Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol 2, No 1 (2014)

ANALISA EFEKTIVITAS IKLAN KOSMETIK WARDAH DENGAN


MENGGUNAKAN CONSUMER DECISION MODEL (CDM)

Noviany Wijaya dan Diah Dharmayanti, S.E., M.Si.


Program Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail : m36410041@john.petra.ac.id ; dharmayanti@peter.petra.ac.id

Abstract - Advertising is a communication persaingan produsen – produsen di Indonesia


process which is very important as a marketing terutama melalui iklan televisi. Terbukti selama
tool. Looking at the phenomenon that there turned tahun 2013 anggaran belanja iklan di televisi tetap
out to be the number of advertisement in the media menjadi yang terbesar yaitu 58 persen
are consumers less attention to television (ciputraentrepreneurship.com).
advertising, advertising messages often do not Dengan banyaknya iklan di stasiun televisi
understand. From this, researcher conducting membuat iklan tersebut memiliki peluang kecil
research related to the effectiveness of advertising untuk diperhatikan oleh konsumen. Bahkan,
Wardah cosmetics through the Consumer Decision konsumen sasaran tidak mengerti maksud dari
Model (CDM). This research’s type is a descriptive pesan yang disampaikan. Tak jarang, konsumen
causal study. The sample is mostly girls who see tidak tertarik untuk melihat iklan sehingga harus
Wardah cosmetics advertising and sampling mengganti channel meninggalkan ruangan karena
technique is using purposive sampling. Data tujuan mereka adalah hanya menonton tayangan
obtained by distributing questionnaires to 110 film pada televisi sehingga hal ini membuat iklan
respondents. The data analysis is using Structural yang dilakukan oleh suatu perusahaan tidak efektif.
Equation Model (SEM). Based on the analysis Melihat biaya iklan di televisi relatif besar maka
there’re, significant positive impact from perlu dikaji efektivitas iklan yang ditayangkan
information to Brand Recognition. Brand (Durianto, Sugiarto, Widjaja, & Supratikno, 2003).
Recognition has significant positive impact to Model pengukuran yang digunakan dalam
attitude. Brand Recognition has significant positive mengukur sebuah efektivitas iklan yaitu Consumer
impact to Confidence. Attitude has positive Decision Model (CDM). Kelebihan dari model
significant impact to Intention and Confidence has CDM ini yaitu pemasar dapat lebih memahami
significant positive impact to Intention. proses pembedaan dan pengelompokkan bentuk –
bentuk pemikiran konsumen dalam mencari serta
Key Words: CDM,Wardah Cosmetics, Information, mempertimbangkan suatu keputusan yang dikaji
brand recognition, attitude,confidence,intention. melalui sebuah informasi. Menurut Howard (1998,
p.28) CDM merupakan model keputusan konsumen
I.PENDAHULUAN (Consumer Decision Model-CDM) dengan enam
Iklan didefinisikan sebagai pesan yang variabel yang saling berhubungan, yaitu F
menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada (Information), B (Brand Recognition), A (Attitude),
masyarakat melalui suatu media (Kasali, 2007, p.9). C (Confidence), I (Intention), dan P (Purchase).
Iklan ditujukan untuk memberi informasi Menurut Pengamat ekonomi syariah, Agustiono
(informing), memotivasi (persuading), 2013 menilai tren saat ini bahwa masyarakat lebih
mengingatkan (reminding), memberi nilai tambah menyukai sesuatu yang khas dan dipastikan halal.
(adding value) (Shimp, 2003). Dalam dunia Salah satu kosmetik halal dan aman yaitu Kosmetik
pemasaran, iklan tentu mempunyai manfaat cukup Wardah yang merupakan pioneer produsen
banyak, tidak hanya sebatas menginformasikan kosmetik halal di Indonesia yang memanfaatkan
sebuah produk tetapi juga memberikan pesan momentum tersebut serta mendapatkan anugerah
dengan penyajian yang mudah diingat sehingga halal 2012 dari LPPOM MUI yang dinilai
seseorang dapat mengambil suatu tindakan yang berdasarkan program sosialisasi dan promosinya
menguntungkan bagi pihak pembuat iklan melalui yang menempatkan aspek halal sebagai selling
suatu media (Durianto, 2003, p.l). point (http://www.republika.co.id).
Saat ini, media televisi masih mendapatkan Kosmetik Wardah terus melakukan inovasi
atensi tinggi dan paling banyak dikonsumsi di melalui pemasaran modern, yang tidak hanya
Indonesia. Nielsen Media Research menyatakan 94 sekedar memasarkan produk yang berkualitas,
persen orang Indonesia lebih suka menonton membuat produk dengan harga murah dan
televisi daripada saluran media lain. Iklan sebagai menempatkan produk yang mudah dijangkau
salah satu senjata pemasaran menjadi lahan konsumen tetapi perusahaan melakukan
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra (2014) 1-12

komunikasi dengan cara memperkenalkan produk mulai dari strategis perencanaan yang dimulai dari
mereka secara intensif yaitu melalui iklan televisi identifikasi kebutuhan konsumen dan diakhiri
(Majalah Marketing Edisi 02 / XIV / Februari dengan penjualan yang berhasil dari suatu
2014). produk/jasa yang ditawarkan.
Kosmetik Wardah memiliki stimulus tersendiri Iklan adalah bentuk komunikasi yang didasari
dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat padainformasi tentang keunggulan atau keuntungan
melalui iklan dengan tujuan masyarakat mengetahui suatu produk yang disusun sedemikian rupa
produk wardah dan memilih produk tersebut untuk sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang
dikonsumsi. Maka dari itu, sebuah iklan perlu dikaji akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan
sehingga dapat menjadi media promosi efektif yang pembelian (Tjiptono, 1995, p.7).
tidak hanya membangun kesadaran akan suatu Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan
merek tetapi juga mempengaruhi keputusan kognisi, konsumen evaluasi, perasaan,
pembelian dari audiens iklan. Oleh karenanya, pengetahuan, makna kepercayaan, sikap, dan citra
peneliti ingin mengetahui “Analisa Efektivitas iklan yang berkaitan dengan produk dan merek (Peter &
kosmetik Wardah dengan menggunakan Consumer Olson, 2000, p.181).
Decision Model (CDM).” Berdasarkan beberapa definisi di atas,
disimpulkan iklan adalah penyajian informasi
Rumusan Masalah nonpersonal, disuarakan atau visual secara terbuka
Berdasarkan latar belakang masalah yang tentang produk, merek, perusahaan yang dijalankan
dikemukakan di atas dan berpijak pada pendekatan melalui media. kehidupan dunia modern saat ini
Consumer Decision Model (CDM), maka masalah sangat bergantung pada iklan. Tanpa iklan, para
penelitian yang dirumuskan sebagai berikut: produsen dan distributor tidak dapat menjual
1) Seberapa besar informasi iklan berpengaruh produk yang diperdagangkan”(Durianto, Sugiarto
terhadap pengenalan merek? & Sitinjak, 2001, P.2).
2) Seberapa besar pengenalan merek berpengaruh
terhadap sikap konsumen? B. Pengertian Efektivitas iklan
3) Seberapa besar pengenalan merek berpengaruh Menurut Widjaja (2010, p.20) kata efek adalah
terhadap keyakinan konsumen? hasil akhir komunikasi yakni sikap dan tingkah laku
4) Seberapa besar sikap konsumen berpengaruh seorang sesuai atau tidak sesuai dengan yang
terhadap minat beli? diinginkan oleh produsen. Efektivitas menurut
5) Seberapa besar keyakinan konsumen Arifin (2002, p.40) adalah setiap komunikasi yang
berpengaruh terhadap minat beli? dilakukan senantiasa menimbulkan efek positif atau
negatif. Sedangkan efektivitas menurut Bayangkara
Tujuan Penelitian (2008, p.14) adalah tingkat keberhasilan perusahaan
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka untuk mencapai tujuannya.
tujuan yang hendak dicapai pada penelitian yang Menurut Shimp (2000, p. 415) kunci periklanan
dilakukan, yaitu: yang berhasil adalah mengembangkan pesan yang
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh informasi menarik yang akan menjangkau para pelanggan
iklan terhadap pengenalan merek. potensial dalam suatu wilayah yang memadahi pada
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh waktu yang tepat, taraf minimal iklan yang efektif
pengenalan merek terhadap sikap konsumen. memiliki beberapa pertimbangan berikut:
1) Iklan harus memperpanjang suara startegi
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pemasaran. Iklan dapat menjadi efektif dengan
pengenalan merek terhadap keyakinan
elemen lain dari startegi komunikasi pemasaran
konsumen.
yang diarahkan dengan baik dan terintegrasi.
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh sikap 2) Periklanan harus menyertakan sudut pandang
konsumen terhadap minat beli. konsumen. Mengingat bahwa para konsumen
5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh membeli manfaat produk, bukan atribut.
keyakinan konsumen terhadap minat beli. 3) Periklanan yang baik harus persuasif.
4) Iklan harus menemukan cara unik untuk
II. URAIAN PENELITIAN menerobos kerumunan iklan.
A.Iklan 5) Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih
Iklan adalah bagian dari bauran promosi (Promotio dari apa yang dapat diberikan. Intinya adalah
n Mix)merupakanbagian dari bauran pemasaran (M sebuah iklan menerangkan secara jujur.
arketing Mix). Iklan diarahkan untuk memotivasi 6) Iklan yang baik mencegah dari strategi yang
seseorang supaya membeli “Advertising aims to berlebihan. Tujuan iklan adalah mempersuasi dan
persuade people to buy“ (Frank Jefkins, 1982, p. mempengaruhi. Penggunaan humor yang tidak
111) . Hal ini perlu diketahui mengingat adanya efektif mengakibatkan orang hanya ingat humornya
perbedaan ruang lingkup antara pemasaran dan saja tanpa ingat pesannya.
promosi. Promosi adalah bagian dari kegiatan
pemasaran. Pemasaran mencakup seluruh proses
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra (2014) 1-12

