Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH BRAND AMBASSADOR DAN TAGLINE TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE PADA E-COMMERCE


SHOPEE DENGAN MEDIASI BRAND AWARENESS

PROPOSAL METODOLOGI PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Gasal

Dosen Pengampu :

Herni Justiana Astuti, S.E.,M.Si.,Ph.D.

ERISTA LELIANA RAHMAWATI


NIM : 2102010196

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan E-Commerce tidak lepas dari laju pertumbuhan internet. Di

era digital ini internet merupakan hal yang penting untuk memudahkan individu yang

ingin berbelanja dengan mudah dan cepat. Pertumbuhan pengguna internet yang

sedemikian pesatnya membuat internet menjadi salah satu media yang efektif bagi

perusahaan maupun perseorangan untuk memperkenalkan dan menjual barang atau

jasa kepada konsumen dari seluruh dunia.

Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai transaksi e-commerce di Indonesia

sebesar Rp476,3 triliun pada 2022. Nilai itu didapatkan dari 3,49 miliar transaksi di

e-commerce sepanjang tahun lalu. Terdapat beberapa Perusahaan Marketplace yang

ada di Indonesia, diantaranya adalah Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, Bukalapak,

dan JD ID. Salah satu dari Perusahaan marketplace yang saat ini cukup popular

adalah Shopee. Shopee ialah salah satu marketplace yang berkembang pesat di

Indonesia, yang dalam pelayanannya melakukan kegiatan jasa sarana jual beli

online.

Shopee adalah salah satu Perusahaan yang sangat gencar melakukan

promosi. Promosi yang dilakukan oleh marketplace ini berupa iklan di berbagai

media dengan daya tarik seperti cashback, diskon, dan gratis ongkir. Promosi yang

gencar ini diharapkan dapat menarik minat kunjungan dari para pengguna

marketplace. Selain itu Perusahaan juga memperhatikan Brand Ambassador,

Tagline, serta Brand Awareness sebagai bahan pertimbangan promosi agar

konsumen tertarik dan dapat melakukan keputusan pembelian ke e-commerce

shopee.
Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku

alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Jika konsumen tidak memiliki

pengalaman dengan suatu produk, mereka cenderung untuk mempercayai merek

yang disukai atau yang terkenal (Schiffman dan Kanuk 2008:173).

Adapun Faktor-Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

1. Brand Ambassador

Menurut Soehadi (2005) yang dikutip oleh Prawira (2012) menjelaskan

bahwa Brand Ambassador adalah seseorang yang mempresentasikan potret atau

citra terbaik suatu produk. Seseorang ini biasanya dari kalangan selebriti atau

orang-orang popular lainnya. Brand Ambassador atau biasa disebut dengan duta

produk merupakan komunikator yang memiliki peran penting dalam

menyampaikan pesan mengenai suatu produk yang akan ditawarkan kepada

konsumen. (Cece, 2015)

Penggunaan brand ambassador dalam promosi suatu produk berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Hal ini disebabkan brand ambassador mampu

meningkatkan citra produk melalui berbagai media promosi seperti platform

belanja online untuk kemudian mendorong pengunjung untuk menjadi

pelanggan. Brand ambassador biasanya dari kalangan celebrity baik dalam

negeri maupun luar negeri yang saat ini di gemari Masyarakat luas. Dengan kata

lain seorang konsumen dapat melihat suatu produk dari seorang brand

ambassador, konsumen yang mungkin tadinya tidak berminat untuk membeli

setelah melihat produk yang diulas oleh seorang brand ambassador menjadi

berminat untuk membeli produk tersebut.


Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Aprianti & Imasari Tjiptodjojo, 2023;

Apriatni EP, 2020; Ayudia Purnandika et al., 2022; Juliana Osak & Pasharibu,

2020; Rahman et al., 2022; Suparwi & Fitriyani, 2020) yang menyatakan Brand

Ambassador berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

Namun, tidak didukung oleh penelitian (Pratiwi & Sulistyowati, 2022) yang

menyatakan Brand Ambassador tidak berpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

2. Tagline

Menurut Nuradi et al. (1996:56) tagline merupakan kalimat singkat sebagai

penutup promosi yang menyimpulkan secara singkat tujuan komunikasi suatu

iklan berupa ungkapan pendek berisi pesan yang mudah diingat tujuannya untuk

memperkuat kemampuan iklan dalam mencapai sasarannya yaitu mempengaruhi

konsumen untuk menggunakan produk yang diiklankan.

Penggunaan tagline ini bertujuan untuk membranding sebuah bisnis, dengan

tagline dapat mempengaruhi citra sebuah merek. Hal ini disebabkan konsumen

dapat mengenali dan mengingat brand dengan sebuah kata yang mampu

mendeskripsikan produk tersebut. Dengan kata lain tagline ini berhasil membuat

produk dikenali oleh konsumen sehingga konsumen dengan lebih mudah untuk

melakukan keputusan pembelian produk.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Juliana Osak & Pasharibu, 2020)

(Mellenia Venzha & Maulina, 2022)yang menyatakan bahwa Tagline

berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Namun, tidak

didukung oleh penelitian (Rusni & Solihin, 2022) (Dukalang et al., 2022)

(Kawulusan et al., 2023) yang menyatakan Tagline tidak berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.
3. Brand Awareness

Menurut Rangkuti (2009) Brand Awareness merupakan kesanggupan

seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu

merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Brand Awareness atau

kesadaran merek merupakan tingkat pengenalan konsumen terhadap merek.

Pengaruh brand awareness ini menciptakan langkah strategis dalam

pemasaran produk. Penggunaan brand awareness dinilai positif dalam pemasaran

produk. Dengan kata lain brand awareness membuat konsumen baru tertarik

dengan produk yang di promosikan serta dapat mengingatkan kepada konsumen

lama. Pengaruh brand awareness ini mampu meningkatkan persepsi konsumen

dalam pengambilan keputusan pembelian produk.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Algista et al., 2022; Fionita

Tesalonika Amba, 2021; Irawan & Misbach, 2020; Juliana Osak & Pasharibu,

2020) yang menyatakan bahwa Brand Awareness berpengaruh positif signifikan

terhadap Keputusan Pembelian. Namun, tidak didukung oleh penelitian (Ari,

2015) yang menyatakan Brand Awareness tidak berpengaruh terhadap keputusan

pembelian.

