keywords: Consumer Satisfaction, Halal labeling, Repurchase Interest, Product Variation
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variasi produk dan labelisasi halal terhadap
kepuasan konsumen untuk meningkatkan minat beli ulang pada kosmetik Wardah yang
dimediasi oleh kepuasan konsumen di kota Batam. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen kosmetik Wardah yang pernah membeli produk Wardah. Teknik yang digunakan
dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah nonprobability sampling, sebanyak 150
responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi produk dan labelisasi halal secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, labelisasi halal dan
kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
ulang, sedangkan variasi produk tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
ulang. Labelisasi halal dan kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh terhadap minat
beli ulang.
Kata Kunci: Kepuasan Konsumen, Labelisasi Halal, Minat Beli Ulang, Variasi Produk
41
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 40-52
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang halal. Produk halal adalah produk yang
saat ini sedang mengalami pertumbuhan telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat
pada dunia industrinya, satu diantaranya Islam mencakup penyediaan bahan,
adalah industri kosmetik. Dilansir dari pengolahan, penyimpanan, pengemasan,
website (www.kemenperin.go.id) pada pendistribusian, penjualan, dan penyajian
tahun 2018 industri kosmetik nasional produk.
mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi Munculnya Wardah sebagai kosmetik
hingga lebih dari 20 persen dibandingkan halal, membuat para pesaingnya dari
pada tahun 2017. Hal ini terjadi produk kosmetik lokal lainnya membuat
dikarenakan adanya permintaan dari pasar hal yang tidak jauh berbeda. Ketika kita
yang cukup besar seiring tren dari melihat produk kecantikan, terutama di
masyarakat yaitu kaum wanita menjadikan Indonesia dengan menggunakan kata
perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama. “halal” menjadi patokan tersendiri terhadap
Saat ini, target utama dari industri kosmetik kaum muslim, jika ingin pakai kosmetik
tidak hanya diperuntukan pada kaum yaitu kosmetik yang halal dan belum tentu
wanita dewasa saja tetapi diperuntukan sama dengan kaum non muslim. Hal
juga untuk wanita remaja seiring tersebut tentu menimbulkan pemikiran
meningkatnya jumlah populasi usia muda apakah label halal yang dicantumkan sudah
atau yang sekarang disebut sebagai dapat diterima dengan baik bagi
generasi milineal. Oleh karena itu, banyak konsumennya agar membuat yang
perusahaan kosmetik di Indonesia yang menggunakannya selalu merasa puas dan
memproduksi kosmetik berusaha ingin membelinya kembali.
memberikan inovasi pada setiap produk Kepuasan konsumen menurut
demi memenuhi kebutuhan para Sunyoto (2013) adalah tingkat perasaan
konsumennya salah satunya adalah PT. seseorang setelah membandingkan (kinerja
Paragon Technology and Innovation yaitu atau hasil) yang dirasakan dibandingkan
perusahaan yang memproduksi Wardah harapannya. Kepuasan konsumen yang
kosmetik yang memberikan variasi produk didapatkan dari produk wardah juga dapat
dimana pada setiap produknya memiliki berpengaruh terhadap peningkatan minat
keunikan dan kelebihan sehingga setiap beli ulang konsumen. Menurut Kotler dan
produk akan menempati pilihan konsumen Keller dalam Saidani & Arifin (2012)
terbanyak yang berbeda-beda. Namun minat beli konsumen adalah sebuah
meskipun begitu, hal ini merupakan perilaku konsumen dimana konsumen
tanggungjawab besar bagi Wardah mempunyai keinginan dalam membeli atau
bagaimana caranya agar selalu memilih suatu produk, berdasarkan
menciptakan inovasi produk yang selalu pengalaman dalam memilih, menggunakan
bervariasi agar konsumen merasa puas dan dan mengkonsumsi atau bahkan
terpenuhi kebutuhannya. menginginkan suatu produk.
