STRATEGI PEMASARAN
Istilah strategi pertama kali dipakai oleh pihak militer yang diartikan sebagai kiat yang
digunakan untuk memenangkan suatu peperangan. Strategi, kemudian dipakai oleh beberapa
organisasi secara umum dengan mempertahankan pengertian semula hanya saja aplikasi
disesuaikan dengan jenis organisasi yang menerapkannya. Pendapat lain menyatakan bahwa
strategi merupakan taktik yang secara bahasa mempunyai arti suatu yang terkait dengan paham
organisme dalam menjawab stimulus dari luar. Secara istilah, strategi merupakan suatu garis
besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi menurut
Steiner dan Milner adalah penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan
meningkatkan kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebjakan implementasi secara tepat
sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi tercapai. Suryana mengartikan strategi dengan
penjelasan 5P-nya, yaitu :
a. Strategi adalah perancanaaan (plan)
b. Strategi adalah pola (pattern)
c. Strategi adalah posisi (potition)
d. Strategi adlaah perspektif (perspective)
e. Strategi adalah permainan (play)
Dari beberapa pengertian strategi di atas, menyimpulkan bahwa strategi adalah garis besar
haluan dalam organisasi untuk mencapai misi dengan cara meningkatkan kekuatan internal dan
eksternal. Pengertian Pemasaran Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi
perusahaan.Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat
penting dalam dunia usaha. Kadang-kadang istilah pemasaran diartikan sama dengan bebrapa
istilah, seperti penjualan, perdagangan, dan distribusi. Salah pengertian ini timbul karena pihak-
pihak yang bersangkutan mempunyai kegiatan dan kepentingan yang berbeda-beda. Misalnya
seorang salesman atau manajer penjualan membicarakan pemasaran, sebenarnya masalah yang
dibicarakan adalah penjualan, seorang manajer took mengartikannya sebagai perdagangan.
Kenyataanya pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh, sedangkan istilah yang lain
tersebut hanya merupakan satu bagian, satu kegiatan dalam system pemasaran secara
keseluruhan. Jadi pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang penjualan,
perdagangan, dan distribusi
Sebuah perusahaan perlu melakukan distribusi, dan hal ini sangat penting bagi
pembangunan perekonomian masyarakat karena bertugas menyampaikan barang dan jasa yang
di perlukan oleh konsumen. Setelah barang dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya
dalam proses pemasaran adalah mentukan metode dan rule yang akan dipakai untuk
menyalurkan barang tersebut ke pasar. Saluran distribusi suatu barang adalah saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke
konsumen6 . Gambaran tentang pemasaran secara luas dapat diketahui dari definisi yang
dikemukakan oleh William J. Stanson : Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada
maupun potensial. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu
terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi. Keputusan-keputusan dalam
pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya, dan promosinya.
Kegiatan pemasaran tidak bermula pada saat selesainya proses produksi, juga tidak berakhir
pada saat penjualan dilakukan. Perusahaan harus dapat memberikan kepuasan keapada
konsumen jika mengharapkan usahanya dapat berjalan terus, atau konsumen mempunyai
pandangan yang baik terdapat perusahaan.Jadi, jaminan yang baik atas barang dan jasa dapat
dilakukan sesudah penjualan.
B. Strategi Produk
Dalam hubungannya dengan kinerja merek, produk dapat dilihat dari segi persepsi
kualitas dan persepsi nilai. Persepsi kualitas dan nilai digunakan untuk mengetahui
sejauh mana konsumen memberikan respon terhadap kualitas dan nilai produk yang
akhirnya akan menentukan baik atau tidaknya suatu kinerja merek tersebut. Menurut
Kotler, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik
perhatian, pembelian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan.1Produk tidak hanya objek fisik, tetapi merupakan seperangkat manfaat
secara fungsional, psikologis maupun sosial.
Dalam merumuskan strategi produk, para pemasar harus menentukan bagaimana
produk yang ada diusulkan cocok dengan arah dan sasaran yang dipilih dan bagaimana
masing-masing dari produk tersebut dapat menyumbang pada pembangunan relasi
dengan pelanggan yang ditargetkan. Penentuan merek memainkan peran penting dalam
penentuan posisi dan juga pembangunan relasi. Merek yang kuat sepert Nike, John
Deere dan Starbucks, dapat menciptakan nilai pelanggan yang memadai untuk
meningkatkan efektivitas dari Strategi produk membantu untuk memberikan panduan
untuk menjalankan product roadmap. Strategi produk bisa membantu mengantisipasi
penyalahgunaan waktu dan sumber daya sehingga pekerjaan akan lebih efektif.
keseluruhan bauran pemasaran.