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian replikasi yang diambil dari

artikel hasil penelitian Derby Juliana Osak dan Yusepaldo Pasharibu dengan

variabel independen Brand Ambassador dan Tagline variabel dependen

keputusan pembelian dan variabel mediasi Brand Awareness. Namun karena

adanya ketidak konsistenan penelitian maka penulis ingin melakukan penelitian

berikutnya untuk mengkonfirmasi hasil penelitian.


B. Perumusan Masalah

a. Apakah Brand Ambassador berpengaruh positif signifikan terhadap Brand

Awareness?

b. Apakah Tagline berpengaruh positif signifikan terhadap Brand Awareness?

c. Apakah Brand Ambassador berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan

Pembelian?

d. Apakah Tagline berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian?

e. Apakah Brand Awareness berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan

Pembelian?

f. Apakah Brand Ambassador berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan

Pembelian melalui Brand Awareness ?

g. Apakah Tagline berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian

melalui Brand Awareness ?

C. Pembatasan Masalah

1. Penelitian ini membatasi diri pada respoden yang melakukan pembelian online

di wilayah tertentu dan memfokuskan penelitian pada karakteristik pasar yang

spesifik.

2. Penelitian hanya berfokus pada brand ambassador e-commerce shopee. Hal ini

untuk mengkhususkan penelitian pada pengaruh spesifik dari brand ambassador

yang terpilih.

3. Penelitian ini akan membatasi analisis terhadap tagline yang digunakan e-

commerce shopee. Pemilihan tagline yang spesifik akan membantu dalam

mengidentifikasi dampak tagline dari e-commerce shopee terhadap keputusan

pembelian.
4. Penelitian ini akan membatasi diri pada platform pembelian online tertentu.

Batasan ini membantu memfokuskan analisis pada konteks pengaruh brand

ambassador dan tagline pada platform pembelian spesifik.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian :

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh brand ambassador dan

tagline terhadap keputusan pembelian online dengan mediasi brand awareness

Manfaat penelitian :

a. Teoritis

1. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori

pemasaran dengan menyelidiki hubungan kompleks antara brand

ambassador, tagline, brand awareness, dan keputusan pembelian.

2. Penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang

peran brand ambassador dan tagline dalam mengarahkan brand awareness

dan memengaruhi keputusan pembelian.

3. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada penelitian kausal dengan

membuktikan atau memahami hubungan sebab-akibat antara variabel-

variabel yang diteliti.

b. Bagi penulis

1. Penulis mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang hubungan

antara brand ambassador, tagline, brand awareness, dan keputusan

pembelian. Pemahaman yang lebih baik ini dapat memperkaya literatur

penulis dan meningkatkan kapasitas penelitian.

2. Penulis dapat mengembangkan keterampilan penelitian kuantitatif dan

kualitatif, terutama dalam merancang dan melaksanakan penelitian yang


melibatkan mediasi. Hal ini dapat meningkatkan keahlian penulis dalam

mengelola metodologi penelitian yang kompleks.

3. Penelitian ini dapat menjadi kontribusi yang berarti pada bidang pemasaran

dan perilaku konsumen. Kontribusi ini dapat meningkatkan reputasi penulis

sebagai kontributor ilmiah yang berpengaruh dan berpotensi mendapatkan

perhatian dari komunitas akademis.

c. Bagi Perusahaan

1. Penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalisasi strategi

pemasaran mereka dengan memahami kontribusi brand ambassador, tagline,

dan brand awareness terhadap keputusan pembelian.

2. Penelitian ini dapat membantu perusahaan menyusun kampanye pemasaran

yang lebih efektif.

3. Penelitian ini dapat membantu perusahaan merencanakan rencana

pemasaran masa depan dengan lebih baik.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori

1. Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009:166) menyatakan bahwa perilaku

konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi

memilih, membeli, menggunakan, bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Schiffman dan

Kanuk (2018:14) perilaku konsumen merupakan cabang antar ilmu pengetahuan,

yaitu didasarkan pada berbagai konsep dan teori mengenai orang yang telah

dikembangkan oleh para ilmuan dalam disiplin ilmu yang sangat berbeda seperti

psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi budaya, dan ilmu ekonomi

Menurut Priansa (2017:61) perilaku konsumen adalah perilaku yang

ditampilkan oleh konsumen saat mereka mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi, dan menghabiskan produk dalam rangka memenuhi kebutuhan

dan keinginannya. Pemahaman atas perilaku konsumen berperan penting bagi

perencanaan strategi pemasaran yang efektif. Menurut Peter dan Olson dalam

Tjiptono (2015:51) mengemukakan rerangka analisis konsumen yang

bermanfaat untuk pengembangan strategi pemasaran. Rerangka tersebut meliputi

tiga elemen utama, yaitu consumer affect and cognition, cosumer behaviour, dan

consumer environment.

a. Affect mengacu pada perasaan konsumen (emosi, feeling states, mood, dan

sikap) terhadap stimulus dan peristiwa di sekitarnya (contohnya, suka atau

tidak suka terhadap produk spesifik) dan cognition mencerminkan pemikiran

dan pengetahuan konsumen (misalnya, keyakinan terhadap produk/jasa

tertentu). Berikut faktor affect and cognition dalam perilaku konsumen.


