Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekarang ini masyarakat Indonesia telah memiliki kesadaran untuk

merawat kesehatan kulitnya dengan menggunakan berbagai macam produk

perawatan kulit atau biasa disebut skincare. Kepekaan dalam merawat

kecantikan kulit tersebut telah menjadi trend dan juga kebutuhan bagi

sebagian besar masyarakat Indonesia, tidak hanya wanita, namun juga lelaki

khusus nya dikalang remaja. Trend tersebut membuat pertumbuhan industri

kecantikan, khususnya skincare, semakin meningkat ditandai dengan

munculnya berbagai merek perwatan kulit. Hal tersebut membuat persaingan

dalam dunia bisnis kecantikan semakin meningkat. Oleh karena itulah,

perusahaan diharuskan bisa bersaing dengan berbagai cara agar masyarakat

berminat untuk membeli produknya.

Banyaknya jumlah produk perawatan kulit yang mampu memenuhi

permintaan seseorang untuk meningkatkan kesehatan kulit. Mengakibatkan

setiap perusahaan dituntut untuk memikirkan strategi yang mampu membuat

produk mereka lebih unggul dari para pesaingnya. Kunci utama untuk

memenangkan persaingan adalah memberikan nilai yang kuat pada merek

(Iriani:2008) menyebutkan bahwa kekuatan merek terletak pada

kemampuannya memikat konsumen untuk membeli produk yang

diinginkannya. Merek adalah sesuatu yang penting bagi perusahaan untuk


menunjukkan nilai produk yang akan ditawarkan ke pasar. Pada saat

melakukan keputusan pembelian, konsumen biasanya akan membandingkan

beberapa produk yang ingin dibeli. Hal ini dilakukan oleh konsumen untuk

dapat memilih produk yang tepat. Perusahaan harus mampu menguatkan

merek produknya dalam benak konsumen.

Ditengah persaingan antar produk perawatan kulit yang semakin ketat,

banyak perusahaan yang melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas

produkya salah satunya produk Ms Glow. Sebagai salah satu produk

kecantikan yang lahir pada tahun 2013 Ms Glow masih terbilang stabil untuk

bersaing dengan berbagai produk perawatan kulit terbaru. Bahkan Ms Glow

sempat menerima penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) karena

prestasinya sebagai perusahaan kosmetik dengan jaringan penjualan

terbanyak di Indonesia pada tanggal 23 Agustus 2021.

Awal perkembangan Ms Glow sampai sekarang ini menjadi produk lokal

yang memiliki merek yang kuat dan Merek yang berdiri di tahun 2013 ini

berhasil menempati posisi pertama dengan total penjualan yang berhasil

mencapai Rp. 38,5 Miliar pada periode 1-18 Februari 2021 silam menurut

Compas.co.id.
Gambar 1. Diagram penjualan skincare lokal terlaris di e-commerce

Pada diagram diatas menunjukkan bahwa Ms Glow menjadi produk

unggulan dengan beradanya pada Top Brand Award kategori skincare dengan

penjualan 38,5 Miliar. Pada hal ini Ms Glow menjadi nomer satu pada tahun

2021, yang artinya konsumen lebih mengapresiasi merek Ms Glow dibanding

para pesaingnya dan juga dapat meningkatkan persepsi kualitas merek

dibenak konsumen. Menurut Kotler and Keller (2009:263), ekuitas merek

adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek

dapat dicerminkan dari bagaimana konsumen berpikir, merasa, dan bertindak

dalam hal yang berhubungan dengan merek, begitupun dengan harga sebuah

produk atau jasa, pangsa pasar, dan profitabilitas yang perusahaan dapat dari

merek.

