Anda di halaman 1dari 9

PEMASARAN DAN STRATEGI PENJUALAN

Di Susun Oleh Kelompok 6:

Ahmad Hidayatullah : 213020210014


Arki Damara : 213020210019
Gio Adi Saputra : 213030210030
Rahmanudin : 213020210007
Yeremia : 213020210018
Yoki Riansa : 213020210013

M.K : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Dr. Rinto Alexandro, SE., MM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2023/2024
1. Strategi pemasaran dan promosi yang efektif
Promosi adalah bagian dan proses strategi pemasaran sebagai cara untuk
berkomunikasi dengan pasar, dengan menggunakan komposisi bauran promosi
(promotional mix). (Philip Kotler : Manajemen Pemasaran, 2000 : 119). Bauran promosi
merupakan gabungan arus informasi secara menyeluruh dan hanya dilakukan oleh satu
organisasi atau individu tertentu. Ini berbeda dengan komunikasi pemasaran yang
bertujuan untuk memuaskan semua pihak. Semua pihak yang terlibat dalam proses
komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama yaitu mendengarkan, bereaksi dan
berbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. Alat-alat bauran
promosi dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu:

a. Periklanan (Advertising)

Menurut Basu Swatha: “Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah
biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta
individuindividu.” Periklanan bersifat menjangkau masyarakat luas (massal), tidak
pribadi tapi secara langsung dengan audien (impersonal) dan dapat menyampaikan
gagasan secara menyakinkan dan menimbulkan efek yang dramatif (ekspresif). (Basu
Swastha Darmesta,Manajemen Pemasaran Modern., 2002, 245-248.)

b. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk
yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan
bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan
menarik perhatian konsumen. (Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran Edisi
Kedua Cetakan Keenam. 238) Promosi penjualan sangat responsif karena mampu
menciptakan respon audien terhadap perusahaan.

c. Publikasi
Publisitas merupakan cara yang biasanya digunakan juga oleh pengusaha untuk
membentuk pengaruh secara tak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu
dan menyenangi produk tersebut di media masa.

d. Penjualan Personal
Promosi bersifat personal sehingga responsif terhadap perilaku audiens. Penjualan
personal mampu membina relasi antara perusahaan dengan konsumen. William G.
Nickles yang diungkapkan kembali oleh Basu Swastha personal selling didefinisikan
sebagai berikut : Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka
yang dirujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Dalam pratiknya
personal selling lebih fleksibel dibandingkan dengan sarana promosi lainnya, karena
tenaga penjual dapat secara langsung mengetahui keinginan, motif, dan perilaku
konsumen, sehingga secara langsung dapat melakukan penyesuaian. Tetapi di lain pihak
personal selling membutuhkan biaya yang sangat besar jika penggunaanya sangat luas,
di samping sulit memperoleh tenaga penjual yang benar-benar berkualitas

Strategi Promosi dalam Pemasaran Iklan


Kegiatan periklanan identik dengan pemasaran. Jadi, pada hakikatnya strategi promosi
merupakan bagian dari strategi pemasaran, sehingga perlu dilakukan dengan menerapkan
komunikasi pemasaran terpadu (KPT) yang kemudian dengan sendirinya menciptakan
atmosfer bauran promosi (promotion mix). Salah satu unsur bauran promosi itu adalah
periklanan.
Strategi promosi iklan yang efektif senantiasa menggambarkan kecermatan ataupun akurasi
menerapkan strategi pemasaran (marketing strategy). Penerapan strategi pemasaran sangat
bergantung pada kondisi lingkungan persaingan pasar sehari-hari. Keberhasilan dalam
segmentasi pasar di satu sisi sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan
permintaan dari lingkungan persaingan (Dr. Suryana, MSi : Kewirausahaan, 2001 : 98).

Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan konsumen dari lingkungan persaingan :

1. Berorientasi pelanggan (customer orientation)


2. Mengutamakan total quality management (TQM), yaitu efektif, efisien, dan tepat
3. Memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup (convenience), kenyamanan, dan
kenikmatan
4. Berinovasi dalam produk jasa maupun proses
5. Berorientasi kecepatan (speed) atau disebut juga time compression management
(TCM) yang diwujudkan dalam bentuk :
a. Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar
b. Memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan
pelanggan.
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
 Strategi Media untuk Efektivitas Periklanan

Strategi media dalam arti bekerjasama membangun jaringan periklanan dengan


beberapa media merupakan faktor penentu bagaimana agar produk suatu perusahaan
bisa dikenal baik oleh konsumen melalui distribusi informasi yang rutin dan teratur.
Apabila suatu penilaian saksama telah menunjukkan adanya kesempatan
menguntungkan untuk pemakaian iklan secara efektif, maka harus dipilih media mana
yang tepat yang akan mendemonstrasikan pesan iklan tersebut (Prof. S.H. Rewoldt
dkk : Strategi Promosi Pemasaran, 1995 : 17).

Sebaliknya, bagi pihak media pengiklan, juga berupaya mengimbangi hasrat


perusahaan dalam mengembangkan strategi promosi secara efektif. Efektivitas strategi
promosi tak terlepas dari kejelian strategi media pengiklan. Seperti menyangkut
pertimbangan biaya pemasangan iklan melalui kalkulasi yang cermat, menguntungkan
secara internal dan mempunyai pengaruh ekSternalitas yang tinggi untuk
menggandeng lebih dekat perusahaanperusahaan calon pelanggan iklan.

Demikian pula dalam urusan pemasangan iklan. Pemasangan iklan harus


dijadwalkan sedemikian rupa, sehingga sifat recency akan dioptimalkan tanpa
mengabaikan sisi frekuensi pemasangan iklan (Terence A. Shimp : Periklanan
Promosi – Komunikasi Pemasaran Terpadu, 2002 : 26). Ini merupakan bagian penting
dari strategi promosi berdasarkan ketepatan timing mengiklankan produk perusahaan
oleh media yang dipercayakan mempromosikan barang/jasa.

Ini menjadi jaminan kepercayaan media di mata perusahaan pengiklan sebagai


mitra strategis. Strategi media ini juga merupakan tolak ukur sejah mana pelayanan
media dalam membantu promosi dan periklanan produk dari mitra-mitra bisnis
periklanannya.

2. Membangun merk dan citra bisnis


Pembahasan akan difokuskan pada tiga hal, yakni: konsistensi pesan iklan, ingatan merek,
dan implikasi pada merek.
a. Konsistensi Pesan Iklan
Untuk memberikan ingatan kepada konsumennya maka pesan iklan harus dikelola.
Pengelolaan tersebut dititikebratkan pada konsistensi isi pesan mengacu dari
penelitian yang dilakukan oleh Saleh (2014) yang menyebutkan, bahwa konsistensi
pesan berpengaruh signifikan dalam membangun merek. Memang ada variabel lain
yang memengaruhi ingatan konsumen akan sebuah iklan. Namun pada pembahasan
kali ini hanya dititikberatkan kepada konsistensi isi pesan iklan. Penelitian yang
dilakukan oleh Delgado et al (2012) tentang konsistensi pesan juga menunjukkan
bahwa pada tingkat konsistensi pesan tertentu akan berdampak pada merek.

b. Ingatan Merek
Dalam membangun ingatan pelanggan akan sebuah merek diperlukan untuk
mengaitkan dengan asosiasi tertentu. Asosiasi akan membantu pelanggan untuk
membangun ingatan tentang merek. Asosiasi suatu merek akan lebih kuat apabila
dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.
Beberapa kumpulan asosiasi yang dikaitkan dengan sebuah merek akan
menimbulkan persepsi berupa pandangan citra (image) konsumen terhadap merek
tersebut.
Dalam hal ini setiap pelanggan akan berpikir lebih mendalam lagi berkenaan dengan
produk yang diinformasikan dan berhubungan pula dengan keberadaan produk
terkait dengan brand knowledge untuk produk tertentu. Informasi yang bersumber
dari pesan iklan menjadi modal dalam membangun pengetahuan tentang merek.
Implikasi pada Merek.
c. Kekuatan merek
Pada upaya membangun merek yang dilakukan. Nilai kekuatan merek ini akan
berubah-ubah naik atau turun tergantung pada upaya yang dilakukan. Upaya-upaya
meningkatkan kekuatan merek merupakan hal yang penting. Karena kekuatan merek
yang tinggi tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan dapat ditingkatkan dengan
cara-cara tertentu. Melakukan iklan adalah salah satu upaya di dalam membangun
kekuatan merek. Iklan berperan dalam menyampaikan pesan terkait merek. Dalam
penyampaian pesan iklan salah satu variabel penting dalam membangun ingatan
konsumen adalah pesan yang konsisten.