1) Brand Ambassador

Menurut Soehadi (2005) yang dikutip oleh Prawira (2012)

menjelaskan bahwa Brand Ambassador adalah seseorang yang

mempresentasikan potret atau citra terbaik suatu produk. Seseorang ini

biasanya dari kalangan selebriti atau orang-orang popular lainnya. Brand

Ambassador atau biasa disebut dengan duta produk merupakan komunikator

yang memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan mengenai suatu

produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. (Cece, 2015)

Menurut Lea Greenwood dalam (Sukma Wardani and Santosa 2020),

brand ambassador merupakan suatu alat yang digunakan oleh suatu

perusahaan guna berkomunikasi dengan publik untuk mengetahui bagaimana

cara meningkatkan penjualan. Seiring dengan minat pembeli yang selalu

mengikuti apa yang dilakukan oleh idolanya sehingga hal ini mendorong

perusahaan menggunakan artis, atlet, ataupun public figure lain untuk

mewakili produknya, hingga brand ambassador dinilai cukup memberi

pengaruh pada penjualan produk (Widhayanti 2017). Penggunaan Brand

Ambassador dilakukan oleh Perusahaan dengan harapan akan memberikan

dampak yang baik bagi Perusahaan. Menurut Lea-Greenwood (2012:77)

Brand Ambassador memiliki lima indikator, yaitu :

a. Transparansi

Brand Ambassador mendukung sebuah merek yang terkait dengan

profesi mereka.

b. Kesesuaian

Perusahaan yang ingin menggunakan brand ambassador harus

memastikan bahwa public figure digunakan dalam memasarkan merek


atau produknya sesuai atau memiliki kecocokan antara merek dan public

figure.

c. Kredibilitas

Brand Ambassador harus memiliki kemampuan, keterampilan, dan

pengalaman. Hal tersebut agar infornasi yang diberikan dapat dipercaya

oleh audiens karena Brand Ambassador merupakan penghubung atara

Perusahaan ke Masyarakat sehingga penting untuk mrmiliki Brand

Ambassador yang kredibilitas.

d. Daya Tarik

Untuk mendapat perhatian dari Masyarakat, Brand Ambassador harus

mempunyai daya Tarik berupa kecerdasan, penampilan, dan kemampuan

yang dapat menunjang suatu produk agar mendapat perhatian lebih dari

audiens.

e. Power

Suatu kekuatan yang dapat mempengaruhi konsumen sehingga tertarik

untuk membeli atau mengenali sebuah produk.

Dari beberapa pendapat peneliti di atas maka dapat disimpulkan

bahwa Brand Ambassador merupakan seseorang atau sekelompok orang

yang memiliki Daya Tarik yang bertujuan untuk mengajak dan

merekomendasikan suatu produk atau Perusahaan.

2) Tagline

Menurut Nuradi et al. (1996:56) tagline merupakan kalimat singkat

sebagai penutup promosi yang menyimpulkan secara singkat tujuan

komunikasi suatu iklan berupa ungkapan pendek berisi pesan yang mudah

diingat tujuannya untuk memperkuat kemampuan iklan dalam mencapai


sasarannya yaitu mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk yang

diiklankan.

Menurut Susanto dan Wijanarko (2004:86). Tagline dapat digunakan

untuk membantu mengomunikasikan titik pembeda dari pesaing. Tagline

ini bisa berubah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi, maupun

sebagai strategi agar konsumen tidak bosan. Pengenalan tagline baru

biasanya dilakukan melalui program above the line (ATL) berupa

penayangan iklan diberbagai media massa cetak dan elektronik.

Menurut Darno dalam (Andini, 2016:33) Keberhasilan tagline iklan

dalam menjalankan fungsinya dapat diukur dengan 4 indikator,yaitu :

a. Familiarity

Tagline yang mudah diingat oleh konsumen dan mengetahui tagline iklan

yang ditayangkan di televisi serta perubahan dalam tagline iklan tersebut.

b. Diffrentiation

Perbedaaan yang menjadi ciri khas dari produk-produk pesaing lainnya.

Tagline yang dimiliki produk iklan sesuai dengan harapan konsumen.

c. Message of Value

Sejauh mana efek pesan iklan yang disampaikan itu dapat menarik

perhatian, dimengerti, dipahami, membangkitkan emosi dan 24

menggerakkan sasarannya untuk memberikan tanggapan yang

dikehendaki.

d. Relevant

Sejauh mana kesesuian tagline dengan produk, artinya tagline memang

merupakan deskripsi singkat produk sehingga dapat menjadi salah satu


karakter yang membentukan image dalam benak konsumen atas produk

yang di iklankan.

Dari beberapa pendapat dari para peneliti dapat disimpulkan bahwa

Tagline merupakan sebuah ciri khas yang membedakan suatu produk dengan

produk yang lain dalam bentuk kalimat singkat yang mudah diingat oleh para

konsumen.

3) Brand Awareness

Menurut Kotler dan Keller (2012:241) menyatakan bahwa merek

harus mempunyai sifat bisa dijual (sellable). Selain itu, merek juga harus

mampu menciptakan citra positif konsumen agar tidak berpaling ke para

pesaing. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan

Brand Awareness.

Menurut Rangkuti (2009) Brand Awareness merupakan kesanggupan

seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa

suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Brand

Awareness atau kesadaran merek merupakan tingkat pengenalan konsumen

terhadap merek.

Indikator yang digunakan untuk mengukur brand awareness

diadaptasi dari studi yang dilakukan oleh Dhurup, Mafini dan Dumasi dalam

Gima dan Emmanuel (2017: 3), yaitu sebagai berikut :

a. Brand Recall, yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika

ditanya merek apa saja yang mereka ingat.

b. Brand Recognition, yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali

merek tersebut dalam satu kategori tertentu.


c. Purchase decision, yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan

suatu merek ke dalam alternatif pilihan ketika mereka akan membeli

produk atau layanan.

d. Consumption, yaitu konsumen membeli suatu merek karena merek

tersebut sudah menjadi top of mind konsumen.

Dari beberapa pendapat peneliti Brand Awareness atau Kesadaran

terhadap suatu merek merupakan kemampuan potential buyer untuk

mengenali atau mengingat satu merek dari serangkaian produk-produk

sejenis.

4) Keputusan Pembelian

Menurut Buchari Alma (2016:96) mengemukakan bahwa keputusan

pembelian adalah suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi

keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi,

physical evidence, people, process. Sehingga membentuk sikap pada

konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil kesimpulan

berupa respons yang muncul produk apa yang akan dibeli.