Selain variasi produk, labelisasi halal Berdasarkan data yang diperoleh dari
juga diperlukan dalam pencantuman pada kantor Wardah Batam menjelaskan bahwa
setiap produk kosmetik yang diproduksi. rata-rata jumlah konsumen kosmetik
Karena dengan intensitas kegiatan yang Wardah di Batam selama 3 bulan terakhir
cukup tinggi di era sekarang ini, membuat sebanyak 25.500 orang. Oleh karena itu,
para wanita mencari produk kosmetik yang penting bagi PT. Paragon Technology and
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Innovation sebagai perusahaan yang
mereka yaitu produk yang aman agar dapat memproduksi produk kosmetik Wardah
terus membuat kulit tetap terjaga, sehat dan untuk dapat terus mengembangkan
cerah. Berdasarkan undang-undang (UU) keragaman pada produk kosmetik Wardah
No.33 tahun 2014 tentang jaminan produk yang diproduksi, serta adanya pencantuman
42
Rahmat Hidayat & Devrina Resticha, Analisis Pengaruh Variasi Produk dan....
label halal pada setiap produk kosmetik 1. Wide atau lebar, yaitu banyaknya variasi
Wardah yang nantinya tertuju terhadap produk yang dijual.
tujuan perusahaan untuk selalu 2. Deep atau dalam, yaitu banyaknya item
menciptakan kepuasan demi meningkatkan pilihan dalam masing-masing kategori
minat beli ulang para konsumennya. produk.
Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Labelisasi Halal
dengan judul “Analisis Pengaruh Variasi Menurut Rangkuti (2011) labelisasi
halal adalah pecantuman tulisan atau
Produk dan Labelisasi Halal Terhadap
pernyataan halal pada kemasan atau produk
Kepuasan Konsumen Untuk
untuk menunjukkan bahwa produk yang
Meningkatkan Minat Beli Ulang Pada
dimaksud berstatus sebagai produk halal.
Kosmetik Wardah (Studi Pada
Menurut UU No.33 Tahun 2014 Pasal 1
Konsumen Kosmetik Wardah di Kota
Batam)”. tentang jaminan produk halal, yang
Rumusan masalah pada penelitian ini dimaksud produk halal adalah produk yang
adalah: telah dinyatakan halal sesuai dengan syariat
1. Sejauhmana pengaruh variasi produk Islam. Menurut Mahwiyah (2010) indikator
terhadap kepuasan konsumen kosmetik labelisasi halal ada tiga yaitu pengetahuan,
Wardah. kepercayaan, dan penilaian terhadap
2. Sejauhmana pengaruh labelisasi halal labelisasi halal.
terhadap kepuasan konsumen kosmetik Kepuasan Konsumen
Wardah. Menurut Kotler & Keller (2009)
3. Sejauhmana pengaruh variasi produk kepuasan (satisfaction) adalah perasaan
terhadap minat beli ulang kosmetik senang atau kecewa seseorang yang timbul
Wardah. karena membandingkan kinerja yang
4. Sejauhmana pengaruh labelisasi halal dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap
terhadap minat beli ulang kosmetik eskpektasi mereka. Sedangkan menurut
Wardah. Rangkuti (2011) kepuasan konsumen
5. Sejauhmana pengaruh kepuasan adalah respon atau reaksi terhadap
konsumen terhadap minat beli ulang ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan
kosmetik Wardah. sebelumya dan kinerja actual yang
6. Sejauhmana pengaruh variasi produk, dirasakan setelah penggunaan atau
labelisasi halal, dan kepuasan konsumen pemakaian.
terhadap minat beli ulang kosmetik Menurut Kotler dalam Suwardi
Wardah. (2011) Indikator kepuasan konsumen dapat
dilihat dari :
KAJIAN PUSTAKA
1. Re-purchase : membeli kembali,
Variasi Produk
Variasi atau keragaman produk pelanggan tersebut akan kembali kepada
merupakan hal yang harus diperhatikan perusahaan untuk mencari barang atau
oleh perusahaan untuk meningkatkan jasa.
kinerja produk, jika produk tersebut tidak 2. Menciptakan Word-of-Mouth : dalam
beragam maka produk tersebut tentu akan hal ini, pelanggan akan mengatakan hal-
kalah bersaing dengan produk yang lain. hal yang baik tentang perusahaan kepada
Menurut Kotler & Keller (2009) keragaman orang lain.
produk adalah kumpulan semua produk dan 3. Menciptkan citra merek : pelanggan
barang yang ditawarkan untuk dijual oleh akan kurang memperhatikan merek dan
penjual tertentu. Menurut Vinci (2009) iklan dari produk pesaing.
keragaman terdiri dari dua yaitu:
43
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 40-52
reliabel. Hasil pengujian reliabilitas dapat sebesar 0,601 dan model 2 sebesar 0,708
dilihat pada tabel berikut ini: yang lebih besar dari α sebesar 0,1. Maka
Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas
dapat disimpulkan bahwa residual data
Reliabilitas pada masing-masing model berdistribusi
normal dan layak untuk digunakan dalam
Variabel
Koefisien Cut Off penelitian ini.