Dari perspektif pelanggan, nilai sebuah produk berasal dari manfaat yang
diserahkan oleh fitur dan layanan suplementer, mutu dan rancangan, pengemasan, dan
pelabelan, serta penetapan mereknya. Oleh karena itu, pemasar harus mengambil
keputusan tentang setiap unsur untuk merumuskan satu strategi agar bisa menawarkan
barang, layanan dan produk lain yang cocok dengan situasi untuk organisasi dan
memuaskan atau melampaui kebutuhan dan harapan pelanggan.
1. Strategi Produk Meningkatkan Keputusan Taktis Tim
Distribusi produk ke pasar tidak selalu sesuai dengan rencana yang dibuat dalam
product roadmap, sangat mungkin terjadi penyesuaian karena ada perubahan-perubahan
di pasar. Hal ini menjadi tantangan bagi manajer produk untuk bersiap dan
menyesuaikan rencana dan prioritas untuk menghadapi perubahan tersebut. Inilah yang
membuat strategi produk penting disusun di awal. Sehingga ketika dibutuhkan untuk
mengambil keputusan strategis secara cepat bisa langsung diputuskan dengan mengacu
strategi produk sebagai referensi.
2. Unsur-Unsur Strategi Produk
1. Fitur.
Merupakan atribut yang memungkinkan barang atau jasa melakukan
fungsinya yang dimaksud dan memberikan manfaat keluarannya memuaskan
kebutuhan yang diinginkan pelanggan dari sebuah produk.
2. Layanan Suplementer.
Yang terkait dengan produk menyerahkan manfaat nilai untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan sekarang dan di masa mendatang. Seperti halnya dalam
pelatihan: ada yang menawarkan konsultasi penyelesaian masalah atau pesanan
produk, ada yang mencakup keselamatan atau keamanan dalam penggunaan produk.
3. Mutu dan Rancangan Produk.
Mutu didefinisikan sebagai seberapa baiknya produk dalam memuaskan pelanggan
dan itu berkaitan erat dengan rancangan. Ketika mutu yang baik adalah halAda pesaing
yang masuk dan produknya diposisikan berdampingan dengan merek perusahaan,
sehingga berdampak buruk terhadap pangsa pasar perusahaan.
Minimum yang akan diterima pelanggan, “mutu emosional” dan rancangan adalah
medan tempur pemasaran yang dipilih oleh lebih banyak perusahaan untuk melakukan
diferensiasi.
4. Pengemasan dan Pelabelan.
Pengemasan dan pelabelan menyerahkan nilai kepada pelanggan
(menyimpan produk, menjaganya tetap aman, menjelaskan unsur-unsur dan
penggunaan) serta kepada organisasi (pemolesan citra merek, mengkomunikasikan fitur
dan manfaat produk serta menarik minat konsumen).
5. Manajemen dan Pengembangan Produk.
Upaya untuk memiliki produk yang berbeda dengan tahap daur hidup yang
berbeda di saat kapan pun. Mengelola gerakan melalui siklus hidup produk yakni
pengenalan, pertumbuhan, kematangan kemerosotan dan merencanakan pengembangan
produk baru. Selain itu, strategi produk juga meliputi manajemen dari setiap lini produk
(produkproduk yang berkaitan dalam beberapa hal) dan keseluruhan bauran produk
(berbagai jenis dari semua lini produk yang ditawarkan).
6. Penetapan Merek.
Penetapan merek memberikan kepada produk satu identitas dan
mendiferensiasikan dari produk pesaing. Mendukung penentuan posisi yang dipilih
untuk sebuah produk dalam satu segmen yang ditargetkan dan membantu membangun
relasi pelanggan untuk mendapatkan ekuitas merek dan loyalitasProduk yang masuk
dalam kategori tersebut memiliki ciri-ciri profitabilitasnya rendah, volume penjualan
atau pangsa pasarnya bersifat stagnan atau bahkan menurun, dan risiko keusangan
teknologi cukup besar. Kemudian produk mulai masuk dalam tahap kedewasaan atau
penurunan pada Product Life Circle (PLC), dan produk tersebut kurang sesuai dengan
kekuatan atau misi utama bisnis.
Jangka panjang. Keberhasilan pemasar mengelola mereknya terkait dengan
ekuitas merek. Ekuitas merek disini merupakan nilai tambah yang diberikan pada produk
dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam cara konsumen berfikir, merasa dan bertindak
terhadap merek, harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang diberikan merek bagi
perusahaan.
Kevin Lane Keller memperkenalkan konsep ekuitas merek yang berdasarkan pada
pelanggan (costumer based brand equity) yang berarti pengetahuan akan merek (brand
Knowledge) yang dimiliki pelanggan membutuhkan tanggapan pemasaran yang
berbeda-beda untuk membangun suatu merek. Brand Knowledge Menurut Keller
dibedakan menjadi yaitu:
a. Kepercayaan Merek (Brand Awareness), Kemampuan dari konsumen untuk
mengidentifikasikan merek dalam kondisi yang berbeda-beda.
b. Citra Merek (Brand Image), Persepsi dari konsumen akan sebuah merek yang muncul
(reflected) dari asosiasi suatu merek yang ada di ingatan konsumen.
3. Strategi Diversifikasi
Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang
baru atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan,
profitabilitas, dan fleksibilitas. Strategi diversifikasi dapat dilakukan dalam tiga cara
yaitu:
Diversifikasi konsentris yaitu produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki
kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah
ada.
Diversifikasi horizontal yaitu perusahaan menambah produk-produk yang tidak
berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama.
Diversifikasi konglomerat yaitu produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru,
tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk
yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.
C. Strategi harga
Hampir semua perusahaan mendasarkan harga produk pada biaya produksi, tenaga kerja,
iklan, kemudian menambahkan persentase tertentu agar mereka bisa memperoleh keuntungan.
Harga sendiri merupakan komponen marketing yang bisa menentukan pendapatan suatu
perusahaan. Sebab, penentuan harga yang tepat akan menciptakan demand atau permintaan
yang optimal dari pihak konsumen dan partner bisnis. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
menetapkan harga merupakan salah satu faktor kunci bagi badan usaha untuk meraih
keuntungan
b. Mark up
Langkah-langkah dalam perusahaan untuk menetapkan harga produk adalah dengan
metode mark up. yang dapat mengacu pada cara menetapkan harga jual suatu unit dengan
berpedoman pada harga pokok di awal pembelian. Angka yang didapatkan nantinya perlu
dikalkulasi dengan beberapa jumlah tertentu, yang disebut dengan mark-up.
Menetapkan BEP atau break even point juga bisa menjadi strategi penetapan harga
yang baik bagi perusahaan. Metode ini dilakukan dengan cara menetapkan harga jual
berdasarkan total biaya pengeluaran dan hasil yang diterima badan usaha secara keseluruhan
jika dilihat dari pengertiannya, tentu saja produsen atau perusahaan yang menerapkan cara
ini tidak akan mendapat keuntungan.
d. Analisis competitor
Kompetisi (competition)
Pilihan strategi yang lain adalah competition. Strategi ini sering disebut
dengan competitive pricing. Strategi ini memiliki konsep yang sama dengan namanya.
Sehingga, ketika menggunakan strategi ini, kamu juga melihat harga produk yang dijual
oleh kompetitor.
Setiap pasar pasti akan selalu ada segmen yang mau membayar lebih untuk melihat
kualitas. Karena ada sejumlah orang yang mencari produk yang prestisius dan mewah.
Segmen ini yang ditarget ketika menggunakan strategi premium pricing.
Freemium Pricing
Seperti nama yang dimilikinya, dalam strategi ini ada produk yang ditawarkan
berbayar, tetapi ada juga yang gratis. Sudah pasti fitur yang ditawarkan oleh kedua paket ini
berbeda. Ketika membayar, pelanggan akan memperoleh layanan yang lengkap.
1. Biaya
2. Pelanggan
Faktor berikutnya yang perlu diperhatikan sebelum menetapkan harga jual produk,
yakni mempertimbangkan pelanggan. Coba mencari tahu seberapa banyak permintaan
produk yang di jual. Dalam produk tertentu, menurunkan produk dapat meningkatkan
permintaan. Meski demikian, hal ini tidak selalu berefek sama, ada beberapa produk
yang malah semakin tidak diminati ketika harganya menjadi terlalu murah. Karena
calon konsumen berpikir bahwa harga yang murah akan menandakan kualitas produk
yang kurang baik.
3. Jenis Produk
Hal penting lainnya yang perlu dipertimbangkan untuk menetapkan harga jual
produk, yaitu jenis produk. Jika produk bisnis termasuk dalam produk massal, maka
tentukanlah harga berdasarkan pada harga rata-rata produk lain yang ada di pasaran atau
dijual oleh kompetitor. Sementara itu, apabila produk yang akan jual merupakan produk
yang terdiferensiasi, cobalah untuk menentukan harga premium.
4. Target Pasar
Lihat juga mengenai target pasar yang akan targetkan untuk memasarkan
produk. Misalnya, dengan mempertimbangkan harga pesaing yang produknya serupa
dengan produk atau layanan.
Cari tahu juga apakah lokasi, bahan baku, serta hal lainnya dapat memengaruhi
harga jual produk. Apabila menentukan pasar baru sebagai target, menetapkan harga
jual rendah mungkin akan berhasil untuk memperoleh banyak pelanggan dan
keuntungan.
5. Kompetitor
Tidak ada salahnya juga untuk mencermati produk atau layanan yang
ditawarkan oleh kompetitor terlebih dahulu sebelum menetapkan harga jual produk.
bisa menetapkan harga jual produk di bawah, sama, maupun di atas rata-rata dari
harga jual produk dari kompetitor.
