Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PERILAKU KONSUMEN

STRATEGI PENETAPAN PROMOSI

Oleh Kelompok V :

Auvia Anissa (202033037)


Febiati Jermias (202033006)

PRODI EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PATTIMURA 2022


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Promosi............................................................................................................3
B. Jenis-jenis Promosi.............................................................................................................4
C. Menentukan Strategi Promosi...........................................................................................8
D. Hubungan Perilaku Konsumen Dan Strategi Promosi................................................10
BAB II PENUTUP
A. KESIMPULAN.................................................................................................................15
B. SARAN..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16

i
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, salah satu persoalan


yang cukup penting dalam suatu perusahaan adalah aspek pemasaran, yaitu bagaimana supaya
barang atau jasa dapat terjual dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Setiap perusahaan
akan menganut sistem pemasaran yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan dan besar
kecilnya perusahaan tersebut. Secara teoritik kebijaksanaan yang ditempuh oleh setiap
perusahaan untuk memasarkan hasil produksinya adalah kombinasi dari empat kegiatan
pemasaran yang dikenal dengan bauran pemasaran atau marketing mix. Variabel-variabel
marketing mix terdiri atas bagaimana menciptakan produk, penetapan harga, pelaksanaan
promosi dan pemilihan saluran distribusi.

Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran (markeing mix), disamping
penetapan harga jual, produk, dan distribusi. Promosi sangat berpengaruh terhadap usaha
perusahaan untuk mencapai volume penjualan yang maksimal, karena meskipun produk yang
ditawarkan sudah baik, relatif murah serta mudah untuk diperoleh, jika tidak disertai promosi
yang baik, maka tingkat penjualan tidak akan memadai.

Suatu jenis produk tertentu memerlukan bentuk promosi tertentu pula dan jenis promosi
yang lain harus dipergunakan bentuk promosi yang lain pula. Dengan kata lain tidak semua
bentuk promosi dapat cocok dan menjamin keberhasilan promosi tersebut apabila tidak sesuai
dengan kondisi yang dimiliki oleh suatu produk. Oleh karena itu, harus dicari suatu bentuk
promosi yang sesuai dengan kondisi suatu produk yang akan dipromosikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan promosi ?

2. Apa saja jenis-jenis promosi ?

3. Bagaimana menentukan strategi promosi ?

4. Apa hubungan prilaku konsumen dengan strategi promosi ?


ii
C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan promosi.

2. Mengetahui apa saja jenis-jenis promosi.

3. Mengetahui cara menetukan strategi promosi

4. Mengetahui hubungan prilaku konsumen dengan strategi promosi

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROMOSI

Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,


memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen
untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap
perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar
dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan.

Menurut Kotler dan Gary A. dalam Alexander Sindoro (2000), ” Promosi adalah ramuan
khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.”

Menurut Ben M. Enis (1974:378) promosi diartikan sebagai “…as comunication that
inform potential customers of the existence of product and persuade them that those product have
want satisfying capabilities“. Promosi bisa diartikan sebagai sejenis komunikasi yang memberi
penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa ataupun sebuah proses
membagi ide, informasi atau perasaan audiens.

Menurut Stanson dalam Angipora (1999), promosi adalah kombinasi strategi yang paling
baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan personal dan alat promosi yang lain, yang
semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Menurut Drs. Basu Swastha SH dan Irawan (1993), promosi dipandang sebagai arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran.

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa betapapun bermanfaat suatu produk
akan tetapi jika tidak dikenal konsumen, maka produk tersebut tidak akan dibeli. Oleh karena itu
perusahaan harus berusaha menciptakan permintaan atau produk itu dan kemudian dipelihara dan
dikembangkan.

iv
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa
promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen
supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk
tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar yang sifatnya membujuk.
Pada prateknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para
penjual/produsen, pihak pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya secara sadar
atau tidak sadar juga telah melakukan promosi, misalnya bila mereka menginginkan suatu
informasi/keterangan mengenai harga, kualitas dan sebagainya dari pihak penjualan1.

