Anda di halaman 1dari 15

BAB III

STRATEGI PEMASARAN

A. Pengertian strategi pemasaran

Istilah strategi pertama kali dipakai oleh pihak militer yang diartikan sebagai kiat yang
digunakan untuk memenangkan suatu peperangan. Strategi, kemudian dipakai oleh beberapa
organisasi secara umum dengan mempertahankan pengertian semula hanya saja aplikasi
disesuaikan dengan jenis organisasi yang menerapkannya. Pendapat lain menyatakan bahwa
strategi merupakan taktik yang secara bahasa mempunyai arti suatu yang terkait dengan paham
organisme dalam menjawab stimulus dari luar. Secara istilah, strategi merupakan suatu garis
besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi menurut
Steiner dan Milner adalah penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan
meningkatkan kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebjakan implementasi secara tepat
sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi tercapai. Suryana mengartikan strategi dengan
penjelasan 5P-nya, yaitu :
a. Strategi adalah perancanaaan (plan)
b. Strategi adalah pola (pattern)
c. Strategi adalah posisi (potition)
d. Strategi adlaah perspektif (perspective)
e. Strategi adalah permainan (play)

Dari beberapa pengertian strategi di atas, menyimpulkan bahwa strategi adalah garis besar
haluan dalam organisasi untuk mencapai misi dengan cara meningkatkan kekuatan internal dan
eksternal. Pengertian Pemasaran Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi
perusahaan.Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat
penting dalam dunia usaha. Kadang-kadang istilah pemasaran diartikan sama dengan bebrapa
istilah, seperti penjualan, perdagangan, dan distribusi. Salah pengertian ini timbul karena pihak-
pihak yang bersangkutan mempunyai kegiatan dan kepentingan yang berbeda-beda. Misalnya
seorang salesman atau manajer penjualan membicarakan pemasaran, sebenarnya masalah yang
dibicarakan adalah penjualan, seorang manajer took mengartikannya sebagai perdagangan.
Kenyataanya pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh, sedangkan istilah yang lain
tersebut hanya merupakan satu bagian, satu kegiatan dalam system pemasaran secara
keseluruhan. Jadi pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang penjualan,
perdagangan, dan distribusi
Sebuah perusahaan perlu melakukan distribusi, dan hal ini sangat penting bagi
pembangunan perekonomian masyarakat karena bertugas menyampaikan barang dan jasa yang
di perlukan oleh konsumen. Setelah barang dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya
dalam proses pemasaran adalah mentukan metode dan rule yang akan dipakai untuk
menyalurkan barang tersebut ke pasar. Saluran distribusi suatu barang adalah saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke
konsumen6 . Gambaran tentang pemasaran secara luas dapat diketahui dari definisi yang
dikemukakan oleh William J. Stanson : Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada
maupun potensial. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu
terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi. Keputusan-keputusan dalam
pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya, dan promosinya.
Kegiatan pemasaran tidak bermula pada saat selesainya proses produksi, juga tidak berakhir
pada saat penjualan dilakukan. Perusahaan harus dapat memberikan kepuasan keapada
konsumen jika mengharapkan usahanya dapat berjalan terus, atau konsumen mempunyai
pandangan yang baik terdapat perusahaan.Jadi, jaminan yang baik atas barang dan jasa dapat
dilakukan sesudah penjualan.

