BRAND ACTIVATION
MKTC24-3SP
Arranged By:
Alifia Jilan Yusfina - 20110240038
Indah Lestari - 20110240388
Teddy Vinaya - 20110240813
Sandie Lesmanah - 20110240728
Sultan Hasan - 20110240787
William Winata - 20110240863
JAWAB :
Brand Element bisa disebut juga sebagai brand identities, yang artinya adalah pembeda diantara
suatu brand dengan brand brand yang lainnya dengan merek dagang masing masing. Yang menjadikan
pembeda yang termasuk dalam brand element adalah nama merek, logo, simbol, karakter, kemasan,
jingle, dan juga slogan. Dalam Customer Based Brand Equity atau CBBE, hal tersebut menyatakan bahwa
sebuah brand harus memiliki brand element untuk meningkatkan brand awareness agar para customer
bisa mengetahui atau bisa membedakan brand tersebut dengan brand lainnya.
Untuk membangun sebuah brand terdapat beberapa elemen yang digunakan. Salah satunya
adalah element brand yang memberikan sebuah kesan atau pengaruh yang positif kepada suatu equitas
pada brand yang mengandung beberapa nilai tertentu yang bisa membuat para customer menjadi
memberikan respon yang menyenangkan dan hal tersebut bisa digunakan juga untuk mengangkat nama
dari suatu brand.
Terdapat enam kriteria dalam pemilihan brand elements menurut Keller. Enam element tersebut yaitu:
1. Memorability: bentuk elemen merek harus dengan mudah dikenali dan dapat dengan mudah diingat
kembali.
2. Meaningfulness: dapat dijabarkan dengan jelas arti dari elemen merek tersebut secara deskriptif dan
juga secara persuasif tentang hubungan-nya terhadap sebuah produk.
3. Likable: bentuk, warna atau nama harus dirumuskan secara menarik agar dapat mendapat perhatian
konsumen dan juga memiliki nilai estetika yang baik.
4. Transferable: sebuah elemen merek sebaiknya bisa digunakan untuk kepentingan bisnis yang lebih
besar lagi, sebagai contoh brand extension atau line extension. Sebuah elemen merek juga harus dapat
digunakan lintas geografi.
5. Adaptability: kriteria kelima untuk elemen merek adalah memiliki lintas waktu yang fleksible, atau
dapat dengan mudah dilakukan pembaruan atau update.
6. Protectability: setelah melakukan pemilihan elemen merek, maka hasil pilihan tersebut harus
dilindungi secara hukum maupun citra kompetitif secara internasional.
Reference :
/https://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/136220-T%2028119-Analisis%20customer-Tinjauan%20literatu
r.pdf
https://prezi.com/ymijbxc8smt0/brand-elements/
According to Fayvichenko, (2016) that the most crucial phase of the trademark's asset
management plan is positioning. Positions that have been carefully thought through provide
development guidelines for new items, market expansion, communication, price, and distribution
channel selection. The process of positioning a brand involves developing its own identity, distinguishing
characteristics, positive connotations, and values in the minds of consumers in order to build a lengthy
trademark image and ensuring that consumers will be devoted to this trademark.
There are stages of developing brand position that indeed are:
1. The first stage entails the gathering, processing, and analysis of information about the
competitive environment, competitors' trademark policies, the impact of macro environmental
factors, an analysis of the company's market capabilities, its strengths and weaknesses, and an
analysis of the goods being sold or planned for sale under this trademark.
2. The second follows from the first. Each goal must be achievable in practice. Strategy
implementation plan is developed at the sixth stage.
According to Borgesi, Signori, Russo. (2005) they represent the tactical elements of basic and
double positioning. The researchers comprehend the segmentation-related component of marketing
techniques within a straightforward positioning. According to them, this phrase should be seen as a
component of consumer behavior, namely as a component of the purchasing and selling process.