Menurut Kotler dan Keller (2016:194) menyatakan keputusan pembelian

konsumen merupakan bagian dari perilaku konsumen yaitu studi tentang

bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,

menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Keputusan pembelian tidak

terpisahkan dari bagaimana sifat seorang konsumen (consumer behavior)

sehingga masing-masing konsumen memiliki kebiasaan yang berbeda dalam

melakukan pembelian,
Menurut Kotler & Keller (2016) ada 5 indikator dalam Keputusan pembelian

yaitu :

a. Pengenalan masalah (problem recognition)

Konsumen mendeteksi adanya kebutuhan atau masalah yang memicu

proses pengambilan Keputusan pembelian.

b. Pencarian Informasi (Information Search)

Konsumen mencari informasi tentang produk atau layanan yang dapat

memenuhi kebutuhan mereka.

c. Evaluasi Alternatif (Alternative Evalution)

Konsumen mengevaluasi berbagai pilihan produk atau layanan yang

tersedia berdasarkan kriteria tertentu seperti kualitas, harga, merek, dan

fitur.

d. Keputusan Pembelian (Purchase Decision)

Setelah mengevaluasi alternatif, konsumen membuat Keputusan untuk

membeli produk atau layanan tertentu.

e. Perilaku Pasca-Pembelian (Post-Purchase Behavior)

Setelah pembelian, konsumen mengalami kepuasan atau ketidakpuasan.

Kepuasan tersebut dapat mempengaruhi Keputusan pembelian di masa

depan dan memicu perilaku pasca-pembelian seperti rekomendasi produk

kepada orang lain.

Dari beberapa pendapat peneliti Keputusan Pembelian

merupakan suatu keputusan yang diambil oleh konsumen yang

dipengaruhi oleh keinginan mereka yang dimana produk atau jasa yang

dipilih dapat memuaskan dan memenuhi keinginan mereka.


B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No Nama, tahun, identitas jurnal Variabel Hasil


1 Derby Juliana Osak, Yusepaldo Variabel Independen 1. Brand Ambassador
Pasharibu. 2020 Brand Ambassador (X1) berpengaruh positif dan
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tagline (X2) signifikan terhadap
Universitas Udayana Variabel Dependen keputusan pembelian.
Vol 9 No 4 Halaman 357-380 Keputusan Pembelian (y) 2. Tagline berpengaruh
ISSN : 2337-3067 Variabel positif dan signifikan
Intervening/Mediasi terhadap keputusan
Brand Awareness (z) pembelian.
3. Brand Ambassador tidak
berpengaruh signifikan
terhadap Brand
Awareness.
4. Tagline tidak berpengaruh
signifikan terhadap Brand
Awareness.
5. Brand awareness
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian
2 Suparwi, Syarifatul Fitriyani. Variabel Independen 1. Product Knowlage
2020 Knowlage (x1) berpengaruh positif
Bisnis: Jurnal Bisnis dan Brand Image (x2) terhadap keputusan
Manajemen Islam Vol 8 No 2 Brand Ambassador (x3) pembelian
Halaman 253-272 Variabel Dependen 2. Brand Image berpengaruh
P-ISSN: 2442-3718, E-ISSN: Keputusan Pembelian (y) positif terhadap keputusan
2477-5533 pembelian
3. Brand Ambassador
berpengaruh positif
terhadap keputusan
pembelian.
3 Viola Fionita Tesalonika Amba, Variabel Independen 1. Promosi berpengaru positif
Sisnuhadi. 2021 Promosi (x) signifikan terhadap brand
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Variabel Dependen awareness
Bisnis Universitas Multi Data Keputusan pembelian (y) 2. promosi berpengaruh
Palembang Vol 11 No 1 Variabel positif signifikan terhadap
Halaman 69-77 Intervening/Mediasi keputusan pembelian
ISSN : 2089-0001 Brand Awarness (z) 3. Brand Awareness sebagai
e-ISSN : 2777-094X variabel mediasi
berpengaruh positif
terhadap keputusan
pembelian
4 Anggi Irawan, Irawan Misbach. Variabel Independen 1. Viral Marketing
2020 Marketing (x) berpengaruh positif
Endorser (x)
Jurnal Management and Bisnis Variabel Dependen signifikan terhadap
Review Vol 4 No 2 Halaman 112 Keputusan Pembelian (y) keputusan pembelian
– 126 Variabel Intervening / 2. Endorser berpengaruh
ISSN : 2541-5808 Mediasi positif signifikan terhadap
Brand Awareness (z) keputusan pembelian
3. Brand Awareness sebagai
variabel mediasi
berpengaruh positif
terhadap keputusan
pembelian
5 Wina Aprianti, Kartika Imasari Variabel Independen 1. Brand Ambassador
Tjiptodjojo. 2023 Brand Ambassador (x1) berpengaruh positif
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Brand Awareness (x2) terhadap keputusan
Vol 6 No 2 Halaman 1275-1282 Brand Image (x3) pembelian
eISSN: 2614-8854 Variabel Dependen 2. Brand Awareness
Keputusan Pembelian (y) berpengaruh positif
terhadap keputusan
pembelian
3. Brand Image berpengaruh
positif terhadap keputusan
pembelian
6 Andi Rusni, Ahmad Solihin. Variabel Independen 1. Motivasi belanja hedonis
2022 Motivasi (x1) berpengaruh positif dan
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Diskon (x2) signifikan terhadap
Bisnis Vol 7 No 2 Halaman 167 – Tagline (x3) keputusan pembelian
179 Variabel Dependen 2. Diskon berpengaruh positif
ISNN : 2528-1208 Keputusan Pembelian (y) dan signifikan terhadap
e-ISNN : 2528-2077 pembelian
3. Tagline tidak berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian
7 Citra Mellenia Venzha, Anita Variabel Independen 1. Tagline berpengaruh
Maulina, S. AB, M.A. 2022 Tagline (x1) positif terhadap
Jurnal Administrasi Bisnis Brand Ambassador (x2) keputusan pembelian
Vol 2 No 1 Halaman 96-105 Variabel Dependen 2. Brand Ambassador
ISSN : 2775-2615 Keputusan Pembelian (y) Berpengaruh positif
terhadap keputusan
pembelian
8 Rifal Dukalang, Hapsawati Taan, Variabel Independen 1. Promosi secara parsial
Yulinda L. Ismail. 2022 Promosi (x1) berpengaruh terhadap
SEIKO : Journal of Management Tagline (x1) keputusan pembelian
and Bisnis Variabel Dependen 2. Tagline secara parsial tidak
Vol 5 No 1 Halaman 60-76 Keputusan Pembelian (y) berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
konsumen
9 Carolina Algista Zahra Pratama, Variabel Independen 1. Variabel The messenger
Reni Shinta Dewi, Andi Marketing (x) (Celebrity endorser) Viral
Wijayanto. 2022 Variabel Dependen marketing berpengaruh
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Keputusan Pembelian (y) negatif tidak signifikan
Vol 11 No 1 Halaman 59-69 Variabel Intervening / terhadap Brand awareness
e-ISSN : 2746-1297 Mediasi
Brand Awareness (z) 2. Variabel The message
(pesan iklan) berpengaruh
positif signifikan terhadap
Brand awareness
3. Variabel The environment
(Social media marketing)
dalam Viral marketing
berpengaruh positif
signifikan terhadap Brand
awareness
4. Brand awareness sebagai
variabel mediasi
berpengaruh positif
signifikan terhadap
Keputusan Pembelian
10 Laela Simanjuntak, Apriatni EP. Variabel Independen 1. Brand Ambassador
2020 Brand Ambassador(x1) berpengaruh positif
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Brand Image (x2) terhadap keputusan
Vol 9 No 3 Halaman 276-283 Variabel Dependen pembelian
e-ISSN : 2746-1297 Keputusan Pembelian (y) 2. Brand Image berpengaruh
positif terhadap keputusan
pembelian
3. Brand Ambassador dan
Brand Image secara
Bersama-sama tidak
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian
11 Rona Ayudia Purnandika, Variabel Independen 1. Brand Ambassador has a
Mohamad Trio Febriyantoro, Brand Ambassador (x1) positive and significant
Zulkifli, Dede Suleman, Fendi Brand Personality (x2) effect on purchasing
Saputra, Yohanes Totok Suyoto, Korean Wave (x3) decisions
2022. Variabel Dependen 2. Brand Personality has a
International Journal Purchase Decisions (y) positive and significant
Multidisciplinary Science Vol 1 effect on purchasing
No 3 Page 16-24 decisions
P-ISSN: 2963-8119 E-ISSN: 3. Korean Wave has a
2963-7821 negative and insignificant
effect on purchasing
decisions.
12 Mardhotilla Annisa Rahman, Variabel Independen 1. Brand Ambassador has a
Awliya Afwa, Tubel Agusven. Brand Ambassador (x1) positive and significant
2022. Trust (x2) effect on the purchase
International Journal of Variabel Dependen decision
Economics Purchase Decision (y) 2. Trust has a positive and
Vol 1 No 2 Halaman 1-11 significant effect on the
ISSN : 2829-601X purchase decision
13 Aulia Ayik Pratiwi, Raya Variabel Independen 1. brand ambassador tidak
Sulistyowati. 2022. Brand Ambassador (x1) berpengaruh signifikan
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Consumer Preference (x2) terhadap keputusan
Vol 5 No 9 Halaman 3298-3304 Variabel Dependen pembelian
eISSN : 2614-8854 Keputusan Pembelian (y) 2. Consumer Preference
berpen-garuh secara
signifikan terhadap
keputusan pembelian
14 Valentia Tesalonika Kawulusan, Variabel Independen 1. Display Produk
Imelda Wellin Juliana Ogi, Display Produk (x1) berpengaruh positif
Silcyljeova Moniharapon.2023. Tagline (x2) signifikan terhadap
Jurnal Riset Ekonomi, Hedonic Shopping (x3) keputusan pembelian
Manajemen, Bisnis dan Variabel Dependen 2. Tagline tidak berpengaruh
Akuntansi Keputusan Pembelian (y) positif dan tidak signifikan
Vol 11 No 4 Halaman 161-172 terhadap keputusan
ISSN : 2303-1174 pembelian
3. Hedonic shopping
berpengaruh positif
signifikan terhadap
keputusan pembelian