1. Pengertian Strategi Pemasaran


Penjelasan di atas yang menguraikan tentang pengertian apa itu strategi dan apa itu
pemasaran, dapat menjadi jembatan awal untuk memahami apa itu strategi pemasaran.
Penulis akan menguraikan beberapa pengertian strategi pemasaran yang penulis ambil dari
beberapa sumber,
1. Muhammad Syakir sula strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik eksplisit
maupun implisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai
tujuan.
2. Tull dan Keble menyampaikan dengan pengertian strategi pemasaran adalah sebagai
alat yang fundamaental yang direncanakan untuk mencapai tujuan organisasi atau
lembaga dengan mengembangkan keunggulan yang berkesinambunfan melalui pasar
yang dimasuki dan program-program pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar sasaran tersebut.
3. Sofjan Assauri, dalam buku manajemen pemasarannya menyampaikan bahwa
strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang
pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk
dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.
2. Unsur-Unsur Strategi Pasar
Strategi pasar perlu dipersiapkan sejak dini agar tujuan pemasaran tepat sasaran.
Unsur- unsur strategi pemasaran menurut Fredy Rangkuti adalah sebagai berikut :
a. Unsur Strategi Pemasaran
1. Segmentasi pasar, yaitu tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok
pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing konsumen dibedakan
menurut karakteristik kebutuhan produk dan bauran pemasaran tersendiri.
2. Targeting, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki
3. Positioning, yaitu menetapkan posisi pasar, tujuannya adalah untuk membangun
dan mengkomunikasikan keunggulan produk yang ada di pasar kepada konsumen.
b. Unsur taktik persaingan
 Differensiasi, yaitu pembeda antara produk sendiri dengan produk lain.
 Bauran pemasaran (marketing mix), yaitu meliputi produk (produk), harga
(price), promosi (promotion) dan tempat (place).
c. Produk, segala sesuatu yang memiliki nilai di pasar sasaran dan manfaat serta
kepuasan dalam bentuk barang dan jasa. Strategi penentuan produk ini meiputi :
1) Penentuan logo/ moto
2) Menciptakan merek
3) Menciptakan kemasan
4) Keputusan label
d. Price, harga menjadi satuan ukur mengenai mutu suatu produk dan harga merupakan
unsur bauran pemasaran yang flelksibel (dapat berubah secara cepat). Adapun tujuan
penetapan harga adalah :
1) Untuk bertahan hidup
2) Memaksimalkan laba
3) Memperbesar market-share
4) Mutu produk
5) Persaingan
e. Promotion, pemberian informasi tentang suatu produk kepada konsumen menjadi
factor yang dominan dalam pemasaran.
f. Place, tempat yang strategis sangat penting dalam pemasaran dalam mendistribusikan
produk kepada konsumen.
Factor yang mempengaruhi dalam penetuan distribusi adalah :
- Pertimbangan pembeli atau factor pasar
- Factor produksi atau pengawasan dan keuangan
g. Berikan sesuatu secara gratis
Konsumen akan membeli produk dari merek yang paling sering berinteraksi
dengan mereka. Salah satu interaksi ini bisa melalui posting blog, media sosial, atau
sampel produk gratis. Dengan jenis pendekatan ini di konversi menjadi lebih mudah
karena adanya kedekatan antara brand dan konsumen.
h. Menargetkan pengguna handphone
Tidak kurang dari 30% konsumen yang menggunakan Internet saat roaming
adalah pengguna ponsel. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk membidik
konsumen potensial seperti ini. Upaya ini dapat dilakukan dengan
membuat website yang mobile friendly.