There are various levels to this behavior. The "evaluation of alternatives" is one of them. The
consumer will now weigh the facts he has learned about the product he plans to buy. Throughout the
manufacturer's communication, the information is going through the purification process to produce a
distinct, essential for the consumer picture of the product and its individual components as well as a
different view of the services in all potential variations.
In order to build a sustainable trademark image and ensure consumers' attachment to this
trademark, the process of trademark positioning involves developing its own image, distinctive
properties, favorable associations, and values in consumers' minds. The foundation of any positioning
concept is an idea of differentiation of a trademark.
References:
Fayvishenko, Diana. (2018). FORMATION OF BRAND POSITIONING STRATEGY. Kyiv National University of
Trade and Economics, Ukraine.
3. Brand Awareness (Indah Lestari - 20110240388)
Brand awareness atau kesadaran merek adalah istilah pemasaran untuk sejauh mana konsumen
mengenali produk yang dipasarkan . Kesadaran konsumen terhadap merek dapat berupa persepsi positif
tentang kualitas yang membedakan produk atau perusahaan tertentu dengan pesaingnya.
Brand awareness tercipta dari pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan agar
masyarakat mengetahui adanya produk tersebut. Pengetahuan masyarakat akan produk inilah yang
disebut dengan Brand Awareness. Semakin dikenalnya sebuah produk, semakin tinggi Brand Awareness
produk tersebut. Jika masyarakat nampak acuh terhadap produk yang dipasarkan, Brand awareness
produk dari perusahaan tersebut masih rendah dan membutuhkan pemasaran atau publisitas lebih dari
perusahaan tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika di saat proses pemasaran, produk tersebut menarik
perhatian konsumen berarti produk tersebut sudah dikenal oleh masyarakat luas yang berarti juga
menunjukkan brand awareness yang tinggi.
Contohnya seperti; banyak orang sudah mengetahui produk seperti GoJek dikarenakan gencarnya
pemasaran dan efisiensi perusahaan dan penggunaan produk. Namun mengapa banyak orang tidak
mengetahui produk sejenis seperti Maxim atau InDriver sementara sistem dan cara kerja kedua produk
tersebut sama seperti GoJek?. Ini dikarenakan pemasaran yang kurang gencar dan publisitas yang
kurang, mengakibatkan kurangnya brand awareness. Disaat kita sedang berkendara di jalanan, jika
melihat bapak-bapak mengenakan jaket dan helm hijau, yang pertama terlintas di pikiran kita adalah
GoJek, inilah bentuk dari brand awareness.
Di Lain sisi, bagaimana jika sebuah produk baru diluncurkan?, tentunya calon konsumen dan masyarakat
belum mengenal produk tersebut sama sekali. Oleh karena itu dibutuhkan strategi marketing yang baik
dari perusahaan tersebut agar meningkatkan brand awareness dan juga brand exposure. Semakin banyak
orang melihat iklan yang ditampilkan atau disebar, semakin besar kesempatan produk tersebut
mendapatkan brand awareness yang dibutuhkan untuk lancarnya penjualan produk tersebut. Brand
awareness juga bisa terbentuk dari bad publicity. Publisitas yang buruk atau skandal tentunya membuat
orang mengetahui tentang produk atau perusahaan tersebut. Di sisi baiknya, konsumen mengetahui
tentang produk atau perusahaan tersebut. There's no such thing as bad publicity.
Reference:
https://www.wallstreetmojo.com/brand-awareness/
https://www.investopedia.com/terms/b/brandawareness.asp#:~:text=Brand%20awareness%20refers%2
0to%20the,tool%20in%20brand%20awareness%20marketing.
https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/any-publicity-is-good-publicity
Brand personality adalah bagaimana orang memandang suatu merek berdasarkan tampilannya, apa yang
dikatakannya, bagaimana tindakannya, dan segala macam kualitas lainnya. Oleh karena itu, perusahaan
harus secara akurat mendefinisikan brand personality mereka agar dapat bertemu dengan konsumen
yang tepat. Dengan memiliki serangkaian sifat yang konsisten yang dapat dinikmati oleh segmen
konsumen tertentu, ekuitas merek perusahaan juga akan ikut meningkat.