15 Windy Ari.2018. Variabel Independen 1. Promosi berpengaruh


Jurnal Ilmu Manajemen Promosi (x) positif terhadap kesadaran
Volume 6 Nomor 1 Variabel Dependen merek
Halaman 1-9 Keputusan Pembelian (y) 2. Promosi berpengaruh
Variabel Intervening positif terhadap keputusan
Kesadaran Merek (z) pembelian
3. Kesadaran merek tidak
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian

C. Kerangka Pemikiran

D. Brand H3+
Ambassador
E. (X1)
H6+
Brand H5+ Keputusan
Awareness (Z) Pembelian
(Y)
H7+
Tagline (X2)
F. H4

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran Diagram Jalur

1. Pengaruh Brand Ambassador terhadap Brand Awareness

Menurut Soehadi (2005) yang dikutip oleh Prawira (2012) menjelaskan

bahwa Brand Ambassador adalah seseorang yang mempresentasikan potret atau


citra terbaik suatu produk. Seseorang ini biasanya dari kalangan selebriti atau

orang-orang popular lainnya. Menurut Kotler dan Keller (2012:241) Brand

Awareness menyatakan bahwa merek harus mempunyai sifat bisa dijual

(sellable). Selain itu, merek juga harus mampu menciptakan citra positif

konsumen agar tidak berpaling ke para pesaing. Pengaruh globalisasi

menyebabkan konsumen memiliki kecenderungan untuk membeli produk

dengan merek yang sudah dikenali oleh konsumen. Hal ini disebabkan oleh

persepsi konsumen yang mempunyai sikap dan kepercayaan yang berbeda pada

produk yang berasal dari berbagai merek baik produk lokal maupun

internasional. Brand Ambassador yang biasanya berasal dari kalangan selebriti

atau tokoh yang terkenal baik nasional maupun internasional dijadikan satu

metode promosi dalam membangun brand awareness akan suatu merek. Dengan

kata lain jika iklan menggunakan brand ambassador yang sesuai dengan pasar

sasaran maka dapat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap merek tersebut.

Tetapi pengaruh brand ambassador ini kembali lagi terhadap persepsi konsumen

karena tidak semua konsumen hanya melihat promosinya melalui brand

ambassador, tetapi pengetahuan konsumen tentang merek atau kesadaran merek

yang mempengaruhi konsumen karena konsumen telah menggunakan produk

dengan jangka waktu yang lama dan menyadari bahwa produk yang telah dibeli

nyaman untuk digunakan. Jadi konsumen cenderung memiliki pengetahuan atau

kesadaran merek tanpa memandang brand ambassadornya.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Juliana Osak & Pasharibu, 2020)

yang menyatakan bahwa Brand Ambassador tidak berpengaruh signifikan

terhadap Brand Awareness.


