Disusun Oleh:
Mario Windhu Wardana 200413623281
Mohammad Nizar Fuady 200413623434
Muhamad Danang Rachmawan 200413623344
Muhammad Farhan Alfarisi 200413623387
Muhammad Fazriel Febrian 200413623311
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah
ini dapat terealisasikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan baik kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii
BAB I……………………………………………………………………………1
Latar Belakang…………………………………………………………………..1
Rumusan Masalah……………………………………………………………….2
Tujuan……………………………………………………………………………2
BAB II……………………………………………………………………………2
2.1 Cara Kerja Merek………………….…………………………………………2
2.2 Mendefinisikan Ekuitas Merek………………………………………………3
2.3 Membangun Ekuitas Merek…………………………………………………3
2.4 Mengukur Ekuitas Merek……………………………………………………5
2.5 Manajemen Ekuitas Merek…………………………………………………..5
2.6 Merancang Strategi Dagang………………………………………………….7
2.7 Ekuitas Pelanggan……………………………………………………………7
BAB III………………………………………………………………………….8
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….8
3.2 Saran…………………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Firmansyah (2019), merek adalah suatu desain, logo, ataupun nama
yang menandakan identitas dari individu, kelompok, maupun badan usaha sehingga
membuat perbedaan antara badan usaha tersebut dengan badan usaha lainnya.
Beberapa standar yang digunakan untuk mengatakan bahwa suatu merek memiliki
identitas yang kuat dapat dilihat dari suatu produk yang memiliki asosiasi merek yang
cukup tinggi, persepsi masyarakat terhadap merek tersebut, serta kesetiaan konsumen
dalam menggunakan suatu produk. Diharapkan dengan adanya merek yang
digunakan dalam suatu produk dapat memudahkan konsumen dalam membedakan
produk yang satu dengan yang lainnya sehingga konsumen dapat memilih produk
yang memiliki kualitas terbaik. Bentuk merek yang digunakan pada suatu perusahaan
bisa bermacam-macam seperti logo, nama, dan maskot atau karakter dagang yang
sekiranya mudah dihafal oleh masyarakat. Berdasarkan bentuk merek tersebut,
terdapat beberapa jenis merek yang saat ini digunakan oleh sebagian besar
perusahaan yang diantaranya adalah manufacturer brand dan private brand.
1
tersebut terhadap semua pihak sehingga tujuan-tujuan dari pembuatan merek itu
sendiri menjadi lebih mudah untuk dicapai.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui seberapa penting ekuitas merek bagi suatu perusahaan dalam
mengembangkan produk.
2. Mengetahui bagaimana cara mengembangkan suatu ekuitas merek dari produk
yang dikembangkan perusahaan.
3. Mengetahui cara mempertahankan ekuitas merek yang telah dikembangkan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Merek memiliki fungsi dan makna tersendiri bagi perusahaan maupun bagi
target pasar. Maka dari itu, dapat dipahami bahwa merek merupakan suatu dimensi
produk atau layanan yang berfungsi sebagai alat pembeda dalam beberapa hal
terhadap produk atau jasa pesaing lain meskipun memiliki rancangan pada
pemenuhan kebutuhan yang serupa. Perbedaan tersebut dalam hal ini dapat bersifat
fungsional, rasional ataupun berwujud sesuai dengan ukuran performa produk dari
merek tersebut.
Sebagai gambaran umum, merek dapat diartikan sebagai nama diri dari
sebuah bisnis. Sebuah bisnis yang tidak memiliki nama tentu saja akan sulit untuk
dikenali oleh masyarakat. Adapun peran dari merek sendiri salah satunya ialah untuk
2
mengatur ekpetasi pelanggan dan mengurangi berbagai resiko dari hal tersebut. Dari
hal tersebut, dapat dipahami bahwa konsumen akan berupaya untuk mengevaluasi
produk atau jasa yang identik tergantung pada persepsi mereka terhadap pengalaman
mereka. Maka dari itu, dapat diambil kesimpulan bahwa merek merupakan sebuah
kunci utama bagi sebuah bisanis untuk meraih kesuksesan terutama dalam hal
pemasaran.