B. Strategi Produk

Dalam hubungannya dengan kinerja merek, produk dapat dilihat dari segi persepsi
kualitas dan persepsi nilai. Persepsi kualitas dan nilai digunakan untuk mengetahui
sejauh mana konsumen memberikan respon terhadap kualitas dan nilai produk yang
akhirnya akan menentukan baik atau tidaknya suatu kinerja merek tersebut. Menurut
Kotler, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik
perhatian, pembelian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan.1Produk tidak hanya objek fisik, tetapi merupakan seperangkat manfaat
secara fungsional, psikologis maupun sosial.
Dalam merumuskan strategi produk, para pemasar harus menentukan bagaimana
produk yang ada diusulkan cocok dengan arah dan sasaran yang dipilih dan bagaimana
masing-masing dari produk tersebut dapat menyumbang pada pembangunan relasi
dengan pelanggan yang ditargetkan. Penentuan merek memainkan peran penting dalam
penentuan posisi dan juga pembangunan relasi. Merek yang kuat sepert Nike, John
Deere dan Starbucks, dapat menciptakan nilai pelanggan yang memadai untuk
meningkatkan efektivitas dari Strategi produk membantu untuk memberikan panduan
untuk menjalankan product roadmap. Strategi produk bisa membantu mengantisipasi
penyalahgunaan waktu dan sumber daya sehingga pekerjaan akan lebih efektif.
keseluruhan bauran pemasaran.
Dari perspektif pelanggan, nilai sebuah produk berasal dari manfaat yang
diserahkan oleh fitur dan layanan suplementer, mutu dan rancangan, pengemasan, dan
pelabelan, serta penetapan mereknya. Oleh karena itu, pemasar harus mengambil
keputusan tentang setiap unsur untuk merumuskan satu strategi agar bisa menawarkan
barang, layanan dan produk lain yang cocok dengan situasi untuk organisasi dan
memuaskan atau melampaui kebutuhan dan harapan pelanggan.
1. Strategi Produk Meningkatkan Keputusan Taktis Tim
Distribusi produk ke pasar tidak selalu sesuai dengan rencana yang dibuat dalam
product roadmap, sangat mungkin terjadi penyesuaian karena ada perubahan-perubahan
di pasar. Hal ini menjadi tantangan bagi manajer produk untuk bersiap dan
menyesuaikan rencana dan prioritas untuk menghadapi perubahan tersebut. Inilah yang
membuat strategi produk penting disusun di awal. Sehingga ketika dibutuhkan untuk
mengambil keputusan strategis secara cepat bisa langsung diputuskan dengan mengacu
strategi produk sebagai referensi.
2. Unsur-Unsur Strategi Produk
1. Fitur.
Merupakan atribut yang memungkinkan barang atau jasa melakukan
fungsinya yang dimaksud dan memberikan manfaat keluarannya memuaskan
kebutuhan yang diinginkan pelanggan dari sebuah produk.
2. Layanan Suplementer.
Yang terkait dengan produk menyerahkan manfaat nilai untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan sekarang dan di masa mendatang. Seperti halnya dalam
pelatihan: ada yang menawarkan konsultasi penyelesaian masalah atau pesanan
produk, ada yang mencakup keselamatan atau keamanan dalam penggunaan produk.
3. Mutu dan Rancangan Produk.
Mutu didefinisikan sebagai seberapa baiknya produk dalam memuaskan pelanggan
dan itu berkaitan erat dengan rancangan. Ketika mutu yang baik adalah halAda pesaing
yang masuk dan produknya diposisikan berdampingan dengan merek perusahaan,
sehingga berdampak buruk terhadap pangsa pasar perusahaan.
Minimum yang akan diterima pelanggan, “mutu emosional” dan rancangan adalah
medan tempur pemasaran yang dipilih oleh lebih banyak perusahaan untuk melakukan
diferensiasi.
4. Pengemasan dan Pelabelan.
Pengemasan dan pelabelan menyerahkan nilai kepada pelanggan
(menyimpan produk, menjaganya tetap aman, menjelaskan unsur-unsur dan
penggunaan) serta kepada organisasi (pemolesan citra merek, mengkomunikasikan fitur
dan manfaat produk serta menarik minat konsumen).
5. Manajemen dan Pengembangan Produk.
Upaya untuk memiliki produk yang berbeda dengan tahap daur hidup yang
berbeda di saat kapan pun. Mengelola gerakan melalui siklus hidup produk yakni
pengenalan, pertumbuhan, kematangan kemerosotan dan merencanakan pengembangan
produk baru. Selain itu, strategi produk juga meliputi manajemen dari setiap lini produk
(produkproduk yang berkaitan dalam beberapa hal) dan keseluruhan bauran produk
(berbagai jenis dari semua lini produk yang ditawarkan).
6. Penetapan Merek.
Penetapan merek memberikan kepada produk satu identitas dan
mendiferensiasikan dari produk pesaing. Mendukung penentuan posisi yang dipilih
untuk sebuah produk dalam satu segmen yang ditargetkan dan membantu membangun
relasi pelanggan untuk mendapatkan ekuitas merek dan loyalitasProduk yang masuk
dalam kategori tersebut memiliki ciri-ciri profitabilitasnya rendah, volume penjualan
atau pangsa pasarnya bersifat stagnan atau bahkan menurun, dan risiko keusangan
teknologi cukup besar. Kemudian produk mulai masuk dalam tahap kedewasaan atau
penurunan pada Product Life Circle (PLC), dan produk tersebut kurang sesuai dengan
kekuatan atau misi utama bisnis.
Jangka panjang. Keberhasilan pemasar mengelola mereknya terkait dengan
ekuitas merek. Ekuitas merek disini merupakan nilai tambah yang diberikan pada produk
dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam cara konsumen berfikir, merasa dan bertindak
terhadap merek, harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang diberikan merek bagi
perusahaan.
Kevin Lane Keller memperkenalkan konsep ekuitas merek yang berdasarkan pada
pelanggan (costumer based brand equity) yang berarti pengetahuan akan merek (brand
Knowledge) yang dimiliki pelanggan membutuhkan tanggapan pemasaran yang
berbeda-beda untuk membangun suatu merek. Brand Knowledge Menurut Keller
dibedakan menjadi yaitu:
a. Kepercayaan Merek (Brand Awareness), Kemampuan dari konsumen untuk
mengidentifikasikan merek dalam kondisi yang berbeda-beda.
b. Citra Merek (Brand Image), Persepsi dari konsumen akan sebuah merek yang muncul
(reflected) dari asosiasi suatu merek yang ada di ingatan konsumen.
3. Strategi Diversifikasi
Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang
baru atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan,
profitabilitas, dan fleksibilitas. Strategi diversifikasi dapat dilakukan dalam tiga cara
yaitu:
 Diversifikasi konsentris yaitu produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki
kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah
ada.
 Diversifikasi horizontal yaitu perusahaan menambah produk-produk yang tidak
berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama.
 Diversifikasi konglomerat yaitu produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru,
tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk
yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.