Identifikasi Target Pelanggan Anda


a. Langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi target pelanggan. Anda bisa
menentukan target pelanggan berdasarkan umur, behaviour, lokasi geografis, dan
budaya sesuai dengan kebutuhan pemasaran Anda.
b. Membangun Brand Image tanpa mengetahui tujuan bisnis, baik secara jangka
pendek maupun jangka panjang, Anda menyebabkan ketidakefektifan usaha
pemasaran dan berpotensi mengakibatkan pemborosan sumber daya.
c. Tentukan Brand Persona anda setelah menentukan target pelanggan dan tujuan
akhir bisnis, Anda dapat mulai membangun persona merek Anda. Persona ini yang
akan membentuk citra atau Image dari brand Anda.
d. Kembangkan Pesan Utama Pemasaran, Setelah Anda mendefinisikan persona
brand, dokumentasikan dan informasikan pesan utama pemasaran serta sesuaikan
dengan target pelanggan Anda.
3. Strategi penjualan dan penetrasi pasar
Strategi penjualan adalah rencana terdokumentasi yang digunakan perusahaan untuk
memasarkan dan menjual produk atau layanan kepada pelanggan potensial. Strategi
penjualan yang tepat dapat membantu perusahaan meningkatkan volume penjualan produk
dan mencapai tujuan penjualan. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menentukan strategi penjualan yang tepat:
a. Target pasar
Mengetahui siapa target pasar produk atau layanan yang ditawarkan sangat penting
dalam menentukan strategi penjualan yang tepat
b. Sistem pemasaran
Memiliki sistem pemasaran yang efektif dapat membantu perusahaan mencapai
target pasar dan meningkatkan penjualan
c. Jenis produk
Jenis produk atau layanan yang ditawarkan juga mempengaruhi strategi penjualan
yang tepat
d. Tujuan organisasi
Strategi penjualan harus sesuai dengan tujuan organisasi perusahaan
e. Metode penjualan
Ada berbagai cara dalam menjalankan strategi penjualan, seperti surat, media
sosial, iklan berbayar, telepon, email, dan lain-lain
Berikut ini beberapa strategi penetrasi pasar yang dapat diterapkan dalam bisnis.
1. Menyesuaikan Harga Produk
Strategi ini sangat manjur bagi bisnis yang ingin memasuki pangsa pasar baru dan
sudah ada kompetitor di dalamnya. Anda dapat menurunkan harga produk yang dijual
agar lebih rendah dari produk kompetitor. Pelanggan pun akan melirik produknya
karena harganya yang terjangkau meskipun Anda masih seorang ‘pemain baru’ dalam
bisnis.
2. Berikan Kemudahan Proses Transaksi
Target pasar Anda bisa jadi sulit mendapatkan produk yang mereka butuhkan karena
proses pembelian yang rumit. Bisnis Anda harus menjadi solusi dengan menyediakan
kemudahan dalam proses transaksi. Anda bisa menyediakan opsi pembelian secara
online di marketplace atau media sosial serta berbagai pilihan pembayaran yang cocok
dengan mereka.
3. Tingkatkan Kualitas Produk
Anda bisa melakukan strategi ini bila kondisi bisnis belum memungkinkan untuk
menurunkan harga produk. Pahami dahulu selera target pasar, barulah Anda bisa
mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk sesuai keinginan mereka. Jangan
lupa untuk mengunggulkan kelebihan produk saat memasarkannya supaya pelanggan
tidak berpikir dua kali untuk membeli produk Anda.
4. Targetkan Lokasi Tertentu
Beberapa produk atau layanan pasti memiliki permintaan yang lebih besar di lokasi
tertentu. Anda perlu melakukan survei untuk mencari lokasi target yang lebih
berpotensi meningkatkan angka penjualan. Setelah menemukan lokasi yang tepat,
barulah Anda bisa mulai memasarkan produk di area tersebut.
5. Lakukan Ekspansi Bisnis
Anda bisa pula melakukan ekspansi bisnis setelah berhasil menarik banyak pelanggan
dari suatu segmentasi pasar. Ekspansi bisnis tidak harus berpindah ke lokasi baru, tetapi
bisa pula memasarkan produk ke segmentasi pasar lainnya. Cara ini paling berguna
supaya kompetitor baru tidak akan merebut segmentasi pasar yang belum pernah
dijangkau oleh suatu industri bisnis.
6. Ubah Desain Kemasan Produk
Selain meningkatkan kualitas produk, Anda pun perlu mengubah desain kemasan
(packaging) produknya. Langkah ini sangat berguna untuk menarik perhatian target
pasar yang sudah dimiliki oleh kompetitor. Contohnya, Anda bisa mengubah kemasan
keripik dari plastik besar menjadi plastik berbagai ukuran kemasan, mulai dari 250g,
500g, 100g, dan sebagainya. Konsumen pun akan memiliki banyak pilihan bila
menerapkan cara ini.
7. Berpikir Kreatif dan Menjadi Unik
Tantangan dalam penetrasi pasar dapat diatasi dengan berpikir kreatif dan unik. Skill
berpikir inilah yang harus dimiliki oleh pebisnis apabila ingin berhasil. Anda harus
menjadi lebih inovatif dalam melakukan strategi penjualan serta berani mengubah
beberapa hal yang kurang relevan. Salah satu caranya, Anda bisa mengubah menu ayam
geprek yang sudah ketinggalan zaman dengan menu nasi ayam dan sayuran goreng
yang sedang kekinian.
8. Lakukan Edukasi Pasar
Edukasi pasar merupakan kunci penting untuk memasuki pangsa pasar yang dikuasai
oleh kompetitor. Penting sekali untuk memberikan edukasi kepada target pasar
mengenai produk atau layanan Anda sebagai solusi baru dari merek yang sudah ada.
Anda pun menonjolkan mengenai pentingnya penggunaan produk dari berbagai aspek
kehidupan masyarakat.
9. Kembangkan Strategi Pemasaran yang Baru
Pangsa pasar yang baru tentu membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda pula. Hal
inilah yang sering disadari oleh perusahaan yang telah lama berdiri sehingga mereka
mulai menerapkan strategi pemasaran digital. Anda pun harus melakukan riset pasar
kembali untuk memahami strategi pemasaran yang lebih relevan untuk menjangkau
mereka.
Kesimpulan
 Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran
 Beberapa cara untuk membangun citra merek yang kuat antara lain: konsistensi
dalam desain, identitas merek, dan pengalaman pelanggan, memanfaatkan media
sosial untuk berinteraksi dengan konsumen, dan memberikan pelayanan dan
produk berkualitas
 Untuk bisa melakukan penetrasi pasar dengan baik, perusahaan perlu memahami
potensi pasar dan melakukan riset pasar secara rutin agar bisnis dapat berkembang
dengan baik

Daftar Pustaka

Basu Swastha Darmesta, Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty, 2002


Aaker, D. A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Penerjemah: Aris Ananda. Jakarta: Mitra
Utama.
https://www.jurnal.id/id/blog/4-cara-membangun-brand-image-bisnis-agar-lebih-dikenal-
publik/
https://toffeedev.com/blog/strategi-penetrasi-pasar/

Anda mungkin juga menyukai