2. Pengaruh Tagline terhadap Brand Awareness

Menurut Nuradi et al. (1996:56) tagline merupakan kalimat singkat

sebagai penutup promosi yang menyimpulkan secara singkat tujuan komunikasi

suatu iklan berupa ungkapan pendek berisi pesan yang mudah diingat tujuannya

untuk memeperkuat kemampuan iklan dalam mencapai sasarannya yaitu

mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk yang di iklankan.

Menurut Kotler dan Keller (2012:241) Brand Awareness menyatakan bahwa

merek harus mempunyai sifat bisa dijual (sellable). Selain itu, merek juga harus

mampu menciptakan citra positif konsumen agar tidak berpaling ke para pesaing.

Penggunaan tagline pada promosi sebuah produk membuat konsumen dengan

mudah mengenali sebuah produk dari suatu brand. Hal ini disebabkan tagline

hanya menjadi ungkapan pendek sebuah iklan dalam mencapai sasarannya.

Konsumen memiliki persepsi yang berbeda mengenai keputusan untuk

melakukan pembelian. Dengan kata lain tidak semua konsumen dapat

memutuskan pembelian hanya dari mengenali sebuah tagline tetapi dengan

mengingat dan mengenali ciri khas produk yang mana konsumen lebih nyaman

sehingga terus menerus menggunakan produk tersebut.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Juliana Osak & Pasharibu, 2020)

yang menyatakan bahwa tidak berpengaruh signifikan terhadap Brand

Awareness.

3. Pengaruh Brand Ambassador terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Soehadi (2005) yang dikutip oleh Prawira (2012) menjelaskan

bahwa Brand Ambassador adalah seseorang yang mempresentasikan potret atau

citra terbaik suatu produk. Seseorang ini biasanya dari kalangan selebriti atau

orang-orang popular lainnya. Menurut Kotler dan Keller (2016:194) menyatakan


keputusan pembelian konsumen merupakan bagian dari perilaku konsumen yaitu

studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,

menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Penggunaan brand ambassador

dalam promosi suatu produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini

disebabkan brand ambassador mampu meningkatkan citra produk melalui

berbagai media promosi seperti platform belanja online untuk kemudian

mendorong pengunjung untuk menjadi pelanggan. Brand ambassador biasanya

dari kalangan celebrity baik dalam negeri maupun luar negeri yang saat ini di

gemari Masyarakat luas. Dengan kata lain seorang konsumen dapat melihat suatu

produk dari seorang brand ambassador, konsumen yang mungkin tadinya tidak

berminat untuk membeli setelah melihat produk yang diulas oleh seorang brand

ambassador menjadi berminat untuk membeli produk tersebut.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Aprianti & Imasari Tjiptodjojo,

2023; Apriatni EP, 2020; Ayudia Purnandika et al., 2022; Juliana Osak &

Pasharibu, 2020; Rahman et al., 2022; Suparwi & Fitriyani, 2020) yang

menyatakan Brand Ambassador berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pembelian.

4. Pengaruh Tagline terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Nuradi et al. (1996:56) tagline merupakan kalimat singkat

sebagai penutup promosi yang menyimpulkan secara singkat tujuan komunikasi

suatu iklan berupa ungkapan pendek berisi pesan yang mudah diingat tujuannya

untuk memeprkuat kemampuan iklan dalam mencapai sasarannya yaitu

mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk yang diiklankan. Menurut

Kotler dan Keller (2016:194) menyatakan keputusan pembelian konsumen


merupakan bagian dari perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana

individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan

bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan mereka. Penggunaan tagline ini bertujuan untuk membranding sebuah

bisnis, dengan tagline dapat mempengaruhi citra sebuah merek. Hal ini

disebabkan konsumen dapat mengenali dan mengingat brand dengan sebuah kata

yang mampu mendeskripsikan produk tersebut. Dengan kata lain tagline ini

berhasil membuat produk dikenali oleh konsumen sehingga konsumen dengan

lebih mudah untuk melakukan keputusan pembelian produk.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Juliana Osak & Pasharibu, 2020;

Mellenia Venzha & Maulina, 2022) yang menyatakan bahwa Tagline

berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

5. Pengaruh Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian

Menurut suciningtyas (2012) Brand Awareness merupakan kemampuan

konsumen dalam mengingat suatu merek dengan pengenalan merek atau

mengingat kembali suatu merek. Menurut Kotler dan Keller (2016:194)

menyatakan keputusan pembelian konsumen merupakan bagian dari perilaku

konsumen yaitu studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi

memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau

pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Pengaruh

brand awareness ini menciptakan langkah strategis dalam pemasaran produk.

Penggunaan brand awareness dinilai positif dalam pemasaran produk. Dengan

kata lain brand awareness membuat konsumen baru tertarik dengan produk yang

di promosikan serta dapat mengingatkan kepada konsumen lama. Pengaruh


brand awareness ini mampu meningkatkan persepsi konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian produk.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Algista et al., 2022; Fionita

Tesalonika Amba, 2021; Irawan & Misbach, 2020; Juliana Osak & Pasharibu,

2020) yang menyatakan bahwa Brand Awareness berpengaruh positif signifikan

terhadap Keputusan Pembelian.

6. Pengaruh Brand Ambassador terhadap Keputusan Pembelian dengan

Variabel Mediasi Brand Awareness

Menurut Soehadi (2005) yang dikutip oleh Prawira (2012) menjelaskan

bahwa Brand Ambassador adalah seseorang yang mempresentasikan potret atau

citra terbaik suatu produk. Seseorang ini biasanya dari kalangan selebriti atau

orang-orang popular lainnya. Menurut Kotler dan Keller (2016:194) menyatakan

keputusan pembelian konsumen merupakan bagian dari perilaku konsumen yaitu

studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,

menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Kotler dan Keller

(2012:241) Brand Awareness menyatakan bahwa merek harus mempunyai sifat

bisa dijual (sellable). Selain itu, merek juga harus mampu menciptakan citra

positif konsumen agar tidak berpaling ke para pesaing. Penggunaan brand

ambassador dalam promosi suatu produk berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Hal ini disebabkan brand ambassador mampu meningkatkan citra

produk melalui berbagai media promosi seperti platform belanja online untuk

kemudian mendorong pengunjung untuk menjadi pelanggan. Brand ambassador

biasanya dari kalangan celebrity baik dalam negeri maupun luar negeri yang saat

ini di gemari Masyarakat luas. Dengan kata lain seorang konsumen dapat melihat
suatu produk dari seorang brand ambassador, konsumen yang mungkin tadinya

tidak berminat untuk membeli setelah melihat produk yang diulas oleh seorang

brand ambassador menjadi berminat untuk membeli produk tersebut. Kemudian

brand awareness dinilai positif dalam pemasaran produk. Dengan kata lain brand

awareness membuat konsumen baru tertarik dengan produk yang di promosikan

serta dapat mengingatkan kepada konsumen lama. Pengaruh brand awareness ini

mampu meningkatkan persepsi konsumen dalam pengambilan keputusan

pembelian produk.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Juliana Osak & Pasharibu, 2020)yang

menyatakan bahwa Brand Ambassador berpengaruh positif signifikan terhadap

Keputusan Pembelian dengan Variabel Mediasi Brand Awareness.

7. Pengaruh Tagline terhadap Keputusan Pembelian dengan Variabel Mediasi

Brand Awareness

Menurut Nuradi et al. (1996:56) tagline merupakan kalimat singkat sebagai

penutup promosi yang menyimpulkan secara singkat tujuan komunikasi suatu

iklan berupa ungkapan pendek berisi pesan yang mudah diingat tujuannya untuk

memeperkuat kemampuan iklan dalam mencapai sasarannya yaitu

mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk yang diiklankan. Menurut

Kotler dan Keller (2016:194) menyatakan keputusan pembelian konsumen

merupakan bagian dari perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana

individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan

bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan mereka. Menurut Kotler dan Keller (2012:241) Brand Awareness

menyatakan bahwa merek harus mempunyai sifat bisa dijual (sellable). Selain

itu, merek juga harus mampu menciptakan citra positif konsumen agar tidak
berpaling ke para pesaing. Penggunaan tagline ini bertujuan untuk membranding

sebuah bisnis dan dapat mempengaruhi citra sebuah merek. Hal ini disebabkan

konsumen dapat mengenali dan mengingat brand dengan sebuah kata yang

mampu mendeskripsikan produk tersebut. Dengan ini konsumen juga cenderung

memiliki persepsi mengenai citra dari produk sehingga Pengaruh brand

awareness ini mampu meningkatkan persepsi konsumen dalam pengambilan

keputusan pembelian produk.

Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian (Juliana Osak & Pasharibu, 2020) yang

menyatakan bahwa Tagline berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan

Pembelian dengan Variabel Mediasi Brand Awareness.

G. Hipotesis
H1 : Brand Ambassador berpengaruh signifikan terhadap Brand Awareness

H2 : Tagline berpengaruh signifikan terhadap Brand Awareness

H3 : Brand Ambassador berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan

Pembelian

H4 : Tagline berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian

H5 : Brand Awareness berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

H6 : Brand Ambassador berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan

Pembelian dengan Brand Awareness sebagai Variabel Mediasi

H7 : Tagline berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Pembelian dengan

Brand Awareness sebagai Variabel Mediasi


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian konklusif kausal dimana penelitian

ini bertujuan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat antara variable brand

ambassador dan tagline terhadap keputusan pembelian online dengan brand

awareness sebagai variabel mediasi pada e-commerce shopee. Penelitian ini

menggunakan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:8) penelitian

kuantitatif adalah proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa

angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari

responden. Data diperoleh dengan menyebarkan kuisioner yang berisi daftar

pertanyaan kepada calon responden.

B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah Masyarakat di Purwokerto yang mempunyai

berusia 17 tahun keatas yang memiliki handphone dan sudah pernah melakukan

pembelian online melalui e-commerce shopee. Untuk menentukan jumlah sampel

peneliti menggunakan Teknik non probability sampling yaitu tidak seluruh populasi

memiliki peluang menjadi sampel (sugiyono, 2010:84). Rumus untuk menentukan

jumlah sampel menurut Hair (2010:46) yaitu disesuaikan dengan banyaknya

indikator pertanyaan kemudian dikali 5 sampai 10.

C. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Metode yang akan digunakan yaitu dengan membandingkan nilai korelasi

atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Syarat minimum suatu
system dianggap valid apabila hasilnya sebesar 0,3 atau lebih, tetapi jika nilai

korelasinya dibawah 0,3 maka dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji ini merupakan langkah penting dalam evaluasi instrument pengukuran

atau kuesioner. Reliabilitas mengukur seberapa konsisten dan stabil instrument

tersebut dalam mengukur suatu variabel. Metode yang sering digunakan salah

satunya Alpha Cronbach. Menurut Ghozali (2016:48) Suatu variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai koefisien Cronbach Alpha > 0,60.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas dengan uji statistik non parametrik Kolmogorov-

smirnov merupakan uji normalitas menggunakan fungsi distribusi kumulatif.

Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika K hitung < K tabel atau

nilai Sig.>alpha.

2. Uji Multikolinieritas Menggunakan Nilai Pair-Wise Correlation antar

Variabel Bebas

Uji ini dilakukan dengan melihat nilai koefisien korelasi antar

masing-masing variabel bebas tidak lebih dari 0,7 maka model tersebut tidak

mengandung gejala multikolinier.

3. Uji Heteroskedastisitas dengan Metode Rank Spearman

Uji ini dilakukan dengan mengkorelasikan semua variabel bebas

terhadap nilai mutlak residualnya menggunakan korelasi Rank Spearman.

Jika nilai signifikasi lebih besar dari nilai alpha, maka dapat dipastikan model

tidak mengandung gejala heteroskedastisitas, atau dikatakan tidak terjadi

heteroskedastisitas apabila t hitung < t tabel.