Croncbach’s Alpha Kesimpulan
Alpha ( a) Cronbach
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah untuk
Variasi Produk (X1) 0,805 0,6 Reliabel menguji apakah model regresi ditemukan
Labelisasi Halal (X2) 0,911 0,6 Reliabel adanya korelasi antar variabel bebas
Kepuasan Konsumen
(Y)
0,905 0,6 Reliabel (independent). Salah satu metode dalam uji
Minat Beli Ulang (Z) 0,923 0,6 Reliabel multikolinearitas dilakukan dengan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018 mendeteksi nilai tolerance dan Variance
Hasil analisis data untuk 150 Inflation Factor (VIF). Pada uji
responden menghasilkan koefisien multikolinearitas jika nilai tolerance > 0,1
Cronbach’s Alpha untuk variabel Variasi atau VIF < 10 mengindikasikan tidak
Produk, Labelisasi Halal, Kepuasan terjadi multikolinearitas diantara variabel-
Kosnumen dan Minat Beli Ulang lebih variabel independen, dan sebaliknya jika
besar dari 0,60. Dengan demikian dapat nilai tolerance < 0,1 atau VIF > 10
disimpulkan bahwa kuesioner yang mengindikasikan terjadi multikolinearitas
digunakan oleh masing-masing variabel diantara variabel-variabel independen.
penelitian terbukti handal atau reliable a. Hasil Uji Multikolinearitas Variasi
yang menggambarkan konsistensi jawaban Produk dan Labelisasi Halal
responden. Hasil uji multikolinearitas variasi
HASIL DAN PEMBAHASAN produk dan labelisasi halal dapat dilihat
Uji Asumsi Klasik pada tabel 4.
1. Uji Normalitas Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Variasi Produk dan
Uji normalitas adalah untuk menguji Labelisasi Halal
apakah dalam model regresi, variabel Collinearity Statistics
Model
terikat dan variabel bebas, keduanya Tolerance VIF
mempunyai distribusi normal ataukah Variasi Produk 0,823 1,215
tidak. Pengujian ini dilakukan terhadap Labelisasi Halal 0,823 1,215
residu data penelitian dengan menggunakan Sumber: Data primer yang diolah, 2018
uji Kolmogorov Smirnov. Pengujian Berdasarkan hasil uji pada tabel 4,
normalitas data dilakukan dengan kriteria menunjukkan bahwa nilai tolerance
jika nilai signifikan > 0,1 maka dapat masing-masing variabel independent
disimpulkan bahwa distribusi residual data berada di atas 0,1 yaitu 0,823 dan nilai VIF
penelitian adalah normal, sedangkan di bawah 10 yaitu 1,215, sehingga diantara
apabila nilai signifikan < 0,1 maka dapat variabel independent variasi produk dan
disimpulkan bahwa distribusi residual data labelisasi halal tidak terjadi
penelitian tidak normal. multikolinearitas.
b. Hasil Uji Multikolinearitas Variasi
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov Produk, Labelisasi Halal, dan
Variabel Signifikansi Keterangan Kepuasan Konsumen
Residual Model 1 0,601 Normal Hasil uji multikolinearitas variasi
Residual Model 2 0,708 Normal
produk, labelisasi halal, dan kepuasan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
konsumen dapat dilihat pada tabel 5.
Berdasarkan nilai signifikansi pada
pengujian Kolmogrov-Smirnov pada tabel
3, didapatkan nilai signifikansi model 1
46
Rahmat Hidayat & Devrina Resticha, Analisis Pengaruh Variasi Produk dan....