B. JENIS-JENIS PROMOSI

1. Strategi Promosi Periklanan

Pengertian periklanan menurut Lupioyadi (2001 : 108) adalah “merupakan salah satu
komunikasi impersonal (impersonal communication) yang digunakan oleh perusahaan baik
barang atau jasa”.

Sedangkan peranan periklanan dalam pemasaran produk atau jasa adalah untuk
membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, untuk menambah
pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon konsumen untuk
membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan untuk membedakan diri perusahaan satu dengan
perusahaan lain (differentiate the service) yang mendukung positioning jasa.

Adapun fungsi utama iklan adalah2:

1. Informative; menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk.

2. Persuading; mempengaruhi khalayak untuk membeli.

3. Reminding; menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak.

4. Entertainment; menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak


menerima dan mencerna informasi.

v
Iklan biasanya dibuat sendiri atau bekerjasama dengan biro iklan yang ada. Kerjasama
dengan biro iklan yang sudah mapan sangat membantu terutama dalam membuat proses kreatif
dan penyajian di media elektronik untuk menentukan positioning produk kita. Iklan yang dibuat
haruslah mampu untuk menarik konsumen untuk membeli produk yang didengarkannya melalui
iklan tersebut.

Jadi, iklan yang baik adalah iklan yang mencapai orang banyak yang dapat dan akan
membeli apa yang harus dijual, dengan biaya serendah mungkin.

2. Strategi Promosi Penjualan

Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi


pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan lebih banyak, menyerang
aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya),
atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer.

Secara umum tujuan dari promosi penjualan :

a. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan/atau konsumen akhir.

b. Meningkatkan kinerja perusahaan

c. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, promosi penjualan dapat diklasifikasikan ke


dalam empat jenis yaitu :

a. Customer promotion, yaitu penjualan yang bertujuan untuk mendorong pelanggan untuk
membeli.

b. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong pedagang
grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barang dan jasa dari
sponsor.

c. Sales – force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi
armada penjual.

vi
d. Business promotion, yaitu promosi penjualan untuk memperoleh pelanggan baru,
mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru,
menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.

3. Strategi Promosi Pemasaran Langsung

Bila penjualan personal berupaya mendekati pembeli, iklan berupaya memberitahu dan
mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan berupaya mendorong pembelian dan public
relations membangun dan memelihara citra perusahaan, maka pemasaran langsung memadatkan
semua kegiatan tersebut dalam jumlah penjualan langsung tanpa perantara.

Menurut Moekijat (2000 : 123), “direct selling (penjualan langsung) adalah penjualan di
mana pengusaha melampaui para pedagang besar dan menjual produknya langsung kepada
pedagang-pedagang eceran, atau dapat diartikan juga secara luas sebagai penjualan langsung
oleh produsen kepada konsumen”.

Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen


individual, dengan tujuan agar pesan – pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan,
baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Teknik ini
berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi (pengecilan) pasar, dimana semakin banyak
ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual. Di satu sisi,
dengan berkembangnya sarana transportasi dan komunikasi mempermudah kontak dan transaksi
dengan pasar, dimana perusahaan relatif mudah mendatangi calon pelanggan ataupun
menghubungi via telepon atau surat.

4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas

Hubungan masyarakat (public relations) merupakan strategi pemasaran penting lainnya,


dimana perusahaan tidak harus berhubungan hanya dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur
tetapi ia juga berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar.

Pengertian yang timbal balik itu menuntut penghargaan terhadap kekuatan dan
kelemahan, peluang, sasaran dan masalah – masalah yang dihadapi organisasi, juga menuntut
pengakuan atau penerimaan terhadap kebutuhan setiap kelompok yang mempunyai kepentingan
didalamnya.
vii
Kegiatan – kegiatan public relations meliputi hal – hal berikut :

a. Press Relations

Tujuan hubungan dengan pers adalah untuk memberikan informasi yang pantas/layak
dimuat di surat kabar agar dapat menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk, jasa atau
organisasi.

b. Product Publicity

Aktivitas ini meliputi upaya untuk mempublikasikan produk – produk tertentu.

c. Corporate Communication

Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta mempromosikan


pemahaman tentang organisasi.

d. Lobbying

Lobbying merupakan usaha untuk bekerjasama dengan pembuat undang – undang dan
pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapatkan informasi – informasi penting yang
berharga. Bahkan kadangkala juga dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan yang akan
diambil.

e. Counseling

Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada manajemen
mengenai masalah yang berkaitan dengan publik dan mengenai posisi dan citra perusahaan.