C. Strategi harga
Hampir semua perusahaan mendasarkan harga produk pada biaya produksi, tenaga kerja,
iklan, kemudian menambahkan persentase tertentu agar mereka bisa memperoleh keuntungan.
Harga sendiri merupakan komponen marketing yang bisa menentukan pendapatan suatu
perusahaan. Sebab, penentuan harga yang tepat akan menciptakan demand atau permintaan
yang optimal dari pihak konsumen dan partner bisnis. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
menetapkan harga merupakan salah satu faktor kunci bagi badan usaha untuk meraih
keuntungan

1. Cara Menetapkan Harga


Seperti yang sudah Glints paparkan, strategi penetapan harga sifatnya sangatlah
penting bagi perkembangan bisnis perusahaan. Sebab, dengan menetapkan harga yang tepat,
perusahaan bisa mendapatkan angka demand produk yang tinggi dan penjualan akan ikut
meningkat. Meskipun demikian, menentukan harga produk bukanlah proses yang bisa
disepelekan.

Beberapa cara dalam menetapkan harga yaitu


a. Menetapkan biaya harga plus
Strategi penetapan harga pertama yang bisa diikuti oleh perusahaan besar maupun
kecil adalah dengan menentukan harga plus. Penerapan metode ini adalah dengan
menentukan harga jual dengan berpedoman kepada hitungan jumlah keseluruhan biaya yang
digunakan. Setelah itu, hasil hitungan akan digabungkan dengan satuan jumlah tertentu
untuk menutupi laba, atau sering disebut juga dengan margin.

b. Mark up
Langkah-langkah dalam perusahaan untuk menetapkan harga produk adalah dengan
metode mark up. yang dapat mengacu pada cara menetapkan harga jual suatu unit dengan
berpedoman pada harga pokok di awal pembelian. Angka yang didapatkan nantinya perlu
dikalkulasi dengan beberapa jumlah tertentu, yang disebut dengan mark-up.

c. Penetapan BEP (break even point)

Menetapkan BEP atau break even point juga bisa menjadi strategi penetapan harga
yang baik bagi perusahaan. Metode ini dilakukan dengan cara menetapkan harga jual
berdasarkan total biaya pengeluaran dan hasil yang diterima badan usaha secara keseluruhan
jika dilihat dari pengertiannya, tentu saja produsen atau perusahaan yang menerapkan cara
ini tidak akan mendapat keuntungan.