E. Uji Regresi Linear berganda dengan variabel Mediasi

Uji analisis regresi linear berganda dengan variabel Mediasi, variabel

dependen dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel bebas dengan menyertakan

variabel mediasi dalam persamaan, persamaan regresi linear berganda dengan

mediasi dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3Z + e

Dimana :

Y = Keputusan Pembelian

b = Koefisien regresi

X1 = Brand Ambassador

X2 = Tagline

Z = Brand Awareness

e = eror (nilai residu)

Analisis regresi mediasi bertujuan untuk memahami sejauh mana variabel

mediasi (Z) memediasi atau menjelaskan hubungan antara variabel independen

(X1) dan (X2) terhadap variabel dependen (Y)

F. Uji Kelayakan Model

1. Uji Determinasi

Uji determinasi adalah suatu metode untuk mengukur sejauh mana

variabilitas dalam variabel dependen (Y) dapat dijelaskan oleh variabel-

variabel independen yang ada dalam model regresi. Uji ini memberikan

informasi tentang seberapa baik model regresi mampu menjelaskan variasi

dalam data. Dua ukuran umum yang digunakan dalam uji determinasi adalah

koefisien determinasi (R²) dan adjusted R².


2. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel

bebas terhadap variabel dependen. Jika variabel bebas memiliki pengaruh

secara simultan terhadap variabel dependen maka model persamaan regresi

masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya, jika tidak terdapat pengaruh

secara simultan maka masuk dalam kategori tidak cocok atau tidak fit.

Jika nilai Sig.>0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, sebaliknya jika nilai

Sig.<0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima.

G. Uji Parsial (uji T)

Uji Parsial (Uji T) digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.cara mengujinya yaitu dengan melihat nilai t tabel dan nilai t hitung.

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

H0 diterima dan Ha ditolak bila signifikasi > 0,05 (berpengaruh)

H0 ditolak dan Ha diterima bila signifikasi < 0,05 (tidak berpengaruh)


DAFTAR PUSTAKA
Algista, C., Pratama, Z., Dewi, R. S., & Wijayanto, A. (2022). PENGARUH VIRAL
MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUNSCREEN WARDAH
MELALUI BRAND AWARENESS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi
pada Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang). In Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis (Vol. 11, Issue 1). https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jiab
Aprianti, W., & Imasari Tjiptodjojo, K. (2023). Pengaruh Brand Ambassador, Brand
Awareness dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Scarlett Whitening.
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(2), 1275–1282.
Apriatni EP, L. S. (2020). Pengaruh Celebrity Brand Ambassador Dan Brand Image
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Wardah (Studi Kasus Pada Konsumen Wardah
di Kota Semarang). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 9(3), 276–283.
Ari, W. (2015). Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian dengan
Kesadaran Merek sebagai Variabel Mediasi (Studi pada Konsumen Alfamart di
Kecamatan Gayungan, Surabaya). Sumber, 451(09), 2016.
Ayudia Purnandika, R., Trio Febriyantoro, M., Suleman, D., Saputra, F., & Totok Suyoto,
Y. (2022). THE INFLUENCE OF BRAND AMBASSADOR, BRAND PERSONALITY,
AND KOREAN WAVE ON PURCHASE DECISIONS OF SOMETHINC (Issue 3).
Cece, I. Sen. (2015). Pengaruh Brand Origin, Brand Ambassador dan Brand Image Terhadap
Minat Beli Sepatu Macbeth di Sogo Galaxy Mall Surabaya. Manajemen Kinerja, 1(2),
101–110.
Dukalang, R., Taan, H., & Ismail, Y. L. (2022). Pengaruh Model Promosi Flash Sale dan
Tagline Gratis Ongkir terhadap Keputusan Pembeli di Tokopedia. SEIKO : Journal of
Management & Business, 5(1). https://doi.org/10.37531/sejaman.v5i1.1833
Fionita Tesalonika Amba, V. (2021). Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Dengan Brand Awareness Sebagai Mediasi Pada Konsumen E-Commerce Shopee.
Irawan, A., & Misbach, I. (2020). Pengaruh viral marketing dan endorser terhadap keputusan
pembelian dengan brand awareness sebagai variabel intervening. Management and
Business Review, 4(2). https://doi.org/10.21067/mbr.v4i2.5182
Juliana Osak, D., & Pasharibu, Y. (2020). Pengaruh Brand Ambassador Dan Tagline
Terhadap Keputusan Pembelian Online Dengan Mediasi Brand Awareness. Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 9(4), 357–380.
Kawulusan, V. T., Moniharapon, S., & Ogi, I. W. J. (2023). THE INFLUENCE OF
PRODUCT DISPLAY, TAGLINE, AND HEDONIC SHOPPING BEHAVIOR ON
IMPULSE BUYING DECISIONS AT MR D.I.Y MANADO TOWN SQUARE. In
Jurnal EMBA (Vol. 11, Issue 4).
Mellenia Venzha, C., & Maulina, S. A. M. A. , A. (2022). Pengaruh Tagline Dan Brand
Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian Di Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Institusi Stiami Kampus A Angkatan 2017). Jurnal Administrasi Bisnis, 2(1), 96–105.
Pitri, T. (2023). Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian. JURNAL
EMA, 1(2), 87–98.
Pratiwi, A. A., & Sulistyowati, R. (2022). Pengaruh Brand Ambassador dan Consumer
Preference terhadap Keputusan Pembelian Skincare Whitelab (Studi pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya). JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, 5(9), 3298–3304.
Rahman, M. A., Afwa, A., & Agusven, T. (2022). PENANOMICS: INTERNATIONAL
JOURNAL OF ECONOMICS THE INFLUENCE OF BRAND AMBASSADOR JOE
TASLIM AND TRUST IN SHOPEE INDONESIA’S PURCHASING DECISIONS.
Rusni, A., & Solihin, A. (2022). Pengaruh Motivasi Belanja Hedonis, Diskon Harga dan
Tagline “Gratis Ongkir” Terhadap Keputusan Pembelian Implusif Secara Online Di
Shopee. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 7(2), 167–179.
https://journal.undiknas.ac.id/index.php/manajemen
Suparwi, S., & Fitriyani, S. (2020). Pengaruh Product Knowledge, Brand Image, dan Brand
Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian Top White Coffe Mahasiswa FEBI IAIN
Kudus 2016-2017. BISNIS : Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam, 8(2), 253.
https://doi.org/10.21043/bisnis.v8i2.8764

Anda mungkin juga menyukai