Secara umum, ekuitas merek dapat didefinisikan sebagai nilai lebih yang
didapatkan terhadap suatu jasa atau produk barang dengan konsumen. Secara tidak
langsung, hal ini dapat digambarkan dan diketahui melalui interaksi konsumen mulai
dari dari perasaan, penilaian, keputusan, dan tindakan konsumen terhadap produk
bisnis kita. Sebuah merek dapat dikatakan memiliki ekuitas merek yang positif
apabila konsumen memiliki respon yang baik terhadap pemasaran produk dan
sebaliknya ekuitas merek dikatakan negatif apabila respon konsumen bereaksi kurang
baik terhadap aktifitas pemasaran produk suatu bisnis tersebut. Sehingga, pada
dasarnya ekuitas merek tercipta karena perbedaan reaksi konsumen dan apabila tidak
terdapat ketidaksamaan maka persaingan hanya akan bergantung pada perbedaan
harga saja.
3
sebagian besar perusahaan yang membuat merek yang cukup kuat menggunakan
elemen tersebut sebagai ekuitas mereknya. Pada hal ini, seorang manajer pemasaran
harus membangun ekuitas merek sebanyak mungkin. Parameter yang digunakan
dalam membangun kualitas elemen merek adalah dengan melihat bagimana
konsumen melihat merek tersebut. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
ekuitas merek yang kuat berimplikasi positif terhadap respon dari konsumen.
Terdapat enam kriteria tertentu dalam membangun ekuitas merek dan diantara
enam kriteria tersebut, tiga kriteria dapat diingat oleh konsumen sedangkan tiga
lainnya harus melalui proses transfer, penyesuaian, pelindungan melalui kriteria
defensive yang berkaitan dengan cara memengaruhi serta memproteksi ekuitas merek
ketika mengalami suatu kesempatan dan keterbatasan waktu. Berikut ini beberapa
elemen utama dalam memilih ekuitas merek bari perusahaan. Ekuitas merek tersebut
dapat diukur apabila suatu perusahaan menerapkan elemen-elemen berikut ini:
4
deskriptif persuatif. Keloyalan dan daya magnet dari merek suatu produk dinilai dapat
melakukan peran penting dalam membangun kesadaran masyarakat akan ekuitas
merek itu sendiri.
5
Ekuitas merek ditunjang oleh aktivitas pemasaran dimana secara terus menerus
melakukan penyampaian secara tersirat makna nilai dari suatu merek dalam hal
produk tertentu yang akan ditampilkan oleh merek yang sudah dibangun, manfaat apa
yang diberikan, apakah akan menjadi solusi dari permintaan kebutuhan, serta
bagaimana merek membuat produk tersebut menjadi unggul dari yang lain, disukai,
unik, dan selalu membekas dipikiran konsumen.
Salah satu contoh yang bisa dijadikan merek yang kuat ialah Nivea, telah
dikenal oleh kalangan internasional yang telah mengembangkan dari hanya produk
krim kulit menjadi merek yang mengungguli perawatan kulit dan perawatan tubuh
lainnya, caranya dengan memproyeksikan secara cermat perluasan merek yang
menguatkan slogan mereka yakni“Nivea yang lembut, ringan, merawat di area yang
meluas”.
Menyediakan dukungan pemasaran yang konsisten secara terus menerus
merupakan salah satu bagian penting yang menjadi faktor penguatan merek meskipun
banyak diperlukan perubahan strategi pemasaran. Ketika perubahan memang benar-
benar diperlukan untuk dilakukan meskipun harus berusaha sekuat tenaga dalam
melindungi dan mempertahankan kekuatan merek maka harus dilakukan.
6
pemasar baru yang menggantikan posisi mereka yang gagal. Memahami sumber-
sumber dari ekuitas merek merupakan suatu langkah awal dalam mempelajari
revitalisasi merek. Apakah cara tersebut masuk kedalam pertukaran negatif yang
dinilai menjadi masalah baru karena sulitnya mewujudkan visi misi dari merek
tersebut.