d. Analisis competitor

Jenis metode lainnya yang bisa digunakan perusahaan untuk keperluan pricing


strategy adalah dengan menganalisis competitor perusahaan bisa melakukan riset dan
melihat kinerja bisnis dari perusahaan pesaingnya. Mereka dapat melihat bahan produksi,
pasokan barang, serta harga yang berani dikeluarkan kompetitor untuk produknya. Dengan
cara seperti ini, perusahaan nantinya bisa menentukan harga yang sekiranya lebih berkenan
bagi konsumen dan lebih menguntungkan untuk bisnis mereka.

e. Riset permintaan pasar

Terakhir, untuk strategi penentapan harga, perusahaan bisa melakukan riset


mendalam terkait permintaan di dalam pasar. Tujuan utama metode ini adalah untuk melihat
kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh target audiens perusahaan.

2. Jenis Strategi Penetapan Harga


Setelah mengetahui langkah untuk menentukan harga serta manfaat yang
dimilikinya, kamu juga harus memahami jenis strategi untuk menetapkan harga. Berikut
beberapa jenis pricing strategy yang harus diketahui:

 Menambahkan laba (Cost Plus Pricing)


Cost plus pricing adalah  penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang
diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan
memasarkan produk. cost plus pricing strategi yang satu ini mudah diterapkan serta sering
digunakan. 

 Kompetisi (competition)
Pilihan strategi yang lain adalah competition. Strategi ini sering disebut
dengan competitive pricing. Strategi ini memiliki konsep yang sama dengan namanya.
Sehingga, ketika menggunakan strategi ini, kamu juga melihat harga produk yang dijual
oleh kompetitor. 

  harga premium (Premium Pricing)

Setiap pasar pasti akan selalu ada segmen yang mau membayar lebih untuk melihat
kualitas. Karena ada sejumlah orang yang mencari produk yang prestisius dan mewah.
Segmen ini yang ditarget ketika menggunakan strategi premium pricing. 

 Freemium Pricing
Seperti nama yang dimilikinya, dalam strategi ini ada produk yang ditawarkan
berbayar, tetapi ada juga yang gratis. Sudah pasti fitur yang ditawarkan oleh kedua paket ini
berbeda. Ketika membayar, pelanggan akan memperoleh layanan yang lengkap. 

3. Faktor Penentu Strategi Penetapan Harga

1. Biaya

Salah satu faktor penting yang wajib untuk dipertimbangkan sebelum


menetapkan harga jual produk, yaitu biaya. Dalam hal ini, biaya yang dimaksud ialah
biaya produksi yang meliputi bahan baku, tenaga kerja, serta biaya tambahan yang
lainnya seperti biaya sewa, alat produksi, biaya pengiriman, atau sarana lain yang
digunakan untuk mengangkut produk ke tempat pemasaran.
Usahakan untuk menentukan harga yang masuk akal, yaitu dengan caara
menetapkan harga jual produk lebih tinggi dibanding dengan biaya rata-rata produksi.
Semakin besar selisih dari harga jual yang ditetapkan dari biaya produksi, maka akan
semakin tinggi juga keuntungan yang akan diperoleh.

2. Pelanggan
Faktor berikutnya yang perlu diperhatikan sebelum menetapkan harga jual produk,
yakni mempertimbangkan pelanggan. Coba mencari tahu seberapa banyak permintaan
produk yang di jual. Dalam produk tertentu, menurunkan produk dapat meningkatkan
permintaan. Meski demikian, hal ini tidak selalu berefek sama, ada beberapa produk
yang malah semakin tidak diminati ketika harganya menjadi terlalu murah. Karena
calon konsumen berpikir bahwa harga yang murah akan menandakan kualitas produk
yang kurang baik.
3. Jenis Produk
Hal penting lainnya yang perlu dipertimbangkan untuk menetapkan harga jual
produk, yaitu jenis produk. Jika produk bisnis termasuk dalam produk massal, maka
tentukanlah harga berdasarkan pada harga rata-rata produk lain yang ada di pasaran atau
dijual oleh kompetitor. Sementara itu, apabila produk yang akan jual merupakan produk
yang terdiferensiasi, cobalah untuk menentukan harga premium.