Minat Beli Ulang (Z). Adapun jalur kedua terhadap minat beli ulang adalah tidak
yang digunakan untuk menguji hipotesis 3, positif dan signifikan.
4, 5 dan 6. Persamaan struktur yang 3. Pada jalur variabel Labelisasi Halal (X2)
terbentuk adalah sebagai berikut: secara parsial terhadap variabel Minat
𝐙 = 𝐏𝟏 𝐗 𝟏 + 𝐏𝟐 𝐗 𝟐 + 𝐘 + 𝛆𝟐 … . (𝟐) Beli Ulang terdapat pengaruh yang
Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Jalur Kedua
signifikan dengan nilai koefisien jalur
atau standardized cofficients beta
bertanda positif sebesar 0,124. Hal ini
dibuktikan juga dengan nilai t hitung
sebesar 1,879 yang lebih besar dari t
tabel sebesar 1,65536 atau nilai sig t
sebesar 0,062 yang lebih kecil dari α =
0,1, sehingga variabel labelisasi halal
Berdasarkan pengujian yang terhadap minat beli ulang adalah positif
dilakukan, maka dapat diperoleh persamaan dan signifikan.
path struktur analis jalur tahap kedua 4. Pada jalur variabel Kepuasan Konsumen
adalah sebagai berikut: (Y) secara parsial terhadap variabel
𝐙 = 𝟎, 𝟎𝟔𝟏𝐗 𝟏 + 𝟎, 𝟏𝟐𝟒𝐗 𝟐 + 𝟎, 𝟔𝟏𝟎𝐘 + 𝛆𝟐 … . (𝟐) Minat Beli Ulang terdapat pengaruh
Dari persamaan path struktur analisis yang signifikan dengan nilai koefisien
jalur tahap kedua menunjukkan bahwa: jalur atau standardized cofficients beta
1. Didapatkan hasil pengujian secara bertanda positif sebesar 0,610. Hal ini
simultan dan parsial pengaruh variabel dibuktikan juga dengan nilai t hitung
eksogen variasi produk, labelisasi halal sebesar 7,793 yang lebih besar dari t
dan kepuasan konsumen terhadap minat tabel sebesar 1,65536 atau nilai sig t
beli ulang. Pada bagian uji F tingkat sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α =
signifikansi sebesar 0,000, diperoleh F 0,1, sehingga variabel kepuasan
hitung sebesar 51,286 lebih besar dari F konsumen terhadap minat beli ulang
tabel yaitu sebesar 2,12. Adapun variasi adalah positif dan signifikan.
yang dapat dijelaskan oleh jalur Berdasarkan hasil analisis pada tabel
persamaan kedua sebagai perwujudan 10, maka dapat digambarkan bagan analisis
dari kontribusi variabel eksogen dalam jalur pada persamaan kedua:
menjelaskan variabel endogen adalah
sebesar 0,513 atau 51,3% seperti tampak
pada R Square, sedangkan sisanya 0,487
atau 48,7% adalah variasi yang tidak
dapat dijelaskan oleh model yaitu terdiri
dari error (ε2). Hasil uji juga
menjelaskan bahwa Adjusted R Square
sebesar 0,503 atau 50,3%.
2. Pada jalur variabel Variasi Produk (X1) Gambar 3 Bagan Hasil Analisis Jalur Pertama
secara parsial terhadap variabel Minat
Beli Ulang tidak terdapat pengaruh yang Model Trimming
signifikan dengan nilai koefisien jalur Pada tabel 10, terdapat hasil yang
atau standardized cofficients beta menunjukkan bahwa nilai t hitung pada
bertanda positif sebesar 0,061. Hal ini variabel X1 kurang dari t tabel artinya
dibuktikan juga dengan nilai t hitung koefisien jalur variabel X1 tidak signifikan.
sebesar 0,791 yang lebih kecil dari t Maka koefisien jalur kedua perlu diperbaiki
tabel sebesar 1,65536 atau nilai sig t melalui metode Trimming. Adapun
sebesar 0,430 yang lebih besar dari α = hasilnya ditunjukkan pada tabel 11, sebagai
0,1, sehingga variabel variasi produk berikut:
49
Journal of Business Administration Vol 3, No.1, Maret 2019, hlm, 40-52