Trout (2003,p.74) menambahkan agar iklan menyerap informasi yang ada dengan sense yang
dapat efektif hendaknya, “setiap program iklan kuat, sehingga calon konsumen akan mampu
harus dimulai dengan perbedaan produk yang menyaring informasi yang penting.
produsen ingin komunikasikan kepada pemirsa. kedua, perhatian kita jauh lebih dengan persepsi
“Konsumen harus diyakinkan bahwa apabila dengan stimulus. Didefinisikan yang dirasakan
membeli produk yang ditawarkan adalah keputusan sebagai sesuatu yang dirasakan pembeli yang
yang tepat karena memperoleh manfaat. terkena stimulus. Karena kepentingan kita dalam
persepsi, kita mendefinisikan informasi sebagai
C. Model efektifitas iklan persepsi yang disebabkan oleh stimulus. Ukuran
Pengukuran efektivitas iklan cukup kompleks standar persepsi konsumen adalah recall
sehingga dibutuhkan sebuah model. Menurut (menanyakan kembali pendapat konsumen sebagai
Howard (1989, p.27), CDM adalah suatu model masukan). Tapi pertanyaan sederhana tentang apa
yang terdiri dari 6 variabel yang saling yang mengingatkan konsumen biasanya tidak
berhubungan satu dengan yang lain, meliputi: cukup untuk menimbulkan persepsi di benak
Information(F), Brand recognition (B), attitude konsumen. Consumer Decision Model (CDM)
(A), confidence (C),Intention (I), and purchase (P). menunjukkan bahwa informasi (F) dapat
Dalam CDM, masing – masing variabel menyebabkan calon konsumen mengenal suatu
berinteraksi yang saling mendukung dan berakhir brand(B), mengevaluasi merek – merek yang
dengan suatu pembelian (purchase). Alur dari dibutuhkan, menentukan Attitude (A) dan
model tersebut diawali dari pemirsa (calon mengukur seberapa besar confidence (C) konsumen
konsumen) menerima informasi atau Facts (F) dari terhadap suatu merek serta atribut-dan benefit
perusahaan yang menayangkan iklan produk dari lainnya dari suatu produk (Howard, 1989, p.30).
media elektronik atau media cetak. Dari Informasi
tersebut dapat menyebabkan pengenalan merek 2. Pengenalan Merek ( Brand Recognition )
oleh calon konsumen (B: Brand recognition). Variabel kedua adalah tingkatan dimana
Pengenalan merek (B: Brand recognition) yang ada pembeli cukup mengetahui kriteria – kriteria merek
memberikan penguatan terhadap sikap (attitude) yang sudah dikategorikan. Kevin Keller (2005,
dan keyakinan (confidence) terhadap merek produk p.82) menyatakan perusahaan perlu mengetahui
yang ditawarkan oleh perusahaan. Attitude dan sampai sejauh mana merek berada dalam benak
confidence yang kuat atas produk akan mampu konsumen.
menimbulkan minat beli (I:Intention) dalam diri Pengenalan merek didefinisikan sebagai sejauh
calon konsumen yang diwujudkan dalam bentuk mana pembeli tahu mengenai kriteria untuk
pembelian nyata (P:Purchase). mengkategorikan suatu merek. Pengukuran merek
membantu konsumen untuk membangun sikap
D. Variabel Consumer Decision Model (CDM)
terhadap merek dan kepercayaan dalam
Menurut Howard (1989, P.27), Consumer penilaiannya itu. Pengukuran pengenalan merek
Decision Model (CDM) terdiri dari 6 (enam) dapat melalui atribut fisik dari sebuah produk
variabel, yaitu : (1) Information atau Facts, misalkan warna, ukuran, bentuk, tekstur yang
(2)Brand recognition, (3) Attitude, (4)Confidence, berkaitan dengan fungsinya, produk menyebabkan
(5)Intention, and (6) Purchase. Keenam variabel pembeli suka atau tidak suka. Namun konsumen
Consumer Decision Model (CDM) secara singkat membutuhkan informasi yang baik dan fungsinya
dijelaskan sebagai berikut: untuk dapat mengkategorikan merek (Howard,
1989, p.32).
1.Informasi ( Facts )
Variabel pertama yaitu information (F). 3.Sikap ( Attitude )
Menurut Howard (1989, p.28) mendefinisikan Variabel ketiga adalah attitude atau
informasi bahwa fakta yang diperoleh konsumen sikap.berguna bagi pemasaran dalam banyak cara.
dengan stimulus tertentu agar di dapatkan Sebagai contoh, sikap kerap digunakan untuk
penafsiran tentang produk, penafsiran tersebut menilai keefektifan kegiatan pemasaran.
ditunjukkan oleh ketertarikan konsumen sesudah Pertimbangkanlah sebuah kampanye iklan yang
melihat sebuah informasi. Pertama, melalui dirancang untuk menaikkan penjualan dengan
stimulus yang merupakan suatu peristiwa fisik yang meningkatkan sikap konsumen. Sikap menurut
satu atau lebih dari lima organ indera pembeli, Engel, Blackwell dan Miniard (1995, p.53)
melihat, mendengar, mencium, menyentuh, dan didefinisikan sebagai suatu evaluasi menyeluruh
mencicipi, baik secara sadar atau tanpa sadar. yang memungkinkan orang merespons dengan cara
Rangsangan ini dapat terbentuk dengan menguntungkan atau tidak menguntungkan secara
menggunakan brosur, surat kabar, radio, televisi, konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif
dan perkataan yang merupakan sumber informasi yang diberikan.
bagi calon pembeli. Penglihatan dan pendengaran Howard (1989, p.28) mendefinisikan sikap
merupakan dua indra utama yang digunakan untuk sebagai (attitude) sebagai “the consumer’s
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra (2014) 1-12