4. Target Pasar
Lihat juga mengenai target pasar yang akan  targetkan untuk memasarkan
produk. Misalnya, dengan mempertimbangkan harga pesaing yang produknya serupa
dengan produk atau layanan.
Cari tahu juga apakah lokasi, bahan baku, serta hal lainnya dapat memengaruhi
harga jual produk. Apabila  menentukan pasar baru sebagai target, menetapkan harga
jual rendah mungkin akan berhasil untuk memperoleh banyak pelanggan dan
keuntungan.

5. Kompetitor
Tidak ada salahnya juga untuk mencermati produk atau layanan yang
ditawarkan oleh kompetitor terlebih dahulu sebelum menetapkan harga jual produk.
bisa menetapkan harga jual produk di bawah, sama, maupun di atas rata-rata dari
harga jual produk dari kompetitor.
D. Strategi tempat dan distribusi
Strategi memilih lokasi usaha yang strategis merupakan hal yang perlu diperhatikan
sebelum membuka usaha. Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha ini menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin
strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh
terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih tidak
strategis maka penjualan pun juga tidak akan terlalu bagus.
Strategi memilih lokasi usaha yang strategis pun tidak semata-mata melihat lokasi yang
ramai saja. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Jenis dan sifat usaha menjadi
pertimbangan dalam menentukan lokasi usaha. Apabila anda membuka usaha restoran untuk
kalangan atas maka pastikan lingkungan yang sekitar usaha anda adalah tempat-tempat
bergengsi. Terutama apabila anda membuka usaha jenis makanan maka pastikan memilih lokasi
yang luas dan ramai kendaraan berlalu-lalang. Lokasi yang strategis dan memiliki akses yang
mudah untuk dilewati berbagai jenis kendaraan menjadi hal yang perlu di pertimbangan.

1. Strategi memilih lokasi usaha

1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi


Usahakan memilih lokasi usaha yang memiliki kepadatan penduduk cukup
tinggi. Semakin tinggi kepadatan penduduk di suatu lokasi, maka semakin besar pula
potensi pasar sebuah usaha. Coba saja bandingkan pendapatan usaha yang lokasinya
di daerah pedesaan dengan usaha yang berada di daerah perkotaan, omset yang
diperoleh akan sangat jauh berbeda.
2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi
Besar pendapatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga mampu
mempengaruhi usaha yang akan Anda bangun. Sebab, tingkat pendapatan
masyarakat juga akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Jika Anda ingin
menjalankan usaha dengan produk yang harganya sedikit tinggi, sebaiknya pilih
lokasi yang daya belinya cukup tinggi (misalnya di kota – kota besar). Sedangkan
bila ingin menawarkan produk dengan harga yang relatif murah, tidak akan jadi
masalah jika Anda memilih lokasi usaha yang daya beli masyarakatnya kurang
untuk. Karena konsumen di daerah tersebut lebih mementingkan harga murah,
dibandingkan memperhatikan kualitas produk yang dijual.
3. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lalang kendaraan yang lewat
Perhatikan trafik lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena
hal ini juga mempengaruhi jenis usaha yang cocok di daerah tersebut. Untuk daerah
yang dilalui pejalan kaki, usaha toko kelontong atau usaha minuman dingin cocok
untuk dibangun di daerah tersebut. Sedangkan untuk lokasi yang banyak dilalui
kendaraan bermotor, bisa mencoba usaha bengkel yang lebih dibutuhkan. Sesuaikan
jenis usaha Anda dengan para konsumen yang lalu lalang di lokasi tersebut.
4. Banyaknya usaha yang mendukung lokasi tersebut
Semakin banyak usaha yang ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang
datang ke lokasi tersebut juga semakin ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat
berbagai macam usaha yang menyediakan produk yang berbeda pula, sehingga para
konsumen lebih tertarik datang ke lokasi yang terdapat berbagai macam usaha.
Misalnya saja lokasi pasar, atau mall yang selalu ramai pengunjung.
5. Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan dipilih
Biasanya lokasi usaha yang ada di keramaian seperti mall, atau di pinggir
jalan yang strategis harga sewanya lebih mahal dibandingkan lokasi usaha yang
kurang strategis. Untuk itu sesuaikan dana yang Anda miliki, dengan lokasi usaha
yang di pilih. Jangan memilih lokasi yang harga sewanya mahal, tetapi ternyata tidak
ramai pengunjung.
2. Distribusi
Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dari produsen sampai ke tangan konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan jenis, jumlah, harga, tempat, dan waktu yang dibutuhkan.
Adapun pengertian distribusi menurut para ahli yaitu
a. Menurut Basu Swastha, distribusi memiliki definisi berupa saluran pemasaran yang
dipakai oleh pembuat produk untuk mengirimkan produknya ke industri atau
konsumen. Lembaga yang “hidup” dalam saluran distribusi adalah produsen,
konsumen, dan distributor.
b. Menurut Assauri, distributor merupakan kegiatan memindahkan produk dari sumber
ke tangan konsumen akhir dengan saluran distribusi pada waktu yang tepat.
c. Menurut Soekartawi, kegiatan distributor menjadi aktivitas penyaluran atau
pengiriman barang dan jasa supaya dapat sampai ke tangan konsumen.