Ada 5 tipe utama brand personality yang sering digunakan brand-brand pada umumnya, yaitu:
● Excitement: Bersifat bebas, semangat, dan biasanya cocok untuk generasi muda.
● Sincerity: Bersifat positif, membawa kebaikan, dan arahnya cenderung pada nilai-nilai
kekeluargaan.
● Ruggedness: Tangguh, atletik, aktif.
● Competence: Sukses, berpengaruh, dan berkesan kepemimpinan.
● Sophistication: Elegan, mahal, bergengsi.
Brand voice adalah cara komunikasi non verbal sebuah brand kepada konsumen dengan kepribadian
khasnya atau kunci untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan membangun kepercayaan mereka
terhadap bisnis kita. Melalui beberapa kata yang didengar, konsumen dapat mengenali identitas suatu
brand apakah mereka menawarkan bahan bangunan, makanan, atau jasa. Jadi, dapat dikatakan brand
voice adalah faktor kunci untuk menarik perhatian konsumen. Komunikasi brand ini juga sebaiknya tidak
terlalu berisik, namun tetap menonjolkan produk sehingga terbentuk hubungan kuat pada ingatan
konsumen.
Mengenalkan sebuah produk atau branding adalah ringkasan dari proses konsistensi dan pengulangan.
Usahakan brand voice tidak banyak berubah sehingga audiens tidak sulit mengenali brand perusahaan.
Kekonsistenan komunikasi brand ini dapat membawa brand awareness di kalangan konsumen. Setiap
perusahaan tentunya akan berlomba-lomba agar bisa memiliki pelanggan yang loyal. Ada banyak cara
yang bisa dilakukan dan salah satunya dengan mengembangkan brand voice.
Karena proses pembuatan komunikasi brand ini tidak instan, maka penting untuk mengevaluasi draft
konten sebelum mulai diproses. Ketidakstabilan melakukan branding adalah tanda-tanda kesalahan
strategi marketing, dan perlu diperbaiki dengan segera sebelum semua konsumen beralih ke produk
saingan.
Kesimpulannya dari brand voice adalah cara bagaimana brand berkomunikasi dengan pelanggannya.
Oleh karena itu, pengembangannya harus dilakukan secara terus-menerus dan konsisten.
References:
https://www.semanticscholar.org/paper/Watch-Your-Tone%3A-How-a-Brand%27s-Tone-of-Voice
-on-Barcelos-Dantas/a888b6f1345c5263569897646cc5e396b8888d83
https://www.researchgate.net/publication/250014402_Brand_Tone_of_Voice
A brand personality is defined as a group of human traits that are associated with it. An effective
brand develops its brand equity by exhibiting a reoccurring set of characteristics that appeal to a certain
consumer group. In addition to its practical advantages, a brand gets this personality, which is a
qualitative value-add. As a result, the consumer may identify with a brand's personality.
Brand personality is a framework that helps a company or organization shape the way people feel about
its product, service, or mission. A company's brand personality appeals to a certain customer group's
emotions in an effort to inspire profitable behavior for the organization.
There are 5 main types of brand personality that are often used by brands in general, namely:
● Excitement: Free, enthusiastic, and usually suitable for the younger generation.
● Sincerity: Positive, brings kindness, and the direction tends to family values.
● Ruggedness: Tough, athletic, active.
● Competencies: Successful, influential, and memorable leadership.
● Sophistication: Elegant, expensive, prestigious.
Differentiation from competitors, help spread brand awareness, build emotional connection, increase
brand loyalty, simplify the communication process.
References:
- Evan Tarver. (September, 2021). What is brand personality? How it works and examples.
https://www.investopedia.com/terms/b/brand-personality.asp