Ekuitas merek mampu memberi kekuatan pada suatu merek yang

memberikan nilai terhadap perusahaan maupun konsumen. Dari sudut

pandang sebuah perusahaan, ekuitas merek memberi banyak keuntungan,

aliran dana, dan pangsa pasar yang semakin tinggi sedangkan dari sudut
pandang konsumen, ekuitas merk memiliki kaitan dengan keyakinan yang

positif tentang merek. Ekuitas merek merupakan salah satu dari beberapa

faktor faktor yang dapat mempengaruhi niat beli konsumen. Salah satu

alasan pentingnya ekuitas merek adalah menciptakan nilai bagi konsumen dan

perusahaan (Naeini etal, 2015).

Buying Interest (minat beli) konsumen adalah segala sesuatu yang

berkaitan tentang rencana konsumen saat melakukan pembelian pada suatu

produk tertentu, dan berapa unit produk yang diperlukannya dalam suatu

periode tertentu. Ketika berencana untuk membeli suatu produk, seringkali

konsumen mengalami kebingungan untuk memilih merek mana yang akan

dibeli. Calon konsumen akan menimbang-nimbang manakah merek yang

paling unggul, paling berguna, dan paling sesuai dengan kebutuhannya

merawat kulit mereka. Maka dengan demikian, perusahaan harus mengetahui

kebutuhan apa yang menjadi keinginan konsumen lalu

mengkomunikasikannya kepada konsumen. Dan salah satu cara untuk

mengkomunikasikan informasi tentang produk adalah melalui iklan. Menurut

(Prabawa .2017) Iklan adalah suatu bentuk pesan/informasi yang disampaikan

kepada masyarakat luas mengenai suatu produk atau jasa. Iklan adalah

seluruh jenis komunikasi yang mengacu pada seluruh bentuk teknik

komunikasi komunikasi yang digunakan pemasar untuk menyampaikan

sebuah pesan kepada konsumen.

Pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh konsumen tentang produk

melalui iklan suatu perusahaan sangatlah penting karena akan menciptakan


suatu kesadaran konsumen terhadap suatu merek dari sebuah produk, yang

dalam istilah pemasaran disebut dengan kesadaran merek (brand awareness).

Dalam penelitiannya (Gunawan, 2014) menyatakan bahwa iklan sebagai

media promosi terbukti memiliki hubungan positif signifikan serta berperan

penting meningkatkan kesadaran merek akan nilai dari produk (brand

awareness).

Adanya nilai sosial pada produk menciptakan sebuah keterlibatan

situasional pada konsumen (Pratiwi, 2019). Melakukan seleksi pemilihan

produk yang sesuai dengan preferensi, maka konsumen merasa andil kepada

kepedulian sosial. Hal tersebut dapat diartikan apabila konsumen membeli

produk yang peduli akan lingkungan maka, ia juga telah melakukan

perubahan sosial. Preferensi konsumen dapat diartikan dengan kesukaan,

pilihan terhadap suatu hal yang lebih disukai konsumen. Preferensi ini

muncul melalui proses persepsi konsumen terhadap sebuah produk (Wono,

2018). Preferensi merek bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang

mempengaruhi konsumen untuk lebih memilih merek dari suatu produk

berdasarkan pengalaman pertama dalam menggunakan merek tersebut

dibandingkan dengan merek lain yang sejenis . Dalam hal ini pengalaman

pertama seseorang kosumen didalam menggunakan produk dengan merek

tertentu akan mempengaruhi keputusan konsumen pada masa yang akan

datang. ( Hellier et al, 2003)

Keputusan pembelian mencakup suatu pilihan di antara dua atau lebih

tindakan atau perilaku alternatif. Sementara itu, dalam membuat


pertimbangan untuk membeli suatu produk, konsumen menggunakan

pertimbangan layaknya sebuah spektrum warna (Peter, 2013). Konsumen

yang kompeten mungkin memiliki keyakinan subyektif dan obyektif yang

lebih besar dalam kemampuan mereka untuk mencerna informasi. Saat

melakukan keputusan pembelian, salah satu tahap yang dilalui konsumen

adalah bagaimana ia mempersepsi produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai