Anda di halaman 1dari 21

PROJECT PEMASARAN FARMASI

“PROMOTION”

OLEH :

ADE IRMA SAPUTRI 21.003.AF

DIAN KUSUMA WARDANI 21.010.AF

MUH ALFAJRI SYAMSUDDIN 21.014.AF

NURHANIS 21.019.AF

SHOLBIAH 21.026.AF

WIDYA RAMADHANI 21.031.AF

KELAS : REGULER A 21

KELOMPOK : V (LIMA)
NAMA DOSEN: Apt. SUHARTINI TANSRI S.Farm., M.TR.ADM.Kes.

AKADEMI FARMASI YAMASI MAKASSAR

TAHUN AJARAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, November 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan
oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam
pencapaian tujuan bisnis tergantung kepada keahlian pengusaha di bidang
pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selain itu tergantung pula pada
kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar usaha
perusahaan dapat berjalan lancar. Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan
pemasaran modern dewasa ini mempunyai peranan yang sangat besar sebagai
penunjang langsung terhadap peningkatan laba dan persaingan perusahaan,
perusahaan perlu mengenal kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman
dengan menggunakan analisis swot sehingga perusahaan dalam persaingan akan
sangat membantu dalam mengenali diri, serta memanfaatkan setiap peluang yang
ada dan menghindari atau meminimalkan kekurangan, dimana peran strategi
pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam
suatu industri atau arena fundamental persaingan berlangsung.

Inti utama dari kegiatan pemasaran yang dikenal luas adalah bauran pemasaran
(marketing mix), yang mencakup 4P (Product, Price, Place, Promotion). Keempat
variable tersebut merupakan kombinasi yang mempunyai peran yang sama dan
merupakan satu kesatuan guna menunjang sukses perusahaan. Karena itu product,
price, place dan promotion dapat digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan
untuk menyusun strategi dasar perusahaan yang dapat menjadi acuan bagi
penyusunan strategi pemasaran yang efektif. Pada pelaksanaannya alat pemasaran
(marketing mix) tersebut di lakukan secara berbeda-beda dan unik, tetapi tujuan
akhir dari marketing mix tersebut adalah meningkatkan penjualan dari produk
yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dan menghasilkan laba (Jauch dan
Glueck 2008: 82).

B. Maksud Percobaan
Agar mahasiswa mengetahui tentang pemasaran, dimana kita sebagai mahasiswa
yang produktif agar lebih giat mengambil ilmu pemasaran ini

C. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu mengetahui strategi promosi produk serbuk instan Jahe
Merah untuk mengenalkan produk dengan baik di pasaran guna mendukung
kesuksesan perusahaan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Promosi
Promosi (promotion) adalah usaha atau upaya untuk memajukan atau
meningkatkan; misalnya untuk meningkatkan perdagangan atau memajukan bidang
usaha. Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan
sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Pengertian tersebut jika dihubungkan
dengan bidang penjualan berarti sebagai alat untuk meningkatkan omzet penjualan.

Dari pendapat para ahli, promosi mempunyai pengertian yang berbeda-beda.


Perbedaan tersebut dapat diketahui dari beberapa defenisi sebagai berikut.

Basu Swastha mengemukakan, promosi adalah arus informasi atau persuasi satu-
arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Menurut Kotler (1992), promosi mencakup semua alat bauran pemasaran


(marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang
sifatnya membujuk. Fandy Tjiptono mengemukakan bahwa promosi adalah suatu
bentuk komunikasi pemasaran. Yang maksud dengan komunikasi pemasaran adalah
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/
membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan.

Gitosudarmo menyatakan bahwa promosi adalah merupakan kegiatan-kegiatan


yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal
akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian
mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Jadi, promosi dapat
diartikan sebagai suatu upaya atau alat komunikasi untuk memperkenalkan suatu
produk dari suatu perusahaan tertentu agar dapat dikenal publik dan menarik minat
pembeli sehingga meningkatkan penjualan perusahaan.

Dalam mengambil komunikasi dan program promosi secara menyeluruh maka


langkah-langkah utama komunikator pada bidang pemasaran, yaitu:

a. Mengindentifikasi pendengar atau pemirsa

b. Menentukan tujuan komunikasi

c. Merancang pesan

d. Mengalokasikan anggaran promosi

e. Mengukur hasil promosi

f. Merumuskan baruan promosi

g. Mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran secara


keseluruhan.
Perusahaan dapat melakukan kegiatan promosi secara langsung ataupun tidak
langsung melalui media massa. Kegiatan promosi tersebut akan dipilih perusahaan
tergantung dari faktor-faktor sebagai berikut:
a. Jumlah dana promosi yang tersedia

b. Masa tahapan kehidupan produk

c. Pemberi sasaran yang dituju

d. Sifat khusus dari produk


Dalam melaksanaan rencana promosi akan melibatkan beberapa tahap (Basu
Swasta dan Irawan, 1990), antara lain:
a. Menentukan Tujuan

b. Mengindentifikasi Pasar yang dituju


c. Menyusun Anggaran

d. Memilih Berita

e. Menentukan Promotional Mix

f. Memilih Media Mix

g. Mengukur Efektifitas

h. Mengendalikan dan Memodifikasi


B. Tujuan Promosi
Promosi pada umumnya merupakan kegiatan dunia usaha yang ditujukan untuk
meningkatkan penjualan atau produktivitas dan pendapatan perusahaan. Tujuan
kegiatan promosi adalah memberitahukan dan mengkomunikasikan kepada
masyarakat tentang keberadaan promosi, kemanfaatan, keunggulan, atribut-atribut
yang dimiliki, harga, dimana dan cara memperolehnya.
Menurut Fandi Tjiptono, tujuan utama promosi adalah menginformasikan,
mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang
perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Menginformasikan (informing), dapat berupa:
a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaaan suatu produk baru,

b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk,

c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar,

d. Menjelaskan cara kerja suatu produk,

e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan,

f. Meluruskan kesan yang keliru,

g. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli,

h. Membangun citra perusahaan.


2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:
a. Membentuk pilihan merek,
1) Mengalihkan pilihan merek tertentu,

2) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk,

3) Mendorong pembeli untuk berbelanja saat itu juga,

4) Mendorong untung pembelian promosi salesman.


3. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan di butuhkan


dalam waktu dekat,

b. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan.

c. Menjaga ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.


Promosi memiliki tujuan yang lebih luas. Tujuan-tujuan jangka panjang
kegiatan promosi tersebut tidak atau belum akan secara langsung dan dalam jangka
waktu singkat menampakkan hasil. Apabila program promosi jangka panjang
dapat berhasil maka hasilnya akan lebih baik. Sebab akan boleh jadi konsumen
menjadi setia dan loyal terhadap suatu produk. Secara jangka panjang promosi
ditujukan untuk mencapai hal-hal berikut ini:
1. Menguatkan asosiasi dan kesadaran merek,

2. Menguatkan loyalitas merek,

3. Memberikan kesan kualitas yang diinginkan.


Dengan adanya tujuan jangka panjang yang diharapkan agar untuk tindakan
promosi dapat selalu mempengaruhi kosumen untuk menggunakan suatu produk
dan tidak berpindah kepada jenis produk sejenis yang diproduksi oleh perusahaan
pesaing.
C. Metode Promosi
1. Srategi Promosi
Dalam mewujudkan tujuan-tujuan promosi perlu dilakukan pemilihan
strategi promosi secara tepat. Hal ini karena tidak semua strategi promosi cocok
untuk suatu produk. Apabila terjadi kesalahan dalam memilih strategi promosi
maka tentu saja akan mengakibatkan terjadinya pemborosan. Guna memberi
kerangka pemikiran dalam memilih strategi promosi yang efektif ini. Bambang
Bhakti dan Riant Nugroho merekomendasikan beberapa strategi promosi yang
dapat digunakan, antara lain:
Strategi defensive (bertahan), merupakan langkah yang dilakukan dengan
strategi promosi yang sifatnya hanya sekedar agar konsumen tidak lupa akan
merek suatu produk atau berpaling ke merek lain. Startegi ini akan lebih efektif
jika digunakan oleh perusahaan yang telah memiliki market share dan market
grow diyakini masih tinggi.
Startegi attack (ekspansi), merupakan strategi yang dilakukan guna
memperoleh atau merebut pangsa pasar yang lebih besar lagi. Strategi ini lebih
efektif lagi digunakan bila market share masih rendah namun potensi market
grow diyakini masih tinggi.
Strategi develop (berkembang), umumnya digunakan oleh produk yang telah
memiliki pangsa pasar yang lebih relative tinggi namun dengan tingkat
pertumbuhan yang sangat lambat. Strategi observe (observasi), digunakan jika
menghadapi situasi pasar yang tidak berkembang dan pangsa pasarnya kecil.
2. Bauran Promosi
Dalam kegiatan pemasaran, kita mengenal macam-macam promosi atau
disebut juga dengan promotional mix. Promotional mix adalah kombinasi
strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan
alat-alat promosi yang lain yang semuanya direncanakam untuk mencapai
tujuan program penjualan.
Adapun unsur-unsur bauran promosi menurut Kotler dan Armstrong
variabel-variabel yang ada di promotional mix ada empat, yaitu:
a. Periklanan (Advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan
presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau
jasa.
i. Penjualan perorangan (personal selling)
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka
mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan
pelanggan.
ii. Hubungan masyarakat (public relation)
Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk
memperoleh dukungan, membangun “citra perusahaan” yang baik
dan menangani atau menyingkirkan gossip, cerita dan peristiwa yang
dapat merugikan.
iii. Pemasaran langsung (direct marketing)
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang di incar secara
khusus untuk memperoleh tanggapan langsung. Dengan demikian
maka promosi merupakan kegiatan perusahaan yang dilakukan dalam
rangka memperkenalkan produk kepada konsumen sehingga dengan
kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan pembelian.
Menurut Fandy Tjiptono, meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi
memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan
berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu atau sering
disebut bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication
mix), adalahpersonal selling, mass selling, terdiri atas periklanan dan
publisitas), promosi penjualan,public relation (hubungan masyarakat), dan
direct marketing.

Secara lebih jelas, kelima komponen promosi di atas dapat dijelaskan


sebagai berikut:
1) Personal selling
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
2) Mass selling
Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai
dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling
namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan
informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan
tersebar luas. Ada dua bentuk utama mass selling, yaitu periklanan dan
publisitas.
a) Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada
informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang
disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa
menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk
melakukan pembelian.
b) Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan
jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang
diuntungkan tidak membayar untuk itu.
3) Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang
yang akan dibeli pelanggan.
4) Public relation
Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap
berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.
5) Direct marketing
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon
yang terukur dan atau transaksi disembarang lokasi. Dalam direct
marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen
individual, dengan tujuan agar pesan- pesan tersebut ditanggapi konsumen
yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung
ke tempat pemasaran.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulan bahwa unsur-


unsur dari promosi yang akan dibiayai untuk kegiatan promosi adalah personal
selling, mass selling.

3. Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Promosi


Dalam pelaksanaan kegiatan promosi, manajemen tidak terlepas dari berbagai
faktor yang mempengaruhinya dalam menentukan kombinasi yang terbaik dari
variabel-variabel promotional mix. Menurut J. Stanton, faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pelaksanaan promosi, yaitu:
1) Dana yang tersedia
Suatu perusahaan dengan dana cukup, dapat membuat program
periklanan lebih berhasil guna daripada perusahaan dengan sumber dana
terbatas. Dan bagi perusahaan kecil atau yang keuangannya lemah akan
lebih mengendalikan periklanan daripada penggunaan personal selling.
2) Sifat pasar
Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi promotional mix ini meliputi:

a) Luas geografis pasaran


Suatu perusahaan yang mempunyai pasar lokal, mungkin sudah
menggunakan personal selling saja, tetapi bagi perusahaan yang
mempunyai pasar nasional tidak harus menggunakan periklanan.
b) Jenis pelanggan
Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga
dipengaruhi oleh jenis sasaran hendak dicapai perusahaan, apakah
pakai industri pelanggan rumah tangga atau perantara. promosi yang
diarahkan kepada pengecer, tentunya akan menampilkan lebih
banyak personal selling daripada dalam program yang diarahkan ke
konsumen (pemakai akhir).
c) Konsentrasi pasar
Perusahaan hanya perlu mempertimbangkan jumlah keseluruhan
calon pembeli, dimana makin sedikit calon pembeli makin efektif
personal selling disbanding dengan periklanan.