Sehingga dapat disebut bahwa kegiatan distribusi sangat diperlukan supaya


produk dapat sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan. Orang yang melakukan
kegiatan distribusi disebut dengan distributor, dalam kegiatan distribusi, terdapat aspek
fisik dan non fisik supaya alur pemasarannya lancar. Aspek fisik berkaitan dengan lokasi
pemindahan atau penyaluran produk. Sementara aspek non fisik berkaitan dengan
pengetahuan penjual (produsen) mengenai apa yang diinginkan oleh konsumen dan
konsumen juga harus mengetahui produk apa yang dijual oleh produsen.

3. Jenis Saluran Distribusi


Secara singkat, distribusi memiliki 3 jenis yakni distribusi langsung, distribusi
semi langsung, dan distribusi tidak langsung.
1. Distribusi Langsung
Distribusi ini dilakukan antara produsen dengan konsumen secara langsung.
Misalnya petani sayur melakukan transaksi jual beli secara langsung di pasar.

2. Distribusi Semi Langsung


Distribusi ini dilakukan melalui seorang perantara supaya produk dari produsen tetap
bisa sampai ke tangan konsumen. Misalnya, penerbit buku yang menjual bukunya
melalui sales supaya sampai ke tangan konsumen (sekolah, siswa, mahasiswa, lembaga
akademik).

3. Distribusi Tidak Langsung


Jenis distribusi ini dilakukan melalui beberapa perantara, sehingga produk tersebut
tidak bisa langsung diterima dari produsennya langsung. Misalnya, pabrik minuman
menjual produk minumannya kepada konsumen melalui beberapa agen atau sales
terlebih dahulu.
4. Fungsi atau Tugas Pokok Distribusi
1. Pengangkutan (Transportasi)
Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka akan semakin bertambah pula
kebutuhan atas suatu produk. Dari adanya pernyataan tersebut, menyebabkan produk
barang harus dapat disalurkan ke berbagai tempat, sehingga pasti lah membutuhkan
alat transportasi untuk mengangkut produk-produk tersebut supaya sampai ke tangan
konsumen.
2. Penjualan (Selling)
Dalam bidang pemasaran barang, kegiatan menjual suatu produk oleh
produsen akan selalu ada. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada pihak
konsumen dapat dilakukan dengan cara penjualan. Dari proses penjualan tersebut
maka produk dapat sampai ke tangan konsumen dan menggunakannya sesuai
kebutuhan.
3. Pembelian (Buying)
Setiap aktivitas penjualan, pasti diiringi dengan adanya aktivitas pembelian
atau biasa kita sebut dengan transaksi jual-beli. Jika penjualan dilakukan oleh
produsen, maka proses pembelian ini dilakukan oleh konsumen yang membutuhkan
produk tersebut.
4. Penyimpanan (Storing)
Sebelum produk disalurkan ke tangan konsumen, biasanya produk-produk
tersebut akan disimpan lebih dahulu dalam suatu gudang. Hal tersebut dilakukan
supaya produk tetap aman dan utuh hingga diterima oleh konsumen.