preference for the brand” (preferensi konsumen Variabel kelima yaitu Intention (I). Menurut
terhadap merek). Sikap terhadap merek, bagian dari Howard (1989, p.35) mendefinisikan minat beli
citra merek, didefinisikan sebagai sejauh mana sebagai ”Intention to buy is defined as a mental
pembeli mengharapkan merek untuk menghasilkan state that reflect the buyer’s plan to buy some
kepuasan dari kebutuhan khususnya. specified number of units of a particular brand in
Dalam sikap terkandung suatu penilaian some specified time period”.Pernyataan tersebut
emosional yang dapat berupa suka, tidak suka, menjelaskan minat beli merupakan pernyataan
senang, sedih, benci, dan sebagainya (Soeleman, mental dari konsumen yang merefleksikan rencana
2005, p.115). Hal ini sesuai dengan pendapat pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
Sarwono (2004, p.97) yang menyatakan Intention (I) merupakan pernyataan mental
menyatakan, “secara umum sikap dapat dirumuskan konsumen yang merefleksikan suatu rencana
sebagai kecenderungan untuk berespon (secara pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu
positif dan negatif) terhadap orang, objek atau (Durianto, Sugiarto, Widjaja, & Supratikno, 2003,
situasi tertentu”. p.109). Pengetahuan akan intention sangat
Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap diperlukan pemasar untuk mengetahui intention
yang mendukung terhadap produk sering konsumen terhadap suatu produk maupun untuk
tergantung pada sikap konsumen terhadap iklan itu memprediksi perilaku konsumen di masa
sendiri. Iklan yang diminati lebih menghasilkan mendatang. Dengan kata lain, pemasar sangat perlu
sikap yang positif terhadap produk Sikap yang mengetahui intention konsumen atas suatu produk.
positif meningkatkan Attitude (A) konsumen atas Intention (I) terbentuk dari attitude (A)
produk dan meningkatkan Intention(I) konsumen konsumen terhadap produk dan confidence (C)
untuk membeli produk. konsumen terhadap kualitas produk. Semakin tinggi
Confidence terhadap kualitas produk dan attitude
4.Kepercayaan Konsumen ( Confidence ) konsumen atas merek produk, maka akan semakin
tinggi intention seseorang.
Variabel keempat adalah Confidence (C).
Menurut Howard (1989, p.34) mendefinisikan
E. Kerangka Konseptual
“Confidence is defined as the buyer’s degree of
certainty that his evaluative judgement of a brand
is correct.” Pernyataan tersebut menjelaskan
keyakinan merupakan tingkat kepercayaan
konsumen atas hasil keputusannya mengenai suatu
merek produk yang dinilai benar.
Santoso (2001, p.151) menjelaskan “keyakinan
konsumen yaitu kepercayaan konsumen akan suatu
atribut, atau bagaimana konsumen menilai kinerja Gambar 1
atribut dari suatu produk.” Keyakinan konsumen Kerangka Konspetual
datang dari apa yang telah dilihat kemudian F. Hipotesis
terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat Hipotesa adalah jawaban sementara atas
atau karakteristik suatu obyek dan setelah itu masalah yang ada, yang harus diuji kebenarannya
mereka mengetahui produk tersebut. Sekali (Arcana, 1996, p.66). Hipotesa yang diajukan pada
kepercayaan terbentuk, maka akan menjadi dasar penelitian ini adalah :
pengetahuan seseorang mengenai apa yang H1:Diduga informasi iklan berpengaruh signifikan
diharapkan dari informasi dari pesan tersebut. positif terhadap pengenalan merek.
H2:Diduga pengenalan merek berpengaruh
Russel dan Lane (1990) menjelaskan keyakinan signifikan positif terhadap sikap konsumen.
konsumen terhadap merek tertentu terus meningkat H3:Diduga pengenalan merek berpengaruh
jika apa yang diperkirakan dapat dijelaskan dan signifikan positif terhadap keyakinan
digambarkan melalui keterbatasan merek lain. konsumen.
Keyakinan konsumen dapat meningkat jika calon H4:Diduga sikap konsumen berpengaruh signifikan
konsumen telah mendapatkan keterangan yang positif terhadap minat beli.
jelas, yang didapat dari informasi sebuah iklan yang H5:Diduga keyakinan konsumen berpengaruh
ditayankan berulang (Durianto, Sugiarto, Widjaja & signifikan positif terhadap minat beli.
Supratikno, 2003, p.108). Keyakinan konsumen
juga dapat meningkat ketika konsumen memikirkan
III. METODE PENELITIAN
kembali informasi iklan (Howard, 1989, p. 34). A. Populasi dan Sampel
Meningkatnya confidence (C) akan meningkatkan Menurut Sugiyono (2007), populasi adalah
Intention (I) konsumen untuk membeli produk wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
(purchase).
subyek yang memiliki karakteristik tertentu yang
5.Minat Beli Konsumen ( Intention ) kemudian ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra (2014) 1-12

dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini 3. Attitude (A), adalah respon suka atau tidak
populasi yang digunakan adalah seluruh pemirsa suka terhadap produk tersebut. Attitude pemirsa
yang pernah melihat iklan kosmetik Wardah. atas kosmetik Wardah melalui pernyataan sebagai
Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek berikut:
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh (A1). Saya menyukai tekstur ringan kosmetik
populasi. Menurut Hair et al (2010), ukuran sampel Wardah yang dapat menimbulkan pesona karakter
minimum dalam penelitian adalah sebanyak 100 lembut pada wajah.
responden. Jumlah responden didapat berdasarkan (A2). Saya menyukai variasi warna alami kosmetik
teori yang dikemukakan oleh Ferdinand (2005, Wardah yang menarik dalam mengekspresikan
p.47) yaitu ukuran sampel yang sesuai antara 100- sebuah kecantikan.
200. Maka dari itu, penelitian ini sampel yang (A3). Saya menyukai kosmetik Wardah yang dapat
digunakan adalah sebanyak 110 responden remaja menghasilkan kesan segar pada wajah dengan
wanita di Surabaya yang melihat tayangan iklan riasan halus tanpa kilap.
kosmetik Wardah. (A4). Saya menyukai Kosmetik Wardah yang dapat
membuat riasan wajah tetap terlihat cantik alami
B. Definisi Operasional Variabel selama beraktivitas sepanjang hari.
Definisi operasional dari variabel-variabel (A5). Saya menyukai kosmetik Wardah yang dapat
yang dianalisis dalam penelitian ini adalah : meningkatkan kepercayaan diri walaupun
1. Information (F) Information dalam penelitian beraktivitas di luar ruangan sepanjang hari.
ini terkait fakta yang terdapat dalam informasi yang
diukur melalui stimuli iklan meliputi suara, musik, 4. Confidence (C), merupakan tingkat konsumen
kata- kata yang terlihat, gambar, warna, dan yang menyatakan kepercayaan penilaiannya
gerakan yang diwujudkan melalui pernyataan terhadap suatu produk yang dinilai benar dan
berikut: keyakinan calon konsumen datang dari apa yang
(F1).Suara “Wardah, exclusive series kemewahan telah dilihat terkait objek, manfaat produk.
untuk kesempurnaan dalam hidupku” dalam pesan Confidence pemirsa atas kosmetik Wardah melalui
iklan menggambarkan riasan kosmetik Wardah pernyataan berikut:
yang mendukung kesempurnaan penampilan (C1).Saya yakin kosmetik Wardah memiliki tekstur
seorang wanita. ringan yang dapat membuat kulit halus, lembut
(F2). Warna cerah alami tahan lama terlihat jelas serta dapat mempertegas kecantikan alami.
dalam pesan iklan kosmetik Wardah yang (C2).Saya yakin kosmetik Wardah memiliki variasi
disampaikan melalui Dewi sandra. warna lembut di kulit yang dapat memberikan efek
(F3). Dalam pesan iklan Kosmetik Wardah riasan segar alami pada wajah.
disampaikan bahwa riasan yang digunakan oleh (C3).Saya yakin pada kualitas kosmetik Wardah
Dewi Sandra membuat wajah lebih segar serta yang dapat mengatasi kulitberminyak sepanjang
bebas kilap. hari.
(F4). Musik Beat mendukung penyampaian pesan (C4).Saya yakin kosmetik Wardah memiliki
iklan kosmetik Wardah yang mendukung aktivitas kualitas yang membuat riasan tahan lama dengan
wanita aktif seperti yang diperankan Dewi Sandra. tidak cepat luntur di wajah.
(F5).Movement yang dilakukan Dewi Sandra dalam (C5).Saya yakin pada kualitas kosmetik Wardah
iklan menunjukkan kosmetik Wardah dapat yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat
digunakan untuk aktivitas di luar ruangan. sinar matahari.

2. Brand Recognition (B), pengenalan merek 5. Intention (I), adalah suatu pernyataan mental
dapat diketahui dari kriteria-kriteria merek yang dari calon konsumen yang merefleksikan rencana
sudah dikategorikan melalui aspek-aspek fisik dan pembelian suatu produk terhadap merek tertentu.
benefit dari produk kosmetik Wardah yang Intention pemirsa atas produk kosmetik Wardah
diimplementasikan melalui pernyataan berikut ini: melalui pernyataan berikut:
(B1).Kosmetik Wardah memiliki tekstur ringan (I1). Saya berminat untuk membeli kosmetik
pada kulit. Wardah yang menyampaikan pesan iklannya
(B2).Kosmetik Wardah memiliki pilihan warna kepada perempuan untuk dapat menampilkan
alami yang bervariasi. kecantikan melalui kesempurnaan riasan secara
(B3).Kosmetik Wardah mengandung oil control alami.
solutions. (I2). Saya berminat untuk membeli kosmetik
(B4).Kosmetik wardah memiliki kualitas kosmetik Wardah yang memiliki bahan dasar yang nyaman
yang bersifat tahan lama (waterproof) di kulit. serta aman digunakan pada kulit wajah.
(B5).Kosmetik Wardah memiliki kualitas sebagai (I3).Saya berminat membeli kosmetik Wardah
UV Protection. karena saya menyukai kosmetik yang dapat
membuat penampilan semakin mempesona dengan
menonjolkan kecantikan alami.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra (2014) 1-12

(I4).Saya berminat membeli kosmetik wardah yang menghitung construct reliability sebagai
saya yakini kualitas Wardah dapat membuat riasan berikut:
tahan lama, lembut, segar serta melindungi
kesehatan kulit sesuai kebutuhan saya.
(I5).Secara keseluruhan, saya berminat membeli
kosmetik Wardah. Sumber : Ferdinand, 2002, p.23

C. Teknik Analisis Data IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Structural Equation Modeling (SEM) A. Profil Responden
merupakan teknik statistik multivariat yang Berikut merupakan deskriptif responden dari
merupakan kombinasi antara analisis faktor dan penelitian ini, dari total 110 responden dapat
analisis regresi (korelasi). SEM yang digunakan diketahui :
dioperasikan melalui program AMOS versi 20. Tabel 1
SEM bertujuan untuk menguji hubungan – Deskriptif Profil Responden
hubungan antar variabel yang ada pada sebuah
model. Pemodelan penelitian melalui SEM
memungkinkan seorang peneliti dapat menjawab
pertanyaan penelitian yang bersifat regresif maupun
dimensional (yaitu mengukur dimensi-dimensi dari
sebuah konsep) (Ferdinand,2002). SEM juga dapat
mengidentifikasi dimensi-dimensi sebuah konsep
atau konstruk dan pada saat yang sama SEM juga
dapat mengukur pengaruh atau derajat hubungan
faktor yang akan diidentifikasikan dimensi-
dimensinya (Ferdinand, 2002).
1. Analisis Structural Equation Model (SEM)
Alat analisis ini digunakan untuk menguji
sebuah measurement model. Tujuan dari analisis
faktor konfirmatori ini adalah untuk mengetahui
apakah indikator – indikator yang tersedia benar –
benar dapat menjelaskan sebuah variabel laten
(kontruk). Menilai kecocokan model pengukuran
(Measurement model fit). Dengan uji validitity
Convergent dan Reliability Construct sebagai B. Analisis Structural Equation Model (SEM)
berikut : 1. Variabel Information
a) Uji Convergent Validity Tabel 2
Uji Convergent Validity digunakan untuk Hasil Analisis Confirmatory Model (Convergent
mengukur sah atau valid tidaknya sebuah Validity dan Reliability Construct)
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pernyataan di dalamnya mampu
mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh
kuesioner tersebut. Menurut Igbarian et.al.,
yang menggunakan guidelines dari Hair et.al.,
(2010), tentang relative importance and
significant of the factor loading of each item,
menyatakan bahwa muatan faktor standar Indikator pada variabel information mempunyai
(standardized loading factors) ≥ 0,50 adalah nilai standardized regression weight lebih besar
‘very significant’. Suatu indikator dikatakan dari 0.50 sehingga indikator-indikator tersebut telah
valid secara statistik apabila koefisien bobot memenuhi convergent validity. Diketahui pula nilai
faktor signifikan. Tujuan pengujian ini adalah construct reliability bernilai di atas 0.7, sehingga
untuk mengetahui seberapa tepat variabel- telah memenuhi reliability construct.Disimpulkan
variabel manifes dapat menjelaskan variabel bahwa indikator-indikator yang membentuk
laten yang ada. information telah valid dan reliabel.
b. Uji Reliability Construct :
Reliabilitas berkaitan erat dengan 2. Variabel Brand Recognition
konsistensi variabel dalam mengukur konstruk Tabel 3
latennya. Construct Reliability dapat dikatakan Hasil Analisis Confirmatory Model (Convergent
baik jika construct reliability > 0,7 dan nilai Validity dan Reliability Construct)
Variance Extracted > 0,5 . Formula untuk
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra (2014) 1-12