2.6 Merancang Strategi Dagang
Salah satu cara untuk mempromosikan produk atau layann yang dipakai
sebuah merek yang dipakai konsumen merupakan salah satu definisi dari brand
marketing. Dengan kata lain brand marketing merupakan sebuah pemasaran yang
dilakukan untuk memberikan pemahaman pada konsumen mengenai suatu bisnis
sehingga produk tersebut diharapkan dapat menghasilkan penjualan. Oleh karena itu,
dalam meningktakan strategi pemasaran, perusahaan harus menerangkan merek atau
brand yang akan dipasarkan secara jelas. Guna mewujudkan nilai dari suatu brand,
suatu perusahaan perlu memperlihatkan aspek-aspek tertentu seperti tipografi, logo,
ilustrasi, dan warna. Terdapat beberapa strategi yang sering digunakan perusahaan
untuk melakukan branding pada produknya, diantaranya yaitu:
Aset pelanggan adalah total nilai siklus hidup yang dimiliki oleh semua
pelanggan perusahaan. Semakin loyal pelanggan, semakin banyak aset pelanggan.
Prioritas utama suatu organisasi apapun yang paling utama adalah mewujudkan
ekuitas merek. “Marketing Memo: Twenty-First-Century Branding” memberikan
sedikit nasihat bijak tentang kesuksesan merek yang berkelanjutan. Ekuitas
pelanggan dan ekuitas merek harus persamaan tema. Kesamaan tersebut dapat
dilihat dari pentingnya loyalitas pelanggan serta ide untuk menciptakan nilai dengan
menarik minat pelanggan sebanyak mungkin dalam membayar suatu produk.
7
Namun dalam praktiknya, kedua pandangan ini mengindikasikan kedua hal
yang berbeda. Pandangan aset konsumen terfokus kepada inti dari nilai keuangan.
Kinerja keuangan dari suatu perusahaan dapat diukur dari manfaat yang diberikan
oleh perusahaan. Pendekatan ekuitas pelanggan atau konsumen dapat mengabaikan
"nilai pilihan" potensi dan mereknya untuk mengimplikasikan biaya dan pendapatan
yang didapatkan. Hartono percaya bahwa loyalitas pelanggan diukur dengan tiga
indikator, yaitu dari mulut ke mulut, kesediaan untuk membeli kembali, dan
ketidakpekaan harga. Namun, keduanya memiliki peran penting baik ekuitas merek
maupun ekuitas pelanggan. Tanpa adanya merek maka tidak ada pelanggan dan
begitu pula sebaliknya. Pengecer dan perantara saluran menggunakan merek
sebagai umpan untuk menarik pelanggan sehingga akan memperoleh nilai dari
merek itu sendiri. Konsumen adalah suatu alat pencetak keuntungan yang nyata
terhadap merek guna meningkatkan nilai merek mereka.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Menciptakan ekuitas merek merupakan suatu hal yang cukup penting dalam
memasarkan suatu produk karena ekuitas tersebut dapat berimplikasi terhadap
perspektif masyarakat terkait produk yang akan dikonsumsinya. Selain itu, ekuitas
merek tersebut dapat berfungsi memberikan informasi kepada konsumen mengenai
kualitas produk tersebut. Terdapat beberapa cara dalam membangun ekuitas merek
yaitu dengan membuat sesuatu (logo, nama merek, URL) yang mudah dihafal oleh
masyarakat, meningkatkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, serta
memperhatikan beberapa entitas lain yang berhubungan dengan ekuitas merek. Hal
tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek seperti penguatan
merek dan revitalisasi merek dengan rancangan strategi dagang yang tepat. Dengan
adanya perlakuan tersebut, maka diharapkan pemasar akan lebih mudah dalam
meningkatkan ekuitas pelanggan sebagai tujuan dalam meningkatkan ekuitas merek.
8
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, 2019. Pemasaran Produk dan Merek (Planning and Strategy). Buku.
Jakarta: Qiara Media
Kotler dan Philip, 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Penrbit
Erlangga
Kotler dkk, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Nayoan, Aldwin. 2021. Apa itu Branding? Berikut adalah Pengertian, Manfaat, dan
Jenisnya!. (Online), (https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-branding-dan-
strategi-branding/#Manfaat_Branding_untuk_Bisnis_Anda). Diakses tanggal 2
Oktober 2021