5. Penjualan Personal

Penjualan personal (wiraniaga) mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran


produk/jasa, karena :

a. Interaksi secara personal antar penyedia jasa dan konsumen sangat penting.

b. Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin

c. Orang merupakan bagian dari produk jasa.


viii
Sifat penjualan personal dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjual dapat secara
langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing – masing
calon pembeli. Selain itu, tenaga penjual dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap
penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian di tempat pada saat
itu juga.

Ada beberapa jenis kewiraniagaan, yaitu:

a. Penjualan eceran, sebagaimana digambarkan oleh aktivitas wiraniaga di toko pakaian.

b. Wiraniaga mobil, aktivitasnya juga melukiskan penjualan eceran, tetapi mereka


seringkali mengadakan kontak dengan calon pembeli di rumah mereka dan bukan di
tempat bisnis penjual.

c. Penjualan dari rumah ke rumah, menggambarkan tipe pendekatan konsumen dengan


mendatangi dan menawarkan produk langsung kerumahnya.

d. Kontak pribadi dengan para pemakai industrial oleh para wiraniaga suatu perusahaan
yang membuat barang produsen.

C. MENENTUKAN STRATEGI PROMOSI

Bagian yang tajam dari instrumen pemasaran adalah pesan ( message ) yang
dikomukasikan langsung kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam
program promosi. Apabila calon pembeli telah mengetahui produk perusahaan tersebut, berarti
kesan tertentu telah disampaikan ( baik kesan positif maupun negatif ) dengan demikian suatu
produk bisa dikatakan sebagai simbol komunikasi.

jadi untuk menentrukan strategi promosi yang akan digunakan, dapat di lakukan dengan
memperhatikan:

ix
1. Bagaimana Komunikasi Bekerja

Komunikasi itu adalah diantara seorang wiraniaga dengan seorang calon pembeli, kita
perlu menambahkan unsur umpan balik ( feed back ) ke dalam konsep kita. Ringkasannya, untuk
efektifnya komunikasi , ia haruslah :

a. Mendapatkan perhatian

b. Menggunakan isyarat yang mengacu pada pengalaman yang lazim dari pengirim
( sender ) dan tujuan ( destination ) untuk dapat dipahami maknanya.

c. Membangkitkan kebutuhan pribadi dalam diri tujuan ( destination ) dan menunjukan


beberapa cara unuk memenuhi kebutuhan tersebut.

d. Menyarankan suatu cara untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan situasi
kelompok, dimana tujuan mendapatkan diri mereka pada waktu ia bergerak untuk
memberikan taggapan yang dikehendaki oleh si sumber.

2. Menetapkan Perpaduan Promosi

Untuk menentukan cara terbaik menjual produk, keputusan pokok adalah tentang sifat
perpaduan promosi yang mungkin paling efektif. Khususnya bagaimana iklan, kewiraniagaan,
promosi konsumen ( perlombaan, hadiah, dan penawaran kombinasi ), dan kegiatan promosi
dealer dapat digabungkan menjadi sautu perpaduan penjualan yang efektif.

3. Metode Promosi

Daftar mengenai alat – alat promosi yang penting yang dapat dipakai untuk membangun
suatu program penjuaan efektif, adalah :

a. Iklan

b. Kewiraniagaan ( Personal Selling )

c. Promosi Konsumen. ( Hadiah, Perlombaan , Penawaran Kombinasi )

d. Metode yang bertujuan merangsang iklan dan promosi dealer.

x
e. Pameran dan eksibisi.

f. Resiporitas

g. Jaminan dan servis

h. Penawaran komperatitif.