3) Sifat produk
Sifat produk ini akan mempengaruhi strategi perusahaan. Apakah
produknya berupa barang konsumsi atau barang industri.
4) Tahap dalam daur hidup produk
Siklus kehidupan produk ini antara lain: tahap perkenalan, pertumbuhan,
kedewasaan, dan penurunan. Yang mana dari masing- masing tahap ini
mempunyai karakter yang satu dengan yang lainnya berbeda, sehingga
strategi promosi yang dilakukan untuk masing- masing tahapan berbeda.
4. Bauran promosi dan Internet
Selama bertahun-tahun, bentuk promosi penjuala di dominasi dalam
kemasan periklanan menggunakan media massa. Selama era tahun ‘80an
banyak perusahaan yang mulai membuka pandangan mereka pentingnya
kebutuhan strategi terpadu supaya sarana promosi menjadi semakin efektif. Hal
ini dipicu dengan semakin berkembangnya sarana promosi baru, seperti: sales
promotion, direct marketing, dan public.
Pada akhir-akhir ini, masyarakat mulai menyadari peran internet terhadap
bisnis. Perusahaan mulai menempatkan peran: internet sama seperti media cetak
dan penyiaran. Beriklan di internet dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain:
a. Iklan banner, termasuk upaya sangat ampuh dalam membangun merek,
karena ditampilkan secara berulang-ulang pada situs web.
b. Sponsorship, perusahaan yang tertarik memberikan sponsor ke situs web
tertentu akan menempatkan nama perusahaan tampil di situs dan dilihat
oleh jutaan pengakses situs tersebut.
c. Iklan pop-up, sejenis iklan yang muncul secara tiba-tiba saat pengguna
internet mengakses halaman situs web.
d. Interstitial, jenis iklan yang muncul ketika pengguna internet mengunduh
suatu konten web.
e. Webcasting, model iklan berupa pesan-pesan yang otomatis tertempel
pada situs web dengan konten-konten spesifik, misalnya: bisnis, fashion,
dan lain-lain.
f. Link atau tautan, fasilitas web yang menghubungkan sebuah situs ke situs
lainya.
g. Paid Search, metode promosi yang melibatkan kerja sama antara penyedia
layanan pencarian (Google, Yahoo, MSN) dengan perusahaan yang
tertarik menempatkan iklan mereka di sana.
h. Iklan konten, jenis iklan yang ditempatkan pada situs dengan bidang
sejenis, misalnya iklan tiket pesawat ditampilkan pada situs traveling.
i. Rich Media, sebuah tampilan iklan yang dikemas dalam bentuk video,
audio, dan animasi, seperti Youtube.
j. Blog bisnis, sebuah layanan situs web (biasanya gratis) yang digunakan
untuk berpromosi secara spesifik.
BAB III

FOKUS PROJECT

Project kali ini difokuskan pada produk serbuk instan jahe merah dengan bentuk
promosi adalah mass selling, yaitu periklanan melalui media social yang didasari pada
informasi tentang keunggulan atau keuntungan produk kami, yang disusun
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah
pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
Kemudian publikasi dengan menghadirkan produk kami dalam pameran produk
bahan alam sebagai wadah untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk
kami.
BAB IV