D. Strategi tempat dan distribusi
Strategi memilih lokasi usaha yang strategis merupakan hal yang perlu diperhatikan
sebelum membuka usaha. Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha ini menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin
strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh
terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih tidak
strategis maka penjualan pun juga tidak akan terlalu bagus.
Strategi memilih lokasi usaha yang strategis pun tidak semata-mata melihat lokasi yang
ramai saja. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Jenis dan sifat usaha menjadi
pertimbangan dalam menentukan lokasi usaha. Apabila anda membuka usaha restoran untuk
kalangan atas maka pastikan lingkungan yang sekitar usaha anda adalah tempat-tempat
bergengsi. Terutama apabila anda membuka usaha jenis makanan maka pastikan memilih lokasi
yang luas dan ramai kendaraan berlalu-lalang. Lokasi yang strategis dan memiliki akses yang
mudah untuk dilewati berbagai jenis kendaraan menjadi hal yang perlu di pertimbangan.
E. Strategi promosi
Strategi promosi sangat penting dilakukan dalam bisnis. Sebab, tanpa promosi, produk
bisnis, baik barang maupun jasa, tidak akan tersampaikan ke konsumen. Oleh karena itu,
strategi tersebut harus dilakukan demi menaikkan keuntungan bagi perusahaan.
Dalam menjalankan bisnis, mencanangkan dan merumuskan strategi bukanlah sesuatu yang
mudah. Strategi harus diukur agar pesannya benar-benar masuk ke konsumen. Strategi tersebut
bukanlah hanya mencari keuntungan berupa materi melainkan juga menaikkan brand
image dan brand engagement.
Selain itu, bisnis yang baik bukan hanya omzet tetapi juga konsumen mampu
mengingat brand bisnis Anda. Hal ini penting demi kelangsungan bisnis yang lebih baik.
Bahkan, yang baik adalah bisnis bisa berpindah dari satu generasi ke generasi yang lain.
Strategi Promosi adalah segala upaya terencana yang dilakukan oleh sebuah bisnis
dalam memasarkan suatu produk agar produk tersebut diminati oleh banyak konsumen sehingga
nantinya terjadilah transaksi. Hal utama yang harus dipahami dalam menjalankan bisnis adalah
dengan memahami apa dan seperti apa strategi promosi itu.
Dalam dunia bisnis di era modern seperti sekarang, menyusun strategi promosi adalah
suatu langkah tepat dalam mempromosikan produk agar bisa mendatangkan pelanggan. Sudah
banyak kompetitor yang mengeluarkan ide cemerlang dalam mempromosikan produknya ke
banyak pelanggan. Selain itu, dengan merencanakan strategi promosi, lambat laun kamu akan
memahami seperti apa kebutuhan serta keinginan dari pasar yang kamu target,
serta solusi apa saja yang mereka harapkan. Beberapa strategi promosi yaitu
1. Tahu Target Pasar
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengetahui target pasar. Siapa yang
menjadi sasaran produk Anda. Sebab, ini panduan untuk merumuskan strategi promosi ke
depannya. Untuk melakukan pengenalan target pasar dapat melalui riset terlebih dahulu.
Riset dapat berdasarkan keinginan atau kebutuhan target pasar. Jika sudah mengetahuinya,
mudah bagi Anda untuk membuat produk. Kita pun bisa menganalisa apa saja kelebihan dan
kekurangan produk. Target pasar bisa diberikan contoh lalu menilai sehingga menjadi dasar
evaluasi bagi produk bisnis. Akhirnya Anda bisa benar-benar paham apa yang semestinya
dibutuhkan konsumen. Mulai dari harga, spesifikasi produk hingga sistem pembayaran.
Langkah ini idealnya dilakukan sebelum merancang strategi promosi. Sebab, perlu
memahami tujuan dari promosi yang semestinya dilakukan. Ada banyak tujuan yang bisa
Anda lakukan dan di antaranya seperti:
Tidak bisa dimungkiri bahwa salah satu strategi promosi yang bisa dilakukan oleh
adalah pemanfaatan media sosial. Ada banyak media sosial yang tersebar pada masa kini.
Mulai dari Instagram, Facebook, Twitter hingga TikTok. Akan tetapi, untuk
menggunakannya dengan maksimal, yang perlu kita tahu tips bagaimana memanfaatkan
media sosial sehingga menjadi strategi promosi.
Satu contoh strategi promosi yang mampu menarik perhatian konsumen adalah
potongan harga. Siapa yang tidak tergiur bila melihat produk dengan potongan harga
50%? Maka sudah pasti, konsumen akan berbondong-bondong menyerbu produk bisnis
Anda. Ini bekal baik bagi bisnis Anda dan bisa diterapkan setiap peluncuran produk baru.