E. Strategi promosi
Strategi promosi sangat penting dilakukan dalam bisnis. Sebab, tanpa promosi, produk
bisnis, baik barang maupun jasa, tidak akan tersampaikan ke konsumen. Oleh karena itu,
strategi tersebut harus dilakukan demi menaikkan keuntungan bagi perusahaan. 
Dalam menjalankan bisnis, mencanangkan dan merumuskan strategi bukanlah sesuatu yang
mudah. Strategi harus diukur agar pesannya benar-benar masuk ke konsumen. Strategi tersebut
bukanlah hanya mencari keuntungan berupa materi melainkan juga menaikkan brand
image dan brand engagement.
Selain itu, bisnis yang baik bukan hanya omzet tetapi juga konsumen mampu
mengingat brand bisnis Anda. Hal ini penting demi kelangsungan bisnis yang lebih baik.
Bahkan, yang baik adalah bisnis bisa berpindah dari satu generasi ke generasi yang lain. 
Strategi Promosi adalah segala upaya terencana yang dilakukan oleh sebuah bisnis
dalam memasarkan suatu produk agar produk tersebut diminati oleh banyak konsumen sehingga
nantinya terjadilah transaksi. Hal utama yang harus dipahami dalam menjalankan bisnis adalah
dengan memahami apa dan seperti apa strategi promosi itu.
Dalam dunia bisnis di era modern seperti sekarang, menyusun strategi promosi adalah
suatu langkah tepat dalam mempromosikan produk agar bisa mendatangkan pelanggan. Sudah
banyak kompetitor yang mengeluarkan ide cemerlang dalam mempromosikan produknya ke
banyak pelanggan. Selain itu, dengan merencanakan strategi promosi, lambat laun kamu akan
memahami seperti apa kebutuhan serta keinginan dari pasar yang kamu target,
serta solusi apa saja yang mereka harapkan. Beberapa strategi promosi yaitu
1. Tahu Target Pasar
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengetahui target pasar. Siapa yang
menjadi sasaran produk Anda. Sebab, ini panduan untuk merumuskan strategi promosi ke
depannya. Untuk melakukan pengenalan target pasar dapat melalui riset terlebih dahulu.
Riset dapat berdasarkan keinginan atau kebutuhan target pasar. Jika sudah mengetahuinya,
mudah bagi Anda untuk membuat produk. Kita pun bisa menganalisa apa saja kelebihan dan
kekurangan produk. Target pasar bisa diberikan contoh lalu menilai sehingga menjadi dasar
evaluasi bagi produk bisnis. Akhirnya Anda bisa benar-benar paham apa yang semestinya
dibutuhkan konsumen. Mulai dari harga, spesifikasi produk hingga sistem pembayaran. 

     2. Satukan Tujuan

Langkah ini idealnya dilakukan sebelum merancang strategi promosi. Sebab, perlu
memahami tujuan dari promosi yang semestinya dilakukan. Ada banyak tujuan yang bisa
Anda lakukan dan di antaranya seperti:

Menciptakan tanggapan yang baik dari konsumen


Meningkatkan kualitas produk 
Meningkatkan persaingan produk dengan competitor
Menghasilkan keuntungan yang maksimal

     3. Gunakan Media Sosial

Tidak bisa dimungkiri bahwa salah satu strategi promosi yang bisa dilakukan oleh
adalah pemanfaatan media sosial. Ada banyak media sosial yang tersebar pada masa kini.
Mulai dari Instagram, Facebook, Twitter hingga TikTok.  Akan tetapi, untuk
menggunakannya dengan maksimal, yang perlu kita tahu tips bagaimana memanfaatkan
media sosial sehingga menjadi strategi promosi. 

     5. Beri Potongan Harga

Satu contoh strategi promosi yang mampu menarik perhatian konsumen adalah
potongan harga. Siapa yang tidak tergiur bila melihat produk dengan potongan harga
50%? Maka sudah pasti, konsumen akan berbondong-bondong menyerbu produk bisnis
Anda. Ini bekal baik bagi bisnis Anda dan bisa diterapkan setiap peluncuran produk baru.

Anda mungkin juga menyukai