PEMBAHASAN

Sesuai dengan pengertiannya menurut Kotler (1992), promosi adalah usaha atau
upaya untuk memajukan atau meningkatkan; misalnya untuk meningkatkan
perdagangan atau memajukan bidang usaha. Kami mempromosikan serbuk instan jahe
merah sebagai bentuk usaha untuk memajukan perdagangan produk tersebut. Metode
pertama yang kami gunakan adalah periklanan, menurut kami periklanan sangat cocok
digunakan untuk mempromosikan produk kami karena periklanan merupakan suatu
bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk mempromosikan produk dan
merek dengan menggunakan berbagai media (Kotler, 1992). Salah satu tujuan utama
periklanan adalah untuk menciptakan kesadaran, menarik perhatian konsumen, dan
mendorong mereka untuk mengambil tindakan tertentu, seperti membeli produk. Selain
itu menurut Kotler dan Armstrong (2016), periklanan juga dianggap sebagai salah satu
elemen bauran pemasaran yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan strategi
pemasaran perusahaan.
Peran periklanan semakin meningkat dalam era digital ini. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Statista (2022), pengeluaran periklanan digital diperkirakan terus
tumbuh dan mencapai angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini sejalan
dengan pergeseran perilaku konsumen yang semakin beralih ke platform online untuk
mencari informasi dan berinteraksi dengan merek. Oleh karena itu, kami perlu
mengadaptasi strategi periklanan mereka untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam
dunia digital. Periklanan juga memiliki dampak besar terhadap persepsi konsumen
terhadap merek. Menurut Ahonen dan Moore (2010), pesan periklanan yang efektif
dapat membentuk citra merek yang positif dan membangun hubungan emosional
dengan konsumen. Oleh karena itu, kami perlu memahami nilai-nilai dan preferensi
konsumen agar dapat menyusun kampanye periklanan yang relevan dan menarik.
Dalam konteks yang luas, periklanan juga dapat menjadi alat yang efektif untuk
memperluas jangkauan pasar suatu produk serbuk instan jahe merah kami dengan
menggunakan bahasa, gambar, dan pesan yang universal, kami dapat menjangkau
konsumen di berbagai tempat. Dengan demikian, periklanan memiliki peran yang
sangat penting dalam memasarkan produk kami. Dengan memanfaatkan sumber daya
dan teknologi yang tersedia, kami dapat membuat sebuah iklan yang dapat kami
unggah melalui platform sosial media seperti Instagram, TikTok dan WhatsApp tanpa
memerlukan biaya yang besar. Periklanan melalui sosial media ini menjadi strategi
yang efektif untuk menekan biaya produksi dalam beberapa aspek. Sumber daya yang
dibutuhkan untuk memproduksi dan mendistribusikan materi periklanan melalui sosial
media cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan iklan televisi, radio, atau
cetak. Menurut penelitian oleh Smith (2017) menyatakan bahwa iklan digital, termasuk
periklanan sosial media, seringkali lebih cost-effective karena dapat diukur dengan
lebih akurat. Jadi metode ini memungkinkan kami untuk mengalokasikan anggaran
periklanan mereka dengan lebih efisien. Namun, penting untuk diingat bahwa
sementara periklanan melalui sosial media dapat menekan biaya produksi, keberhasilan
kampanye periklanan tetap tergantung pada kreativitas, relevansi, dan interaksi dengan
audiens. Maka diperlukan membuat sebuah iklan yang lebih menarik dan membuat
sorotan tentang keunggulan produk kami.
Selanjutnya metode kedua adalah publikasi, kami tidak hanya mengandalkan
periklanan, tetapi juga mengadopsi metode publikasi melalui pameran. Pameran
merupakan strategi efektif untuk memamerkan produk serbuk instan jahe merah kami
kepada publik secara langsung, menciptakan interaksi langsung dengan calon
pelanggan, dan membangun kesan yang mendalam.
Menurut Kotler dan Keller (2016), pameran dapat menjadi saluran yang efisien
dalam meningkatkan kesadaran merek dan menarik perhatian calon konsumen. Dengan
berpartisipasi dalam pameran produk bahan alam, kami memiliki kesempatan untuk
menunjukkan inovasi produk kami, menjalin hubungan dengan pelanggan potensial,
dan membangun reputasi merek. Lebih lanjut, menurut Blythe (2016), pameran dapat
menciptakan pengalaman langsung yang memungkinkan konsumen merasakan,
melihat, dan memahami produk atau layanan dengan lebih baik, maka dari itu tercipta
metode demonstrasi dimana kami dapat menyajikan produk secara langsung kepada
calon pelanggan. Oleh karena itu, melalui gabungan periklanan dan pameran, kami
dapat mencapai eksposur yang lebih luas dan mendalam, menciptakan dampak positif
pada citra merek kami.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa bentuk dari promosi serbuk instan jahe merah
yang tepat adalah dengan mass selling; periklanan melalui sosial media serta
publikasi melalui pameran.

B. Saran
Disini penulis mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

1. Pada program promosi sebaiknya yang melakukan kerja sama dalam promosi
wajibnya menetapkan media dan mengukur efektivitasnya sebelum
melakukan suatu kegiatan melalui periklanan.
2. Pada program promosi penjualan sebaiknya dirancang berdasarkan
pengalaman lalu dilakukan pra-pengujian untuk menentukan apakah alat
tersebut tepat, apakah besarnya insentif tersebut optimal, dan apakah metode
penyajian tersebut efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2014). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta

Anton Apriyanto dan Nurbowo, Panduan Belanja dan Konsumsi Halal, (Jakarta:
Khairul Bayan, 2003), h. 24

Blythe, J. (2016). Key Concepts in Marketing. SAGE Publications.


Erma, W. M. (2010). Dasar-Dasar Pemasaran. Bandung: KPD

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Ed III, (Yogyakarta: ANDI, 2008), h. 219 21

Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, Cet ke-6, (Yogyakarta: BPFE, 2000), h. 22

Gitosudarmo, I. (2014). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE.

Kasali, R. (2007). Manajemen Periklanan. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, P. (2015). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P., & Amstrong, G. (2004). Dasar-dasar pemasaran. Jakarta: PT.Indeks.

Kotler, P., & Amstrong, G. (2012). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson.

Moriarty, S., & Mitchell, N. (2011). ADVERTISING. Jakarta: Kencana.

Nickels, McHugh, & McHugh. (2010). Pengantar Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Oentoro , D. (2012). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Laksbang


PRESSind.

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Surakarta: PT Pabelan, 1997), h. 356.

Shimp, A. T. (2004). Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi


Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga
Smith, A. N. (2017). The Cost of Advertising: Consumer Attention in an Age of
Information. Routledge.
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Zulkarnain. (2012). Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual.


Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai