KOTA JOGJA
Disusun oleh:
1. Bayu Ravelino_5210211009
2. Yuli Nurohman_5210211111
3. Dyon Tanamal_5210211108
Metodelogi Penelitian B
1
2
keputusan, konsumen memilih produk dan merek yang mereka kenal atau
ingat. Dengan kata lain, orang lebih cenderung memilih merek yang langsung
muncul di benak mereka.
Aerostreet harus mampu secara efektif dan efisien memberdayakan sumber
dayanya sendiri agar memiliki keunggulan kompetitif. Bauran pemasaran yang
mencakup pemasaran digital merupakan salah satu strategi tersebut.
Diantisipasi bahwa strategi bisnis akan berpengaruh pada keuntungan, baik
finansial maupun non finansial, kemampuan perusahaan untuk bertahan,
berproduksi, serta pencapaian goals jangka panjang perusahaan (Dewi, 2017).
Digital Marketing merupakan penerapan teknologi digital yang membentuk
online channel ke pasar (website, e-mail, data base, digital TV dan melalui
berbagai inovasi terbaru lainnya termasuk didalamnya blog, feed, podcast, dan
jejaring sosial) yang memberikan kontribusi terhadap kegiatan pemasaran
(Chaffey & Smith, 2017).
Implementasi strategy marketing melalui Digital Marketing menggunakan
pemanfaatan media elektronik untuk mempromosikan produk atau layanan
kepada konsumen dengan tujuan menarik pelanggan.
Keputusan Pembelian menurut (Kotler & Keller, 2016), selama tahap
pemilihan, pelanggan mengembangkan preferensi untuk berbagai merek dan
mungkin juga berniat untuk membeli merek yang disukai. Keputusan untuk
membeli suatu produk merupakan topik yang sangat menarik dalam dunia
bisnis karena persaingan yang semakin ketat. Keputusan pelanggan untuk
membeli merupakan penentu apakah upaya pemasaran menghasilkan hasil
yang positif atau tidak. Aerostreet perlu memikirkan bagaimana caranya
supaya pembeli berkeinginan membeli produk sepatu yang ditawarkannya.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
Brand Awareness dan Digital Marketing terhadap Keputusan Pembelian
produk Aerostreest di Kota Jogja.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan latar belakang diatas, maka hasil rumusan
masalahnya yaitu sebagai berikut:
1. Apakah Brand Awareness berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian produk Aerostreest di Kota Jogja?
2. Apakah Digital Marketing berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian produk Aerostreest di Kota Jogja?
3. Apakah Brand Awareness dan Digital Marketing secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Aerostreest di
Kota Jogja?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui Brand Awareness berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian produk Aerostreest di Kota Jogja.
2. Untuk mengetahui Digital Marketing berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian produk Aerostreest di Kota Jogja.
3. Untuk mengetahui Brand Awareness dan Digital Marketing secara bersama-
sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Aerostreest
di Kota Jogja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Brand Awareness
Brand awareness (kesadaran merek) merupakan kemampuan individu
mengenali dan mengingat merek dari suatu kategori produk tertentu, dan
merupakan dimensi utama dalam ekuitas merek (Keller dalam Juliana dan
Sabrina O. Sihombing, 2019: 22).
Menurut Durianto (dalam Sukotjo, 2016: 4), daya ingat konsumen mengenai
merek dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi ada empat, yaitu:
1. Puncak Pikiran (Top of Mind) Top of mind adalah merek yang pertama
kali diingat oleh responden atau pertama kali disebut ketika responden
ditanya tentang suatu produk tertentu.
2. Pengingatan Kembali Merek (Brand Recall) Brand recall adalah
mengingat kembali merek yang dicerminkan dengan merek lain yang
diingat oleh responden setelah responden menyebutkan merek yang
pertama.
3. Pengenalan Merek (Brand Recognition) Brand recognition adalah
pengenalan merek yaitu tingkat kesadaran responden terhadap suatu
merek diukur dengan diberikan bantuan seperti ciri-ciri suatu produk.
4. Tidak Menyadari Merek (Unaware of Brand) Unaware of brand
merupakan tingkat yang paling rendah dari piramida kesadaran merek
dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.
Setiap kegiatan pemasaran selalu berupaya untuk memperoleh tingkat
kesadaran merek yang lebih tinggi sebagai top of mind. Jika suatu merek tidak
berada dalam benak konsumen, merek tersebut tidak dipertimbangkan di benak
konsumen. Biasanya merek-merek yang disimpan dalam ingatan konsumen
adalah merek yang disukai atau dibenci (Durianto dalam Sari dkk, 2017: 205).
Menurut Keller (dalam Winadi, 2017: 3), ada empat indikator yang dapat
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh konsumen aware terhadap sebuah
merek yaitu:
4
5
Brand Awareness
(X1) H1
Keputusan
Pembelian (Y)
H2
Digital Marketing
(X2)
H3
7
8