Karena banyaknya metode promosi, maka pengalaman menunjukan bahwa tipe produk
yang berbeda akan membutuhkan campuran bahan penjualan yag berbedapula Ini dapat
digambarksndengan membandingkan strategi promosi produk industrial dengan barang
konsumen. Hal ini memicu variasi dalam ciri – ciri merek saingan, dan juga perbedaan dalam
kebijaksanaan merek, saluran distribusi, dan kebijakan harga, cenderung membutuhkan
perbedaan dalam perpaduan promosi untuk tercapainya hasil yang menguntungkan.

D. HUBUNGAN PERILAKU KONSUMEN DAN STRATEGI PROMOSI

Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, membuat perusahaan berusaha mencari
strategi yang cepat dan tepat dalam memasarkan produknya. Agar suatu perusahaan dapat sukses
dalam persaingan syarat yang harus dipenuhi adalah mencapai kebutuhan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus
berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen. Dengan
menggunakan promosi produk setidaknya perusahaan dapat memberikan informasi atau pesan
tersendiri yang dapat mengubah pola pikir (mindset) konsumen, yang selanjutnya akan
mempengaruhi perilaku konsumen agar mengonsumsi produk tersebut dan menetapkan
keputusan pembelian terhadap produk yang di promosikan tersebut melalui iklan dan madia
lainnya. Promosi tidak hanya dilakukan dalam bentuk iklan saja, tetapi promosi juga dilakukan
dalam bentuk potongan harga, kelonggaran tukar tambah atau pengembalian uang, pemberian
sampel barang, dan sebagainya. Perusahaan sangat perlu memperhatikan faktor promosi karena
dengan adanya promosi yang menarik, akan menarik minat konsumen untuk berbelanja dan
menjadi pelanggan setia.

Jadi, konsumen merupakan faktor penting bagi perusahaan. Perusahaan harus benar-
benar memfokuskan perhatian kepada konsumen karena dalam persaingan yang begitu sengit
xi
dewasa ini, konsumen tidak saja mendapat tawaran produk dari satu perusahaan, tetapi juga dari
berbagai perusahaan pesaing lainnya yang menawarkan produk sejenis. Perusahaan harus
memiliki strategi menarik yang berbeda dengan pesaing agar produknya selalu diminati dan
dibelikonsumen.
Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk
merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal
sehingga menjadi membeli dan mengingat produk tersebut. Promosi adalah segala macam bentuk
komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau
jasa dan untuk memengaaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup
publistas, penjualan perorangan dan periklanan. Promosi penjualan merupakan salah satu bentuk
khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Promosi penjualan itu terdiri dari
bermacam–macam alat insentif, kebanyakan didesain untuk kepentingan jangka pendek untuk
merangsang dengan cepat para konsumen agar melakukan pembelian produk tertentu melalui
perdagangan. Periklanan menawarkan sebuah alasan untuk membeli sedangkan promosi
penjualan menawarkan sebuah rangsangan untuk membeli.

Keputusan pembelian yaitu beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum
melakukan keputusan pembelian suatu produk. Didefinisikan juga sebagai sebuah pendekatan
penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan masalah dan keinginan,
pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, keterlibatan
konsumen dan tingkah laku setelah pembelian, dan pengkonversian dari evaluasi–evaluasi yang
telah dilakukan oleh konsumen untuk selanjutnya memutuskan. Proses keputusan konsumen
bukanlah berakhir dengan pembelian, namun berlanjut hingga pembelian tersebut menjadi
pengalaman bagi konsumen dalam menggunakan produk yang dibeli tersebut. Pengalaman itu
akan menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pembelian di masa depan.

keputusan pembelian terdiri dari lima aspek yaitu:

xii
1. Pengenalan masalah

Pengenalan masalah, yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan dan adanya
perbedaan antara kondisi yang diharapkan.

2. Pencarian informasi

Pencarian informasi, yaitu merupakan aktivitas pemakai untuk mencari, mengumpulkan


dan memakai informasi yang mereka butuhkan.

3. Evaluasi alternative

Evaluasi alternatif, yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang diperoleh melalui
pencarian informasi secara aktif.

