beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),
industri kosmetik yang meliputi sektor farmasi, kimia, dan obat tradisional mencatat
pertumbuhan sebesar 9,61 persen pada tahun 2021. Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) juga mencatat jumlah perusahaan dan produk di industri kosmetik meningkat hingga
20,6 persen. Produsen skincare dan kosmetik lokal yang berhasil meningkatkan produknya
agar mampu bersaing dengan produk luar negeri menjadi salah satu penyebab dari pesatnya
pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia. Peningkatan jumlah pelaku usaha pada
industri kosmetik didominasi oleh pelaku UMKM sebesar 83%. Oleh karena itu, terdapat
potensi dan peluang yang besar dalam industri kecantikan khususnya kosmetik din
Indonesia.
Gambar 1.1
Industri Kecantikan Masih Amankah Saat Pandemi (2020)
Sumber: swa.co.id
Perkembangan industri kecantikan ini tidak lepas dari adanya perkembangan
teknologi internet dan gaya hidup masyarakat. CEO Socialla John Marco Rasjid sudah
memperkirakaan sebelum adanya pandemi Covid-19 bahwa platform digital akan mendorong
pertumbuhan kosmetik. Platform digital yang dimaksud salah satunya adalah online store.
Dalam pemanfaatannya online store memudahkan masyarakat dalam berbelanja karena lebih
mudah memilih kosmetik yang diinginkan dan pilihan produk yang lebih luas. Selain itu,
melakuka pembelian melalui online store dinilai flesibel karena waktu pembelian tidak perlu
berbelanja di toko offline dan banyak diskon yang ditawarkan saat belanja online.
Salah satu online store atau situs belanja online yang menarik perhatian beauty
enthusiast adalah Sociolla. Sociolla awalnya membuka toko online di Indonesia yang telah
berkembang tidak hanya sebagai perusahaan e-commerce tetapi juga menjadi perusahaan
besar bernama PT Social Bella Indonesia. PT Social Bella Indonesia bertujuan untuk
memberika kemudahan bagi seluruh wanita Indonesia dalam membeli kosmetik dan produk
kecantikan. Penyajian fitur-fitur terbaik dan terlengkapnya pun memudahkan para wanita
untuk mengakses dan menemukan produk impian mereka.
Pada masa pandemi Covid-19 Social Bella mencatatkan peningkatan transaksi sebesar
50 persen. Peningkatan ini menjadi bukti beralihanya pola konsumsi masyarakat dari offline
ke online. Startup kecantikan ini juga memperkuat inovasinya di bidang teknologi dengan
mengoptimalkan pelayanan. Inovasi ini salah satunya dihadirkan dengan meluncurkan versi
terbaru aplikasi SOCO by Sociolla sebagai salah satu one stop beauty app yang semakin
memanjakan para beauty enthusiast dalam memenuhi kebutuhan perawatan kecantikan.
Brand Activation
Brand activation lebih berfokus terhadap merek, strategi, serta posisi dalam
menemukan aset yang bersifat jangka panjang dan relevan untuk seluruh perusahaan. Brand
activation dapat diartikan sebagai sebuah interaksi pemasaran yang dibangun antara
konsumen dan brand, dimana konsumen dapat memahami brand dengan baik dan
menerimanya sebagai bagian dalam kehidupan konsumen (Saeed et al., 2015)
Sebuah brand erat kaitannya dengan pengalaman atau experience ketika terhubung
atau menggunakan sebuah produk atau jasa. Brand akan memperoleh nilainya ketika
konsumen mempunyai pengalaman positif terhadap brand tersebut. Brand dikategorikan
kuat apabila konsumen mendapatkan kumulatif pengalaman yang positif terhadap brand
tersebut (Soehadi, 2006).
Brand activation dapat menjadi solusi yang memungkinkan merek membantu,
mengarahkan dan memberikan inovasi perusahaan dalam empat aspek. Empat aspek tersebut
diantaranya yaitu: (Morel et al., 2002)
1. Identitas (indentity). Sebuah brand yang kuat mempengaruhi hungan antara
brand dan konsumen. Indentitas kuat mencakup manfaat secara fungsional,
emosional, serta upaya menciptakan citra merek di benak konsumen. Identitas
merek dan pesan lainnya disampaikan melalui komunikasi yang digunakan.
Pembentukan identitas seperti ini dapat digunakan untuk mendandani aktivitas
branding melalui logo, slogan, kemasan, brand speaker, dan lain-lain.
2. Sumber Daya Manusia (Karyawan). Sumber daya manusia atau karyawan bisa
menjadi salah satu alasan terbentuknya sebuah brand. Loyalitas pelanggan dapat
dibangun melalui pelayanan yang diberikan oleh karyawan. Selain menjalankan
tugas sesuai tanggung jawabnya, karyawan juga dapat menjadi brand ambassador
dari perusahaan. Perusahaan mengkomunikasikan seluruh aspek yang membangun
brand dengan karyawannya dengan tujuan menciptakan perilaku di benak
karyawan yang konsisten dengan konsep brand.
3. Produk dan layanan (product and services) merupakan hal yang penting dalam
pemasaran. Produk merupakan hasil produksi dan berupa barang, sedangkan
layanan yang diberikan kepada pelanggan berupa jasa. Kedua faktor tersebut
dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan brand karena
produk dan layanan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Komunikasi (communication). Dalam pelaksanaan brand activation,
komunikasi berperan penting dalam mendukung tiga faktor yang telah dijelaskan
sebelumnya, yaitu identitas brand, produk dan layanan, dan sumber daya manusia.
Tanpa komunikasi yang baik, brand activation tidak akan berjalan lancar dan
pesan yang ingin disampaiikan tidak akan diterima sebagaimana mestinya. Oleh
karena itu, Brand activation berisi pesan informatif atau pesan ajakan bertindak
(call to action).