Indikator pada variabel brand recognition Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa
mempunyai nilai standardized regression weight semua indikator pada variabel intention mempunyai
lebih besar dari 0.50 sehingga indikator-indikator nilai standardized regression weight lebih besar
tersebut telah memenuhi convergent validity. dari 0.50 sehingga indikator-indikator tersebut telah
Diketahui pula nilai construct reliability bernilai di memenuhi convergent validity. Diketahui pula nilai
atas 0.7, sehingga telah memenuhi reliability construct reliability bernilai di atas 0.7,
construct. Disimpulkan bahwa indikator-indikator Disimpulkan bahwa indikator-indikator yang
yang membentuk brand recognition telah valid dan membentuk intention telah valid dan reliabel.
reliabel.
b. Structural Model
3. Variabel Attitude:
Tabel 4
Hasil Analisis Confirmatory Model (Convergent
Validity dan Reliability Construct)

Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa


semua indikator pada variabel attitude mempunyai
nilai standardized regression weight lebih besar
dari 0.50 sehingga indikator-indikator tersebut telah
memenuhi convergent validity. Diketahui pula nilai
construct reliability bernilai di atas 0.7, sehingga Gambar 2. Struktural Model
telah memenuhi reliability construct. Disimpulkan Hasil uji goodness of fit adalah sebagai berikut :
bahwa indikator-indikator yang membentuk Tabel 7
attitude telah valid dan reliabel. Uji Goodness of Fit

4. Variabel Confidence
Tabel 5
Hasil Analisis Confirmatory Model (Convergent
Validity dan Reliability Construct)

Tabel 8
Nilai R-square
Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa
semua indikator pada variabel confidence
mempunyai nilai standardized regression weight
lebih besar dari 0.50 sehingga indikator-indikator
tersebut telah memenuhi convergent validity.
Diketahui pula nilai construct reliability bernilai di
atas 0.7, sehingga telah memenuhi reliability
construct. Disimpulkan bahwa indikator-indikator
yang membentuk confidence telah valid dan Berdasarkan Tabel 8 diketahui nilai R-Square
reliabel. untuk Kepuasan Pelanggan sebesar 0,159, memiliki
5. Variabel Intention arti Nilai R-Square untuk brand recognation adalah
Tabel 6 sebesar 0.323 memiliki arti bahwa prosentase
Hasil Analisis Confirmatory Model (Convergent besarnya pengaruh brand recognation terhadap
Validity dan Reliability Construct) information adalah sebesar 32.3%.
Nilai R-Square untuk attitude adalah sebesar
0.394 memiliki arti bahwa prosentase besarnya
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra (2014) 1-12

pengaruh attitude tehadap brand recognation iklan berpengaruh positif terhadap pengenalan
adalah sebesar 39.4% . merek, artinya bahwa semakin baik informasi iklan,
Nilai R-Square untuk confidence adalah sebesar maka semakin baik pula pengenalan merek. Dengan
0.380 memiliki arti bahwa prosentase besarnya kata lain, informasi iklan kosmetik Wardah yang
pengaruh confidence tehadap brand recognation diperankan oleh Dewi Sandra efektif karena dapat
adalah sebesar 38%. diterima oleh responden dengan baik sehingga
Nilai R-Square untuk intention adalah sebesar mereka dapat mengenali merek kosmetik Wardah
0.478 memiliki arti bahwa prosentase besarnya sebagai merek kosmetik yang dapat menampilkan
pengaruh attitude dan confidence tehadap intention kecantikan riasan alami tahan lama.
adalah sebesar 47.8%. Berdasarkan hasil analisa deskripsi, diketahui
pada variabel Information yang memiliki nilai rata-
c. Uji Hipotesis rata paling tinggi adalah indikator F3 dan F5 yaitu
Berikut merupakan hasil uji hipotesis yang “Dalam pesan iklan kosmetik Wardah disampikan
dihasilkan structural model : bahwa riasan yang digunakan oleh Dewi Sandra
Tabel 9 membuat wajah lebih segar serta bebas kilap” dan
Uji Hipotesis “Movement yang dilakukan Dewi Sandra dalam
iklan menunjukkan kosmetik Wardah dapat
digunakan untuk beraktivitas di luar ruangan”,
dengan nilai rata-rata sebesar 4,15. Artinya pesan
iklan kosmetik Wardah yang disampaikan membuat
kualitas kosmetik wardah yang membuat wajah
dapat tampak lebih segar, bebas kilap dan dapat
digunakan untuk beraktivitas di luar ruangan.
Hal ini mendukung pernyataan Webster et al
(1999) yang menyatakan informasi dalam iklan
Pengaruh antar variabel dikatakan bersifat mendukung pengenalan merek kepada pemirsa.
signifikan jika nilai probability lebih kecil dari nilai Selain itu, menurut Durianto, dkk, 2001, p.54 yang
α = 0,05. Sehingga diketahui bahwa berdasarkan menyatakan informasi iklan mendukung
Tabel 11, terdapat hubungan yang signifikan antara pengenalan merek agar lebih dikenal oleh publik
variabel Information terhadap Brand Recognition, yang dapat berpengaruh pada sikap dan keyakinan
Brand Recognition, terhadap Attitude, dan konsumen.
Confidence serta Attitude, dan Confidence terhadap 2. Pengenalan Merek Berpengaruh Terhadap Sikap
Intention. Konsumen
Hasil penelitian terungkap bahwa pengenalan
D. Pembahasan merek berpengaruh signifikan positif lebih besar
Iklan telah berfungsi sebagai ujung tombak terhadap sikap dari pada keyakinan atas merek
perusahaan dalam menembus pasar yang semakin kosmetik Wardah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
ketat. Agar suatu pesan iklan di media elektronik regression weight yang positif (0,628) dan nilai
menjadi efektif, proses pengiriman harus probability lebih kecil 0,05. Hasil analisis tersebut
berhubungan dengan proses penerimaan si menunjukkan pengenalan merek berpengaruh
penerima (target audience), untuk itu komunikator cukup besar secara positif dan signifikan terhadap
(perancang iklan) harus dapat merancang pesan sikap atas merek, artinya bahwa semakin tinggi
agar menarik perhatian sasarannya (Zuraida dan pengenalan merek kosmetik Wardah, maka
Chasanah, 2001, p.3). Salah satu model yang dapat semakin tinggi sikap atas merek Wardah. Hal ini
digunakan untuk mengukur efektivitas iklan menunjukkan merek kosmetik Wardah yang
kosmetik Wardah adalah Consumer Decision dikenal baik oleh konsumen mempengaruhi sikap
Model (CDM), dengan 5 (lima) variabel yang responden pada merek tersebut yang selanjutnya
saling berhubungan (interrelated variables), dapat mempengaruhi minat beli konsumen.
meliputi : F (Information), B (Brand Recognition), Berdasarkan hasil analisa deskripsi, diketahui
A (Attitude), C (Confidence), I(intention) (Howard, responden menyatakan pengenalan merek kosmetik
1989, p.27-36). Wardah dalam iklan efektif dengan hasil penilaian
yang menyatakan variabel Brand Recognition
1. Informasi Iklan berpengaruh terhadap memiliki nilai rata-rata indikator paling tinggi pada
Pengenalan Merek. indikator B5 adalah “Kosmetik Wardah memiliki
Hasil penelitian terungkap bahwa informasi kandungan sebagai UV Protection.” sebesar 4,06
iklan berpengaruh signifikan positif terhadap artinya kualitas kosmetik wardah juga didukung
pengenalan merek kosmetik Wardah. Hal ini oleh kandungan UV Protection agar kulit tidak
ditunjukkan oleh nilai regression weight yang mudah terbakar akibat sinar matahari.
positif 0,568 dan nilai probability lebih kecil dari Hal ini mendukung pernyataan Howard (1989,
0,05. Hasil analisis tersebut menunjukkan informasi p.28) mendefinisikan sikap terhadap merek sejauh
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra (2014) 1-12

mana pembeli mengharapkan merek untuk Keyakinan atas merek berpengaruh signifikan
menghasilkan kepuasan dari kebutuhan khususnya. positif terhadap minat beli konsumen atas kosmetik
3. Pengenalan Merek Berpengaruh Terhadap Wardah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai regression
Keyakinan Konsumen weight yang positif (0,597) dan nilai probability
Pengenalan merek berpengaruh signifikan lebih kecil 0,05. Hasil analisis tersebut
positif terhadap keyakinan atas merek kosmetik menunjukkan keyakinan atas merek berpengaruh
Wardah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai regression secara positif dan signifikan terhadap minat beli
weight yang positif (0,617) dan nilai probability konsumen, artinya bahwa semakin tinggi keyakinan
lebih kecil dari 0,05. Hasil analisis tersebut atas merek maka semakin tinggi pula minat beli
menunjukkan pengenalan merek kosmetik wardah konsumen.
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Berdasarkan hasil analisa deskripsi, diketahui
keyakinan atas merek Wardah, artinya bahwa pada variabel Intention yang memiliki nilai rata-
semakin tinggi pengenalan merek kosmetik Wardah rata paling tinggi pada indikator I4 adalah “Saya
maka semakin tinggi keyakinan atas merek wardah. berminat membeli kosmetik wardah yang saya
Berdasarkan hasil analisa deskripsi, diketahui yakini kualitas Wardah dapat membuat riasan tahan
bahwa iklan kosmetik wardah efektif dengan lama, lembut, segar, serta melindungi kesehatan
jawaban responden yang sebagian besar pada kulit sesuai kebutuhan saya”, dengan nilai rata-rata
variabel Confidence dengan memilih indikator yang sebesar 4,14. Artinya iklan kosmetik Wardah dapat
paling tinggi pada indikator C2 yaitu “Saya yakin menyampaikan kualitas kosmetik wardah yang
kosmetik Wardah memiliki variasi warna lembut di membuat pemirsa yakin bahwa dengan penggunaan
kulit yang dapat memberikan efek riasan segar kosmetik Wardah dapat membuat riasan tahan
alami pada wajah.” Sebesar 4,05. Artinya iklan lama, lembut, segar, serta melindungi kesehatan
kosmetik Wardah meyakinkan pemirsa bahwa kulit sesuai kebutuhan.
kosmetik Wardah memiliki variasi warna lembut di Menurut Howard (1989) menjelaskan bahwa
kulit. meningkatnya confidence (C) akan meningkatkan
Hal ini di dukung oleh pernyataan Santoso (2001, Intention (I) konsumen untuk membeli produk
p.151) yang menjelaskan “keyakinan konsumen (purchase).
yaitu kepercayaan konsumen akan suatu atribut,
atau bagaimana konsumen menilai kinerja atribut V. KESIMPULAN DAN SARAN
dari suatu produk.” Keyakinan konsumen datang A. Kesimpulan
dari apa yang telah dirasakan, dilihat kemudian Kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti
terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat yaitu iklan kosmetik Wardah terbukti efektif dan
atau karakteristik suatu obyek dan setelah itu juga keberadaan iklan kosmetik Wardah dapat
mereka mengetahui produk tersebut. menjawab fenomena yang ada yaitu walaupun iklan
4. Sikap Berpengaruh Terhadap Minat Beli di televisi banyak, konsumen masih tetap
Sikap atas merek berpengaruh signifikan positif memperhatikan iklan kosmetik Wardah, konsumen
terhadap minat beli kosmetik Wardah. Hal ini masih mengerti pesan iklan kosmetik wardah yang
ditunjukkan oleh nilai regression weight yang disampaikan, walaupun kosmetik Wardah
positif (0,520) dan nilai probability lebih kecil dari merupakan kosmetik halal yang saat ini baru gencar
0,05. Hasil analisis tersebut menunjukkan sikap memperkenalkan produk mereka secara intensif
atas merek berpengaruh secara positif dan ternyata merek Wardah dapat cepat di kenal oleh
signifikan terhadap minat beli, artinya bahwa masyarakat. Berikut kesimpulan yang didapatkan
semakin tinggi sikap atas merek maka semakin oleh peneliti dari hasil analisa model adalah
tinggi pula minat beli konsumen. 1.Information (informasi) iklan memiliki pengaruh
Berdasarkan hasil analisa deskripsi, diketahui yang signifikan terhadap Brand Recognition dengan
iklan kosmetik wardah efektif dengan jawaban nilai probability sebesar 0.000 kurang dari 0.05
responden pada variabel Attitude yang memiliki (α=5%) dan terbukti bahwa Information memiliki
indikator paling tinggi pada indikator A1 yaitu pengaruh positif dengan nilai standardized
“Saya menyukai tekstur ringan kosmetik Wardah regression weight terhadap brand recognition
yang dapat menimbulkan pesona karakter lembut sebesar 0.568 pada iklan kosmetik Wardah.
pada wajah” Sebesar 4,13. Artinya iklan kosmetik Artinya, informasi iklan terkait keunggulan merek
Wardah disukai oleh pemirsa karena kualitas Wardah yang disampaikan dengan stimuli seperti
kosmetik Wardah dapat menghasilkan kesan segar gerak, musik, movements, pesan iklan terkait
pada wajah dengan riasan halus tanpa kilap. tekstur, kualitas dari merek Wardah jelas dan
Hal ini didukung oleh pendapat Sutisna (2001, efektif. Sehingga, Information yang disampaikan
p.32) yang menyatakan ketika seorang konsumen jelas, maka Brand Recognition yang diterima
memperoleh respon positif atas iklan yang efektif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
ditayangkan, dari sana akan terjadi penguatan. Information secara signifikan positif mempengaruhi
5. Keyakinan Berpengaruh Terhadap Minat Beli Brand Recognition kosmetik Wardah.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra (2014) 1-12

2.Brand Recognition (pengenalan merek) kosmetik karena itu, dapat disimpulkan bahwa Confidence
Wardah dalam iklan memiliki pengaruh yang signifikan positif mempengaruhi Intention
signifikan terhadap Attitude dengan nilai konsumen atas kosmetik Wardah.
probability sebesar 0.000 kurang dari 0.05 (α=5%)
dan Brand Recognition memiliki pengaruh positif B. Saran
dengan nilai standardized regression weight Sesuai dengan analisa deskriptif jawaban
terhadap attitude sebesar 0.628. Artinya, iklan responden yang dihasilkan dalam penelitian, maka
kosmetik Wardah efektif karena dapat menjawab peneliti memebrikan saran untuk peningkatan iklan
kebutuhan konsumen akan kecantikan alami dengan Kosmetik Wardah yang diperankan oleh Dewi
Wardah. Sehingga, semakin tinggi dan positif Sandra yaitu
Brand Recognition yang disampaikan seperti 1. Untuk information nilai mean indikator F4
tekstur hingga kualitas kosmetik, maka konsumen cukup rendah dibandingkan lainnya sebesar 3,98
akan semakin meningkatkan Attitude positif yaitu “Musik Beat mendukung penyampaian pesan
konsumen terhadap merek. Oleh karena itu, dapat iklan kosmetik Wardah yang mendukung aktivitas
disimpulkan bahwa Brand Recognition secara wanita aktif seperti yang diperankan Dewi Sandra”.
signifikan positif mempengaruhi Attitude konsumen Di sini, seharusnya kesesuaian Background music
atas kosmetik Wardah. beat dengan pesan yang disampaikan hendaknya
3.Brand Recognition (pengenalan merek) memiliki disesuaikan, apabila untuk wanita aktif seharusnya
pengaruh yang signifikan terhadap Confidence Background music beat lebih energik agar pemirsa
sebesar 0.000 kurang dari 0.05 (α=5%) dan yang menonton iklan kosmetik Wardah dapat lebih
pengaruh positif Brand Recognition dengan nilai semangat yang memang sesuai dengan karakter
standardized regression weight terhadap confidence wanita aktif yang ingin disampaikan.
sebesar 0.617. Artinya, iklan kosmetik Wardah 2. Untuk Brand Recognition nilai mean indikator
yang disampaikan efektif karena dapat B1 dan B3 cukup rendah dibandingkan lainnya
meningkatkan keyakinan konsumen atas tekstur sebesar 3,95 yaitu “Kosmetik Wardah memiliki
serta kualitas kosmetik Wardah yang mendukung tekstur ringan pada kulit dan Kosmetik Wardah
kecantikan alami. Sehingga, semakin tinggi dan mengandung oil control solutions”. Iklan kosmetik
positif Brand Recognition yang disampaikan, maka Wardah hendaknya lebih jelas menampilkan aspek
konsumen akan semakin yakin atas merek. Oleh – aspek fisik kosmetik Wardah seperti bentuk
karena itu, dapat disimpulkan bahwa Brand kemasan menarik, mudah dibawa, mengenalkan
Recognition secara signifikan positif kualitas produk kosmetik Wardah yang dapat
mempengaruhi Confidence konsumen atas digunakan oleh berbagai macam jenis kulit
kosmetik Wardah. meskipun kulit berminyak sekalipun dan tekstur
4. Attitude (sikap) memiliki pengaruh yang kosmetik yang tidak menggumpal di kulit.
signifikan terhadap Intention dengan nilai Diharapkan tujuan brand recognition yang tercipta
probability sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05 mampu memenuhi kebutuhan dan kenginan
(α=5%) dan Attitude memiliki pengaruh positif pemirsa dalam membentuk sikap yang positif.
dengan nilai standardized regression weight 3. Untuk Attitude nilai mean indikator A5 cukup
terhadap intention sebesar 0.520. Artinya, Attitude rendah dibandingkan lainnya sebesar 4,03 yaitu
positif konsumen membuktikan iklan kosmetik “Saya menyukai kosmetik Wardah yang dapat
Wardah efektif mendorong konsumen untuk meningkatkan kepercayaan diri walaupun
berminat melakukan pembelian. Sehingga, semakin beraktivitas di luar ruangan sepanjang hari”. Iklan
tinggi dan positif Attitude dalam diri konsumen kosmetik Wardah hendaknya mampu menampilkan
terhadap Wardah, maka konsumen akan semakin variasi- variasi warna yang menarik, kualitas
berminat melakukan pembelian. Oleh karena itu, kosmetik yang tahan lama ketika beraktivitas
dapat disimpulkan bahwa Attitude signifikan positif sepanjang hari dapat digambarkan, sehingga
mempengaruhi Intention konsumen atas kosmetik konsumen akan lebih tertarik dan dapat
Wardah. meningkatkan attitude yang positif untuk memilih
5.Confidence (keyakinan) memiliki pengaruh yang kosmetik Wardah terutama bagi calon konsumen.
signifikan terhadap Intention dengan nilai 4. Untuk Confidence nilai mean indikator C3 dan
probability sebesar 0.001 kurang dari 0.05 (α=5%) C4 cukup rendah dibandingkan lainnya sebesar
dan Confidence memiliki pengaruh positif dengan 3,93 yaitu “Saya yakin pada kualitas kosmetik
nilai standardized regression weight terhadap Wardah yang dapat membuat riasan wajah bebas
intention sebesar 0.597. Artinya, iklan kosmetik kilap dari kulit berminyak sepanjang hari dan Saya
wardah efektif karena dapat meningkatkan yakin kosmetik Wardah memiliki kualitas yang
keyakinan konsumen atas tekstur dan kualitas membuat riasan tahan lama dengan tidak cepat
merek Wardah untuk mendorong minat pembelian. luntur di wajah”. Iklan kosmetik Wardah
Sehingga, semakin tinggi tingkat Confidence hendaknya dapat menyampaikan keunggulan
konsumen terhadap Wardah, maka konsumen akan kosmetik Wardah yang bebas kilap meskipun
semakin berminat melakukan pembelian. Oleh
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra (2014) 1-12

digunakan oleh segala jenis kulit dan tidak mudah [10]Bilson Simamora. (2004). Riset Pemasaran:
luntur ketika digunakan sepanjang hari. Falsafah, Teori, dan Aplikasi. PT. Gramedia
5. Untuk Attitude nilai mean indikator I2 cukup Pustaka Utama, Jakarta.
rendah dibandingkan lainnya sebesar 3,93 yaitu [11]Blaxter, Loraine et al. (2001). How to
“Saya berminat untuk membeli kosmetik Wardah Research, 2nd edition. Buckingham: Open
yang memiliki bahan dasar yang nyaman serta University Press.
aman digunakan pada kulit wajah”. Peneliti [12]CiputraEntrepreneurship. (2014). “Nielsen:
menyarankan agar tidak hanya mencantumkan Periklanan tumbuh 32% sepanjang 2013, iklan
tulisan dan logo halal hanya pada produk kosmetik tv mendominasi“ Retrieved 26 Maret,
Wardah saja, tetapi juga di semua media promosi 2014,fromhttp://www.ciputraentrepreneurship.c
seperti iklan agar konsumen dapat semakin yakin om/studi-kasus/nielsen-periklanan-internet-
dan percaya akan kualitas serta kemananan tumbuh-32-sepanjang-2013-iklan-tv-masih-
kosmetik Wardah. mendominasi
6. Penulis menyarankan, untuk penelitian [13]Dharmmesta,B.S dan Irawan. (1990).
selanjutnya, sebaiknya sampel yang diambil lebih Manajemen Pemasaran Modern.(edisi 2).
dari 110 responden untuk penelitian ini karena Yogyakarta: Liberti.
sesuai dengan uji Adjusted Goodness of Fit Index [14]Djaja, S, dkk. (2002). Kebijakan Dalam
(AGFI) nilainya (0,784) kurang dari 0,90 sehingga Kesehatan Reproduksi, edisi 1. Jakarta.
tidak Fit. [15]Durianto, D., Sugiarto, & T.Sitinjak. (2001).
7. Penulis juga menyarankan pada peneliti Strategi menaklukan pasar melalui riset ekuitas
selanjutnya untuk dapat menambahkan variabel lain dan perilaku konsumen. Jakarta: Gramedia.
yang dapat mendukung minat beli konsumen. [16] , Sugiarto, A.W. Widjaja, & H.Supratikno.
(2003).Invasi pasar dengan iklan yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
[1]Aaker, David A. & Myers, John G. 1987. [17]Effendy, Onong Uchjana. (2002). Komunikasi
Advertising Management. Third Edition.New Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
York : Prentice Hall. Rosdakarya.
[2]Alo Liliweri. (1992). Dasar-Dasar Komunikasi [18] . (2003). Ilmu Komunikasi Teori dan
Periklanan. Bandung: Citra Aditya. Praktek. Cetakan kesembilanbelas. Bandung.
[3]Anggusti, Martono, 2010. Tanggung jawab PT Remaja Rosdakarya.
Sosial Perusahaan. Bandung: Books Terrace [19]Engel, J.F., Roger D.B., & Paul W.M. (1995).
&Library. Perilaku Konsumen (ed.VI) (F.X.Budiyanto,
[4]Anwar, Arifin. (2002). Ilmu Komunikasi Sebuah Trans.). Jakarta: Binarupa Aksara.
Pengantar Ringkas. Jakarta: Rajawali Press. [20]Ferdinand, Agusty. 2002. Structural Equation
[5]Anwar, Syaiful. (2013). “Analisa Consumer Modelling dalam Penelitian Manajemen.
Decision Model (CDM) Untuk mengukur Semarang: FE UNDIP.
Efektivitas Iklan Coca-Cola Versi Piala Dunia [21]Fornell, C., dan Larcker, D. (1981),
2010 Di Televisi (Studi Kasus Pada Mahasiswa “Evaluating Structural Equation Models with
Universitas Trunojoyo Madura), Manajemen, Unobservable Variable and Measurement
fakultas ekonomi, Universitas Trunojoyo Error”, Journal of Marketing Research, Vol. 18,
Madura. hal. 39 – 50.
[6] Arcana., Nyoman (1996). Interpretasi regresi [22]Granat, J.P. (2003).Persuasive advertising for
dan korelasi berganda.Surabaya:Fakultas entrepreneurs and small business owners.
ekonomi. Universitas katolik widya mandala. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
[7] Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu [23]Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., &
pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Anderson, R. E. (2010). Multirative Data
[8]Astriyani,Indri;Syamsun,Muhammad;Indrawan, Analysis: A Global Perspective (7th ed.). New
Dikky. (2011)."Analisis Efektivitas Iklan Jersey: Pearson Prentice Hall.
Televisi dan Faktor yang Mempengaruhi [24]Howard, J.A. (1989). Consumer Behavior in
Keputusan Pembelian Es Krim Wall’s Magnum marketing strategy. Englewood Clifs: Prentice
Berdasarkan Karakteristik Gender (Studi Kasus Hall, Inc.
Mahasiswa Program Strata-1 IPB). Jurnal [25]Jefkins, Frank. 1982. Introduction To
Manajemen dan Organisasi Vol II no. 3, Marketing, Advertising And Public Relation.
Desember 2011. London: Memilland Press Ltd.
[9]Beritasatu. (2011). Orang Indonesia Menonton [26]Kasali, Rhenald. (1992). Manajemen
4,5 jam per hari. Retrieved Maret 26, 2014, Periklanan Konsep dan Aplikasinya. Grafiti,
from ://www.beritasatu.com/hiburan/19641- Jakarta.
orang-indonesia-4-5-jam-menonton-tv-tiap- [27] . (2007). Manajemen Periklanan:
hari.html Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.
Jakarta:Penerbit Grafiti Utama.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra (2014) 1-12

[28]Kotler, P. (1995). Manajemen pemasaran: [48]Singarimbun, dan Effendy. (1995). Metode


analisis, perencanaan, implementasi, dan Penelitian Survey. Jakarta:LP3ES.
pengendalian (ed. VIII). Jakarta: Salemba [49]Soeleman. (2005). Ilmu Sosial Dasar.
Empat. Bandung: Refika Adidarma.
[29]Kotler, Philip & Gary Amstrong. (2001). [50]Sugiyono. (2007). Metode Penelitian
Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan, Kuantitatif. Bandung: AlfaBeta.
Jilid 2. Jakarta : Erlangga. [51] . (2009). Metode Penelitian Bisnis
[30]Keller. (2006). Marketing Management. (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan
Pearson Education Inc. R&D).Bandung: Alfabeta.
[31]Latipun. (2008). Psikologi Konseling Edisi [52]Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing
ketiga. UPT Penerbitan Communications Yogyakarta:Penerbit Pustaka
UniversitasMuhammadiyah Malang. Pelajar.
[32]Lemeshow, 1997. Besar Sampel Dalam [53]Sumanto. (1995). Metodologi Penelitian Sosial
Penelitian Kesehatan. Gadjah Mada Pendidikan: Aplikasi Metod Kuantitatif dan
Universitas Press. Yogyakarta. Alih Bahasa. Statistika Dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi
[33]MajalahMarketing. (2014). Top Brand 2014 Offset.
"Sukses Menyalip Dua Kompetitor". Majalah [54]Sutherland, M. & A.K. Sylvester. (2004).
Marketing Edisi 02/XIV/Februari Advertising and the mid of the consumer.
2014.hal.108. (Andreas [55]Haryono & Slamet, Trans.). Seri
[34]Malhotra, Naresh K. (2005). Riset Pemasaran : Manajemen Pemasaran. Jakarta: PPM.
Pendekatan Terapan Jilid 1. Jakarta : PT. [56]Sutisna. (2003). Perilaku Konsumen dan
Indeks. Komunikasi Pemasaran. Bandung:PT.Remaja
[35]Malholtra, Naresh K. (2007). Marketing Rosdakarya.
Research : An Applied Orientation. 5th ed. [57]Swastha, B. & Irawan. (1997). Manajemen
Pearson Education, Inc. New Jersey. pemasaran modern, Yogyakarta:Liberty:
[36]Park, J., & Leslie, S. (2005). Effect of Brand Yogyakarta.
Familiarity, experience and information on [58]Tambunan, Tulus. 2001. Transformasi
online apparel purchase. International Ekonomi Indonesia: Teori dan Penemuan
Journal of Retail & Distribution Management, Empiris. Jakarta : Salemba Empat
vol 33. (2)., pp. 148-166. [59]Tjiptono, Fandy, 1995. Strategi Pemasaran.
[37]Peter, J Paul., and Olson., Jerry C. (2000). Yoyakarta : ANDI OFFSET.
Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan [60]Trout, J.(2003). A Genie’s wisdom. (Eva Z.
Strategi Pemasaran.Jakarta: Jilid 1. Edisi 4, Yusuf, Trans.). Jakarta: Erlangga.
Erlangga. [61]Widjaja, HAW. 2010. Komunikasi (Komunikasi
[38]Punaji setyosari. 2010. Metode Penelitian Dan Humas). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: [62]Webster, F. (1999). Industrial marketing
Prenada Media Group. strategy (3rd ed.).John Wiley & Sons.
[39]Rossiter, J.R. & L.Percy. (1997). Advertising [63]Wells William, et al, Advertising: Principles
and promotion management (ed.4th). Upper and Practice, Revision Edition, Prentice Hall,
Saddle River: Prentice Hall, Inc. New Jersey, 2000
[40] Santoso, S. (2001). Marketing dan riset [64] Zuraida, Lukia & Uswatun, Chasanah. 2001.
konsumen. Jakarta: Elex Media Komputindo. Analisis efektivitas iklan Rinso, Soklin, dan
[41]Sarwono, S., (2004), Sosiologi Kesehatan. Attack dengan Menggunakan Consumer
Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Decision Model (CDM). Usahawan No.04,
[42] (2012). Structural Equatio April, 2001, hal 3-8.
Modeling: Konsep dan Aplikasi dengan
AMOS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
[43] Schiffman, L.G. & L.L. Kanuk. (1994).
Consumer behavior (7th ed.). New Jersey:
Prentice Hall, Inc.
[44]Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku
Konsumen. Jakarta: Prenada Media.
[45]Shimp,A Terence, 2000, “Promosi dan
Periklanan Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu.” Jakarata: Erlangga.
[46]Silalahi, Ulber. (2006). Metode Penelitian
Sosial. Bandung: Unpar Press.
[47]Simatupang, David S. (2004). “Yang Sudah
Mati Juga Bisa. Marketing, Edisi Agustus
2004, p. 29-31.

Anda mungkin juga menyukai