4. Keputusan membeli atau tidak

Keputusan membeli atau tidak, yaitu melakukan keputusan untuk melakukan pembelian
yang telah diperoleh dari evaluasi alternatif terhadap merek yang akan dipilih.

5. Perilaku pasca pembelian

Perilaku pasca pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah pembelian terhadap suatu
produk/jasa maka konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidak
puasaan.

Terdapat lima aspek promosi di dalam promotional mix, yaitu6 :

1. Periklanan

Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya.

2. Penjualan Pribadi

xiii
Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon
konsumennya.

3. Promosi Penjualan

Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya


sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan
dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik
perhatian konsumen.

4. Publisitas

Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk
pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan
menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana
didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat
komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini
masyarakat secara tepat, sehingga seringdisebut sebagai usaha untuk
mensosialisasikan atau memasyarakatkan.

5. Pemasaran langsung

Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk


memperoleh tanggapan langsung.

Ada tiga tujuan promosi diantaranya adalah:

1. Menginformasikan
Memberitahukan informasi selengkap-lengkapnya kepada calon pembeli tentang
barang yang ditawarkan, siapa penjualnya, siapa pembuatnya, dimana
memperolehnya, harganya dan sebagainya. Informasi yang digunakan dapat diberikan
melalui tulisan. Gambar, kata-kata dan sebagainya, yang disesuaikan dengan keadaan.

xiv
2. Membujuk

Membujuk calon konsumen agar mau membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Perlu ditekankan di sini bahwasannya membujuk bukan berarti memaksa calon
konsumen sehingga keputusan yang diambil mungkin justru keputusan yang negatif.

3. Mengingatkan
Mengingatkan konsumen tentang adanya barang tertentu, yang dibuat dan dijual
perusahaan tertentu, ditempat tertentu dengan harga yang tertentu pula. Konsumen
kadang-kadang memang perlu diingatkan, karena mereka tidak ingin bersusah payah
untuk selalu mencari barang apa yang dibutuhkan dan dimana mendapatkannya.

Promosi merupakan fungsi menginformasikan, pembujukan, dan meningkatkan


keputusan pembeli. Dalam promosi terjadi proses penyajian pesan–pesan yang ditujukan untuk
membantu penjualan barang atau jasa. Promosi merupakan aktivitas pemasaran yang paling
terlihat dan secara rutin dilaksanakan oleh perusahaan.

xv
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dijabarkan diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah
suatu bentuk komunikasi pemasaran yang dimana komunikasi pemasarn itu adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli
dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi tidak hanya
dilakukan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen, tetapi juga harus melakukan upaya
untuk mempengaruhinya agar konsumen menjadi senang dan membeli produk yang ditawarkan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi diantaranya yaitu faktor
produk, faktor pasar, faktor anggaran, dan faktor pelanggan. Dalam mempromosikan produk
terdapat sasaran/target yang dituju, diantaranya yaitu pembeli akhir, perantara, dan wariniaga.
Dengan cara tersebut pengusaha atau entrepreneur akan mengetahui atau memantapkan strategi
promosinya guna menarik konsumen membeli atau menggunakan produk atau jasa yang telah
dibuatnya.

B. Saran
Demikianlah makalah ini yang dapat kami susun. Semoga dapat bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat kurang
sempurna. Untuk itu kami membutuhkan kritik serta saran dari para pembaca makalah ini. Agar
menjadi bahan perbaikan untuk pembuatan makalah kedepannya.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Arif Yusuf Hamali. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP

Basu Swastha. 1999. Azas-Azas Marketing, Yogyakarta : Liberty..

Cravens, D. W. 1996, Pemasaran Strategis. Jakarta. DKI Jakarta, Indonesia: Erlangga.

Danang Suntoyo, S. 2012, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep Strategi, dan Kasus.
Yogyakarta: CAPS.

Sofjan Assauri, M. 2017, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, & Strategi. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.

Tjiptono, F., & Chandra, G, 2012, Pemasaran Strategi Edisi 2. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.

Tjiptono, F. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

xvii

Anda mungkin juga menyukai